• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PLAT NOMOR RUMAH/BANGUNAN DALAM DAERAH KOTA TERNATE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PLAT NOMOR RUMAH/BANGUNAN DALAM DAERAH KOTA TERNATE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

DAERAH KOTA TERNATE

NOMOR 09 TAHUN 2002

TENTANG

RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PLAT NOMOR

RUMAH/BANGUNAN DALAM DAERAH KOTA TERNATE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALl KOTA

TERNATE

)

Menimbang a. bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk seiring dengan berkembangnya jumlah rumah / bangunan di Kota Ternate, diperlukan suatu keseragaman dan pengaturan penomoran rumah / bangunan penduduk sebagai suatu perwujudan dalam mendukung upaya pemantapan manajemen pencatatan kependudukan dalam daerah Kota Ternate.

b. bahwa untuk lebih tertibnya penomoran rumah / bangunan yang ada dalam daerah Kota Ternate, maka perlu diadakan pengaturan dengan diberikan pelayanan retribusi penggantian biaya cetak plat nomor rumah I bangunan dalam daerah Kota Ternate.•

c. bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada huruf a dan b di atas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat " Ternate [Lembaran 'Jo.&gara'Iahun.

1999 'J{smwr 4~ 'Iambahan.Lembaran 'Jo.&gara'J{smwr 3824) j

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah [Lembaran. 'Jo.&gara'Iahun. 1999 'Jo.{pmor 60, 'Tam6afian Lembaran.

'Jo.&gara'Jo.{smwr3839) j

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah {Lembarati

(2)

PERATURAN

DAERAH KOTA TERNATE

NOMOR 09 T

A

HUN 2

00

2

TENTANG

RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PLAT NOMOR

RUMAH

/

BANGUNAN DALAM DAERAH KOTA TERNATE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WA

Ll K

OTA TERNATE)

Menimbang a. bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk seiring dengan berkembangnya jumlah rumah / bangunan di Kota Ternate, diperlukan

suatu keseragaman dan pengaturan penomoran rumah / bangunan

penduduk sebagai suatu perwujudan dalam mendukung upaya

pemantapan manajemen pencatatan kependudukan dalam daerah Kota

Ternate.

b. bahwa untuk lebih tertibnya penomoran rumah / bangunan yang ada

dalam daerah Kota Ternate, maka perlu diadakan pengaturan dengan diberikan pelayanan retribusi penggantian biaya cetak plat nomor rumah / bangunan dalam daerah Kota Ternate..

c. bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada huruf a dan b di atas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat . 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Ternate {Lembaran 'Jo!f-gara'Tafiun

1999 'J{pmor 45,'Iambahan.Lem6aran 'Jo.[egara'J{pmor3824) j

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah {Lembaran 'Jo!f-gara'Iahun 1999 9{pmor 60, Tambahan. Lembaran

'Jo!f-gara'lI(smwr3839) j

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lem6aran

(3)

4. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah [Lembarasi ~gara 'Iahun. 2000 9{pnwr246, Tambahan. Lembaran'J{.amor4048)j

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom {Lembaran.'If!gara Tahun 2000 'J..{pmor45)j

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Daerah [Lembaran. ~gara 'Tahun.2000 'J..{pmor202, 'Iambahan.Lem6aran ~gara 'J.{pmar4022)j 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun2001 tentang

Retribusi Daerah (Lem6aran ~gara 'Tafiun 2001 'J..{pmor119, 'Tam6alian Lem6aran

~gara 'J{.omor4139)j

8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan ,Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden [Lembaratt~gara 'Iahun.19999{pnwr 70)j

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang PedomanTataCaraPemungutan Retribusi Daerah ;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang PedomanTata Cara Pemeriksaan diBidang Retribusi Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 1999 tentang Komponen Penetapan Tarif Retribusi ;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 21 Tahun 2001 tentang Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-Produk Hukum Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 22 Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-Produk Hukum Daerah;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 23 Tahun 2001 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 24 Tahun 2001 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah ;

16. Peraturan Daerah Kota Ternate Nomor 22 Tahun 2000 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Ternate[Lembaran. Daerah.'l(pta 'Ietnate 'Iahun.2000 'J..{pmor22)j

17. Peraturan Daerah Kota Ternate Nomor 30 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Ternate (Lembaran. 'Daerah.'l(pta 'Iernate 'Iahun. 2000'J..{pmor33)j

(4)

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TERNATE

M EMU T U S K A N

~

Menetapkan 1 PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE TENTANG RETRIBUSI

PENGGANTIAN BIAYA CETAK PLAT NOMOR RUMAH

I

BANGUNAN DALAM DAERAH KOTA TERNATE. BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kota Ternate.

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah KotaTernate beserta perangkat DaerahOtonomyang lain

sebagai Badan eksekutif Daerah.

c. KepalaDaerah adalah Walikota Ternate.

d. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di Bidang Retribusi Daerah sesuai dengan

peraturan Perundang-undangan yang berlaku

e. Badan adalah suatu bentuk Badan Usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan Komanditer, perseroan lainnya,Badan UsahaMilik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk

apapun, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan atau Organisasi yang

sejenis,Lembaga Dana Pensiun,bentuk usaha tetap serta bentuk badan usahalainnya. f. Dinas adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Ternate.

g. Plat nomor rumah/bangunan adalah berupa tanda yang ditulis/dicetak dalam bentuk angka dan atau huruf sebagai identitas Rumah/Bangunan.

h. Retribusipenggantian biaya cetak plat nomor rumah/bangunan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas pemberian jasa penyediaan pemasangan plat nomor rumah/bangunan. i. Retribusi jasa umum adalah Retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Jaerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmatioleh orang pribadi atau badan;

j. Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi ;

k. Masa retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu wajib Retribusi untuk memanfaatkan plat nomor rumah/bangunan.

I. Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat SPdORD adalah surat dipergunakan oleh wajib retribusi untuk melaporkan data objek retribusi dan wajib retribusi sebagai dasar penghitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut peraturan perundang-undangan retribusi daerah.

(5)

;

I

I

m. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disinqkat SKRD adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang.

n. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar untuk selanjutnya disingkat SKRDKB adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang, jumlah kredit retribusi, jumlah pembayaran kekurangan pembayaran pokok retribusi, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.

o. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan untuk selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan.

p. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar untuk selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

q. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi , sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

r. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh wajib retribusi, s. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

t. Penyidikan tindak pidana di Bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dapat disebut penyidik ,untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di Bidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya ..

BAB II

NAMA OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal2

Dengan nama retribusi penggantian biaya cetak plat nomor rumah/bangunan dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan dan pemasangan plat nomor rumah/bangunan.

Pasal3

Objek Retribusi adalah pelayanan penyediaan Pemasangan Plat Nomor Rumah/Bangunan Dalam Daerah Kota Ternate.

Pasal4

Subjek Retribusi adalah orang Pribadi atau Badan yang mendapat Pelayanan Penyediaan dan Pemasangan Plat Nomor Rumah / Bangunan Dalam Daerah Kota Ternate.

(6)

BAB III

GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal5

Retribusi penggantian biaya eetak plat nomor rumah I bangunan dalam daerah Kota Ternate

digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

BABIV

KETENTUAN PENOMORAN RUMAH/BANGUNAN

Pasal6

(1) Setiap rumah/bangunan diwajibkan memasang/memakai plat nomor rumah yang dikeluarkan

oleh Pemerintah Daerah Kota Ternate.

(2) Nomor Rumah/Bangunan dipasang pada bagian depan ditempat yang mudah dilihat ;

a. Nomor Rumah/Bangunan dibuat dari Seng Plat Almunium atau bahan lain yang tahan lama,

b. Warna plat putih tulisan hitam. •

(3) Bentuk plat nomor rumah/bangunan adalah empat persegi panjang dengan besarnya ukuran

12,5 em x 25 em pada bagian kiri tertera Lambang Daerah Kota Ternate dan bagian kanan

terdapat: a. Nomor Rumah b. Nomor RW I RT e. Nama Kelurahan d. Nama Keeamatan e. Kode Pos BABV

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal7

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif didasarkan pad a tujuan untuk

menutupi biaya penyediaan jasa, dengan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat dan

aspek keadilan.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, meliputi biaya eetak, transportasi dan biaya

pemasangan.

(3) Besarnya tarif retribusi penggantian biaya eetak plat nomor rumah Ibangunan dengan klasifikasi

rumah/bangunan sebagai berikut ;

a. Klasifikasi untuk rumah tinggal, terdiri dari :

Rumah sementara Rp.

Rumah semi permanent Rp.

Rumah permanent .. Rp.

7.500 ,- 12.500,-

(7)

b. Klasifikasi bangunan untuk badan usaha, perkantoran dan sejenisnya, ditetapkan

Rp. 30.000,- .

(4) Untuk penggantian plat nomor rumah / rusak / hilang dikenakan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini.

BABVI

WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal8

Retribusi penggantian biaya cetak plat nomor rumah / bangunan dipungut dalam Wilayah Daerah

Kota Ternate.

BAB VII

MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal9

Masa Retribusi adalah jangka waktu yang lamanya 5 (lima) tahun Pasal10

Saat Retribusi terutang adalah saat ditetapkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB VIII

TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal11

(1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan.

(2) Retribusi dipungut dengan mengunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BABIX

SANKSI ADMINISTRASI Pasal 12

Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang bayar dikenakan sanksi

administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) dari retribusi terutang. BABX

TATA CARA PEMBAYARAN Pasal13

(1) Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus dimuka

(2) Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran retribusi diatur dengan Keputusan

(8)

BABXI

TATA CARA PENAGIHAN

Pasal14

(1) Pengeluaran surat tagihan / peringatan dan yang sejenisnya sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah surat teguran / Peringatan I surat lain yang sejenisnya ditetapkan, wajib retribusi harus melunasi retribusinya yang terutang.

(3) Surat teguran sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk.

BAB XII

PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 15

(1) Kepala Daerah dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi

(2) Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dengan memperhatikan kemampuan wajib retribusi.

(3) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan oleh Kepala Daerah. BAB XIII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 16

(1) Pejabat atau pegawai yang tidak melaksanakan tugas dengan baik sehingga merugikan keuangan daerah diberi sanksi sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi terutang.

(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pad a ayat (2) pasal ini, adalah pelanggaran. BABXIV

PENYIDIKAN

Pasal 17

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981, tentang HukumAcara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 32098)

(9)

s

bat

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau Laporan berkenaan tindak pidana dibidang retribusi agar keterangan atau Laporan terse but menjadi lengkap dan jelas. b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan Keterangan mengenai orang pribadi atau badan

tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak Pidana Retribusi.

c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah.

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain yang berkenaan dengan tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah.

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut.

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah.

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pad a saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa Identitas Orang dan atau Dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e.

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak Pidana Retribusi.

i. Memanggil Orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

j. Menghentikan penyidikan.

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana bidang retribusi menurut hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209). kan nya da

n

h Ii BABXV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18

(1) Dengan ber/akunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah yang ber/aku sebe/umnya dinyatakan tidak ber/aku /agi.

(2) Hal-hal yang be/um diatur da/am Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai tekhnis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepa/a Daerah.

(10)

BABXVI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

D

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah inidengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Ternate.

Ditetapkan di : Ternate Pada tanggal :27 Mei 2002

WALIKOTA TERNATE

J

TTD

DRS. H. SYAMSIR ANDILI

Diundangkan di : Ternate

Pada tanggal : 27 Mei 2002

SEKRETARIS DAERAH KOTA TERNATE)

TTD

DRS. FACHRY AM MARl

(Lembaran Daerah.'l(pta'Iernate 'Iahun 2002 'J{pnwr 09SeriC)

Kepala Bagian Hukum

Setda Te rn ate

-ARIF ABD. GANI, SH

PENATA NIP. 630 008 535

(11)

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA TERNATE

SERle

Tanggal 27 Mei 2002

Tahun 2002

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE

NOM OR

09 TAHUN 2002

TENTANG

RETRIBUSI PENGGANTIAN

BIAYA CETAK PLAT NOMOR

RUMAH/BANGUNAN

DALAM DAERAH KOTA TERNATE

I. PENJELASAN UMUM

['alam rangka memantapkan pelaksanaan otonomi daerah yang nyata, luas dan bertanggung

jawab, dalam hal pembiayaan pemerintahan dan pembangunan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya yang berasal dari Retribusi Penggantian Biaya Cetak

Plat Nomor Rumah/Bangunan Dalam Daerah Kota Ternate dipungut dan dikelola secara lebih

bertanggungjawab.

Disamping itu dengan semakin meningkatnya pelaksanaan pembangunan kegiatan penyediaan

jasa pelayanan oleh Pemerintah Daerah Kota Ternate untuk tujuan dan pemanfaatan umum

diarahkan agar tidak menghambat bahkan sebaliknya dapat menunjang usaha peningkatan

pertumbuhan perekonomian daerah.

Peraturan Daerah tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Plat Nomor Rumah/Bangunan

Dalam Daerah Kota Ternate ini ditetapkan untuk mengatur pelayanan masyarakat serta

(12)

Pasal 1 sampai dengan 6 Cukup Jelas

II. PENJELASAN PASAL OEMI PASAL

Pasal8sampaidengan19 Cukup Jelas

Pasal 7 Ayat (3) Besarnya tarif retribusi sebagaimana yang telah ditetapkan

sesuai klasifikasi adalah berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

'Iambahan Lembaran. 'Daerah

1(sJta

'Iernate 'Iahun. 2002 9{pmor 09

Referensi

Dokumen terkait

Selain kedua sungai besar tersebut sebagai sistem tata air di Kota Sintang dan didukung oleh adanya sungai-sungai (anak sungai) kecil yang fungsinya sebagai drainase kota

Pemeliharaan rutin dilaksanakan setiap hari oleh petugas pemeliharaan sesuai dengan fungsi/tugas masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yakni dilaksanakan

Pada masa sekarang ini sedang gencar-gencarnya pembinaan agar guru menjadi tenaga yang professional, pemerintah melalui undang- undangnya menetapkan undang-undang

Dalam Ketentuan hukum di Indonesia, pengaturan mengenai kejahatan terhadap prostitusi secara online secara khusus diatur dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11

Analisis terhadap temuan di lapangan memperlihatkan variasi kondisi tenurial yakni: (a) Kabupaten Merangin khususnya dan Provinsi Jambi secara umum relatif memiliki banyak konflik

SILaK sebagai inovasi birokrasi pada kantor BPKAD Kabupaten Lombok Tengah merupakan inovasi yang masuk dalam tiga kategori bentuk inovasi dari Kastelle dan

Tujuan penelitian adalah untuk membuat Model Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pondok Pesantren berbasis SAK ETAP agar memudahkan Pondok

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Dewi dkk (2013) adalah penggunaan metode geolistrik 3D konfigurasi dipole-dipole di Balangan dengan hasil bijih besi