Bangun Jayaku,
Pengabdianku
Editor:
Dr. Abd. Rozak A. Sastra, MA
Penulis:
TIM PENYUSUN
Bangun Jayaku, Pengabdianku
Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
©GERILYA2016_Kelompok KKN 003 ISBN 978-602-6628-25-1
Tim Penyusun
Editor Dr. H. Abd. Rozak A. Sastra, MA Penyunting Eva Nugraha, M.Ag
Punulis Kolik Koirudin dan Efry Syafira Octary Layout Farah Chikita Venna
Design Cover Harsy Tamimi
Kontributor Pak Amil, Pak Dais, Ibu Julaiha, Kolik Koirudin, Efry Syafira Octary, Rizki Yanuarti, Harsy Tamimi, Ahmad Dzaki Mulia, Harish Ahmadi, Farah Chikita Venna, Sania Qulkarni, Jauharatu Nabilah, Syahrul Ramadhan, dan Maulidya Himmah Annisa. Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 003 di Desa Bangun Jaya yang berjudul: Bangun Jayaku, Pengabdianku telah diperiksa dan disahkan pada tanggal, 7 April 2017.
Dosen Pembimbing
Dr. Abd. Rozak A. Sastra, MA NIP.1960 05 09 198803 1001
Koord. Program KKN-PpMM
Eva Nugraha, M.Ag NIP. 19710217 199803 1 002
Mengetahui,
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008
iv
“Sungguh, satu bulan pelaksanaan KKN adalah momen yang tak akan terlupakan sepanjang hidup.”
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Ilahi Robbi yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Karena pertolongan-Nyalah penulisan buku laporan KKN-PpMM dapat terselesaikan. Sholawat dan salam terhaturkan kepada insan mulia, suri tauladan terbaik, Nabi Muhammad Shalallah „Alaihi
wa Sallam dan semoga kita senantiasa istiqomah mengikuti
ajaran-ajarannya.
Penulisan buku laporan hasil KKN-PpMM ini adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban laporan kepada pihak kampus selama pelaksanaan KKN di desa penempatan, dan sebagai bentuk dokumen tertulis mengenai profil dan analisis SWOT yang berguna bagi perbaikan desa penempatan kami. Serta sebagai acuan dalam pelaksanaan KKN selanjutnya agar bisa melihat, mengadaptasi dan melanjutkan program KKN yang telah kami laksanakan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya KKN-PpMM Kelompok 003 di Desa Bangun Jaya, Kecematan Cigudeg, Kabupaten Bogor, diantaranya:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) atas dorongan dan motivasinya dalam pelaksanaan KKN-PpMM 2016. 2. Djaka Badranaya, ME. (Ketua PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
atas kerja kerasnya mempersiapkan segala hal sehingga KKN-PpMM 2016 bisa terlaksana dengan baik dan lancar.
3. Dr. H. Abd. Rozak A. Sastra, MA. (Dosen Pembimbing) yang telah membimbing kami dalam pelaksanaan KKN-PpMM 2016.
4. Eva Nugraha, M.Ag (Koord. KKN-PpMM 2016) yang telah memberikan arahan sehingga pelaksanaan KKN-PpMM 2016 kelompok kami bisa berjalan dengan baik dan lancar.
5. Ayah, Ibu, dan keluarga di rumah yang tidak pernah putus doa keselamatan dan kesuksesan kepada kami sehingga pelaksanaan KKN-PpMM 2016 kelompok kami tidak ada suatu halangan.
6. Pak Amil, Pak Lurah Enjek Nurjaya, Bu Lurah Julaeha, Pak RT Dais, Pak RT Sukroni, Tokoh Masyarakat, aparat Desa Bangun Jaya dan seluruh warga Bangun Jaya yang telah menerima kami dengan baik dan
vi
membantu dalam merealisasikan program-program kegiatan KKN-PpMM 2016 kelompok kami.
Dengan selesainya penyusunan buku laporan kegiatan KKN-PpMM 2016 ini semoga apa yang telah dihasilkan bisa memberikan manfaat baik bagi masyarakat, instansi terkait dalam pengembangan Desa Bangun Jaya, dan secara khusus bagi kelompok KKN-PpMM selanjutnya dapat melihat, mendorong, melanjutkan, dan menyempurnakan program-program KKN yang telah kami laksanakan.
Ciputat, 04 April 2017 Ketua Kelompok
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
TABEL IDENTITAS KELOMPOK ... xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF ... xv
PROLOG ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran ... 1
B. Kondisi Umum Desa Bangun Jaya ... 2
C. Permasalahan Desa Bangun Jaya ... 3
D. Profil Kelompok ... 4
E. Fokus Kegiatan ... 6
F. Sasaran dan Target ... 7
G. Jadwal Pelaksanaan Program ... 9
H. Pendanaan dan Sumbangan ... 10
I. Sistematika Penyusunan ... 10
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial ... 13
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 15
BAB III KONDISI DESA BANGUN JAYA KECAMATAN CIGUDEG A. Sejarah Singkat Desa Bangun Jaya ... 17
B. Letak Geografis ... 18
C. Struktur Penduduk ... 20
D. Sarana dan Prasarana ... 23
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah ... 29
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ... 35
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan pada Masyarakat ... 57
viii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 63
B. Rekomendasi ... 63
EPILOG A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM 2016 ... 65
B. Penggalan Kisah Inspiratif KKN-PpMM 2016 ...67
DAFTAR PUSTAKA ... 165
BIOGRAFI SINGKAT ... 167
LAMPIRAN 1. TABEL KEGIATAN INDIVIDU ... 173
LAMPIRAN 2. SURAT DAN SERTIFIKAT ... 243
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Fokus Kegiatan ... 6
Tabel 1.2: Sasaran dan Target ... 7
Tabel 1.3: Pra-KKN PpMM 2016 ... 9
Tabel 1.4: Pelaksanaan Program di Lokasi KKN ... 9
Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program ... 9
Tabel 1.6: Pendanaan... 10
Tabel 1.7: Sumbangan ... 10
Tabel 3.1: Daftar Nama Kepala Desa Bangun Jaya ... 17
Tabel 3.2: Jarak Lokasi Penempatan ... 19
Tabel 3.3: Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin ... 20
Tabel 3.4: Keadaan Penduduk menurut Agama ... 20
Tabel 3.5: Keadaan Penduduk menurut Pencaharian ... 21
Tabel 3.6: Keadaan Penduduk menurut Pendidikan ... 23
Tabel 3.7: Data Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 23
Tabel 3.8: Data Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 24
Tabel 4.1: Matrik SWOT 01 Bidang Pendidikan ... 29
Tabel 4.2: Matrik SWOT 02 Bidang Pembangunan ... 30
Tabel 4.3: Matrik SWOT 03 Bidang Pemberdayaan ... 31
Tabel 4.4: Matrik SWOT 04 Bidang Kesenian ... 33
Tabel 4.5: Matrik SWOT 05 Bidang Keagamaan ... 34
Tabel 4.6: Kegiatan Bimbingan Belajar... 35
Tabel 4.7: Kegiatan Pramuka ... 37
Tabel 4.8: Kegiatan TPQ... 39
Tabel 4.9: Kegiatan Bimbel UN Kelas 6 ... 41
Tabel 4.10: Kegiatan Pembangunan 10 Titik Tempat Cuci ... 42
Tabel 4.11: Kegiatan Pembangunan Gapura Kampung ... 44
Tabel 4.12: Kegiatan Pengabdian pada Sekolah ... 46
Tabel 4.13: Kegiatan Festival 17 ... 47
Tabel 4.14: Kegiatan Pentas Seni ... 49
Tabel 4.15: Kegiatan Tari ... 51
Tabel 4.16: Kegiatan Pengajian Orang Tua 2 Mingguan ... 52
Tabel 4.17: Kegiatan Tablig Akbar ... 54
x
Tabel 4.19: Kegiatan Seminar Parenting ... 57 Tabel 4.20: Kegiatan Jika Aku Menjadi ... 59
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1: Logo Kelompok 003 ... 4
Gambar 3.1: Peta Kabupaten Bogor ... 18
Gambar 4.1: Kegiatan Bimbingan Belajar, Kelas 3, 4, 5 ... 36
Gambar 4.2: Kegiatan Bimbingan Belajar, Kelompok Kelas 4... 37
Gambar 4.3: Kegiatan Bimbingan Belajar, Kelompok Kelas 5 ... 37
Gambar 4.4: Materi ke-Pramuka-an di Dalam Kelas ... 38
Gambar 4.5: Jelajah Alam dan Melatih Kemandirian ... 39
Gambar 4.6: Materi Baris Berbaris ... 39
Gambar 4.7: Kegiatan Belajar Baca-Tulis al-Qur’an ... 40
Gambar 4.8: Bimbingan Intensif UN Kelas 6 ... 42
Gambar 4.9: Persiapan Pembangunan Tempat Cuci ... 43
Gambar 4.10: Salah Satu Hasil Pembangunan Tempat Cuci ... 43
Gambar 4.11: Persiapan Pembangunan Gapura ... 45
Gambar 4.12: Proses Pembangunan Gapura ... 45
Gambar 4.13: Hasil Pembangunan Gapura ... 45
Gambar 4.14: Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas 4 ... 47
Gambar 4.15: Suasana Kelas 5 ... 47
Gambar 4.16: Lomba Balap Karung ... 48
Gambar 4.17: Lomba Pukul Bantal ... 49
Gambar 4.18: Kelompok Tari Kelas 4 ... 50
Gambar 4.19: Kelompok Tari Kelas 6 ... 50
Gambar 4.20: Latihan Rutin Tari ... 52
Gambar 4.21: Latihan Tari Persiapan Pentas Seni ... 52
Gambar 4.22: Pengajian bersama Ibu-Ibu ... 53
Gambar 4.23: Antusiasme Masyarakat Mengikuti Tablig Akbar ... 55
Gambar 4.24: Pak Lurah, Pak Rozak (Dospem), dan Pak Amil ... 55
Gambar 4.25: Membersihkan Masjid ... 56
Gambar 4.26: Mengambil Pasir untuk Urug Halaman Masjid ... 57
Gambar 4.27: Seminar Parenting untuk Ibu-Ibu PKK ... 58
Gambar 4.28: Bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bangun Jaya ... 59
Gambar 4.29: Bertanam Padi ... 60
xii
“Terus menghargai dan bersyukur atas hidup ini.”
xiii
TABEL IDENTITAS KELOMPOK
Kode : 01/Bogor/Cigudeg/003 Desa : Bangun Jaya
Kelompok : Gerilya [003] Dana : Rp16.450.000,-
(Enam Belas Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) J. Mahasiswa : 11 (Sebelas)
J. Kegiatan : 16 (Enam Belas) program/ kegiatan
J. Pembangunan : 2 (Dua)
Fisik : 1. Pembangunan 10 Titik Tempat Mencuci 2. Pembangunan Gapura Dusun Penempatan
01.15
003
xiv
“Kebahagiaan bisa didapatkan dengan cara yang sederhana, yaitu melakukan sesuatu dengan senang hati.”
xv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Bangun Jaya selama 31 hari. Terdapat 11 mahasiswa yang terlibat dalam kelompok ini, yang berasal dari 8 fakultas dan 10 jurusan berbeda. Kelompok KKN dengan nomor 003 kami beri nama Gerilya (Gerakan Intelektual UIN Jaya), dengan tujuan dapat memberikan dedikasi untuk negeri melalui peningkatan kualitas di bidang pendidikan dan pengajaran maupun bidang lainnya. Selama masa persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian laporan, kami dibimbing oleh Bapak Dr. Abd. Rozak. A. Sastra, MA, beliau merupakan dosen di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta.
Selama kegiatan KKN berlangsung, setidaknya ada 16 program yang dapat kami realisasikan di desa tersebut. Sebagian besar merupakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dan sisanya adalah kegiatan pemberdayaan. Dengan fokus pada 2 dusun, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana Rp16.450.000,-. Dana tersebut kami peroleh dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp11.000.000,-, dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp5.000.000,-, dan sumbangan sponsor Rp450.000,-.
Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami capai, yaitu:
1. Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun desa. 2. Meningkatnya kebersamaan antar masyarakat.
3. Bertambahnya motivasi peserta didik di SDN Gosali untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya sampai ke perguruan tinggi.
4. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehabilitasi bangunan, antara lain: 10 titik tempat mencuci dan gapura dusun.
6. Meningkatnya peran pemuda dalam kehidupan bermasyarakat. 7. Bertambahnya inspirasi anak-anak untuk mengembangkan dirinya. 8. Meningkatnya pengetahuan pola asuh orang tua pada anak.
9. Bertambahnya kenyamanan warga dalam melakukan kegiatan di sungai dengan adanya pembangunan tempat mencuci.
xvi
Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:
1. Terbatasnya waktu untuk merealisasikan program fisik.
2. Minimnya dana yang bisa terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun.
Meski demikian, kami pada akhirnya dapat merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah: 1. Pendidikan di Desa Bangun Jaya yang masih memiliki banyak
kekurangan, baik dari segi infrastruktur maupun kualitas siswa-siswi di sekolah. Oleh karena itu, diharapkan KKN UIN Jakarta tahun 2017 dapat membantu dalam peningkatan penyediaan infrastruktur pendidikan, seperti kamar mandi siswa yang masih belum banyak dimiliki di masing-masing sekolah serta dapat menambah dalam peningkatan kualitas sistem pendidikan di Desa Bangun Jaya.
2. Desa Bangun Jaya memiliki banyak usaha-usaha kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan, namun usaha-usaha tersebut masih menghadapi berbagai kendala khususnya dalam memasarkan produk hasil usahanya. Oleh karena itu, kelompok KKN UIN Jakarta periode selanjutnya diharapkan dapat membantu pengembangan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha-usaha kecil di Desa Bangun Jaya.
3. Sarana dan prasarana olahraga untuk pemuda di Desa Bangun Jaya masih minim, oleh karena itu diharapkan kelompok KKN UIN periode selanjutnya dapat membantu meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana olahraga di Desa Bangun Jaya. Kami berharap kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi kelompok KKN selanjutnya, sehingga kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat dapat berjalan lebih baik dan berkesinambungan serta memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat.
xvii PROLOG
Bismillah, Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang
telah melimpahkan segala karunia-Nya bagi kita semua dan karena-Nya pula kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan pengabdian kepada masyarakat di Desa Bangun Jaya. Shalawat dan salam kepada Rasul kita Muhammad Shallallah „Alayhi wa Sallam beserta keluarga dan sahabat yang telah memberikan teladan yang baik bagi kita semua.
Pelaksanaan KKN-PpMM kelompok 003 dilaksanakan di Dusun Sentuk, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor pada tanggal 25 Juli sampai 25 Agustus 2016. Ini semua adalah sebagai bentuk dari salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa dibawah bimbingan dosen pembimbing. Adanya KKN-PpMM ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendapat pelajaran berharga dengan terjun langsung kedalam kehidupan masyarakat. KKN-PpMM diawali oleh mahasiswa dengan mendaftarkan diri di AIS (Academic Information System) UIN Jakarta secara online kemudian melakukan pembekalan dan pembentukan kelompok di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta pada bulan April 2016. Sebelum pelaksanaan KKN-PpMM, dilakukan survei lapangan terlebih dahulu untuk mengetahui lokasi dan melakukan sosialisasi dengan kepala desa, aparat desa, dan tokoh masyarakat Desa Bangun Jaya, serta memastikan tempat singgah sekaligus posko kegiatan KKN-PpMM. Peserta KKN-PpMM yang tergabung pada kelompok 003 berangkat ke desa penempatan, yaitu Desa Bangun Jaya, pada tanggal 25 Juli 2016 dan secara resmi dilakukan pembukaan dan penyerahan oleh dosen pembimbing pada tanggal 27 Juli 2016 di Balai Desa Bangun Jaya.
KKN-PpMM oleh kelompok 003 dalam pelaksanaannya terbagi menjadi dua bagian: fisik dan non fisik. Kegiatan non fisik yang dilakukan oleh kelompok 003 diantaranya pengabdian di Sekolah Dasar, Pentas Seni, Tabligh Akbar, dan Festival 17. Adapun kegiatan fisik diantaranya pembangunan 10 titik tempat mencuci, pembangunan gapura, dan gotong royong urug halaman Masjid Sentuk.
xviii
Adanya KKN-PpMM ini adalah selain sebagai pengabdian mahasiswa pada masyarakat, juga sebagai jembatan penghubung antara kampus dan masyarakat. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung atas terlaksananya KKN-PpMM 2016 oleh kelompok 003 di Dusun Sentuk, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Ciputat, 7 April 2017 Dosen Pembimbing
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Masyarakat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Ada berbagai jenis masyarakat secara umum, seperti masyarakat bahasa, masyarakat hukum, masyarakat kota, masyarakat madani dan juga masyarakat desa.
Pentingnya peranan masyarakat sebagai komponen penunjang perkembangan bangsa, membuat setiap kelompok masyarakat memiliki keharusan untuk terus berkembang. Dari beberapa kelompok masyarakat tersebut, masyarakat desa merupakan masyarakat yang paling jarang tersentuh oleh gelombang pembangunan dan pertumbuhan karena perkembangan masyarakat saat ini didominasi oleh perkembangan di perkotaan.
Mahasiswa sebagai salah satu komponen dalam masyarakat diharapkan dapat menjembatani kesenjangan perkembangan tersebut. Mahasiswa membantu masyarakat desa untuk mengembangkan kemampuan yang telah ada dalam diri masyarakat agar dapat menyokong pembangunan secara adil tanpa ada kesenjangan tingkat perkembangan antara desa dan kota. Kami sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan mencoba memberikan kontribusi bagi pembangunan desa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kami mendapat penempatan di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dan berkonsentrasi di Dusun Sentuk-Gosali yang masih tergolong dalam kategori daerah tertinggal. Dusun penempatan kami 99% warganya bermata pencaharian petani dan masih menggunakan sungai sebagai tempat kegiatan MCK.1 Tingkat pendidikan warganya pun sebagian besar hanya sampai pada tingkat SD/sederajat, bahkan ada juga yang tidak bersekolah dan buta huruf. Ditambah dusun penempatan kami tidak ada jaringan internet sehingga informasi-informasi dari luar terlambat diakses oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu kami melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Sentuk-Gosali.
2
Untuk itu buku laporan hasil KKN-PpMM ini, kami beri judul Bangun Jayaku, Pengabdianku dengan maksud untuk membawa dan mendorong masyarakat dusun penempatan untuk terus berkembang mengikuti roda zaman, serta demi tercapainya cita-cita mulia tersebut kami dalam pelaksanaan KKN berkonsentrasi dengan pengembangan 4 sektor, yaitu: pendidikan, pembangunan, pemberdayaan, dan kesenian. Dalam sampul buku ini kami mengambil foto anak-anak dengan alasan kelompok kami mengkatagorikan masyarakat sesuai jenjang umur menjadi 5, yaitu: balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN kami menyesuaikan sasaran kegiatan salah satunya dengan 5 kategori masyarakat tersebut. Kegiatan kami 50% mempunyai sasaran anak. Bagi kami anak-anak adalah aset berharga yang merupakan tunas baru penuh potensi yang ada di masyarakat. Dengan harapan apa yang telah kami lakukan selama pelaksanaan KKN memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama bagi anak-anak. Selain itu dalam sampul kami memperlihatkan anak-anak dengan senyum mengembang berdiri diantara indahnya alam (sungai, bukit dan pesawahan) Dusun Sentuk. Anak-anak adalah generasi penerus yang akan mewarisi segala keindahan alam yang ada di Dusun Sentuk dan kami berharap mereka akan mampu menjaga apa yang akan mereka warisi kelak.
B. Kondisi Umum Desa Bangun Jaya
Desa Bangun Jaya adalah desa hasil pemekaran dari Desa Rengasjajar yang pada saat itu kepala desa bernama Bapak Halimi, dan pada Tahun 1978 Desa Rengasjajar dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Rengasjajar (desa awal) dan Desa Bangun Jaya, sedangkan yang memberi nama Desa Bangun Jaya adalah seorang tokoh masyarakat Dusun Cibungur yang bernama Bapak Jaya yang merupakan seorang petani. Ia memberikan nama Bangun Jaya diambil dari kata paribasa
kolot yaitu “Membangun dan Berjaya”.2
Setelah dimekarkan menjadi Desa Bangun Jaya pada tahun 1980 ditunjuklah seorang tokoh masyarakat untuk menjabat kepala desa yaitu Bapak Hambali, dan beliau menjabat selama satu tahun yaitu dari tahun 1980-1981, akhirnya pada tahun 1981 diadakanlah Pemilihan
2 Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Bangun Jaya, Bapak Enjek Nurjaya, 02
3 Kepala Desa (Pilkades) yang pertama, dan pemenangnya adalah Bapak Sukarma, beliau adalah sebagai kepala desa pertama yang dipilih oleh masyarakat dan beliau menjabat selama 8 tahun. Adapun sekarang yang menjabat sebagai kepala desa adalah Bapak Enjek Nurjaya.
Secara umum keadaan topografi Desa Bangun Jaya adalah merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 100-150 M di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata 20-300 C dan kemiringan antara 250-350.3
C. Permasalahan Desa Bangun Jaya
Dalam pelaksanaan kegiatan KKN kami menggunakan pendekatan problem solving dan kami menemukan permasalahan dalam beberapa bidang4, yaitu:
1. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan masalah yang dihadapi adalah kesadaran dari masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi masih kurang, serta fasilitas pendidikan yang ada di Dusun Sentuk-Gosali sangat minim, seperti perpustakaan, kamar mandi, dan buku pelajaran.
2. Bidang Pembangunan
Dalam bidang pembangunan masalah yang dihadapi adalah tidak adanya tempat penampungan air untuk menampung air dari atas gunung. Ketika musim kemarau datang warga sering kekurangan air, sehingga jika ada penampungan air permasalahan kekurangan air pada musim kemarau dapat teratasi.
3. Bidang Pemberdayaan
Ibu-ibu warga Dusun Sentuk pandai dalam mengolah makanan dari bahan singkong yang dinamai dengan opak. Namun, opak ini dibuat untuk dikonsumsi sendiri. Padahal makanan opak sangat potensial untuk dikembangkan dan dipasarkan di luar untuk mendongkrak perekonomian warga. Untuk itu dibutuhkan adanya suatu pelatihan atau workshop dengan tujuan memberdayakan
3 Profil Desa Bangun Jaya 2015, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft Word yang
diberikan oleh Sekretaris Desa Bangun Jaya pada tanggal 27 Agustus 2016.
4
ibu warga Dusun Sentuk dalam mengembangkan olahan makanan dari bahan dasar singkong ini.
D. Profil Kelompok
Gambar 01.1: Logo Kelompok 003
Arti warna dan lambang dari logo kelompok 003 adalah :
1. Warna orange pada lampu dan tangan melambangkan kehangatan dan kebahagiaan kelompok 003 ketika pelaksanaan KKN di desa penempatan.
2. Warna hitam pada tulisan melambangkan kelompok 003 solid dalam pelaksanaan dan kuat dalam menghadapi segala problematika di desa penempatan.
3. Warna hijau pada pucuk daun melambangkan harmonisasi antara anggota kelompok 003 dan harmonisasi antara kelompok 003 dengan masyarakat di desa penempatan.
4. Lambang lampu pada logo menggambarkan kelompok 003 akan memberikan pencerahan atau inspirasi positif di desa penempatan. 5. Lambang tangan dan pucuk daun pada logo mengambarkan
kelompok 003 siap memberikan harapan-harapan positif di desa penempatan.
GERILYA merupakan singkatan dari Gerakan Intelektual UIN Jaya, nama ini adalah sebuah metabahasa dari kelompok 003 yang terdiri dari mahasiswa berbagai fakultas yang siap melakukan sebuah gerakan nyata keilmuan pada masyarakat melalui program KKN
5 dengan cita-cita melambungkan nama UIN yang menjadi tempat kami menimba ilmu.
Kelompok kami beranggotakan 11 orang dari 8 fakultas 10 jurusan dengan kompetensi individu yang beragam, yaitu:
Kolik Koirudin adalah mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat di Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang pendidikan kegamaan terutama kajian sejarah Islam. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti mengajar. Posisi dia sebagai ketua kelompok.
Efry Syafira Octary adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan di Fakultas Tarbiyah. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang pendidikan, terutama pada mata pelajaran MIPA. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti mengajar pramuka. Posisi dia sebagai sekretaris kelompok.
Harish Ahmadi adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang ekonomi. Selain itu juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti kesenian. Posisi dia sebagai bendahara kelompok.
Ahmad Dzaky Mulya adalah mahasiswa di Fakultas Dirasat Islamiyah. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang agama, terutama pada kajian al-Quran. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti mengajar ngaji, dan kesenian. Posisi dia sebagai divisi dokumentasi.
Rizki Yanuarti adalah mahasiswa Jurusan KPI di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang komunikasi dan seni, terutama teater. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti menari. Posisi dia sebagai divisi humas.
Maulidya Himmah Annisa adalah mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang ekonomi. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti kesenian. Posisi dia sebagai divisi humas.
Jauharatu Nabilah adalah mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist di Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang keagamaan terutama kajian hadist. Selain itu ia juga berkompeten pada
6
jenis keterampilan dan pengalaman seperti mengajar dan kesenian. Posisi dia sebagai divisi konsumsi.
Syahrul Ramadhan adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum di Fakultas Syariah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang hukum. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti olahraga. Posisi dia sebagai divisi perlengkapan.
Harsy Tamimi adalah mahasiswa Jurusan Teknik Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang IT. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti olahraga. Posisi dia sebagai divisi acara.
Sania Qulkarni adalah mahasiswa Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam di Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang sejarah islam. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti mengajar dan mengaji. Posisi dia sebagai divisi dokumentasi.
Farah Chikita Venna adalah mahasiswa Jurusan Teknik Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang IT. Selain itu ia juga berkompeten pada jenis keterampilan dan pengalaman seperti mengajar. Posisi dia sebagai divisi acara.
E. Fokus Kegiatan
Berdasarkan sub bab C permasalahan terdapat 3 bidang permasalahan: bidang pendidikan, pembangunan, dan pemberdayaan. Sedangkan kompetensi anggota kelompok KKN bisa melakukan pengabdian pada 5 bidang, yaitu: bidang pendidikan, pembangunan, pemberdayaan, kesenian, dan keagamaan. Adapun rincian prioritas program adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1: Fokus Kegiatan
Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan
Pendidikan Pengabdian Sekolah
Kegiatan Pengabdian Pada Sekolah Kelas Inspirasi
Kegiatan Bimbingan Belajar Kegiatan Bimbel UN Kelas 6 Kegiatan Pramuka
7 Pembangunan Membangun Sentuk
Membangun 6 Titik Tempat Mencuci Membangun Gapura Dusun
Pemberdayaan Bangun Jaya Berkembang Seminar Parenting
Kegiatan Jika Aku Menjadi
Kesenian Sentuk Ceria
Kegiatan Festival 17 Kegiatan Pentas Seni Kegiatan Tari
Keagamaan Sentuk Mengaji
Pengajian Orang Tua 2 Mingguan TPQ
Tabligh Akbar Gotong Royong F. Sasaran dan Target
Tabel 1.2: Sasaran dan Target
No. Kegiatan Sasaran Target
1. Kegiatan Pengabdian Pada Sekolah
Guru-guru SDN Gosali.
6 Guru terbantu dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Kegiatan Bimbingan Belajar Anak-anak kelas 1-5 di Dusun Sentuk-Gosali tingkat SD. 30 anak mendapat materi tambahan mata pelajaran di luar jam sekolah. 3. Kegiatan Bimbel UN Kelas 6 Siswa kelas 6 SDN Gosali 25 siswa mendapat materi tambahan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan MTK.
4. Kegiatan Pramuka Siswa kelas 3,4, dan 5 SDN Gosali. 40 siswa mendapat materi tambahan tentang kepramukaan. 5. Membangun 6 Titik
8
bantaran sungai Dusun Sentuk.
6. Membangun Gapura
Dusun Dusun Sentuk 1 gapura terbangun di Dusun Sentuk. 7. Seminar Parenting Ibu-ibu
PKK Desa Bangun Jaya
25 ibu-ibu PKK Desa Bangun Jaya mengerti tentang pola asuh anak yang baik dan benar. 8. Kegiatan Jika Aku
Menjadi Petani dan warga Dusun Sentuk
12 Petani mendapat bantuan dalam kegiatan bercocok tanam dan 5 warga terbantu dalam membuat makanan
opak.
9. Kegiatan Gotong
Royong Warga Dusun Sentuk
20 Warga Dusun Sentuk berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan
lingkungan masjid di Dusun Sentuk.
10. Kegiatan Festival 17 Warga Dusun Sentuk
100 warga terbantu dalam penyelenggaraan perlombaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-71.
11. Kegiatan Pentas Seni Warga Dusun Sentuk
Warga berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pentas Seni.
12. Kegiatan Tari Anak-anak perempuan di Dusun Sentuk 13 anak perempuan di Dusun Sentuk mendapat pelatihan jenis tari bebas.
13. Pengajian Orang
Dewasa 2 Mingguan Orang dewasa di Dusun Sentuk. 30 orang dewasa mendapat informasi mengenai ke-Islam-an. 14. TPQ Anak laki-laki di Dusun Sentuk-Gosali 23 anak laki-laki mendapatkan pelajaran baca tulis al-Qur’an. 15. Tabligh Akbar Warga 100 warga Dusun
9 Dusun Sentuk-Gosali Sentuk-Gosali mendapatkan ceramah keagamaan.
G. Jadwal Pelaksanaan Program
1. Pra-KKN PpMM 2016 (Mei-Juli 2016)
Tabel 1.3: Pra-KKN PpMM 2016
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembentukan Kelompok April 2016 2. Penyusunan Proposal Mei 2016
3. Pembekalan April 2016
4. Survei Mei 2016
5. Pelepasan Juli 2016
2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli – 25 Agustus 2016) Tabel 1.4: Pelaksanaan Program di Lokasi KKN
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembukaan di Lokasi KKN 27 Juli 2016 2. Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 25 Juli 2016
3. Implementasi Program 25 Juli – 23 Agustus 2016
4. Penutupan 25 Agustus 2016
5. Kunjungan Dosen Pembimbing 27 Juli 2016 16 Agustus 2016 23 Agustus 2016 3. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember 2016)
Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM
1 Sept – 15 Okt 2016 2. Penyelesaian dan Pengunggahan
Film Dokumenter 1 Sept – 15 Okt 2016 3. Pengesahan dan Penerbitan Buku
Laporan
April 2017 4. Pengiriman Buku Laporan Hasil
10
H. Pendanaan dan Sumbangan 1. Pendanaan
Tabel 1.6: Pendanaan
No. Uraian Asal Dana Jumlah
1. Kontribusi mahasiswa anggota kelompok
Rp11.000.000,- 2. Dana penyertaan Program
Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016)
Rp5.000.000,- Total Rp16.000.000,- 2. Sumbangan
Tabel 1.7: Sumbangan
No. Uraian Asal Sumbangan Bentuk/Jumlah
1. Sumbangan PT Amerta Jaya Rp450.000,- Total Rp450.000,- I. Sistematika Penyusunan
Buku ini disusun dalam tujuh bagian. Bagian 1 adalah Prolog. Prolog berisi refleksi dosen pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik.
Bagian berikutnya adalah Bab I Pendahuluan. Bagian ini berisi gambaran umum tentang pelaksanaan KKN-PpMM dari kelompok 003. Yang bertujuan untuk menunjukkan alasan mengapa melakukan KKN dan kelompok mahasiswa memiliki kompetensi untuk melaksanakan pengabdian di lokasi tersebut.
Bagian berikutnya adalah Bab II Metode Pelaksanaan Program. Bagian ini berisi gambaran umum metode yang digunakan mahasiswa pada saat pelaksanaan KKN-PpMM dari kelompok 003. Bertujuan untuk memberikan kerangka teoritis atas pelaksanaan KKN-PpMM.
Bagian berikutnya adalah Bab III Kondisi Desa Bangun Jaya Kecamatan Cigudeg. Bagian ini berisi gambaran umum secara menyeluruh desa lokasi pengabdian KKN-PpMM dari kelompok 003. Bertujuan untuk menunjukkan alasan mengapa lokasi penempatan layak untuk dilaksanakan KKN-PpMM.
11 Bagian selanjutnya adalah Bab IV Deskripsi Hasil Layanan dan Pemberdayaan. Bagian ini berisi gambaran umum masalah yang ada di lokasi penempatan dan apa yang telah dilakukan KKN-PpMM kelompok 003 di lokasi penempatan. Bagian ini bertujuan untuk menunjukkan apa yang sudah dilakukan oleh KKN-PpMM kelompok 003 di lokasi penempatan dan apa saja masalah yang dihadapi serta faktor pendorong dan penghambat selama pelaksanaan KKN-PpMM.
Bagian selanjutnya adalah Bab V Penutup. Berisi gambaran umum hasil usulan program pemecahan masalah dan rekomendasi untuk pihak terkait. Bagian ini bertujuan untuk memberikan indikasi keberhasilan atau ketidakberhasilan secara umum pelaksanaan KKN-PpMM kelompok 003.
Bagian terakhir adalah Epilog. Berisi refleksi mahasiswa selama pelaksanaan KKN-PpMM di lokasi dan masyarakat yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan KKN-PpMM. Bagian ini bertujuan untuk memberikan pelajaran bagi pembaca melalui kisah inspiratif yang diperoleh selama pelaksanaan KKN-PpMM kelompok 003.
12
“Jangan pernah beranggapan negatif terhadap seseorang yang baru kita kenal, karena terkadang sikap atau perilaku seseorang tidak sama dengan apa yang kita pikirkan.”
13 BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
A. Metode Intervensi Sosial
Metode yang kami gunakan ialah metode intervensi sosial untuk melakukan pemberdayaan pada masyarakat di lokasi penempatan. Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan 'perubahan terencana' agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki fungsi sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini individu, keluarga, dan kelompok. Fungsi sosial ini menunjukkan pada kondisi dimana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.
Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial seseorang sehingga berfungsi dengan baik, di asumsikan bahwa kondisi sejahtera akan semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi sosial, hambatan-hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi.5 Dengan kata lain, intervensi sosial berupaya memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.
Metode intervensi sosial:
1. Metode pelayanan langsung adalah metode intervensi yang dilakukan pada tingkat individual, keluarga, dan kelompok.
2. Metode pelayanan tidak langsung adalah metode intervensi yang dilakukan pada tingkat instruksi organisasi dan masyarakat.
5 Isbandi Rukminto Adi, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada
14
Sistem intervensi sosial6:
1. Sistem Pelaksanaan Perubahan. Merupakan sekelompok orang yang memberikan bantuan berdasarkan keahlian yang beragam, dan bekerja secara profesional. Sistem Pelaksanaan Perubahan (SPP) dapat dikategorikan menjadi dua berdasarkan tempat dimana ia bekerja, yaitu SPP dalam lembaga dan luar lembaga. Masing-masing diantara keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Bagi SPP dalam lembaga, kekurangannya adalah cenderung tidak objektif karena dipengaruhi oleh lingkungan dan kepentingan lembaga. Sedangkan kelebihan yang dimiliki adalah kemudahan dalam mengenali lingkungan karena tersedianya akses terhadap pihak-pihak penyedia informasi. Bagi SPP luar lembaga, kekurangannya adalah sulit dalam mengenali lingkungan karena kurangnya akses terhadap pihak-pihak penyedia informasi. Kelebihannya adalah lebih objektif, karena tidak dipengaruhi oleh lingkungan dan kepentingan lembaga.
2. Sistem Klien. Merupakan sistem yang meminta bantuan, memperoleh bantuan, dan terlibat dalam pelayanan yang diberikan oleh SPP. Sistem klien dikategorikan menjadi dua, yaitu klien potensial dan klien aktual. Disebut sebagai klien potensial manakala ia memiliki masalah, namun belum terjadi kontrak (persetujuan kerja sama) dengan pelaksana perubahan. Disebut sebagai klien aktual manakala ia memiliki masalah dan sudah terjalin kontrak (persetujuan kerja sama) dengan pelaksana perubahan.
3. Sistem Sasaran. Merupakan orang-orang atau organisasi yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan perubahan.
4. Sistem Aksi. Merupakan orang-orang yang bersama-sama dengan pelaksanaan perubahan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan dan mencapai tujuan-tujuan usaha perubahan.
Intervensi sosial meliputi beberapa tahapan7, yaitu:
1. Penggalian Masalah. Merupakan tahap dimana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah klien atau sasaran perubahan.
6 Allen Pincus dan Anne Minahan, Social Work Practice: Model And Method (Medison: F.
E. Peacock Publishers, 1973), h. 101-103.
15 Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami, mengidentifikasi, dan menganalisis faktor-faktor relevan terkait situasi dan masalah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penggalian masalah tersebut, pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan, tujuan dari upaya perubahan, dan cara mencapai tujuan. Penggalian masalah terdiri dari beberapa konten, diantaranya: identifikasi dan penentuan masalah, analisis dinamika situasi sosial, menentukan tujuan dan target, menentukan tugas dan strategi, stabilisasi upaya perubahan.
2. Pengumpulan Data. Merupakan tahap dimana pekerja sosial mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan diselesaikan. Dalam melakukan pengumpulan data, terdapat tiga cara yang dapat digunakan, yaitu: pertanyaan, observasi, dan pengumpulan data tertulis.
3. Melakukan Kontak Awal
4. Negosiasi Kontrak. Merupakan tahap dimana pekerja sosial menyempurnakan tujuan melalui kontrak pelibatan klien atau sasaran perubahan dalam upaya perubahan.
5. Membentuk Sistem Aksi. Merupakan tahap dimana pekerja sosial menentukan sistem aksi apa saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan.
6. Menjaga dan Mengkoordinasikan Sistem Aksi. Merupakan tahap dimana pekerja sosial melibatkan pihak-pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan.
7. Memberikan Pengaruh Terminasi
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat juga dipahami dengan dua cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai juga dalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan dalam
16
posisi sebagai subyek yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas negara. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-potensi, mengontrol lingkungan sumber dayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi proses pembangunan dan pemerintahan.8
Inti pengertian pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat. Selain itu, pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, baik itu Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia di lingkungannya agar dapat meningkatkan kemampuan atau kapasitas dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi juga untuk membangun jiwa kemandirian masyarakat agar berkembang dan mempunyai motivasi yang kuat dalam berpartisipasi dalam proses pemberdayaan. Masyarakat dalam hal ini menjadi pelaku atau pusat proses pemberdayaan. Hal ini juga dikuatkan oleh pendapat Sumodingrat yang mengemukakan bahwa masyarakat adalah makhluk hidup yang memiliki relasi sosial maupun ekonomi, maka pemberdayaan sosial merupakan suatu upaya untuk membangun semangat hidup secara mandiri dikalangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing secara bersama-sama.9
8 Eko Sutoro, “Pemberdayaan Masyarakat Desa”, diakses pada 03 Maret 2017 dari:
https://suryaden.com/sites/default/files//dokumen/buku-desa-membangun-indonesia-sutoro-eko.pdf.
9 Usman Suyoto, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Yogjakarta: Pustaka
17 BAB III
KONDISI DESA BANGUN JAYA KECAMATAN CIGUDEG
A. Sejarah Singkat Desa Bangun Jaya
Desa Bangun Jaya adalah desa hasil pemekaran dari Desa Rengasjajar yang pada saat itu kepala desa bernama Bapak Halimi, dan pada tahun 1978 Desa Rengasjajar dimekarkan menjadi 2 desa yaitu: Desa Rengasjajar dan Desa Bangun Jaya. Yang memberi nama Desa Bangun Jaya adalah seorang tokoh masyarakat Dusun Cibungur yang bernama Bapak Jaya yang merupakan seorang petani. Ia memberikan nama Bangun Jaya yang diambil dari kata “Membangun dan Berjaya”.
Setelah dimekarkan menjadi Desa Bangun Jaya pada tahun 1980 ditunjuklah seorang tokoh masyarakat untuk menjabat sebagai kepala desa yaitu Bapak Hambali, dan ia menjabat selama satu tahun yaitu dari tahun 1980-1981. Pada tahun 1981 diadakanlah Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) yang pertama, dan pemenangnya adalah Bapak Sukarma. Ia adalah kepala desa pertama yang dipilih langsung oleh masyarakat.10 Berikut adalah daftar nama Kepala Desa Bangun Jaya:
Tabel 3.1: Daftar Nama Kepala Desa Bangun Jaya
No. Nama Tahun Keterangan
1. Hambali 1980-1981 Pejabat kepala desa setelah pemekaran
2. Sukarma 1981-1990 Kepala desa pertama yang dipilih melalui Pilkades oleh masyarakat. 3. M. Syahari 1990-1994 Kepala desa kedua yang dipilih melalui pemilihan kepala desa oleh
masyarakat. 4. M. Husen 1994-2001
Kepala desa ketiga yang dipilih melalui pemilihan kepala desa oleh masyarakat.
5. H Uding
Saripin 2001-2013
Kepala desa yang kelima yang dipilih melalui pemilihan kepala
10 Wawancara Pribadi dengan kepala desa Bangun Jaya, Bapak Enjek Nurjaya, 02
18
desa oleh masyarakat dan menjabat dua periode.
6. E. Nurjaya 2013-2017
Kepala desa yang kelima yang dipilih melalui pemilihan kepala desa oleh masyarakat.
B. Letak Geografis
Secara demogarafi keadaan fisik atau geografis Desa Bangun Jaya berada di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat yang meliputi:
1. Peta Desa Bangun Jaya, Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor11
Gambar 3.1: Peta Kabupaten Bogor
11 Peta “Sukamaju, Cigudeg Bogor” diakses pada 20 November 2016 dari:
https://4.bp.blogspot.com/-QsXXIOxUeCI/V33gZzfG3mI/AAAAAAAAEJM/1lsk0VZ-CNET34U14LV_XBJU9tPHa5VtwCLcB/s280/Cigudeg%2B002.jpg
19 Gambar 3.2: Peta Kecamatan Cigudeg
2. Jarak Lokasi Penempatan
Tabel 3.2: Jarak Lokasi Penempatan
Perjalanan Jarak Waktu Tempuh
Ibukota Kabupaten ke Desa 28,23 km 90 menit
UIN ke Desa 36,32 km 130 menit
4. Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Desa Ciomas, Kec. Cigudeg - Sebelah Timur : Desa Rengasjajar, Kec. Cigudeg - Sebelah Selatan : Desa Bangyu Wangi, Kec. Cigudeg - Sebelah Barat : Desa Argapura, Kec. Cigudeg 5. Luas Wilayah - Luas Wilayah : 1.420,72 ha - Tanah Pemukiman : 50 ha - Tanah Pekuburan : 3 ha - Lahan Persawahan : 1.109 ha - Lahan Perkebunan : 69 ha - Prasarana Umum : 0.14 ha - Perkantoran : 0,5 ha - Lahan Pekarangan : 15 ha - Tanah Negara : 173 ha
20
6. Keadaan Topografi Desa
Secara umum keadaan topografi Desa Bangun Jaya adalah merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 100-150 M di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata 20-300C dan kemiringan antara 250-350. Iklim Desa Bangun Jaya, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan.
3. Struktur Penduduk
1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin.
Tabel 3.3: Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin
Laki – laki Perempuan Jumlah
5.072 4.563 9.635 5.072 4.563 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 5 5.1 5.2 Laki-Laki Perempuan
Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin
2. Keadaan Penduduk menurut Agama
Tabel 3.4: Keadaan Penduduk menurut Agama
Islam Kristen
21 99.50% 0.50% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% Islam Kristen
Keadaan Penduduk menurut Agama
3. Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian
Tabel 3.5: Keadaan Penduduk menurut Pencaharian
No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Keterangan
1 PNS Umum 10 2 PNS Guru 8 3 Guru Honorer 52 4 Karyawan swasta 85 5 Buruh/swasta 76 6 Tukang 75 7 Wiraswasta 20 8 Pedagang keliling 50 9 Pedagang 200 10 Petani 110 11 Buruh Tani 350
22 12 Kuli 110 13 Pengemudi Ojeg 56 14 Ustadz / Ustadzah 34 15 Dokter 2 16 Perawat 1 17 Bidan 2 18 Dukun Beranak 5 19 Pengrajin 20 20 Mahasiswa 13 21 Tidak Bekerja 550 10 8 52 85 76 75 20 50 200 110 350 110 56 34 2 1 2 5 20 13 550 0 100 200 300 400 500 600 PN S U m um PN S G ur u G ur u H on or er K ar ya w an S w as ta Bu ru h Sw as ta T uka ng Wi ra sw as ta Pe da ga ng K el ili ng Pe da ga ng Pe ta ni Bu ru h Ta ni K ul i Pe ng em ud i O je g U st ad z D okt er Pe ra w at Bi da n D uku n B er an ak Pe ng ra jin M ah as is w a T id ak Be ke rj a
23 4. Keadaan Penduduk menurut Pendidikan
Tabel 3.6: Keadaan Penduduk menurut Pendidikan
TK/PAUD Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA PT
1250 1221 2320 1358 1457 32 1250 1221 2320 1358 1457 0 500 1000 1500 2000 2500 TK/PAUD Tidak
Tamat SD SD SLTP SLTA PerguruanTinggi
Keadaan Penduduk menurut Pendidikan
4. Sarana dan Prasarana
1. Data Sarana dan Prasarana Pendidikan
Tabel 3.7: Data Sarana dan Prasarana Pendidikan
No. Nama Sekolah Jenjang Status Lokasi
1. MI/RA SD Swasta Dusun Nanggung Rt.001/004 2. SDN Cibungur SD Negri Dusun Cibungur Rt.001/001 3. SDN Rengasjajar SD Negeri Dusun Nanggung Rt.001/006 4. SDN Gosali SD Negeri Dusun Gosali Rt.002/007 6. SDN Cimapag SD Negeri Dusun Cimapag Barat
Rt.02/10
7. Sabililmutaqin MTS Swasta Dusun Cimapag Barat Rt.02/10
24
8. MD Mathul Anwar SD Swasta Dusun Cimapag Hilir Rt.02/11
9. PKBM SLTP Swasta Dusun Cibungur Rt.001/001
2. Data Sarana dan Prasarana Kesehatan
Tabel 3.8: Data Sarana dan Prasarana Kesehatan
No. Tenaga Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas Pembantu (PUSTU) Bidan 2
2. Klinik Pengobatan Perawat 1
3. Partisipasi Masyarakat Dukun Bayi 5
Posyandu 6
Polindes -
POD -
Kader Kesehatan Aktif 6
Desa Siaga 1
25 3. Foto Sarana dan Prasarana Desa
Gambar 3.3: SDN Gosali
26
Gambar 3.5: Lapangan Dusun Sentuk, Desa Bangun Jaya
Gambar 3.6: Sungai Dusun Sentuk, Desa Bangun Jaya
27 Gambar 3.8: Jembatan Bambu Dusun Sentuk, Desa Bangun Jaya
Gambar 3.9: Persawahan Dusun Sentuk, Desa Bangun Jaya
28
“Semangat persatuan, persaudaraan yang ada di dalam masyarakat merupakan tonggak utama dalam membangun dan menjaga kekokohan Bangsa dan Negara.”
29 BAB IV
DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
1. Matrik SWOT 01 Bidang Pendidikan
Tabel 4.1: Matrik SWOT 01 Bidang Pendidikan Matrik SWOT 01 Bidang Pendidikan Internal
Eksternal
Strengh (S) Weakness (W)
Keinginan yang kuat untuk terus belajar dari anak-anak.
Dukungan penuh dari para orang tua, aparat desa, dan tokoh masyarakat. Adanya tempat untuk sarana belajar.
Fasilitas dan media belajar yang kurang. Perekonomian para orang tua yang tidak mendukung anaknya belajar ke jenjang yang lebih tinggi.
Dukungan yang masih lemah dari para orang tua untuk anaknya dapat mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Opportunities (O) Strategy (SO) Strategy (WO)
Keberadaan mahasiswa KKN yang memiliki berbagai macam keahlian dalam bidang keilmuan. Memberikan inspirasi melalui kegiatan bimbingan belajar dan pengabdian kepada sekolah setempat. Bersinergi dengan pihak sekolah dan semua elemen yang ada di masyarakat.
Memanfaatkan media yang ada dan
memaksimalkan SDM kelompok yang dimiliki. Memaksimalkan SDM kelompok yang dimiliki.
30
Threaths (T) Strategy (ST) Strategy (WT)
Media televisi yang menjadi tontonan keseharian anak-anak adalah drama percintaan yang tidak mendidik membuat fokus anak untuk belajar menjadi berkurang. Memberikan arahan kepada anak mengenai pentingnya belajar untuk masa depan mereka.
Meminta para orang tua untuk mengawasi dan memberikan arahan kepada anak-anak ketika di rumah mengenai tontonan yang mendidik. Memberikan seminar
parenting kepada para
orang tua agar merubah paradigma mengenai pendidikan dan pola asuh anak.
Melakukan pendekatan kepada orang tua secara
masif untuk memberi
pengertian pentingnya pendidikan bagi anak.
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
Pengabdian Sekolah Kelas Inspirasi
2. Matrik SWOT 02 Bidang Pembangunan
Tabel 4.2: Matrik SWOT 02 Bidang Pembangunan Matrik SWOT 02 Bidang Pembangunan Internal Eksternal Strengh (S) Weakness (W) Budaya gotong royong masih tertanam kuat di masyarakat. Perekonomian
masyarakat yang kurang. Paradigma masyarakat mengenai prioritas pembangunan fasilitas dusun, seperti gapura masih kurang.
Opportunities (O) Strategy (SO) Strategy (WO)
Sumber Daya Alam yang melimpah
Silaturahmi dan mengajak
Memaksimalkan SDA yang ada untuk program
31 seperti batu, pasir,
dan bambu yang ada di dusun penempatan. Keberadaan mahasiswa KKN yang memiliki berbagai macam keahlian dalam bidang keilmuan yang siap untuk menyumbangkan tenaga. masyarakat untuk melakukan gotong royong dalam pembangunan fasilitas dusun, seperti pembangunan gapura. pembangunan, seperti pada saat pembangunan gapura yang terbuat dari bambu.
Threaths (T) Strategy (ST) Strategy (WT)
Adanya perusahaan pengolah batu membuat Sumber Daya Alam yang ada terkuras dan
keberadaan
perusahaan tersebut tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Menjembatani Forum Pemuda berdialog dengan pihak perusahaan pengolah batu perihal pembangunan fasilitas desa yang kurang dan meminta dana hibah untuk pembangunan fasilitas dusun. Memberikan pengertian pada aparat desa, tokoh masyarakat, dan warga akan pentingnya sarana dan prasarana desa sebagai penunjang kegiatan di desa.
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
Sentuk Membangun
3. Matrik SWOT 03 Bidang Pemberdayaan
Tabel 4.3: Matrik SWOT 03 Bidang Pemberdayaan Matrik SWOT 03 Bidang Pemberdayaan Internal Strengh (S) Weakness (W)
Keterbukaan dan semangat yang tinggi dari warga untuk mengikuti
Kesibukan untuk urusan
kerumahtanggaan dan mencari nafkah
32
Eksternal
setiap kegiatan. Keterbukaan dari pihak desa untuk setiap kegiatan dengan
menyediakan tempat serta sarana dan prasarana kegiatan. Adanya ibu-ibu PKK yang siap membantu dalam setiap
pelaksanaan kegiatan.
membuat mereka mempunyai sedikit waktu luang untuk mengikuti program pemberdayaan.
Opportunities (O) Strategy (SO) Strategy (WO)
Keberadaan mahasiswa KKN yang memiliki berbagai macam keahlian dalam bidang keilmuan. Bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan Pak Lurah, ibu-ibu PKK, dan aparat desa mengenai pelaksanaan program pemberdayaan.
Tidak semua warga diajak untuk mengikuti kegiatan pemberdayaan mengingat kesibukan masing-masing. Fokus kegiatan hanya pada pihak yang
bersangkutan dan yang membutuhkan.
Threaths (T) Strategy (ST) Strategy (WT)
Lemahnya dukungan dari berbagai pihak dalam penunjangan sarana umum seperti berbaikan jalan dan transportasi umum. Memberikan pengertian dan pencerahan akan pentingnya kegiatan pemberdayaan ini. Masalah waktu dan tempat mengikuti kemauan warga, kami mahasiswa menyesuaikan diri.
Tidak dipungut biaya dalam pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan. Disediakan
transportasi untuk menuju tempat lokasi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan. Warga hanya diminta kehadirannya saja,
33 tidak lebih.
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
Bangun Jaya Berkembang 4. Matrik SWOT 04 Bidang Kesenian
Tabel 4.4: Matrik SWOT 04 Bidang Kesenian
Matrik SWOT 04 Bidang Kesenian Internal Eksternal Strengh (S) Weakness (W) Antusiasme dan semangat anak-anak tinggi untuk mengikuti setiap kegiatan kesenian. Warga antusias dan mendukung setiap pelaksanaan kegiatan dengan menyediakan tempat serta sarana dan prasarana.
Anak-anak belum memiliki dasar-dasar teknik tari yang bagus dan minimnya lagu pengiring untuk kegiatan tari.
Tidak semua anak-anak dapat mengikuti kegiatan kesenian dikarenakan harus membantu perekonomian keluarga, seperti menggembala kambing atau membantu orang tua di ladang.
Opportunities (O) Strategy (SO) Strategy (WO)
Keberadaan mahasiswa KKN yang memiliki keahlian dalam bidang kesenian, terutama seni tari.
Bersosialisasi dan mengajak semua pihak untuk terlibat dalam setiap
kegiatan kesenian.
Mengajari anak-anak satu, dua teknik menari dan membantu anak-anak
mengembangkannya sendiri.
Threaths (T) Strategy (ST) Strategy (WT)
Media televisi yang sering ditonton oleh anak-anak lebih sering menonjolkan bentuk tarian yang
Tidak semua anak diwajibkan untuk mengikuti kegiatan kesenian ini.
Tidak ada batasan jenis tari/lagu yang digunakan dalam kegiatan kesenian. Anak-anak dibebaskan
34
tidak mengandung unsur budaya lokal, sehingga jenis tari yang banyak diketahui anak-anak adalah jenis tari dalam bentuk
dance.
Kegiatan dibebaskan untuk diikuti siapa saja, tidak ada batasan.
memilih jenis tari dan lagu yang digunakan.
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
Sentuk Ceria
5. Matrik SWOT O5 Bidang Keagamaan
Tabel 4.5: Matrik SWOT 05 Bidang Keagamaan
Matrik SWOT 05 Bidang Keagamaan Internal
Eksternal
Strengh (S) Weakness (W)
Semangat yang tinggi untuk mendalami ilmu keagamaan.
Tempat yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan keagamaan. Adanya ustadz setempat yang mendukung setiap kegiatan keagamaan yang kami laksanakan.
Kesibukan untuk urusan mencari nafkah membuat waktu untuk mendalami ilmu keagamaan menjadi minim.
Opportunities (O) Strategy (SO) Strategy (WO)
Adanya ustadz yang didatangkan dari luar untuk mengajarkan
keagamaan di dusun penempatan setiap dua minggu sekali. Keberadaan mahasiswa KKN
Bekerja sama dengan ustadz setempat dan ustadz yang dari luar perihal pelaksanaan kegiatan keagamaan. Memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa dalam hal ilmu keagamaan.
Waktu dan tempat pelaksanaan keagamaan
disesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki warga.
35 yang memiliki
keahlian dalam bidang keagamaan.
Threaths (T) Strategy (ST) Strategy (WT)
Kurangnya
dukungan dari luar dalam memperbaiki akses jalan untuk menuju dusun penempatan yang membuat kegiatan keagamaan hanya dihadiri oleh masyarakat sekitar desa penempatan.
Menjadikan aula masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan.
Membuat variasi kegiatan keagamaan, mulai dari anak-anak, orang tua, dan umum.
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:
Sentuk Mengaji
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat 1. Bimbingan Belajar
Tabel 4.6: Kegiatan Bimbingan Belajar
Bidang Pendidikan
Program Kelas Inspirasi Nomor Kegiatan 002
Nama Kegiatan Bimbingan Belajar
Tempat, Tgl Aula Masjid Sentuk, 28 Juli 2016 – 19 Agustus 2016
Lama Pelaksanaan 23 hari
Tim Pelaksana Farah, Efry, dan Dzaki
Tujuan Memberikan materi tambahan mata pelajaran di luar jam sekolah.
Sasaran Anak-Anak kelas 1-5 SD di Dusun Sentuk-Gosali Target 30 anak mendapat materi tambahan mata
pelajaran di luar jam sekolah.
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini dimulai dengan bersosialisasi kepada para orang tua, aparat desa, tokoh masyarakat,
36
pihak sekolah, dan anak-anak dengan tujuan supaya kegiatan ini berjalan dengan lancar dan dapat bersinergi dengan setiap elemen yang ada di masyarakat.
Bentuk kegiatan adalah bimbingan belajar, mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah, dan membantu anak-anak memahami materi yang belum dipahami ketika di sekolah. Kami mahasiswa hanyalah fasilitator dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan oleh anak-anak.
Kegiatan ini tidak berlanjut karena kami tidak menemukan kader setempat yang bisa untuk melanjutkan program ini setelah selesainya KKN. Mengingat masih banyak dari anak muda dan para orang tua di dusun penempatan hanya tamat SD atau bahkan tidak bersekolah.
Hasil Pelayanan 40 anak mendapat materi tambahan mata pelajaran di luar jam sekolah.
Keberlanjutan
Program Tidak berlanjut. Bukti Pelayanan
37 Gambar 4.2: Kegiatan Bimbingan Belajar, Kelompok Kelas 4
Gambar 4.3: Kegiatan Bimbingan Belajar, Kelompok Kelas 5 2. Pramuka
Tabel 4.7: Kegiatan Pramuka Bidang Pendidikan
Program Kelas Inspirasi Nomor Kegiatan 004
Nama Kegiatan Pramuka
Tempat, Tgl SDN Gosali, 27 Juli - 23 Agustus 2016 Lama
Pelaksanaan
4 hari (seminggu 1x) Tim Pelaksana Efry, Dzaki, dan Rizki
38
kepramukaan.
Sasaran Siswa Kelas 3, 4, dan 5 SDN Gosali
Target 40 siswa mendapat materi tambahan mengenai kepramukaan.
Deskripsi
Kegiatan Kegiatan ini dimulai dengan bersosialisasi dengan pihak sekolah dan anak-anak kelas 3, 4, dan 5 SDN Gosali agar dapat berjalan dengan baik dan dapat bersinergi dengan pihak sekolah yang kemudian akan melanjutkan kegiatan ini.
Program yang kami lakukan adalah mengenalkan anak-anak mengenai apa itu pramuka dan apa saja yang berhubungan dengan pramuka. Membangun karakter dan kemandirian kami tekankan dalam setiap materi kepramukaan, agar anak lebih berkarakter dan mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Program ini berlanjut dan dilanjutkan oleh guru-guru yang ada di SDN Gosali. Mereka sadar pramuka sangat penting bagi anak-anak dan mereka berjanji akan melanjutkan program ini yang sempat tidak berjalan dengan baik di SDN Gosali. Hasil Pelayanan 40 siswa mendapat materi tambahan mengenai
kepramukaan Keberlanjutan
Program Kegiatan Berlanjut. Bukti Pelayanan
39 Gambar 4.5: Jelajah Alam dan Melatih Kemandirian
Gambar 4.6: Materi Baris-Berbaris 3. TPQ
Tabel 4.8: Kegiatan TPQ
Bidang Keagamaan
Program Sentuk Mengaji Nomor Kegiatan 014
Nama Kegiatan TPQ
Tempat, Tgl Masjid Sentuk, 28 Juli – 23 Agustus 2016 Lama
Pelaksanaan 27 hari
40
Tujuan Memberikan pelajaran baca-tulis al-Qur’an kepada anak laki-laki.
Sasaran Anak laki-laki di Dusun Sentuk-Gosali
Target 23 anak laki-laki mendapat pelajaran baca-tulis al-Qur’an.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan bersosialisasi dengan tokoh masyarakat, aparat desa, anak-anak, dan terutama ustadz di dusun penempatan yang kemudian akan melanjutkan kegiatan ini.
Kegiatan ini dalam bentuk bimbingan membaca al-Qur’an secara baik dan benar dengan membimbing anak satu persatu disesuaikan dengan kompetensi yang telah dimiliki oleh si anak. Kegiatan juga dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek bersama-sama dan dilakukan secara terus-menerus dengan harapan anak-anak akan menghafal surat tersebut, dan memang target kami anak-anak dapat menghafal 15 surat pendek yang kami ulang-ulang setiap harinya.
Kegiatan ini berlanjut, karena memang sebelumnya sudah ada kegiatan yang mengaji dan kami hanya sebagai pemberi warna dalam kegiatan ini. Namun, sebelum kedatangan kami tidak ada kegiatan menghafal surat-surat pendek.
Hasil Pelayanan 23 anak laki-laki mendapat pelajaran baca-tulis al-Qur’an.
Keberlanjutan Program
Kegiatan Berlanjut Bukti Pelayanan
41 4. Bimbel UN Kelas 6
Tabel 4.9: Kegiatan Bimbel UN Kelas 6
Bidang Pendidikan
Program Kelas Inspirasi Nomor Kegiatan 003
Nama Kegiatan Bimbel UN Kelas 6
Tempat, Tgl Aula Masjid Sentuk, 28 Juli 2016 – 19 Agustus 2016
Lama Pelaksanaan 23 hari
Tim Pelaksana Kolik, Harish, dan Farah
Tujuan Memberikan materi tambahan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan MTK.
Sasaran Sisws kelas 6 SDN Gosali
Target 25 siswa mendapat materi tambahan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan MTK.
Deskripsi Kegiatan Kegiatan dimulai dengan bersosialisasi dengan pihak sekolah, aparat desa, tokoh masyarakat, dan siswa kelas 6.
Kegiatan bimbingan hanya terfokus pada mata pelajaran yang masuk dalam UN, yaitu: Bahasa Indonesia, IPA dan MTK. Kegiatan diawali dengan mengulang apa saja yang sudah diketahui oleh siswa, sejauh mana mereka memahami materi UN, sehingga kami tahu materi apa yang harus diberikan kepada siswa dalam bimbingan belajar ini. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada siswa dalam menghadapi UN agar mereka dapat lulus dengan nilai memuaskan.
Program ini tidak berlanjut, karena tidak ada kader setempat ataupun dari pihak guru yang dapat melanjutkan program ini. Karena dari pihak sekolah agenda untuk bimbingan anak untuk UN dijadwalkan pada semester depan saat mendekati UN.
Hasil Pelayanan 25 siswa mendapat materi tambahan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan MTK.
Keberlanjutan
42
Bukti Pelayanan
Gambar 4.8: Bimbingan Intensif UN Kelas 6 5. Membangun 10 Titik Tempat Mencuci
Tabel 4.10: Kegiatan Pembangunan 10 Titik Tempat Cuci
Bidang Pembangunan
Program Sentuk Membangun Nomor Kegiatan 005
Nama Kegiatan Membangun 10 Titik Tempat Mencuci Tempat, Tgl Sungai Sentuk, 13-14 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 2 hari
Tim Pelaksana Kolik, Efry, dan Harish
Tujuan Membangun 10 titik tempat mencuci. Sasaran Tempat Mencuci
Target 10 titik tempat mencuci dibangun di sepanjang bantaran sungai Dusun Sentuk.
Deskripsi Kegiatan Kegiatan diawali dengan bersilaturahmi dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat, tokoh masyarakat, dan forum pemuda agar dapat bersinergi dengan setiap elemen yang ada di dalam masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
Pembangunan ini dilakukan mengingat kegiatan MCK warga penempatan masih dilakukan di sungai, termasuk mencuci pakaian. Dalam hal ini mereka memanfaatkan batu-batu besar sebagai alas mencuci pakaian yang mengharuskan mereka berdiri di atas arus sungai yang deras. Untuk itu
43 kami bermusyawarah dengan aparat desa setempat untuk memudahkan ibu-ibu dalam mencuci pakaian. Kami berinisiatif membuat tempat mencuci di sepanjang bantaran sungai sebanyak 10 titik. Usulan kami disetujui. Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami dibantu oleh Forum Pemuda dan masyarakat setempat.
Hasil Pelayanan 10 titik tempat mencuci dibangun di sepanjang bantaran sungai Dusun Sentuk.
Keberlanjutan
Program Kegiatan tidak berlanjut. Bukti Pelayanan
Gambar 4.9: Persiapan Pembangunan Tempat Mencuci