• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siti Fatimah Sylvia Rozza Aminah Program Studi Perbankan Syariah Politeknik Negeri Jakarta ABSTRACT Keywords: ABSTRAK Kata kunci: PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Siti Fatimah Sylvia Rozza Aminah Program Studi Perbankan Syariah Politeknik Negeri Jakarta ABSTRACT Keywords: ABSTRAK Kata kunci: PENDAHULUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 1 PERAN DIGITAL MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH ANGGOTA

KOPERASI SYARIAH

(Studi Kasus Pada KSPPS BMT HUWAIZA DEPOK)

Siti Fatimah

siti.fatimah.ak17@mhsw.pnj.ac.id

Sylvia Rozza

sylvia.rozza@akuntansi.pnj.ac.id

Aminah

aminah@akuntansi.pnj.ac.id

Program Studi Perbankan Syariah Politeknik Negeri Jakarta

ABSTRACT

The growth of internet service users is now increasing. According to the Secretary General of APJII (Association of Indonesian Internet Service Providers), internet users continue to increase every year. The increase in internet users in Indonesia in the 2019-2020 period is estimated to have reached 73.2%. This growth has led to digital disruption in financial institutions, one of which is the sharia cooperative KSPPS BMT Huwaiza Depok. Currently, KSPPS BMT Huwaiza Depok has started using a digital marketing system. This study was conducted to determine the role of a digital marketing system in increasing members of sharia cooperatives at KSPPS BMT Huwaiza. This type of research is descriptive qualitative which is expressed through words arranged into sentences. This study uses three data analysis techniques, namely, data collection, data presentation, and drawing conclusions to obtain answers to the research. The finding pf this research is expected to be useful for the Cooperative as an added reference in developing strategy to increase number of its member.

Keywords: Cooperative, Promotion, Digital Marketing ABSTRAK

Pertumbuhan pengguna layanan internet kini semakin meningkat. Menurut Sekretaris Jenderal APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), pengguna internet setiap tahunnya

terus mengalami peningkatan. Peningkatan pengguna internet di Indonesia pada periode 2019-2020

diperkirakan telah mencapai 73,2%. Pertumbuhan ini menyebabkan dirupsi digital pada lembaga

keuangan, salah satunya koperasi syariah KSPPS BMT Huwaiza Depok. Saat ini, KSPPS BMT Huwaiza Depok sudah mulai menggunakan sistem digital marketing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran adanya sistem digital marketing dalam meningkatkan anggota koperasi syariah pada KSPPS BMT Huwaiza. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang diungkapkan melalui kata-kata yang disusun menjadi kalimat. Penelitian ini menggunakan tiga teknik analisis data yaitu, pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk memperoleh jawaban atas penelitian.

Kata kunci: Koperasi, Promosi, Digital Marketing PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan sistem digitalisasi telah mendorong masyarakat untuk menggunakan layanan internet. Kegiatan pemasaran yang dulunya menggunakan sistem konvensional dalam sistem jual-beli, kini sudah beralih menggunakan sistem digital agar dapat memudahkan konsumen untuk membeli suatu produk dan layanan atau jasa yang ditawarkan oleh distributor. Pemasaran ini dapat disebut dengan pemasaran digital atau digital

marketing. Lucyantoro dan Rachmansyah (2018) menjelaskan bahwa digital marketing merupakan suatu aktifitas pemasaran yang mencakup branding dengan menggunakan beberapa media digital, seperti blog, website, e-mail, adwords, sehingga dapat dikatakan digital marketing merupakan bagian dari e-commerce (dalam Sukandi, Sofiati, dan Sudaryo, 2019). Berdasarkan definisi tersebut, pengertian digital marketing menurut peneliti adalah suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui

(2)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 2 media digital, seperti media sosial, website,

e-mail, adwords, blogspot dan youtube.

Prabowo (2018) menjelaskan, penggunaan digital marketing dapat membantu sebuah perusahaan dalam mempromosikan dan memasarkan suatu produk dan layanan atau jasa (dalam Sukandi dkk, 2019). Kegiatan promosi melalui digital marketing pada kegiatan promosi dirasa sangat tepat, hal ini didukung dengan adanya pertumbuhan pengguna layanan internet yang semakin meningkat. Menurut Sekretaris Jenderal APJII

(Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia), yaitu Henri Kasyfi Soemartono menjelasakan, bahwa pengguna internet setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Beliau menuturkan, bahwa saat ini pengguna internet di Indonesia yang tercatat pada periode 2019-2020 telah mencapai 73,2%, jika angka tersebut digabungkan dengan angka dari proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) populasi pengguna internet diperkirakan mencapai 196,7 juta

pengguna, sehingga dengan adanya

peningkatan jumlah pengguna internet tersebut dapat membuat disrupsi digital terjadi pada beberapa industri, salah satunya industri perbankan.

Dalam praktiknya, industri perbankan telah menggunakan sistem digital marketing dalam memasarkan produk dan jasanya. Pemasaran yang dilakukan melalui digital marketing dirasa sangat tepat, karena dengan adanya sistem digital marketing dalam kegiatan promosi membuat suatu perusahaan atau lembaga dapat dengan mudah dikenali oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan promosi yang dilakukan melalui digital marketing akan jauh lebih efektif dan efesien, karena dapat menghemat pengeluaran biaya promosi dan dapat memperluas jaringan perusahaan. Adanya disrupsi digital membuat Bank menciptakan sebuah sistem layanan yang dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi, yaitu layanan digital banking, internet banking, maupun mobile banking. Pembaruan akan dilakukan secara terus-menerus oleh perbankan supaya service yang diberikan kepada nasabah atau calon nasabah dapat tersampaikan dengan baik.

Pemasaran atau kegiatan promosi yang dilakukan melalui digital marketing agar dapat berjalan lancar diperlukan suatu teknik yang tepat. Pradiani (2017) menjelaskan teknik yang

paling tepat digunakan, yaitu dengan menggunakan media sosial, karena masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi. Selain itu, masyarakat dapat melakukan interaksi secara luas, baik yang berada di kota maupun daerah. Dengan demikian, adanya media sosial dalam pemasaran membuat jangkauan pasar lebih luas, karena masyarakat yang menggunakan media sosial dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai produk dan layanan atau yang diinginkannya.

Ada banyak penelitian yang membahas mengenai digital marketing dalam industri perbankan beberapa diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh Sukandi, dkk, (2019) mengenai Implementasi Digital Marketing untuk Meningkatkan Kepuasan Nasabah dan Berdampak pada Citra Lembaga Perbankan. Kemudian penelitian juga dilakukan Rahayu (2021) mengenai Strategi Digital Marketing Dalam Peningkatan Nasabah Bank Muamalat Kantor Cabang Kediri Pada Masa Pandemi Covid-19, dan penelitian yang dilakukan oleh Mukhammad Aqil Muzakki (2021) mengenai Analisis Efektivitas Promosi Digital Marketing Terhadap Pertumbuhan Nasabah Perbankan Syariah Di Indonesia Periode 2016-2019. Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan, penelitian tersebut membahas mengenai sistem digital marketing yang ada di dalam industri perbankan, karena industri perbankan memang dituntut untuk menggunakan sistem digital dalam kegiatan operasionalnya, sedangkan pada lembaga keuangan non-bank, yaitu koperasi belum banyak yang menggunakan sistem digital marketing. Maraknya penggunaan sistem digital marketing kini membuat koperasi mulai memperbarui sistem pemasarannya menggunakan sistem digital marketing.

Pada penelitian ini, peneliti memilih koperasi KSPPS BMT Huwaiza Depok sebagai objek penelitian, karena dalam praktinya koperasi ini sudah mulai menggunakan sistem digital marketing. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu Nur Apriani selaku Kepala Bagian Operasional Koperasi Syariah, diperoleh data awal bahwa koperasi sudah menerapkan sistem digital marketing sejak tahun 2007. Di tahun sebelumnya, koperasi menggunakan sistem konvensional dalam kegiatan promosinya,

(3)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 3 berupa periklanan dalam bentuk brosur, flyer

dan spanduk, serta personal selling yang dilakukan secara langsung oleh pengurus koperasi. Namun, Ibu Nur juga memaparkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan saat ini lebih cenderung menggunakan sistem digital marketing, karena dengan adanya sistem digital marketing koperasi dapat menjangkau target pasar yang lebih luas, serta dengan melakukan kegiatan promosi melalui digital marketing juga dapat menaikkan anggota koperasi sebanyak 20% setiap tahunnya hingga saat ini. Menurut pemaparan Ibu Nur, jumlah anggota dari tahun 2002 sampai 2006 yang diperoleh koperasi sebanyak 920 orang dan setelah menggunakan sistem digital marketing dari tahun 2007 sampai 2021 jumlah anggota naik sebanyak 1.475 orang, sehingga jumlah seluruh anggota koperasi saat ini sudah mencapai 3500 orang.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, kegiatan promosi yang dilakukan melalui sistem digital marketing dapat meningkatkan jumlah anggota koperasi pada KSPPS BMT Huwaiza Depok, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam dengan judul “Peran Digital Marketing Terhadap Peningkatan Jumlah Anggota Koperasi Syariah (Studi kasus pada KSPPS BMT Huwaiza Depok).

Permasalahan

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, maka rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi digital marketing yang diterapkan oleh KSPPS BMT Huwaiza Depok dalam meningkatkan jumlah anggota koperasi? 2. Seberapa efektif peran digital marketing yang diterapkan oleh KSPPS BMT Huwaiza Depok dalam meningkatkan jumlah anggota koperasi?

Tujuan

1. Merujuk pada permasalahan dan pertanyaan penelitian, penelitian ini bertujuan untuk: Mendeskripsikan implementasi digital marketing yang diterapkan oleh KSPPS BMT Huwaiza dalam meningkatkan jumlah anggota koperasi syariah.

2. Mendeskripsikan efektivitas dari peran digital marketing dalam meningkatkan jumlah anggota koperasi syariah di KSPPS BMT Huwaiza Depok.

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini berisi pengkajian mengenai konsep dan literatur yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

Koperasi

Koperasi adalah badan hukum yang sudah lama dikenal di Indonesia. Pelopor utama mengenai perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta dan hingga saat ini beliau dikenal sebagai bapak koperasi Indonesia. Kasmir (2018) menjelaskan koperasi adalah badan hukum usaha dengan kepemilikan dan pemakai jasa yang merupakan anggota dari koperasi tersebut serta operasionalnya diawasi oleh anggota yang menggunakan badan hukum usaha tersebut (Fathorrahman, 2021), sedangkan menurut UU Perkoperasian Bab 1 pasa 1 tahun 2012 menjelaskan koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang, kelompok atau badan hukum koperasi dengan sistem pemisahan kekayaan para anggotanya yang digunakan sebagai modal untuk menjalankan suatu usaha yang dapat memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama baik di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi (Fathorrahman, 2021).

Pada praktiknya koperasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu koperasi konvensional dan koperasi syariah. Perbedaan diantara keduanya terletak pada asas atau landasan yang digunakan. Koperasi Konvensional berlandaskan pada sistem undang-undang yang berlaku, sedangkan koperasi syariah berlandaskan Al-qur’ah dan As-sunah. Menurut undang-undang yang berlaku saat ini, mendirikan lembaga koperasi terbilang cukup sederhana dan mudah, yaitu dilakukan dengan kelompok yang minimal beranggotakan 20 orang dengan membuat kesepakatan dengan akte notaris, kemudian didaftarkan di kantor wilayah Departemen Koperasi setempat untuk mendapatkan pengesahan (Fathorrahman, 2021). Dalam kegiatan operasionalnya, para anggota membuat struktur organisasi. Pada pembuatan struktur organisasi koperasi, para anggota yang telah bergabung melakukan rapat kepengurusan, hal ini dilakukan untuk mengangkat pengurus dan pengawas, dan

(4)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 4 pengelola koperasi yang nantinya bertugas

untuk melakukan kegiatan harian koperasi. Promosi

Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasan yang melibatkan komunikasi dengan pelanggan mengenai produk dan layanan yang akan di jual. Darmono (2007) menjelaskan bahwa promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan menaikan citra serta popularitas suatu produk yang akan ditawarkan kepada konsumen (dalam Setiawan dan Arfa, 2018), sedangkan menurut Kotler (2009), promosi adalah kegiatan yang dilakukan dengan berbagai cara yang bertujuan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai suatu produk dan layanan atau jasa (dalam Setiawan dan Arfa, 2018). Pengertian tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperkenalkan suatu produk dan layanan atau jasa kepada konsumen agar konsumen tersebut tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga peneliti dapat menyimpulkan, bahwa pengertian promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan atau menawarkan mengenai suatu produk dan layanan atau jasa baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan agar konsumen dapat membeli produk dan layanan atau jasa yang ditawarkan kepadanya.

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:

1. Advertising

Kotler (2002) menjelaskan bahwa advertising atau dapat disebut dengan periklanan merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Setiawan dan Arfa, 2018). Secara istilah dapat dijelaskan bahwa advertising atau periklanan merupakan bentuk promosi

nonpersonal yang dilakukan dengan

berbagai macam media yang bertujuan untuk meraih target market secara luas. Berdasarkan tujuannya, advertising atau periklanan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

1) Iklan Informatif (Informative Advertising)

Iklan informatif bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran dan pengetahuan mengenai produk atau fitu-fitur baru dari produk yang sudah ada.

2) Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)

Iklan persuasif bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan terhadap suatu produk atau jasa, sehingga konsumen memiliki rasa ingin membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

3) Iklan Reminder (Reminder Advertising)

Iklan reminder bertujuan untuk mendorong konsumen melakukan pembelian secara berulang terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan kepadanya.

Berdasarkan media yang digunakan, advertising atau periklanan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1) Advertising cetak, seperti brosur, flyer dan spanduk.

2) Advertising digital, seperti website, media sosial, youtube, dan lain sebagainya.

2. Personal Selling

Personal selling merupakan bentuk promosi yang dilakukan oleh personal dengan melakukan presentasi secara lisan yang dilakukan dalam sebuah percakapan dengan calon konsumen yang ditargetkan untuk merangsang pembelian suatu produk atau jasa. Personal selling dilakukan dengan cara langsung atau tatap muka dengan calon konsumen, dimana sales mempromosikan sebuah produk atau jasa dengan cara mendatangi konsumen secara langsung. Kotler (2012) menjelaskan bahwa personal selling yaitu bentuk promosi yang dilakukan oleh sales dengan cara mempresentasikan produk atau jasa secara lisan kepada satu atau lebih calon konsumen (dalam Setiawan dan Arfa, 2018). Personal selling mempunyai tujuan, yaitu sebagai berikut:

(5)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 5 1) Meningkatkan permintaan dari

para pemakai industrial dan/atau konsumen akhir.

2) Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.

3) Mendukung dan

mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.

Personal selling dapat

dikelompokkan menjadi beberapa berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut:

1) Customer promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan kepadanya. 2) Business promotion yaitu promosi

penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan hubungan dengan memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak produk dan layanan kepada pelanggan lama, serta memberikan literasi kepada pelanggan mengenai produk dan layanan perusahaan. Digital Marketing

Perkembangan sistem digitalisasi telah mendorong setiap masyarakat untuk menggunakan layanan internet. Kegiatan pemasaran yang dulunya menggunakan sistem konvensional dalam sistem jual-beli, kini sudah beralih menggunakan layanan internet agar dapat memudahkan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh distributor. Pemasaran ini dapat disebut dengan pemasaran digital atau digital marketing. Digital marketing merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memasarkan suatu produk dan jasa melalui media internet.

Pertumbuhan pemasaran melalui digital marketing kini semakin meningkat dari waktu ke waktu, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan dan efektif dalam meningkatkan pemasaran. Kegiatan pemasaran melalui digital marketing dapat dilakukan melalui media sosial, website, content marketing, search marketing berbayar, dan influencer marketing. Penjelasan ini juga sejalan dengan pengertian yang diungkapkan

oleh Sanjaya dan Tarigan (2009), yaitu digital marketing adalah kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai macam media yang berbasis web, seperti blog atau website, e-mail, adwords atau jejaring sosial. Peran Digital Marketing

Digital marketing mempunyai fungsi yang sama dengan fungsi pemasaran konvensional, yaitu sebagai alat penjualan, pelayanan terhadap konsumen, media komunikasi, dan penghematan biaya promosi. Perbedaannya hanya terletak pada teknologi digital yang digunakan oleh media digital marketing. Digital marketing dapat digunakan sebagai sarana kegiatan promosi untuk menawarkan produk dan jasa dengan kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pemasaran konvensional. Pemasaran yang dilakukan melalui digital marketing jauh lebih efektif dan banyak peminatnya. Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh dalam menggunakan sistem digital marketing, diantaranya sebagai berikut:

1. Menjangkau pasar yang lebih luas

Kegiatan promosi yang dilakukan melalui

digital marketing dapat memudahkan

perusahaan untuk menjangkau target pasar yang lebih luas, sehingga perusahaan dapat dikenal lebih banyak oleh khalayak umum.

2. Mudah menemukan target pasar yang direncanakan

Kegiatan promosi yang dilakukan melalui digital marketing dapat dengan mudah menjaring konsumen hingga memperoleh produk yang sesuai dengan keinginannya. Hal itu menggambarkan, bahwa perusahaan telah berhasil menjaring konsumen atau target pasar khusus yang direncanakan.

3. Murah dan efektif

Penggunaan digital marketing dinilai lebih murah, karena dapat menghemat biaya promosi, dibanding dengan promosi melalui sistem konvensional yang harus mengeluarkan biaya produksi cetak dan juga dinilai efektif, karena informasi atau iklan promosi dapat disebarkan lebih mudah melalui jaringan internet.

4. Meningkatkan profit

Kegiatan promosi yang dilakukan dengan menggunakan sistem digital marketing akan memudahkan pelanggan dalam memperoleh produk dibandingkan dengan sitem

(6)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 6 konvensional. Dengan demikian, sistem digital

marketing dapat berpotensi meningkatkan profit penjualan atas suatu produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.

5. Memudahkan melakukan evaluasi

Dengan adanya digital marketing, perusahaan dapat dengan mudah mengetahui kekurangan dan kelebihan dari suatu produk yang ditawarkannya. Hal ini dapat membuat perusahaan meningkatkan kualitas pemasaran menjadi lebih baik dari kompetitornya. 6. Membuat bisnis terlihat lebih profesional

Di era digitalisasi, penggunaan sistem digital marketing pada kegiatan promosi sudah tidak asing dijumpai. Perusahaan yang melakukan kegiatan promosi dengan sistem konvensional akan dianggap tertinggal, karena di era teknologi saat ini menuntut banyak hal serba digital, karena lebih memudahkan perusahaan maupun konsumen mendapatkan apa yang diinginkan. Dengan sistem yang dapat memudahkan konsumen tersebut, perusahaan akan dinilai lebih memiliki kredibilitas di mata konsumen.

METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian

Penelitian ini membahas tentang peran digital marketing terhadap peningkatan jumlah anggota koperasi KSPPS BMT Huwaiza Depok. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena peneliti akan menjabarkan atau mengungkapkan hasil penelitian ke dalam bentuk kata-kata bukan angka. Penelitian kualitatif mempunyai beberapa kelebihan, yaitu dapat diketahui dengan jelas mengenai deskripsi dan pandangan yang diberikan oleh narasumber, mempunyai landasan teori yang sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan, dan bersifat langsung, karena dengan adanya penelitian langsung data yang diperoleh akan lebih akurat dan faktual sesuai dengan yang terjadi di lapangan.

b. Objek Penelitian

Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah menganalisis peran digital marketing dalam meningkatkan jumlah anggota koperasi di KSPPS BMT Huwaiza Depok, dimana koperasi syariah ini menggunakan alat promosi yang paling dominan yaitu digital marketing dalam menawarkan produk dan jasanya.

c. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepala Bagian Operasional Koperasi Syariah pada KSPPS BMT Huwaiza Depok sebagai informan. Data sampel diperoleh melalui metode purposive sampling, dimana teknik pengambilan sampel dari penuturan seseorang yang mempunyai informasi lebih yang dibutuhkan peneliti (Sugiyono, 2017). Penuturan yang disampaikan oleh Kepala Bagian Operasional Koperasi Syariah pada KSPPS BMT Huwaiza Depok mengenai digital marketing adalah sebagai berikut:

1. Digital marketing dapat memperluas jangkauan koperasi.

2. Digital marketing dapat memudahkan masyarakat mengakses informasi mengenai koperasi

3. Digital marketing dapat memudahkan layanan anggota koperasi.

d. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yang sudah ada, seperti buku, jurnal dan website (Siyoto, 2015).

e. Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan peneliti berasal dari data primer dan skunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data skunder diperoleh melalui sumber yang sudah ada, seperti jurnal, buku, dan website.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah proses penyusunan informasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan dari informasi tersebut (Rijali, 2018). Dalam penelitian ini, peneliti menyusun data yang relevan agar data yang disusun dapat ditarik kesimpulan. Data yang disajikan dalam penelitian ini berupa tabel jumlah pertumbuhan anggota koperasi KSPPS BMT Huwaiza Depok yang dijelaskan secara naratif.

(7)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 7 3. Penarikan Kesimpulan

Setelah menyusun atau menyajikan data yang dijelaskan secara naratif. Kemudian, tahap akhir dari penelitian ini adalah adalah menarik kesimpulan dari data yang telah diuraikan oleh peneliti. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Implementasi Digital Marketing pada KSPPS BMT Huwaiza Depok

Penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu Nur Apriani selaku Kepala Bagian Operasional menjelaskan, bahwa KSPPS BMT Huwaiza Depok sudah menerapkan promosi melalui media digital sejak tahun 2007. Sebelum adanya sistem digital marketing, KSPPS BMT Huwaiza Depok menggunakan sistem promosi dalam bentuk konvensional yang dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu periklanan yang dilakukan melalui media cetak dan personal selling yang dilakukan secara langsung kepada anggota atau calon anggota. Dalam praktiknya, kegiatan promosi yang dilakukan oleh KSPPS BMT Huwaiza Depok saat ini lebih cenderung menggunakan sistem digital marketing. Kegiatan promosi dengan menggunakan sistem digital marketing dilakukan melalui website, media sosial, dan financial technology (fintech).

Menurut penuturan yang telah disampaikan oleh Ibu Nur Apriani selaku Kepala Bagian Operasional, sebelum menggunakan sistem digital marketing anggota yang bergabung dengan KSPPS BMT Huwaiza Depok berkisar sebanyak 920 orang atau per tahunnya meningkat sebanyak 184 orang, jumlah tersebut terhitung dari periode 2002-2006. Sejak koperasi mulai menerapkan sistem digital marketing anggot koperasi meningkat sebanyak 1.475, jumlah peningkatan tersebut terhitung dari periode 2007-2021 atau jumlah anggota koperasi per tahunnya meningkat sebanyak 37 orang, sehingga jumlah anggota koperasi secara keseluruhan baik menggunakan sistem konvensional maupun digital marketing yang terhitung dari periode

2002-2021

sebanyak 3500 orang.

Dari pemaparan yang telah disampaikan oleh Ibu Nur Apriani selaku Kepala Bagian Operasional, dengan diterapkannya sistem digital marketing pada KSPPS BMT Huwaiza

Depok dapat mempengaruhi peningkatan jumlah anggota koperasi disetiap tahunnya. Beliau juga memaparkan, peningkatan jumlah anggota koperasi yang ditimbulkan dari adanya

digital marketing sudah efektif dapat

meningkatkan jumlah anggota koperasi. b. Efektivitas Digital Marketing pada

KSPPS BMT Huwaiza Depok

Penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu Nur Apriani selaku Kepala Bagian Operasional, kegiatan promosi yang telah diterapkan oleh KSPPS BMT Huwaiza Depok melalui media digital marketing, seperti website, media sosial berupa facebook, instagram, dan twitter, serta melalui layanan financial fintech dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya dapat menjangkau anggota atau calon anggota koperasi yang lebih luas, informasi yang diberikan koperasi melalui media digital dapat diakses dengan mudah oleh khalayak umum, dapat menghemat pengeluaran biaya promosi koperasi dan dapat memudahkan koperasi dalam memberikan layanan kepada anggota koperasi.

Manfaat yang diberikan media digital marketing, yaitu website dan sosial media sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh Pradiani (2017), dimana dengan menggunakan media sosial dapat memudahkan akses masyarakat atau khalayak umum dalam memperoleh informasi, serta dengan menggunakan website dapat menghemat biaya promosi yang dikeluarkan, serta dapat menunjukkan profesionalisme perusahaan (Y.F. Artho, 2013). Selain itu, ada juga manfaat yang dapat diberikan oleh adanya fintech pada KSPPS BMT Huwaiza Depok, yaitu pihak koperasi dapat melayani anggota koperasi dengan mudah dalam melakukan transaksi, seperti transfer tunai, membayar iuran BPJS Kesehatan, PDAM, token listrik, kuota internet, pembelian tiket kereta api, dan masih banyak lagi pembayaran online lainnya.

Akan tetapi, menurut penuturan Ibu Nur Apriani selaku Kepala Bagian Operasional, KSPPS BMT Huwaiza Depok belum dapat menyediakan pendaftaran secara online bagi calon anggota koperasi, sehingga untuk calon anggota yang berada di luar daerah masih mengalami kesulitan dalam melakukan pendaftaran, karena jika calon anggota koperasi

(8)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 8 yang berada di luar daerah ingin bergabung

dengan koperasi, anggota tersebut harus mendatangi koperasi secara langsung. Beliau juga menuturkan bahwa, belum tersedianya pendaftaran online di KSPPS BMT Huwaiza Depok, dikarenakan pihak koperasi belum mendapatkan pengurus koperasi baru yang ahli dan kompeten dalam mengelola sistem digital

marketing. Selain belum tersedianya

pendaftaran online, juga berdampak pada pengelolaan atau penanganan media sosial yang digunakan koperasi, seperti facebook, instagram, dan twitter, dimana media tersebut belum secara intensif digunakan untuk memasarkan produk dan layanan koperasi, serta postingan yang telah di-upload belum terorganisir dengan baik, sehingga postingan terlihat kurang menarik. Dengan adanya kendala tersebut, digital marketing yang telah diterapkan di KSPPS BMT Huwaiza Depok belum dapat memberikan efektivitas secara optimal bagi pihak koperasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber, yaitu Ibu Nur Apriani selaku Kepala Bagian Operasional di KSPPS BMT Huwaiza Depok menjelaskan, bahwa saat ini koperasi lebih dominan menggunakan sistem pemasaran digital marketing dalam kegiatan promosinya. Kegiatan promosi berbasis yang sistem digital marketing dilakukan melalui media digital, yaitu website, media sosial dan layanan

financial technology (fintech). Hal ini

dilakukan oleh pihak koperasi guna meningkatkan jumlah anggota koperasi. Beliau menuturkan, dengan adanya penerapan sistem digital marketing dalam kegiatan promosinya dapat meningkatkan jumlah anggota koperasi sebanyak 20% per tahun atau sekitar 37 orang per tahunnya, sehingga jumlah anggota koperasi secara keseluruhan dengan adanya sistem digital marketing telah mencapai 1.475 orang. Selain itu, kegiatan promosi yang dilakukan oleh KSPPS BMT Huwaiza Depok melalui sistem digital marketing dapat memberikan berbagai manfaat, yaitu dapat menjangkau anggota atau calon anggota koperasi yang lebih luas, informasi yang

diberikan koperasi melalui media digital dapat diakses dengan mudah oleh khalayak umum, serta dapat memudahkan koperasi dalam melayani anggotanya melalui layanan fintech yang telah diterapkannya.

KETERBATASAN

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: KSPPS BMT Huwaiza Depok belum memperoleh pengurus koperasi baru yang ahli dan kompeten dalam mengelola digital marketing yang ada di koperasi, sehingga berdampak pada pendaftaran online bagi calon anggota koperasi yang belum tersedia dan postingan media sosial yang digunakan koperasi dalam mempromosikan produk dan layanan belum terorganisir dengan baik. DAFTAR PUSTAKA

Aryanto Didiek Wiet Vincent, Yohan

Wismantoro. 2020. Marketing Digital (Solusi Bisnis Masa Kini dan Masa Depan). Yogyakarta: Kanisius.

Adiyanto, Yugo, Yudi Supriyatna. (2018). Analisis Stategi Promosi dalam

Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Lebak Banten. Jurnal Sains Manajemen, 4, 87.

Elida Tety, Ari Raharjo. 2019. Pemasaran Digital. Bogor: IPB Press.

Fathorrahman, Nufus Khayatun. (2021). Pemanfaatan Digital Marketing Pada Koperasi Dan Cara Koperasi Menghadapi Financial Technology (Studi Kasus pada BMT Al-Fath IKMI). Jurnal Ilmiah Feasible. Universitas Pamulang, 3,3.

Ghozali, I. (2016) Aplikasi Analisis

Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasugian, Penda Sudarto. (2018).

Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan Informasi. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3, 83. Khumaedi, Muhammad. (2012). Reliabilitas

Instrumen Penelitian Pendidikan (The Realibility of Education Research Instruments). Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 12, 29-30.

Kurniawan Roberto, Budi Yuniarto. 2016. Regresi Dasar dan Penerapannya dengan R. Jakarta: Kencana.

(9)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 9 KSPPS BMT Huwaiza. Facebook.

https://web.facebook.com/ksppsbmthuw aiza? rdc=1&_rdr diakses pada tanggal 13 Agustus 2021.

KSPPS BMT Huwaiza. Instagram.

https://www.instagram.com/bmt_huwai za/ diakses pada tanggal 13 Agustus 2021.

KSPPS BMT Huwaiza.Website.

https://www.huwaiza.co.id diakses pada tanggal13 Agustus 2021.

KSPPS BMT Huwaiza. Twitter.

https://twitter.com/huwaiza diakses pada tanggal 13 Agustus 2021.

Logo Website. www.google.com/search diakses pada tanggal 14 Agustus 2021. Logo Sosial Media. www.google.com/search

diakses pada tanggal 14 Agustus 2021. Logo Fintech. http://kiwialiwarga.com/wp-

content/uploads/2020/10/mengenal-apa-

itu-fintech-dan-jenis-jenisnya-di-indonesia.jpg diakses pada tanggal 14 Agustus 2021.

Muljono Kristo Ryan. 2018. Digital Marketing Concept. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti Freddy. 2015. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rachmansyah, Moch.Rizaldy, Bagas Ilham

Lucyantoro. (2017). Peneraapan Strategi Digital Marketing, teori Antrian Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus di MyBCA Ciputra World Surabaya). Universitas Ciputra.

Rijal Ahmad. (2018). Analisis Data Kualitatif. UIN Antasari Banjarmasin, 17, 81-94. Sudaryo Yoyo, Nunung Ayu Sofiati, dkk.

2020. Digital Marketing dan Fintech Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta

Sudaryo, Yoyo, Nunung Sofiati, dkk. (2019). Implementasi Digital Marketing untuk Meningkatkan Kepuasan Nasabah dan Berdampak pada Citra Lembaga Perbankan. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, 21, 355-356

Syahbudi, Muhammad, Elida Elfi Barus. (2019). Pengembangan Strategi Koperasi Syariah Berbasis Teknologi Financial dengan Pendekatan Intepretatif

Structural Modelling. Seminar Nasional Sains & Teknologi Informasi.

Wasiaturrahma, Ajija Rohmatul Shochrul, dkk. 2019. Fintech dan Prospek

Bisnis Koperasi Syariah. Surabaya: Scopindo Media Pustaka.

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin puji serta syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa berkat nikmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan Artikel Ilmiah ini dengan baik, yang berjudul “Peran Digital Marketing Terhadap Peningkatan Jumlah Anggota Koperasi Syariah pada KSPPS BMT Huwaiza Depok”. Artikel Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Terapan (S.Tr) pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).

Penyusunan artikel ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, karena adanya bimbingan, saran dan kritik, serta motivasi yang diberikan kepada peneliti, sehingga Artikel Ilmiah ini dapat dituntaskan. Pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak Dr. sc. Zaenal Nur Arifin, Dipl-Ing, HTL., M.T. Direktur Politeknik Negeri Jakarta. Ibu Dr. Sabar Warsini, S.E.,M.M. selaku Ketua Jurusan Akuntansi. Ibu Ida Syafrida, S.E.,M.Si selaku Kepala Program Studi D4 Keuangan dan Perbankan Syariah. Ibu Dr.Sylvia Rozza, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan saran dan kritik serta bimbingannya selama proses penyusunan Artikel Ilmiah ini. Ibu Aminah S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan saran dan kritik serta bimbingannya selama proses penyusunan Artikel Ilmiah ini. Seluruh dosen PNJ yang telah memberikan ilmunya, semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk seluruh mahasiswa dan peneliti. Bapak dan Ibu Staf Karyawan Jurusan Akuntansi PNJ yang telah memberikan pelayanan kepada seluruh mahasiswa dan peneliti. Pengurus Koperasi KSPPS BMT Huwaiza Depok, yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di koperasi. Kedua orang tuaku, kakak, mbah kung, dan seluruh keluarga besar yang tanpa henti memberikan semangat serta

(10)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 10 do’a kepada peneliti selama penyusunan

(11)

Politeknik Negeri Jakarta Halaman 11 Halaman Persetujuan Artikel dari Dosen Pembimbing

Artikel saya berjudul

Peran Digital Marketing Terhadap Peningkatan Jumlah Anggota Koperasi Syariah (Studi Kasus Pada KSPPS BMT HUWAIZA DEPOK)

Telah selesai dikoreksi dan disetujui oleh dosen pembimbing untuk dipublikasikan.

Tanda tangan tanggal Mahasiswa Siti Fatimah

Dosen Pembimbing I

Dr.Sylvia Rozza, S.E., M.M

30 Agustus 2021

Referensi

Dokumen terkait

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 511 butir 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 60 ayat (1).. Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Analisis, Anava, dan DMRT Kadar Protein Non Flaky Crackers dengan Substitusi Tepung Sukun dan Tepung Ikan Teri Nasi. Tabel

Melalui Whatsapp group guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang materi praktek Share Hosting Server. 

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kedua variabel prediktor tersebut dicari seberapa besar kontribusinya sehingga diketahui bahwa kontribusi perhatian

Ulasan dari Bapak Fikser tersebut mengenai proses bagaimana teknis dari lomba yang diadakan pihak Humas Pemerintah Kota Surabaya tersebut, bagaimana cara mereka dapat

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,