•
Ekonom: Sebaiknya BI tahan bunga acuan 4,25%.•
BEI akan delisting paksa empat emiten.•
TG&D beli 33% saham anak RAJA.•
CPRO koversi utang US$ 185 juta menjadi saham.DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
A
ksi lepas saham oleh pemodal
asing atas sejumlah saham
unggulan seperti Telekomunikasi
Indonesia Tbk (TLKM) dan Bank
Cen-tral Asia Tbk (BBCA) kembali
mene-kan pergeramene-kan IHSG pada
perda-gangan kemarin. IHSG akhirnya
tu-tup koreksi 18,129 poin (0,30%) di
5929,201. Harga saham TLKM
men-jadi penekan utama IHSG, kemarin
koreksi 2,3% tutup di Rp4300
sete-lah sempat anjlok ke Rp4190, level
terendahnya sejak perdagangan 21
April lalu. Pemodal asing
mencatat-kan penjualan bersih di saham TLKM
hingga Rp1 triliun kemarin. Adanya
gugatan hukum hingga Rp16 triliun
atas perseroan oleh PT Citra Sari
Makmur (CSM) menjadi sentimen
negatif yang menekan harga sahamnya beberapa hari terakhir ini.
Sementara Wall Street tadi malam melanjutkan tren bullish, indeks
DJIA untuk pertama kalinya berhasil tembus level 23000, tutup di 23157.60 atau
menguat 160 poin (0,70%). Saham IBM naik 9% menjadi kontributor utama
ke-naikan indeks DJIA menyusul respon atas pencapaian laba 3Q17 di atas
perkiraan. Indeks S&P menguat 1,9 poin (0,07%) di 2561,26 dan indeks Nasdaq
menguat tipis tidak sampai satu poin di 6624,22. Selain sentimen rilis laba 3Q17,
pasar turut digerakkan dengan menguatnya harga minyak mentah di AS tadi
malam sebesar 0,31% di USD52,04/barel. Sebanyak 80% dari 52 emiten yang
tergabung dalam indeks S&P 500 yang telah rilis laba 3Q17 mencatatkan
penca-paian laba di atas estimasi. Pasar juga optimis The Fed akan menaikkan bunga
FFR di penghujung tahun ini, terlihat dari persentase hasil survei menunjukkan
tingkat probabilitas naik mencapai 80% dari 72% pekan lalu.
Melanjutkan perdagangan hari ini, pasar diperkirakan masih akan
dik-hawatirkan dengan arus dana asing yang keluar. Dari kawasan Asia, sentimen
pasar akan tertuju pada rilis data ekonomi China seperti pertumbuhan ekonomi
3Q17 yang diperkirakan 6,8% (yoy). Dari domestik, meningkatnya kemungkinan
The Fed kembali naikkan bunganya akhir tahun ini diperkirakan akan membuat
BI menahan tingkat bunga acuannya pada level saat ini 4,25% untuk menahan
volatilitas rupiah. Sejumlah rilis laba 3Q17 juga akan mempengaruhi sentimen
pasar. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan support di 5900
hingga resisten di 5950 rawan koreksi lanjutan.
S1 5900 S2 5870 R1 5950 R2 5970
Index Last Chg % DJIA 23157.60 160.16 0.70 S&P 500 2561.26 1.90 0.07 FTSE 100 7542.87 26.70 0.36 CAC 40 5383.81 22.44 0.42 DAX 13043.03 47.97 0.37 NIKKEI 225 21429.90 80.52 0.38 HANGSENG 28711.76 14.27 0.05 STI 3329.03 0.00 0.00 SHENZHEN 2000.11 (7.95) (0.40) SHANGHAI 3381.79 9.75 0.29 Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 52.08 (0.02) (0.04) CPO (RM/M.T) 2741.00 (21.00) (0.76) Gold (USD/T.oz) 1283.00 (5.60) (0.43) Nikel (USD/M.T 11735.00 (120.00) (1.01) Timah (USD/M.T) 20575.00 (100.00) (0.48) Coal (USD/M.T) 97.83 1.20 1.24 Exchange Rates Chg % IDR/USD 13516.00 6.00 0.04 USD/EUR 1.181 0.00 0.30 JPY/USD 112.94 0.74 0.66 IDR/SGD 9968.02 (2.93) (0.03) IDR/AUD 10639.50 38.00 0.36 TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 31.38 4241 (0.92) (2.85)Top Gainers IDR % Chg MNCN 1,475 1.00 15
BUMI 200 1.00 2 BBNI 7,625 1.00 75 BBCA 20,700 1.00 200 PPRO 208 1.00 2 Top Losers IDR % Chg
GGRM 64,125 (0.50) (350)
LPPF 9,600 (0.50) (50)
PGAS 1,610 0.00 0 PTBA 10,750 0.00 0 SMGR 10,850 0.00 0 Top Value IDR % (miliar)
BBCA 20,700 1.00 6 B BBRI 15,400 0.00 5 B BMRI 7,100 1.10 5 B ASII 8,150 (1.20) 2 B BUMI 200 1.00 2 B Top Volume IDR % (juta)
TLKM 4,400 0.00 3.773 PPRO 208 1.00 2.338 BMRI 7,100 1.10 0.634 BMTR 610 0.00 0.584 SRIL 404 0.50 0.409 IHSG 5,929.20 Change (18.13) Change (%) (0.30) Change (%/ytd) 11.94
Total Value (IDR triliun) 8.770
Total Volume (miliar saham) 9.499
Net Foreign Buy (IDR miliar) (1,164.000)
News Update
2
Ekonom: Sebaiknya BI tahan bunga acuan 4,25%. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini pada Kamis (19/10) besok. Setelah dua bulan berturut-turut memangkas suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse repo Rate), sejumlah ekonom menilai, kali ini BI perlu menahan bunga acuan di level 4,25%. Walaupun kinerja inflasi rendah dan cadangan devisa (cadev) mencatatkan posisi tertinggi sehingga membuka ruang bagi bank sentral untuk kembali memangkas suku bunganya. Untuk diketahui, inflasi Januari September 2017 tercatat cukup rendah 2,66% dan cadev akhir September mencatat rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu sebesar US$ 129,4 miliar. Moody's dalam keterangan resminya menilai, Bank Indonesia (BI) perlu berhenti sejenak di bulan ini setelah memangkas bunga acuan di Agustus dan September lalu. Moody's menilai, BI perlu berhati-hati melonggarkan kebijakan moneter saat kebijakan moneter The Fed lebih hawkish. "Tujuan BI tampaknya akan mencapai target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 5,2%," tulis Moody's. Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi mengatakan, melihat perkembangan inflasi, ruang BI untuk kembali memangkas suku bunga acuannya masih ada. Namun menurutnya, BI akan mempertimbangkan berbagai faktor. (Kontan)
BEI akan delisting paksa empat emiten. Bursa Efek Indonesia (BEI) menindak tegas emiten yang sahamnya telah disuspensi
bertahun-tahun. BEI akan mengapus pencatatan saham (delisting) empat emiten di tahun ini. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, selain saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), BEI akan mendepak paksa tiga saham lain dari bursa. Mereka adalah PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA), dan PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk (CPGT). Saham BRAU dan TKGA sebelumnya sudah disuspensi BEI lebih dari dua tahun. Ini karena keduanya belum menyampaikan sejumlah kewajiban, seperti laporan keuangan. Gembok saham BRAU dan TKGA akan dibuka pada perdagangan 19 Oktober 2017 hingga 15 November 2017. Setelah itu, saham BRAU dan TKGA akan efektif delisting pada 16 November 2017. BEI juga telah menghentikan sementara perdagangan efek CPGT yang sedang dalam pailit sejak 28 April 2017. BEI mempertimbangkan status perusahaan yang telah dijatuhkan pailit serta harta pailit CPGT dalam keadaan insolvensi. Mulai hari ini, Kamis (19/10), saham CPGT tak akan tercatat lagi di BEI. Lalu, penghapusan pencatatan saham INVS dari bursa akan dilakukan mulai 23 Oktober 2017 mendatang. Sebelumnya, INVS keberatan didelisting paksa oleh BEI. Pasalnya, perusahaan ini mengaku masih berupaya memenuhi kewajiban kepada BEI. Namun Samsul memastikan proses delisting saham INVS akan terus berlanjut meskipun banyak investor publik yang menggenggam saham INVS. Soalnya, INVS dinilai masih memiliki beberapa masalah going concern perusahaan. Namun, Samsul menekankan investor publik bisa tetap mengempit saham perusahaan. "INVS masih akan tetap jadi perusahaan publik dan investor tetap jadi pemegang saham. Bedanya hanya saham ini tak lagi tercatat dan diperdagangkan di bursa," ujarnya di Jakarta. Tapi, emiten yang didelisting paksa ini masih bisa kembali mendaftarkan sahamnya (relisting), enam bulan usai delisting efektif. (Kontan)
TG&D beli 33% saham anak RAJA. TG&D Singapore Investment Holdings Pte. Ltd. membeli 33% saham di anak usaha PT Rukun Raharja Tbk, yakni PT Panji Raya Alamindo. Corporate Secretary PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Cindy Budijono dalam keterangan resmi menyebut, transaksai ini terjadi pada 18 Oktober 2017. Perusahahaan dengan kode saham RAJA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah menjual 33% saham di PT Panji Raya Alamindo ke TG&D Singapore Investment Holdings Pte. Ltd, perusahaan yang berbasis di Singapura. Cindy mengatakan, lewat transaksi ini, PT Panji Raya Alamindo diharapkan bisa meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya untuk pengembangan usaha dan daya saing. Alhasil, anak perusahaan PT Rukun Raharja Tbk ini bisa menjadi perusahaan terdepan dalam bidang penjualan gas dan distribusi gas. “Penjualan saham PT Panji Raya Alamindo, kami yakini dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi perusahaan, pemangku kepentingan dan pemegang saham," ujar Cindy, Rabu (18/10). Apalagi, menurut Cindy, nilai pembelian yang disepakati dengan TG@D merupakan nilai yang sangat pantas dan sangat baik sesuai dengan kondisi PT Panji Raya Alamindo. Sayangnya, dalam informasi resmi itu, RAJA tak meyebut besaran nilai transaksi. Yang pasti, menurutnya, masuknya TG&D menjadi 33% pemegang saham di PT Panji Raya Alamindo menjadikan status anak usaha tersebut berubah menjadi perusahaan penanaman modal asing alias PMA. Selain itu, Cindy juga berharap dengan masuknya TG&D dapat meningkatkan kelangsungan usaha PT Panji Raya Alamindo. TG&D diharapkan dapat memberikan terobosan-terobosan baru dalam bidang teknologi dan juga strategi bisnis trading gas sehingga dapat meningkatkan kelangsungan bisnis anak usaha RAJA tersebut. (Kontan)
CPRO koversi utang US$ 185 juta menjadi saham. PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) terus melanjutkan program bersih-bersih utang. Perusahaan pakan budidaya perikanan dan makanan olahan ini bakal melakukan koversi utang obligasi senilai US$ 185,78 juta menjadi saham. Sehubungan dengan konversi utang tersebut, CPRO bakal menggelar penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) alias private placement. Berdasarkan prospektus perusahaan, Rabu (18/10), CPRO akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 19,10 miliar saham baru atau setara 32,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari penerbitan tersebut, pemegang saham pengendali akan mengambil sebanyak-banyaknya 5,4 miliar saham atau setara dengan US$ 20 juta. Keluarga Jiaravanon beserta afiliasinya merupakan pemegang saham pengendali perusahaan. Sebanyak 13,7 miliar saham senilai US$ 185,78 juta akan diambil oleh special purpose vehicle (SPV) yang dibentuk oleh pemegang obligasi berdasarkan hukum Singapura. Sehingga, setelah dilaksanakannya private placement ini, CPRO akan memiliki dua saham dalam struktur permodalan, yakni saham Seri A dengan nilai nominal Rp 100 dan Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Saham hasil konversi itu akan diguanakn oleh SPV sebagai objek Obligasi Wajib Tukar atau Mandatory Exchangeable Bonds yang akan diterbitkan oleh SPV kepada pemegang obligasi yang akan jatuh tempo pada 31 Desember 2022. Koversi utang menjadi saham ini merupakan bagian dari upaya CPRO untuk merestruktruisasi utang obligasinya yang mencapai US$ 331,53 juta. CPRO juga akan menerbitkan obligasi baru senilai US$ 145,75 juta. Jumlah ini setara dengan selisih sisa obligasi yang akan direstrukturisasi tanpa skema konversi utang ke saham. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2021. Ihwal CPRO terbelit utang terjadi sejak beberapa waktu lalu. Pada 28 Juni 2007, CPRO menerbitkan obligasi dengan nilai pokok US$ 325 juta. Namun, pada Juni 2013, utang obligasi tersebut dinyatakan kembali, termasuk dengan bunga yang telah dikapitalisasi sebesar US$ 6,53 juta. Sehingga, total utang obligasi CPRO sebesar US$ 331,53 juta. Seiring berjalanannya waktu, bisnis CPRO terganggu lantaran virus yang menjangkiti ternaknya. Akibatnya, pembayaran obligasi mulai macet. Berbagai upaya negosiasi sudah dilakukan, salah satunya dengan penandatanganan restructuring support agreement tertanggal 10 Juli 2017 lalu yang memuat skema konversi utang ke saham ini. CPRO akan meminta restu pemegang saham terkait aksi korporasi ini dalam Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilakukan pada 24 November mendatang. (Kontan)
Stock Picks
3MNCN 1490-1620
.
Setelah bergerak konsolidasi dalam beberapa sesi perdagangan terakhir, harga saham emiten
Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) kemarin melanjutkan tren penguatannyanya yang mulai terbentuk sejak awal
Oktober ini. Harga sahamnya kemarin menguat 5% di Rp1535. Secara technical, support saat ini bergeser ke Rp1490.
Resisten akan menguji Rp1620. Dalam waktu dekat katalis pergerakan harganya akan ditentukan dengan pencapaian
labanya di 3Q17. Kinerja perseroan diperkirakan akan membaik memasuki paruh kedua tahun ini setelah sempat
turun di 2Q17. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi di paruh kedua yang diperkirakan bisa
mencapai 5,2% (yoy) ketimbang 1H17 yang baru 5%. Belanja iklan perusahaan juga akan lebih banyak di paruh kedua
tahun ini. Dilihat dari kinerja perseroan, laba bersih 2Q17 perseroan mencapai Rp356,05 miliar turun 15% (qoq)
dibandingkan 1Q17 sebesar Rp419 miliar dan turun 31,86% (yoy) dibandingkan 2Q16 sebesar Rp522,57 miliar.
Sepanjang 1H17 laba bersih mencapai Rp775,05 miliar turun 22,66% dibandingkan 1H16 sebesar Rp1 triliun.
Penurunan laba bersih ini terutama dipicu melambatnya pertumbuhan pendapatan usaha yang hanya 1,6% (yoy)
mencapai Rp3,62 triliun dibandingkan 1H16 sebesar Rp3,57 triliun dan turunnya laba kurs hingga 80,33% mencapai
Rp32,7 miliar dari Rp166,6 miliar. Periode yang sama 2016 (1H16) pendapatan usaha bisa tumbuh hingga 7% (yoy).
Secara kuartalan pendapatan usaha di 2Q17 tumbuh melambat di 25,24% (qoq), dbandingkan pertumbuhan di
periode yang sama 2016 (2Q16) yang mencapai 31,92% (qoq). Melambatnya pertumbuhan pendapatan usaha
terutama dipicu melambatnya pertumbuhan pendapatan iklan di 2Q17 yang mencapai Rp1,87 triliun atau hanya
tumbuh 1% (yoy) dibandingkan periode 1Q17 yang tumbuh 5% (yoy). Pertumbuhan pendapatan iklan secara
kuartalan di 2Q17 mencapai 21.93% (qoq) melambat dibandingkan 2Q16 yang tumbuh 26,79% (qoq). Namun
pencapaian pendapatan usaha sepanjang 1H17 telah sejalan dengan estimasi tahun ini, atau mencerminkan
pencapaian 49,79% dari target tahun ini sebesar Rp7,27 triliun atau tumbuh 8% dari 2016 sebesar Rp6,73 triliun.
Sedangkan di bottom line, laba bersih 1H17 baru mencapai 39,5% dari target tahun ini yang sebelumnya diperkirakan
Rp1,96 triliun atau naik 43% dari 2016 sebesar Rp1,37 triliun. Marjin bersih 1H17 turun menjadi 21,38% dari 1H16
sebesar 28,08%, Marjin bersih 2Q17 hanya 17,66% turun dari 26,03% di 1Q17 dan 25,74% di 2Q16. Laba bersih tahun
ini diperkirakan hanya mencapai Rp1,70 triliun turun dari perkiraan awal tahun sebesar Rp1,96 triliun. Marjin bersih
diperkirakan hanya 23,4%. EPS tahun ini diperkirakan turun menjadi Rp122,88 dari sebelumnya Rp145,35. Target
harga sahamnya tahun ini diperkirakan di Rp2100 atau PE 17x (E/17). Maintain Buy, SL 1400
4
Stock Picks
PTBA 10650-11400.
Harga saham emiten batubara, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) kemarin berhasil
rebound
setelah aksi ambil untung sebelumnya tertahan di support Rp10650. Kemarin harganya tutup di Rp10925.
Sentimen pasar saat ini digerakkan antisipasi atas rilis laba 3Q17. Saham emiten batubara sepanjang tahun ini
bergerak bullish seiring tren penguatan harga komoditasnya yang saat ini berada di USD96/MT. Tahun ini perseroan
menargetkan volume penjualan 23,17 juta ton naik 11,7% dari tahun 2016 sebanyak 20,75 juta ton. Sedangkan target
produksi batubara tahun ini 21,92 juta ton dan pembelian 0,4 juta sehingga total mencapai 22,37 juta ton, naik 9,9%
dari tahun sebelumnya 19,95 juta ton. Peningkatan penjualan batubara perseroan turut ditopang peningkatan daya
angkut kerta api (KA) yang mencapai 20,48 juta ton naik 7,1% dari 2016 sebanyak 19,12 juta ton. Kenaikan volume
penjualan dan harga jual batubara menjadi katalis positif pertumbuhan labanya tahun ini. Pendapatan usaha
perseroan sepanjang 1H17 tumbuh 32,68% mencapai Rp8,9 triliun dibandingkan 1H16 Rp6,7 triliun. Volume penjualan
batubara perseroan di 1H17 tumbuh 13,4% mencapai 11,36 juta ton dibandingkan 1H16 sebanyak 10,02 juta ton. Bila
dilihat pertumbuhan secara kuartalan, pendapatan usaha perseroan di 2Q17 tumbuh 37,53% (yoy) mencapai Rp4,42
triliun dibandingkan 2Q16 sebesar Rp3,2 triliun. Pertumbuhan di 2Q17 tersebut lebih tinggi dari 1Q17 yang tumbuh
28,28% (yoy). Pencapaian pendapatan usaha hingga 1H17 telah mencerminkan 57,76% dari target pendapatan usaha
tahun ini yang sebelumnya diperkirakan Rp15,53 triliun atau naik 10,5% dari tahun sebelumnya. Sedangkan laba
bersih di 1H17 tumbuh 142,2% (yoy) mencapai Rp1,72 triliun dibandingkan 1H16 Rp711,77 miliar. Marjin bersih di
1H17 melonjak mencapai 19,22% dibandingkan 1H16 10,53%. Ini mencerminkan perseroan berhasil menjalan
bisnisnya secara efisien. Laba bersih 2Q17 naik 125% (yoy) mencapai Rp853 miliar. Melihat pencapaian di 1H17, laba
bersih tahun ini diperkirakan berpeluang mencapai Rp2,80 triliun atau tumbuh 39,38% (yoy) dengan EPS tahun ini
diperkirakan Rp1213,6. Hingga 1H17 pencapaian laba bersih mencerminkan 61% dari target tahun ini. Sedangkan
harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 12,3x (E/17) atau mencapai Rp14930. Secara
technical, support bergeser ke Rp10900 dengan target resisten di Rp11400. Maintain Buy, SL 10600
5
Stock Picks
UNVR 49000-51200.
Penguatan harga saham emiten konsumsi, Unilever Indonesia Tbk (UNVR), kemarin tertahan
penguatannya akibat aksi ambil untung menyusul kondisi pasar yang kurang kondusif. Harga sahamnya tutup di
Rp49975. Saat ini level support harga sahamnya di kisaran Rp48600 hingga Rp49000. Peluang penguatan menguji
re-sisten di Rp51200. Dalam waktu dekat pasar akan digerakkan dengan sentimen rilis laba 3Q17 dan peluang emiten
membagikan dividen interim tahun buku 2017 yang biasanya dibagikan menjelang akhir tahun. Dari sisi kinerja,
pen-capaian penjualan bersih dan laba bersih 2Q17 mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya maupun
periode yang sama tahun sebelumnya. Namun sepanjang 1H17 kinerja masih mencatatkan pertumbuhan moderat.
Penjualan bersih 1H17 mencapai Rp21,26 triliun atau tumbuh 2,5% dari periode yang sama di 2016 sebesar Rp20,74
triliun. Pencapaian ini mencerminkan 46% dari target tahun ini yang sebelumnya diperkirakan Rp46,14 triliun atau
tumbu 15,2% dari tahun 2016 sebesar Rp40,05 triliun. Secara kuartalan, penjualan bersih 2Q17 mencapai Rp10,42
triliun turun 3,9% (qoq) dari 1Q17 Rp10,84 triliun. Sedangkan laba bersih sepanjang 1H17 mencapai Rp3,62 triliun
atau tumbuh 9,87% dari 1H16 sebesar Rp3,29 triliun. Pencapaian laba bersih ini mencerminkan 46,17% dari target
tahun ini sebesar Rp7,84 triliun atau tumbuh 22,69% dari 2016 lalu sebesar Rp6,39 triliun. Secara kuartalan laba
ber-sih 2Q17 mencapai Rp1,66 triliun turun 15,31% (qoq) dari kuartal sebelumnya Rp1,96 triliun. Marjin berber-sih 2Q17
hanya 16% turun dari 1Q17 17% dan hampir menyamai marjin 2016 15,9%. EPS tahun ini diperkirakan Rp1028,28.
Sebelumnya harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 53x (E/17) atau mencapai Rp54500.
Dari harga saat ini di Rp49975 ada ruang penguatan 9%. Desember tahun lalu perseroan untuk tahun buku 2016
membagikan dividen interim Rp375/saham atau sekitar 87% dari pencapaian laba setengah tahun di 2016. Dengan
porsi yang sama untuk tahun buku 2017, dividen interim berpotensi mencapai Rp413/saham. Maintain Buy, SL 47500
19 Oktober 2017
Saham Pilihan
INDF 8200-8450 Buy, SL 7800
ICBP 8700-9000 TB, SL 8600
BBRI 15250-15500 Buy, SL 14800
BDMN 5100-5450 BoW, SL 4900
PGAS 1630-1700 TB, SL 1570
AKRA 7000-7400 TB, SL 6850
UNTR 34000-36000 TB, SL 33800
Stock View
6
19 Oktober 2017
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
IHSG
5929.20 5956.93 5984.65 5902.55 5875.89
PERKEBUNAN AALI 14550 14,616.67 14,683.33 14,466.67 14,383.33 13,059,216.00 -19.91 393.15 -75.27 45.02 BWPT 246 250.67 255.33 242.67 239.33 LSIP 1440 1,446.67 1,453.33 1,426.67 1,413.33 4,189,615.00 -11.36 91.36 -32.01 18.72 SGRO 2400 2,403.33 2,406.67 2,393.33 2,386.67 SIMP 535 540.00 545.00 530.00 525.00 13,835,444.00 -7.53 16.72 -68.60 25.18 UNSP 228 236.00 244.00 222.00 216.00PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 1880 1,901.67 1,923.33 1,861.67 1,843.33 37,032,346.42 -10.48 65.74 -5.12 10.50 BORN 50 33.33 16.67 33.33 16.67 BRAU 82 54.67 27.33 54.67 27.33 BUMI 197 204.33 211.67 191.33 185.67 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 3,312,510.21 13.47 0.30 48.03 166.35 HRUM 2390 2,443.33 2,496.67 2,353.33 2,316.67 ITMG 21550 21,916.67 22,283.33 21,191.67 20,833.33 21,925,897.16 -9.27 770.46 -65.05 8.53 PTBA 10925 11,066.67 11,208.33 10,741.67 10,558.33 13,733,627.00 5.01 883.59 0.98 7.64 PTRO 1380 1,431.67 1,483.33 1,316.67 1,253.33
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 85 86.67 88.33 83.67 82.33
ELSA 328 334.67 341.33 322.67 317.33 3,775,323.00 -10.56 51.43 -8.99 7.17
ENRG 74 75.67 77.33 72.67 71.33
ESSA 2050 2,053.33 2,056.67 2,043.33 2,036.67
MEDC 780 796.67 813.33 766.67 753.33
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 655 665.00 675.00 645.00 635.00 10,531,504.80 11.79 -151.06 85.85 -3.10 INCO 2820 2,873.33 2,926.67 2,793.33 2,766.67 10,894,532.28 -15.64 70.11 -67.49 26.24 TINS 865 875.00 885.00 855.00 845.00 6,874,192.00 -6.74 13.64 -84.08 56.09 SEMEN INTP 19300 19,450.00 19,600.00 19,100.00 18,900.00 17,798,055.00 -10.99 1,183.48 -17.34 17.00 SMCB 840 845.00 850.00 835.00 830.00 9,239,022.00 -12.25 22.85 -73.80 47.91 SMGR 9200 9,308.33 9,416.67 9,108.33 9,016.67 26,948,004.47 -0.14 762.28 -18.76 14.07
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 87 88.33 89.67 86.33 85.67 JPRS 131 137.67 144.33 126.67 122.33 KRAS 505 511.67 518.33 501.67 498.33 PAKAN TERNAK CPIN 3130 3,206.67 3,283.33 3,076.67 3,023.33 JPFA 1310 1,326.67 1,343.33 1,301.67 1,293.33 25,022,913.00 2.31 43.92 40.87 18.44 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 8050 8,158.33 8,266.67 7,983.33 7,916.67 184,196,000.00 -8.68 357.28 -24.59 20.71
GJTL 695 708.33 721.67 683.33 671.67
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 8875 8,950.00 9,025.00 8,750.00 8,625.00 INDF 8325 8,375.00 8,425.00 8,225.00 8,125.00 MYOR 2040 2,075.00 2,110.00 2,000.00 1,960.00 ROTI 1275 1,291.67 1,308.33 1,256.67 1,238.33 GGRM 64200 64,750.00 65,300.00 63,850.00 63,500.00 INAF 2640 2,740.00 2,840.00 2,580.00 2,520.00 1,621,898.67 17.41 2.12 463.17 184.06 KAEF 2700 2,760.00 2,820.00 2,670.00 2,640.00 4,860,371.48 7.51 44.81 6.06 28.68 KLBF 1700 1,711.67 1,723.33 1,681.67 1,663.33
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 258 266.67 275.33 252.67 247.33 ASRI 378 388.00 398.00 370.00 362.00 BKSL 137 142.33 147.67 133.33 129.67 BSDE 1780 1,800.00 1,820.00 1,760.00 1,740.00 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 COWL 1145 1,151.67 1,158.33 1,141.67 1,138.33 CTRA 1175 1,183.33 1,191.67 1,163.33 1,151.67 CTRP 1175 1,183.33 1,191.67 1,163.33 1,151.67 CTRS 1175 1,183.33 1,191.67 1,163.33 1,151.67 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 308 310.67 313.33 304.67 301.33 MDLN 328 336.67 345.33 322.67 317.33 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2030 2,066.67 2,103.33 2,006.67 1,983.33 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 DGIK 77 78.33 79.67 75.33 73.67 PTPP 2730 2,766.67 2,803.33 2,696.67 2,663.33 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 SSIA 670 683.33 696.67 648.33 626.67 TOTL 760 765.00 770.00 750.00 740.00 WIKA 2300 2,343.33 2,386.67 2,233.33 2,166.67 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 1660 1,691.67 1,723.33 1,601.67 1,543.33 42,333,969.71 -0.16 228.31 -38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1375 1,385.00 1,395.00 1,355.00 1,335.00 JSMR 6100 6,275.00 6,450.00 6,000.00 5,900.00 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 33.33 16.67 33.33 16.67 EXCL 3400 3,513.33 3,626.67 3,323.33 3,246.67 22,876,182.00 -2.49 -2.97 -97.16 -1,348.39 ISAT 6100 6,158.33 6,216.67 6,058.33 6,016.67 TLKM 4530 4,686.67 4,843.33 4,336.67 4,143.33 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI GIAA 324 328.00 332.00 322.00 320.00 52,627,783.53 7.55 40.78 -122.73 10.94 MBSS 585 655.00 725.00 510.00 435.00 WINS 270 270.67 271.33 268.67 267.33 1,378,353.91 -37.37 -19.45 -129.08 -10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 2390 2,456.67 2,523.33 2,326.67 2,263.33 BANK BBCA 20200 20,575.00 20,950.00 19,950.00 19,700.00 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 BBKP 565 570.00 575.00 560.00 555.00 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 BBNI 7650 7,708.33 7,766.67 7,583.33 7,516.67 36,895,081.00 10.58 486.18 -15.91 10.90 BBRI 15400 15,483.33 15,566.67 15,308.33 15,216.67 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 BBTN 3060 3,103.33 3,146.67 3,023.33 2,986.67 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 BDMN 5250 5,308.33 5,366.67 5,208.33 5,166.67 22,420,658.00 -2.48 249.70 -8.09 16.40 BJBR 2530 2,566.67 2,603.33 2,486.67 2,443.33 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 BMRI 7075 7,108.33 7,141.67 7,033.33 6,991.67 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 BNGA 1225 1,253.33 1,281.67 1,203.33 1,181.67 22,318,759.00 7.24 17.02 -81.74 34.36
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 7175 7,283.33 7,391.67 7,008.33 6,841.67 19,764,821.14 -12.03 261.74 27.59 27.03 INTA 338 349.33 360.67 321.33 304.67 UNTR 24150 24,550.00 24,950.00 23,575.00 23,000.00 49,347,479.00 -7.14 1,033.07 -28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 6550 6,700.00 6,850.00 6,475.00 6,400.00 RALS 925 945.00 965.00 915.00 905.00
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 1535 1,580.00 1,625.00 1,480.00 1,425.00 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 56 57.33 58.67 55.33 54.67
Corporate Action
8
Code
Name
Type
Date
Time
Venue
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk AGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk EGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
SCPI Merck Sharp Dohme
Pharma Tbk. AGM 03/08/2016 00:10:00
MYRX Hanson International Tbk. AGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center MYRX Hanson International Tbk. EGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. AGM 27/07/2016 00:09:00 Financial Club, Graha Niaga lt 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav 58 Jakarta PTIS Indo Straits Tbk AGM 22/07/2016 00:09:00
Gedung Graha Kirana, Lantai 9, Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk, Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta Utara
14350, Indonesia
BSSR Baramulti Suksessarana Tbk EGM 22/07/2016 00:10:00 Boardroom CEO Suite, Sahid Sudirman Center Lt.56, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 - Jakarta Pusat ISSP Steel Pipe Industry of
Indo-nesia Tbk AGM 21/07/2016 00:10:00
Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
ISSP Steel Pipe Industry of
Indo-nesia Tbk EGM 21/07/2016 00:10:00
Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
SKYB Skybee Tbk AGM 21/07/2016 00:09:00
WTON Wijaya Karya Beton Tbk EGM 20/07/2016 00:14:00 Ruang Serbaguna Gedung WIKA Lt. 11 Jl. D. I. Panjai-tan Kav. 9, Jakarta Timur
CTBN Citra Tubindo Tbk. AGM 20/07/2016 00:10:30 Kantor Pusat Perseroan Jalan Hang Kesturi I No 2, Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam TRIO Trikomsel Oke Tbk EGM 15/07/2016 00:10:00
LMAS Limas Indonesia Makmur
Tbk AGM 14/07/2016 00:09:30
Auditorium Sequis Center, Gedung Sequis Center Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman No.71, Jakarta
12190
BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. EGM 11/07/2016 00:15:00 Kantor Pusat Perseroan, Jl. RS. Fatmawati No.12, Jakarta Selatan
JPFA Japfa Comfeed Indonesia
Tbk. EGM 01/07/2016 00:10:00
HARRIS Hotel, Unique Room, Jl. Dr. Saharjo No. 191, Jakarta 12960
INCO Vale Indonesia Tbk EGM 01/07/2016 00:09:00 Financial Club, Board Room I, Graha Niaga Lt. 27 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta MITI Mitra Investindo Tbk. EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Tower II Lantai I, PT Bursa Efek Indo-nesia, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta Selatan -
12950 NIRO Nirvana Development Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan
12190 NIRO Nirvana Development Tbk EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan
12190
PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00 Hotel Nite & Day Jakarta - Roxy Jl. Biak no.54 Jakarta Pusat 10150
GREN Evergreen Invesco Tbk AGM 30/06/2016 00:09:00 Mawar Room, Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta
ECII Electronic City Indonesia
Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
19 Oktober 2017
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN DIVIDEN
TIFA
7
24-Jun-16
27-Jun-16
21-Jul-16
SQBB
16000
23-Jun-16
24-Jun-16
20-Jul-16
SQBI
16000
23-Jun-16
24-Jun-16
20-Jul-16
DPNS
5
23-Jun-16
24-Jun-16
20-Jul-16
GEMA
16
23-Jun-16
24-Jun-16
20-Jul-16
MREI
50
23-Jun-16
24-Jun-16
20-Jul-16
JTPE
14
22-Jun-16
23-Jun-16
15-Jul-16
PEGE
10
22-Jun-16
23-Jun-16
15-Jul-16
CPIN
29
22-Jun-16
23-Jun-16
15-Jul-16
TALF
3
22-Jun-16
23-Jun-16
12-Jul-16
KBLI
7
22-Jun-16
23-Jun-16
15-Jul-16
SRTG
32
22-Jun-16
23-Jun-16
15-Jul-16
KKGI
20
22-Jun-16
23-Jun-16
15-Jul-16
CTRP
4
22-Jun-16
23-Jun-16
13-Jul-16
CTRS
22
22-Jun-16
23-Jun-16
13-Jul-16
CTRA
6
22-Jun-16
23-Jun-16
15-Jul-16
IDPR
5
21-Jun-16
22-Jun-16
30-Jun-16
UNVR
424
21-Jun-16
22-Jun-16
15-Jul-16
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.