• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH MALUKU UTARA TAHUN 2014"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 46/08/82/Th.XIV, 3 Agustus 2015 1

A. CABAI BESAR

 Produksi cabai besar segar dengan tangkai Maluku Utara tahun 2014 sebesar 4.130 ton dengan luas

panen cabai besar tahun 2014 sebesar 775 hektar, dan rata-rata produktivitas 5,33 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi yang sangat signifikan sebesar 3.004 ton (266,78 persen). Kenaikan ini terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 350 hektar (82,35 persen) dan juga kenaikan produktivitas yang signifikan yaitu sebesar 2,68 ton per hektar (101,09 persen) dibandingkan tahun 2012.

B. CABAI RAWIT

 Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 5.174 ton dengan luas panen cabai

rawit tahun 2014 sebesar 1.342 hektar, dan rata-rata produktivitas 3,86 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi yang sangat signifikan sebesar 4.336 ton (517,42 persen). Kenaikan ini disebabkan naiknya luas panen yang signifikan sebesar 792 hektar (144,00 persen) dan juga produktivitas mengalami peningkatan sebesar 2,34 ton per hektar (153,65 persen) dibandingkan tahun 2013.

C. BAWANG MERAH

 Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2014 sebesar 219 ton, dengan luas panen sebesar

271 hektar, dan rata-rata produktivitas sebesar 0,81 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, produksi meningkat sebesar 95 ton (76,61 persen). Peningkatan disebabkan naiknya luas panen seluas 141 hektar (108,46 persen), meskipun produktivitas mengalami penurunan sebesar 0,14 ton per hektar (14,93 persen) dibandingkan tahun 2013.

No. 46/08/82/Th.XIV, 3 Agustus 2015

P

RODUKSI

C

ABAI

B

ESAR

,

CABAI RAWIT

,

DAN

B

AWANG

M

ERAH

M

ALUKU

U

TARA

T

AHUN

2014

PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 4.130 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 5.174 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 219 TON.

(2)

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2013.

2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA

Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada Semester I Tahun 2013 dengan jumlah kecamatan sebanyak 86 kecamatan. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional.

3. PRODUKSI CABAI BESAR

Produksi cabai besar Maluku Utara tahun 2014 sebesar 4.130 ton, mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar 3.004 ton (266,78 persen) dibandingkan Angka Tetap (ATAP) tahun 2013. Kenaikan produksi terjadi karena luas panen mengalami peningkatan yaitu seluas 350 hektar (82,35 persen) sedangkan produktivitas juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 2,68 ton per hektar (101,09 persen).

Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014, disajikan di Tabel 1. Pada periode tahun 2013-2014, kenaikan yang sangat signifikan terjadi pada semua triwulan masing-masing sebesar 888 ton (269,91 persen), 744 ton (224,77 persen), 759 ton (335,84 persen), dan 612 ton (255,00 persen).

(3)

Berita Resmi Statistik No. 46/08/82/Th.XIV, 3 Agustus 2015 3

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2012 70 103 91 100 2013 109 118 89 109 2014 128 110 123 132 -10 10 30 50 70 90 110 130 150 Lu as Pan e n ( h e kt ar ) Tabel 1

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Maluku Utara Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 265 329 1.217 64 24,15 888 269,91 Triwulan II 150 331 1.075 181 120,67 744 224,77 Triwulan III 111 226 985 115 103,60 759 335,84 Triwulan IV 51 240 852 189 370,59 612 255,00

Luas Panen (ha)

Triwulan I 70 109 128 39 55,71 19 17,43 Triwulan II 103 118 110 15 14,56 -8 -6,78 Triwulan III 91 89 123 -2 -2,20 34 38,20 Triwulan IV 100 109 132 9 9,00 23 21,10 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 3,79 3,02 9,51 -0,77 -20,32 6,49 214,90 Triwulan II 1,46 2,80 9,77 1,34 91,78 6,97 248,92 Triwulan III 1,22 2,54 8,00 1,32 108,20 5,46 214,96 Triwulan IV 0,51 2,20 6,45 1,69 331,37 4,25 193,18

Keterangan: - Kualitas produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Jumlah luas panen setahun bukan merupakan jumlah luas panen triwulanan

Pola luas panen cabai besar per triwulan pada tahun 2014 (Gambar 1) menunjukkan bahwa terjadi pergeseran kenaikan luas panen pada triwulan IV. Hal ini tidak senada dengan pola luas panen pada tahun 2013, yaitu pada triwulan II terjadi kenaikan luas panen.

Gambar 1

(4)

4. CABAI RAWIT

Produksi cabai rawit Maluku Utara tahun 2014 sebesar 5.174 ton, mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 4.336 ton (517,42 persen) dibandingkan Angka Tetap (ATAP) tahun 2013. Kenaikan produksi terjadi karena luas panen mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu seluas 792 hektar (144,00 persen), dan juga terjadi peningkatan produktivitas sebesar 2,34 ton per hektar (153,65 persen).

Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014, disajikan di Tabel 2. Pada periode tahun 2013-2014, kenaikan terjadi yang sangat signifikan pada triwulan I sampai dengan triwulan IV yaitu masing-masing sebesar 914 ton (371,5 persen), 1.133 ton (440,9 persen), 1.173 ton (674,1 persen) dan pada triwulan IV sebesar 1.116 ton (693,2 persen).

Tabel 2

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Maluku Utara Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 165 246 1.160 81 49,09 914 371,5 Triwulan II 199 257 1.390 58 29,15 1.133 440,9 Triwulan III 99 174 1.347 75 75,76 1.173 674,1 Triwulan IV 60 161 1.277 101 168,33 1.116 693,2

Luas Panen (ha)

Triwulan I 33 135 202 102 309,09 67 49,63 Triwulan II 79 192 175 113 143,04 -17 -8,85 Triwulan III 68 136 233 68 100,00 97 71,32 Triwulan IV 85 87 215 2 2,35 128 147,1 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 5,00 1,82 5,74 -3,18 -63,60 4 215,5 Triwulan II 2,52 1,34 7,94 -1,18 -46,82 7 492,8 Triwulan III 1,46 1,28 5,78 -0,18 -12,33 5 351,6 Triwulan IV 0,71 1,85 5,94 1,14 160.56 4 221,1

Keterangan: - Kualitas produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Jumlah luas panen setahun bukan merupakan jumlah luas panen triwulanan

Pola luas panen cabai rawit per triwulan pada tahun 2014 (Gambar 2) menunjukkan kenikan luas panen terjadi pada triwulan III. Hal ini berbeda dengan pola luas panen pada tahun 2013, pada triwulan II terjadi kenaikan luas panen.

(5)

Berita Resmi Statistik No. 46/08/82/Th.XIV, 3 Agustus 2015 5

Gambar 2

Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2012–2014

5. PRODUKSI BAWANG MERAH

Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2014 sebesar 219 ton, mengalami peningkatan sebanyak 95 ton (76,61 persen) dibandingkan pada tahun 2013. Peningkatan produksi disebabkan naiknya luas panen yang sangat signifikan sebesar 141 hektar atau sebesar 108,46 persen, meskipun produktivitas mengalami penurunan sebesar 0,14 ton per hektar (14,93 persen).

Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel 3. Pada periode 2012-2013, peningkatan produksi terjadi pada triwulan I sampai dengan triwulan IV masing-masing sebesar 13 ton (46,43 persen), 18 ton (42,86 persen), 21 ton (65,63 persen) dan 42 ton (190.91 persen).

Tabel 3.

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Maluku Utara Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 46 28 41 -18 -39,13 13 46,43 Triwulan II 92 42 60 -50 -54,35 18 42,86 Triwulan III 20 32 53 12 60,00 21 65,63 Triwulan IV 32 22 64 -10 -31,25 42 190,91

Luas Panen (ha)

Triwulan I 25 30 41 5 20,00 11 36,67 Triwulan II 49 47 25 -2 -4,08 -22 -46,81 Triwulan III 34 43 32 9 26,47 -11 -25,58 Triwulan IV 26 10 22 -16 -61,54 22 220,00 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 1,84 0,93 1,00 -0,91 -49,46 0,07 7,53 Triwulan II 1,88 0,89 2,40 -0,99 -52,66 1,51 169,66 Triwulan III 0,59 0,74 1,66 0,15 25,42 0,92 123,82 Triwulan IV 1,23 2,20 2,91 0,97 78,86 0,71 32,23

Keterangan: Kualitas produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2012 33 79 68 85 2013 135 192 136 87 2014 202 175 233 215 0 50 100 150 200 250 Lu as Pan e n ( He kt ar )

(6)

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2012 25 49 34 26 2013 30 47 43 10 2014 41 25 32 22 0 10 20 30 40 50 60 Lu as Pan e n ( h e kt ar )

Pola luas panen bawang merah sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan bahwa luas panen terendah terjadi pada triwulan triwulan I dan IV, meningkat tajam pada triwulan II dan triwulan III di tahun 2013. Berbeda dengan tahun 2014, pola luas panen pada tahun 2014 dari triwulan I menuju triwulan II mengalami penurunan kemudian mengalami peningkatan pada triwulan III dan kembali mengalami penurunan di triwulan IV, dari triwulanan IV menuju I terjadi peningkatan yang sangat tinggi. (Gambar 3).

Gambar 3

(7)

Berita Resmi Statistik No. 46/08/82/Th.XIV, 3 Agustus 2015 7

Ir. H. Baba Bugis

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan dosis penyiraman berbeda nyata pada tinggi tanaman ,jumlah daun, diameter batang, bobot kering akar, panjang akar, jumlah akar, bobot kering tajuk. Namun tidak berbeda

Hubungan Antara Waist-Hip Ratio dengan Derajat Nyeri Penyakit Osteoartritis Lutut pada Pasien di RSUP.H.Adam Malik.. NAMA :

Ari matéri poko mangrupa poko bahasan jeung subpoko bahasan tina kompeténsi dasar (KD) anu kudu dipimilik ku murid. Éta sababna, matéri pokok basa Sunda patali jeung

Mampu mengelola riset yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan manusia (khususnya permasalahan perkotaan) dengan menggunakan

b) Calon Peserta Didik yang mendaftar melalui jalur prestasi di dalam wilayah zonasi, tidak dapat melakukan pendaftaran melalui jalur zonasi, dan dapat mendaftar melalui jalur

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh spiritual leadership terhadap kepuasan kerja dan kinerja manajer Bank Syariah di Surabaya.. Populasi dalam

Berdasarkan uraian pada sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Promosi terhadap Pengambilan Keputusan

Penelitian ini dilakukan pada PT.Bank BRI Syariah Pekanbaru dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan