• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT. PPK (PaK Arie Budiman )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PPT. PPK (PaK Arie Budiman )"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

Komisi II

Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Sub Komisi II B

Penguatan Pendidikan Karakter

Dr. Arie Budhiman, M.Si.

Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter

Jakarta, 24 Januari

2017

(2)

SISTEMATIKA

SISTEMATIKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

A. PENDAHULUAN

B. KONSEP PPK

C. SUBSTANSI DISKUSI

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

A. PENDAHULUAN

B. KONSEP PPK

C. SUBSTANSI DISKUSI

(3)

A. PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

(4)

KECENDERUNGAN 

GLOBAL

KECENDERUNGAN 

GLOBAL

PENDIDIKAN KARAKTER

PENDIDIKAN KARAKTER

URGENSI PENGUATAN 

URGENSI PENGUATAN 

DEFINISI PPK

DEFINISI PPK

• BERLANGSUNGNYA REVOLUSI DIGITAL 

PERUBAHAN PERADABAN  MASYARAKAT

GENERASI EMAS 2045 YANG  DIBEKALI KETERAMPILAN  ABAD 21

LATAR BELAKANG

• MENGHADAPI KONDISI 

DEGRADASI MORAL, ETIKA,  DAN BUDI PEKERTI

• PEMBANGUNAN SDM        SEBAGAI FONDASI          PEMBANGUNAN BANGSA

GERAKAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH  UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER  SISWA MELALUI HARMONISASI OLAH  HATI (ETIK), OLAH RASA (ESTETIK),  OLAH PIKIR (LITERASI), DAN OLAH  RAGA (KINESTETIK) DENGAN 

DUKUNGAN PELIBATAN PUBLIK DAN  KERJA SAMA ANTARA SEKOLAH,  KELUARGA, DAN MASYARAKAT YANG  MERUPAKAN BAGIAN DARI GERAKAN  NASIONAL REVOLUSI MENTAL (GNRM)

• SEMAKIN TEGASNYA 

(5)

a. Mengembangkan platforma pendidikan nasional yang meletakkan makna dan nilai

karakter

sebagai

poros

utama

penyelenggaraan

pendidikan,

dengan

memperhatikan kondisi keberagaman satuan pendidikan di seluruh wilayah

Indonesia

b. Membangun dan membekali Generasi Emas Indonesia 2045 menghadapi dinamika

perubahan di masa depan dengan keterampilan abad 21

c. Mengembalikan pendidikan karakter melalui

harmonisasi olah hati (etik), olah

rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik)

d. Merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan (kepala sekolah,

guru, komite sekolah, pengawas, dan dinas) untuk mendukung perluasan

implementasi pendidikan karakter

e. Membangun jejaring pelibatan publik sebagai sumber-sumber belajar di dalam dan

di luar sekolah

f. Melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung

Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) sesuai dengan UU Sisdiknas, Nawacita,

Trisakti, dan RPJMN 2015-2019.

5

(6)

B. KONSEP PPK

B. KONSEP PPK

(7)

Religius

Jujur

Toleransi

Disiplin

Kerja Keras

Kreatif

Mandiri

Demokratis

Rasa Ingin Tahu

Semangat Kebangsaan

Cinta Tanah Air

Menghargai Prestasi

Bersahabat/Komunikatif

Cinta Damai

Gemar Membaca

Peduli Lingkungan

Peduli Sosial

Tanggung Jawab

(dan lain-lain)

Nilai-nilai Karakter

Olah Hati

Olah

Pikir

Olah

Karsa

Olah

Raga

Filosofi Pendidikan Karakter

Ki Hajar Dewantara

Kristalisasi Nilai-Nilai

7

(Etika) (Literasi) (Kinestetika) (Estetika)

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER

Nilai

Utama

Religius Nasionalis Mandiri Gotong Royong Integritas
(8)

8

“Gerakan Penguatan

Pendidikan Karakter

sebagai

fondasi

dan

ruh utama

pendidikan.”

KARAKTER SEBAGAI POROS

PENDIDIKAN

Nawacita 8:

Melakukan Revolusi Karakter

Bangsa

 Membangun pendidikan kewarganegaraan (sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti)

 Penataan kembali kurikulum pendidikan nasional

Mengevaluasi model penyeragaman dalam

sistem pendidikan nasional

Jaminan hidup yang memadai bagi para guru

khususnya di daerah terpencil

Memperbesar akses warga miskin untuk

(9)

FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 1. Struktur Program

Jenjang dan Kelas

Ekosistem Sekolah

Penguatan kapasitas guru

2. Struktur Kurikulum

PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-kurikuler

PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler

PPK melalui kegiatan non-kurikuler

3. Struktur Kegiatan

Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga)

FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

1. Struktur Program

Jenjang dan Kelas

Ekosistem Sekolah

Penguatan kapasitas guru

2. Struktur Kurikulum

PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-kurikuler

PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler

PPK melalui kegiatan non-kurikuler

3. Struktur Kegiatan

Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga)

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS

Integrasi dalam mata pelajaran

Optimalisasi muatan lokal

Manajemen kelas

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS

Integrasi dalam mata pelajaran

Optimalisasi muatan lokal

Manajemen kelas

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT

Orang tua

Komite Sekolah

Dunia usaha

Akademisi, pegiat pendidikan

Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra

Pemerintah & Pemda

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT

Orang tua

Komite Sekolah

Dunia usaha

Akademisi, pegiat pendidikan

Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra

Pemerintah & Pemda

LUARAN

Pembentukan individu yang memiliki karakter (Generasi Emas 2045) dengan

dibekali keterampilan abad 21

HASIL

Olah pikir: Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat

Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa

Olah rasa dan karsa: Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan

Olah raga: Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara

LUARAN

Pembentukan individu yang memiliki karakter (Generasi Emas 2045) dengan

dibekali keterampilan abad 21

HASIL

Olah pikir: Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat

Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa

Olah rasa dan karsa: Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan

Olah raga: Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara

PELIBATAN PUBLIK

Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda

Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya:

Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri, Kemenag, Konsistensi Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan, Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemenkopolhukam, TNI/Polri Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab

PELIBATAN PUBLIK

Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda

Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya:

Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri, Kemenag, Konsistensi Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan, Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemenkopolhukam, TNI/Polri Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH

Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah

Keteladanan pendidik

Ekosistem sekolah

Norma, peraturan, dan tradisi sekolah

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH

Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah

Keteladanan pendidik

Ekosistem sekolah

Norma, peraturan, dan tradisi sekolah

IMPLEMENTASI KONSEP PPK

(10)

SIMULASI MODEL IMPLEMENTASI PPK

Hari

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Mingg

u

Nilai Karakter**

Waktu

Penguatan Nilai Utama:

Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, Integritas

Waktu

Belajar*

Kegiatan Pembiasaan:

Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu Indonesia

Raya, Lagu Nasional, dan berdoa bersama, kegiatan literasi.

Kegiatan PPK

bersama orang

tua:

Interaksi dengan

orang tua dan

lingkungan /

sesama

Kegiatan Intra-Kurikuler:

Kegiatan Belajar – Mengajar

Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:

Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan

guru/pelatih/melibatkan orang tua & masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka,

PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa, Sastra, KIR, Jurnalistik, Olahraga, dsb.

Kegiatan Pembiasaan:

Sebelum menutup hari Siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah dan

berdoa bersama.

*Durasi waktu tidak mengikat dan disesuaikan dengan kondisi sekolah

(11)

PETA JALAN IMPLEMENTASI PPK

Implementasi

Mandiri dan Bertahap

Tahun 2017

SD dan SMP dari 34 Provinsi Jumlah = 9.830

sekolah

Tahun 2018

SD dan SMP dari 34 Provinsi Jumlah = 90.000 sekolah

Dukungan Daerah

 Kab. Banyuwangi  Kab. Malang  Kab. Siak

Kab. Lamongan

 Kab. Bandung  Kab. Purwakarta  Kab. Pemalang

(12)

C. SUBSTANSI DISKUSI

C. SUBSTANSI DISKUSI

(13)

URAIAN SUB TEMA DAN CAKUPAN BAHASAN

Penguatan kapasitas guru: integrasi PPK dalam mata pelajaran, 

optimalisasi muatan lokal, manajemen kelas, metode pembelajaran

Peningkatan kualitas sarpras dalam mendukung implementasi PPK di 

dalam kelas

Implementasi dan pembiasaan nilai utama PPK (misal: tematik harian, 

mingguan, bulanan)

(1)

Penguatan

Kapasitas dan

Mutu Pembelajaran

Kelas (Guru,

Sarpras, Metode)

Strategi menumbuhkan budaya sekolah: pembiasaan nilai­nilai dalam 

keseharian sekolah, keteladanan pendidik, ekosistem sekolah, serta 

norma, peraturan, dan tradisi sekolah

Menumbuhkan kekhasan atau keunikan sekolah (school branding) 

dengan memperhatikan kearifan dan potensi lokal serta keberagaman 

sekolah dari perkotaan, sub­perkotaan, sampai daerah 3T (Terluar, 

Terdepan, Tertinggal)

(2)

Penumbuhan Budaya

dan Branding

(Kekhasan) Sekolah

Meningkatkan peran Kepala Sekolah dalam membangun jejaring 

pelibatan publik (lembaga seni, budaya, bahasa, perguruan tinggi, DUDI, 

ikatan alumni, organisasi profesi, komunitas, pegiat pendidikan, 

pemerintah daerah) dalam mendukung aktivitas belajar di sekolah dan 

luar sekolah 

Dukungan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler dan non 

kurikuler

(3)

Peningkatan

Kapasitas dan

Pelibatan Publik

dalam Mendukung

Aktivitas Belajar di

(14)

URAIAN SUB TEMA DAN CAKUPAN BAHASAN

Penguatan peran keluarga melalui kebijakan 5 hari sekolah dengan 

memperhatikan keberagaman daerah

Penguatan peran keluarga dalam mendukung upaya penguatan 

pendidikan karakter 

(4)

Peningkatan Peran

Keluarga dalam

Penguatan

Pendidikan Karakter

Dukungan pemerintah daerah serta masyarakat dalam meningkatkan 

gerakan literasi (literasi baca tulis, literasi berhitung/numerik, literasi 

sains, literasi keuangan, literasi TIK, literasi Kebudayaan dan 

Kewarganegaraan.

Dukungan pemerintah daerah dalam meningkatan apresiasi dan lomba 

literasi 

(5)

Pengembangan

Literasi sebagai

Bagian dari PPK

Pembiasaan penggunaan Bahasa Indonesia di ruang­ruang publik 

(Sekolah, Kantor Pemerintah Daerah, Balai­Balai, Taman Kota, dan 

sebagainya) 

Peningkatan apresiasi dan lomba karya tulis berbahasa Indonesia 

(tulisan ilmiah popular, puisi, prosa, naskah drama, penulisan lagu, dan 

sebagainya)

(6)

Pengutamaan Bahasa

(15)

PENGARAHAN DISKUSI

1.

Kondisi Eksisting di Daerah Terkait Isu Strategis

Kondisi eksisting di daerah tentang 1) Penguatan kapasitas dan mutu pembelajaran kelas (guru, 

sarpras,  metode);  2)  Penumbuhan  budaya  dan  branding  (kekhasan)  sekolah;  3)  Peningkatan 

kapasitas  dan  pelibatan  publik  (lembaga  seni,  budaya,  bahasa,  perguruan  tinggi,  DUDI,  ikatan 

alumni, organisasi profesi, komunitas, dan pegiat pendidikan) dalam mendukung aktivitas belajar 

di  sekolah  dan  luar  sekolah;  4)  Peningkatan  peran  keluarga  dalam  penguatan  pendidikan 

karakter;  5)  Pengembangan  Literasi  sebagai  bagian  dari  PPK;  6)  Pengutamaan  Bahasa 

Indonesia di ruang publik.

2.

Contoh-contoh Praktik Baik

Menjaring dan mengidentifikasi berbagai praktik-praktik baik yang telah dilakukan

pemerintah daerah dalam implementasi berbagai substansi isu strategis Penguatan

Pendidikan Karakter.

3.

Permasalahan

Menjaring dan mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah

daerah dalam berbagai substansi isu strategis.

4.

Rencana Aksi dan Indikator Keberhasilan

Menjaring dan mengidentifikasi usulan solusi yang dirumuskan ke dalam Rencana Aksi

dari setiap daerah mulai dari strategi, kebijakan dan program, serta penetapan

indikator keberhasilan program.

5.

Penjadwalan

Rencana Aksi

Penyusunan jadwal pelaksanaan terhadap implementasi Penguatan Pendidikan

Karakter.

Kondisi

Eksistin

g

Contoh

Praktik

Baik

Permasalah

an

Rencana Aksi dan

Indikator

Keberhasilan

(16)

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

(17)

1.

Gerakan PPK sebagai Poros Pendidikan

Terwujudnya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai fondasi utama dari pembangunan karakter bangsa dan

merupakan transformasi dari penanaman nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan, utamanya melalui aspek

keteladanan Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, dan seluruh figur penyelenggara pendidikan serta tokoh-tokoh

masyarakat.

2.

Pembangunan Karakter merupakan Kewajiban Bersama

Terselenggaranya pembangunan karakter bangsa sebagai kewajiban seluruh Kementerian/ Lembaga, Pemerintah

Daerah, Perguruan Tinggi, Pelaku Bisnis dan masyarakat/ komunitas, agar segenap sumberdaya yang dimiliki

dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan pendidikan karakter

.

3.

Dukungan Komitmen dan Regulasi Gerakan PPK

Terwujudnya komitmen dan dukungan regulasi terkait dengan: a) Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai

Manager;

b) Revitalisasi kewajiban 8 jam guru di sekolah; c) Implementasi Permendikbud No. 75 Tahun 2016 tentang Komite

Sekolah sebagai badan gotong royong dan partisipasi masyarakat; d) Kegiatan pembelajaran 5 hari; e) Penguatan

dan perluasan kegiatan di sekolah dan luar sekolah (seni budaya, keagamaan, ekstra dan kokurikuler, literasi).

4.

Memperhatikan Keberagaman dan Tingkat Kesenjangan

Tercapainya tahapan pelaksanaan PPK sesuai dengan keberagaman dan tingkat kesenjangan setiap satuan

pendidikan yaitu di perkotaan, sub-perkotaan, sampai daerah 3T dengan mempertimbangkan keterbatasan

prasarana dan sarana sekolah, serta aksesibilitas ke sekolah (jalur lembah, hutan, sungai, dan laut).

5.

PPK Meningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan dan

Kebudayaan

Terselenggaranya Pendidikan dan Kebudayaan yang bermutu,

relevan  dengan  kebutuhan  masyarakat,  dan  berdaya  saing 

global 

dengan dibekali kompetensi abad 21, yaitu: berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

17

(18)

Terima Kasih

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya laporan penelitian tindakan kelas berjudul “Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil

Tahapan yang dilakukan peneliti dalam rancangan eksperimen ini, meliputi: (1) penentuan masalah penelitian, di sini peneliti ingin mengetahui secara empiris apakah terdapat

23 Tahun 2011 Kantor Pajak Patama merujuk pada Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-15/PJ/2012 tentang perubahan peraturan Jenderal Pajak Nomor PER-33/PJ/2011

Jenis data pada penelitian ini berupa; (a) proses penamaan atau pembuatan brand lembaga zakat, (b) cara yang dilakukan oleh lembaga zakat dalam sosialisasi

Dari uraian masalah yang telah penulis paparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tingkat kesejahteraan keluarga petani yang merupakan petani karet,

Terkait dengan masalah diatas, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah melakukan berbagai upaya strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan

Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi atas jasa penyelenggaraan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Bukittinggi Nomor 47 Tahun 2017 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara