• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN-C STUDI PRA-KELAYAKAN UNTUK JALAN LINGKAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN-C STUDI PRA-KELAYAKAN UNTUK JALAN LINGKAR"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN-C

(2)

C-1

Lampiran C Studi Pra-Kelayakan untuk Jalan Lingkar Luar

C-1

Pemilihan Rute dan Konsep Pengembangan

(1) Studi Pra-Kelayakan untuk Jalan Lingkar Luar

Tim Studi melakukan sebuah studi pra kelayakan (Pra-F/S) untuk Jalan Lingkar Luar sesuai dengan kesepakatan antara Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) dan Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) serta Pemerintah Provinsi Sulawesi.

(2) Rencana Jaringan Jalan Arteri untuk Wilayah Metropolitan Mamminasata

Pada tahun 1989 JICA telah melaksanakan “Studi Pengembangan Jalan Raya Ujung Pandang” untuk tahun target 2009. Sistem Jaringan Jalan Utama di Wilayah Metropolitan Makassar diatur atas lima jalan radial dan tiga jalan lingkar. Jalan Lingkar Luar merupakan salah satu dari jalan utama arteri ini. Rute Jalan Lingkar Luar adalah rute yang menghubungkan KIMA/Jl.Tol.Ir.Sutami (Jl.Tallo) dan Sungguminasa (Ibu Kota Kabupaten Gowa) melintasi Jl.Perintis Kemerdekaan serta jalan radial tengah.

Gambar C-1 menunjukkan rute Jalan Lingkar Luar pada Rencana Tata Ruang Kota Makassar tahun 2005 - 2016. Jalan Lingkar Luar bercabang di sekitar 2.5km sebelum persimpangan Daya dan berputar ke arah barat melewati BTP (Perumahan Bumi Tamalanrea Permai), yang merupakan kawasan perumahan baru dan menghubungkan KIMA dan Jl.Tol.Ir.Sutami.

Final Report

City Center Area Integrated Settlement Area Integrated Seaport Integrated Airport Area Integrated Maritime Area Integrated Industrial Area Integrated Warehousing Integrated Higher Education Integrated Research Integrated Cultural Integrated Sport Area Integrated Business & Tourism Integrated Global Business

MainRoad Mamminasata MainRoad (Planned) Main Road (Planned) Bridge (Existing) Bridge (Planned) Kecamatan Boundary Kotamadya Boundary Provincial Boundary Mayor of Makassar Head of Bappeda New Airport Development

Road Network & Bridge System Development Plan Makassar City

REGIONAL SPATIAL PLAN OF MAKASSAR CITY 2016 Final Report Description New Port Development Sungguminasa

Outer Ring Road

Middle Ring Road

Daya Intersection

KIMA Jl.Ir.Sutami

Jl.Perintis Kemedekaan

(3)

C-2

(3) Sistem Jaringan Jalan Arteri Perkotaan yang direkomendasikan untuk Wilayah Metropolitan Mamminasata

Tim Studi JICA meninjau ulang Studi Mamminasata dari segi teknik dan aspek lingkungan dan melengkapi Jalan Lingkar Luar dengan beberapa modifikasi terhadap Studi JICA tahun 1989 berdasarkan pertimbangan lingkungan.

(4) Ramalan Kebutuhan Lalu Lintas

Kebutuhan lalu lintas diperkirakan akan mencapai 25,000 smp/hari pada tahun 2013 (sebelah selatan Sungguminasa) dan 30,000 - 40,000 smp/hari pada bagian tengah Jalan Lingkar Luar.

(5) Konsep Pengembangan dan Perencanaan Rute Alternatif

1) Peran dan Fungsi Jalan Lingkar Luar

Berikut ini adalah peran dan fungsi yang diharapkan dari Jalan Lingkar Luar sebagai mata rantai yang penting dalam Sistem Jaringan Jalan Arteri Metropolitan Mamminasata:

・ Jalan Lingkar memberikan kontribusi terhadap harmonisasi pengembangan kota, ・ Bypass untuk lalu lintas dari/menuju sebelah utara dan dari/menuju sebelah selatan Kota

Makassar

・ Rute logistic untuk lalu lintas yang masuk dan keluar dari/menuju wilayah selatan Provinsi Sulawesi Selatan ke/dari KIMA, Pelabuhan Makassar, dan kawasan industri baru sepanjang Jl.Ir.Sutami

・ Pengurangan beban lalu lintas pada Jl.Perintis Kemerdekaan, Jalan Lingkar Tengah dan Jl.Sultan Alauddin.

・ Menghubungkan Pusat Pendidikan Utara (Universitas Hasanuddin, Institut Agama Islam Negeri, dll) dan pusat pendidikan selatan (Politeknik Universitas Hasanuddin, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Jalan Lingkar Luar dan Bypass Mamminasa membagi jalan yang sama di bagian selatan yang menghubungkan Kawasan Pengembangan Tj. Bunga.

2) Rencana Alternatif

Jalan raya dengan 2-lajur 2-jalur merupakan konsep dasar yang diperlukan untuk Jalan Lingkar Luar dan merealisasikan fungsi jalan. Jalan Lingkar Luar terdiri atas tiga bagian. Lingkar Utara adalah bagian akses ke KIMA, Jl.Tol.Ir.Sutami dan Pelabuahan Makassar. Lingkar Tengah adalah jalan lurus yang sejajar dengan Jalan Lingkar Tengah, dan Lingkar Selatan menghubungkan Sungguminasa dan Mamminasa Bypass.

Konsep Pengembangan, Rencana Rute Alternatif dan isu-isu utama untuk untuk Jalan Lingkar Luar ditampilkan dalam Tabel C-1 dan GambarC-2 berikut ini. Tiga rute alternative untuk ruas utara, empat rute untuk ruas tengah dan empat rute untuk ruas selatan dibangun sebagai perbandingan (lihat Lampiran C.1 sebagai peta rute alternative yang detil).

(4)

C-3

Tabel C-1 Konsep Pengembangan dan Rencana Rute Alternatif untuk Jalan Lingkar

Alt.

Existing Plan Support of KIMA/ New Industry Support of Logistics Flood Control Land Acquisition & Resettlement 1 Access through BTP to KIMA (Makassar City Plan) 2.2+5.5+ 1.6 - 4 O O △ O 2 Access through Jl. Daya to Jl.Ir.Sutami (Original Plan) 3.3 - 4 O O △ △ 3 Access through Jl. Daya to Jl.Ir.Sutami (New Plan) 3.8 - 4 △ O O O 1 Road construction with Flood control works / dykes (West Bank Route)

7.3

- 4 O O

2

Pass through wet land in Makassar (West Bank Route)

7.5

- 4 △ △

3

Pass in flood retarding area (East Bank Route)

8.6

- 4 △ O

4

Pass avoiding flood retarding area (East Bank Route)

11.8

- 4 O O

1

New road passing through the 3-3.5km east of Sungguminasa and connect to M.Bypass 9.8 - 4 O 2 Connection to Sungguminasa through Malino Road

8.5 2 4 △ 3 Connection to Sungguminasa through developed area 7.7 - 4 △ 4 Original Plan (connection to Sungguminasa) 7.2 - 4 △

Notes: Proposed function of the road is Arterial (Secondary)

O Positive Direct Effects △ Some positive effect - No direct influence Recommeded Plan Measures for Major Issues

Makassar Makassar & Gowa (and partly Maros) North Middle Number of Lanes Length (km) South Gowa Section Location Development Concept

(5)

C-4 LEGEN D National R oads (P re se nt T ra ns -S ul awe si ) To ll R o ad s No te: J l.S u ta m i (To ll/E xpr esswa y) is un der co n stru cti o n by B O T O the r ex is ti ng r oa ds Roads re qu ir ed o th er t ha n th e FS r oads (Prio rity R o ads) Moun ta in Hi ll (4 00 0ha ) Ap pr op ria te for a satellite cit y (Ne w R eside nti al Are a Devel o p m ent ) Wet low lan d Rivers Exi st ing D ev el opme nt Pro je cts (On-go in g/P la n s) Fi gu re C-2 K E Y M AP FOR P R E -F EAS IB IL ITY S TUD Y R O A D ( O U T E R RI N G R OAD ) M aro s (Km 29.0) Sunggum ina sa OU TER RI N G RO A D Jen eb eran g River Maro s Ri ve r Jl . P er in tis J l. Ir . S u ta m i Ta llo Riv er Takal ar KI M A 1 3 2 4 1 1 3 4 S OUT H SEC TIO N M IDDL E SEC TIO N NORT H SEC TIO N A lter n ativ e Routes 1 3 2 2 3

(6)

C-5

3) Penampang Melintang Standar

Penampang melintang standar yang diusulkan untuk ruas utara dan sebagian ruas tengah terdiri atas 2 lajur, 2 jalur dengan dua kanal drainase yang pada kedua sisi atau sebuah kanal drainase yang besar pada median sebagaimana terlihat pada Gambar C-3.

ROW = m ROW = m 0.50 0.25 0.25 0.50 7.75 3.00 3.00 3.50 3.50 3.50 3.50 3.00 37.50 3.00 7.75 10.00 3.00 3.00 3.50 3.50 3.00 7.75 3.00 7.75 3.00 2.50 0.50 0.25 0.25 0.50 3.50 3.50 5.50 35.50 2.50 5.50 Median Sidewalk Median Drainage Sidewalk Sidewalk

Line for non-swamp area

Gambar C-3 Penampang Melintang Tipikal untuk Wilayah Rawa (Tipe 1, 2 and 3) Gambar C-4 menunjukkan penampang melintang standar untuk wilayah banjir Sungai Tallo. Tanggul sungai dan jalan raya mungkin akan dibangun bersamaan, dimana jalan dihindarkan dari aliran banjir, sehingga dibutuhkan pancang beton diperlukan untuk melindungi jalan dari gerusan.

Cat: Disediakan tambahan 7 m untuk pelebaran di masa mendatang (2 lajur) dimana pemerolehan DAMIJA memungkinkan.

(7)

C-6

Flood Inundation Depth 0.8 - 1.0 m Center Line of Road Width of Road = 30 m 2. 0 m 1. 0m

Original Ground Line

Road Embankment Width of Dyke 3.0m Dyke 3.0m 3.0m 1:2.0 1:1.5 1:1.5 1:1.5 Sheet Pile River Bank Protection

(Rubble Masonry)

TALLO RIVER CITY SIDE

Flood Water Level (50-year) EL. 2.352m

Design Riverbed

2.

0

m

Original Ground Line

Hei gh o f D yk e 2.5m EL. 3.35 m 7.5m 1.0m 0 m SCALE 5.0m

TYPICAL SECTION OF DYKE AND HIGHWAY

1.

0

m

Concrete Sheet Pile where scouring occurs

Gambar C-4 Penampang Melintang Tipikal untuk Daerah Banjir Sungai Tallo (Tipe 4)

4) Ruas Utara

Ruas Utara Jalan Lingkar Luar berada pada bagian utara-barat Sungai Tallo. Ada tiga rute alternative yang direncanakan pada ruas ini, yang menghubungkan ke Jalan Lingkar Tengah dan/atau Jalan Lingkar Luar ke KIMA, Jl.Tol.Ir.Sutami dan Pelabuhan Makassar.

Alternatif 1 adalah salah satu rencana Kota Makassar saat ini. Rute yang direncanakan adalah menghubungkan dari ruas tengah ke Jl.Perintis Kemerdekaan melewati Jalan BTP (Bumi Tamalanrea Permai). Rute ini akan tambah melewati Jl.Perintis Kemerdekaan sampai Jl.Tol.Ir.Sutami melintasi persawahan dan tambak ikan. Sekitar 1.2 km dari 5.6 km panjang jalan Jl.Tol.Ir.Sutami telah dikonstruksi oleh pengemban dan masih tersedia sekitar 30-34 m lebar DAMIJA untuk ruang jalan.

Alternatif 2 melewati daerah terbuka lahan basah yang berada di wilayah pembangunan perumahan dan menghubungkan jalan masuk ke KIMA. Daerah terbuka ini memiliki DAMIJA yang disiapkan oleh Perumahnas (Perusahaan Perumahan Nasional) sekitar 2.5 km panjangnya. Alternatif 2 adalah rencana awal dimana jalan terhubung langsung dengan KIMA melewati Jl. Daya (Gambar C-5). Namun, hal ini akan sulit untuk mendapatkan DAMIJA yang diperlukan sebab terdapat pasar tradisional dan perumahan padat disepanjang 400-500 m jalan tersebut.

Entrance of Jl.Daya (Local Market) Residential Houses along Jl.Daya The East (Maros Boader) The East (Maros Boader)

(8)

C-7

Alternatif 3 adalah rute alternative yang melewati bagian belakang pertokoan (Pusat Niaga Daya) dan menghubung ke KIMA dan Jl.Ir.Sutami tanpa memerlukan banyak pemindahan pemukiman. Namun, rute ini terlalu dekat dengan persimpangan jalan sehingga tidak cocok dengan sudut pandang teknik.

5) Ruas Tengah

Ruas ini berada diantara Sungai Tallo River dan Jl.Hertasning. Jalan ini melewati atau dekat dengan wilayah resapan banjir Sungai Tallo. Ada empat rute alternative yang direncanakan untuk ruas ini.

Alternatif 1 rute yang melewati Sungai Tallo dan terus ke tepi baratnya menuju selatan. Hal ini dipengaruhi oleh pekerjaan pengendalian banjir yang direncanakan untuk Sungai River. Sebuah tanggul jalan dan sungai untuk menahan banjir mampu membagi fungsinya seperti yang dimaksudkan pada penampang melintang standar. Alteratif 2 sama dengan Alternatif 1 tetapi rute ini menuju ke selatan melintasi lahan basah dan wilayah pemukiman baru yang menyebabkan beberapa pemindahan pemukiman tak dapat dihindari. Rute di Alternatif 3 dan 4 melewati tepi timur tangkapan banjir Sungai Tallo (Kabupaten Maros dan Gowa). Alternatif 3 melintasi bagian tengah daerah resapan banjir ke tepi barat, sementara Alternatif 4 membypassnya.

6) Ruas Selatan

Ada beberapa titik-titik kontrol yang dipertimbangkan untuk pemilihan rute yang sesuai dengan ruas ini, termasuk danau/rawa-rawa, pekuburan cina, Universitas Islam Negeri yang sedang dibangun, titik perlintasan Sungai Jeneberang, kepadatan lalu lintas dan pemukiman padat di sekitar Sungguminasa. Telah ada empat alternative yang direncanakan untuk ruas ini.

Alternatif 4 adalah rencana awal studi JICA tahun 1989 yang telah merencanakan Jalan Lingkar Luar yang menghubungkan Sungguminasa (Jl.Gowa Raya). Namun, rute ini sulit untuk mendapatkan DAMIJA yang dibutuhkan kerena kawasan akses ke Sungguminasa ini dipadati oleh rumah penduduk. Alternatif 3 adalah rencana yang menghubungkan Jalan Lingkar Luar ke Sungguminasa dengan mengurangi pemindahan pemukiman. Alternatif 2 adalah dengan membuat system jalan lingkar dengan menggunakan jalan provinsi yang ada (Jl. Malino). Pelebaran Jl. Malino dari 2 lajur menjadi 4 lajur dinilai penting dengan mempertimbangkan kebutuhan lalu lintas masa mendatang, sehingga rute ini cocok dengan jangka menengah. Alternatif 1 adalah rencana untuk menempatkan Jalan Lingkar Luar kira-kira 3.0 km sebelah timur persimpangan Sungguminasa / Jl.Malino dimana pemindahan pemukiman lebih sedikit dibandingkan dengan alternative lain. Ruas ini diperpanjang ke arah selatan melewati Sungai Jeneberang dan menghubung ke Mamminasa Bypass, dari situ ruas ini menggunakan Mamminasa Bypass kemudian bergabung dengan jalan nasional dan berakhir di Jalan Tj.Bunga – Takalar dekat dengan pesisir barat. Rencana ini akan mengurang kemacetan lalu lintas di Sungguminasa dan Alternatif 1 adalah rencana yang sangat cocok untuk jangka panjang menurut sudut pandang teknik.

(9)

C-8

(6) Evaluasi dan Rekomendasi Rute-Rute Alternatif

Sebuah Kajian Awal Lingkungan Hidup (IEE) dilakasanakan berdasarkan data yang ada yang dikumpulkan untuk jalan-jalan FS, serta survey peninjauan lokasi. Analisis Multi Kriteria (MCA), yang terdiri atas elemen teknik, ekonomi dan lingkungan hidup (hasi; IEE) digunakan untuk evaluasi alternatif (lihat Tabel C.2).

Tabel C-2 Ringkasan Evaluasi dan Rekomendasi oleh MCA

North Section

Item Alternative 1 Alternative 2 Alternative 3 Zero Option

Access through BTP to Jl.Ir.Sutami/ KIMA Access through Jl. Daya to Jl.Ir.Sutami (Original) Access through Jl. Daya to Jl.Ir.Sutami (New Plan) No Outer Ring Road Construction 9.3km 3.1km 3.8 -Engineering Aspects 53 45 37 25

Economic & Financial

Aspects 36 36 33 14

Environmental Aspects 30 28 31 31

Total 120 109 101 70

Recommendation* Short-term Long-term

Middle Section

Item Alternative 1 Alternative 2 Alternative 3 Alternative 4 Zero Option

Road construction with Flood control works / dykes (West Bank Route)

Pass through wet land in Makassar (West Bank Route) Pass in flood retarding area (East Bank Route) Pass avoiding flood retarding area (East Bank Route)

No Outer Ring Road Construction

6.3km 6.5km 7.6km 10.8km

-Engineering Aspects 58 51 35 33 23

Economic & Financial

Aspects 32 37 31 24 27

Environmental Aspects 30 29 30 30 31

Total 121 117 95 86 81

Recommendation Recommended

South Section

Item Alternative 1 Alternative 2 Alternative 3 Alternative 4 Zero Option

New road passing through the 3.5km east of Sungguminasa and Connection to Sungguminasa through Malino Road Connection to Sungguminasa through developed area Original Plan (connection to Sungguminasa) No Outer Ring Road Construction 6.3km 6.5km 7.6km 10.8km -Engineering Aspects 49 41 39 46 25

Economic & Financial

Aspects 29 39 33 33 16

Environmental Aspects 37 25 25 26 37

Total 116 105 97 105 77

Recommendation* Short-term Long-term

Note: * both Alternative 1 and Alternative 2 are implemented.

C-2 Desain Pendahuluan Jalan Kendaraan dan Persimpangan

(1) Desain Jalan Kendaraan

Tim Studi JICA telah membuat desain untuk jalan kendaraan, persimpangan, jembatan, perkerasan, dan struktur lain untuk Jalan Lingkar Luar sesuai dengan standar desain, konsep pembangunan jalan, dan alinyemen rute. Desain teknik berdasarkan hasil survey kondisi alam (topografi) dan studi hidrologi serta analisis kondisi geologis.

Hasil-hasil desain terlihat dalam Gambar Volume 2-2 (Gambar Desain Pendahuluan) Laporan Studi Kelayakan.

(10)

C-9

(2) Rencana Persimpangan dan Desain Pendahuluan

Sebanyak 7 persimpangan telah diidentifikasi sebagaimana ditunjukkan dalam gambar OR-1 sampai OR-7 Jalan Lingkar Luar. Sebuah persimpangan untuk Jl.Tol.Ir Sutami melewati Pergudangan baru Parangloe dan Kawasan Industrial seharusnya dibangun oleh investor BOT dan persimpangan-persimpangan alternative juga telah dikaji dan dievaluasi. Persimpangan sebidang dengan kendali sinyal direkomendasikan untuk persimpangan utama diatas menurut pra-F/S kecuali persimpangan untuk Jl Tol Ir Sutami yang dibangun oleh BOT.

(3) Desain Perkerasan

Sejak survey teknik gelologis untuk Jalan Lingkar Luar tidak dilaksanakan karena pra-F/S, desain struktur perkerasan dibuat mengacu pada Mamminasa Bypass karena kondisi kedua lokasi tersebut sama. Struktur perkerasan pada Tabel F-5.2 berikut ini diadopsi untuk Jalan Lingkar Luar. Perkerasan aspal beton dengan AC(W) 4cm dan AC(B) 6cm digunakan pada agregat pondasi dan sub pondasi.

C-3 Rencana Jembatan dan Desain Pendahuluan

(1) Daftar dan Lokasi Jembatan

Ada dua jembatan besar yang melintasi Sungai Tallo dan Jeneberang pada alinyemen Jalan Lingkar Luar seperti pada Tabel C-3 berikut ini.

Tabel C-3 Daftar Jembatan pada Jalan Lingkar Luar

Obyek yang Dilintasi / Lebar(m) No.

Jembatan No.

Survei Ruas Pos Penjelasan Panjang Rentang

Lajur yang

ada

Lajur yang dibutuhkan

5-1 --- 5-A 3+600 Drainase Gorong-gorong 3 1 --- 4

5-2 --- 5-A 3+950 Jembatan Tallo No.2 120 4 --- 4

5-3 --- 5-A 4+600 Drainase Gorong-gorong 3 1 --- 4

5-4 --- 5-A 7+400 Drainase Gorong-gorong 3 1 --- 4

5-5 --- 5-A 9+300 Drainase Gorong-gorong 3 1 --- 4

5-6 --- 5-A 13+850 Drainase Gorong-gorong 3 1 --- 4

5-7 --- 5-B 15+400 Jembatan Jeneberang No.3 210 7 --- 4 5-8 --- 5-B 16+000 Kanal 3 1 --- 4 5-9 --- 5-B 17+400 Kanal 10 1 --- 4 5-10 --- 5-B 19+450 Sungai Bontoreo 16 1 --- 4 Total 371

(11)

C-10

(2) Jembatan Besar

1) Kondisi Lokasi

Tiga jembatan yang diencanakan pada Sungai Tallo menurut jalan F/S dan Pra F/S ditunjukkan pada Gambar C-3.3 dibawah ini. Panjang Jembatan Sungai Tallo adalah 136 m.

Sumber: Tim Studi JICA

Gambar C-6 Peta Lokasi Jembatan di Sungai Tallo

Jembatan Jeneberang No.3 direncanakan pada ruas sungai yang stabil dimana pemindahan pemukiman tidak terlalu banyak. Lokasi jembatan berada pada wilayah semi-kota sekitar 2.5 km dari Kota Sungguminasa. Panjang jembatan yang direncanakan adalah 210m.

Gambar C-7 Foto Udara Jembatan Jeneberang No.3

T rans Sulawesi

Out er Ring Road Abd. D. Sirua

T allo Bridge L=136m

5-2:T allo No2 Bridge L=120m 4-5: Nipanipa Bridge L=60m Bot t le Neck w =200m Bot t le Neck w = 2,000m

(12)

C-11

2) Studi Perbandingan Tipe Jembatan

Ada tiga alternatif yang dibuat untuk setiap Perencanaan Jembatan Sungai Tallo No.2 dan Jembatan Jeneberang No.3. Berdasarkan studi tersebut, tipe Jembatan Gelagar Pracetak I (PC-I girder) dipilih yang cocok untuk kedua jembatan tersebut berdasarkan aspek efisiensi konstruksi dan ekonomi seperti ditunjukkan pada Tabel C-4.

Tabel C-4 Ringkasan Evaluasi Tipe Jembatan untuk Jembatan Besar

Tallo Bridge No.2

Bridge Length: 120m

Structure Types Span Stability Construction Maintenance Aesthetics Cost Total

Rural Area 20% 20% 10% 10% 40% 100%

Alternative 1 PC I Girder 30m x 4 12% 16% 8% 4% 40% 80%

Alternative 2 PC I Girder 40m x 3 12% 12% 8% 5% 34% 71%

Alternative 3 Steel I Girder 40m x 3 14% 14% 6% 5% 27% 66%

Jeneberang Bridge No.3

Bridge Length: 210m

Structure Types Span Stability Construction Maintenance Aesthetics Cost Total

Rural Area 20% 20% 10% 10% 40% 100%

Alternative 1 PC I Girder 30m x 7 12% 16% 8% 4% 40% 80%

Alternative 2 PC I Girder 42m x 5 12% 12% 8% 5% 34% 71%

Alternative 3 Steel I Girder 42m x 5 14% 14% 6% 5% 26% 65%

Source: JICA Study Team Area / Alternative

Area / Alternative

(3) Jembatan Kecil

Tipe kosntruksi yang paling umum dan ekonomis di Indonesia adalah gorong-gorong tipe kotak untuk panjang rentang kurang dari 10m, jembatan Plat Melengkung (PC hollow slab) untuk panjang rentang 10-16m dan Plat Berongga Pracetak (PC I Girder Bridge) untuk panjang rentang 16 - 35 m. seluruh tipe struktur umum tersebut digunakan untuk jembatan kecil pada Jalan Lingkar Luar. Abutmen tipe Takalar Regency terbalik digunakan untuk bangunan bagian bawah jembatan-jembatan kecil. Fondasi tiang pancang dipilih karena kedalaman lapisan pendukungnya adalah kira-kira 10 sampai 30 m. Tiang pancang dipilih karena tipe pondasinya.

C-4 IEE untuk Pemilihan Rute

Studi lingkungan dilaksakanakan sesuai dengan petunjuk JICA. Petunjuk JICA memerlukan IEE untuk pra-F/S akan tetapi tidak ada kerangka kerja yang legal mengenai IEE dalam tahap perencanaan (pemilihan rute) di Indonesia. Tim Studi dan dinas-dinas Indonesia yang bersangkutan telah sepakat melaksanakan IEE untuk pemilihan rute alternative berdasarkan pertimbangan lingkungan hidup.

Tujuan Kajian Awal Lingkungan Hidup (IEE) adalah melaksanakan penilaian dampak awal terhadap rencana alternative dari rute-rute Pra-F/S. IEE telah dilaksanakan berdasrkan data yang ada, yang dikumpulkan untuk jalan-jalan F/S, dan survey peninjauan lokasi. Hal ini mengevaluasi dampak negative dan positivnya terhadap lingkungan hidup tanpa menduga. Analisis Multi Kriteria (MCA) terdiri atas elemen teknik, ekonomi dan lingkungan hidup (hasil IEE), digunakan

(13)

C-12

untuk mengevaluasi alternative tersebut.

Pertemuan stakeholder mengenai pertimbangan lingkungan hidup dilaksanakan sebanyak 3 kali. Pertemuan stakeholder yang pertama dilaksanakan untuk pemilihan rute yang paling cocok pada tanggal 15 Juni 2007 di Kabupaten Gowa, 24 Juni 2007 Kota Makassar, dan 31 Juni 2007 di BAPEDA Provinsi Sulawesi Selatan yang dihadiri oleh Bina Marga (kantor pusat), Bappeda, Dinas Praswil dan kantor pemerintah daerah lain yang terkait. Pertemuan ke dua diadakan pada tanggal 11 September 2007 pada lokakarya ke dua di Makassar. Dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2007 bersamaan dengan seminar ke dua di Makassar. Hasil-hasil IEE dan pertemuan stakeholder akan direfleksikan pada pemilihan rute dan desain pendahuluan.

C-5 Perkiraan

Biaya

(1) Komposisi Biaya Proyek

Biaya proyek terdiri atas biaya konstruksi, biaya supervisi dan desain rinci, pembebasan lahan dan biaya administrasi. Biaya konstruksi diperkirakan berdasarkan hasil desain teknik pendahuluan, kuantitas item-item pekerjaan utama, satuan harga termasuk persentase yang diasumsikan dari biaya operasional dan keuntungan kontraktor serta kontijensi fisik. Pajak Pertambahan Nilai (VAT) 10% dan eskalasi hasrga (inflasi) tidak termasuk dalam evaluasi ekonomi tetapi dimasukkan dalam rencana pembiayaan/keuangan. Biaya pemeliharaan untuk pemeliharaan berkala dan rutin juga diperkirakan.

(2) Biaya Proyek

Kuantitas Konstruksi Utama yang diperkirakan ditunjukkan pada Tabel C-5.

Tabel C-5 Kuantitas Konstruksi Utama

Item Unit Ruas 5-A Ruas 5-B Total

Pekerjaan Batu dengan Mortar m3 53,065 21,618 74,683

Galian Biasa m3 261,070 100,582 361,652

Timbunan Biasa m3 867,974 484,941 1,352,915

Timbunan Pilihan m3 3,363 5,755 9,118

Pondasi Agregat Kelas A m3 43,952 17,522 61,474

Pondasi Agregat Kelas B m3 68,496 27,307 95,803

Lapis Aus Aspal Beton

-Wearing & Binder Course (5cm) m2 432,420 178,318 610,738

Beton Struktur Kelas K250 m3 14,158 9,693 23,851

Gelagar pracetak Tipe I (16-35m) nos 44 86 130

Baja Tulangan ton 525 810 1,335

(14)

C-13

(3) Perkiraan Biaya untuk Rencana Pelaksanaan

Berdasarkan satuan harga dan quantitas konstruksi yang diperkirakan, maka biaya proyek dan distribusinya diperkirakan seperti pada Tabel C-6.

Tabel C-6 Distribusi Biaya untuk Jadwal Pelaksanaan

Estimated

Amount 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

(M. Rp.) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

20.4 km Jl.Perintis-Jl.Malino (North) 14.7 km

Land Acquisition and

Compensation 58,805

30% 40% 30%

Detailed Design and Supervision

Services 13,505

25% 25% 25% 25%

Construction 192,923 30% 40% 30%

Administraition 3,858 20% 20% 20% 20% 20%

Maintenance Routine 3,556 17% 17% 17% 17% 17% 17%

Maintenance Overlay per 5 Years 11,853 100%

Jl.Perintis-Jl.Malino (North)

Land Acquisition and

Compensation 58,805 17,642 23,522 17,642

Detailed Design and Supervision

Services 13,505 3,376 3,376 3,376 3,376

Construction 192,923 57,877 77,169 57,877

Administraition 3,858 772 772 772 772 772

Maintenance Routine 3,556 593 593 593 593 593 593

Maintenance Overlay per 5 Years 11,853 11,853

284,500 18,413 27,670 79,666 81,317 62,025 593 593 593 593 12,445 593

100% 6.5% 9.7% 28.0% 28.6% 21.8% 0.2% 0.2% 0.2% 0.2% 4.4% 0.2%

Jl.Malino-M. Bypass Section (South)

5.7 km

Land Acquisition and

Compensation 11,723

30% 40% 30%

Detailed Design and Supervision

Services 8,061

25% 25% 25% 25%

Construction 115,157 30% 40% 30%

Administraition 2,303 20% 20% 20% 20% 20%

Maintenance Routine Maintenance Overlay per 5 Years

Land Acquisition and

Compensation 11,723 3,517 4,689 3,517

Detailed Design and Supervision

Services 8,061 2,015 2,015 2,015 2,015

Construction 115,157 34,547 46,063 34,547

Administraition 2,303 461 461 461 461 461

Maintenance Routine Maintenance Overlay per 5 Years

137,244 3,978 7,165 40,540 48,539 37,023

100% 2.9% 5.2% 29.5% 35.4% 27.0%

Total Item

Total

Outer Ring Road

C.6 Evaluasi

Ekonomi

Hasil-hasil evaluasi dirangkum dalam Tabel C-7 berikut ini.

Tabel C-7 Hasil-hasil Evaluasi Ekonomi

Indikator Evaluasi Nilai

EIRR (%) NPV (Juta Rp) (*) B/C (*) 26.8% 114,227 2.44 Sumber: Tim Studi JICA

(*): Nilai Diskon = 15%

Hasil di atas mengindikasikan bahwa pelaksanaan Jalan Lingkar Luar layak secara ekonomi dengan nilai EIRR cukup tinggi dari pada biaya alternatif modal (nilai diskon) (>15%), angka NPV positif (>0) dan rasio B/C lebih tingi dari nilai satuan (>1).

(15)

C-14

Kekuatan dari kelayakan ekonomi Jalan Lingkar Luar diuji dengan mengganti factor yang terkait dalam kisaran yang memungkinkan. Hasil-hasil dari uji tersebut dirangkum sebagai berikut:

Tabel C-8 Hasi-hasil Analisis Sensitifitas

Contoh Kasus yang Diuji EIRR

(%)

NPV (*)

(Juta Rp) B/C (*)

Contoh Kasus Asli

Uji 1: Biaya naik 10%& Keuntungan turun 10% Uji 2: Biaya naik 20% & Keuntungan turun 20% Uji 3: Priode Evaluasi : 20 tahun

26.8 23.7 20.9 26.4 114,227 86,915 59,603 93,085 2.44 1.99 1.63 2.18 Sumber: Tim Studi JICA

(*): Nilai Diskon = 15%

C-7

Kesimpulan dan Rekomendasi

(1) Jalan Lingkar Luar merupakan mata rantai yang penting dalam jaringan jalan arteri Wilayah

Metropolitan Mamminasata dan diman fungsi-fungsinya diharapkan sebagai berikut:

¾ Jalan Lingkar memberikan kkontribusi untuk mengharmoniskan pengembangan perkotaan,

¾ Rute logistic yang datangdan keluar dari lalu lintas dari/ke wilayah selatan Provinsi Sulawesi Selatan ke/dari KIMA, Pelabuhan Makassar, dan kawasan industri baru sepanjang Jl.Tol.Ir.Sutami

¾ Menghubungkan pusat pendidikan utara dan pusat pendidikan selatan.

(2) Jalan Lingkar Luar terdiri atas tiga bagian. Ruas utara merupakan bagian dari akses ke

KIMA, Jl.Tol.Ir.Sutami dan Pelabuhan Makassar. Ruas Tengah terbentang sepanjang Sungai Tallo dan Ruas Utara menghubung ke Sungguminasa dan Mamminasa Bypass. Jalan Lingkar Luar dan Mamminasa Bypass membagi jalan yang sama pada bagian selatan yang menghubung ke Kawasan Pengembangan Tj. Bunga.

(3) Ruas Utara antara Jl.Tol.Ir.Sutami dan Jl. Perintis Kemerdekaan melewati Kawasan Industri

Baru (Kawasan Pergudangan dan Industri Parangloe Indah) yang sementara dibangun oleh investor swasta dan akan selesai sesuai dengan rencana.

(4) Persimpangan untuk Jl.Tol.Ir.Sutami dan Jalan Lingkar Luar seharusnya dibangun oleh

proyek BOT yang tengah berjalan.

(5) Rute ruas utara yang tengah berjalan seharusnya menyisakan sekitar 500-700 m daerah

penyanggah dari Sungai Tallo River untuk menghindari efek negative terhadap kawasan Sungai Tallo.

(6) Sebagai sebuah proyek yang vital baik aspek teknis maupun ekonomi (EIRR: 27%),

(16)

Lampiran C.1 Studi Rute Alternatif untuk Jalan Lingkar Luar M1 M1 M1 3 Kanal PDAM Rencana Kota Satelit Baru Jl. Hertasning Total Panjang =15.7km Ke Malino Sungai Jeneberang Rencana Kawasan Industri KIWA (Gowa) Kolam Kolam Kanal PDAM Kanal PDAM M1 Jl. Abdullah Daeng Sirua Jl.

Hertasning Jalan Lingkar

Tengah Batas Kota Makassar / Kab.Maros Jl. Lingkar C t l SungaiTallo Jalan Lingkar Tengah Jl. Perintis Kemerdekaan Jl. Pettarani Gunung Moncongloe Jl. Sultan Alauddin Bypass Mamminasa Batas  Makassar / Gowa Jl. Boulevard Pannakukang M1 3 4 4 1 1 Bandara Baru dan Landasan Pacu 2 4 3 Ke Takalar Kolam Danau Mawang Area Kolam Banjir Daerah Banjir 2 1 1 3 BOKA IC M1 Jl. Tol.Ir.Sutami KIMA Stadion Lapangan Golf Terminal Bis Daya Universitas Hasanuddin Kolam Kolam Sungguminasa Bridge Terminal Bis 3 4 Pekuburan China Universitas Islam ROW yang Dibebaskan (L:2.5km) 2 Jembatan Jeneberang Baru Jembatan Tallo Baru

Rute Asli Jalan Lingkar Luar

1

Ex Pabrik Kertas Gowa (Fakultas Teknik Unhas) Pekuburan Islam 136° 110° 179° Empang M esjid E mpang E m pang E m pang Empang Em pang E mpang Em pang Be kas Nipah Empang Em pang E mp ang S ungai semak semak empang e mp ang sawah sawah Jl. I r. S utami P intu Masuk BTP STA 0+000 S TA 0+ 100 17 2° 160° STA 0+62 5. 3 S TA 0+84 4.8 6 STA 0+936. 36 STA 1+007. 22 STA 1+1 09. 52 STA 1+182 .52 STA 1+203. 52 STA 1+310. 52 ST A 1+338 .32 STA 1+427 .92 STA 1+454 .92 STA 1+72 8.92 STA 1+984. 42 STA 2+13 2.42 STA 2+374.98 STA 3+ 950.48 S TA 4+4268 S TA 5+ 590.48 17 8° 151° 15 1 72 ° 180,91 547 ,7 547,7 198,11 131,11° P1 P2 P4 pagar Jln. Perint is Kemerdekaan 2,9 P2 2 P23 P24 P25 123 ,30 ° 179° P2 6 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P 34 P35 P3 6 P37 1 62° 109° 17 0° 152 ° 17 5° P 21b P2 0b P19b P1 8b P17 b P16b P 15b P14b P10b P9b P8b P5b P4b P3b P6bP7b P2b P 1b P11b P12bP13b P21 P19P1 8 P 17 P14 P 15P12P11P10 P8 P7 P5 P16 P13 P9 P6 135° 155° 1 75° 168° 160° 8 Kompleks ParangloE Indah Blok J Kebun Pisang empang 1 72 ° 153, 19° 161,86° 175,38° 1 2 3 Kawasan Industri Baru KECAMATAN MANDAI KECAMATAN MONCONGLOE KECAMATAN BIRINGKANAYA KECAMATAN TAMALANREA KECAMATAN MANGGALA KECAMATAN PATTALLASSANG KECAMATAN BONTOMARANNU KECAMATAN SOMBA OPU KECAMATAN PALLANGGA KECAMATAN BAJENG KECAMATAN TAMALATE KECAMATAN RAPPOCINI KECAMATAN PANAKKUKANG KECAMATAN TALLO KECAMATAN MAKASSAR Legend : Kabupaten Border Kecamatan Border LEGEND Jalan Nasional (Trans-Sulawesi saat ini) Jalan Tol Cat: Jl.Sutami (Tol/Bebas Hambatan) sedang pengerjaan konstruksi oleh BOT Jalan Eksisting yang Lain Jalan Lain yang Dibutuhkan selain Jalan FS (Jalan Prioritas)

Gunung Bukit (4000ha), cocok untuk kota satelit (Area Pengembangan Permukiman Baru) Dataran rendah basah Sungai Proyek Pengembangan yang Eksisting (Berlangsung/ Rencana)

PETA KUNCI UNTUK STUDI PRA-KELAYAKAN JALAN (JALAN LINGKAR LUAR

Sungguminasa JALAN LINGKAR LUAR Sungai Jeneberang Jl.Per intis Sungai Tallo Takalar KIMA 1 3 2 4 1 1 3 4 BAGIAN SELATAN BAGIAN TENGAH UTARA Alternative Routes 1 3 2 2 3

(17)

LAMPIRAN-D

STUDI TAMBAHAN UNTUK JALAN TJ. BUNGA – TAKALAR

(JALAN LINTAS BARAT MAKASSAR)

(18)

D-1

Lampiran D Studi Tambahan untuk Jalan Tj. Bunga – Takalar (Jalan

Lintas Barat Makassar)

D-1 Umum

Jalan Tj. Bunga – Takalar merupakan jalan eksisting melintasi Kota Makkassar, Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa. Jalan eksisting ini sebagian besar merupakan jalan beraspal selebar 4,5 m. Pemerintah Kabupaten Takalr mengusulkan kepada Japan International Cooperation

Agency (JICA) melalui Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan pra-studi

kelayakan untuk Jalan Tj. Bunga – Takalar, yang merupakan salah satu rute alternatif dari Kota Makassar ke Kabupaten Takalar dan bagian selatan Propinsi Sulawesi Selatan. JICA telah menerima usulan tersebut dan Tim Studi telah melakukan studi tambahan di samping studi terhadap jalan-jalan F/S. Gambar D-1. memperlihatkan Jalan Tj. Bunga – Takalar (Jalan Lintas Barat Makassar).

Gambar D-1 Peta Lokasi Jalan Tj. Bunga – Takalar

D-2

Konsep Pengembangan Jalan dan Pemilihan Rute

(19)

D-2

JICA telah melakukan “Studi Pengembangan Jalan Raya Ujung Pandang” pada tahun 1989 (“Studi atau Rencana JICA, 1989”) untuk tahun target 2009. Sistem jalan arteri utama di Wilayah Metropolitan Makassar terdiri dari lima jalan radial dan tiga jalan lingkar. Jalan Takalar – Jl.Tj.Bunga merupakan salah satu jalan radial yang dimasukkan ke dalam rencana.

(2) Sistem Jaringan Jalan Arteri Perkotaan untuk Wilayah Metropolitan Mamminasata

Jalan Takalar – Tj. Bunga merupakan salah satu jalan radial untuk jaringan jalan bagian selatan baik untuk Rencana Tata Ruang Mamminasata serta untuk F/S.

(3) Ramalan Kebutuhan Lalu Lintas untuk Jalan Tj. Bunga – Takalar

Lalu lintas pada tahun 2006 dan kebutuhan lalu lintas di masa datang untuk jaringan jalan utama di Kawasan Metropolitan Mamminasata dapat dilihat pada Gambar D-25. Sementara ramalan lalu lintas untuk tahun 2020 diperkirakan akan sebesar 20.000 – 24.000 pcu/hari untuk ruas bagian utara dan sebesar 10.000 - 14.000 pcu/hari untuk ruas bagian selatan dari Jalan Tj. Bunga - Takalar. 13141 3334 301 19523 6 22 2 252 223 141 231 28 2 244 196 182182 81 34 400 30 0 176 153 15 3 103 74 7 3 12 16 512 378 989 717 73773 7 34 15 2 2 431 431 4 31 278 76 162 122 79 3 02 224 92 70 385630 743 79 26 7 628 0 17 12 28 8 1 2 0 97 132 6 0 0 28 8 1 13 13 0 195 52 60 0 40 0 40 0 0 3 1 31 65 65 6 3 5 38 38 26 0 26 2 2 0 7 0 45 195 294105 26 9 381 5 34297245 1 6 5 51 5450 428 4633 7 0 5 4 8 197 58 361 232 339 169 736 338 99 164 438 16 240 211 60 194 159 9 15 219 50 0 327 551 213 219 3194 3 941 4 3 1 0 17 21 0 21 78 66 0 9 3 53 31 53 246 1 96 1 9 6 194 61 240 487 66 7 194 120 3 31 8 162 278 431 431 0 7 0 246 246 32 3 282 29 244 373 625049 36 926 66 338 50 230 38 38 194 159 90 142 240 4 8 7 235 3 0 0 26 7 28200 5 00 193 746 18 181 199 18 746 104 120 277 2 7 5302 548 487 370 4 28 16 ADT 2015 (pcu) Maros Sungguminasa Takalar Makassar 9329726 4 233 301340 352 380 356 248 1 85 157 127129 129 9 9 77 108 44 18 2 14 6 8 68 3 7 37 28 13 2 1 2 13 2 841 76 483 259 28728 7 32 24 11 11 305230 2 30 170 41 90 67 47 21 7 151 43 80305505 618 46 163 292 98 50 31 76 2 6 31 0 46 86 5 0 0 76 74 52 6 8 17 191 67 88 14 27 2 25 31 31 29 29 64 64 22 24 3 26 23 32 17 15 11 1 1 4 17 42 59 51 191 186 74161 153 311160200 87 32 0366 3 47 495 44 9 7 2 3 159 38 159 106 203 93 16974 379 178 143 165 492 153 204 162 98 5 5 178 8 104 6 6 8 4 230 5 1 59 51 75 70 563 24 18 1 206 288 36 36 87 19 3217 723 5 63 449 347 153 ADT 2006 (pcu) Maros Sungguminasa Takalar Makassar 165411347 2852332 72 2 36 358 31 8 20 7 291 34 7 300 217 199228 73 47 4 24 4 0 2 237 20 5 205 140 1 00 100 20 18 484 458 849 498 57257 2 48 25 3 3 421 421 1 96 227 104 207 158 98 289 21 6 145 86369562 596 129 301 572 0 17 1 1 25 1 11 0 165 168 5 3 4 25 28 1 15 16 0 96 0 208 0 46 0 47 29 29 43 43 83 83 12 4 6 43 45 33 2 31 3 186 0 44 96 362147 25 9 535 481267193 112 4 2 8447 415 4 91 434 4 98 198 78 405 167 297 161 570 387 307 173 532 0 232 203 98 2 69 225 263 917 268 7 1 6 399 660 275 268 0239 0 999 4 2 1 0 225 17 24 0 12 9 103 81 0 6 5 6 5 43 36 105 330 278 246 24 6 239 86 249411 141 1 206 151 0 4 3 15 11 129 98 2 38 225 421 421 0 93 278 278 4 0 1 34 7 36 300 4 1 8 724958 41 999 81 387 72 265 52 52 206 197 2 25 225 4 31 225 278 6 15 176 249 4 12 264 3 35 31 7 30200 493 223 223 211 525 75 132 207 295 75 525 136 1 28 162 12 8 128 452 2 9 228 9 498 4 1 2 105 4 3 4 4 15 366 251 0 ADT 2020 (pcu) Maros Sungguminasa Takalar Makassar

Gambar D-2 Ramaln Kebutuhan Lalu Lintas untuk Jaringan Jalan Utama di Wilayah Metropolitan Mamminasata

(4) Konsep Pengambangan Alternatif

Semenjak bendungan Bili-bili dibangun pada awal tahun 1990-an, banjir di muara Sungai Jeneberang tidak pernah terjadi lagi. Di tahun 2005, sebuah jembatan yang menghubungkan Tj.Bunga (GMTDC) dengan dataran sebelah selatan Sungai Jeneberang dibangun di mulut sungai ini. Oleh sebab itu, pengembangan daerah sebelah selatan Sungai Jeneberang merupakan suatu hal yang tak terelakkan. Agar pengembangan perkotaan yang semrawut tidak terjadi, maka direkomendasikan untuk melakukan peningkatan terhadap Jl.Tj.Bunga – Takalar (Jalan Lintas

(20)

D-3

Barat Makassar) lebih dini.

Jalan Tj. Bunga - Takalar diharapkan akan berfungsi sebagai :

・ Jalan Radial yang berkontribusi dalam mengharmonisasikan pengembangan daerah perkotaan.

・ Bypass untuk lalu lintas dari/ke Kota Makassar ke/dari bagian selatan Wilayah Metropolitan Mamminasata.

・ Rute akses untuk lalu lintas masuk dan keluar (peti kemas dan penumpang) jalan pesisir untuk pelabuhan Galesong yang direncanakan.

・ Pengurangan kemacetan lalu lintas di Jalan Trans-Sulawesi Mamminasata, khususnya di daerah sekitar Sungguminasa

・ Penghubung antara pusat kegiatan lokal (pusat penelitian kelautan, pusat pendidikan, pasar ikan daerah, dsb) dan kota pusat kegiatan nasional (Makassar).

Jalan Tj. Bunga - Takalar terdiri dari dua ruas. Ruas bagian utara ini merupakan akses jalan antara Kota Makassar dengan Kecamatan Bontolebang, Kecamatan Galesong dan Pelabuhan Galesong yang sedang direncanakan. Ruas bagian selatan terletak di antara pelabuhan Galesong yang sedang direncanakan dan Kota Takalar.

Konsep pembangunan jalan ditetapkan berdasarkan kebutuhan lalu lintas dan fungsi jalan. Konsep dasarnya adalah pelebaran jalan eksisting selebar 4,0m – 4,5m menjadi jalan standar selebar 7,0 m. Hanya ada dua alternatif yang ditetapkan untuk dievaluasi, yaitu pelebaran jalan atau zero option (tanpa proyek). The proposed typical cross-section is as illustrated in Figure G-3.

Gambar D-3 Penampang Melintang Tipikal untuk Jalan Tj. Bunga - Takalar

D-3

Evaluasi dan Rekomendasi Rencana Alternatif

Kajian Awal Lingkungan Hidup (IEE) dilaksanakan berdasarkan data eksisting, data yang dikumpulkan untuk survei jalan FS, serta data yang dikumpulkan dari survei lokasi. Sedangkan Analisis Multi Kriteria (MCA), yang terdiri dari elemen-elemen teknis, ekonomi, dan lingkungan (hasil Kajian Awal Lingkungan Hidup) akan digunakan untuk evaluasi alternatif.

Ruas Utara: Lebar sebagian besar jalan eksisting di ruas utara adalah 4,5 m dan rencana peningkatan yang diusulkan adalah pelebaran jalan-jalan tersebut menjadi 7,0 m. Alternatif

(21)

D-4

rencananya adalah kasus tanpa proyek (“Zero option”). Kedua rencana tersebut ditetapkan untuk dievaluasi. Tim Studi JICA merekomendasikan pelaksanaan pelebaran jalan berdasarkan hasil Analisis Multi Kriteria (MCA).

Ruas Selatan: Lebar jalan eksisting di ruas utara 4,0 m – 4,5 m. Ada dua pilihan untuk ruas ini, yaitu “Zero Option” atau pelebaran. Tim Studi JICA merekomendasikan pelebaran jalan eksisting menjadi jalan standar selebar 7,0 m.

D-4 Desain

(1) Ramalan Kebutuhan Lalu Lintas untuk Jalan Tj. Bunga – Takalar

Desain untuk Jalan Tj. Bunga – Takalar pada prinsipnya mengikuti desain eksisting Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Metro Makassar, KU. 08.08/SNVT/P2JJM-Bh/B/IX/253/2006, September 2006, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga dengan meninjau hasil penelusuran lokasi. Spesifikasi Standar untuk Desain Geometrik Jalan Perkotaan, MPW, Indonesia, 1992 yang diterapkan untuk desain geometrik dengan elemen-elemen standar seperti yang terdapat pada Tabel D-1. Klasifikasi desain yang diusulkan untuk Jalan Tj. Bunga- Takalar adalah Jalan Tipe-II, Kelas-I.

Tabel D.1 Standar Desain Geometrik

Tipe-I Tipe-II

Klasifikasi Jalan

Kelas-I Kelas-II Kelas-I Kelas-II Kelas-III

Kecepatan Rencana (km/jam) 100 atau 80 100 or 60 60 60 or 50 40 or 30

Lebar Jalur Lalu lIntas 3,5m 3,5m 3,5m 3,25m 3.25m, 3.0m Median 2,5m 2,0m 2,0m (1,0m) 1,5m (1,0m) 1.5m (1.0m)

Lebar Bahu (Kanan) 1,0m 0,75m 0,5m 0,5m 0.5m

Lebar Bahu (Kiri tanpa Trotoar)

2,0m (1,75m) 2,0m (1,75m) 2,0m (1,5m) 2,0m (1,5m) 2.0m (0.5m) Penampang Melintang Lebar Trotoar - - 3,0m (1,5m) 3,0m (1,5m) 1.5m (1.0m) Radius Minimum 230m 120m 150m 100m 30m Lebar Tikungan Minimum a; sudut persimpangan (derajat) 1.000/a (140m) 700/a (100m) 700/a (100m) 600/a (80m) 350/a (50m) Alinyemen Horizontal Penghilangan Transisi >1.000m >600m >600m >400m >150m Tingkatan Maksimum 4,0% 5,0% 5,0% 6,0% 8.0% Tikungan Vertikal Minimum (puncak) 3.000m 1.400m 1.400m 800m 250m Alinyemen Vertikal Tikungan Vertikal Minimum (lengkungan) 2.000m 1.000m 1.000m 700m 250m

Catatan: ( ); Kasus Pengecualian

Jalan yang diusulkan bermula di ujung sebelah selatan Jembatan Jeneberang di Tj. Bunga, melintasi Pelabuhan Galesong yang direncanakan dan berakhir pada titik pertemuannya dengan

(22)

D-5

Jalan Trans-Sulawesi Mamminasata di Kota Takalar seperti yang terlihat pada Gambar D-4. Karena tanah pada bagian ini rata dan alinyemen jalan mengikuti jalan eksisting, baik alinyemen horizontal maupun vertical mengikuti kecepatan rencana yaitu 60 km/jam.

(23)

D-6

Gambar D-4 Rencana Jalan Tj. Bunga - Takalar

(2) Desain Perkerasan

Tim Studi membuat desain struktur perkerasan dibuat dengan mengacu kepada Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Metro Makassar, KU. 08.08/SNVT/P2JJM-Bh/B/IX/253/ 2006, September 2006, Department Pekerjaan Umum Directorat Jenderal Bina Marga seperti yang terlihat pada Gambar D-5 dan D-6.

Gambar D-5 Penampang Melintang Perkerasan (Ruas A/C)

Gambar D-5 Penampang Melintang Perkerasan (Ruas PCCP)

(3) Desain Jembatan

Kondisi eksisting dan langkah-langkah peningkatan yang diusulkan untuk jembatan-jembatan ini terdapat pada Tabel D-2.

Tabel D-2 Daftar Jembatan pada Jalan Tj. Bunga – Takalar

Kondisi Eksisting (m) No.

Jembatan Sta. Panjang Lebar

Usulan Langkah Peningkatan Jemb-01 3+675 38,0 4,6 Penggantian-PC Jemb-02 6+910 5,0 4,0 Penggantian-RC Jemb-03 7+950 11,6 3,2 Penggantian-RC Jemb-04 9+950 34,0 2,4 Penggantian-PC Jemb-05 12+300 3,0 4,0 Penggantian-RC Jemb-06 14+600 20,0 3,5 Penggantian-PC Jemb-07 14+725 2,7 4,3 Penggantian-RC Jemb-08 17+750 3,1 4,2 Penggantian-RC Jemb-09 19+500 16,5 3,2 Penggantian-PC Jemb-10 19+975 5,5 4,0 Penggantian-RC Jemb-11 23+900 22,0 3,0 Penggantian-PC Jemb-12 25+850 2,5 4,0 Penggantian-RC Jemb-13 30+100 9,0 4,5 Penggantian-RC Total 172,9 -

(24)

D-7

D-5

Perkiraan Biaya dan Evaluasi Proyek

(1) Komposisi Biaya Proyek

Biaya-biaya proyek terdiri aras biaya konstruksi, biaya desain detail dan supervisi, biaya ganti rugi pembebasan lahan serta biaya administrasi. Biaya konstruksi diperkirakan berdasarkan desain teknis pendahuluan, kuantitas item-item pekerjaan utama dan asumsi-asumsi terhadap persentase biaya operasional (overhead) dan keuntungan kontraktor, serta kontingensi fisik. Pajak Pertambahan Nilai (PPn) sebesar 10% dan inflasi (kenaikan harga) tidak termasuk dalam evaluasi ekonomi tetapi dimasukkan ke dalam rencana keuangan pada Lampiran G-7, Rencana Pelaksanaan Proyek. Dilakukan juga estimasi biaya pemeliharaan untuk pemeliharaan berkala dan rutin.

(2) Ketentuan Perkiraan Biaya

Perkiraan biaya dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan berikut ini : i) Waktu perkiraan biaya: November, 2007

ii) Kurs asing: Dollar Amerika

iii) Nilai tukar: 1 dollar Amerika = Rp. 9,376 (Bank Indonesia, 30 November 2007) iv) Pajak: Tidak dimasukkan dalam evaluasi ekonomi tetapi dimasukkan dalam rencana

pelaksanaan proyek sebagai bagian dari biaya proyek

Biaya konstruksi diperkirakan dengan mengalikan harga satuan dan kuantitas konstruksi yang dihitung sesuai dengan desain awal. Biaya fisik tak terduga yang ditetapkan sebesar 10%. Perkiraan dilakukan berdasarkan item-item pekerjaan utama yang dikutip dari spesifikasi standar DJBM., Indonesia, karena item-item tersebut dapat dianggap sebagai kategori item-item pekerjaan yang paling umum beraku di negara ini.

Biaya operasional (overhead) dan marjin keuntungan kontraktor diasumsikan sebesar 20 % dari perkiraan biaya konstruksi langsung. Biaya jasa desain detail dan supervise diasumsikan sebesar tujuh (7) % dari perkiraan biaya konstruksi langsung. Biaya administrasi diasumsikan sebesar dua (2) % dari perkiraan biaya konstruksi.Sumber dana untuk pembebsan lahan dang anti rugi akan berasal dari APBD. biaya pembebasan lahan dan ganti rugi diperkirakan seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel D-3 Biaya Pembebasan Lahan dan Ganti Rugi untuk Jalan Tj. Bunga - Takalar

No. Item Ruas Utara Makassar, Takalar (Juta Rp.) Ruas Selatan Takalar, Gowa (Juta Rp.) Total (Juta Rp.) 1 Pembebasan Lahan 17,850 18,050 35,900

2 Ganti Rugi Bangunan 0 0 0

Total 17,850 18,050 35,900

(25)

D-8

(3) Biaya Konstruksi

Berdasarkan harga satuan dan perkiraan kuantitas konstruksi, perkiraan biaya konstruksi proyek ditunjukkan pada Tabel D-4.

Tabel D-4 Biaya Konstruksi Proyek

Divisi Item Ruas Utara

(Juta Rp.) Ruas Selatan (Juta Rp.) Total (Juta Rp.) Persentase 1 Umum 561 670 1,230 1,8% 2 Drainase 1.320 3.010 4.331 6,3% 3 Pekerjaan Tanah 6.528 5.755 12.283 18,0% 5 Perkerasan Granular 4.082 5.173 9.256 13,5% 6 Perkerasan Aspal 10.549 10.517 21.066 30,8% 6.5 Perkerasan Beton 0 1.662 1.662 2,4% 7 Struktur 4.638 6.311 10.949 16,0%

8 Penggantian dan Pekerjaan

Kecil 705 816 1.522 2,2%

10 Pekerjaan Pemeliharaan

Rutin 204 239 443 0,6%

- Relokasi Utilitas Umum 3.737 1.915 5.652 8,3%

Total 32.325 36.068 68.393 100,0%

Biaya fisik tak terduga

(10%) 3.232 3.607 6.839 -

Total Biaya Konstruksi 35.557 39.675 75.233 -

Persentase 47.3% 52.7% 100.0% -

Sumber: Perkiraan Tim Studi JICA

(4) Biaya Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan jalan secara umum terbagi ke dalam dua kategori sebagai berikut :

i) Pemeliharaan Rutin, meliputi;

* Inspeksi dan patroli,

* Pembersihan permukaan jalan/fasilitas drainase,

* Pemangkasan/pemotongan pohon/rumput,

* Penambalan lubang-lubang dan retakan dengan perkerasan aspal beton, dan

* Perbaikan kecil berbagai macam fasilitas.

ii) Pemeliharaan Berkala, meliputi;

* Lapisan perkerasan aspal beton sekali dalam lima.

(5) Perkiraan Biaya untuk Rencana Pelaksanaan

Biaya proyek untuk rencana pelaksanaan dibagi berdasarkan beberapa tahun fiskal dan dua pemaketan kontrak, yaitu untuk Ruas Utara (Ruas A) dan Ruas Selatan (Ruas B), sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang direncanakan seperti terlihat pada Tabel D-5.

(26)

D-9

Tabel D-5 Distribusi Biaya untuk Jadwal Pelaksanaan

Estimated Amount 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 (M. Rp.) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Section A 14.0km

Land Acquisition and Compensation 17,850 40.0% 40.0% 20.0%

Detailed Design and Supervision Services 2,489 24.0% 28.0% 24.0% 24.0%

Construction 35,557 20.0% 40.0% 40.0%

Administraition 711 25.0% 25.0% 25.0% 25.0%

Maintenance Routine Maintenance Overlay per 5 Years

Section A 14.0km

Land Acquisition and Compensation 17,850 0 7,140 7,140 3,570 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Detailed Design and Supervision Services 2,489 0 597 697 597 597 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Construction 35,557 0 0 7,111 14,223 14,223 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Administraition 711 0 178 178 178 178 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Maintenance 3,711 742 742 742 742 742 742 742 742 742 742 742 742

Maintenance Overlay per 5 Years 4,705 4,705 4,705

65,024 0 7,915 15,126 18,568 14,998 742 742 742 742 5,447 742 742 742 742 5,447 742 742 (100%) (0.0%) (12.2%) (23.3%) (28.6%) (23.1%) (1.1%) (1.1%) (1.1%) (1.1%) (8.4%) (1.1%) (1.1%) (1.1%) (1.1%) (8.4%) (1.1%) (1.1%) Section B 16.3km

Land Acquisition and Compensation 18,050 25.0% 50.0% 25.0%

Detailed Design and Supervision Services 2,777 24.0% 28.0% 24.0% 24.0%

Construction 39,675 20.0% 40.0% 40.0%

Administraition 794 14.3% 28.6% 28.6% 28.6%

Maintenance Routine Maintenance Overlay per 5 Years

Section B 16.3km

Land Acquisition and Compensation 18,050 0 0 0 0 4,513 9,025 4,513 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Detailed Design and Supervision Services 2,777 0 0 0 0 667 778 667 667 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Construction 39,675 0 0 0 0 0 7,935 15,870 15,870 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Administraition 794 0 0 0 0 113 227 227 227 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Maintenance 1,574 787 787 787 787 787 787 787 787 787

Maintenance Overlay per 5 Years 0 4,689

62,870 0 0 0 0 5,292 17,964 21,276 16,763 787 787 787 787 5,475 787 787 787 787 (100%) (0.0%) (0.0%) (0.0%) (0.0%) (8.4%) (28.6%) (33.8%) (26.7%) (1.3%) (1.3%) (1.3%) (1.3%) (8.7%) (1.3%) (1.3%) (1.3%) (1.3%) Total Total Item (6) Avaluasi Ekonomi

Evaluasi ekonomi untuk Jalan Tj. Bunga – Takalar dilaksanakan dengan metodologi dan menggunakan database yang sama dengan perkiraan rasio keuntungan seperti yang diuraikan pada Bab 9 (Bagian 9.2).

Hasil dari evaluasi tersebut dirangkum pada Tabel D-6.

Tabel D-6 Hasil Evaluasi Ekonomi

Indikator Evaluasi Nilai

EIRR (%) NPV (Juta Rp.) (*) B/C (*) 41,4% 181.485 4,18 Sumber: Tim Studi JICA

(*): Tingkat Diskonto = 15%

Hasil-hasil di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan Jalan Tj. Bunga – Takalar adalah layak secara ekonomi karena memiliki nilai EIRR yang lebih tinggi dari biaya kesempatan modal (tingkat diskonto) (>15%), nilai NPV yang positif NPV (>0) dan nilai rasio B/C lebih dari satu (>1).

G-6

IEE untuk Pemilihan Rute

Tujuan Kajian Awal Lingkungan Hidup (IEE) adalah untuk melakukan penilaian dampak awal terhadap rencana alternatif untuk Jalan Tj. Bunga - Takalar. IEE dilaksanakan berdasarkan data eksisting, data yang diperoleh untuk jalan-jalan F/S, dan survey penelusuran lokasi. IEE mengevaluasi dampak positif maupun negatif proyek terhadap lingkungan tanpa praduga. IEE dilakukan sesuai dengan pedoman JICA. Analisis Multi Kriteria (MCA), yang terdiri dari

(27)

D-10

faktor-faktor teknis, ekonomi, dan lingkungan (hasil IEE), digunakan untuk evaluasi alternatif

D-7 Rencana

Pelaksanaan

Dinas Prasarana Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan akan menjadi instansi pelaksana peningkatan jalan Tj Bunga – Takalar dari Jalan Kabupaten menjadi Jalan Propinsi.

Jadwal pelaksanaan yang direkomendasikan terlihat pada Tabel D-5. Distribusi Biaya untuk

Jadwal Pelaksanaan. Proyek ini dilaksanakan dalam dua (2) tahap; Bagian Utara (Ruas A) untuk Tahap 1 adalah dari Jembatan Jeneberang sampai ke Pelabuhan Galesong yang direncanakan, dan; Bagian Selatan (Ruas B) untuk Tahap 2 adalah dari Pelabuhan Galesong sampai ke Kota Takalar. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memasuki tahap konstruksi, meliputi AMDAL, tinjauan desain teknis detail, pembebasan lahan, dan pemukiman kembali.

D-8

Kesimpulan dan Rekomendasi

1) Semenjak bendungan Bili-bili dibangun pada awal tahun 1990-an, banjir di muara Sungai Jeneberang tidak pernah terjadi lagi. Di tahun 2005, sebuah jembatan yang menghubungkan Tj.Bunga (GMTDC) dengan dataran sebelah selatan Sungai Jeneberang dibangun di mulut sungai ini. Oleh sebab itu, pengembangan daerah sebelah selatan Sungai Jeneberang merupakan suatu hal yang tak terelakkan. Agar pengembangan perkotaan yang semrawut tidak terjadi, maka direkomendasikan untuk melakukan peningkatan terhadap Jl.Tj.Bunga – Takalar (Jalan Lintas Barat Makassar) lebih dini.

2) Jaringan jalan merupakan salah satu jalan radial (jalan radial selatan) dalam Sistem Jaringan Jalan Arteri Perkotaan Mamminasata ke Pelabuhan Galesong.

Karena jalan ini melintasi Kota Makassar, Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa melalui Pelabuhan Galesong (pusat kegiatan lokal), maka direkomendasikan untuk meningkatkan status jalan ini dari jalan kabupaten menjadi jalan propinsi.

2) Analisis ekonomi membenarkan bahwa proyek ini sangat layak untuk dilaksanakan karena memiliki nilai EIRR sebesar 41,4% dan nilai NPV sebesar Rp 181.485 juta miliar pada tingkat diskonto sebesar 15%. Proyek ini akan menyokong berbagai macam rencana oembangunan regional di sebelah selatan Sungai Jeneberang dan Pelabuhan Galesong.

3) Karena proyek ini merupakan rute alternatif antara Kota Takalar dan Kota Makassar, rute ini akan berkontribusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di Wilayah Sungguminasa. Karena diramalkan kebutuhan lalu lintas di Jalan Tj.Bunga – Takalar akan meningkat dengan pesat, maka direkomendasikan untuk melaksanakan proyek ini dalam rencana jangka pendek.

4) Perlu dilakukan pendekatan konstruksi bertahap. Peningkatan jalan yang direkomendasikan adalah pelebaran dari jalan eksisting sebesar 4,5 m menjadi jalur lalu lintas selebar 7,0m , kecuali ruas yang terdapat di daerah padat penduduk di Kecamatan Bontolebang dan Galesong. Meskipun demikian, perlu dilakukan pengamanan DAMIJA dan pengendalian serta pembatasan

(28)

D-11

pembangunan di daerah yang akan dilintasi oleh Ruas Jalan Mamminasa Bypass/Lingkar Luar untuk pelebaran menjadi 4 lajur di masa mendatang.

5) Direkomendasikan untuk melakukan studi lebih lanjut mengenai rute pesisir dari Rebae ke Buludoang dalam rangka menyediakan akses jalan arteri untuk memfasilitasi industri pertanian dan perairan di daerah Polongbankeng sebelah selatan.

6) Sebelum pelaksanaan proyek, harus dilakukan AMDAL sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Gambar

Gambar C-1 menunjukkan rute Jalan Lingkar Luar pada Rencana Tata Ruang Kota Makassar  tahun 2005 - 2016
Tabel C-1 Konsep Pengembangan dan Rencana Rute Alternatif untuk Jalan Lingkar
Gambar C-3 Penampang Melintang Tipikal untuk Wilayah Rawa (Tipe 1, 2 and 3)  Gambar C-4 menunjukkan penampang melintang standar untuk wilayah banjir Sungai Tallo
Gambar C-4 Penampang Melintang Tipikal untuk Daerah Banjir Sungai Tallo (Tipe 4)  4) Ruas  Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

serial konfigurasi yang berfungsi sebagai komunikasi serial antara software dengan Arduino Mega, bagian tampilan tekanan dan kedalaman berfungsi menampilkan hasil

Program pelatihan yang dipakai dalam penelitian ini merupakan modifikasi program pelatihan STAC yang dilakukan oleh Midgett dan Doumas (2016) pada siswa sekolah dasar

Di lakukan tatalaksana efek samping kepada 17 pasien dan tatalaksana yang paling banyak dilakukan adalah pemberian obat tambahan sesuai dengan gejala yang timbul (58,83%),

Dengan demikian, sistem mawah tipe dua tidak hanya memberikan proporsi penerimaan pendapatan yang tertinggi dalam hubungan kerjasama petani, namun juga

Selain itu, kita dapat melihat hilum overlay sign yang mana vaskularisasi hilus di sekitar massa mediastinum masih tampak yang berarti bahwa massa bukan berasal

Ήξερα τον αδερφό μου αρκετά καλά και πίστευα ότι δεν θα απατούσε ποτέ τη γυναίκα του, τη Μίνα, αλλά παρ’ όλα αυτά η ηθική του φλέρ-ταρε, πολύ

Harapan dari Pengadilan Agama di Kabupaten Banyuwangi bahwa untuk eksekutif mengadakan penyuluhan hukum yang berkoordinasi dengan pemerintah Kebupaten Banyuwangi tentang hal-hal