• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN-F. STUDI PRA-KELAYAKAN untuk JALAN LINGKAR LUAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN-F. STUDI PRA-KELAYAKAN untuk JALAN LINGKAR LUAR"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN-F

(2)

F-1

Lampiran F Studi Pra-Kelayakan untuk Jalan Lingkar Luar

F-1

Pemilihan Rute dan Konsep Pengembangan

F-1.1 Studi

Pra-Kelayakan

untuk Jalan Lingkar Luar

Japan International Coperation Agency (JICA), Bina Marga (BM) dan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan setuju untuk melakukan studi pra-kelayakan (F/S) untuk jalan lingkar luar sebagai tambahan terhadap jalan F/S.

Tabel F-1.1 Menunjukkan jalan F/S dan pre-F/S tersebut.

Tabel F.1.1 Daftar Jalan Studi Kelayakan (FS) dan Pra- Studi Kelayakan

No. Length (km) Function Administrative Status

1 49.1 Arterial

(Secondary)*

- #

2 Maros-Middle Ring

(Perintis Kemerdekaan

19.6 Arterial (Primary) National

Middle Ring Road 7.3 Arterial

(Secondary)*

- **

Middle Ring Road Access 8.6 Arterial

(Secondary)*

- ** Middle Ring Road

Access-Takalar

22.5 Arterial (Primary) National

3 4.9 Arterial (Secondary)* Province 4 15.3 Arterial (Secondary)* Makassar/ - # Pre-F/S 5 20.4 Arterial (Secondary)* - # Total: 147.7 km

Notes: * Proposed function

** Proposed to be national road in future (strategic road) # Proposed to be provincial road (strategic road) F/S

Outer Ring Road

Abdullah Daeng Sirua Road (Excluding Section B) Trans-Sulawesi Road Mamminasata Section (Total: 58 km)

Name of Road/Road Section Mamminasa Bypass

Hertasning Road (Section D Only)

F-1.2 Rencana Jaringan Jalan Arteri Wilayah Metropolitan Mamminasata (1) Rencana Pengembangan Jalan Raya, JICA 1989

JICA melaksanakan “Studi Pengembangan Jalan Raya Ujung Pandang” pada tahun 1989 (Studi atau Rencana JICA tahun 1989) untuk tahun sasaran 2009. Sistem jaringan jalan arteri perkotaan di Wilayah Metropolitan Makasar disusun dengan lima (5) jalan radial dan tiga (3) jalan lingkar, sebagai berikut (ditunjukkan pada Gambar F.1.1).

Jalan Radial :

・ Jl.Tol Ir.Sutami

・ Jl. Urip Sumoharjo / Jl.Perintis Kemerdekaan

・ Jl.Boulevard Pannakukang dan perluasan arah timur dan baratnya (jalan Radial Tengah)

・ Jl.Sultan Alauddin / Jl.Gowa Raya

(3)

F-2

Jalan Lingkar :

・ Jalan Lingkar Dalam (Jl.Andi Pangerang Pettarani / Jl.Tol Reformasi) ・ Jalan Lingkar Tengah (Jl.Tol Ir.Sutami – Jl.Perintis Kemerdekaan - Jl. Sultan

Alauddin)

・ Jalan Lingkar Luar (Jl.Perintis Kemerdekaan – Sungguminasa)

Source: Ujung Pandang Area Highway Development Study, JICA 2 1 3 1 5 4 2 3 Maros Sungguminasa Makassar City

Road Network Configuration in the Study Area (2009) UJUNG PANDANG AREA HIGHWAY

DEVELOPMENT STUDY Arterial Road Other Road 1 1 Radial Road Ring Road To Takalar To Parepare To Watampone To Sinjai To Jeneponto & Bantaeng

Gambar F.1.1 Rencana Pengembangan Jalan oleh JICA, 1989

Rencana pengembangan ini telah terkoordinasi baik dengan tata ruang Kota Makassar. Kota Makassar telah mengembangkan jaringan jalan arteri seperti yang diusulkan dalam Studi JICA tahun 1989 dan sebagian besar telah diselesaikan pada tahun 2005 kecuali Jalan Radial Tengah, Jalan Radial Selatan (Jalan Tanjung Bunga-Takalar), Jalan Lingkar Tengah dan Jalan Lingkar Luar.

(2) Rencana Pengembangan Jalan dalam Studi Tata Ruang Mamminasata

(4)

F-3

menambahkan dua konsep pengembangan jalan baru, Bypass Mamminasa dan jalan Trans-Sulawesi Mamminasata, pada rencana jalan raya tahun 1989 (Gambar F.1.2). Jumlah jalan 268 km telah direncanakan meningkat pada tahun 2020 dan empat jalan prioritas (1 sampai 4 dalam gambar F-1.2) dikaji dalam Studi Kelayakan JICA.

1 Prioity Roads for JICA FS

Note: Source:

Mamminasata Spatial Plan Study

Gambar F-1.2 Sistem Jaringan Jalan Kota yang Direncanakan dalam Studi Mamminasata

Rencana Mamminasata menghapuskan bagian utara jalan lingkar tengah (Ruas 2) dengan pertimbangan berada di daerah muara Sungai Tallo dan biaya konstruksi tinggi. Rencana Tata Ruang Mamminasata tidak mengusulkan jalan lingkar luar dan jalan radial tengah. Akan tetapi, Studi pra-kelayakan akan dilaksanakan, seperti yang diusulkan oleh Propinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassar serta disetujui antara Direktorat Jenderal Bina Marga dan JICA pada tahap Laporan Pendahuluan.

(5)

F-4

(3) Rencana Propinsi Sulawesi Selatan

Rute awal Jalan Lingkar Luar dalam Studi JICA tahun 1989 adalah rute yang menghubungkan antara KIMA/Jl.tol Ir.Sutami (Jl.Tallo) dan Sungguminasa (Ibu Kota Kabupaten Gowa) yang melintasi Jl.Perintis Kemerdekaan dan jalan radial tengah.

Jalan Lingkar luar yang diusulkan oleh ruang Propinsi Sulawesi Selatan 2003-2012, memiliki dua jalan akses: satu menuju menuju ke KIMA (Kel. Daya) dan lainnya yang selanjutnya ke utara dengan melewati sebelah timur Bandara Hasanuddin dan menghubungkan ke jalan nasional seperti yang ditunjukkan pada Gambar F.1.3 berikut ini.

Source: Praswil South Sulawesi Province

Outer Ring Road

Gambar F.1.3 Rencana Pengembangan Jalan Propinsi Sulawesi Selatan (2003 – 2012) (4) Rencana Kota Makassar

Gambar F.1.4 menunjukkan rute Jalan Lingkar Luar dalam rencana tata ruang Kota Makassar

tahun 2005-2016. Jalan Lingkar Luar dimulai dari Sungguminasa (Kabupaten Gowa) dan terus ke arah utara melalui daerah pemukiman padat penduduk. Selanjutnya rute tersebut melintasi Kec. Manggala (Kota Makassar) dan masuk sedikit dalam Kec. Moncongloe, Kabupaten Maros. Setelah melintasi Sungai Tallo, jalan tersebut menghubungkan ke KIMA pada

(6)

F-5

persimpangan Daya seperti yang ditunjukkan dalam Studi JICA 1989.

Jalan Lingkar Luar bercabang sekitar 2,5 km sebelum persimpangan Daya dan belok ke barat melalui BTP (Perumahan Bumi Tamalanrea Permai),daerah pemukiman baru dan menghubungkan KIMA dan Jl. Ir. Sutami.

Final Report

City Center Area Integrated Settlement Area Integrated Seaport Integrated Airport Area Integrated Maritime Area Integrated Industrial Area Integrated Warehousing Integrated Higher Education Integrated Research Integrated Cultural Integrated Sport Area Integrated Business & Tourism

Integrated Global Business

MainRoad

Mamminasata MainRoad (Planned)

Main Road (Planned)

Bridge (Existing) Bridge (Planned) Kecamatan Boundary Kotamadya Boundary Provincial Boundary Mayor of Makassar Head of Bappeda New Airport Development

Road Network & Bridge System Development Plan Makassar City

REGIONAL SPATIAL PLAN OF MAKASSAR CITY 2016 Final Report Description New Port Development Sungguminasa

Outer Ring Road

Middle Ring Road

Daya Intersection

KIMA Jl.Ir.Sutami

Jl.Perintis Kemedekaan

Gambar F.1.4 Rencana Pengembangan Jalan dan Jembatan Kota Makassar F-1.3 Sistem Jaringan Jalan Arteri Kota Yang Diusulkan untuk Wilayah Metropolitan

Mamminasata

Gambar F-1.5 menunjukkan sistem jaringan jalan arteri kota yang diusulkan oleh Studi JICA

tahun 1989, Rencana Tata Ruang Mamminasata dan Studi Kelayakan (F/S) ini. Sistem jalan arteri kota terdiri dari lima (5) jalan radial dan empat (4) jalan lingkar (termasuk Bypass Mamminasa).

(7)

F-6

Gambar F-1.5 Sistem Jaringan Jalan Arteri Kota untuk Wilayah Metropolitan Mamminasata

Tim Studi JICA kembali mengkaji Studi Mamminasata mengenai rekayasa/teknik dan aspek pelaksanaan dan membuat perubahan dan tambahan dengan target tahun 2023, sebagai berikut:

・ Sebelah utara dan selatan yang dirubah dari rute Jalan Trans-Sulawesi Mamminasata ・ Bypass Mamminasa yang dipindahkan ke depan Gunung Moncongloe dan Gunung

Bogo (ke arah Makassar)

・ Jalan Lingkar Luar yang diperbaiki seperti dalam Studi JICA 1989. ・ Jalan Radial Tengah yang diperbaiki seperti dalam Studi JICA 1989

・ Ruas 2 yang diperbaiki (perluasan sebelah utara) jalan lingkar tengah menghubungkan Jl. Ir. Sutami dengan menjaga jarak dari Sungai Tallo untuk mencegah dampak negatif pada daerah muara.

・ Jalan akses yang ditambahkan antara kota satelit yang diusulkan dan KIMA ・ Perluasan jalan lingkar dalam ke selatan dan barat menuju Pantai Losari. ・ Jalan akses pelabuhan baru

(8)

F-7

F.1.4 Perkiraan Kebutuhan Lalu Lintas untuk Jalan Lingkar Luar

Kebutuhan lalu lintas yang diperkirakan dalam Studi Mamminasata ditinjau kembali untuk menghindari perencanaan yang melebihi fasilitas jalan. Lalu lintas saat ini (2005) dan kebutuhan lalu lintas masa yang akan datang untuk jalan FS dan Pra-FS ditunjukkan dalam

Gambar F-1.6. Lalu lintas tahun 2003 diperkirakan 25.000 smp/hari (sebelah selatan

Sungguminasa) dan 30.000-40.000 smp/hari di bagian tengah jalan lingkar.

Gambar F-1.6 Ramalan Kebutuhan Lalu Lintas untuk Jalan FS & Pra- FS tahun 2023 F-1.5 Konsep Pengembangan dan Perencanaan Rute Alternatif untuk Jalan Lingkar Luar

(1) Fungsi Jalan Lingkar Luar

Jalan Lingkar Luar merupakan penghubung yang penting dalam sistem jaringan jalan arteri Metropolitan Mamminasata dan diharapkan berfungsi sebagai berikut:

・ Jalan lingkar untuk memadukan pengembangan kota

・ Bypass untuk pengaturan lalu lintas dari/ke sebelah utara ke/dari sebelah selatan kota Makassar

・ Rute logistik dari arah ke dalam dan ke luar sebelah selatan Propinsi Sulawesi Selatan ke/dari KIMA, Pelabuhan Makassar, kawasan industri baru di sepanjang Jl. Ir. Sutami ・ Penurunan beban lalu lintas di Jl. Perintis Kemerdekaan, jalan lingkar tengah dan Jl.

Sultan Alauddin. 175433976 317 249313 314 274 27 4 24 2 30 8 387 331 25 0 243280 86 59 4 28 4 28 212 1 87 308 1 9 5 1 43 1 4 3 33 15 512 5 46 992 597 719 71 9 24 8 3 3 444 448 2 26 302 141 257 196 11 3 1 6 244 160 80381570 601 138 385 516 12 64 2 6 0 2 27 242 185 4 8 2 6 36 1 18 19 0 106 0 103 0 56 0 56 37 37 8 2 82 87 87 10 4 6 42 54 47 11 36 3 22 3 0 56 106 393158 29 4 661 50428218 9 1 37 4 6 4471 46 1 5 234 61 5 4 8 215 111 460 19 3 346 201 690 386 356 159 604 1 227 245 78 35 4 244 286 960 297 768 402 633 217 217 297 0273 0 1030 4 4 8 0 256 1 1 2 3 3 1 38 5 186 0 23 1 135 147 0 152 1 52 0 105 268 104 22 6 355 375 287 2 8 7 273 90 250443 194 1 234 176 0 2 17 6 16 13216 9 33 9 3 3 3 448 444 0 5 5 278 3 18 375 4 26 387 32 331 4 1 6 745080 39 1030 147 38 6 108 320 75 75 234 206 26 5 2 65 519 312 370 1 2 28 293 250 4 58 308 3 40 331 291 00 5 17 251 251 250 604 111 177 288 311 111 604 117 136 285 136 136 589 3 2 431 6 54 8 4 58 95 4 6 1 4 61 456 274 1 93292764 233 301340 35 2 380 356 248 1 8 5 15 7 127 12 9 129 99 77 10 8 44 18 2 14 68 68 37 37 2 8 1 3 21 2 13 284 1 76 483 259 287 287 32 24 11 11 305 230 23 0 1 70 41 90 67 47 2 1 7 151 43 80305505 618 46 163 292 98 50 31 76 2 6 3 1 0 46 86 5 0 0 76 74 52 6 8 17 191 67 88 14 27 2 25 31 31 29 29 64 64 22 24 3 26 23 32 17 15 11 11 4 17 42 59 51 191 18674 16 1 153 3 1 116020 0 8 7 3 2 036 6 347 4 95 4 49 7 2 3 159 38 159 106 203 93 16974 379 178 143 165 492 153 204 162 98 55 178 8 1 04 6 6 84 230 5 1 59 51 75 70 5 63 24 181 2 06 288 36 36 87 19 321 7 723 5 63 44 9 3 47 153

ADT 2005(pcu)

Maros Maros

Takalar Takalar

ADT 2023 (pcu)

Sungguminasa Sungguminasa Jl.Ir.Sutami Jl.Perintis Jl.Nasional Jl.Pettarani Makassar Makassar Jl.Kabupaten Jl.Sultan Alauddin Outer Ring Road 30,000-40,000pcu Outer Ring Road 22,000 pcu

(9)

F-8

・ Hubungan antara pusat pendidikan sebelah utara (Universitas Hasanuddin, Institut Agama Islam Negeri, dll) dan pusat pendidikan sebelah selatan (Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Jalan Lingkar Luar dan Bypass Mamminasa membagi jalan yang sama di sebelah selatan untuk menghubungkan wilayahh pengembangan tanjung Bunga.

(2) Rencana Keseluruhan

Jalan lingkar luar terdiri atas tiga bagian. Jalan lingkar utara merupakan bagian yang menghubungkan ke KIMA, Jl. Ir. Sutami dan Pelabuhan Makassar. Jalan lingkar tengah merupakan ruas jalan lurus yang menghubungkan dengan jalan lingkar tengah, sedangkan jalan lingkar selatan menghubungkan dengan Sungguminasa dan Bypass Mamminasa. Konsep pengembangan jalan akan direncanakan berdasarkan kebutuhan lalu lintas berikut ini. Lajur 2 jalan dua arah merupakan konsep dasar yang dibutuhkan untuk Jalan Lingkar Luar pada kebutuhan lalu lintas dan jalan dengan memperhatikan fungsi jalan. Bagaianapun juga kebutuhan lahan untuk 2 lajur tambahan harus dilakukan untuk ruas-ruas tetapi pembebasan DAMIJA tidak sulit untuk pelebaran jalan dimasa yang akan datang.

Tiga aspek (aspek teknik, ekonomi, lingkungan) akan dipertimbangkan untuk pembentukan konsep pengembangan dan pemilihan rute alternatif Jalan Lingkar Luar. Aspek teknik mencakup fungsi jalan, kebutuhan lalu lintas dan pengurangan beban yang berlebihan pada Jl. Perintis Kemerdekaan, dan sesuai dengan rencana pengendalian banjir Sungai Tallo yang telah ada. Aspek ekonomi mencakup bagian KIMA/kawasan pengembangan industri baru sepanjang Jl. Ir. Sutami, dukungan logistik untuk pengembangan daerah bagian selatan Propinsi Sulawesi Selatan dan keterkaitan fasilitas pendidikan yang terletak di sepanjang Jl. Perintis Kemerdekaan dengan perencanaan di sepanjang Jl. Malino. Isu sosial lingkungan yang utama yakni mengenai pembebasan lahan, pemukiman kembali dan dampak pada lahan basah (lingkungan alamiah) di sepanjang sungai Tallo.

Konsep pengembangan jalan dan rencana rute alternatif untuk Jalan Lingkar Luar ditunjukkan pada Tabel F-1.2 dan Gambar F-1.7 berikut ini. Jalan Lingkar Luar akan dikaji dalam 3 bagian yakni ruas utara, tengah dan selatan. Tiga rute alternatif untuk ruas utara, empat rute untuk ruas tengah dan empat rute untuk ruas selatan dibuat sebagai perbandingan (ditunjukkan pada Lampiran F.1 sebagai peta rute alternatif yang rinci).

(10)

F-9

Tabel F-1.2 Konsep Pengembangan dan Rencana Alternatif bagi Jalan Lingkar Luar

Alt.

Existing Plan Support

of KIMA/ New Industry Support of Logistics Flood Control Land Acquisition & Resettlement 1 Access through BTP to KIMA (Makassar City Plan) 2.2+5.5+ 1.6 - 4 O O △ O 2 Access through Jl. Daya to Jl.Ir.Sutami (Original Plan) 3.1 - 4 O O △ △ 3 Access through Jl. Daya to Jl.Ir.Sutami (New Plan) 3.8 - 4 △ O O O 1 Road construction with Flood control works / dykes (West Bank Route)

6.3

- 4 O O

2

Pass through wet land in Makassar (West Bank Route)

6.5

- 4 △ △

3

Pass in flood retarding area (East Bank Route)

7.6

- 4 △ O

4

Pass avoiding flood retarding area (East Bank Route)

10.8

- 4 O O

1

New road passing through the 3.5km east of Sungguminasa and connect to 9.3 - 4 O 2 Connection to Sungguminasa through Malino Road

8.0 2 4 △ 3 Connection to Sungguminasa through developed area 7.2 - 4 △ 4 Original Plan (connection to Sungguminasa) 6.7 - 4 △

Notes: Proposed function of the road is Arterial (Secondary)

O Positive Direct Effects △ Some positive effect - No direct influence Recommeded Plan

South Gowa

Section

Location

Development Concept Measures for Major Issues

Makassar Makassar & Gowa (and partly Maros) North Middle Number of Lanes Length (km)

(11)

F-10 LE GE ND Nati onal Roa ds (Prese nt Tr ans -S ul aw es i) To ll R o ad s N o te : J l.S u tam i ( T o ll/ Exp re ssw ay) is under constr ucti o n by BOT O th e r e xis tin g ro ad s Ro ads r e qui

red other than the FS roads

(P riority R o ad s) Mountai n H ill (4000ha) Ap p ro p ri ate fo r a sate llit e ci ty (New R es id enti al Area Devel o pm ent ) We t lo w lan d Ri vers Ex is ti ng Devel opm ent Proj ects (On-goi ng/Pl ans) Figu re F. 5 .1 KE Y MAP FO R P R E -F EASIBI LI TY STUD Y R O AD ( O UTE R RI NG R OAD) M ar os ( K m 29 .0 ) Su nggum ina sa OU TER RIN G ROAD Je ne be ra ng River Maros Rive r Jl . P er in tis J l. Ir . S u ta m i Ta llo Riv er Ta ka la r KIMA 1 3 2 4 1 1 3 4 S OUT H SE C T IO N M IDDL E SE C T IO N NO RT H SE C T IO N A lternativ e R o u tes 1 3 2 2 3

(12)

F-11

(3) Penampang Melintang Standar Tipe 1 dan 2

Penampang melintang standar yang diusulkan untuk bagian utara dan bagian ruas tengah akan juga dijadikan 2 lajur – jalan 2 arah dengan saluran drainase di sisinya atau satu saluran besar di median seperti yang ditunjukkan pada Gambar F-1.8.

ROW = m ROW = m 3.50 3.50 5.50 35.50 2.50 5.50 0.50 0.25 0.25 0.50 3.00 3.00 3.50 3.50 3.00 7.75 3.00 7.75 3.00 2.50 37.50 3.00 7.75 10.00 7.75 3.00 3.00 3.50 3.50 3.50 3.50 3.00 0.50 0.25 0.25 0.50 Median Sidewalk Median Drainage Sidewalk Sidewalk

Gambar F-1.8 Tipikal Penampang Melintang untuk Daerah Rawa (Tipe 1 dan 2) Tipe 3

Pembebasan lahan untuk 2 lajur tambahan akan dibuat dimana DAMIJA diperoleh dengan mudah untuk pelebaran sampai 6 lajur di masa yang akan datang. Gambar F-1.9 menunjukkan penampang melintang standar Tipe 3 yang dapat diterapkan untuk bagian ruas tengah dan selatan.

Catatan: Tambahan kebutuhan 7 m untuk pelebaran yang di masa yang akan datang (2 jalur) dimana pembebesan DAMIJA memungkinkan.

(13)

F-12

3.5m x 2=7m 10m 3.5m x 2=7m

Gambar F-1.9 Tipikal Penampang Melintang Tipe 3 Tipe 4

Gambar F-1.10 menunjukkan penampang melintang standar untuk daerah banjir Sungai Tallo.

Tanggul sungai dan jalan dapat dikerjakan bersamaan, sementara jalan yang terkena banjir, concrete sheet piles akan diperlukan untuk melindungi jalan dari banjir / gerusan tersebut.

Flood Inundation Depth 0.8 - 1.0 m Center Line of Road Width of Road = 30 m 2. 0 m 1. 0m

Original Ground Line

Road Embankment Width of Dyke 3.0m Dyke 3.0m 3.0m 1:2.0 1:1.5 1:1.5 1:1.5 Sheet Pile River Bank Protection

(Rubble Masonry)

TALLO RIVER CITY SIDE

Flood Water Level (50-year) EL. 2.352m

Design Riverbed

2.

0

m

Original Ground Line

Hei gh o f D yk e 2.5m EL. 3.35 m 7.5m 1.0m 0 m SCALE 5.0m

TYPICAL SECTION OF DYKE AND HIGHWAY

1.

0

m

Concrete Sheet Pile where scouring occurs

Gambar F-1.10 Tipikal Penampang Melintang untuk Daerah Banjir Sungai Tallo (Tipe 4)

(4) Ruas Utara

Ruas utara Jalan Lingkar Luar terletak di sebelah utara Sungai Tallo. Tiga (3) rute alternatif diusulkan dalam ruas ini (lihat Gambar F-1.11). Hubungan dari jalan lingkar tengah dan/atau jalan lingkar luar ke KIMA, Jl. Ir. Sutami dan Pelabuhan Makassar juga dipertimbangkan.

(14)

F-13 BTP Road Route planned by Makassar City 2 1 2 3 Alternative 1 Alternative 2 Alternative 3 Middle Ring Road Middle Ring Extention Plan of Makassar City

Gambar F-1.11 Rute Alternatif Jalan Lingkar Luar pada Ruas Utara Alternatif 1

Ini merupakan salah satu rencana Kota Makassar pada saat ini. Rencana yang diusulkan adalah yang menghubungkan Alternatif 1,2,3 atau 4 bagian tengah ke Jl. Perintis Kemerdekaan melalui jalan BTP (Bumi Tamalanrea Permai). Jalan BTP dibangun untuk pengembangan perumahan dan didistribusikan ke Kota Makassar (foto sebelah kanan). Akan tetapi jalan ini tidak luas

(5,0-5,5m luas x 2 arah), sehingga diperlukan pelebaran dengan mengambil bagian dari median sehingga luas jalan menjadi 6m.

(15)

F-14

Makassar. Kendaraan berat yang melintasi BTP harus dibatasi dengan pertimbangan dampak negatif (kemampetan, kecelakaan lalu lintas, suara, dll) pada pemukiman yang berada di sepanjang jalan tersebut.

Jl. Perintis Kemerdekaan Outer Ring Road - Alt 1 (Access 1) To Jl.Ir.Sutami To Airport Entrance to BTP Existing BTP Road

Gambar F-1.12 Alternatif 1 Jalan Akses sebelah Utara Jalan Lingkar Luar

Rute ini akan diperluas melintasi Jl. Perintis Kemerdekaan sampai ke Jl. Ir. Sutami melalui sawah dan tambak (Gambar F-1.13). Sekitar 1,2 km jalan dari Jl. Ir. Sutami telah dibangun oleh sebuah pengembang dan menyediakan DAMIJA 34 m untuk ruang jalan (Gambar

F-1.14).

Entrance of Warehouse and New Industrial Area New Industrial Estate Road (7.0 m x 2-ways)

Jl.Ir.Sutami To Daya

(Access 2)

Gambar F-1.13 Jalan Akses ke Jl. Ir. Sutami melalui Kawasan Industri Baru (Kawasan Pergudangan dan Industri Parangloe Indah)

(16)

F-15

Figure F.5.7 L

a

nd Use Plan o

f So

uth Sulaw

esi Pro

v

ince al

ong Jl.Ir.Sutam

i and its A

ccess (Mak

assar City Plan)

Ex is ting Roa d LEG END: Pl anned R oad LAND US E P LAN TE CH NI CA L SP AT IA L PL AN O F WA RE HO U SE AR EA ME TRO M A MMI NA SA TA R ai lwa y G ener al W ar ehous e Semi W ar ehous e ( fac to ry , s hop home, e Hou si ng ( env ironment al , et c) Semi Hous in g (s hop home) Fl at Ho us e G ener al Indus try Ar ea Semi In dus try (w ar ehou se , home Pa rk /S po rts F ie ld Mang ro ve Agr ic ul tu re Rai l St at ion/ Bus T er m inal Tr ade Des ig n Ilus trat ed Su pe rvi ce App ro ve d Enac te d No . Pr oj ec t Da te No. Sheet No . F ig ur e Sc ale SP A TI AL AN D S ETT LE M EN T O FF ICE PROVINC IAL GOV ERN M EN T OF SOUT H SU LAWES I 2004

SUTAMI WAREHOUSE AREA DEVELO

PMENT PLAN

Sour ce : S outh Sul aw esi Pr ov in ce Ex is ti ng B T P Ro ad Com p le ted Sutami Access R oad (1.2km ) Planned Sutam i Acces sR oad by M ak as sar Reco mm ended A ccess To KIMA To ll R o ad (Jl.Ir .Sutam i) Jl .P e ri nt is Kemer d ek aan KI MA Gol f Cour se K aw asa n P e rg ud an ga n L A NTE B UNG D e ve lope r: PT . Nu grah a T an amal Lu as l ah an : ± 15 ha Renc ana jum lah g udan g : 200 un it Ka wa sa n Pe rgu d an ga n B A KT I M A KA S S A R WAREH OU SE De ve lo pe r: P T . B ak ti Pe rs ad a Lu as l ah an : ± 3 ha Renc ana jum lah g ud an g : 27 unit K awa sa n P e rg u d an ga n TA M A L A N R E A D e ve lo pe r: PT . B u m i Su ry a M as L u as lah an : ± 10 ha Renc ana ju m lah g udan g : 105 unit

(17)

F-16

Dinas PU Makassar telah mensurvei rute ini dan menggambarkan alinyemen jalan yang diusulkan (garis merah pada Gambar F-1.13). Rute yang diusulkan ini tidak akan memberikan dampak negatif pada daerah Sungai Tallo, karena berjarak sekitar 600-700 m luar dari Sungai Tallo.

Alternatif 2

Jalan akses ini melintasi daerah terbuka lahan basah yang terletak di daerah pengembangan perumahan dan menghubungkan ke jalan masuk KIMA. Lahan terbuka ini merupakan DAMIJA yang telah disiapkan oleh Perumnas (Perusahaan Perumahan Nasional) dengan panjang sekitar 2,5 km (Gambar F.5.9).

Direction 1

Direction 2 To Tallo River

To Daya

(To Access 2) (To Access 2)To Daya

Direction 1

Direction 2

Gambar F-1.15 Lahan Basah Terbuka (Rawa) Jalan Lingkar Luar

Alternatif 2 merupakan rencana awal yang menghubungkan langsung dengan KIMA melintasi Jl. Daya (Gambar F-1.16), akan tetapi tidak mudah untuk mendapatkan DAMIJA karena terdapat pasar lokal dan banyak perumahan penduduk yang terletak sekitar 400-500m disepanjang jalan ini (Gambar F.5.11).

Entrance of Jl.Daya (Local Market) Residential Houses along Jl.Daya

The East (Maros Boader) The East (Maros Boader)

(18)

F-17 Daya BusTerminal Daya Market Jl. Perintis Kemerdekaan KIMA Outer Ring Road - Alt 3 (Access 2) Jl.Daya Raya Outer Ring Road - Alt 2 (Access 2)

Gambar F-1.17 Alternatif 2 dan 3 untuk Akses Jalan Lingkar Luar ke KIMA

Jalan eksisiting yang menghubungkan Jl.Perintis Kemerdekaan dan Jl.Ir.Sutami sebagian jalan 4 lajur dan sebagian 2 lajur. Ruas jalan 2 lajur harus diperlebar jika memungkinkan sampai dengan 4 lajur, karena sebagian besar dari DAMIJA telah diperoleh, maka tidaklah begitu sulit.

Alternatif 3

Tim Studi JICA membuat rute alternatif yang melintasi belakang gedung perbelanjaan (Pusat Niaga Daya) dan menghubungkan ke KIMA dan Jl. Tol Ir. Sutami (Gambar F-1.18) dimana tidak terdapat banyak pemukiman. Namun, lokasi ini terlalu dekat dengan persimpangan Jl. Daya, maka tidak sesuai dengan aspek teknik.

(5) Ruas Tengah

Ruas tengah ini merupakan ruas antara Sungai Tallo dan Jl. Hertasning. Jalan ini melalui

bagian dalam atau dekat daerah penahan banjir Sungai Tallo (lihat Gambar F-1.18). Empat

(4) rute alternatif direncanakan pada ruas ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar F-1.19.

Alternatif 1 melintasi Sungai Tallo dan sepanjang pinggir sungai barat ke selatan. Ini dipengaruhi dengan pekerjaan pengendalian banjir yang direncanakan untuk Sungai Tallo. Tanggul jalan baru dan tanggul sungai pengendalian banjir membagi fungsinya seperti yang ditunjukkan pada penampang melintang standar (lihat Gambar F-1.10).

Alternatif 2 sama seperti alternatif 1, akan tetapi alternatif 2 ke arah selatan melintasi lahan basah dan daerah pemukiman baru. Beberapa pemukiman kembali tidak dapat dihindari.

(19)

F-18

Flood Condition of Tallo River Basin Tallo River

Gambar F-1.18 Keadaan Banjir Sungai Tallo (Musin Hujan)

4 1 2 3 4 Alternative 1 Alternative 2 Alternative 3 Alternative 4

Gambar F-1.19 Rute Alternatif untuk Ruas Tengah Jalan Lingkar Luar

Alternatif 3 dan 4 melintasi bagian timur waduk tunggu banjir Sungai Tallo (Kabupaten

Maros dan Gowa). Alternatif 3 melintasi bagian tengah dari daerah penangkal banjir, akan tetapi jalan alternatif 4 tidak melintasinya. Rute-rute ini khususnya alternatif 4, tampak terlalu jauh dari jalan lingkar tengah tapi terlalu dekat dengan Bypass Mamminasa.

Karena daerah banjir 7km x 2km terletak antara tanggul timur dan barat Sungai Tallo, maka rute Jalan Lingkar Luar lebih baik berada pada sebelah barat. Diantara jalan-jalan alternatif tersebut, Tim Studi JICA mengusulkan bahwa jalan alternatif 2 yang paling sesuai dengan aspek teknik.

(20)

F-19

(6) Ruas Selatan

Dalam ruas selatan ini, beberapa titik pengendali harus dipertimbangkan dalam pemilihan rute yang tepat, termasuk danau/rawa, kuburan Cina, Universitas Islam sedang dalam tahap

pembangunan (Gambar F-1.20), titik penyeberangan Sungai Jeneberang, kemacetan lalu

lintas dan daerah pemukiman padat penduduk sekitar Sungguminasa. Empat (4) rute jalan alternatif direncanakan untuk ruas selatan (Gambar F-1.21).

Entrance of UINAM at Jl.Hertasning Inside of UINAM

Gambar F-1.20 Universitas Islam yang Baru sepanjang Jalan Lingkar Luar yang Diusulkan

1 2 3 4 Alternative 1 Alternative 2 Alternative 3 Alternative 4

(21)

F-20

Studi JICA 1989 merencanakan alternatif 4. Pada awalnya, Jalan Lingkar Luar direncanakan untuk menghubungkan Sungguminasa (Jl. Gowa Raya), akan tetapi daerah jalan masuk ke Sungguminasa dipenuhi dengan pemukiman penduduk, maka akan sulit untuk memperoleh DAMIJA. Alternatif 3 direncanakan agar dapat menghubungkan Jalan Lingkar Luar ke Sungguminasa dengan mengurangi pemukiman penduduk.

Jalan alternatif 2 dibuat untuk sistim jalan lingkar dengan menggunakan jalan propinsi eksisting (Jalan Malino). Pelebaran jalan Malino yakni dari 2 lajur menjadi 4 lajur perlu dipertimbangkan untuk kebutuhan lalu lintas dimasa yang akan datang. Kelihatannnya, rute ini sesuai untuk jangka menengah.

Alternatif 1 merupakan rencana untuk menempatkan Jalan Lingkar Luar sekitar 3,5 km arah timur dari persimpangan Sungguminasa/Jl. Malino dimana pemukiman lebih sedikit dibandingkan dengan jalan alternatif lainnya. Alternatif ini diperluas ke arah selatan dengan melintasi Sungai Jeneberang (Gambar F-1.22) dan menghubungkan Bypass Mamminasa. Dari Bypass Mamminasa dan menghubungkan jalan nasional dan berakhir pada Jalan Tj. Bunga-Takalar dekat pantai barat. Rencana ini diharapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas di Sungguminasa dan dalam aspek teknik alternatif 4 merupakan rencana yang paling sesuai untuk jangka waktu yang lama dari sudut pandang tekniknya.

Alternative Route 1 (Jeneberang Bridge) Up-Stream Malino R d Sungguminasa

(22)

F-21

F.1.6 Evaluasi dan Rekomendasi Mengenai Rute Alternatif

(1) Metode Evaluasi Rute Alternatif

Kajian Awal Lingkungan (IEE) telah dilaksanakan berdasarkan data yang telah ada, data yang dikumpulkan untuk jalan FS, dan survei peninjauan lapangan. Analisis Multi Kriteria (MCA), yang terdiri dari unsur teknik, ekonomi dan lingkungan (hasil IEE), digunakan sebagai alternatif evaluasi. Kedua jalan lingkar yang baru, Jalan Lingkar Tengah dan Jalan Lingkar Luar, diharapkan menambah arus barang antara pelabuhan internasional/kawasan industri baru dan daerah bagian selatan Propinsi Sulawesi Selatan.

(2) Ruas Utara

Alternatif 1 merupakan salah satu rute dalam Tata Ruang Kota Makassar. Altenatif 1 yang dibangun oleh investor lebih bermanfaat dibandingkan yang lainya, Alternatif 1 menghubungkan dengan Jl. Ir. Sutami menggunakan jalan yang telah ada (jalan BTP) dan jalan kawasan industri baru. Karena ruas jalan antara Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Ir. Sutamai dapat dibangun oleh investor, maka pengeluaran dari pemerintah dapat diminimalkan. Alternatif 1 juga dapat digunakan sebagai jalan masuk ke jalan lingkar tengah. Pembebasan DAMIJA untuk alternatif 2 mengalami kesulitan, maka akan menjadi rencana jangka mengah sampai dengan jangka panjang. Alternatif 3 tidak dapat diusulkan, karena memerlukan persimpangan baru dekat persimpangan Jl.Daya. Oleh karena itu,Tim Studi JICA mengusulkan alternatif 1 sebagai rencana jangka pendek dan alternatif 2 untuk jangka menengah dan jangka panjang. Hasil Analisis Multi Kriteria (MCA) ditunjukkan pada Tabel

F-1.3.

(3) Ruas Tengah

Alternatif 1 dan 2 terletak di sebelah barat dan alternatif 3 dan 4 terletak di sebelah timur

daerah waduk penampungan banjir Sungai Tallo.Karena waduk penampungan banjir 7 km X

2 km terletak antara tanggul barat dan timur, maka dengan mempertimbangkan fungsi jalan, rute jalan harus berada di sebelah timur (Makassar).

Alternatif 1 menguntungkan dibandingkan dengan Alternatif 2 karena tidak terdapat banyak pemukiman dan pembuatan tanggulnya dapat bersamaan dengan pembuatan tanggul pengendali banjir. Hasil Analisis Multi Kriteria (MCA) ditunjukkan pada Tabel F-1.4.

(23)

F-22 A lte rn ativ e 1 A lte rn ati ve 2 A lte rn at iv e 3 Z er o O pti on A lte rn ativ e 1 A lte rn ativ e 2 A lte rn at iv e 3 Z er o O pti on A lte rn ativ e 1 A lte rn ativ e 2 A lte rna tive 3 Z er o O pt ion Le ve l 1 Le ve l 2 Le ve l 3 Co mp os ite w ei ght Acce ss th ro ug h BT P t o Jl .Ir. Su ta m i/ KI M A Acc ess th ro ug h Jl . D aya to Jl .Ir. Su ta m i (O ri gi na l) Ac ce ss th ro ug h Jl . D ay a t o Jl .Ir.S ut am i (Ne w P la n) No O ute r Ri ng Ro ad C on str uc tio n Acce ss th ro ug h BT P t o Jl .Ir. Su ta m i/ KI M A Acc ess th ro ug h Jl . D aya to Jl. Ir. Su ta m i (O ri gi na l) Ac ce ss th ro ug h Jl . D ay a t o Jl .Ir .S ut am i (Ne w P la n) No O ute r Ri ng Ro ad C on str uc tio n Acce ss th ro ug h BT P t o Jl .Ir. Su ta m i/ KI M A Acc ess th ro ug h Jl . D aya to Jl. Ir. Su ta m i (Ori gi na l) Ac ce ss th ro ug h Jl . D ay a t o Jl .Ir .S ut am i (Ne w P la n) No Out er R in g Ro ad C on str uc tio n 9. 3km 3. 1k m 3. 8k m -9. 3km 3. 1k m 3. 8 -9. 3km 3. 1k m 3. 8 -1.00 4. 04 3. 78 3. 53 2. 36 117. 06 110. 70 102. 34 69 .9 0 119. 87 109. 18 101. 38 69 .5 8 0. 40 0.40 4. 50 3. 75 3. 25 2. 00 133. 33 111. 67 95. 00 60 .0 0 53. 33 45. 07 37. 07 24 .5 3 1 R oa d A lignm en t   0. 30 0. 12 4422 133 .3 3 133. 33 66. 67 66 .6 7 16 .00 16. 00 8. 00 8. 00 2 C on st ru ct io n Fe as ib ili ty / Flo od 0. 30 0. 12 4332 133 .3 3 100. 00 100. 00 66 .6 7 16 .00 12. 00 12. 00 8. 00 3 T ra ff ic D em an d 0. 20 0. 08 5442 133 .3 3 106. 67 106. 67 53 .3 3 10 .67 8. 53 8. 53 4. 27 4R oa d N et w or k   0. 20 0. 08 5442 133 .3 3 106. 67 106. 67 53 .3 3 10 .67 8. 53 8. 53 4. 27 0. 30 0.30 4. 50 4. 25 4. 00 1. 75 123. 08 118. 46 110. 77 47 .6 9 36. 31 36. 25 33. 48 13 .9 7 5 C os t ( C on str uc tio n & M ain ten an ce ) 0. 30 0. 09 3541 92 .3 1 153. 85 123. 08 30 .7 7 8. 31 13. 85 11. 08 2. 77 6 E conom ic E ff ec tiv ene ss 0. 30 0. 09 5442 133 .3 3 106. 67 106. 67 53 .3 3 12 .00 9. 60 9. 60 4. 80 7 Im pa ct s o n R egi ona l E conom y 0.2 0 0.0 6 5442 133 .3 3 106. 67 106. 67 53 .3 3 8. 00 6. 40 6. 40 3. 20 8 O th er s 0. 20 0. 06 5442 133 .3 3 106. 67 106. 67 53 .3 3 8. 00 6. 40 6. 40 3. 20 0. 30 0.30 3. 11 3. 33 3. 33 3. 33 94. 78 101. 97 101. 24 102 .0 1 30. 23 27. 87 30. 83 31 .0 7 0. 50 0. 15 4. 00 3. 33 3. 33 2. 67 120 .1 5 101. 83 99. 63 78 .3 9 17 .80 12. 53 15. 49 14 .1 8 9 Mi gr at ion of Popu la tions Invol un ta ry R eset tlemen t 0. 50 0. 08 4145 11 4. 29 28 .5 7 11 4. 29 14 2. 86 8. 57 2. 14 8. 57 10 .7 1 10 Ex is tin g S oc ia l I nf ra str uc tu re a nd Se rv ices 0. 25 0. 04 3532 92 .3 1 15 3. 85 92 .3 1 61 .5 4 3. 46 5. 77 3. 46 2. 31 11 T ra ff ic J am 0.2 5 0.0 4 5431 153 .8 5 123. 08 92. 31 30 .7 7 5. 77 4. 62 3. 46 1. 15 0. 30 0. 09 2. 67 3. 67 3. 67 4. 67 72 .2 2 100. 00 100. 00 12 7. 78 6. 53 9. 00 9. 00 11 .4 8 12 Fl or a, F au na a nd E co sy st em 0. 40 0. 04 3445 75 .0 0 10 0. 00 10 0. 00 12 5. 00 2. 70 3. 60 3. 60 4. 50 13 G eogr aphi ca l C ondi tion s, G eol ogi ca l C ondi tions 0. 30 0. 03 3445 75 .0 0 10 0. 00 10 0. 00 12 5. 00 2. 03 2. 70 2. 70 3. 38 14 Ef fe ct on th e N atu ra l/E co lo gi ca l R es er ve s and S anc tu ar ie s 0. 30 0. 03 2334 66 .6 7 10 0. 00 10 0. 00 13 3. 33 1. 80 2. 70 2. 70 3. 60 0. 20 0. 06 2. 67 3. 00 3. 00 2. 67 91 .9 7 104. 09 104. 09 99 .8 6 5. 90 6. 34 6. 34 5. 42 15 A ir P ol lu tio n 0. 50 0. 03 4442 11 4. 29 11 4. 29 11 4. 29 57 .1 4 3. 43 3. 43 3. 43 1. 71 16 N oi se a nd V ib ra tio n 0. 30 0. 02 2223 88 .8 9 88 .8 9 88 .8 9 13 3. 33 1. 60 1. 60 1. 60 2. 40 17 W at er P ol lu tio n 0. 20 0. 01 2333 72 .7 3 10 9. 09 10 9. 09 10 9. 09 0. 87 1. 31 1. 31 1. 31 5 g ra des a ssess m en t E ngi ne er in g A sp ec t

Ta

bl

e F.6

.1 O

vera

ll ra

ti

ng

m

at

ri

x b

as

ed

o

n M

ul

ti

Cri

teri

a An

al

ysi

s f

or

O

ut

er Ri

ng

Ro

ad

(N

or

th

S

ect

io

n)

W ei ght ed s cor e ( * w ei ght ) W ei ght C onve rt ed s cor e ( R el at iv e ev al ua tion, a ve ra ge = 1 00 ) Po llu tio n Ev al ua tio n I te m s To ta l Ec on om ic al a nd Fi na nc ia l Asp ec t E nv iro nm en ta l A sp ect Na tu ra l E nvi ro nm en t So ci al E nvi ron m en t

(24)

F-23 Al ter na tiv e 1 Alte rn at iv e 2 Alt er na tiv e 3 Al ter na tiv e 4 Ze ro O ptio n Alt er na tiv e 1 Alt er na tiv e 2 Al ter na tiv e 3 Alte rn at iv e 4 Ze ro O pti on Alt er na tiv e 1 Al ter na tiv e 2 Alte rn at iv e 3 Alt er na tiv e 4 Ze ro O pt io n Le ve l 1 Le ve l 2 Le ve l 3 Co mpos ite we ig ht Ro ad co ns tru cti on wi th F lood co nt ro l w ork s / dy kes ( W es t Ba nk R ou te) Pa ss t hr ou gh we t la nd in M ak assa r ( We st B an k Ro ut e) Pa ss in fl ood ret ard in g a rea (Eas t Ba nk Ro ut e) Pa ss av oi di ng flo od re ta rd in g ar ea (E as t B an k Ro ut e) No O ut er R in g Ro ad Cons tru cti on Ro ad cons tru cti on with Flo od co nt ro l w ork s / dyk es (W es t Ba nk R ou te) Pa ss th ro ug h we t la nd in M ak assa r ( We st B an k Ro ut e) Pa ss i n fl oo d re ta rd in g a re a (E as t Ba nk Ro ut e) Pa ss avoi di ng flood r eta rd in g ar ea (E as t B an k Ro ut e) No O ut er Ri ng Ro ad Co ns tru cti on Ro ad const ru cti on wi th F lo od co nt ro l w ork s / dy ke s ( W es t Ba nk Ro ut e) Pa ss t hr ou gh we t l an d in M ak assa r ( We st B ank Ro ut e) Pa ss i n fl oo d re ta rd in g a re a (E as t Ban k Ro ut e) Pa ss avoi di ng flood re ta rd in g ar ea (E as t B an k Ro ut e) No Ou ter Rin g Ro ad Co ns tru cti on 6. 3k m 6. 5k m 7. 6k m 10. 8k m -6. 3k m 6. 5k m 7. 6k m 10.8k m -6. 3k m 6. 5km 7. 6k m 10 .8k m -1.00 4. 10 4. 10 3. 40 2. 98 2. 81 11 7. 50 118 .1 3 96 .67 85.80 81 .9 0 120 .7 1 117 .1 3 94. 91 86 .0 0 81 .25 0.40 0.40 5. 00 4. 50 3. 25 2. 75 2. 00 14 4. 01 128 .7 3 90 .20 79.46 57 .6 0 58 .30 50 .9 7 34. 64 32 .7 6 23 .32 1 Roa d A lig nm ent   0. 30 0. 12 544 32 138 .8 9 11 1. 11 111.11 83 .3 3 55. 56 16 .6 7 13.33 13 .3 3 10. 00 6. 67 2 Cons tru cti on F ea sib ili ty/ Fl ood 0. 30 0. 12 541 32 166 .6 7 13 3. 33 33.33 10 0. 00 66 .6 7 20. 00 16.00 4. 00 12 .0 0 8. 00 3 Tr af fic D em an d 0. 20 0. 08 554 32 131 .5 8 13 1. 58 105.26 78 .9 5 52. 63 10 .5 3 10.53 8. 42 6. 32 4. 21 4 Roa d N etw or k   0. 20 0. 08 554 22 138 .8 9 13 8. 89 111.11 55 .5 6 55. 56 11 .1 1 11.11 8. 89 4. 44 4. 44 0.30 0.30 3. 75 4. 25 3. 50 2. 75 2. 75 10 8. 59 123 .8 7 102 .5 3 80.67 84 .3 4 32 .01 36 .6 8 30. 77 23 .7 3 26 .82 5 Co st ( Co ns tru ctio n & Ma in ten an ce ) 0. 30 0. 09 233 25 66 .6 7 10 0. 00 100.00 66 .6 7 166 .6 7 6. 00 9. 00 9. 00 6. 00 15. 00 6 Ec on om ic E ffe cti ve ne ss 0. 30 0. 09 554 32 131 .5 8 13 1. 58 105.26 78 .9 5 52. 63 11 .8 4 11.84 9. 47 7. 11 4. 74 7 Impa cts on R egi ona l E co nomy 0. 20 0. 06 454 32 111 .1 1 13 8. 89 111.11 83 .3 3 55. 56 6. 67 8. 33 6. 67 5. 00 3. 33 8 O th er s 0. 20 0. 06 443 32 125 .0 0 12 5. 00 93.75 93 .7 5 62. 50 7. 50 7. 50 5. 63 5. 63 3. 75 0.30 0.30 3. 56 3. 56 3. 44 3. 44 3. 67 99 .9 1 101 .8 1 97 .27 97.27 10 3. 75 30 .4 0 29 .48 29 .5 0 29. 50 31 .1 1 0. 50 0. 15 4. 00 4. 00 3. 67 3.67 3. 33 106 .3 5 10 9. 13 98.41 98 .4 1 87. 70 15 .7 1 15.09 14 .8 2 14. 82 14 .5 5 9 M igr at ion o f P op ul at ion s I nvol un ta ry Re se ttle me nt 0. 50 0. 08 4 3 4 4 5 100 .0 0 75. 00 100.00 10 0. 00 125 .0 0 7. 50 5. 63 7. 50 7. 50 9. 38 10 Ex isti ng So cia l I nf ra str uc tu re an d Se rv ice s 0. 25 0. 04 3 4 3 3 2 10 0. 00 133 .3 3 10 0. 00 10 0. 00 66 .6 7 3. 75 5. 00 3. 75 3. 75 2. 50 11 Tr af fic Ja m 0.2 5 0.0 4 554 43 119 .0 5 11 9. 05 95.24 95 .2 4 71. 43 4. 46 4. 46 3. 57 3. 57 2. 68 0. 30 0. 09 3. 67 3. 67 3. 67 3.67 5. 00 92 .8 6 93. 78 92.86 92 .8 6 127 .6 5 8. 42 8. 27 8. 42 8. 42 11. 46 12 Fl or a, F au na an d Ec os ys tem 0. 40 0. 04 4 3 4 4 5 100 .0 0 75. 00 100.00 10 0. 00 125 .0 0 3. 60 2. 70 3. 60 3. 60 4. 50 13 G eogr ap hi ca l C on di tions , G eol og ica l Condi tions 0. 30 0. 03 4 4 4 4 5 95 .2 4 95. 24 95.24 95 .2 4 119 .0 5 2. 57 2. 57 2. 57 2. 57 3. 21 14 Ef fe ct o n th e N atu ra l/Ec ol og ica l Re se rv es and Sa nct ua rie s 0. 30 0. 03 3 4 3 3 5 83 .3 3 11 1. 11 83.33 83 .3 3 138 .8 9 2. 25 3. 00 2. 25 2. 25 3. 75 0. 20 0. 06 3. 00 3. 00 3. 00 3.00 2. 67 100 .5 3 10 2. 51 100.53 10 0. 53 95 .9 0 6. 26 6. 12 6. 26 6. 26 5. 10 15 Ai r P ol lu tio n 0. 50 0. 03 4 4 4 4 2 111 .1 1 11 1. 11 111.11 11 1. 11 55 .5 6 3. 33 3. 33 3. 33 3. 33 1. 67 16 N oi se an d V ib rat io n 0. 30 0. 02 3 2 3 3 3 107 .1 4 71. 43 107.14 10 7. 14 107 .1 4 1. 93 1. 29 1. 93 1. 93 1. 93 17 W at er P ol lut io n 0. 20 0. 01 2 3 2 2 3 83 .3 3 12 5. 00 83.33 83 .3 3 125 .0 0 1. 00 1. 50 1. 00 1. 00 1. 50 Po llu tio n Ev al ua tion I tems To ta l Ec on om ic al and Fi na nc ia l A spe ct En vi ro nm en tal A sp ect

Ta

bl

e F.6.2

O

vera

ll ra

tin

g m

at

rix

b

ased

o

n M

ul

ti Cri

teri

a An

al

ysi

s fo

r O

ut

er Ri

ng

Ro

ad

(M

id

dl

e S

ect

io

n)

W eight ed sc or e ( * w eight ) We igh t N at ura l E nv iro nm en t Conv er ted sc or e ( Rel at iv e eva lu at io n, av er ag e = 1 00 ) So ci al E nvi ron m en t 5 g ra de s a sse ssm en t En gin eerin g A sp ect

(25)

F-24

(4) Ruas Selatan

Pelaksanaan Alternatif 4 (Rencana JICA tahun 1989) mengalami kesulitan, karena pengembangan Kota Sungguminasa terlalu cepat dan sulitnya mendapatkan DAMIJA. Alternatif 3 mengurangi pemukiman kembali dibandingkan dengan Alternatif 4 akan tetapi alternatif 3 masih membutuhkan pemindahan penduduk yang besar.

Pelebaran jalan Malino dari 2 lajur menjadi 4 lajur diperlukan dengan atau tanpa jalan lingkar luar sesuai dengan kebutuhan lalu lintas. Alternatif 3 merupakan sistem jalan lingkar dengan menggunakan Jalan Malino dan terlihat sesuai untuk jangka menengah.

Alternatif 2, 3 dan 4 tidak terlalu menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas di persimpangan Sungguminasa/Jalan Malino. Jalan alternatif tersebut juga tidak memenuhi fungsi jalan untuk jalan lingkar luar sebagai bypass dari/ke sebelah utara ke/dari sebelah selatan Kota Makassar dan menghubungkan antara pusat pendidikan yang berada di sebelah utara dan selatan. Sedangkan alternatif 1 dapat menyelesaikan masalah di atas dan lalu lintas awal rendah. Oleh karena itu, Tim Studi JICA mengusulkan alternatif 2 untuk jangka menengah dan alternatif 1 untuk jangka panjang (Tabel F-1.5).

(26)

F-25 A lte rn at iv e 1 A lte rna tiv e 2 A lte rna tiv e 3 A lte rna tiv e 4 Ze ro Opti on A lte rn at iv e 1 A lte rna tive 2 A lte rna tive 3 A lte rn ative 4 Ze ro O ption A lte rn ative 1 A lter na tive 2 A lter na tive 3 A lte rn ative 4 Ze ro O ption Le ve l 1 Le ve l 2 Le ve l 3 C om pos ite w eight Ne w ro ad pa ssi ng th ro ug h th e 3 .5 km ea st of Su ng gu m in as a an d co nn ect to M.By pa ss Co nn ec tio n to Su ng gu m in as a thr ou gh Ma lino Ro ad C onne ction to Su nggu m in as a thr ou gh de vel op ed a rea O rigina l Pla n (c onne ct io n to Su nggu m ina sa ) No O ute r Rin g Ro ad C ons tru cti on Ne w ro ad pa ssi ng th ro ug h th e 3. 5k m e as t of Su nggu m ina sa and c onne ct to M.By pa ss C onne ct io n to Su nggu m ina sa thr ou gh Ma lin o Ro ad C onn ec tion t o Su nggu m ina sa th ro ug h de ve lope d a re a O rig in al P lan (c onne ction to Su nggu m ina sa ) No O ut er R in g Ro ad C ons tru ction Ne w ro ad pa ss ing thr ou gh th e 3. 5km e as t of Su nggu m ina sa an d c onne ct to M. B ypa ss C onne ction to Su nggu m ina sa thr ou gh M alino Ro ad Co nn ec tio n to Su nggu m ina sa th ro ug h de ve lope d a re a Or igina l P la n (c onn ec tion to Su ng gu m in as a) No O ute r R in g Ro ad C ons tru ction 9. 3km 8. 0km 7. 2km 6. 7km -6. 3km 6. 5k m 7. 6km 10. 8k m -6. 3k m 6. 5k m 7. 6k m 10. 8km -1. 00 3. 61 3. 55 3. 21 3. 42 2. 40 11 2. 85 10 8. 26 97 .9 8 10 4. 04 76. 87 11 5. 86 10 5. 40 96 .5 3 10 4. 76 77. 45 0. 40 0 .40 4. 25 3. 50 3. 25 3. 75 2. 00 12 5. 86 10 4. 57 97 .2 2 11 1. 93 60. 43 49 .2 7 41. 28 38 .9 3 45. 98 24. 55 1 R oa d A lig nm en t   0. 30 0. 12 43352 117. 65 88. 24 88. 24 147. 06 58. 82 14. 12 10. 59 10. 59 17. 65 7. 06 2 C ons tru ct ion Fe as ibili ty/ F lood 0. 30 0. 12 33332 107. 14 107. 14 107. 14 107. 14 71. 43 12. 86 12. 86 12. 86 12. 86 8. 57 3 T ra ffi c De m an d 0. 20 0. 08 54332 147. 06 117. 65 88. 24 88. 24 58. 82 11. 76 9. 41 7. 06 7. 06 4. 71 4 R oa d N etw or k   0. 20 0. 08 54442 131. 58 105. 26 105. 26 105. 26 52. 63 10. 53 8. 42 8. 42 8. 42 4. 21 0. 30 0. 30 3. 25 4. 25 3. 50 3. 50 1. 75 10 0. 37 13 0. 76 10 7. 26 10 7. 26 54 .3 5 29. 38 39 .3 2 32. 80 32 .8 0 15. 69 5 C os t ( C ons tru ction & Ma in te na nc e) 0. 30 0. 09 35441 88. 24 147. 06 117. 65 117. 65 29. 41 7. 94 13. 24 10. 59 10. 59 2. 65 6 Ec onom ic Ef fe ctive ne ss 0. 30 0. 09 34442 88. 24 117. 65 117. 65 117. 65 58. 82 7. 94 10. 59 10. 59 10. 59 5. 29 7 Im pa ct s on R egiona l Ec on om y 0. 20 0. 06 34332 100. 00 133. 33 100. 00 100. 00 66. 67 6. 00 8. 00 6. 00 6. 00 4. 00 8 O th er s 0. 20 0. 06 44332 125. 00 125. 00 93. 75 93. 75 62. 50 7. 50 7. 50 5. 63 5. 63 3. 75 0. 30 0 .30 3. 33 2. 89 2. 89 3. 00 3. 44 11 2. 33 89 .4 5 89. 45 92 .9 2 11 5. 84 37. 22 24 .8 0 24. 80 25 .9 7 37. 21 0. 50 0. 15 4. 33 2. 33 2. 33 2. 67 2. 67 152. 08 78. 47 78. 47 88. 89 102. 08 23. 36 10. 39 10. 39 11. 56 19. 30 9 M igr ation of P op ula tio ns Involu nta ry R es et tle m ent 0. 50 0. 08 41115 166. 67 41. 67 41. 67 41. 67 208. 33 12. 50 3. 13 3. 13 3. 13 15. 63 10 Exis ting S oc ia l I nf ra str uc tu re a nd Se rv ices 0. 25 0. 04 43332 133. 33 100. 00 100. 00 100. 00 66. 67 5. 00 3. 75 3. 75 3. 75 2. 50 11 T ra ffi c J am 0.2 5 0.0 4 53341 156. 25 93. 75 93. 75 125. 00 31. 25 5. 86 3. 52 3. 52 4. 69 1. 17 0. 30 0. 09 3. 00 4. 00 4. 00 4. 00 5. 00 75. 00 100. 00 100. 00 100. 00 125. 00 6. 75 9. 00 9. 00 9. 00 11. 25 12 Fl or a, F au na a nd E co sy st em 0. 40 0. 04 34445 75 .0 0 100. 00 100. 00 100. 00 125. 00 2. 70 3. 60 3. 60 3. 60 4. 50 13 G eog ra ph ic al C onditions , G eolog ic al C ond itions 0. 30 0. 03 34445 75 .0 0 100. 00 100. 00 100. 00 125. 00 2. 03 2. 70 2. 70 2. 70 3. 38 14 Ef fe ct on th e N at ur al/ Ec ologic al Res er ve s and Sa nc tu ar ie s 0. 30 0. 03 34445 75 .0 0 100. 00 100. 00 100. 00 125. 00 2. 03 2. 70 2. 70 2. 70 3. 38 0. 20 0. 06 2. 67 2. 33 2. 33 2. 33 2. 67 109. 92 89. 88 89. 88 89. 88 120. 44 7. 11 5. 41 5. 41 5. 41 6. 66 15 A ir P ol lu tio n 0. 50 0. 03 43332 133. 33 100. 00 100. 00 100. 00 66. 67 4. 00 3. 00 3. 00 3. 00 2. 00 16 N oi se a nd V ib ra tio n 0. 30 0. 02 21113 125. 00 62. 50 62. 50 62. 50 187. 50 2. 25 1. 13 1. 13 1. 13 3. 38 17 W at er P ol lu tio n 0. 20 0. 01 23333 71 .4 3 107. 14 107. 14 107. 14 107. 14 0. 86 1. 29 1. 29 1. 29 1. 29 N otes : re se ttl em en t h ou se ho ld 20 120 135 200 0 5 g ra de s a ss essm en t Engi ne er in g As pe ct Tab le F .6. 3 Ove ral l ratin g matrix b as ed o n M ult i Cr iter ia An alysis f or O ut er R in g R oad (S ou th S ect io n) W ei ght ed sco re ( * w ei gh t) Weigh t C on ve rte d s co re (R el at iv e e val uat io n, av er ag e = 100) Po llu tio n Ev al ua tion I te m s To ta l E co no m ic al a nd Fi na nc ia l A spe ct Env ir on m en ta l Asp ec t N at ur al E nvi ron m en t So ci al E nv ir on m en t

Gambar

Tabel F-1.1 Menunjukkan jalan F/S dan pre-F/S tersebut.
Gambar F.1.1 Rencana Pengembangan Jalan oleh JICA, 1989
Gambar F-1.2 Sistem Jaringan Jalan Kota yang Direncanakan dalam Studi  Mamminasata
Gambar F.1.3 Rencana Pengembangan Jalan Propinsi Sulawesi Selatan (2003 – 2012)  (4)    Rencana Kota Makassar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Studi kasus ini hanya di lakukan pada 1 pasien saja tanpa harus membandingkan dengan klien yang lain dengan kasus yang sama. Keterbatasan lain yang penulis

Dengan menggabungkan dua metode ini didapatkan tingkat akurasi dalam menghitung jumlah kendaraan sebesar 91,22% dan akurasi dalam menentukan kecepatan kendaraan

Pada saat selector switch berada pada sistem operasi lokal maka plant gardu distribusi berada pada posisi lokal maka sumber 5 VDC akan digunakan sebagai

Ultrajaya Milk Tbk berhasil menduduki nilai rasio harga laba yang tinggi pada tahun 2003 sampai tahun 2005 dibandingkan dengan ketiga perusahaan lainnya, ini berarti para

P1 yang memiliki perbandingan komposisi jerami padi dan kotoran ayam 6: 8 adalah perlakuan terbaik dengan C/N rasio 16 dan proses pengomposannya terjadi selama 63 hari.. Kata kunci

Dalam Pasal 45 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah menegaskan bahwa Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata

1. Pengaruh Perceived Value terhadap Behavioral Intention. Hasil uji t untuk distribusi Perceived Value terhadap Behavioral Intention. Hasil Uji t ini menghasilkan t hitung

Kesulitan yang ditemui peserta didik kelas X di SMA N I Panggul ketika maupun akan membaca Al-Qur’an diantarannya adalah kurang bisanya peserta didik untuk