• Tidak ada hasil yang ditemukan

hk 628 slide tenaga kerja asing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "hk 628 slide tenaga kerja asing"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1. Latar belakang dan filosofi penggunaan TKA di Indonesia

Tenaga Kerja Asing (TKA) sudah menjadi fenomena yang lumrah tidak hanya dewasa ini yang disebut sebagai era globalisasi namun juga telah ada sejak dimulainya industrialisasi di muka bumi.

Dilihat dari perkembangannya, latar belakang digunakannya TKA di Indonesia mengalami perubahan sesuai zamannya:

Tujuan pengaturan mengenai TKA ditinjau dari aspek hukum ketenagakerjaan pada dasarnya adalah untuk menjamin dan memberi kesempatan kerja yang layak bagi warga negara Indonesia di berbagai lapangan dan level. Karenanya dalam mempekerjakan TKA di Indonesia dilakukan melalui mekanisme dan prosedur yang ketat dimulai dengan seleksi dan prosedur perizinan hingga pengawasan.1

Berlakunya UU 13 Tahun 2003 telah mencabut UU No. 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga Kerja Asing di Indonesia. Bab VIII Pasal 42 sampai 49 UU 13 TAhun 2003 menjadi acuan dasar dalam hal penempatan TKA di Indonesia saat ini ditambah berbagai peraturan pelaksana.

2. Landasan dan Ruang Lingkup Pengaturan TKA

Peraturan-peraturan sebagai landasan hokum penggunaan TKA:

• UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya menyangkut BAB VIII tentang penggunaan TKA;

• UU No. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);

1

(2)

• Peraturan Pemerintah No.92 tahun 2000 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

• Keputusan Presiden No. 75 tahun 1995 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang;

• Kepmenakertrans No. 223/Men/2003 tentang Jabatan-Jabatan Di Lembaga Pendidikan Yang Dikecualikan Dari Kewajiban Membayar Kompensasi;

• Kepmenakertrans No. 228/Men/2003 tentang Tata Cara Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA);

• Kepmenakertrans No. 20/Men/III/2004 tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing;

• Kepmenakertrans No. 21/Men/IV/2004 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sebagai Pemandu Nyanyi;

• Permenakertrans No. 07/MEN/III/2006 juncto No. 15/MEN/2006 tentang Penyederhanaan Prosedur Penerbitan Ijin Mempekerjakan TKA;

• Permenakertrans No. 02/Men/XII/2004 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing;

Hukum Ketenagakerjaan Indonesia memberi ketentuan dasar dalam penempatan TKA di Indonesia, beberapa yang penting adalah;

a. Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk, kecuali bagi perwakilan negara asing yang mempergunakan tenaga kerja asing sebagai pegawai diplomatik dan konsuler tidak wajib memiliki izin.

b. Pemberi kerja orang perseorangan dilarang mempekerjakan tenaga kerja asing.

c. Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu.

(3)

Untuk mendapatkan izin penggunaan TKA, perusahaan pengguna harus membuat lebih dulu Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), yang secara khusus diatur dalam Kepmenekertrans No. 220 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pengesahan RPTKA.

RPTKA menjadi dasar untuk memperoleh izin menggunakan TKA (IMTA), IMTA diatur dalam Kepmenakertrans No. 20/Men/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh IMTA dan Permenakertrans No. 07/Men/2006 Tentang Penyederhanaan Prosedur Memperoleh IMTA.

Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA):

a. Adalah rencana penggunaan TKA pada jabatan tertentu yang dibuat oleh Pemberi Kerja TKA untuk jangka waktu tertentu yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

b. RPTKA sebagai dasar untuk mendapatkan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).

c. Pemberi Kerja yang akan mempekerjakan TKA harus memiliki RPTKA, kecuali Instansi Pemerintah, Badan-Badan Internasional dan Perwakilan Negara Asing. d. RPTKA sekurang-kurangnya memuat alasan

penggunaan, jabatan TKA, jangka waktu penggunaan, penunjukkan tenaga kerja pendamping.

Selain diatur dalam peraturan ketenagakerjaan, penggunaan TKA juga harus memperhatikan peraturan lain seperti UU Kepolisian (UU No. 2 Tahun 2002) pada Pasal 15 ayat (2) kepolisisan melakukan pengawasan fungsional terhadap TKA antara lain tidak menyalahgunakan visa atau izin kerja, tidak melakukan tindakan kriminal, kegiatan politik dan lain-lain. UU Keimigrasian (UU No. 9 Tahun 1992), Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1994 tentang Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keimigrasian dan peraturan lain misalnya Perda tentang retribusi atas TKA.

3. Proses Penyelesaian IMTA

(4)

• Setelah copy telex dari Ditjen Imigrasi diberikan ke

Depnakertrans, maka pemohon membayar dana

kompensasi.

Jangka waktu berlakunya IMTA sejak dikeluarkannya

KITTAS dan sesuai dengan jumlah pembayaran Dana Kompensasi ( misal dibayarkan US$1.200, maka berlakunya IMTA 12 bulan sejak diterbitkannya KITTAS).

3. TKA di era globalisasi dan pasar bebas

(5)

penyedia jasa asing. Indonesia yang telah ikut serta dalam WTO dan telah meratifikasi tentunya harus mengikuti kewajiban yang diamanatkan dalam perjanjian tersebut.

Aspek kualitas sumber daya manusia harus menjadi titik sentral. Selain itu pengaturan dari sektor perundang-undagan juga harus lebih dimaksimalkan demi terciptanya perlindungan dan pengawasan yang lebih baik bagi tenaga kerja asing.2

REFERENSI

Thoga M. Sitorus, Membatasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing, (Analisa, Selasa 30 Oktober 2007).

Armanda, Yoza Wirsan, Penggunaan tenaga kerja asing berdasarkan peraturan ketenagakerjaan di Indonesia, Abstrak Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.

UU 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Depnakertrans RI, Kebijakan Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

2

Referensi

Dokumen terkait

Persiapan bagi Presbiter yang akan melayani pada Ibadah Hari Minggu (Perjamuan Kudus), tanggal 10 Desember 2017 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 05 Desember

6000/materai, bagi hasil yang diberikan bank kepada nasabah besar (diatas 5%), besarnya bagi hasil yang diberikan pihak bank kepada nasabah tidak tergantung oleh BI

(2) Pelaksanaan Bimbingan dan konseling di RSBI SMP Negeri 1 Bojonegoro (a) dilakukan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dilakukan dengan menyesuaikan aturan kebijakan dan tujuan

Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipun jenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti. Jenis lainnya dapat

Sedangkan, kelemahan KNN adalah KNN perlu menentukan nilai dari parameter K (jumlah dari tetangga terdekat), training berdasarkan jarak tidak jelas mengenai jenis

Pada Laporan Keuangan Tahunan Bank BRI Syariah Cabang Manado Komponen-komponen yang terdapat pada Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, Sedekah Bank BRI Syariah

Perbaikan sekresi endogen hormon induk selama masa kebuntingan melalui pemberian hormon PMSG mampu meningkatkan jumlah anak, bobot lahir anak, dan produksi susu indukan domba