• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTPP s 2Q15 review. Outstanding top line during uncertainty. Figure 1. PTPP s earnings performance 20,000 15,000 10,000 5,000

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PTPP s 2Q15 review. Outstanding top line during uncertainty. Figure 1. PTPP s earnings performance 20,000 15,000 10,000 5,000"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Renaldy Effendy +62-21-515-1140 [email protected] For subscription of our Daily Focus, please contact us at [email protected]

Figure 1. PTPP’s earnings performance

Embun Pagi

PTPP’s 2Q15 review

Outstanding top line during uncertainty…

PT Pembangunan Perumahan (PTPP) mencatat pendapatan bersih di 2Q15 sebesar IDR3,239.7bn (+63.5% QoQ, +24.4% YoY). Perusahaan juga mencatat laba kotor sebesar IDR405.3bn (+45.9% QoQ, +24.9% YoY), laba operasi sebesar IDR305.9bn (+59.5% QoQ, +28.6% YoY), dan laba sebelum pajak sebesar IDR220.9bn (+36.3%

QoQ, +30.1% YoY). Selain itu PTPP mampu mempertahankan margin laba kotor di 12.5%, dan meningkatkan marjin OP menjadi 9.4% dari 9.1% di 2Q14. Total order book sampai akhir Juli 2015 sebesar IDR44.14tr, yang terdiri dari kontrak baru sebesar IDR15.14tr dan proyek carry over sebesar IDR29tr. Meskipun banyak pengamat percaya bahwa ekonomi sedang dalam kondisi sulit baik secara global maupun domestik, manajemen PTPP masih positif terhadap target kontrak baru pada tahun 2015 yang dipercaya dapat mencapai IDR27tr (menyatakan 56.0% dari target akhir tahun).

… but bottom line disappoints due to minority interests

Laba bersih 2Q15 adalah IDR67.2bn (-28.1% QoQ, -21.5% YoY) dikarenakan peningkatan yang tajam dalam kepentingan nonpengendali akibat dari salah satu anak perusahaan, PT PP Properti (PPRO) melakukan IPO di 2Q15. Laba bersih PPRO di 1H15 tercatat IDR142.9bn vs. PTPP’s IDR160.8bn, yang membuat kita menyimpulkan bahwa bisnis properti PPRO mempunyai dampak besar terhadap laba bersih PTPP. Marjin laba bersih PPRO di 1H15 sebesar 20.4% vs. PTPP’s 3.1%.

Dibandingkan dengan pemain konstruksi BUMN lainnya, PTPP mencatat pertumbuhan laba bersih terburuk diikuti oleh Wijaya Karya (WIKA; +126.0% QoQ, +20.7% YoY), Adhi Karya (ADHI; +464.2% QoQ, +37.0% YoY), and Waskita Karya (WSKT; +1229.7% QoQ, +195.2% YoY). Pada Aug 24th, PTPP diperdagangkan di 29.3x trailing P/E vs. rata-rata kontraktor BUMN di 23.1x dan 24.9% trailing ROE vs.

18.2%.

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 4,163.7 -4.0 -10.7 -16.4

MSCI EM 771.8 -5.0 -10.8 -25.1

HANG SENG 21,251.6 -5.2 -10.8 -11.0

KOSPI 1,829.8 -0.1 -10.6 -11.2

FTSE 5,898.9 -4.9 -6.0 -8.7

DJIA 15,871.4 -3.6 -6.3 -3.6

NASDAQ 4,526.2 -3.8 -7.5 3.3

Valuation

2015F P/E (x) P/B (x) ROE (%)

JCI 13.4 2.1 17.2

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.50 0 0 -25

3yr 8.36 6 44 60

10yr 9.05 11 79 78

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 14,050.00 0.8 3.7 19.0

USD/KRW 1,198.93 0.3 2.7 17.5

USD/JPY 118.41 -3.0 -3.9 13.8

USD/CNY 6.40 0.0 2.9 3.8

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 38.2 -5.5 -21.3 -58.2

Gold 1,155.1 -0.5 5.6 -9.5

Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4

Palm Oil 540.0 1.3 -10.0 -17.0

Rubber 108.8 0.0 -11.5 -14.6

Nickel 9,515.0 -6.7 -15.8 -49.3

Copper 4,951.0 -2.1 -5.9 -30.0

Tin 14,055.0 -5.7 -3.3 -32.7

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

1,200 5,500

(pt) JCI MSCI EM (pt)

8.0 9.0 10.0 11.0

5,000 10,000 15,000 20,000 25,000

(%) (IDRbn)

Revenue OP Margin

(2)

Local flashes

SMCB: Holcim Operasikan Pabrik Tuban Berkapasitas 3,4 Juta Ton Per Tahun. PT Holcim Indonesia Tbk meresmikan pabrik barunya di Tuban, Jawa Timur, Senin (24/8/2015). Pabrik berkapasitas produksi 3,4 juta ton per tahun ini diresmikan Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Saleh Husin. “Dengan berdirinya pabrik baru ini, tentunya akan menambah kapasitas produksi semen nasional secara signifikan. Kami harapkan, ini mampu mendukung kebutuhan dan pasokan semen," ujar Saleh.

Peningkatan kapasitas produksi semen secara nasional ini, sejalan dengan program percepatan pembangunan infrastruktur terpadu yang membuat potensi pengembangan industri semen dalam negeri terus meningkat. (Kompas)

MPMX: Taipan Edwin Soeryadjaya Buyback Saham MPMX. Perusahaan milik taipan Edwin Soeryadjaya PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback maksimum Rp50 miliar. Troy Parwata, Direktur Utama Mitra Pinasthika Mustika, mengatakan rencana buyback saham dilakukan setelah adanya surat edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir pekan lalu. (Bisnis Indonesia)

INAF: Rupiah Tembus Rp14.000, Indofarma Tak Ubah Target. PT Indofarma (Persero) Tbk tidak mengubah rencana kerja perusahaan sekalipun nilai tukar rupiah meleset jauh dari asumsi yang dipakai perseroan pada awal tahun. Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Yasser Arafat mengatakan perseroan tetap mengejar target penjualan dan laba bersih masing-masing Rp1,7 triliun dan Rp30 miliar. Padahal, kurs rupiah sudah melewati asumsi perseroan Rp12.500 per dolar Amerika Serikat sekaligus melampaui level uji ketahanan (stress test) Rp14.000 per dolar AS. (Bisnis Indonesia) ABMM: ABM Investama menyiapkan US$ 50 juta untuk IPP. PT ABM Investama Tbk (ABMM) terus menggeber bisnis di luar sektor batubara seperti proyek kelistrikan.

Emiten ini menyiapkan dana antara US$ 40 juta- US$ 50 juta khusus untuk pengembangan proyek independent power producer (IPP). Yovie Priadi, Direktur ABMM, mengatakan, ada beberapa tender proyek IPP yang sedang diikuti, baik itu pembangkit listrik tenaga batubara ataupun tenaga gas. Setidaknya, ada tiga lokasi proyek yang sedang dibidik, yakni Sumatera, Bangka dan Kalimantan. Total kapasitas proyek ini mencapai 300 megawatt (MW) hingga 400 MW. Ia menjelaskan, meskipun kondisi pasar global sedang lesu, ABMM tetap berekspansi, khususnya di proyek nonbatubara. (Kontan)

WSKT: Waskita Toll Road Tambah Modal PT Cinere Serpong Jaya. Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yakni PT Waskita Toll Road telah menambah modal disetor dan ditempatkan sebesar Rp7,03 miliar kepada PT Cinere Serpong Jaya.

"Penambahan itu direncanakan untuk modal kerja atau pendanaan operasional dari PT Cinere Serpong Jaya ," kata Kepala Hubungan Investor Waskita Karya Shastia Hadiarti.

(Bisnis Indonesia)

RALS: Siapkan Rp400 Miliar, Emiten Ramayana Bakal Buy Back Saham Tanpa RUPS.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menyambut baik penetapan buy back saham tanpa RUPS yang telah disebutkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).‎ Emiten ritel ini langsung menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp400 miliar‎ untuk melakukan buy back saham tanpa RUPS tersebut. Direktur Ramayana Lestari Sentosa, Suryanto mengatakan, perseroan sudah siapkan dana Rp400 miliar untuk pembelian kembali saham perseroan hingga harga maksimum sesuai dengan peraturan berlaku.

Sehingga jumlah nominal saham yang dibeli perseroan bergantung pada harga saham di pasar modal Indonesia. (Metrotvnews)

(3)

Technical analysis

View from the Charts

Semakin besarnya kekhawatiran para pelaku pasar terhadap perkembangan situasi perkonomian serta merosotnya pasar modal di Cina, melemahnya kembali harga-harga komoditas tambang terutama ketakutan akan perlambatan pertumbuhan perekonomian global, telah mengakibatkan IHSG kembali terpuruk hingga mencapai 4.0% dan ditutup pada level 4,164 mendekati support level 4,128 dari 200.0% fibonacci retracement. Para investor asing mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar IDR734.2bn, dari total keseluruhan nilai perdagangan kemarin IDR5.7tr dengan rasio 29:277, dan 64 saham tidak mengalami perubahan harga. Sektor industri dasar dan perkebunan, merupakan sektor yang terpukul paling dalam, masing-masing mengalami tekanan hingga mencapai 7.7% serta 6.8% mencatatkan level terendahnya 306.1/1,535.0. Sementara, dilain sisi, sektor perdagangan dan konsumsi berhasil berbalik arah dari level terendah intrady dan bergerak positif sebesar 4.1% and 4.7%.

Saat ini IHSG diperdagangkan pada 11.2 oversold stochastic yang disertai dengan munculnya sinyal ‘golden cross’ dan adanya eskalasi sebesar 5% dari rata-rata jumlah saham yang diperdagangkan selama 20 hari, yang memberikan ruang serta peluang bagi IHSG untuk melakukan pembalikan arah menuju celah 4,242-4,336 yang terbentuk pada perdagangan kemarin. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan arah positif, dalam kisaran 4,150-4,290, berkenaan dengan adanya sinyal kuat stochastic dan melebarnya bollinger band. Perketat support level 4,100- 4,110, untuk mengantisipasi berlanjutnya tekanan pelemahan apabila IHSG gagal melakukan penetrasi resistensi terdekat 4,195-4,200.

Chart 1. IHSG Daily Chart Chart 2. IHSG Intraday Chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Recommendation Trading Buy

Close 4,164

Resistance 4,195

Support 4,130

Stop-Loss 4,110

Indicator daily

Stoch DN

MACD DN

PSAR DN

Volume DN

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

(4)

Stocks on our focus list

PT Bank Central Asia, Tbk (BBCA)

Bargain hunting pada BBCA menjelang akhir sesi perdagangan kemarin, mendorong adanya perlawanan beli yang membentuk doji. BBCA ditutup melemah 4,8% di harga IDR11,300 setelah sebelumnya tersungkur hingga mencapai 7.4% menguji support IDR11,000.

Goldencross pada area oversold 12.9 dengan eskalasi peningkatan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 109.7% dibandingkan rata-rata 20 hari-nya telah membuka peluang swing positif menguji resistensi harga IDR11,850 serta mencoba menutup celah harga yang tersisa dikisaran IDR12,200-12,250.

Tentukan stop buy level pada harga IDR11,900-12,000, serta perketat stop-loss IDR11,000-11,150 untuk mengantisipasi adanya fluktuasi harga yang melebar.

Recommendation Accumulate Buy

Target Price 12,150

Close 11,300

Resistance 11,850

Support 11,250

Stop-Loss 11,000

Indicator daily

Stoch GC

MACD DN

PSAR DN

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 3. BBCA

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

Pada perdagangan kemarin INDF mengalami tekanan pelemahan hingga mendekati 10%

menguji support terdekatnya di level harga IDR4,850, sebelum akhirnya ditutup pada harga IDR4,955.

Sebagaimana beberapa saham unggulan lain yang memiliki sinyal golden cross pada area oversold stochastic, INDF pun memiliki peluang serta ruang untuk menguji resistensi terdekatnya di IDR5,250 ataupun celah harga IDR5,275-5,400 pada 5.9 oversold stochastic.

Perketat stop-loss IDR4,840-4,850, apabila INDF gagal melakukan penetrasi resistensi harga IDR5,250.

Recommendation Trading Buy

Target Price 5,400

Close 4,955

Resistance 5,275

Support 4,890

Stop-Loss 4,850

Indicator daily

Stoch GC

MACD DN

PSAR DN

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 4. INDF

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVR)

Bargain hunting serta akumulasi pembelian menjelang penutupan akhir sesi kemarin, UNVR bangkit dari keterpurukannya di awal sesi perdagangan yang menekan pelemahan harga hingga -7.3% menguji stop-loss support IDR33,000 dan ditutup pada level IDR34,000 membentuk hammer dipenghujung downtrendnya.

Untuk dapat kembali pada area distribusi positif IDR39,250-41,500 dengan basis support psikologis dari target double-bottom IDR39,050, UNVR diharapkan mampu memanfaatkan peluang melanjutkan reversal menguji penetrasi resistensi IDR35,00 serta menutup celah harga yang terbentuk di area IDR35,000-35,300.

Dengan adanya momentum positif tersebut, tentukan stop-buy pada area IDR34,800- 34,850, dan perketat stop-loss harga IDR33,000 apabila UNVR gagal bergerak pada area IDR34,000-34,600.

Recommendation Trading Buy

Target Price 35,100

Close 34,000

Resistance 35,000

Support 33,350

Stop-Loss 33,000

Indicator daily

Stoch GC

MACD NM

PSAR DN

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 5. UNVR

HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is Aug, 21th

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 13,100

13,200 13,300 13,400 13,500 13,600 13,700 13,800 13,900 14,000

4,200 4,400 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400

5/25 6/8 6/22 7/6 7/20 8/3 8/17

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

-4.0

-9.2

-14.3

-19.7 1.0

-0.2

1.0

9.2

-24 -20 -16 -12 -8 -4 0 4 8 12

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

-70

-187

-52 -134 -63

-349

-1,217 -771

-362

-662 -115

-467

-1,400 -1,200 -1,000 -800 -600 -400 -200 0

Korea Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

5/15 6/15 6/15 7/15 7/15 8/15 8/15

Brent (L) CPO(R) (USD)

( (USDmn)

1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400

40 50 60 70

5/15 5/15 6/15 6/15 7/15 7/15 8/15

Brent (L) CPO(R) (USD)

( (USDmn)

70 75 80 85 90 95 100 105 110 115

5/15 6/15 7/15 8/15

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

80 85 90 95 100 105 110 115

5/15 6/15 7/15 8/15

Silver Gold Platinum

(8)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY14 FY15 FY14 FY15 FY14 FY15

FINANCIALS

Bank Central Asia BBCA 11,300 278,602 -4.8 -14.7 -17.7 -4.2 19.6 15.4 4.2 3.1 23.3 21.3

Bank Mandiri Persero BMRI 8,175 190,750 -3.8 -9.2 -18.3 -22.3 12.7 9.2 2.4 1.6 20.9 18.8

Bank Rakyat Indonesia Persero BBRI 9,150 225,723 -3.7 -10.5 -9.4 -18.8 11.9 9.0 2.9 1.9 27.4 23.5 Bank Negara Indonesia Persero BBNI 4,125 76,926 -4.1 -9.8 -17.5 -22.9 10.6 7.5 1.9 1.2 20.2 15.9

Bank Danamon Indonesia BDMN 2,750 26,358 -10.0 -22.2 -33.1 -28.7 16.7 9.0 1.3 0.8 8.1 8.6

CONSUMER

Gudang Garam GGRM 41,450 79,753 -7.9 -10.9 -18.7 -25.3 21.8 14.5 3.5 2.2 17.2 15.6

Indofood CBP Sukses Makmur ICBP 12,650 73,762 1.6 1.2 1.8 25.2 29.3 23.7 5.4 4.6 19.5 20.2

Indofood Sukses Makmur INDF 4,955 43,507 -8.7 -16.4 -19.4 -30.2 18.9 10.9 2.4 1.6 16.0 15.0

Kalbe Farma KLBF 1,510 70,781 0.0 -3.2 -9.6 -10.7 41.6 31.2 9.1 6.6 23.6 22.0

Unilever Indonesia UNVR 34,000 259,420 -4.5 -7.6 -14.9 7.6 43.0 42.1 53.6 52.3 129.6 127.2

AGRICULTURAL

Astra Agro Lestari AALI 15,250 24,015 -7.9 -20.3 -33.5 -41.7 15.3 13.4 3.3 2.0 23.5 14.9

PP London Sumatera Indonesia LSIP 935 6,379 -6.0 -16.1 -38.1 -53.9 14.1 8.4 1.8 0.9 13.7 11.2

Sawit Sumbermas Sarana SSMS 1,760 16,764 -5.4 -5.4 -11.1 36.4 22.2 16.9 5.4 9.1 27.6 29.0

INFRASTRUCTURE

XL Axiata EXCL 2,800 23,916 -1.8 7.7 -10.4 -50.4 N/A 176.4 3.0 1.7 -6.1 0.1

Jasa Marga JSMR 4,830 32,844 -6.7 -12.2 -18.1 -23.9 34.2 20.8 4.9 3.1 14.9 14.6

Perusahaan Gas Negara PGAS 2,880 69,816 -9.9 -14.9 -29.8 -51.8 16.1 8.2 4.2 1.6 27.2 19.5

Tower Bersama Infrastructure TBIG 6,875 32,976 -1.4 -3.2 -19.1 -11.9 35.3 21.2 11.5 5.8 32.7 30.9

Telekomunikasi Indonesia TLKM 2,660 268,128 -2.6 -7.5 -6.8 -0.4 19.1 15.9 4.1 3.5 22.8 22.3

BASIC-INDUSTRIES

Semen Indonesia SMGR 7,200 42,707 -9.7 -17.5 -35.9 -57.1 17.3 8.3 4.0 1.6 24.8 19.6

Charoen Pokphand Indonesia CPIN 1,420 23,285 -15.5 -30.4 -47.0 -64.8 35.3 10.6 5.7 1.8 16.7 19.4

Indocement Tunggal Prakarsa INTP 16,575 61,016 -6.1 -12.5 -24.7 -34.6 17.5 12.2 3.7 2.4 22.1 19.5

Japfa Comfeed Indonesia JPFA 314 3,347 -13.0 -18.0 -39.0 -75.8 30.6 658.3 2.1 0.7 6.9 -1.9

MINING

Indo Tambangraya Megah ITMG 8,425 9,520 -3.7 -11.3 -16.0 -69.6 6.9 5.1 1.6 0.8 22.3 15.2

Adaro Energy ADRO 474 15,161 -3.3 -5.2 -15.4 -62.2 15.0 5.6 1.0 0.4 6.5 6.0

Aneka Tambang ANTM 470 4,483 -6.9 -11.3 -19.7 -61.8 N/A N/A 0.9 0.5 -6.3 -0.2

Vale Indonesia INCO 1,310 13,017 -10.3 -28.2 -43.8 -68.0 17.2 7.8 1.6 0.5 9.8 6.9

Tambang Batubara Bukit Asam PTBA 5,325 12,270 -4.5 2.9 -15.8 -60.9 13.5 8.0 3.2 1.3 25.2 17.4

TRADE

United Tractors UNTR 17,100 63,785 -8.1 -13.2 -7.4 -27.3 12.0 10.3 1.8 1.6 15.4 15.9

AKR Corporindo AKRA 5,600 22,062 1.8 -0.4 -4.7 10.9 19.8 19.8 3.0 3.6 15.9 17.7

Global Mediacom BMTR 1,160 16,470 -1.7 -10.1 0.4 -42.6 27.4 14.2 1.8 1.4 6.9 11.4

Matahari Department Store LPPF 14,900 43,477 -4.2 -12.9 -13.9 -10.5 30.9 23.2 246.5 36.0 N/A 267.3

Media Nusantara Citra MNCN 1,605 22,913 -8.0 -21.3 -17.5 -44.9 20.2 12.5 4.0 2.3 21.6 19.1

Matahari Putra Prima MPPA 2,290 12,316 1.6 -13.3 -22.5 -26.1 29.6 21.4 5.8 3.5 18.0 18.2

Surya Citra Media SCMA 2,450 35,823 -3.5 -10.9 -16.8 -38.8 35.2 23.1 14.9 9.1 47.0 41.0

Siloam International Hospital SILO 13,800 15,954 -6.6 -11.0 -13.2 -11.3 253.1 151.8 9.6 9.1 3.8 5.8

PROPERTY

Bumi Serpong Damai BSDE 1,395 26,849 -9.4 -17.5 -23.6 -14.9 8.5 9.9 2.2 1.4 29.9 16.2

Adhi Karya ADHI 1,725 3,107 -9.9 -21.6 -32.7 -45.2 19.3 8.5 3.6 1.5 19.7 18.0

Alam Sutera Relaty ASRI 339 6,661 -7.1 -23.0 -34.2 -37.2 10.0 4.9 1.8 0.9 19.5 18.8

Ciputra Development CTRA 780 11,829 -7.1 -27.4 -35.8 -36.1 14.4 8.4 2.6 1.4 19.2 17.8

Lippo Karawaci LPKR 975 22,501 -1.5 -9.3 -18.4 -15.2 9.1 13.4 1.5 1.3 17.9 10.7

Pembangunan Perumahan PTPP 3,290 15,932 -4.6 -14.4 -19.0 35.4 32.5 22.2 7.2 4.8 24.3 25.4

Pakuwon Jati PWON 340 16,374 0.0 -8.1 -20.9 -21.3 9.9 8.7 4.0 2.1 50.1 26.1

Summarecon Agung SMRA 1,450 20,919 -8.8 -12.9 -16.4 4.3 15.7 15.6 4.0 3.2 28.2 21.9

Wijaya Karya WIKA 2,460 15,127 -6.6 -10.9 -18.9 -15.9 36.7 23.0 5.7 3.4 17.7 14.7

Waskita Karya WSKT 1,600 22,387 -5.9 -10.9 -11.8 77.5 28.3 26.3 5.0 3.6 19.2 14.2

MISCELLANEOUS

Astra International ASII 5,675 229,744 -6.2 -11.7 -14.7 -26.5 15.7 12.7 3.1 2.2 21.4 17.3

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 1,555.2 -6.8 ACES IJ 630 10,805 10.53

Mining 855.4 -3.6 TINS IJ 515 3,836 (8.85)

Basic-Industry 308.2 -7.7 EMTK IJ 10600 59,784 6.00

Miscellaneous Industry 990.8 -5.5 AISA IJ 1575 5,069 2.27

Consumer Goods 1,913.0 -3.6 ISAT IJ 4080 22,170 2.26

Property & Construction 436.0 -4.4 AKRA IJ 5600 22,062 1.8

Infrastructure 883.9 -3.4 SMMT IJ 1350 4,253 (6.90)

Finance 599.6 -3.9 ICBP IJ 12650 73,762 1.61

Trade 829.0 -2.1 MPPA IJ 2290 12,316 1.55

Composite 4,163.7 -4.0 HERO IJ 1305 5,460 0.4

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

EMTK IJ 6.0 10,600 ASII IJ -6.2 5,675

ICBP IJ 1.6 12,650 BBCA IJ -4.8 11,300

ACES IJ 10.5 630 UNVR IJ -4.5 34,000

ISAT IJ 2.3 4,080 BBRI IJ -3.7 9,150

AKRA IJ 1.8 5,600 PGAS IJ -9.9 2,880

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

2:00am EUR German Final GDP q/q 0.4% 0.4%

3:15am CHF Employment Level 4.24M 4.23M

4:00am EUR German Ifo Business Climate 107.6 108.0

9:00am EUR Belgian NBB Business Climate -3.2 -4.1

9:00am USD HPI m/m 0.4% 0.4%

9:00am USD S&P/CS Composite-20 HPI y/y 5.1% 4.9%

9:45am USD Flash Services PMI 54.1 55.7

10:00am USD CB Consumer Confidence 92.8 90.9

10:00am USD New Home Sales 512K 482K

10:00am USD Richmond Manufacturing Index 9 13

12:25pm CAD Gov Council Member Schembri Speaks

6:45pm NZD Trade Balance -600M -60M

7:50pm JPY SPPI y/y 0.4% 0.4%

9:30pm AUD Construction Work Done q/q -1.5% -2.4%

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sour ces which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any resp onsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or l iability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy there in or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

Gambar

Figure 1. PTPP’s earnings performance

Referensi

Dokumen terkait

However, the findings of this study indicated that instead of challenging the use of the NSE policy, English teachers in this study were forced to help students to pass the

Iman pertama-tama dan terutama menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Dalam iman manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas memasuki hidup manusia

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang

Sayuran hijau kaya akan vitamin dan serat ini juga mengandung oksalat da- lam jumlah tinggi, jika dikonsumsi terlalu banyak makanan tinggi oksalat akan meningkatkan jumlah

tingkat produksi kentang di Provinsi Aceh, yaitu: (i) Tingkat produksi kentang sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit kentang yang dipakai, dan karena keterbatasan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROMOSI,

 Pengurangan kas di bendahara pengeluaran adalah belanja operasi sebesar Rp. Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1a. Tidak ada penerimaan

Dari paparan tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mendukung peran wanita dalam pendididikan agama Islam anak adalah lingkungan masyarakat