BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Dalam sebuah penelitian perlu adanya objek dan metode yang digunakan, sehingga hasil penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan baik secara teori maupun secara empirik dilapangan. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat dan mempunyai nilai, dan dapat memiliki tempat terutama dalam kajian ilmu yang digunakan.
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independen variabel yang pertama adalah Physical Evidence yang terdiri dari desain fasilitas, kenyamanan, peralatan, pakaian karyawan dan jaminan. Variabel terikat atau dependen variabel ialah keputusan penggunaan jasa angkutan yang terdiri dari Keputusan pembelian berdasarkan produk/Jasa, Keputusan pembelian/penggunaan berdasarkan merek, Keputusan pembelian/penggunaan berdasarkan saluran pembelian, Keputusan pembelian/penggunaan berdasarkan waktu pembelian, dan .Keputusan pembelian/penggunaan berdasarkan jumlah produk yang dibeli.
Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat sebagai penumpang bis antar kota antar provinsi di Terminal Guntur Kabupaten Garut, maka hal-hal yang akan dianalisis adalah yang berhubungan dengan pengaruh Physical Evidence terhadap keputusan penggunaan jasa angkutan yang di sediakan P.O. Primajasa, Karunia Bakti dan Saluyu.
3.2. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian 3.2.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian menggunakan penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Arikunto (2002:9) deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untruk memperoleh deskripsi tentang ciri-ciri variabel. Penelitian deskriptif yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai gambaran tentang pengaruh bukti fisik terhadap keputusan penggunaan bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) di Kabupaten Garut.
Penelitian deskriptif di sini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan organda bis AKAP di Kabupaten Garut berpengaruh terhadap keputusan penumpang dalam menggunakan jasa angkutan.
Penelitian deskriptif menurut Winarno Surakhmad (2003:131) adalah:
“Penyelidikan yang menentukan, menganalisa, mengklasifikasikan penyelidikan dan teknik survey, teknik angket, observasi atau dengan teknik tes, studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak analisa kuantitatif operasional”.
Berhubungan dengan metode deskriptif ini, Winarno (2002 : 140) berpendapat mengenai ciri-cirinya, yaitu:
1. Memuaskan diri pada pemecahan masalah pada masa sekarang dan aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis (karena itu metode ini sering disebut metode analitik).
Adapun jenis penelitian verifikatif menurut Suharsimi Arikunto (2002:7) pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Di dalam penelitian ini akan diuji mengenai pengaruh Physical Evidence terhadap keputusan penggunaan bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) di Kabupaten Garut.
3.2.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survey dan metode explanatory survey. KerLinger dalam Sugiyono (2004:7),
bahwa yang dimaksud dengan metode survei adalah Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Sugiyono (2004:11) mengatakan explanatory survey adalah suatu penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan
kausal dua variabel melalui pengujian hipotesis, diamana data yang dianalisis merupakan sampel dari populasi Informasi yang dikumpulkan langsung menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Untuk memperoleh data yang jelas dan sesuai dengan permasalahan penelitian maka terlebih dahulu ditetapkan variabel-variabel dari permasalahan yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel (X) sebagai variabel independent adalah Physical Evidence, sedangkan yang menjadi variabel (Y) atau variabel dependent adalah keputusan penggunaan, sebagai acuan operasionalisasi variabel disajikan pada Tabel 3.1
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel Subvariabel Konsep Indikator Ukuran Skala No
Item
Physical Evidance (X)
Lingkungan fisik
perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible apa saja yang diinginkan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peran jasa itu
(Lupiyoadi, 2001:77) Desain
fasilitas
Merupakan kerangka bentuk atau rancangan pada bagian dalam dan luar ruangan.
• Penampilan warna luar bis
• Interior dalam bis
• Kedudukan kursi
• Tingkat Penampilan warna luar bis
• Tingkat Interior dalam bis
• Tingkat Kedudukan kursi
Ordinal A.1 A.2 A.3
• Kelengkapan Sarana Audio
• Tingkat
Kelengkapan Sarana Audio
A.4
Kenyamanan Keadaan yang membuat situasi menyenangkan, tenang dan aman
• Kebersihan dalam bis
• Kenyamanan tempat duduk/kursi
• Kualitas udara
• Kebisingan
• Tingkat Kebersihan dalam bis
• Tingkat
Kenyamanan tempat duduk/kursi
• Tingkat kualitas udara
• Tingkat kebisingan
Ordinal B.1 B.2
B.3 B.4 Peralatan Berbagai kelengkapan alat
yang dipakai untuk melakukan sesuatu
• Ketepatan Kegunaan peralatan
• Keadaan peralatan
• Ketersediaan peralatan
• Tingkat Ketepatan Kegunaan peralatan
• Tingkat Keadaan peralatan
• Tingkat ketersediaan peralatan
Ordinal C.1
C.2
C.3 Pakaian
karyawan
Pakaian yang seragam yang dipakai oleh orang yang bekerja pada suatu organisasi sesuai dengan ketentuan perusahaan dengan memperhatikan
• Kesopanan pakaian
• Kerapihan pakaian
• Kebersihan pakaian
• Tingkat Kesopanan pakaian
• Tingkat Kerapihan pakaian
• Tingkat Kebersihan pakaian
Ordinal D.1 D.2 D.3
estetika dan kenyamanan pada waktu bekerja.
• Kecocokan warna Pakaian
• Tingkat Kecocokan warna Pakaian
D.4 Jaminan
Berupa kemampuan karyawan untuk
menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah
dikemukakan kepada konsumen
• Cara mengemudi sopir
• Sistem keamanan dalam bis
• Sistem Keselamat selama perjalanan
• Tingkat Cara mengemudi sopir
• Tingkat Sistem keamanan dalam bis
• Tingkat Sistem Keselamat selama perjalanan
Ordinal E.1 E.2 E.3
Keputusan Pembelian / Keputusan Penggunaan (Y)
Keputusan pembelian adalah keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar membeli produk
(Kotler & Amstrong 2001:226)
1.Keputusan pembelian berdasarkan produk/jasa yang dibeli
2.Keputusan pembelian berdasarkan merek yang dibeli
3.Keputusan pembelian
• Tingkat penilaian responden terhadap keputusan
pembelian/pengguna an berdasarkan produk/jasa yang dibeli
• Tingkat penilaian responden terhadap keputusan
pembelian/pengguna an berdasarkan merek yang dibeli
• Tingkat penilaian responden terhadap keputusan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
F.1
F.2
F.3
berdasarkan saluran pembelian
4.Keputusan pembelian berdasarkan waktu pembelian
5.Keputusan pembelian berdasarkan Jumlah
produk/jasa yang dibeli
pembelian/pengguna an berdasarkan pemasok/
Penyalur
• Tingkat penilaian responden terhadap keputusan
pembelian/pengguna an berdasarkan waktu
• Tingkat penilaian responden terhadap keputusan
pembelian/pengguna an berdasarkan jumlah/kuantitas
Ordinal
Ordinal
F.4
F.5
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variable yang diteliti. Dimana informasi merupakan data yang telah diolah dan memilki arti bagi pemakai (Husein Umar, 2002:82)
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang diperlukan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu :
1. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dianggap telah mewakili populasi.
2. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sebelumnya, diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel dan tulisan- tulisan ilmiah seperti jurnal.
Dalam penelitian ini berikut data yang diperoleh:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Jenis Data Sumber Data
1 Jumlah penumpang tahun 2006-2008 Sekunder PO.Primajasa, PO Karunia Bakti, PO Saluyu
2 Jumlah armada bis ditiap perusahaan Sekunder PO.Primajasa, PO Karunia Bakti, PO Saluyu
3 Kondisi armada tiap perusahaan Sekunder PO.Primajasa, PO Karunia Bakti, PO Saluyu
4 Jumlah Armada yang beroperasi Sekunder PO.Primajasa, PO Karunia Bakti, PO Saluyu
5 Peringkat Bis berdasarkan Jumlah Penumpang
Sekunder PO.Primajasa, PO Karunia Bakti, PO Saluyu
6 Rekapitulasi armada bis yang beroperasi Sekunder PO.Primajasa,
PO Karunia Bakti, PO Saluyu
7 Alasan penumpang menggunakan bis Primer Konsumen 8 Tanggapan penumpang terhadap kondisi
bis
Primer Konsumen 9 Tanggapan konsumen terhadap Physical
Evidence
Primer Konsumen 10 Tanggapan konsumen terhadap keputusan
penggunaan
Primer Konsumen
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi
Dalam mengumpulkan dan menganalisa suatu data, langkah yang paling utama adalah menentukan terlebih dahulu populasi.
Sebuah penelitian selalu berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting.
Menurut Sugiyono (2006:72) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Batasan lebih jelas disampaikan oleh Uber Silalahi (2006:147), sebagai berikut:
Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penyidik tertarik. Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit yang darinya sampel dipilih. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik dan tidak secara mendua.
Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Definisi Populasi menurut Sudjana (1997:66) : "populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitas mengenai karakteristik-karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya". Sedangkan
menurut Sugiyono (2005:90) mendefinisikan "Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan".
Berdasar hal di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa armada bis AKAP yang berada di terminal Guntur Di Kabupaten Garut trayek Garut – Jakarta.
Populasi Penumpang bis yang terdapat di Terminal Guntur Kota Garut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
Penumpang bis yang terdapat di Terminal Guntur Kabupaten Garut
No Trayek Jumlah Penumpang
1 Garut – Bandung 10.000
2 Garut – Bekasi 5.400
3 Garut – Cikarang 3.000
4 Garut – Jakarta 7.500
5 Garut – Tasikmalaya 1.500
Jumlah 103.000
Sumber : Kantor Pengelola Terminal Guntur Garut 2009
Populasi Penumpang bis AKAP trayek Garut – Jakarta di terminal Guntur Kabupaten Garut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.4
Populasi Penumpang bis AKAP trayek Garut – Jakarta di terminal Guntur
No Perusahaan Jumlah Penumpang
1 PO Primajasa 3.000
2 PO Karunia Bakti 2.940
3 PO Saluyu 415
Jumlah 6.355
Sumber : Survei Pra Penelitian di Lapangan 2009
3.5.2 Sampel
Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang presentatif dan mewakili maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109), yang dimaksud dengan sampel adalah "sebagian atau wakil populasi yang diteliti". Sedangkan menurut Sugiyono (2005:90), yang dimaksud dengan sampel adalah "bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu".
Di dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, dalam hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia sehingga peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang tidak diteliti. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh pengguna jasa bus AKAP trayek Garut-Jakarta.
Data yang telah dimiliki dari hasil pra penelitian berupa populasi berukuran 100. Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
N n n n
0 0
1+
= (Harun Al Rasyid,1994:44)
Sedangkan n0 dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut
2
0
2) 1 (
−
= δ
α s Z
n (Harun Al Rasyid, 1994:44)
Keterangan : N = Populasi N = Ukuran sampel
n0 = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit
s = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Emperical Rule
δ = Bound of error yang bisa ditolerir/dikehendaki sebesar 5%
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat dihitung besarnya sampel dari jumlah populasi yang ada, yaitu sebagai berikut :
a.Distribusi skor bebrbentuk kurva distribusi b.Jumlah item = 30
c.Nilai tertinggi skor responden : (30 X 5) = 150 d.Nilai terendah skor responden : (30 X 1) = 30
e.Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 150 – 30 = 120
f. S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi (populasi standar deviator) diperoleh :
S = (0,21).(120) = 25
Keterangan : S = (0,21), berdasarkan pengamatan dari jawaban responden yang berbentuk kurva kiri , , artinya jawaban responden kebanyakan ada di skor 4 dan 5.
g. Dengan derajat kepercayaan
= 95 % dimana α = 0,05, Z ( 1 - α ) = 0,975 = 1,96 2
(Lihat tabel Z yaitu tabel nominal baku akan diperoleh nilai 1,96) h.Jadi, n0 = (1,96).(20) 2 = 61,47
5
i. n = 61,47 = 60,86 ~ 65 orang 1 + 61,47
6355
Untuk keperluan penelitian ukuran sampel ditambah 4, sehingga ukuran sampel dalam penelitian ini menjadi 65 orang.
Tabel 3.5
Proporsi Penyebaran Sampel
No Perusahaan N n
1 PO Primajasa 3.000 3.000/6.355 X 65 = 31 2 PO Karunia Bakti 2.940 2.940/6.355 X 65 = 30 3 PO Saluyu 415 415/6.355 X 65 = 4
Jumlah 6.355 65 Sumber : Survei Pra Penelitian di Lapangan
3.5.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, hal ini senada dengan pendapat Sugiyono (73;2004) bahwa teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, karena populasi pada penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population), maka peneliti menggunakan teknik Systematic random sampling. Sugiyono (77;2004) mengatakan sampling sistematik adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut. (Sugiono, 2005:90).
Menurut Harun Al-Rasyid (1994:44) teknik pengambilan sampelnya dilakukan sebagai berikut:
1. Tentukan populasi sasaran, dalam penilitaan ini yang dijadikan populasi sasaran adalah seluruh penumpang AKAP trayek Garut - Jakarta
2. Tentukan tempat tertentu sebagai checpoint, dalam penelitian ini menjadi tempat checpoint adalah adalah Terminal Guntuk Kabupaten Garut.
3. Tentukan waktu yang digunakan untuk menentukan sampling, waktu yang digunakan peneliti adalah pukul 08.00 s.d 12.00 WIB.
4. Melaksanakan orientasi secara cermat, terutama pada check point, orientasi ini dijadikan dasar untuk menentukan interval pemilihan pertama atau dasar kepadatan pengunjung, berdasarkan prapenelitian maka rata-rata jumlah penumpangnya dalam 1 bulan berukuran 190.650 periode Juli sampai Agustus 2009 atau rata-rata jumlah penumpangnya dalam 1 hari beukuran 6.355. waktu pra penelitian adalah pukul 08.00 s.d 12.00 WIB .
5. Tentukan ukuran sampel, rumus yang digunakan untuk mencari ukuran sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Harun Al Rasyid sehingga setelah dihitung diperoleh ukuran sampel minimal sebesar 61.
6. Data ini selanjutnya digunakan untuk menentukan interval pemilihan pertama dengan menggunakan rumus i = N/n jadi 6.355/65 = 97.76, setelah diketahui interval maka penyebaran dilakukan secara acak, pada hari yang telah ditentukan untuk check point, maka konsumen ke 6 (karena random dilakukan dari konsumen ke-6) untuk selanjutnya adalah konsumen yang memiliki no
urut genap ditanya dan diberi kuesioner untuk diisi hingga ukuran sampel terpenuhi.
7. Menghitung besarnya proposisi pada sampel yang terpilih dapat diketahui dengan menggunakan rumus xn0
N n N
i i
i =
∑
. Berdasarkan rumus tersebut maka dapat dihitung besarnya sampel per minggu pada Tabel berikut ini :TABEL 3.6
PENYEBARAN PROPOSIONAL SAMPEL PADA PENUMPANG BIS AKAP PO PRIMAJASA TRAYEK GARUT-JAKARTA
No Jam Jumlah Penumpang Sampel Jumlah
1 Pertama
750 750/3000x31=7,75 8
2 Kedua
850 850/3000x31=8,68 9
3 Ketiga
740 740/3000x31=7,44 7
4 Keempat
660 660/3000x31=6,82 7
Jumlah
3.000 Jumlah 31
Ket : Jam Pertama : 07.00-09.00 WIB Jam Kedua : 10.00-12.00 WIB Jam Ketiga : 13.00-15.00 WIB Jam Keempat : 16.00-18.00 WIB TABEL 3.7
PENYEBARAN PROPOSIONAL SAMPEL PADA PENUMPANG BIS AKAP PO KARUNIA BAKTI TRAYEK GARUT-JAKARTA
No Jam Jumlah Penumpang Sampel Jumlah
1 Pertama
700 700/2940x30=7,2 7
2 Kedua
800 800/2940x30=8,1 8
3 Ketiga
750 750/2940x30=7,5 8
4 Keempat
690 690/2940x30=6,9 7
Jumlah
2.940 Jumlah 30
Ket : Jam Pertama: 07.00-09.00 WIB Jam Ketiga: 13.00-15.00WIB Jam Kedua: 10.00-12.00 WIB Jam Keempat: 16.00-18.00WIB
TABEL 3.8
PENYEBARAN PROPOSIONAL SAMPEL PADA PENUMPANG BIS AKAP PO SALUYU TRAYEK GARUT-JAKARTA
No Jam Jumlah Penumpang Sampel Jumlah
1 Pertama
100 100/415x4=0.96 1
2 Kedua
103 103/415x4=0.96 1
3 Ketiga
105 105/415x4=1 1
4 Keempat
107 107/415x4=1 1
Jumlah
415 Jumlah 4
Ket : Jam Pertama : 07.00-09.00 WIB Jam Kedua : 10.00-12.00 WIB Jam Ketiga : 13.00-15.00 WIB Jam Keempat : 16.00-18.00 WIB
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupaskan suatu proses pengadaan untuk keperluan penelitian di mana data yang terkumpul adalah untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:
1. Wawawancara
Merupakan teknik komunikasi langsung untuk memperoleh data yang diperlukan dan yang mendukung dari pihak perusahaan atau perwakilan dari perusahaan-perusahaan organda bus AKAP atau data dari terminal Guntur Garut.
2. Kuesioner/angket
Instrumen yang akan digunakan adalah angket. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lainnya yang responden ketahui. Dan jenis kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner
tertutup dimana telah disediakan jawaban sehingga responden hanya tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan persepsi masing-masing. Keuntungan dari kuesioner adalah tidak memerlukan hadirnya peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden, dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab, dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
3. Studi literatur
Teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan studi literatur yaitu pengumpulan data skunder dengan cara mempelajari buku, atau jurnal, home page/web site guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori
dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian 4. Penelusuran Internet
Merupakan usaha untuk mencari informasi berupa artikel yang berhubungan dengan variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Pengujian Validitas
Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik
tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:145) Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas rendah.
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing- masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas (Husein Umar, 2002:110)
1. Mendefinisikan secara operasional suatu yang konsep yang akan diukur.
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya seperti berikut :
r = ( )( )
{
(
NΣXN2ΣXY)−(
−ΣXΣ2X){
NΣΣYY2 −(
ΣY2)
dimana : r = Indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan (Suharsimi Arikunto, 2002:146)
Pengujian keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan taraf signifikasi 5 %. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
1 2
2 r r n
t −
= − ; dk = n-2
Keputusan uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika t hitung > t tabel
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika t hitung < t tabel
3.7.2 Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel menurut Suharsimi arikunto (2002:154) artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Husein Umar, 2002:113).
Pada penelitian ini reliabilitas di cari dengan menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.
Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut :
−
= −
∑
2 2
11 1
) 1
( t
b
k r k
σ σ
(Husein Umar, 2002:125 dan Suharsimi Arikunto, 2002:171) dimana : r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
2
σt = varians total
∑
σb2 = jumlah varians butir tiap pertanyaanJumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan (
∑
σ2 ) sebagai berikut :( )
n n x x
σ
2 2
2
∑ ∑
−
=
(Husein Umar, 2002:127)
dimana : n = jumlah sampel σ; = nilai varians
x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika koefisien internal seluruh item r hitung ≥ r tabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item r hitung < r tabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Sedangkan untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2002) adalah sebagai berikut:
Y’ a + bX TABEL 3.9
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN RELIABILITAS Interval Koefisien Interpretasi
Antara 0,800 – 1,00 Reliabilitas Sangat Tingggi Antara 0,600 – 0,800 Reliabilitas Tinggi Antara 0,400 – 0,600 Reliabilitas Cukup Antara 0,200 – 0,400 Reliabilitas Rendah Antara 0,000 – 0,200 Reliabilitas Sangat Rendah Sumber : Suharsimi Arikunto (2002)
Perhitungan validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS 11.5 for window (dapat dilihat pada lampiran).
3.8 Teknik Analisa Data 3.8.1 Analisis Data
Teknik analisis data merupakan proses penyusunan, pengaturan, pengolahan dan penganalisasian data agar dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi dan koefisien determinasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian statistik adalah sebagai berikut:
1. Analisis Regresi
Analisis regresi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Analisis linier sederhana. Regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel indipenden berubah- ubah atau naik turun. Teknik regresi ini bermanfaat untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independent atau tidak, maka bentuk persamaan regresi Y atas X adalah:
Dimana:
a = Y pintasan (Nilai Y' bila x = 0)
b = Kemiringan dari garis regresi (kenaikan atau penurunan Y` untuk setiap perubahan satu satuan atau koefisien regresi, mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y, jika X naik satu unit).
X = Nilai tertentu dari variabel bebas Y' = Nilai yang diukur dari variabel terikat
Langkah-Langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:
a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu: ∑Xi, ∑yi, ∑Xi●Yi, ∑Xi2, ∑Yi2
b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan (Sugiyono,2007:262) sebagai berikut:
∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
−
= 2− 2
2
) (
) )(
( ) )(
(
Xi Xi
n
XiYi Xi
Xi
a Yi atau y = a + bx
∑ ∑
∑ ∑ ∑
−
= 2− 2
) ( Xi Xi
n
Yi Xi XiYi
b n
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi.
Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
2. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari X terhadap naik turunnya nilai Y dihitung dengan suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi/coefficient of determination (r2). Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Nilai koefisien penentu berada di antara 0 – 100%. Jika nilai koefisien penentu makin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Sehingga dibuat pedoman interpretasi koefisien penentu sebagai berikut.
TABEL 3.10
KOEFISIEN DETERMINASI
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
0,19% - 99% Sangat lemah
20% - 39,99% Lemah
40% - 59,99% Sedang
60% - 79,99% Kuat
80% - 100% Sangat kuat
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD : Nilai koefisien Determinan r : Nilai koefisien korelasi
3.8.2 Rancangan Uji Hipotesis
Rancangan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho = tidak terdapat pengaruh positif Physical Evidence (X) terhadap keputusan penggunaan (Y)
Ha = terdapat pengaruh positif Physical Evidence (X) terhadap keputusan penggunaan (Y)