• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

- 20 Volume 6, No. 2, Mei 2017

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN,

KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA MANAJERIAL KEJAKSAAN NEGERI WILAYAH ACEH

1) Dista Widia Sari, 2)Muhammad Arfan, 3)Syukry Abdullah 1)

Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2,3)

Staff Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

dista.widia@gmail.com :arfan_rais@unsyiah.ac.id

Diterima : 08/03/2016 Reviewer : 30/06/2016 Dipublish : 10/05/2017

Abstract: Aim of this study is to examine both simultaneously and partially the influence of participation

in budgeting, job satisfaction, job relevant information, and job motivation on managerial performance. The object of this study was the district court or Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh (in bahasa) by involving the head of the institution (or kepala kejaksaan), the head of finance (or kepala urusan keuangan), treasurer (or bendahara) and employed staffs as respondents (n= 72 respondents). Primary data was mainly obtained directly from the questionnaires. The analytical method applied in this research was multiple linear regression. Results indicate that (1) participation in budgeting, (2) job satisfaction, (3) job relevant information, (4) job motivation had partially a positive influence on managerial performance. Meanwhile, (5) the overall parameter had simultaneously a positive influence on managerial performance.

Keywords: Acehnese institutional government, budgeting, district court, job, managerial performance. Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information dan motivasi kerja terhadap kinerja manajerial secara bersamaan dan parsial. Objek penelitian pada studi ini adalah Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh dengan melibatkan kepala institusi kejaksaan, kepala urusan keuangan, bendahara beserta staff Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh sebagai responden (n= 72 responden). Data primer didapatkan secara langsung melalui penyebaran kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) partisipasi dalam penyusunan anggaran, (2) kepuasan kerja, (3) job relevant information, (4) motivasi kerja secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Sedangkan (5) keseluruhan parameter memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial secara bersamaan.

Kata Kunci: institusi pemerintah Aceh, budgeting, kejaksaan wilayah, job, kinerja manajerial.

PENDAHULUAN

Capaian realisasi anggaran merupakan konsep yang sering dipergunakan untuk melihat kinerja organisasi publik. Penerapan penganggaran berbasis kinerja pada instansi pemerintah di Indonesia didasarkan pada Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang

Keuangan Negara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 90 tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, penerapan penganggaran berbasis kinerja paling sedikit mengandung 3 (tiga) prinsip adalah:

(2)

1. Prinsip alokasi anggaran program dan kegiatan didasarkan pada tugas fungsi unit kerja yang dilekatkan pada struktur organisasi (money follow function);

2. Prinsip alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented); dan 3. Prinsip fleksibilitas pengelolaan anggaran

dengan tetap menjaga prinsip akuntanbilitas (let the manager manages).

Kinerja manajerial merupakan faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi organisasi. Menurut Mahoney, et al. (1993) dalam Lina dan Stella (2013), kinerja manajerial meliputi kemampuan manajer dalam perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negoisasi, perwakilan dan kinerja secara menyeluruh.

Pengukuran kinerja manajerial pada sektor publik pada dasarnya membantu manajer publik dalam menilai pencapaian strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial. Sistem pengukuran kinerja manajerial dapat dijadikan sebagai pengendalian organisasi karena pengukuran kinerja manajerial diperkuat dengan menetapkan reward dan punishment

system (Hidayat, 2014). Pengukuran tingkat

pencapaian kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya.Secara umum berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kejaksaaan Tinggi Aceh tahun 2013 dan tahun 2014, tingkat pencapaian

kinerja Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh pada tahun 2013 adalah sebesar 87% dan pada tahun 2014 adalah sebesar 86%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat pencapaian kinerja Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh pada tahun 2014 lebih rendah dibandingkan tahun 2013.

Kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh yang mengindikasikan tingkat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.Berdasarkan hasil observasi peneliti pada Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh ditemukan beberapa fenomena permasalahan tentang kinerja manajerial, antara lain; rendahnya tingkat keterlibatan manajer tingkat menengah dan bawah dalam pengambilan keputusan yang mengarah pada penentuan tujuan organisasi dan penetapan sasaran kinerja, terjadinya penurunan tingkat motivasi kerja, dan rendahnya tingkat kepuasan kerja. Hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat pencapaian kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh, dan dapat mengakibatkan tujuan organisasi tidak tercapai. Oleh karena itu, pentingnya fungsi kinerja manajerial menjadi alasan peneliti untuk menganalisis lebih lanjut mengenai faktor apa saja yang diperkirakan dapat meningkatkan kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

(3)

Terdapat penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang adanya hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial (Brownel, 1982)dalam Lina dan Stella (2013), Leach-Lopez, et al (2007)dalam Lina dan Stella (2013) juga menemukan bahwa tinggi rendahnya kinerja manajerial dapat dipengaruhi oleh faktor kepuasan kerja. Selanjutnya Kren(1992) dalam Lina dan Stella (2013) menemukan job relevant information juga mempengaruhi kinerja manajerial dan Mia (1998) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job

relevant information dan motivasi kerja secara

bersama-sama maupun secara parsial terhadap kinerja manajerial pada Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

Kinerja Manajerial

Mahoney, et al. (1993, dalam Abriyani,1998) melihat kinerja berdasarkan pada kemampuan manajer dalam melaksanakan tugas manajerialnya. Kinerja manajer meliputi kemampuan manajer dalam: perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, pengawasan, pemilihan staf, negoisasi, perwakilan, kinerja secara menyeluruh dan evaluasi. Kinerja diartikan sebagai suatu proses manajemen yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan korporasi dapat bertemu (Cushway

1996) dalam Lina dan Stella (2013).

Partisipasi Penyusunan Anggaran

Brownell (1982, dalam Lina dan Stella, 2013) mendefinisikan partisipasi sebagai suatu proses mengevaluasi kinerja para individu dan menetapkan penghargaan atas dasar sasaran anggaran yang telah dicapai serta keterlibatan dan pengaruh para individu dalam penyusunan anggaran.

Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja (job statisfaction) sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan itu, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu (Robbins, 2001 dalam Lina dan Stella, 2013).

Job Relevant Information

Job relevant information didefinisikan

sebagai informasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan yang relevan dengan tugas (Kren, 1992 dalam Lina dan Stella, 2013).Dalam penyusunan anggaran, job relevant information sangat diperlukan oleh

manajer tingkat atas untuk mengambil tindakan agar tercapai hasil yang lebih baik. Dengan tersedianya job relevant information maka umpan balik penganggaran akan dirasakan manfaatnya.

(4)

Motivasi Kerja

Motivasi merupakan derajat sampai dimana seorang individu ingin dan berusaha untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik dan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Dikaitkan dengan anggaran maka dalam proses penyusunan anggaran mungkin akan lebih efektif dalam kondisi karyawan mempunyai motivasi yang tinggi begitu pula sebaliknya (Ghozali dan Pradana Adiputra, 2002).

Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H1 : Partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information dan motivasi kerja secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

H2 : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

H3 : Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

H4 : Job relevant information berpengaruh terhadap kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

H5 : Motivasi kerja berpengaruh terhadap

kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

Penelitian ini dimulai menyajikankajian pustaka dan kerangka pemikiran yang relevan dalam konteks literatur kinerja manajerial. Kemudian, sejumlah hipotesis yang diajukan, metode penelitian,diikuti oleh hasil dan analisis data dari kuisioner. Pada bagian terakhir, penelitian ini menyimpulkan dengan implikasi, keterbatasan dan arah penelitian masa depan.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian ini adalah Kejaksaan Negeri wilayah Aceh yang terdiri dari 24 Kejaksaan Negeri yang berada di wilayah Aceh.Jenis investigasi dalam penelitian ini adalah studi kausalitas. Sedangkan horizon waktu yang digunakan adalah cross-sectional studies.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 72 orang yang terdiri dari: Kepala Kejaksaan Negeri (24 orang), Kaur Keuangan (24 orang) dan Bendahara (24 orang). Maka penelitian ini menggunakan metode sensus. Sumber data yang digunakan adalah primer, peneliti menggabungkan informasi yang diperoleh dari buku dan instansi terkait dengan pengumpulan data melalui kuesioner.

Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan SPSS (Statistical Package For

Social Science). Data yang diperoleh dari

responden terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Teknik pengujian validitas menggunakan teknik korelasi Product

(5)

reliabilitas menggunakan Cronbach alpha

masing-masing instrumen.

Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis linear berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk melihat pengaruh secara bersama-sama dan secara parsial.

Pengukuran dan Operasionalisasi Variabel

Teknik pengumpulan data menggunakan metode survei menggunakan kuesioner. Masing-masing pernyataan dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala interval dengan model sikap yang dipilih adalah skala likert. Seluruh pernyataan dalam kuesioner menggunakan pernyataan positif (favourable) terhadap masalah yang diteliti.

Selanjutnya berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, operasionalisasi variabel yang digunakan untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Kinerja Manajerial, Indikator kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh (Y) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan manajerial yang meliputi: perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negoisasi dan perwakilan atau representasi (Mahoney, 1993). Ada 18 (delapan belas) pernyataan yang dipakai untuk mengukur kinerja manajerial dengan menggunakan skala interval 5 (lima) poin, dimana skor sangat rendah (poin 1)

menunjukkan kinerja manajerial sangat tidak baik, skor tidak baik (poin 2), skor kurang baik (poin 3), skor baik (poin 4), dan skor sangat baik (poin 5) menunjukkan kinerja manajerial sangat baik.

b. Partisipasi Penyusunan Anggaran, Partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih memungkinkan bagi para Kepala Kejakasaan Negeri (Kejari), Kepala Urusan Keuangan dan Bendahara (sebagai bawahan) untuk melakukan negosiasi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) sebagai atasan mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai. Pengukuran variabel partisipasi penyusunan anggaran dalam penelitian ini menggunakan indikator tingkat partisipasi, pengaruh yang dipersepsikan, dan kontribusi dalam penyusunan anggaran (Brownell, 1982). Ada 6 (enam) pernyataan yang dipakai untuk mengukur partisipasi dengan menggunakan skala interval 5 (lima) poin, dimana skor sangat tidak tinggi (poin 1) menunjukkan partisipasi sangan rendah, skor tidak tinggi (poin 2), skor kurang tinggi (poin 3), skor tinggi (poin 4), dan skor sangat tinggi (poin 5) menunjukkan partisipasi sangat tinggi.

c. Kepuasan Kerja, Pengukuran variabel kepuasan kerja menggunakan indikator penghargaan atas kontribusi pekerja, kepedulian terhadap kepentingan pekerja, dan keseimbangan antara gaji dan beban kerja (Robbins, 2001). Pengukuran variabel ini menggunakan 6 (enam) pernyataan

(6)

dengan skala interval 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) dimana skor sangat tidak puas (poin 1) menunjukkan kepuasan kerja sangat rendah, skor tidak puas (poin 2), skor kurang puas (poin 3), skor puas (poin 4), dan skor sangat puas (poin 5) menunjukkan kepuasan kerja sangat puas.

d. Job relevant information, dalam penelitian ini job relevant information dikriteriakan sebagai seberapa banyak para manajer lini tengah, dalam hal ini Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Urusan Keuangan dan Bendahara, memiliki informasi yang sesuai berkaitan dengan tugas yang dilakukan. Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Kren (1992). Pengukuran variabel job relevant

information menggunakan indikator

informasi yang cukup untuk membuat keputusan, informasi strategik untuk mengevaluasi keputusan, informasi tersedia segera ketika diminta, tersedianya laporan sistematis dan teratur, dan penyampaian laporan informasi secara relevan (Kren, 1992). Pengukuran variabel ini menggunakan 6 (enam) pernyataan dengan skala interval 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) dimana skor sangat tidak relevan (poin 1) menunjukkan job relevant information rendah, skor tidak relevan (poin

2), skor kurang relevan (poin 3), skor relevan (poin 4), dan skor sangat relevan (poin 5) menunjukkan job relevant information relevan.

e. Motivasi kerja, motivasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai derajat sampai dimana seorang individu ingin dan berusaha untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik (Ghozali, 2002). Pengukuran variabel motivasi kerja menggunakan indikator kepedulian terhadap pekerjaan, pekerjaan sangat menyenangkan dan menantang, kesempatan untuk belajar sesuatu yang beda dan baru, berusaha untuk mencapai prestasi, dan berusaha mengembangkan orang lain (Kenis, 1979). Masing-masing bagian dari instrumen motivasi kerja untuk pengukurannya menggunakan 10 (sepuluh) pernyataan dengan skala interval 5 (lima) poin, dimana skor sangat tidak tinggi (poin 1) menunjukkan motivasi kerja rendah, skor tidak tinggi (poin 2), skor kurang tinggi (poin 3), skor tinggi (poin 4), dan skor sangat tinggi (poin 5) menunjukkan motivasi kerja tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN

populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Urusan Keuangan dan Bendahara pada Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan membagikan kuesioner pada responden yang berjumlah 72 (tujuh puluh dua) orang, dan semua kuesioner yang diedarkan terkumpul keseluruhannya sebanyak 72 (tujuh puluh dua)

(7)

lembar kuesioner (100 %). Kuesioner yang dikembalikan tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Hasil pengujian menunjukkan semua item variabel yang digunakan telah valid dan reliabel.

Hasil Uji Regresi

Hasil uji regresi menggunakan bantuan software SPSS seperti Pada Tabel 1.

Hasil Uji Regresi

Nama Variabel B

Konstanta (a) 1,043

Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) 0,127

Kepuasan Kerja (X2) 0,127

Job Relevant Information (X3) 0,470

Motivasi Kerja (X4) 0,129

Koefisien Regresi (R) = 0,874a Koefisien Determinasi (R2) = 0,763

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 1 persamaan linier berganda dapat ditulis sebagai berikut:

Partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information, dan motivasi kerja sebagai fungsi dari kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh,dapat dituliskan dalam persamaan dibawah ini:

Y = 1,043+ 0,127X1 +0,127X2+0,470X3 + 0,129X4 + ε

Berdasarkan persamaan regresi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa setiap perubahan satu satuan variabel kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh maka akan diikuti oleh perubahan 1,043 satuan variabel

lainnya (partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information, dan motivasi kerja). Dengan asumsi keempat variabel independen memiliki nilai konstan/tetap. Koefisien regresi X1, X2, X3, dan X4 menunjukkan bahwa perubahan variabel kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh dipengaruhi oleh perubahan partisipasi penyusunan anggaran sebesar 12,7, kepuasan kerja sebesar 12,7, job relevant information sebesar47, dan motivasi kerja sebesar 12,9. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha).

PEMBAHASAN

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Job Relevant Information, dan Motivasi Kerja Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh

Nilai koefisien regresi dari variabel independen partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information dan motivasi kerja terhadap kinerja manajerial masing-masing sebesar: β1= 0,127; β2= 0,127; β3= 0,47; dan β4= 0,129. Nilai ini menunjukkan bahwaβi (i= 1,2,3 dan 4) ≠ 0. Dengan demikian, Jadi hasil penelitian ini menerima Ha1 dan menolak H01,maka secara bersama-samapartisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information, dan motivasi kerjaberpengaruh terhadap kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

(8)

Hasil pengolahan data juga dapat diketahui keeratan hubungan antara variabel independen (partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information, dan

motivasi kerja) dengan kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh. Hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information, dan motivasi kerja dengan kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh relatif erat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,874 (lebih besar dari 0,50). Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,763. Angka ini menunjukkan bahwa sebesar76,3 variasi variabel kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh dijelaskan oleh variabel yang dimasukkan dalam penelitian ini, yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job

relevant information, dan motivasi

kerja.Sedangkan sisanya sebesar 23,7 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien regresi partisipasi penyusunan anggaran (X1) sebesar 0,127. Hasil ini menunjukkan bahwa β1 ≠ 0.Jadi hasil penelitian ini menerima Ha2 dan menolak H02.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara parsial variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja

manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh. Hasil ini disimpulkan bahwa setiap terjadi perubahan sekian kali satuanpartisipasi penyusunan anggaran secara relatif akan meningkatkan kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh sebesar 12,7. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi partisipasi penyusunan anggaran yang dilakukan oleh Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Urusan Keuangan, dan Bendahara, maka kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh juga akan semakin baik.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Brownell (1982), Brownell dan McInnes (1986), Frucot dan Shearon (1991), dan Indriantoro (1993) dalam Lina dan Stella (2013) yang menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian Andrianto (2008), Herminingsih (2009), Soetrisno (2010), dan Lina dan Stella (2013) yang menyimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial mempunyai hubungan positif dan signifikan.

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien regresi kepuasan kerja (X2) sebesar 0,127. Hasil ini menunjukkan bahwa β2 ≠ 0.Jadi hasil penelitian ini menerima Ha3 dan menolak H03.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara parsialvariabel kepuasan kerjaberpengaruh positif terhadap

(9)

kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

Hasil ini disimpulkan bahwa setiap terjadi perubahan sekian kali satuankepuasan kerja secara relatif akan meningkatan kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh sebesar 12,7. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin puas kepuasan kerjaKepala Kejaksaan Negeri, Kepala Urusan Keuangan, dan Bendahara maka kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh juga akan semakin baik.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Leach-Lopez, et al. (2007) dalam Lina dan Stella (2013), yang menyimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.Adrianto (2008), juga menyimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Pengaruh Job Relevant Information terhadap

Kinerja Manajerial Kejaksaan Negeri

Wilayah Aceh.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien regresijob relevant

information (X3) sebesar 0,470. Hasil ini

menunjukkan bahwa β3 ≠ 0, sehingga menerima Ha4 dan menolak H04.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara parsialvariabel job

relevant information berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

Hasil ini disimpulkan bahwa setiap terjadi perubahan sekian kali satuanjob relevant

information secara relatif akan meningkatkan

kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh sebesar 47. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin relevanjob relevant

information yang dilakukan oleh Kepala

Kejaksaan Negeri, Kepala Urusan Keuangan, dan Bendahara, maka kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh juga akan semakin baik.

Hasil penelitian inikonsisten dengan hasil penelitian Leach-Lopez, et al. (2007, dalam Lina dan Stella, 2013),yangmenyimpulkan bahwa

job relevant information berpengaruh positif

terhadap kinerja manajerial. Secara umum, informasi selama proses partisipasi akan meningkatkan kemampuan individual terhadap kinerja (Beehr dan Love, 1983 dalam Lina dan Stella, 2013). Kren (1992) dalam Lina dan Stella (2013) menghubungkan hasil penelitiannya dengan fakta bahwa job relevant

information membantu bawahan untuk

mengubah pilihan tindakan mereka melalui tindakan yang berisi informasi sehingga meningkatkan kinerja.Chong dan Chong (2002, dalam Lina dan Stella, 2013) menyimpulkan bahwa job relevant information berhubungan positifdengan kinerja manajerial, dan hasil penelitian Adrianto (2008) juga menunjukkan bahwa job relevant information berpengaruh terhadap kinerja manajerial.Hal tersebut berarti bahwa job relevant information yang tinggi dapat menyebabkan kinerja manajerial yang tinggi.

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

(10)

diperoleh nilai koefisien regresi motivasi kerja sebesar 0,129. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa β4 ≠ 0.Sehingga menerima Ha5 dan menolak H05.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara parsial variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh.

Hasil ini menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan sekian kali satuanmotivasi kerja secara relatif akan meningkatkan kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh sebesar 12,9. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi motivasi kerja Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Urusan Keungan dan Bendahara, maka kinerja manajerial Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh juga akan semakin baik.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mia (1998, dalam Soetrisno, 2010), yang menyimpulkan bahwa motivasi kerja mempuyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.Hasil penelitian Mia (1998) konsisten dengan hasil penelitian Adrianto (2008) yang menyimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, job relevant information dan motivasi kerja secara

bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Saran

Penelitian ini hanya melibatkan 1 (satu) Instansi Pemerintah yaitu Kerjaksaan Negeri Wilayah Aceh, sehingga tingkat generalisasi dari penelitian masih kurang dan kemungkinan kesimpulan yang diambil hanya berlaku untuk Kerjaksaan Negeri Wilayah Aceh dan tidak dapat digeneralisasikan ke Kejaksaan Negeri atau Instansi Pemerintah lainnya di Indonesia. (2) Data yang dianalisis dalam penelitian ini menggunakan instrumen yaitu keusioner yang berdasarkan persepsi jawaban responden, dan kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkam melalui kuesioner, sehingga menimbulkan masalah jika responden menjawab berbeda dengan keadaan sesungguhnya, serta pernyataan yang kurang lengkap atau responden tidak dapat memahami pernyataan yang diajukan.

UCAPAN TERIMA KASIH

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Arfan, SE, M.Si.Ak. CA selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dr. Syukriy Abdullah, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing II

2. Bapak Prof. Dr. Syamsul Rizal selaku Rektor Universitas Syiah Kuala dan Bapak Prof. Dr. Darusman, M..

3. Bapak Dr. Hasan Basri, M.Com, Ak, selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi dan

(11)

Bapak Dr. Muhammad Arfan, SE, M.Si, Ak, CA, Orangtua tercinta, Ibunda Mawarni, S.Pd, Ayahanda M. Saleh Hamzah, Ibunda Nurhayati dan Ayahanda M.

4. Suami tercinta, Syahrul Kamal, SE, SH, M.Si., QIA, serta seluruh keluarga besar.

DAFTAR PUSTAKA

Abriyani, P. 1998. Pengaruh Partisipasi dalam

Penyusunan Anggaran terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer:

Role Ambiguity sebagai Variabel

Antara. Tesis Tidak Dipublikasikan.

Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Brownell, P. 1982. The Role of Accounting Data in Performance Evaluation, Budgetary Participation, and Organizational Effectiveness. Journal

of Accounting Research. Vol. 20,

Spring, hlm. 20-27.

Chong, V. K. dan K. M. Chong. 2002. Budget

Goal Commitment and Informational Effects of Budget Participation on Performance: A Structural Equation

Modeling Approach. Behavioral Research in Accounting. Vol. 14:65-86.

Ghozali, I. dan I. M. P. Adiputra. 2002.

Pengaruh Motivasi dan Pelimpahan

Wewenang sebagai Variabel

Moderating terhadap hubungan antara Partisipasi Penyusuanan Anggaran dan

Kinerja Manajerial. JournalBisnis

Strategi, Vol. 10:48 – 61.

Hidayat, T. 2014. Analisis Faktor-faktor yang

mempengaruhi Kinerja Manajerial.

Tesis Tidak Dipublikasikan. Univeristas Trisakti, Jakarta.

Kren, L. 1992. Budgetary Participation and

Managerial Performance: The Impact

of Information and Environmental Volatility. The AccountingReview. Vol. 67. No. 3:511-526.

Lina dan Stella.2013. Pengaruh Partisipasi

Penyusunan Anggaran terhadap

Kinerja Manajerial:Kepuasan Kerja dan Job Relevant Informationsebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 15. No. 1: 37-56.

Mia, L. 1998. Managerial Attitude, Motivation and Effectiveness of Budget Participation, Accounting Organazation

and Society, Vol.13. No.5:465-475.

Omposunggu, K. B. dan I. R. Bawono. 2006. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Job Relevant Information terhadap Informasi Asimetris. Makalah

Simposium Nasional AkuntansiIX,

Padang.

Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.

Sekaran, U. 2006. Research Methods For

Business (Metodologi Penelitian

Bisnis). Selemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.

Supriyono. 2006. Akuntansi Manajemen I:

Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses Perencanaan, Edisi 1.

BPFE, Yogyakarta.

Syahrial. 2009. Pengaruh Ketepatan Skedul

Penyusunan Anggaran, Kejelasan

Sasaran Anggaran dan Partisipasi

(12)

Kinerja Manajerial SKPD pada Pemerintah Kapupaten Saralongun.

Tesis Tidak Dipublikasikan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Vebyana, S. 2003. Hubungan Partisipasi

Anggaran dengan Informasi Job

Relevant serta Pengaruhnya terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja

Manajerial di Lingkungan Pemerintah

Yogyakarta. Tesis Tidak

Dipublikasikan.Program Pasca Sarjana Universitas Gadja Mada, Yogyakarta.

Yusfaningrum, K. dan I. Ghozali. 2005.

Analisis Pengaruh Partisipasi

Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information (JRI)

sebagai Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Jenis rayap tanah yang dikelompokkan dalam genus Microtermes karena mempunyai ciri-ciri antara lain: Mandibula tipis; basis konkaf; antenna 12-15 ruas; spesies berukuran kecil;

Ketua benteng mencari Xie-jian-xiu-luo selama tiga tahun, hal ini sudah bukan satu rahasia lagi, aku sudah lama mendengarnya, tidak diduga akibatnya bisa begini hebat,

Upang mahusay na malinang ang kakayahang komunikatibo ng mga mag-aaral sa loob ng maikling panahon, kailangang ipokus ng guro ang mga mag- aaral sa ilang anyo

Indikator Kinerja Utama merupakan patokan/acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih

Email: lasia2010@yahoo.com, igustiokanegara@yahoo.co.id. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang pelaksanaanya menggunakan pendekatan siklus dengan terdiri

 Memproduksi konidia aseksual berbentuk globus dengan konidia tersusun seperti buah anggur dan pertumbuhannya cepat.  Hifa tumbuh menjalar dan berseptum. 

Analisis kecelakaan (accident analysis) pada suatu kecelakaan di tempat kerja menjawab pertanyaan pertanyaan mendasar : bagaimana kecelakaan itu terjadi, apa yang

Dengan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika realistik (PMR) berbantuan google classroom terbukti dapat memberikan efek yang baik dalam