• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen organisasi dan menjadi salah satu kewajiban nasional yang harus dilaksanakan oleh setiap organisasi publik/pemerintahan pada semua level organisasi. Kewajiban tersebut tertera dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Undang-undang tersebut ditegaskan bahwa Pemerintah Pusat dan Daerah wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP/D), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM/D) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP/D) sebagai rencana kerja tahunan.

Pada tingkatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), implementasi kebijakan tersebut adalah Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD), yang memuat program, kegiatan, indikator kinerja program atau kegiatan serta pendanaannya.

Proses penyusunan Renja Inspektorat Tahun 2018 merupakan rangkaian dari penyusunan perencanaan program dan kegiatan serta pendanaannya yang dimulai dari identifikasi dan evaluasi program kegiatan tahun lalu dan program kegiatan yang akan dilaksanakan yang penyusunannya melibatkan aparatur Inspektorat guna memperoleh masukan-masukan mengenai program dan kegiatan yang akan direncanakan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat.

Keterkaitan antara Renja OPD dengan dokumen RKPD, Renstra OPD

dan dokumen lainnya dimana program dan kegiatan yang dituangkan dalam

Renja telah disinkronisasikan dengan Rancangan Awal , Rensrta dan

dokumen lainnya.

(2)

Selanjutnya Rencana Kerja ( Renja ) Tahun 2018 nantinya sebagai tindak lanjut untuk penentuan KUA-PPAS dan akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( RAPBD ).

1.2 Landasan Hukum.

Dasar hukum penyusunan Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Blitar ini adalah :

1. Undang – undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten/ Kotamadya dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1965 ( lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan lembaran Negara Nomor 2730);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

3. Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara;

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

(3)

11. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

12. Peraturan Bupati Blitar Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi ,Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar.

13. Peraturan Bupati Blitar Nomor 80 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Tahun 2017.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Kerja Tahun 2018 adalah untuk memberikan pedoman atau arah dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 dan target prioritas yang akan dicapai pada tahun mendatang. Sedangkan tujuan yang dicapai dari penyusunan renja ini adalah :

1. Menjabarkan rencana strategis Inspektorat tahun 2016 - 2021

2. Merumuskan program-program prioritas untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.

3. Meningkatkan koordinasi dalam rangka mewujudkan sinergi pelaksanaan program dan kegiatan OPD

4. Menciptakan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya organisasi.

5. Menciptakan kesinambungan kegiatan pembangunan dari tahun ketahun dan keselarasan program, kegiatan OPD dengan program dan kegiatan pemerintah Daerah sebagaimana tercantum dalam OPD maupun RPJMD.

(4)

1.4 . Sistimatika Penulisan Renja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistimatika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD

2.2 Analisa Kinerja Pelayanan OPD.

2.3 Isu-isus penting penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD 2.4 Reviu terhadap rancangan awal RKPD

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN , SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap kebijakan Nasional dan Provinsi 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD

3.3 Program dan Kegiatan

BAB IV PENUTUP

(5)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun lalu.

Rencana kerja Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2016 terdiri dari 5 ( Lima ) program dan 21 kegiatan. Pada tahun 2016 Inspektorat memperoleh dana sebesar Rp. 9.230.830.600,- yang digunakan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.2.869.889.000,- yang digunakan untuk belanja gaji dan tunjangan PNS Inspektorat Kabupaten Blitar dan belanja Langsung sebesar Rp.6.360.941.600,- yang digunakan untuk pembiayaan program dan kegiatan tahun 2016. Dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebesar Rp. 6.360.941.600,- terealisasi sebesar 80,61 % Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan telah diselaraskan dengan Renstra 2016 - 2021 dimana Renstra periode 2016 telah mengalami revisi. Dari beberapa program kegiatan yang dilaksanakan tersebut masih banyak program dan kegiatan yang tergetnya tidak dapat terpenuhi 100 % diantaranya adalah :

a. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur.

Kegiatan Pendidikan dan pelatihan Formal.

Dari evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan baik dana maupun fisiknya tidak memenuhi target yang ditetapkan ± 87,99 % . penyebab tidak terpenuhinya target realisasi dikarenakan tidak semua pendidikan dan pelatihan dapat diikuti.

b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya

hanya tercapai 36,79 %. Penyebab tidak tercapainya target

dikarenakan alokasi dana cetak tidak digunakan keseluruhan

mempertimbangkan prinsip-prinsip efisiensi.

(6)

c. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.

 Kegiatan pengawasan Internal Secara berkala

Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 93,73 %.

 Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat

Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 75,92 %. Penyebab tidak tercapainya target 100 % dikarenakan memang sebenarnya Inspektorat tidak specifik mentargetkan untuk terjadinya kasus, namun berdasarkan realisasi tahun lalu antara 60 sampai 70 kasus yang masuk di Inspektorat yang harus ditangani. Untuk itu Inspektorat mengharapkan agar kedepannya terjadi penurunan terhadap PNS yang melakukan pelanggaran baik itu pelanggaran disiplin PNS maupun kasus perceraian PNS.

 Kegiatan Inventarisasi, pelaporan dan pemutakhiran Data TLHP.

Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan targetnya tercapai 79,04 %. Penyebab tidak tercapainya target 100 % dikarenakan belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah yang disediakan untuk konsultasi dan koordinasi tidak terserap seluruhnya mengingat prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi.

 Kegiatan Evaluasi Tindak Lanjut Temuan Hasil pengawasan Eksternal Dari evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan realisasinya belum mencapai target yang diharpkan. Hal ini disebabkan uang lembur yang disediakan tidak terserap.

 Kegiatan Rapat Koordinas pengawasan.

Dari evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan realisasinya

belum mencapai target yang diharapkan yaitu 35,48 %. Hai ini

disebabkan karena rapat koordinasi yang direncanakan dilaksanakan

2 kali dalam satu tahun namun karena waktu yang tidak

memungkinkan maka rapat koordinasi hanya dilaksanakan satu kali.

(7)

 Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan RAD-PPK.

Dari capaian program dan kegiatan realisasinya belum memenuhi target yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan pedoman pelaksanaan RAD-PPK dari Pusat yaitu SE.Menteri Dalam Negeri Nomor 356/4429/SJ Tentang Pedoman pelaksanaan Aksi Pencegahan dan pemberantasan Korupsi Pemerintah Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017 yang baru terbit pada tanggal 21 November 2016 sehingga RAD-PPK yang telah dianggarkan di tahun 2016 belum dapat dilaksanakan dan baru terserap untuk koordinasi dan konsultasi sebesar 19,90 %.

 Kegiatan Reviu Laporan Keuangan Daerah.

Dari hasil evaluasi terhadap realisasi program dan kegiatan Reviu Laporan keuangan Daerah realisasinya telah tercapai 96,97 % dan fisiknya telah tercapai 100 %.

 Kegiatan Pengendalian Disiplin Aparatur.

Dari evaluasi terhadap capaian laporan program kegiatan realisasinya hanya tercapai 58,93 %. Hal ini disebabkan karena untuk persediaan dana untuk makan minum rapat tidak diserap karena bertepatan dengan bulan romadhon.

 Kegiatan Reviu Perencanaan Pembangunan ( Reviu RPJMD,RKPD,LKJiP,KUA-PPAS, dan RKA-SKPD )

Dari hasil evaluasi terhadap capain program dan kegiatan capaiannya tidak mencapai 100 % hanya 71,81 % .Hal tersebut dikarenakan untuk evaluasi LAKIP dilaksanakan melalui sampling.

 Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Desa.

Dari hasil evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan

realisasinya tercapai 84,27 % dan fisiknya tercapai 100 %.

(8)

 Kegiatan Pengawasan Khusus dana BOS, DAK Bansos dan Hibah, Dari hasil evaluasi program dan kegiatan realisasi tercapai 49,49 %.

Hal tersebut dikarenakan keterbatasan SDM yang ada di Inspektorat.

Untuk lebih jelasnya akan kita rangkum dalam tabel sebagai berikut :

(9)

Tabel 2.1

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2017 Kabupaten Blitar

NO. PROGRAM /KEGIATAN

Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan

(Output)

Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2015

Realisasi Target Kinerja

Hasil Program

dan Keluaran Kegiatan Tahun 2015

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan

Tahun 2016 Target

Program dan Kegiatan (Renja SKPD

Tahun 2017)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d tahun berjalan

Target Renja SKPD Tahun 2016

Realisasi Renja SKPD Tahun 2016

Tingkat Realisasi

(%)

Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d

tahun berjalan

(2017)

Tingkat Capaian Realisas i Target Renstra

(%) 1 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Prosentase Kepuasan Aparatur

100% 100% 100,00 persen 100 persen 100% 100% 100% 100%

Penyediaan dan peningkatan Administrasi Perkantoran

Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran

12 bulan 12 Bulan 12 bulan 12 bulan 100 % 100% 100% 100%

2 Program peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

Persentase Sarana dan prasarana Aparatur dengan kondisi layak fungsi.

100% 100% 100 % 100 % 100 % 100% 100 % 100%

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Jumlah prasarana yang berfungsi baik.

100% 100% 12 bulan 12 bulan 100 % 100% 100% 100%

3 Program Pengembangan system perencanaan dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Persentase Dokumen perencanaan Laporan keuangan dan Kinerja OPD yang disusun tepat waktu.

100% 100% 100,00 persen 100 persen 100% 100% 100% 100%

Penyususnan laporan kinerja dan keuangan

Jumlah Dokumen

perencanaan dan laporan

38 Lap 38 Lap 24 Lap 24 Lap 100% 24 Lap 100% 100%

(10)

kinerja dan keuangan yang disusun.

4 Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase Peningkatan Sumber Daya Aparatur

100% 100% 100,00 persen 100 persen 100% 100% 100% 100%

Pendidikan dan pelatihan Formal

Jumlah aparatur pengawas yang mengikuti Bimtek.

38 Org 38 Org 43 Org 41 Org 95,34% 100% 100% 100%

Kegiatan Peningkatan kapasitas Aparatur

Jumlah aparatur inspektorat yang mengikuti peningkatan kapasitas aparatur.

43 Org 43 Org 43 Orng 43 Orng 43 Org 100% 100% 100%

5 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan pengendalian Kebijakan KDH

Persentase OPD tidak terdapat temuan material

85% 85% 80 Persen 80 Persen 100% 100% 100% 100%

Kegiatan pengawasan Internal secara berkala

Jumlah OPD yang diadakan pengawasan dan pembinaan

85% 85% 60 OPD 60 OPD 100% 100% 100% 100%

Kegiatan Inventarisasi pelaporan dan pemutakiran data laporan hasil

pengawasan

Tersususnnya data informasi TLHP

100% 100% 316 LHP 316 LHP 100% 204 Opd 100% 100%

Kegiatan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

Persentase Rekomendasi Temuan pemeriksaan yang selesai di tindak lanjuti

100% 100% 100 Persen 100 Persen 100% 100% 100% 100%

Kegiatan Rapat Koordinasi pengawasan (RAKORWAS)

Persentase OPD yang menindak lanjuti temuan pemeriksaan inspektorat

100% 100% 2 kali 2 Kali 100% 2 kali 100% 100%

Kegiatan pemantauan Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD-PPK)

Pemenuhan jumlah Rencana Aksi selama 1 tahun.

8 Aksi 8 Aksi Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

6 Aksi 6 Aksi 100% 100%

Kegiatan pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Daerah (LKD)

Laporan keuangan pemerintahan Daerah yang direviu.

1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 100% 100%

Kegiatan Pengendalian Disiplin Aparatur

Jumlah SKPD yang dilakukan Sidak paska cuti hari raya idul fitri

100% 100% 90 OPD 90 OPD 100% 90 OPD 100% 100%

(11)

Kegiatan Reviu

RPJMD,LKJIP,RKPD,KUA-PPAS ,KUA-PPASP,RKAP , RKA Tahun mendatang, Evaluasi LAKIP OPD.

Jumlah Dokumen

perencanaan yang direviu.

Tidak ada Tidak ada 7 Dok 7 Dok 100% 7 Dok 100% 100%

Kegiatan Pengawasan Urusan pemerintahan Desa

Jumlah desa yang diadakan pengawasan dan pembinaan

100% 100% 112 Desa 112 Desa 100% 108 Desa 100% 100%

Kegiatan Verifikasi LHKASN Jumlah ASN yang telah melaporkan hasarta kekayaannya ( 3.650 )

Tidak ada Tidak ada 1060 ASN 1060 ASN 100% 6217 ASN 100% 100%

Kegiatan Pengawasan Khusus dana BOS,DAK, Bansos dan Hibah.

Jumlah OPD yang

menerima dana

BOS,DAK,Bnasos dan Hibah yang dilakukan pengawasan

24 OPD 24 OPD 24 OPD 24 OPD 100% 24 OPD 100% 100%

Kegiatan Pemantauan /pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Rapat/pertemuan diluar kantor.

Jumlah OPD yang melaporkan kegiatan rapat diluar kantor.

Tidak ada Tidak ada 100 Persen 100 Persen 100% 100% 100% 100%

Kegiatan Sosialisasi penanganan kasus pengaduan.

Jumlah masyarakat yang paham terhadap proses penanganan kasus pengaduan.

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Tidak ada -

150 Peserta 100% 100% 100% 100%

Sosialisasi Pengendalian Grativikasi

Persentase tingkat pelanggaran gratifikasi bagi PNS danmasyarakat.

Tidak ada Tidak ada 150 Org 150 Org 100% 100% 100% 100%

Kegiatan Pencegahan dan pemberantasan Pungli (SABER PUNGLI )

Persentase penurunan PNS yang terlibat pungli

Tidak ada Tidak ada

Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Daerah.

Persentase kasus yang tertangani

100% 100% 100 Persen 100 Persen 100% 100% 100% 100%

(12)

2.2. Analisis Kinerja Inspektorat.

Tabel .2.2

Pencapaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar.

NO Indikator Target

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Nilai Sakip CC CC B BB A A

2 Peringkat penilaian LPPD

se Jawa Timur 36 30 30 20 20 10

3 Opini BPK WDP WTP WTP WTP WTP WTP

Tabel 2.3

Indikator sasaran SKPD/IKU

NO Indikator Target

2016 2017 2018 2019 2020 2021 1. Persentase OPD yang

dilakukan pengawasan dan Pembinaan..

60 60 80 80 100 100

2.

Tingkat Penyelesaian Tugas setelah mengikuti peningkatan Kapasitas SDM

100 100 100 100 100 100

Dari dua tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa Indikator sasaran RPJMD ditahun 2016 untuk Nilai Sakip CC dan Opini untuk laporan keuangan daerah Wajar Dengan Pengecualian ( WDP) .

Dapat dijelaskan bahwa tahun 2018 nanti Inspektorat mentargetkan untuk Nilai Sakip menjadi BB dan perolehan Opini BPK dengan Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP dapat dipertahankan , sedangkan untuk indikator sasaran Kinerja Inspektorat pada tahun 2018 akan mencapai ± 80 % SKPD yang bebas temuan material dan apa yang dicita-citakan Inspektorat yaitu meningkatnya tata kelola pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel dapat terwujud.

Jumlah Temuan pemeriksaan pada tahun 2016 ditergetkan 1540 temuan,

capaian kinerjanya 1231 temuan.

(13)

Rendahnya realisasi jumlah temuan juga menggambarkan tingginya tingkat kesadaran OPD dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya pelaksanaan pengawasan internal serta pembinaan oleh APIP Inspektorat serta meningkatnya pemahaman OPD tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga penyimpangan yang diketahui pada tahun sebelumnya tidak terjadi lagi.

2.3. Isue-isue Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Inspektorat

Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan Inspektorat dan hal yang kritis yang terkait dengan pelayanan.

Untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan Inspektorat dalam pelaksanaan tugas dibidang pengawasan maka ditetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan ( PKPT) dan untuk tahun 2018 direncanakan sebanyak 179 Obyek Pemeriksaan yang terdiri dari :

- pemeriksaan reguler Desa sebanyak 108 obrik, - pemeriksaan SKPD sebanyak 47 obrik

- pemeriksaan dana BOS,DAK Bansos dan Hibah sebanyak 24 lokus.

Hal kritis yang terkait dengan pelayanan yaitu dengan meningkatkan pengawasan dan pembinaan, konsultasi dan evaluasi TLHP serta melakukan reviu terhadap laporan keuangan dan reviu terhadap dokumen perencanaan pembangunan.

 Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi OPD

Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat, ditemui beberapa permasalahan dan hambatan diataranya :

1. Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang.

2. Tidak sebandingnya tenaga yang tersedia dengan beban kerja.

3. Latar belakang personil yang bervariasi.

(14)

 Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan OPD

 Adanya peraturan yang selalu berubah-ubah

 OPD masih menganggap Inspektorat belum melakukan pembinaan namun menganggap Inspektorat sebagai pencari kesalahan

 Peluang

 Adanya komitmen dari Pemerintah untuk melaksanakan pemberantasan Korupsi (KKN) melalui percepatan dan penanggulangan tindak pidana korupsi.

 Kesadaran dan keberanian masyarakat Untuk melaporkan adanya penyimpangan, pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang pejabat sudah semakin meningkat.

 Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindak lanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

Beberapa hal yang menjadi catatan dari hal tersebut diatas diantaranya adalah :

1. Perlunya komitmen bersama antar pimpinan OPD dalam penegakan penyelenggaraan pemerintahan yang berwibawa, bersih dan bebas KKN.

2. Melaksanakan pengendalian intern antara pimpinan dan staf di masing- masing OPD ( SPIP )

3. Pengadaan Barang dan jasa menggunakan sistem online.

4. Perlunya kesadaran OPD dalam menindak lanjuti hasil temuan

pemeriksaan baik yang merugikan keuangan negara atau daerah dan

lebih tertib dalam pengelolaan keuangan negara / daerah dengan

kewajiban setor kepada negara atau daerah serta pelanggaran terhadap

prosedur dan tata kerja lainnya.

(15)

2.4. Reviuu terhadap Rancangan Awal RPJMD

Berdasarkan evaluasi capaian kerja pembangunan Kabupaten Blitar tahun lalu beserta proyeksi pencapaian kinerja Tahun 2017, program indikatif di tahun 2018 yang bersifat lintas wilayah dan strategis dari RPJMD Kabupaten Blitar tahun 2016-2021, telaah tujuan dan tahapan pembangunan dalam dokumen RPJPD Kabupaten Blitar Tahun 2005-2025, telaah arahan strategi pengembangan kewilayahan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019, telaah prioritas RPJMN 2015-2019, analisis isu-isu kebijakan nasional, platform Kepala Daerah terpilih dan dokumen Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Blitar tahun 2016-2021 maka Tema RKPD Tahun 2018 adalah “Penguatan SDM dan usaha mikro serta pengembangan kawasan perdesaan berbasis potensi unggulan yang berwawasan lingkungan dengan disukung peningkatan infrastruktur.” Dari tema tersebut ditetapkan skala prioritas pembangunan Tahun 2018 sebagai berikut :

1. Penguatan SDM di bidang pendidikan, kesehatan, dan penumbuhan wirausaha baru

2. Penguatan usaha mikro berbasis potensi unggulan 3. Pengembangan kawasan perdesaan

4. Peningkatan infrastruktur

5. Pengendalian pemanfaatan ruang dan lingkungan

Berdasarkan prioritas pembangunan yang ditetapkan dalam

Dokumen Recana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2018 dan

Renstra SKPD, maka Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar mengusulkan

5 program yang terdiri dari 21 Kegiatan. Dari usulan program kegiatan

yang masuk ke dalam RKPD diharapkan bisa dilaksanakan semuanya

dengan baik. Berikut tabel Daftar Program dan Kegiatan pada Tahun 2018

yang merupakan Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2018

Kabupaten Blitar :

(16)

Tabel 2.4

Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2018 Kabupaten Blitar

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

NO

RANCANGAN AWAL RKPD HASIL ANALISA KEBUTUHAN

CATATAN PENTING PROGRAM/KEGIATAN LOKASI

INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME)/KEGIA

TAN (OUTPUT)

Target Pagu Indikatif PROGRAM/KEGIA

TAN LOKASI

INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME)/KEGIAT

AN (OUTPUT)

Target Kebutuhan Dana

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kab Blitar

Persentase Kepuasan Aparatur

100% 900.000.000 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kab Blitar

Persentase Kepuasan Aparatur

100% 900.000.000

Penyediaan dan

peningkatan administrasi perkantoran

Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran

5 jenis 900.000.000 Penyediaan dan peningkatan administrasi perkantoran

Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran

5 jenis 900.000.000

2 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur

Kab Blitar

Persentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi

78% 400.000.000 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kab Blitar

Persentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi

78% 400.000.000

Penyediaan dan

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Jumlah sarpras yang berfungsi baik

291 unit

400.000.000 Penyediaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Jumlah sarpras yang berfungsi baik

291 unit 400.000.000

3 Program Peningkatan

Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Kab Blitar

Persentase Aparatur yang mengikuiti kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM

100% 750.000.000 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Kab Blitar

Persentase Aparatur yang mengikuiti kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM

100% 750.000.000

(17)

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur SKPD

Jumlah aparatur yang mengikuti Bimtek

42 psrt

750.000.000 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur SKPD

Jumlah aparatur yang mengikuti Bimtek

42 psrt 750.000.000

Program

Perencanaan,pengangg aran ,pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan.

Kab.

Blitar

Persentase Dokumen Perencanaan Laporan keuangan dan kinerja SKPD yang disusun tepat waktu.

100% 45.000.000 Persentase Dokumen Perencanaan Laporan keuangan dan kinerja SKPD yang disusun tepat waktu.

Kab.

Blitar

Persentase Dokumen Perencanaan Laporan keuangan dan kinerja SKPD yang disusun tepat waktu.

100% 45.000.000

Kegiatan

Perencanaan,pengangg aran ,pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan.

Jumlah dokumen perencanaan yang disusun tepat waktu.

24 45.000.000 Jumlah dokumen perencanaan yang disusun tepat waktu.

Jumlah dokumen perencanaan yang disusun tepat waktu.

24 45.000.000

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan pengendalian Kebijakan KDH.

Persentase OPD dan Desa yang tertib dalam pengelolaan keuangan dan aset.

4.860.366.000 Persentase OPD dan Desa yang tertib dalam pengelolaan keuangan dan aset.

Jumlah OPD yang bebas temuan material.

100% 4.860.366.000

(18)

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 tahun 2016 tentang

Kedudukan, susunan organisasi uraian tugas dan fungsi serta tata kerja perangkat

daerah, pada Bab II Pasal 2 point 1 dinyatakan bahwa Inspektorat adalah unsur

pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah dan melaksanakan fungsi pengawasan

terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah sehingga tidak mengakomodir usulan

Program dan Kegiatan masyarakat.

(19)

BAB III

TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Sebagaimana yang diminta dalam bab ini yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi OPD.

Terkait dengan tugas pokok dan fungsi, Inspektorat telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Dalam pelaksanaan pengawasan, untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, Inspektorat telah melakukan upaya semaksimal mungkin terhadap institusi pelaksana program dan kegiatan pada OPD

Beberapa arah kebijakan yang ditetapkan Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan pembinaan dan pengembangan potensi kemampuan pegawai dalam kualitas kinerja serta dalam perencanaan dan pelaporan.

2. Mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja OPD, Desa, BUMD, dan objek pengawasan lainnya

3. Peningkatan pengetahuan melalui Bimtek, Diklat dan pelatihan guna meningkatkan Sumber Daya Aparatur Pengawas.

Dalam rangka percepatan pemberantasan korupsi di Kabupaten Blitar Inspektorat telah menindak lanjuti Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 356/5152/SJ tanggal 12 Desember 2012 tentang Penyusunan Aksi Pencegahan dan pemberantasan Korupsi ( PPK ) Pemerintah Daerah.

Fokus Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ( PPK ) sesuai lampiran

Edaran Menteri Dalam Negeri tersebut yaitu Pembentukan Kelembagaan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PTSP ) bagi Pemerintah yang belum

(20)

membentuk kelembagaan PTSP. Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah dan pengelolaan Barang dan Jasa.

Sebagai penyelenggara pemerintah dibidang pengawasan Inspektorat mempunyai peran di bidang pengawasan yaitu dengan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan dari Aksi Percepatan Pemberantasan Korupsi yang di Rencana Aksikan.

3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Inspektorat

Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar yang dikaitkan dengan tujuan, sasaran dan target kinerja pada Rencana Strategis ( Renstra ) Inspektorat adalah :

3.2.1. T u j u a n :

Meningkatnya efektivitas dan efisiensi serta akuntabilitas kinerja pemerintah daerah.

3.2.2. Sasaran

Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan pemerintah daerah.

(21)

Tabel 3

Tujuan, Sasaran, Target Kinerja

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Utama (IKU)

Target Kinerja Tahun ke- ( % )

2017 2018 2019 2020 2021 1 Meningkatnya

efektivitas dan efisiensi serta akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan pemerintah daerah.

1. Nilai SAKIP 2. Opini BPK 3. Peringkat

LPPD

CC WDP

36

B WDP

30 B

WTP

30 A WTP

20

A WTP

100

3.3 Program dan Kegiatan

Terhadap penyusunan program dan kegiatan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan adalah masalah pendanaan yang akan menjadi pagu

anggaran pada program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2018.

Inspektorat merencanakan 5 ( lima ) program dan 21 kegiatan antara lain :

(22)

PROGRAM /KEGIATAN INSPEKTORAT TAHUN 2018.

Program/Kegiatan Inspektorat Tahun 2018

(2)

1 Program Pelayanan Administrasi perkantoran 900.000.000 1. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Administrasi

Perkantoran.

900.000.000 2 Program Penigkatan Sarana dan Prasara

Aparatur.

400.000.000 1. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur.

400.000.000 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur.

750.000.000

1. Kegiatan Pendidikan dan pelatihan bagi aparatur / Pejabat Fungsional

400.000.000 2. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Aparatur

Inspektorat

350.000.000 4 Program Perencanaan, penganggaran,

pengendalian dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

45.000,000

1. Kegiatan Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

45.000.000

5 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah.

4.860.366.000

1. Kegiatan Pengawasan Internal Secara Berkala 853.266.000 2. Kegiatan Inventarisasi Pelaporan dan

Pemutakhiran Data Laporan Hasil Pengawasan

56.205.000 3. Kegiatan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Temuan

Pengawasan Eksternal

247.160.000 4. Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan 62.400.000 5. Kegiatan pemantauan Pelaksanaan Rencana Aksi

Daerah dan Pemberantasan Korupsi RAD-PPK

122.159.000 6. Kegiatan Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan

Daerah ( LKPD )

81.585.000 7. Kegiatan Pengendalian Disiplin Aparatur 15.000.000 8. Kegiatan Reviu Perencanaan Pembangunan

(RPJMD, RKPD,LKJIP,KUA-PPAS P, KUA-PPAS, RKA-P, RKA dan Evaluasi LAKIP OPD)

447.152.200

9. Kegiatan Pengawasan Urusan Pemerintahan Desa.

1.056.636.000

(23)

10. Kegiatan Verifikasi LHKASN 188.420.000 11. Kegiatan pengawasan Khusus Dana

BOS,DAK,Bansos dan Hibah.

324.480.000 12. Kegiatan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan

kegiatan pertemuan / rapat diluar kantor

112.202.800 13. Kegiatan penanganan Kasus pengaduan di

Lingkungan Pemerintah Daerah

443.700.000 14. Kegiatan Sosialisasi Penanganan Kasus

Pengaduan

150.000.000 15. Pencegahan dan Pemberantasan Sapu Bersih

Pungutan Liar ( SABER PUNGLI )

500.000.000 16. Sosialisasi Unit Pengendalian Gratifikasi

( UPG ).

200.000.000

TOTAL ... 6.955.366.000

(24)

B A B IV P E N U T U P

Reencana Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar tahun 2018 merupakan penjabaran dari perencanaan program dan kegiatan tahunan yang disusun berdasarkan pencapaian kinerja tahun sebelumnya. Penyusunan Rencana Kerja ini dalam mengakomodasikan program dan kegiatan tahunan yang disusun berdasarkan kepada rencana Strategis ( Renstra ) dan Tupoksi Inspektorat sehingga program dan kegiatan yang direncanakan merupakan proiritas bagi Inspektorat.

Dalam rangka menjamin terlaksananya program dan kegiatan tersebut, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :

1. Setiap aparatur Inspektorat yang telah ditunjuk sebagai pelaksana teknis kegiatan berkewajiban untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan waktunya.

2. Perlunya komitment yang tegas dari pimpinan untuk pelaksanaan tugas tugas pengawasan.

3. Sebagai langkah awal dalam penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) yang dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan pendanaannya telah disesuaikan, walaupun dalam pembahasan nanti terjadi perubahan anggaran dan tidak sesuai dengan kebutuhan program dan kegiatan yang diusulkan tetap akan dilaksanakan.

4. Perlunya peningkatan wawasan aparat pengawas internal pemerintah dalam peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM )

5. Akan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

program dan kegiatan serta melaporkan hasilnya setiap bulan kepada Bupati

Blitar.

(25)

Akhirnya kita berharap mudah-mudahan Rencana Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Blitar tahun 2018 dapat memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan program dan kegiatan Inspektorat sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran Inspektorat bisa terwujud.

Blitar, 2017

Plt. INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN BLITAR

DRS TOTOK SUBIHANDONO,MSi Pembina Utama Muda

NIP. 19620810 198203 1 009

(26)
(27)
(28)
(29)

Referensi

Dokumen terkait

Kobe University, NIH Thailand, Mahidol Univ, Osaka Univ (INiTha), AusAID Australia, UNAIDS, KPAN, KPAD Pemprov Jatim, KPAD Kodya Surabaya, Pusat Kesehatan TNI, RSPAD Gatot

bahwa untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Riset dan Teknologi sebagaimana diatur

 Jenis Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di Provinsi Gorontalo adalah industri Makanan, industri Minuman, industri Tekstil, industri Pakaian Jadi, industri Kayu,

Dari hasil analisis terlihat adanya korelasi antara peningkatan jumlah bakteri asam laktat dengan konsentrasi sukrosa yang dtambahkan pada minuman probiotik

PT Benakat Integra memang berniat menguasai 100% saham Mitratama dengan akuisisi 30% saham Mitratama dari perseroan dan sudah menyetor uang muka sebesar US$ 107,7

2x3 jam pelajaran Buku Akidah Akhlak MI kelas 1 Kemenag Buku lain yang menunjang Multimedia interaktif dan Internet.. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

Revisi karena penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk satker BLU terkait perubahan rincian anggaran yang disebabkan panambahan