• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura, dari Konvensional ke Digital Marketing. Akh. Fawaid*

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura, dari Konvensional ke Digital Marketing. Akh. Fawaid*"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 56 Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura, dari Konvensional ke Digital Marketing

________________________ Akh. Fawaid*

________________________

*Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bakti Bangsa Pamekasan Email : afa_yuni@yahoo.com

Pemasaran Batik Madura, di kelompok pengrajin batik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, selalu menjadi permasalahan utama. Padahal, secara motiv dan kualitas, batik Madura di Desa tersebut, sama-sama memiliki kelebihan. Konsep pemasaran yang dijalankan saat ini oleh pengrajin batik tersebut, ialah konsep pemasaran konvensional Proses penjualanya dilakukan di Pasar Tradisional. sementara proses promosi penjualan batik, dilakukan melalui mulut ke mulut. Baik antar pengrajin batik, pembeli batik, atupun warga disekitar pengrajin batik Madura. Sehingga, tingkat penjualan batik Madura, sangat terbatas.

Dari permasalahan itu, peneliti ingin mengubah pola pemasaran Batik Madura, yang awalnya dilakukan secara konvensional, menjadi pemasaran digital. dengan memamfaatkan pemasaran melalui layanan internet. Baik dalam bentuk pembuatan blogger, webset. Serta promosi melalui media social Facebok, What Shapp, Blak Bery Mesegger, Twiter, Istagram dan Promosi Line.Adapun Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian diskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan, promosi melalui pemasaran digital tersebut, sangat membantu kelompok pengrajin batik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, dalam meningkatkan tingkat penjualan batik Madura, serta memperluas jangkauan pemasaran. Jika semula, hanya mampu menjangkau pasar lokal Madura, melalui jaringan pemasaran digital, ditargetkan mampu menjangkau pemasaran regional, nasional hingga internasional.

Kata Kunci: KonsepPemasaran, Batik Madura,Marketing Konvensional, Digital Marketing. Changed the concept of Batik Madura Marketing, from Conventional to Digital Marketing

Marketing of Batik Madura, in the craftsman group of batik Madura in Arsojih Pagendingan Galis Pamekasan has always been the main problem. In fact, the pattern and quality of this batik in that village have some excess. The current marketing concept by them is the concept of conventional marketing the selling process is done in Traditional Market. while the process of promotion is done through word of mouth among of craftsmen, buyers, or residents around of them. Thus, the selling rate of batik Madura is limited.

From this problem, researchers want to change the marketing pattern of Batik Madura, which was originally done conventionally, into digital marketing through internet services, form of making blogger, website, and promotion through social media like a Facebook, WhatsApp, Black Berry Messenger, Twitter, Instagram and Promotion Line. The research method that are used is descriptive qualitative research. And the result of this research shows that promotion through digital marketing is very helpful to the craftsman group of Batik Madura, in Arsojih Pagendingan Galis Pamekasan Regency, in increasing the sales of batik Madura, and expanding the marketing range.

(2)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 57 Initially, only reach the local market of Madura, through digital marketing network, is targeted to reach regional, national to international marketing.

Keywords: Marketing Concept, Batik Madura, Conventional Marketing, Digital Marketing Latar Belakang

Batik Madura memang berkembang dan tumbuh pesat. Pusatnya di Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep. Sebagian, juga di Kabupaten Sampang. Dari Empat Kabupaten itu, Pamekasan paling banyak menelurkan Centra pengrajing Batik Madura. Sehingga, saking banyaknya motif yang ditelorkan oleh Centra pengrajin batik di desa-desa , corak batik Pamekasan Madura belum nampak.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Peridustrian Dan Perdagangan Pemkab Pamekasan menyebutkan, ada 28 sentra batik di Pamekasan. jumlah tersebut tersebar di 11 Kecamatan di Pamekasan. masing-masing Kecamatan Pamekasan, memiliki 5 Sentra Batik, disebutkan centra batik kelurahan kowel, Batik Dusun Toronan, Batik Desa Nyalabu Daya, dan dua sentra batik di Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan. selanjutnya, sentra batik yang berada di Kecamatan Proppo terbagi Menjadi 12 Sentra. Masing-masing , 5 centra berada di desa Klampar, 3 sentra berada di desa toket, 3 sentra di desa Candi Burung serta 1 sentra berada Desa Rang Perang Dajah.

Dikecamatan Palenga’an, terdapat Enam Sentra.Yakni Desa Banyopelle 2 Sentra, Desa Panaan, Angsanah, Akkor dan Larangan Badung masing-masing 1 Sentra. Di Kecamatan Waru, hanya 1 sentra yakni di Desa Waru Barat. Kecamatan Pegantenan, ada 2 sentra yakni 1 sentra Desa Bulangan Haji dan 1 Sentra Ambender.

Kecamatan Tlanakan memiliki 1 sentra yakni sentra Desa Larangan Slampar. Sementara di Kecamatan Galis, terdapat hanya 1 Sentra yakni di Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan.

Masing-masing sentra tersebut, inovasi motiv batiknya berbeda-beda. sekalipun berbeda-beda. Pengrajin batik tetap tidak menghilangkan ke khasan Batik Madura. baik dari pewarnaan maupun motifnya. Karakteristik warna Batik Madura cenderung memilih warna berani dan tegas, seperti warna Merah, Kuning, Biruh (Hijau dalam Bahasa Indonesia) serta warna Biru sendiri. Warna warna tersebut dihasilkan dari pewarna alam (Soga Alam) seperti Mengkudu dan Tingi untuk menghasilkan warna merah, Daun Tarum untuk warna biru, Kulit mundu ditambah tawas juga diambil untuk memberikan efek warna hijau pada kain batik Madura. Efek terang dan gelapnya pada kain Batik Madura dihasilkan melalui lamanya perendaman kain sendiri, bisa satu bulan, 3 bulan, bahkan ada yg sampai 1 tahun. Sementara, untuk Ragam Motif Madura diambil dari motif tumbuhan, binatang, serta motif kombinasi hasil kreasi pembatik sendiri.

Selain pengrajin batik di masing-masing sentra berbeda. namun, ada sebagian sentra batik, dalam pewarnaan maupun motiv, juga mengikuti permintaan Pasar. Misalnya dalam segi motiv. Pengrajin batik, lebih banyak bermotiv permintaan pasar

(3)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 58 kebanyakan, yakni motiv batik Sekarjagat, Keong Mas, Matahari, Daun Memba (daun mojo), Gorek Basi. Ditambah lagi, Beberapa motif batik Pamekasan, yang sudah di patenkan di Depkumham, seperti Keraben sapeh, sakereh, Kempeng saladerih, padih kepa’, manik-manik.

Tingginya Jumlah sentra batik di Kabupaten Pamekasan, disatu sisi mampu membiasakan masyarakat Pamekasan, untuk membumikan kreativitas kekayaan budaya Madura, berupa membatik tulis. dengan keuntungan, yang didapatkan yakni mampu menambah penghasilan, selain pendapatan utama masyarakat pamekasan, yakni bertani. Namun, disisi yang lain, permasalahan yang sering dihadapi oleh pengrajin batik di sentra batik, yakni ketatnya persaingan pasar, yang menyebabkan pemasaran batik, semakin sulit.

Itu belum lagi, prilaku oknom penjual batik, yang menjual batik Madura diatas rata-rata (tidak disesuaikan dengan kualitas barang). Akibatnya, peminat batik khususnya dari luar daerah Madura enggan kembali ke Pamekasan. Karena, harga batik di sentra batik, lebih tinggi dibandingkan dengan di pasar batik.

Mengutip pernyataan Kepala Dinas Peridustrian Dan Perdagangan Pemkab Pamekasan, Bambang Edy Suprapto, dalam sebuah kesempatan, ia membawa 1 rombongan bus tamu dari Jokjakarta, yang hendak membeli batik di sentra terkenal di Pamekasan, yakni sentra Batik Klampar. Tamu-tamu yang dibawa ke lokasi tersebut, sudah mengetahui atau faham, terhadap satu-persatu kualitas dan motiv batik. Maklum tamu tersebut, dari dinas perindustrian dan perdagangan, salah satu kota di Jokjakarta.

Setelah sampai dilokasi, ternyata harga batik dengan kualitas standart, sangat mahal. Selanjutnya, para tamu tersebut berkunjung ke Pasar Batik Pamekasan, yakni di Pasar 17 Agustus. mereka juga mengambil kualitas batik yang sama. Motif, Warna dan kualitas kain juga sama. Namun yang terjadi, justru harganya lebih murah, dibandingkan dengan harga yang ada di sentra batik.

Padahal, teori ekonomi menyebutkan, harga di pusat atau di sentra olah barang, harus lebih rendah, dibandingkan dengan di Pasar. Di Pasar, memang mengalami kenaikan harga, karena penjual sudah menghitungan dengan ongkos transportasi maupun ongkos angkut barang, melalui manusia.

Kejadian inilah yang membuat Kepala Dinas Peridustrian Dan Perdagangan Pemkab Pamekasan, Bambang Edy Suprapto, kecewa. Sebab, hal itu akan berpengaruh terhadap daya tarik pembelian batik Madura, di Pamekasan akan rendah. Dampak jangka panjangnya, yakni menurunya Permintaan batik Madura, di Pamekasan.

dampak buruk terhadap prilaku sebagian pemngrajin batik itu, berpengaruh terhadap pengrajin batik lainya di Pamekasan. khususnya, di sentra batik di dusun arsojih, desa Pagendingan Galis, Pamekasan. tingginya harga di sentra batik, ketimbang di pasar batik tersebut, mengurangi permintaan pembelian batik secara konvensional. Akibatnya, penjualan batik menurun.

Atas dasar uraian tersebut, Penulis mengambil Judul “Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura, dari Konvensional Ke Digital Marketing”.

(4)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 59 Berdasarkan Uraian latar belakang tersebut,Maka rumusan masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai Berikut.

1. Apa saja kelebihan dan Kekurangan Penjualan secara konvensional dan pemasaran digital?

2. Setelah ada perubahana konsep pemasaran, apa dampaknya terhadap penjualan Batik Madura?

Tujuan Penelitian

dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut.

1. Melakukan identifikasi terhadap kelebihan dan kekurangan, dua sistem pemasaran tersebut. yakni pemasaran konvensional maupun pemasaran digital.

2. Adanya peningkatan pelayanan kepada pembeli batik, serta adanya peningkatan Penjualan batik Madura, di Centra batik Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Pamekasan.

Kegunaan Penelitian

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telahdikemukakan diatas maka penelitian ini diharapkan dapatberguna terhadap dua aspek yaitu:

1) Dari segi ilmiahnya, hasil Penelitian ini diharapkandapat memperkaya pemahaman dan pengetahuan tentang teknik pemasaran/ penjualan batik Madura, kepada pengrajin batik ataup penjualan batik Madura, di Centra batik Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Pamekasan. serta mampu memamfaatkan layanan digital, dalam proses pemasaran Batik Madura. Sementara fokus penelitian ini, ialah melihat dan melaksanakan dampak baik, terhadap Penjualan batik Madura, melalui pemasaran digital (Digital Marketing).

2) Dari segi praktisnya, Penelitian ini diharapkan agardapat memberikan sumbangan Pemikiran kepada Pemerintah, dalam mencarikan solosi (jalan keluar), terhadap permasalahan pemasaran, yang sering dihadapi oleh pengrajin batik Madura. serta mempermudah akses internet terhadap pengrajin batik. Melalui pemberian bantuan Wifi secara gratis.

Tinjauan Pustaka Konsep Marketing

Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:6) mendefinisikan sehubungan dengan hal ini dengan mengemukakan “konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.

Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 2005:11).

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:29), “Marketing as the processby which companies create value for customers and build strong customerrelationships in order to capture

(5)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 60 value from customers in return”, artinyamenyatakan bahwa pemasaran sebagai proses dimana perusahaanmenciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yangkuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.

Menurut David (2011:198), “Pemasaran dapat dideskripsikan sebagaiproses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhankebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa.”

Dari beberapa definisi-definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulanbahwa pemasaran adalah proses menciptakan, mengomunikasikan, danmenyerahkan nilai yang bertujuan untuk memahami kebutuhan dan keinginankonsumen akan produk dan jasa, sehingga tercipta hubungan pelanggan yangmenghasilkan penjualan.

Marketing Konvensional

Istilah marketing konvensional ini, sebetulnya pengganti dari istilah marketing tradisional. Marketing konvensional hingga saat ini masih dipakai oleh masyarakat. Marketing konvensional masih efektif dijalani. Hanya saja, ditengah kemajuan ilmu teknologi yang ada, Marketing konvensional, belum sepenuhnya mampu bersaing dengan digital marketing (Pemasaran Digital). Sehingga, diperlukan kombinasi, antara marketing konvensional dengan marketing digital.

dalam system pemasaran konvensional, marketing diartikan untuk membujuk orang sebanyak-banyaknya dengan cara membuat kemasan yang sebaik-baiknya. dengan cara membujuk,agar supaya sasaran pasar mau bergabung atau membeli produk yang ditawarkan.

Dalam konteks marketing konvensional ini, penjual harus memiliki Seni untuk dapat mempengaruhi pembeli. dan biasanya, metode ini dilakukan, terhadap orang-orang yang bergelut didunia marketing promosi ataupun bisnis.

Dalam aktivitas pemasaran, biasanya para pemasar menggunakan strategi pemasaran yang konvensional untuk meraih konsumen mereka. Berbagai cara dilakukan, untuk mempengaruhi pemasar.

Pemasaran konvensional, biasanya menggunakan tools seperti advertising, brochures, PR, trade show/events, direct sales, personal selling. Mereka menggunakan tools tersebut untuk menarik dan meraih konsumen.7

Sekalipun, sama-sama memiliki dampak yang besar terhadap konsumen. Diera informasi yang serba internet ini, marketing konvensional, mulai mendapat perlawana dari marketing digital system.

Kecepatan mendapatkan informasi produk, transaksi yang cepat, dan kemudahan mendapatkan pelayanan, membuat sebagian masyarakat, mulai beralih terhadap marketing digital, dan secara pelan-pelan mulai meninggalkan marketing konvensional.

Sekalipun sebenarnya, konsep yang diterapkan oleh marketing digital ialah marketing konvensional. Bedanya, marketing digital lebih cepat, mudah dan lebih dekat, mengetahui produk yang ingin ditawarkan pemasar. Sehingga, timbul kepuasan konsumen. Sementara, jenis yang ditawarkan dan konsep yang ditawarkan, sama dengan marketing konvensional.

(6)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 61 Menurut Coviello, Milley and Marcolin (2001:26) Digital Marketing adalah

penggunaan internet dan penggunaan teknologi interaktif lain untuk membuat dan menghubungkan dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah teridentifikasi. Mereka juga berpendapat bahwa e-marketing merupakan bagian dari e-commerce.

Menurut Heidrick&Struggless (2009;1) perkembangan dari digital marketing melalui web, telepon genggam, dan perangkat games, menawarkan akses baru periklanan yang tidak digembor-gemborkan dan sangat berpengaruh. Jadi mengapa para marketer di seluruh Asia tidak mengalihkan penggunaan budget dari marketing tradisional seperti TV, radio, dan media cetak ke arah media teknologi baru dan media yang lebih interaktif.

Menurut Ridwan Sanjaya & Josua Tarigan (2009:47), Digital marketing adalah kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web seperti blog, web site, e-mail, adwords, ataupun jejaring sosial. Tentu saja digital marketing bukan hanya berbicara tentang marketing internet.

dari uraian diatas, yang paling mendasar sebenarnya dalam pemasaran ialah kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan (konsumen-red), menjadi yang utama bagi marketer. Kapuasan itu, bisa dilakukan baik melalui marketing konvensional maupun digital.

Menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (1996:146) bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kualitas termasuk semua elemen yang diperlukan untuk memuaskan tujuan pelanggan, baik internal maupun ekternal, juga termasuk tiap-tiap item dalam produk kualitas, kualitas layanan, performance, availibility, durability ,aesthetic, reability, maintainability, logistic, supprtability, costomer service, training, delivery, billing, shipping, repairing. marketing, warranty,dan life cycle cost.

John Deighton dari Harvard business School, mengidentifikasi karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dari penggunaan media digital (Deighton, 1996):

Pelanggan menginisiasikan sebuah kontak;

 Pelanggan mencari informasi (adanya daya tarik);

Intensitas tinggi – pemasar akan memiliki 100 persen perhatian individu ketika ia

melihat sebuah situs web;

 kebutuhan individual dari pelanggan dapat diatasi dan diperhitungkan ke dalam sebuah dialog yang akan datang.

 perusahaan dapat mengumpulkan dan menyimpan tanggapan individu;

Kedua system yang digunakan dalam pemasaran, baik marketing konvensional maupun digital marketing, ialah seni menjual. seni diartikan sebagai usaha mencapai hasil yang diinginkan dengan jalan menggunakan kepandaian.8

Kepandaian tersebut, tidak hanya terfokus kepada marketing konvensional ataupun digital marketing saja. Kepandaian dalam seni menjual tersebut mencakup semuanya.

(7)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 62 Misalnya seni menjual menggunakan system digital marketing, salah satunya membutuhkan fitur-fitur yang menarik, untuk dikunjungi oleh konsumen. Baik menggunakan webset, Faccebok, Istragram, whatshaap, ataupun media lainya. Termasuk dalam mengemas barang dan proses traksaksi, hingga proses pengiriman. Utamnya kemudahan didalam memberikan pelayanan kepada konsumen

Batik Madura

batik Madura, siapa yang tak kenal batik Madura?. batik Madura kini dikenal sejumlah wisatawan domistik Indonesia, maupun dunia. Ketertarikan sejumlah wisatawan domistik Indonesia maupun dunia ini, bukan tanpa alasan. Dikenalnya batik Madura di mata warga asing maupun Indonesia, karena keunikan dalam proses pembuatanya.

Kadarisman Sastrodiwirjo, Budayawan Madura yang juga Mantan Wakil Bupati Pamekasan dua Periode yakni 2005-2008 dan 2008-2013, dalam sebuah temu budaya di pendopo ronggoskowati Pamekasan menyebut, Pembatik Madura masa lampau, pewarnaanya menggunakan daun.

Nilai estitik tinggi pada batik Madura, diantaranya, Pertama, aroma lilinnya (malan) yang khas. Pasalnya campuran malan batik kerap dicampur dengan Madu. Dengan campuran sari bunga yang dikumpulkan lebah itu, bau karbon yang menyengat pada malan jadi netral. Bahkan baunya jadi unik. Berikutnya, cipratan warnanya yang bukan hanya terkesan sangar tapi juga magis. Warna batik Madura biasanya dididominasi oleh kesan warna yang ‘berani’ (merah, kuning, hijau).

Satu hal yang tidak bisa disangsikan dari keunikan batik Madura adalah proses pembuatannya. Tradisi membatik di Madura salah satunya yang terkenal dengan Batik Genthongan. Disebut genthongan karena proses pewarnaanya terlebih dahulu direndam dalam wadah mirip gentong. Konon katanya kain direndam selama dua bulan, kemudian lembaran kain batik disikat untuk menghilangkan sisa lilin/malamnya. Proses macam ini, selain untuk membuat warna batik lebih awet, juga memunculkan warna terang dan gelap pada kain batik.

Kerangka Berfikir

Pola perubahan masyarakat Indonesia, yang sebelumnya serba konvensional menjadi digital, menuntut elemen bisnis Indonesia, untuk mengikuti pola-pola tersebut. jika tidak ingin ditinggal oleh permainan pasar modern dan global.

data dari Kementrian Komonikasi dan Informatika (Kominfo) merilis, jumlah pengguna internet di Indonesia, peringkat ke 6 di dunia sebagai pengguna internet. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada 2014.

Pada 2017, e-Marketer memperkirakan netter Indonesia bakal mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat ke-5 yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih lamban.

Proyeksi pengguna internet dunia dari tahun-ketahun, diprediksi akan terus meningkat. Pada tahun 2015 kemaren, diprediksi sudah mencapai 3 miliyard. Sementara pada tahun 2018 mendatang, diperkirakan akan mencapai 3,6 miliyard pengguna internet.

(8)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 63 Internet saat ini tidak hanya di gunakan, untuk menerima ataupun mengkonsumsi informasi. Lebih dari pada itu, sudah meluas fungsinya sebagai layanan Pemasaran digital yang juga akan menggunakan intenet..

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. ada kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet.11

Data survei juga mengungkap bahwa rata-rata pengakses internet di Indonesia menggunakan perangkat genggam. Statistiknya, 67,2 juta orang atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam dan komputer.63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari smartphonedan 2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses hanya dari komputer.

Dari data Statistik tersebut, pengakses internet di Indonesia paling tinggi menggunakan perangkat genggam. Yakni mencapai 67,2 Juta. tingginya pengakses internet dengan perangkat genggam tersebut, tidak lepas dari tingginya peminat smartphone. Sebab, melalui smartphone masyarakat dimudahkan untuk mendapatkan informasi melalui jaringan internet. Termasuk dimudahkan untuk mendapatkan kualitas barang yang dibutuhkan. Tak terkecuali batik Madura.

Pada pemasaran batik Madura ini, diperlukan juga starategi pemasan yang baik. sebagaiaman konsep pemasaran yang sudah berjalan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.

Dalam merumuskan strategi pemasaran maka ada beberapa variabel yang harus diperhatikanyaitu segmentasi pasar, targeting, bauran pemasaran (marketing mix) meliputi strategiproduk, harga, promosi, dan tempat/saluran distribusi.

Dari beberapa variable tersebut, penulis cederung kepada bauran pemasaran (marketing mix) untuk melakukan pengembangan usaha batik Madura.Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

Cara mudah yang paling efentif untuk dilakukan dalam penjualan batik Madura, ditengah persaingan di pasar Konvensional dan Global yakni melalui Pemasaran digital. Mengapa harus marketing digital? Karena melalui pemasaran digital, Calon Pelanggan,mendapatkan kemudahan untuk mengetahui produk, Kandungan Prodak, mamfaat produk, dan mempercepat proses pelayanan terhadap konsumen, menjadi salah satu alasanya Digital Marketing diterapkan pada proses penjualan Batik Madura sentra batik Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Pamekasan.

METODOLOGI PENELITIAN

Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui, tinggi rendahnya pemasaran batik Madura, serta membadingkan pemasaran antara pemasaran

(9)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 64 konvensional dengan pemasaran digital (Digital Marketing). Setelah diketahui tingkat pengaruhnya, Selanjutnya peneliti mendorong centra batik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan. untuk melaksanakan konsep penjualan digita marketing Batik Madura.

Penelitian ini melakukan pendekatan Penelitian Diskriptif Kualitatif komperatif. Melalui pendekatan ini diharapkan mampu mengetahui secara utuh tingkat pengaruh, dengan beberapa pertimbangan. Pertama,menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapandengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antarpeneliti dan informan. Ketiga, metode ini lebihpeka dan dapat menyesuaikan diri dengan setting penelitian dan mampu melakukan penajaman terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Penelitian deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. Penelitian kualitatif menekankan pada proses kerja dan seluruh fenomena yang dihadapi, diterjemahkan dalam kegiatan sehari-hari.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilatarbelakangi, adanya keluhan dari pengrajin batik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan, terhadap rendahnya penjualan batik Madura. Bahkan, Jumlah batik yang diproduksinya, tidak sebanding dengan jumlah batik yang terjual. Artinya lebih banyak batik yang tidak terjual, dibandingkan yang terjual.

Sementara sistem penjualan yang dijalankan oleh Pengrajin batik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan, ialah sistem penjualan konvensional. Melalui promosi antar pengrajin batik, tetangga centra batik, maupun pembeli centra batik.

Hasil penelitianya, perlunya merubah konsep pemasaran batik Madura, dari konvensional ke digital marketing. Tujuanya, untuk membantu pemasaran batik Madura, Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan Kabupaten, Jawa Timur.

Peneliti menganggap, system pemasaran konvensional ini kurang maksimal terhadap penjualan batik madura. Sehingga, diperlukan terobosan-terobosan baru untuk mendorong penjualan batik Madura.

Tingginya Animo masyarakat terhadap kebutuhan internet dan semakin mudahnya masyarakat mendapatkan Smart Phone. Salah satu alasan, peneliti mendorong pembatik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan, untuk merubah konsep penjualan batik Madura.

Diskripsi

Di Centra Batik, Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama fokus menjadi pengrajin. Bagian Kedua, menjadi pengrajin, sekaligus memproduksi batik.

(10)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 65 Jumlah pengrajin batik di centra batik Arsojih, Desa Pagendingan Galis, Pamekasan. sejumlah 17 orang. Sementara, pengrajin batik sekaligus memproduksi batik sebanyak 6 Orang. Jenis motiv batik, yang sering diproduksi di centra batik tersebut, yakni motiv ‘res berres’ (red-madura) artinya Jenis Beras, Jenis Motiv Batik ‘Kettel’ (Red-Madura). Jenis Bunga dan motiv liris.

Adapun jenis kain yang digunakan sebagai bahan batik, diantaranya, jenis kain batik primis, kain batik jenis prima, kain batik jenis super B, kain batik jenis super A, dan Jenis Kain satun.

Mahal-Murahnya harga batik, tergantung diantaranya, jenis Kain yang digunakan, Jenis Motive. Serta penggunaan batik tulis ataupun Batik Cap. Batik tulis akan lebih mahal dibandingkan dengan batik cap. Keindahan batik tulis, juga akan berpengaruh terhadap harga batik. Jika, lukisan pada batik tulis bersih, maka tingkat kemahalan barang, akan tinggi.

Perbedaan harga batik, ditentukan dari jenis motiv, kain yang digunakan, serta penggunaan batik cap atau tulis. Serta proses pewarnaan dalam batik. Kualitas batik tulis akan tinggi penawaran harganya, dibandingkan dengan batik cap. Proses pewarnaan dalam batik, juga akan berpengaruh terhadap tingkat mahal dan murahnya batik.

Untuk Motiv Batik, motiv batik Jenis ‘Kettel’ (Red-Madura) merupakan jenis batik khas Kampung Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan. jenis batik ini, harganya mencapai Rp.500.000. artinya harganya lebih mahal dibandingkan dengan motive batik, jenis motiv ‘res berres’ dan bunga. Mahalnya batik motiv ‘Kettel’ ini faktornya diantaranya, proses produksinya selama 1 bulan. kelebihanya, hasil batiknya halus, proses peradaraman di air dilakukan selama 1 Minggu (selama didalam air, air batik dicampur abu tanah), selanjutnya dilakukan penjemuran yang dicampur minya batik asli, serta menggunakan batik cap kereta dan bendera.

Mengapa mahal?. Karena proses pembuatanya lama, warna tidak akan luntur, sekalipun dicuci, dan bahu batik tetap terasa, sekalipun sudah lama dipakai, serta proses melukisnya, juga tidak sembarangan serta nilai keaslian khas batik Madura.

Berikut daftar harga batik di CentraBatik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan.

Table: I

No Harga Penggunaan Keterangan

01 Rp. 70.000,- Batik Cap Perdedaanya ter-letak pada

kesulitan motiv dan kain 02 Rp. 90.000,- Batik Cap

03 Rp.100.000,- Batik Tulis & Cap (Campuran) Untuk Batik Campuran, terletak pada tingkat banyak-sedikitnya batik tulis.

04 Rp.125.000,- Batik Tulis & Cap (Campuran)

05 Rp.150.000,- Batik Tulis Proses pembuatan, proses

Pewarnaan, Motive, Kualitas Kain Batik dan tingkat luntur tidaknya saat dicuci.

06 Rp.200.000,- Batik Tulis 07 Rp.250.000,- Batik Tulis 08 Rp.500.000,- Batik Tulis Kendala Pemasaran

(11)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 66 Berdasarkan hasil wawancara dengan Pengrajin maupun yang memproduksi batikdi CentraBatik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan. salah satu Permasalahan yang saat ini dihadapi, ialah kendala pada pemasaran batik, yang terus mengalami penurunan. Penyebabnya, tingginya persaingan antar pengrajin batik. Sehingga, jumlah produksi batik lebih banyak, dibandingkan dengan batik yang terjual.

Selama ini proses penjualan batik di CentraBatik Madura Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Galis, Pamekasan, menggunakan sistem Penjualan konvensional. Promosinya, memamfaatkan sesama pengrajin batik serta pembeli batik. Pengrajin belum bisa memamfaatkan kemajuan teknologi. Sehingga, jangkauan pasar hanya terbatas dilokal Pamekasan, maupun regional Madura.

Turunya daya beli masyarakat akan batik, juga disebabkan karena belum ada standart harga yang ditentukan oleh pemerintah setempat. Akibatnya, ada batik yang dijual diatas stadart, ataupun di jual dibawah standart, karena tidak lakunya batik.

Inovasi Pemasaran

Tidak seimbangnya Jumlah produksi batik dengan batik yang terjual, diperlukan inovasi pemasaran untuk mendorong tingginya penjualan batik, dengan menggunakan sistem penjualan digital marketing.

tahapan yang akan dilakukan dalam proses digital marketing penjualan batik Madura. diantaranya, membuat webset resmi khusus dilaman khusus

www.belibatik.comwebset ini dibawah kendali CentraBatik Madura Dusun Arsojih, Desa

Pagendingan, Galis, Pamekasan.

untuk mempercepat proses promosi dan penjualan, maka Webset

www.belibatik.comtersebut, nantinya akan diperkuat dengan dibentuknya akun facebook,

twitter, plurk, dan jejaring sosial lainnya dengan tema yang sama belibatik.dalam webset tersebut, juga tersedia fitur-fitur menarik, yang tujuanya untuk mempermudah pelayanan pemesanan susu. Misalnya, Fitur Jenis Pengemasan Produk, informasi harga, informasi kualitas produk, fitur jenis transaksi dan pengiriman produk, termasuk konsultasi khasiat produk.dengan demikian konsumen leluasa bisa mengetahui secara utuh, produk yang akan diperjualbelikan, sebelum barang diterima oleh konsumen.

setelah marketing digital melalui situs www.belibatik.comberjalan dan berkembang dengan baik. Selanjutnya, diperlukan jejaring penjualan digital marketing. Itu dilakukan untuk memperluas pasar batik.

KESIMPULAN

Dari kenyataan tersebut, sudah terlihat jelas tingginya pengaruh digital marketing terhadap daya beli masyarakat modern. digital marketingkini merupakan strategi pemasaran yang lebih prospektif karena para calon pelanggan potensial mulai membeli produk melalui internet. setiap perusahaan baik besar atau kecil akan merasakan manfaat dari strategidigital marketingini.

dunia maya tidak lagi hanya menghubungkan orang dengan perangkat sebagai sumber informasi namun orang dengan orang lain di seluruh penjuru dunia melalui perangkat dan bermacam-macam teknologi di dalamnya seperti jejaring sosial.

(12)

Akh. Fawaid - Merubah Konsep Pemasaran Batik Madura.... 67 Model marketing seperti ini dinamakan digital marketing, dimana anda melakukan promosi, pencarian pasar melalui media digital secara online. dengan memanfaatkan berbagai sumber daya seperti berbagai macam jejaring social.

digital marketing akan memudahkan interaksi antara produsen, perantara pasar, dan konsumen sehingga dapat membantu pemasaran produk dari perusahaan. Pemasaran digital biasanya terdiri dari pemasaran interaktif dan terpadu yang bertujuan untuk memudahkan para calon pelanggan. Digital marketing menggunakan media sosial platform seperti facebook, twitter, e-mail, pesan teks, dan search engine untuk memudahkan pebisnis memantau dan menyediakan segala kebutuhan dan keinginan calon pelanggan serta konsumen.

Melalui digital marketing, akan mempermudah Centra Batik Arsojih, Desa Pagendingan, Galis. untuk melakukan pemasaran susu kambing etawa. dan akan mempermudah akses pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Intijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran (Cara Praktis Meneliti Konsumen Dan Pesaing), edisi Revisi, Jakarta,PT Gramedia Pustaka Utama,2009

Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan (Proses, Masalah, Dan Dasar Kebijakan), Edisi Kedua, Jakarta, Prenadamedia Group, 2006

Sudradjat rasyid, dkk, Kewirausahaan Santri (Bimbingan Santri Mandiri). Jakarta: PT.Citrayudha, 2009.

Yudi Pramoko, Sukses Tanpa Gelar,Volume 2, Jakarta: Tajmahal, 2005.

A.Qodri Azizy, Cara Kaya Dan Menuai Surga ,edisi Revisi (Cetakan III) Jakarta; Renaisan,2005

Sudarwan danim & Darwis, Metode Penelitian Kebidanan Proses dan Kebijakan (Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

 Situs http://plat-m.com/ukm-go-online-di-madura/. diunduh, tanggal 02 Oktober 2017.

 Situs www.suramadumedia.blogspot.com . diunduh Tanggal 02 oktober 2017.

 dihttp://www.dimakstrategy.com/strategi-pemasaran-digital-dan-langkah-langkahnya//diunduh Tanggal 03 September 2017.

 Situs resmi Kementrian Informasi Dan Komonikasi Republik Indonesia https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enam-dunia/0/sorotan_media

 Kompasteknohttp://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.penggu na.internet.di.indonesia.capai.132.jutA

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Kandungan bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan (salome) di Taman Nostalgia Kota Kupang dari 11 sampel yang di periksa terdapat 6 sampel yang memenuhi

Berdasarkan hasil uji normalitas data nilai pretes kedua kelas penelitian, didapatkan nilai χ 2 hitung dan χ 2 tabel untuk keterampilan berkomunikasi siswa pada kelas

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H0 yang menyatakan “tidak terdapat pengaruh bersama-sama antara pemberdayaan dan kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap

Hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa sistem informasi kesehatan yang ada belum berjalan secara baik, karena dalam proses pencatatan dan pelaporan masih

Pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah jika dilihat dari perspektif hukum Islam tentu akan menjadi kajian yang menarik, dengan permasalahannya adalah munculnya gagasan

Hasil menunjukkan bahwa pada penggunaan suatu kit ekstraksi DNA, material sampel yang dihancurkan terlebih dahulu dengan micro pestle tanpa penambahan larutan

Walaupun begitu penggunaan mesin pengurai serat sabut kelapa atau serat rami atau serat alam lainnya belum tentu bisa digunakan untuk menguraikan serat TKKS, hal ini

Determinasi kualitas perekat untuk karakteristik kenampakan, keasaman, kekentalan, berat jenis, kadar padatan dan waktu gelatinasi mengacu pada SNI 06 – 4567 – 1998