• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERILAKU SOSIAL REMAJA MASYARAKAT NELAYAN GEBANG MEKAR CIREBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERILAKU SOSIAL REMAJA MASYARAKAT NELAYAN GEBANG MEKAR CIREBON."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG LINGKUNGAN KELUARGA DAN

PERILAKU SOSIAL REMAJA MASYARAKAT

NELAYAN GEBANG MEKAR CIREBON

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang

Disusun oleh:

NUNU NURFIRDAUS

NIM. 0301512034

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PIPS)

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

ii

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Studi tentang Lingkungan Keluarga dan Perilaku Sosial pada Remaja Dimasyarakat Desa Nelayan Gebang Mekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon” karya:

Nama : Nunu Nurfirdaus

NIM : 0301512034

Program Studi : Pendidikan IPS, S2

telah dipertahankan dalam Sidang Ujian Tesis Program Pascasarajana Universitas

Negeri Semarang pada hari Selasa tanggal 19 Januari 2016.

Semarang, 25 Januari 2016

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si Prof. Dr. Suyahmo, M.Si NIP.196105241986011001 NIP. 195503281983031003

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. Rusdarti, M.Si Prof. Dr. H. Abu Su’ud NIP. 195904211984032001 NIP.-

Penguji III

(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini

benar-benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik

sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini

saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika kelimuan dalam karya ini.

Semarang, Januari 2016 Yang membuat pernyataan

(4)

iv

MOTO DAN PERSEMABAHAN

Moto :

1. Memahami sikap-sikap positif dan memahami setiap dampaknya, tidak

tergoda berpikir negatif, masuk dalam lingkaran orang-orang yang

bersikap positif dan memperbanyak doa dan ibadah merupakan langkah

untuk membentuk sikap positif sesorang. (John C Maxwell)

2. Berbuat baiklah selalu dimanapun, kapanpun dan kepada siapapan dengan

selalu memegang perinsip yakin usaha sampai. (Nunu Nurfirdaus)

Persembahan :

1. Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

2. Pemerintah Desa Gebang Mekar Cirebon.

3. Pemerintah Kabupaten Cirebon

(5)

v PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat

menyelesaikan tesis yang berjudul “Studi tentang Lingkungan Keluarga dan

Prilaku Sosial pada Remaja Dimasyarakat Desa Nelayan Gebang Mekar

Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon”. Tesis ini disusun sebagai salah satu

persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

IPS, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk mengenyam peendidikan di Universitas Negeri

Semarang.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian dan

penulisan Tesis ini.

3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan IPS Program Pascasarjana

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan dan arahan

(6)

vi

4. Prof. Dr. H. Abu Su’ud, dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran

dalam memberikan bimbingan, motivasi, saran dan arahan dalam penyusunan

tesis ini.

5. Dr. Hamdan Tri Atmaja, M.Pd, dosen pembimbing II yang dengan penuh

ketelitian dalam memberikan bimbingan, motivasi, saran, dan arahan dalam

penyusunan tesis ini.

6. Prof. Dr. Rusdarti, M.Si sebagai penguji utama, yang telah memberikan

kritik, saran dan masukan kepada peneliti sehingga tesis ini dapat

diselesaikan.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana UNNES, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh

pendidikan.

8. Bapak Torin sebagai Kepala Desa Gebang Mekar yang telah memberikan ijin

kepada peneliti untuk melakukan penelitian di lingkungan kampung pecinan.

9. Tokoh Masyarakat, keluarga dan kalangan remaja Desa Gebang Mekar yang

telah membantu peneliti dalam proses pengumpulan data.

10. Bapak Sarodin (Alm) Ayahandaku tercinta yang telah mewariskan jiwa kerja

keras dan semngat yang luarbiasa kepadaku.

11. Ibu Warsah Ibundaku sekaligus pengganti sosok ayah tercinta atas segala

bimbingan, motivasi dan do’a selama ini sejak mulai studi hingga selesainya

tesis ini.

12. Susanti, S.Pd.I istriku tercinta yang selalu ada dan menjadi penyemangat baru

(7)

vii

13. Tatang dan Ai kakaku tercinta yang sudah memberikan dorongan secara

moril dan materil.

14. Bapak Jumedi dan Ibu Uniah orang tua baruku yang selalu memberikan

dorongan yang luar biasa.

15. Keluarga besarku dari Bapak Basuni (Alm) dan Ibu Rusmi yang sudah

memberikan semangat dan dorongan yang sangat luarbiasa.

16. Bapak Drs. Aceng Jaelani, M.Pd dan Ibu Nani yang selalu menjadi sosok

orang tua baru dalam perjalanan karir akademiku.

17. Bapak Heru, Ibu Dian, Fugi dan Bapak Agus temen seperjuanganku di

Semarang.

18. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung penyelesaian tesis

ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

19. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Program

Pascasarjana UNNES angkatan 2012, terimakasih atas segala bantuan,

motivasi, dan kerjasamanya selama ini.

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini masih terdapat kekurangan, baik isi

maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan

dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, Januari 2016

(8)

viii ABSTRAK

Nunu Nurfirdaus. 2015. Studi tentang Lingkungan Keluarga dan Prilaku Sosial pada Remaja Dimasyarakat Desa Nelayan Gebang Mekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Tesis. Jurusan Pendidikan IPS S2. Program Pascasarjana.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Prof. Dr. H. Abu Su’ud dan Dr. Hamdan Tri Atmaja, M.Pd

Kata Kunci: Lingkungan Keluarga, Perilaku Sosial Remaja, Lembaga Sosial Keluarga merupakan pendidikan pertama untuk anak remaja, lingkungan sosial keluarga yang baiak akan membuat perilaku sosial remaja yang baik, begitupun sebaliknya. Lembaga-lembaga sosial ikut ambil andil dalam menjaga dan mengarahkan perilaku sosial remaja yang terbentuk dari lingkungan keluarga masyarakat. Mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, dengan pekerjaannya sebagai nelayan banyak kemungkinan waktu untuk memperhatikan anak remajanya semakin berkurang. Tujuan dari penelitian ini mengkaji tentang peran lingkungan keluarga masyarakat terhadap perilaku sosial remaja, peraktek perilaku sosial remaja dan respon lembaga sosial seperti lembaga pendidikan, lembaga agama dan lembaga pemerintahan desa terhadap perilaku sosial remaja masyarakat nelayan Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk memahami peristiwa, kejadian, pelaku dalam situasi tertentu yang bersifat ilmiah dan natural. Penelitian kualitatif selau bersifat deskriptif artinya data yang dianalisis berentuk deskriptif fenomena, tidak berupa angka-angka. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata tulisan yanag mencangkup catatan, laporan dan foto.

Hasil penelitian menunjukan peran lingkungan sosial keluarga dalam bidang agama banyak meraka yang tidak melakukan sholat, dalam sosial budaya banyak lingkungan keluarga yang menanamkan budaya yang negatif banyak mereka yang biasa melakukan minum-minumak keras bertato dan mengkonsumsi obat-obatan selain itu dalam pendidikan juga masih banyak keluarga yang tidak mementingkan pendidikan. Kebiasaan-kebiasaan mereka dalam gaya hidup dan pandangan hidup lebih mengarah ke biasa-biasa sajah dan ikut-ikutan. Hal ini membuat perilaku sosial remaja masyarakat nelayan Gebang dalam ketaatan terhadap nilai dan norma mereka masih banyak melanggar nialai dan norma banya remaja yang melakukan minum-minuman keras memakai tato dan mengkonsumsi obat-obatan. Dalam hubungan dengan lawan jenis mereka juga banyak yang melakukan sex bebas dan hamil diluar nikah. Peran lembaga sosial seperti lembaga pendididan agama dan lembaga pemerintah meraka sudah melakukan peran sesuai dengan fungsinya masing-masing.

(9)

ix ABSTRACT

Nunu Nur Firdaus. 2015 "Study of Family Environment and Social Behavior in Adolescents community Fishermans Village Gebang Mekar subdistrict Gebang Cirebon". Thesis. Education Department IPS S2. Graduate program. Semarang State University. Supervisor Prof. Dr. And Dr. H. Abu Su'ud Hamdan Tri Atmaja, M.Pd

Keywords: Family Environment, Adolescent Social Behavior, Social Institute

The family is the first school for teenagers, social environment baiak family would make a good social behavior of adolescents, and vice versa. Social institutions took part in maintaining and directing the social behavior of teenagers who formed the community of the family environment. The majority of people working as fishermen, to work as a fisherman many possibilities of time to pay attention to their teenagers on the wane. The purpose of this study examines the role of family environment on social behavior of adolescent society, peraktek adolescent social behavior and response of social institutions such as educational institutions, religious organizations and village governance institutions on the social behavior of adolescent people fishing village of Gebang Mekar Cirebon.

This study used a qualitative approach. This study is used to understand the events, incidents, offender in certain situations a scientific nature and natural. Obtaining descriptive qualitative research means that the data analyzed descriptively berentuk phenomenon, not the form of numbers. Data were collected in the form of words written yanag covers records, reports and photos.

The results showed the role of the social environment of the family in the field of religion a lot of them that are not to pray, in the socio-cultural many family environment that instills negative cultural much they usually do drinking hard tattooed and taking drugs other than that in education is still widespread families who are not concerned with education. Their habits in lifestyle and outlook on life leads to mediocre sajah and bandwagon. This makes the social behavior of adolescents Gebang fishing community in the observance of the norms and values they are still widely violated norms and values to teenagers who banya drinking tattoos and taking drugs. In relations with the opposite sex they are doing a lot of free sex and pregnancy outside marriage. The role of social institutions such as the institutions education of religion and government agencies theyalready performing the role according to their respective functions.

(10)

x

DAFTARA ISI

PERSETUJUAN PENGUJI DRAF TESIS ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR ... 11

4.1.Kondisi Geografis Desa Gebang Mekar ... 50

4.2.Kondisi Sosial, Budaya, Pendidikan dan Ekonomi Desa Gebag Mekar ... 51

4.3.Profil Keluarga Nelayan Gebanga Secara Umum ... 59

4.4.Desa Gebang Mekar dalam Prespektif Sejarah ... 61

(11)

xi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

5.1.Peran Lingkungan Sosial Keluarga Terhadap Prilaku Sosial Rema... 64

5.1.1.Keadaan Rumah ... 70

5.1.2.Peran Lembaga sosial (Pemerintah, Pendidikan, Agama) ... 73

5.2.Perilaku Sosial Remaja Masyarakat Nelayan Gebang Mekar Cirebon ... 79

5.2.1.Gaya Hidup ... 79

5.2.2.Pandangan Hidup ... 82

5.2.3.Pergaulan ... 84

5.2.4.Perilaki Sosial Remaja ... 88

5.3.Respon Lembaga Sosial Terhadap Perilaku Sosial Remaja ... 98

5.3.1.Lembaga Pendidikan ... 98

5.3.2.Lembaga Agama ... 100

5.3.3.Lembaga Pemerintahan Desa ... 102

5.4.Perilaku Sosial Remaja Dalam Perspektif Teori Sosial Piere Bordieu ... 105

5.5.Keritik Teori Sosial Piere Bordieu ... 112

BAB VI PENUTUP ... 113

6.1.Simpulan ... 113

6.2.Saran ... 115

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 2.2 Tahap dan ciri-ciri perkembangan perilaku sosial individu ... 24

Tabel 3.1 Daftar Informan dari Kalangan Remaja ... 40

Tabel 3.2 Daftar Informan dari Kalangan Nelayan ... 41

Tabel 3.3 Daftar Informan dari Kalangan Lemaga Sosial ... 41

Tabel 4.1 Penduduk berdasarkan mata pencaharian ... 55

Tabel 4.2 Tempat-tempat ibadah di desa Gebang Mekar ... 56

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gerbang Masuk Desa Gebang Mekar ... 50

Gambar 4.2 Aktivitas warga desa Gebang Mekar ... 53

Gambar 4.3 Kegiatan proses belajar anak di MD ... 57

Gambar 5.1 Gambar Jalan Umum dan Tempat Berkumpul Warga ... 75

(14)

xiv

DAFTAR BAGAN

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Permohonan Ijin Riset ... 122

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Riset ... 123

Lampiran 3. SK Dosen Pembiming ... 124

Lampiran 4. Pedoman Observasi ... 125

Lampiran 5. Pedoman Wawancara ... 126

Lampiran 6. Data Informan Penelitian ... 130

Lampiran 7. Dokumentasi Foto Penelitian ... 131

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selain sebagai makhluk individu, manusia adalah makhluk sosial yang

tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan manusia lainnya. Manusia oleh karena

itu perlu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam rangka menjaga eksistensi

dan kelangsungan hidupnya. Didalam proses interaksi tersebut manusia akan

melihat pandangan, nilai, prinsip hidup, pola tingkah laku orang lain yang

berbeda dari dirinya, dan dari perbedaan-perbedaan yang dilihatnya itu dia

akan memperoleh umpan balik tentang dirinya (W.A Garungan.2001).

Perilaku manusia merupakan respons dari stimulus, namun dalam diri

individu itu ada kemampuan untuk menentukan perilaku yang diambilnya. Ini

berarti individu dalam keadaan aktif dalam menentukan perilaku yang

diambilnya. Hubungan antara stimulus dan respons ini tidak berlangsung

secara otomatis tetapi individu mengambil peranan dalam menentukan

perilakunya. Manusia dalam hal ini berarti memiliki kemampuan untuk

menentukan perilakunya, dan tentunya penentuan itu menggunakan akal

manusia yang merupakan hadiah terbesar dari tuhan, setelah manusia

mendapatkan stimulus seperti yang dikatakan tadi pada saat itu juga manusia

berhak untuk menentukan perilakunya.

Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dari masyarakat dan

merupakan suatu sendi dasar dalam organisasi sosial. Keluarga merupakan

(17)

dan menyatakan dirinya sebagai manusia sosial di dalam hubungan

dengan kelompoknya. Khairuddin (2002) mengemukakan bahwa keluarga

adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi

dan kelahiran, yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang

umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap

anggota.

Menurut W.A Garungan (2001). Mengemukakan bahwa keluarga

adalah sebagai dua atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan

darah, ikatan perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga,

berinteraksi satu sama lain dalam perannya, menciptakan dan mempertahankan

suatu budaya.

Keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok seperti yang dipaparkan oleh

Khairuddin (2002) sebagai berikut: 1) Fungsi biologis, fungsi ini merupakan

dasar kelangsungan hidup masyarakat, 2) Fungsi afeksi, dalam keluarga terjadi

hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Hubungan afeksi

tersebut tumbuh sebagai akibat dari hubungan cinta kasih sayang menjadi dasar

perkawinan. Melalui hubungan cinta kasih sayang ini kemudian lahirlah

hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan

pandangan mengenai nilai-nilai. Masyarakat yang semakin impersonal, sekuler

dan asing, pribadi sangat membutuhkan hubungan afeksi seperti yang terdapat

dalam keluarga. Suasana afeksi seperti yang terdapat dalam keluarga tidak

terdapat dalam institusi sosial lainnya, 3) Fungsi sosialisasi, fungsi sosialisasi

(18)

interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku,

sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai di masyarakat dalam rangka

perkembangan kepribadiannya, 4) Fungsi edukatif, fungsi edukatif ini

menunjuk keluarga sebagai lembaga pertama dalam pendidikan anak. Orang

tua memppunyai kewajiban untuk mendidik anaknya dengan memberikan

contoh perilaku dan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari sesuai

dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, 5) Fungsi religious, maksud

dari fungsi adalah keluarga merupakan tempat dikembangkannya pendidikan

keagamaan kepada setiap anggota keluarga agar menjadi insan-insan yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pelaksanaan fungsi

religius ini dapat dakukan dengan menjalankan pola hidup yang

bersunggh-sungguh dalam menjalankan kewajiban keagamaan, menyediakan sarana fisik

untuk ibadah dan membina hubungan antara angoota keluarga dengan

lembaga-lembaga keagamaan yang ada dalam masyarakat, 6) Fungsi protektif,

yaitu keluarga sudah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi setiap

anggotanya agar dapat terhindar dari hal-hal negatif. Setiap anggota keluarga

diharapkan dapat memperoleh perlindungan fisik, ekonomi serta psikologis

dalam kehidupan mereka, 7) Fungsi rekreatif, fungsi rekreatif itu sendiri

bertujuan untuk memberikan suasana dan gembira dalam lingkungan keluarga.

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan hiburan maupun melakukan

kegiatan-kegiatan rekreatif baik di dalam keluarga maupun dalam lingkungan

masyarakat, 8) Fungsi ekonomis, yang mana meliputi nafkah, perencanaan

(19)

mungkin harus dapat menumbuhkan kerjasama di antara anggota-anggota

keluarga untuk keberlangsungan kehidupan keluarga, dan 9) Fungsi penentuan

status, yang mana keluarga merupakan suatu wadah dimana setiap individu

yang ada di dalamnya secara otomatis akan mendapatkan status baik bagi ayah,

ibu maupun anak.

Keluarga juga memiliki peran yang ditunjukkan pada tuntutan perilaku

yang harus ditampilkan oleh setiap individu sesuai dengan status yang

disandangnya. Setiap anggota keluarga harus memenuhi peran-peran tetentu

sesuai dengan statusnya untuk menunjukkan bahwa keluarga mereka dapat

berfungsi secara efektif. Peran keluarga tergantung pada variabel budaya

dimana keluarga tesebut berada, tipe serta posisi keluarga dalam daur

kehidupan. Menurut Dubois dan Miley, sebagai anggota keluarga orang tua

dan anak memiliki peran yang harus dilakukan. Peran orang tua, antara lain

terdiri dari: 1) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar dari anak-anaknya yang

meliputi kebutuhan makanan, perlindungan, perawatan kesehatan dan

keamanan serta kebutuhan-kebutuhan emosional, 2) Mendorong

pengembangan intelektual, sosial dan spiritual anak, 3) Bergaul dengan

anak-anaknya dengan menumbuhkan adanya interaksi serta disiplin keluarga yang

sesuai. Sedangkan anak juga mempunyai peran yang harus dilakukan dalam

kehidu pan keluarga, antara lain: 1) Mempelajari perilaku, sikap dan nilai -

nilai dari orang tua. 2) Menunjukkan atau mengembangkan perilaku yang

pantas. 3) Bekerjasama dengan orang tua maupun anggota keluarga lainnya

(20)

Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan

keharusan untuk menjamin keberadaan manusia (Ibrahim, 2001). Sebagai bukti

bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak

dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain.

Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya.

Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling

mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja

sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam

hidup bermasyarakat.

Menurut Ibrahim (2001), perilaku sosial seseorang itu tampak dalam

pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar

pribadi, perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang

lain. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan,

kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial seseorang

merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang

berbeda-beda.

Pembentukan perilaku sosial seseorang dipengaruhi oleh berbagai

faktor baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Pada aspek

eksternal situasi sosial memegang peranan yang cukup penting. Situasi sosial

diartikan sebagai tiap-tiap situasi di mana terdapat saling hubungan antara

manusia yang satu dengan yang lain (W.A. Gerungan : 2001). Dengan kata lain

setiap situasi yang menyebabkan terjadinya interaksi social dapatlah dikatakan

(21)

Gebang merupakan kawasan pesisir laut Cirebon yang mayoritas

masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Pekerjaan menjadi nelayan menjadi

mata pencaharian yang menjadi sangat diandalkan untuk menopang kehidupan

keluarga masyarakat Gebang. Kusnadi (2002) yang menyatakan bahwa nelayan

merupakan unsur sosial yang sangat penting dalam struktur masyarakat pesisir,

maka kebudayaan yang mereka miliki mewarnai karakteristik mewarnai

karakteristik kebudayaan atau prilaku sosial budaya masyarakat pesisir secara

umum, karakteristik yang menjadi ciri-ciri sosial budaya masyarakat nelayan

adalah memiliki struktur relasi patron-klien yang sangat kuat, etos kerja yang

tinggi, memanfaatkan kemampuan diri dan adaptasi optimal, kompetitif dan

berorientasi prestasi, apresiatif terhadap keahlian, solidaritas sosial yang sangat

tinggi dan sistem pembagian kerja yang berbasis seks yang mana laut menjadi

ranah laki-laki dan darat adalah ranah kaum perempuan.

Kehidupan sosial masyarakat pesisir tentu memberikan pengaruh

terhadap perilaku sosial masyarakat yang berada di dalamnya. Perilaku sosial

masyarakat di Gebang tentu berpengaruh terhadap perilaku sosial remaja yang

ada di dalamnya pula. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti

bermaksud melakukan studi secara mendalam yang dituangkan dalam bentuk

karya ilmiah tesis dengan judul Studi Tentang Lingkungan Keluarga dan

Perilaku Sosial Remaja Pada Masyarakat Nelayan Gebang Mekar Kecamatan

(22)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi beberapa permasalahan

yang muncul dalam penelitian ini yaitu:

1) Peran lingkungan sosial masyarakat sangat mempengaruhi perilaku

sosial keluarga yang berimplikasi terhadap perilaku sosial remaja di

dalamnya. Lingkungan pesisir pantai tentu membawa dampak terhadap

perilaku masyarakat di dalamnya.

2) Perilaku sosial keluarga yang dalam prakteknya keluarga menerapkan

bermacam-macam pola asuh yang dijalankan di dalamnya tentu akan

memperikan pengaruh terhadap perilaku sosial remaja di dalamnya.

Sarana dan prasarana yang diberikan oleh keluarga tentu akan

berpengaruh terhadap kebiasaan (habit) dari remaja di dalamnya,

sehingga dimungkinkan apa yang dilakukan oleh remaja adalah hasil

dari kebisaaan dan sarana yang diberikan oleh orang tua atau orang

dewasa di sekitarnya.

3) Masa remaja yang merupakan masa dimana seorang anak mencari

identitas dirinya, oleh karena itu mereka sangat memerlukan peran

pihak lain dalam membentuk perilaku sosial remaja. Peran yang

dibutuhkan oleh para remaja antara lain peran atau respon dari lembaga

pendidikan, lembaga agama dan tokoh masyarakat.

1.3 Cakupan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat diasumsikan cakupan

(23)

perilaku sosial remaja masyarakat nelayan Gebang Mekar Cirebon dan perilaku

sosial remaja masyarakat Nelayan Gebang Cirebon serta pandangan lembaga

sosial terhadap perilaku sosial remaja masyarakat nelayan Gebang Mekar

Cirebon. Deskripsi dampak negatif maupun positif akan prilaku sosial remaja

masyarakat nelayan Gebang Cirebon akan diidentifikasi sesuai temuan empiris

di lapangan yang meliputi gaya hidup, ketaatan terhadap nilai dan norma serta

hubungan terhadap lawan jenis remaja masyarakat nelayan Gebang Cirebon.

Peran lingkungan sosial keluarga dalam penelitian ini hanya diabatasi pada

pola asuh, pandangan hidup, gaya hudup dan arena. Sedangkan lembaga sosial

hanya dibatasi pada lembaga pemerintahan desa, lembaga agama dan lembaga

pendidikan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran lingkungan sosial keluarga terhadap perilaku sosial

remaja di lingkungan masyarakat nelayan Desa Gebang Mekar

Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon ?

2. Bagaimana perilaku sosial remaja di lingkungan masyarakat nelayan

Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon?

3. Bagaimana respon lembaga sosial terhadap perilaku sosial remaja di

lingkungan masyarakat nelayan Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang

(24)

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

1. Menganalisis peran lingkungan keluarga terhadap perilaku sosial

remaja masyarakat kampung nelayan Desa Gebang Mekar Kecamatan

Gebang Kabupaten Cirebon

2. Menganalisis perilaku sosial remaja kampung nelayan Desa Gebang

Mekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.

3. Menganalisis respon lembaga sosial terhadap perilaku sosial remaja di

Kampung Nelayan Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang Kabupaten

Cirebon.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini adalah untuk memperkaya

pengetahuan dan pemahaman terhadap perilaku sosial masyarakat

berdasarkan ciri khasnya menurut ruang, waktu dan tempat yang berbeda,

serta dalam rangka memberi sumbangan dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan pada ilmu-ilmu sosial pada umumnya dan khususnya

teori-teori sosial Bourdieu. Penelitian ini dapat memberi masukan pada dunia

ilmu pengetahuan terkait bidang sosial dan pendidikan khususnya

menyanggah, mendukung, dan mengkritik, menyanggah atau medukung

(25)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Lembaga Pemerintah Gebang Mekar, penelitian ini bisa

dijadikan satu acuan pertimbangan bagi pemerintah dalam

memnentukan dan mengambil kebijakan yang berkaitan dengan

perilaku sosial remaja untuk membuat generasi remaja kedepan

memnjadi lebih baiak.

b. Bagi Tokoh Masyarakat penelitian dapat memberikan

informasi-informasi terkait perilaku sosial remaja dan bisa dijadikan salah

satu acuan tokoh masyarakat dalam menyikapi perilaku-perilaku

sosial remaja.

c. Bagi Keluarga penelitian bisa menjadikan referensi suatu keluarga

dalam mengambil sikap untuk membentuk perilaku-perilaku sosial

remaja yang baik.

d. Bagi Lembaga Sekolah penelitian ini dapat memerikan msukan

kepada sekolah dalam pengembangan kurikulum yang berkaitan

dengan ilmu-ilmu sosial yang berhubungan dengan perilaku sosial

Referensi

Dokumen terkait

Metode Pelaksanaan Pemanfaatan Limbah kotoran sapi sebagai bahan utama budidaya cacing tanah di Dusun Sebaluh Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini

Peneliti mendapatkan hasil tentang sumber informasi yang didapatkan tentang tenun, kebuhan informasi yang ada dalam suatu media, dan konten buku yang diinginkan. Bentuk informasi

“Pengintegrasian itu perlu sekali , sebagai mana yang telah dicanangkan oleh kementerian hukum dan ham khususnya bapak Menteri hukum dan ham dalam kuliah umum

Penelitian ini juga berutujuan mendeskripsikan perbedaan kemampuan menyunting karangan argumentasi antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan, Program Studi Pendidikan

Persentase penguasaan konsep larutan asam basa peserta didik jika ditinjau pada tiap indikator materi asam basa menunjukkan bahwa kelas eksperimen memperoleh

Pewadahan merupakan tempat penyimpanan sampah sementara yang disiapkan oleh masing-masing pedagang di pasar sebelum diangkut dan dibuang ke TPS, di Pasar atas

Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif pada pada ibu menyusui di

kenaikan jumlah penduduk yang tidak terkendali, pada suatu saat akan melampaui.. daya dukung lingkungan yaitu kemampuan suatu daerah