• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tumor Mediastinum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tumor Mediastinum"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

2.1.

2.1. TUMOR MEDIASTINUMTUMOR MEDIASTINUM

2.1.1.

2.1.1. DefinisiDefinisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdaoat di dalam mediastinum yaitu Tumor mediastinum adalah tumor yang terdaoat di dalam mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri. Mediastinum berisi jantung, rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri. Mediastinum berisi jantung,  pembuluh darah

 pembuluh darah arteri, pembuluh arteri, pembuluh darah vena, darah vena, trakea, kelenjar trakea, kelenjar timus, saraf, timus, saraf, jaringanjaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya. Rongga mediastinum ini sempit dan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya. Rongga mediastinum ini sempit dan tidak dapat diperluas, maka pembesaran menimbulkan kegawatan yang mengancam tidak dapat diperluas, maka pembesaran menimbulkan kegawatan yang mengancam  jiwa.

 jiwa. Kebanyakan Kebanyakan tumor tumor tumbuh tumbuh lambat lambat sehingga sehingga pasien pasien sering sering datang datang setelahsetelah tumor cukup besar, disertai keluhan dan tanda akibat penekanan tumor terhadap tumor cukup besar, disertai keluhan dan tanda akibat penekanan tumor terhadap organ sekitarnya.

organ sekitarnya. 2.1.2.

2.1.2. EtiologiEtiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor adalah: Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor adalah:

 

Penyebab kimiawi Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja  pembersih

 pembersih cerobong cerobong asap. asap. Zat Zat yang yang mengandung mengandung karbon karbon dianggapdianggap sebagai penyebabnya.

sebagai penyebabnya.

 Faktor genetik (biomolekuler)Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan perkembangan dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan perkembangan tumor.

tumor.

 Faktor fisik Faktor fisik 

Secara fisik, tumor berkaitan dengan trauma/pukulan berulang-ulang Secara fisik, tumor berkaitan dengan trauma/pukulan berulang-ulang  baik

 baik trauma trauma fisik fisik maupun maupun penyinaran. penyinaran. Penyinaran Penyinaran bisa bisa berupa berupa sinar sinar  ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain seperti ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom.

sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom.

 Faktor nutrisiFaktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus timbulnya tumor.

(2)
(3)

 Faktor hormoneFaktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar, namun mekanisme dan Pengaruh hormon dianggap cukup besar, namun mekanisme dan kepastian peranannya belum jelas. Pengaruh hormone dalam kepastian peranannya belum jelas. Pengaruh hormone dalam  pertumbuhan

 pertumbuhan tumor tumor bisa bisa dilihat dilihat pada pada organ organ yang yang banyak banyak dipengaruhidipengaruhi oleh hormon tersebut.

oleh hormon tersebut. 2.1.3.

2.1.3. PatofisiologiPatofisiologi

Sebagaimana bentuk kanker/karsinoma lain, penyebab dari timbulnya Sebagaimana bentuk kanker/karsinoma lain, penyebab dari timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara pasti; namun diduga karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara pasti; namun diduga  berbagai

 berbagai faktor faktor predisposisi predisposisi yang yang kompleks kompleks berperan berperan dalam dalam menimbulkanmenimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringan/sel-sel kanker pada jaringan mediastinum.

manifestasi tumbuhnya jaringan/sel-sel kanker pada jaringan mediastinum.

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu yang relatif  Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu yang relatif  singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan waku bertahun-tahun singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik.

untuk menimbulkan manifestasi klinik.

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang berproliferasi Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada jaringan sekitarnya; pelepasan maka secara mekanik menimbulkan desakan pada jaringan sekitarnya; pelepasan  berbagai

 berbagai substansia substansia pada pada jaringan jaringan normal normal seperti seperti prostalandin, prostalandin, radikal radikal bebas bebas dandan  protein-protein

 protein-protein reaktif reaktif secara secara berlebihan berlebihan sebagai sebagai ikutan ikutan dari dari timbulnya timbulnya karsinomakarsinoma meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya; terutama meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya; terutama  jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah.

 jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah.

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan yang longgar  Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan yang longgar  mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan kanker lebih mudah untuk  mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan kanker lebih mudah untuk   pecah

 pecah dan dan menyebar menyebar ke ke berbagai oberbagai organ tubuh rgan tubuh lainnya lainnya (metastase) melalui (metastase) melalui kelenjar,kelenjar,  pembuluh darah maupun melalui peristiwa mekanis dalam tubuh.

 pembuluh darah maupun melalui peristiwa mekanis dalam tubuh.

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara mekanik  Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara mekanik  menyebabkan penekanan (direct pressure/indirect pressure) serta dapat menyebabkan penekanan (direct pressure/indirect pressure) serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar; yang menimbulkan manifestasi seperti menimbulkan destruksi jaringan sekitar; yang menimbulkan manifestasi seperti  penyakit

 penyakit infeksi infeksi pernafasan pernafasan lain lain seperti seperti sesak sesak nafas, nafas, nyeri nyeri inspirasi, inspirasi, peningkatanpeningkatan  produksi

 produksi sputum, sputum, bahkan bahkan batuk batuk darah darah atau atau lendir lendir berwarna berwarna merah merah (hemaptoe)(hemaptoe) manakala telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah. Kondisi kanker juga manakala telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah. Kondisi kanker juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder; sehingga kadangkala manifestasi meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder; sehingga kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada infeksi saluran nafas seperti pneumonia, klinik yang lebih menonjol mengarah pada infeksi saluran nafas seperti pneumonia,

(4)

tuberkulosis walaupun mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai tuberkulosis walaupun mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam yang menonjol.

gejala demam yang menonjol.

2.1.4.

2.1.4. Manifestasi KlinisManifestasi Klinis

Gejala yang dialami penderita

Gejala yang dialami penderita yang mengalami tumor mediastinum adalahyang mengalami tumor mediastinum adalah

 Batuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau invasi padaBatuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau invasi pada

trakea dan/atau bronkus utama, trakea dan/atau bronkus utama,

 Disfagia muncul bila terjadi penekanan atau Disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esofagusinvasi ke esofagus 

 Sindrom vena kava superior (svks) lebih sering terjadi pada tumor Sindrom vena kava superior (svks) lebih sering terjadi pada tumor 

mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak, mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak,

 Suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel terlibat, paralisisSuara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel terlibat, paralisis

diafragma timbul apabila penekanan nervus frenikus diafragma timbul apabila penekanan nervus frenikus

  Nyeri  Nyeri dinding dinding dada dada muncul muncul pada pada tumor tumor neurogenik neurogenik atau atau pada pada penekananpenekanan

sistem syaraf. sistem syaraf.

 Dinding dada (tumor neurogenic dan penekanan system saraf)Dinding dada (tumor neurogenic dan penekanan system saraf)

2.1.5.

2.1.5. KlasifikasiKlasifikasi

Jenis tumor di rongga mediastinum dapat berupa tumor jinak atau tumor ganas Jenis tumor di rongga mediastinum dapat berupa tumor jinak atau tumor ganas dengan penatalaksanaan dan prognosis yang berbeda. Tumor mediastinum yang dengan penatalaksanaan dan prognosis yang berbeda. Tumor mediastinum yang sering dijumpai yaitu:

sering dijumpai yaitu: 1.

1. Mediastinum superior : struma, adenoma paratiroid dan Mediastinum superior : struma, adenoma paratiroid dan limfoma.limfoma. 2.

2. Mediastinum Mediastinum anterior anterior : : struma, struma, timoma, timoma, teratoma, teratoma, adenoma adenoma paratiroid,paratiroid, limfoma, fibroma, limfagioma hemangioma, dan hernia morgagni.

limfoma, fibroma, limfagioma hemangioma, dan hernia morgagni. 3.

3. Mediastinum Mediastinum medius : medius : kista bronkogenik, kista bronkogenik, limfoma, kista limfoma, kista pericardium,pericardium, aneurisma, dan hernia.

aneurisma, dan hernia. 4.

4. Mediastinum posterior: tumor neurogenik, fibrosarkoma, limfoma,Mediastinum posterior: tumor neurogenik, fibrosarkoma, limfoma, aneurisma, kondroma, hernia bochdalek.

(5)

2.1.5.1. Tumor Mediastinum Anterior

Mediastinum anterior terdiri dari struktur berikut ini: thymus, lymph nodes, aorta ascending, arteri pulmonalis, phrenic nerve, dan tiroid. Dikenal 4 T yang menjadi mnemonic dari massa di mediastinal anterior:

 Thymus  Teratoma  Thyroid

(6)

Pada foto konvensional, kita mencari beberapa tanda sebagai berikut:

 Sudut kardiofrenik yang menghilang

 Zona bersih di retrosternal yang menghilang  Adanya hilum overlay sign

 Adanya pendataran aorta ascending  Obliterated retrosternal clear space

Di masa sekarang ini, penemuan zona retrosternal bersih yang terganggu (berkabut) tidak terlalu bermanfaat lagi karena banyaknya pasien yang obese sehinggi dapat saja tampak gambaran lemak.

Gambar 57. Foto x-ray thoraks PA menunjukkan pelebaran mediastinum di  paratracheal dan pada foto lateral menunjukkan zona retrosternal yang harusnya bersih tampak gambaran opak. Klinis: pasien dengan lymphoma

(7)

Gambar 58. FDG-PET pada pasien yang sama menunjukkan massa limfatik  multiple di anterior, medial dan bahkan posterior mediastinum yang

menyebar ke leher.

 Hilum Overlay Sign

Suatu keadaan di mana pada gambaran foto thoraks konvensional dapat terlihat hillus yang melewati atau melintasi massa, dari sini kita dapat mengetahui bahwa massa tidak berasal dari hillus tersebut karena massa di anterior mediastinum terletak di anterior dari arteri pulmonalis, sehingga hilus ini akan terlihat melalui massa tersebut.

Gambar 59. Pada foto konvensional di kiri tampak massa yang membentuk  sudut tumpul dengan mediastinum yang mengindikasikan bahwa massa tersebut berasal dari mediastinum, lalu tampak hilus yang terlihat melalui massa tersebut, kemungkinan massa berasalh dari anterior mediastinum. Lalu

letak massa ini dikonfirmasi melalui pemeriksaan CT-scan yaitu berada di anterior.

 Massa Cystic

Mediastinum anterior merupakan lokasi penting untuk massa kistik. Massa dapat seluruhnya berupa kistik dan dapat juga memiliki komponen solid. Massa kistik biasanya tampak bersepta, dalam hal ini kita harus memikirkan tumor germ cell

(8)

Gambar 60. Pada gambar CT-scan di atas, tampak massa mediastinum anterior dengan densitas air, yang mengindikasikan kista thymic

Gambar 61. CT-scan thoraks potongan aksial di atas menunjukkan massa di mediastinum anterior. Massa kistik ini tampak bersekat solid yang spesifik 

untuk tumor germ cell.

2.1.5.1.1. Timoma

Timoma adalah tumor epitel yang bersifat jinak atau tumor dengan derajat keganasan yang rendah dan ditemukan pada mediastinum anterior. Timoma merupakan tumor yang paling sering muncul pada anterior mediastinum. Timoma termasuk jenis tumor yang tumbuh

(9)

lambat. Sering terjadi invasi local ke jaringan sekitar tetapi jarang  bermetastasis ke luar thoraks. Kebanyakan terjadi setelah usia lebih dari

40 tahun dan jarang dijumpai pada anak dan dewasa muda. Manifestasi Klinis

Keluhan yang sering ditemukan yaitu nyeri dada, batuk, sesak atau gejala lain yang berhubungan dengan invasi atau penekanan tumor ke  jaringan sekitarnya.

Gambaran Radiologis:

 Foto x-ray thoraks

Pada foto x-ray thymus terutama anak-anak, kita dapat melihat adanya:

 Sail sign adalah lobus kanan thymus yang berbentuk 

segitiga dan sedikit bulat dengan dasar yang berbatas tegas dikarenakan fisura minor.

 Thymic wave sign adalah indentasi dari thymus

normal pada anak kecil oleh tulang iga yang menyebabkan batas yang bergelombang.

 Thymic notch adalah indentasi pada batasan antara

thymus dan jantung.

 Loss of retrosternal clear space

Selain itu, kita dapat melihat hilum overlay sign yang mana vaskularisasi hilus di sekitar massa mediastinum masih tampak yang berarti bahwa massa bukan berasal dari hilus Pada foto thoraks lateral akan tampak bagian retrosternal yang tidak lagi bersih karena terdapat massa di anterior  mediastinum dan anterior junction line juga menjadi tidak   jelas.

(10)

Gambar 62. Pada foto x-ray thoraks posteroanterior tampak  massa opak di daerah parahilar kiri, namun demikian, kita dapat melihat hillus di balik massa tersebut, masih terlihat juga

aortic notch yang mengindikasikan bahwa massa tersebut  bukan berada di keliling hilus atau aortic notch.

(11)

 b.

Gambar 63. (a) Foto x-ray thoraks posteroanterior  menunjukkan massa di parahilar kanan (tanda panah); (b)

Posisi lateral menunjukkan massa di bagian anterior dari rongga thoraks dan daerah retrostrernal terganggu (tidak lagi

(12)

Gambar 64. Massa di mediastinal. Tampak lesi opak di  parahilar kanan.

Gambar 65. Thymoma pada anak berusia 10 tahun. Tampak gambaran thymic wave sign (garis hijau)

 CT-SCAN

Pada CT-scan, thymoma biasanya bermanifestasi sebagai  jaringan lunak di mediastinum anterior, ukurannya bisa  berbagai macam, dengan batas yang halus maupun tegas. Thymoma dapat muncul di dekat great vessels dan  pericardium dan yang lebih jarang di sudut kardiofrenikus dan  jarang di leher.

(13)

Gambar 66. CT-Scan thoraks potongan sagittal menunjukkan lesi hiperdens pada anterior mediastinum yang merupakan

thymoma

Gambar 67. CT-Scan thoraks potongan aksial menunjukkan lesi hiperdens pada anterior mediastinum berbatas tegas pada

(14)

Gambar 68. CT-scan thoraks potongan aksial menunjukkan massa di mediastinum anterior  (tanda panah) pada kasus thymoma.

Gambar 69. CT-scan thoraks potongan aksial dengan kontras  pada pasien wanita 40 tahun dengan thymoma yang mengalami

(15)

myasthenia gravis menunjukkan gambaran massa mediastinal anterior yang berbatas tegas

2.1.5.1.2. Tumor Sel Germinal

Tumor sel germinal terdiri dari tumor seminima, teratoma, dan nonseminoma. Tumor sel germinal di mediastinum lebih jarang ditemukan daripada timoma, lebih sering pada laki – laki dan usia dewasa muda. Lokasi terbanyak di mediastinum anterior. Secara histologist sama dengan tumor sel germinal di testis dan ovarium.

o Teratoma adalah tumor sel germinal yang paling sering

ditemukan diikuti seminoma. Teratoma adalah tumor yang terdiri dari jaringan yang asing bagi organ maupun daerah anatomi tempat ia tumbuh. Teratoma mungkin berasal dari sel residual yang tertinggal ketika gonads melewati mediastinum  pada perkembangan embrionik atau dari sel yang pluripotent dan berasal dari mediastinum "native". Tumor ini dapat  berbentuk kista atau padat atau campuran keduanya yang terdiri dari lapisan sel germinal yaitu ektoderm, mesoderm, atau endoderm. Jaringan ectodermal seperti kulit, rambut, kelenjar keringat, gigi lebih sering. Jaringan mesodermal seperti lemak, tulang rawa, tulang,  smooth muscle lebih  jarang. Teratoma matur merupakan tumor sel germinal mediastinum tersering dan biasanya jinak. Teratoma intrathoraks biasanya muncul dalam rongga mediastinum dan sangat jarang di paru. Sebagian besar tumor tersebut bersifat  jinak walaupun ada yang bersifat ganas. Teratoma lebih  banyak terdapat pada anak-anak.

Manifestasi Klinis dapat muncul apabila terjadi efek  mekanik seperti nyeri dada, hemoptisis, batuk, sesak napas, atau gejala yang berhubungan dengan pneumonitis berulang. Komplikasi yang terjadi dapat berupa atelectasis.

(16)

Gambaran Radiologis

 Foto x-ray thoraks

Teratoma tampak bulat dan sering lobulated dan mengandung jaringan lunak dengan elemen cairan dan lemak. Biasanya ukurannya besar. Sekitar 20% dari teratoma tampak kalsifikasi karena mereka mengandung elemen seperti tulang dan gigi.

a. b.

Gambar 70. a. Foto x-ray thoraks posteroanterior  menunjukkan lesi opak dengan batas yang jelas di bagian  bawah mediastinum anterior; b. foto x-ray thoraks lateral menunjukkan massa yang mengokupasi anterior bawah

(17)

a. b.

Gambar 71. (a). Foto x-ray thoraks posteroanterior pasien laki-laki 25 tahun menunjukkan massa yang pinggirannya melebihi batas jantung normal. Pasien

mengaku tidak mengalami gejala apapun. Dari biopsy setelah operasi didapat klinis teratoma; (b) .Foto x-ray thoraks lateralnya menunjukkan massa yang

mengokupasi mediastinum anterior.

Gambar 72. Foto x-ray thoraks posteroanterior di atas menunjukkan  pelebaran mediastinum dan pembengkakan jaringan lunak di leher yang  berhubungan dengan bayangan di mediastinum. Klinis pasien laki-laki berusia

19 tahun dengan pembengkakan leher yang semakin progresif tanpa rasa nyeri sejak 3 bulan. Pasien memiliki pembengkakan kistik, tanpa nyeri tekan, dan tidak translusen menempati seluruh leher anterior dari tulang hyoid sampai ke

(18)

Gambar 73. Tampak massa di mediastinal anterior yang besar berukuran kurang lebih 9 cm dengan kalsifikasi. Tampak pergeseran mediastinum ke

kanan.

 CT-SCAN

CT-scan thoraks terkadang menunjukkan massa yang  berisikan lemak dengan kalsifikasi.

(19)

Gambar 74. CT-scan thoraks potongan aksial menunjukkan massa mediastinal kiri hipodens di anterior yang berbatas tegas dengan kalsifikasi

dan lemak di dalamnya.

Gambar 75. CT-scan thoraks potongan aksial menunjukkan massa mediastinal anterior kiri bersepta yang mengandung elemen lemak dan tulang. 2.1.5.2. Tumor Mediastinum Medial

Mediastinum medial terdiri dari struktur sebagai berikut: lymph nodes, trakea, esophagus, vena azygos, vena cava, jantung posterior and the aortic arch.

Mayoritas massa di mediastinal medial terdri dari duplikasi kista di foregut (contoh: duplikasi oesophageal atau bronchogenic cysts) atau lymphadenopathy. Anomali pada aortic arch dapat tampak sebagai massa di mediastinal medial.Lesi yang mengandung cairan biasanya merupakan duplikasi kista atau nekrosis lymph nodes.

Pada foto konvensional massa di mediastinal medial, kita mencari:

 Pelebaran dari paratrakeal.

 Garis pseudoparavertebra di sebelah kiri.  Adanya displaced dari azygoesophageal line  Massa pada posterior trakea.

(20)

a.

 b.

Gambar 76. (a) Foto x-ray thoraks PA menunjukkan azygoesophageal recess normal; (b) tampak pelebaran azygoesophageal recess di kanan dan pelebaran paravertebral line di kiri. Pada foto x-ray thoraks lateral tampak massa di anterior dari tulang belakang yang berarti massa terletak 

(21)

Gambar 77. Pada foto x-ray thoraks PA tampak massa yang berbatas tegas di  paratrakeal kanan dan foto lateral menunjukan adanya densitas yang menyelimuti aorta ascenden dan memenuhi retrosternal space. Penemuan ini

mengindikasikan adanya massa di anterior dan medial

Gambar 78. Pada foto x-ray thoraks lateral di atas tampak massa yang mengelilingi bronchus kanan membentuk doughnut. Klinis: pasien dengan

(22)

2.1.5.2.1. Limfoma

Limfoma merupakan massa yang paling sering mengokupasi mediastinum di area medial. Limfoma terdiri dari berbagai macam kelompok neoplasma yang berasal dari proliferasi malignant limfosit di sistem limfoid.

Limfoma dapat terjadi akibat mutasi genetik maupun infeksi virus. Transfomasi malignant menghasilkan sel dengan pertumbuhan tidak  terkontrol dan berlebihan yang berakumulasi di kelenjar getag benting sehingga membentuk massa. Limfoma biasanya mulai di kelenjar getah  bening maupun jaringan limfoid di lambung dan usus.

Hodgkin Lymphoma merupakan lymphoma malignant yang terjadi dengan median usia 38 tahun. Lebih banyak terjadi pada orang putih dibanding orang hitam. Karakteristiknya adalah progresi dari satu kelompok lymph nodes ke tempat lainnya dan munculnya gejala sistemik, serta adanya Reed Sternberg cells pada gambatan histopatologis. Terapinya adalah kemoterapi, irradiation, dan transplan stem cell.

 Non-Hodgkin Lymphoma termasuk dalam B-cell neoplasms. Median usia penderita adalah 68 tahun. Limfadenopati dapat terjadi secara generalized maupun localized. Biopsy adalah alat diagnosis utama.

(23)

Gambaran Radiologis

(24)

Gambar 79. Klinis: Hodgkin’s disease pada laki-laki berusia 20 tahun dengan low grade fever (a). Foto x-ray thoraks posteroanterior  menunjukkan pelebaran mediastinum medial dan superior (tanda  panah); (b). Foto x-ray thoraks lateral menunjukkan massa mediastinum

di retrosternal space; (c) CT-scan thoraks potongan aksial dengan kontras menunjukkan vena brakiosefali (In V), aorta (Ao), dan trakea (T) yang dibungkus oleh massa kelenjar getah bening. Pada gambaran

CT-scan ini, tampak massa di kanan thoraks berada di anterior dan medial mediastinum

(25)

Gambar 80. Pada foto x-ray thoraks PA tampak massa yang berbatas tegas di paratrakeal kanan dan foto lateral menunjukan adanya densitas

yang menyelimuti aorta ascenden dan memenuhi retrosternal space. Penemuan ini mengindikasikan adanya massa di anterior dan medial

Gamabr 81. CT-scan thoraks potongan aksial pada pasien yang sama menunjukkan limfoma, baik di anterior maupun medial mediastinum. 2.1.5.3. Tumor Mediastinum Posterior

Pada mediastinum terdapat struktur yaitu ganglia simpatis, nodus limfe, duktus thoraksikus, descending aorta thoraksikus, vertebra. Kebanyakan massa yang berlokasi di mediastinum posterior yaitu

(26)

mediasitnum posterior. Dapat muncul dari ganglia simpatis (neuroblastoma) atau dari akar saraf (schwanoma).

Pada radiografi konvensional ditemukan ciri  –  ciri sebagai berikut yaitu:

 Cervicothoracic sign.

Mediastinum anterior akan terhenti pada level di atas dari klavikula superior. Jika, massa tersebut meluas di atas dari klavikula superior, akan berlokasi di leher atau di mediastinum posterior. Jika  jaringan paru terletak di antara massa dan leher, kemungkinan massa  berada pada mediastinum posterior. Hal ini dikenal dengan

cervicothoracic sign. 2.1.5.3.1. Neuroblastoma

 Neuroblastoma adalah neoplasma yang berasal dari neural crest cell. Neuroblastoma merupakan tumor extracranial yang paling sering terjadi pada anak-anak, sekitar 95% terjadi pasien anak-anak < 5 tahun.  Neuroblastoma adalah tumor yang agresif dan dengan cepat mengalami metastasis. Massa ini tidak berkaspul dan biasa menunjukkan degenrasi kistik, perdarahan, dan nekrosis.

(27)

Manifestasi klinis yang dialami antara lain nyeri, deficit neurologis, sindrom horner, respiratory distress, dan ataksia. Pada CT-scan 80% tumor ini tampak kasifikasi. Jika tumor masih dalam tahap limited, maka reseksi cukup, namun jika telah meluas, maka perlu dilakukan postoperative chemotherapy dan radiasi.

Gambaran Radiologis

 Foto x-ray thoraks

Tampak massa di dada, bisa juga terlihat kalsifikasi, dan erosi tulang.

a. b.

Gambar 82. (a) Foto x-ray thoraks lateral menunjukkan massa di mediastinum posterior; (b) Foto x-ray thoraks PA

(28)

 CT-Scan

Terlihat massa yang berbatas tegas, invasive, dapat terlihat gambaran nekrosis, kalsifikasi, atau hemorrhage.

a. b.

c. d.

Gambar 83. Potongan aksial pada CT-scan thoraks (a), (b), (c) dan potongan coronal (d) menunjukkan massa yang melewati

 beberapa interspaces. Tampak kalsifikasi massa di mediastinum posterior yang sudah menginvasi kanal

vertebrae.

(29)

Gambar 84. Gambaran MRI pada pasien yang sama menunjukkan invasi neuroblastoma ke dalam kanan vertebra.

2.2. PERBEDAAN TUMOR PARU DAN TUMOR MEDIASTINUM

Ketika kita melihat sebuah massa pada foto x-ray thoraks yang mungkin berada di mediastinum, ada beberapa karakteristik yang mengindikasikan bahwa lesi tersebut berasal dari mediastinum:

 Massa di mediastinum tidak akan memiliki air bronchograms

 Margin batas yang dibuat oleh mediastinum dengan paru-paru akan berupa suatu sudut

yang tumpul, lebih dari 900 dan kurang dari 1800

a. b.

Gambar 85. (a)Pada gambar yangkiri, massa paru yang bersinggungan dengan  permukaan mediastinum akan membentuk sudut yang tajam; (b)Pada gambar yang

(30)

kanan, massa mediastinal akan mendesak jaringan parenkim paru-paru dan membentuk  sudut yang tumpul dengan paru-paru.

 Garis mediastinal (azygoesophageal recess, anterior dan posterior junction line akan

terganggu.

 Akan tampak abnormalitas pada spinal, kosta, maupun sternal yang berhubungan.

a.  b.

Gambar 86. (a) Pada gambaran foto thoraks x-ray PA terlihat lesi yang membentuk sudut yang tajam dengan mediastinum, maka dari itu lesi tersebut merupakan massa paru. Massa merupakan pancoast tumor; (b.) Massa tersebut membentuk sudut tump ul yang

tidak tajam dengan mediastinum, maka dari iru, massa tersebut merupakan massa mediastinum. Massa merupakan timoma.

 Mediastinum dibagi menjadi anterior, medial, dan posterior. Harus diperhatikan bahwa

Gambar

Gambar 57. Foto x-ray thoraks PA menunjukkan pelebaran mediastinum di  paratracheal dan pada foto lateral menunjukkan zona retrosternal yang harusnya bersih tampak gambaran opak
Gambar 58. FDG-PET pada pasien yang sama menunjukkan massa limfatik  multiple di anterior, medial dan bahkan posterior mediastinum yang
Gambar 60. Pada gambar CT-scan di atas, tampak massa mediastinum anterior dengan densitas air, yang mengindikasikan kista thymic
Gambar 62. Pada foto x-ray thoraks posteroanterior tampak  massa opak di daerah parahilar kiri, namun demikian, kita dapat melihat hillus di balik massa tersebut, masih terlihat juga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasi kebijakan lingkungan

gorong+gorong, pe#&amp;uangan atau struktur $ainn'a, untuk pe#&amp;uangan &amp;a(an 'ang tak.. terpakai dan tana( (u#us, untuk peker!aan sta&amp;i$isasi $ereng dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari simulasi penerapan sistem lalu lintas satu arah pada simpang 3 Strat A terhadap arus lalu

Dalam perencanaan ukuran Punch, penampangnya tergantung pada bentuk benda kerja sedangkan panjangnya disesuaikan dengan langkah gerak, tinggi pegas dan ketebalan

LEISA atau Low External Input and Sustainable Agriculture (pemberian input rendah dari luar untuk pertanian berkelanjutan). Secara singkat LEISA dapat dijabarkan sebagai

Program yang telah terancang dan terkomputerisasi dipergunakan untuk pelayanan Billing Pasien Unit Gawat Darurat pada Rumah Sakit Daerah Banyuwangi yang akan

Maka, penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis kertas saring manakah yang baik digunakan sebagai bahan pembuatan kertas indikator pH dari ekstrak daun bayam

Muhammadiyah mulai melebarkan sayapnya pada tahun 1920 terhitung ketika 6 tahun dari berdirinya Sekolah Dasar Muhammadiyah di Kudus pertama kalinya sebagai