• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SITARA PROPERTINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PT SITARA PROPERTINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PT SITARA PROPERTINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 SERTA

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2017 DAN 2016

(2)

D A F T A R I S I

Pernyataan Direksi

Ekshibit

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian B

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C

Laporan Arus Kas Konsolidasian D

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E

(3)
(4)

Catatan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 4 116.110.654.074 116.576.992.203 Piutang usaha - Pihak ketiga 5 3.645.287.202 158.687.202 Piutang lain-lain - Pihak ketiga 3.174.075.946 3.096.296.195 Persediaan real estat 6,11 14.467.577.204 14.467.577.204 Pajak dibayar di muka 22 1.311.846.192 1.308.381.748 Jumlah Aset Lancar 138.709.440.618 135.607.934.552 ASET TIDAK LANCAR

Goodwill 6.325.288.567 6.325.288.567

Rekening dibatasi penggunaannya 8 94.370.362 94.454.192 Persediaan real estat - tanah untuk

dikembangkan 7,11 689.766.438.749 693.646.693.163

Uang muka 9 380.838.123.211 380.644.083.211

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.602.120.858 pada tanggal 31 Maret 2017 dan Rp 1.515.756.022 pada tanggal

31 Desember 2016 10 1.619.397.992 1.704.722.828 Jumlah Aset Tidak Lancar 1.078.643.618.881 1.082.415.241.961

JUMLAH ASET 1.217.353.059.499 1.218.023.176.513

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir

(5)

Catatan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank jangka pendek 11 149.994.043.237 149.824.562.417 Utang lain-lain - Pihak ketiga 180.536.645 1.394.969.093 Utang pajak 22 11.242.477.905 9.985.674.978 Biaya masih harus dibayar 301.000.000 2.200.082.835 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 161.718.057.787 163.405.289.323 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Uang muka penjualan 12 2.023.924.645 1.973.924.645 Liabilitas imbalan kerja karyawan 13 378.772.476 378.772.476 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2.402.697.121 2.352.697.121 JUMLAH LIABILITAS 164.120.754.908 165.757.986.444 EKUITAS

Modal saham

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 40.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 10.066.037.950 saham pada tanggal 31 Maret 2017 dan 10.066.021.350

saham pada tanggal 31 Desember 2016 14 1.006.603.795.000 1.006.602.135.000 Tambahan modal disetor - bersih 15 14.635.379.360 14.635.279.760 Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 16 1.000.000.000 1.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 21.895.751.991 21.132.596.172 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk 1.044.134.926.351 1.043.370.010.932 Kepentingan non-pengendali 17 9.097.378.240 8.895.179.137 JUMLAH EKUITAS 1.053.232.304.591 1.052.265.190.069 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.217.353.059.499 1.218.023.176.513

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

(6)

Catatan 2017 2016 PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA 18 10.818.179.500 17.640.695.198 BEBAN POKOK PENJUALAN 19 4.655.314.606 9.583.579.360 LABA BRUTO 6.162.864.894 8.057.115.838 Beban pemasaran (203.100) (153.980.600) Beban umum dan administrasi 20 (1.964.306.192) (3.655.595.541) Beban keuangan 21 (3.966.302.867) (2.936.334.217) Beban pajak final 22 (540.908.975) (879.869.987) Pendapatan keuangan 1.290.740.434 1.254.605.515 Beban lainnya - bersih (16.529.272) - LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 965.354.922 1.685.941.008 BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Kini 22 - (2.764.832) LABA PERIODE BERJALAN 965.354.922 1.683.176.176 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:

Pengukuran kembali atas program

imbalan pasti 13 - - JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF

PERIODE BERJALAN 965.354.922 1.683.176.176

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik entitas induk 763.155.819 2.083.237.220 Kepentingan non-pengendali 202.199.103 (400.061.044) J U M L A H 965.354.922 1.683.176.176 JUMLAH PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF

PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik entitas induk 763.155.819 2.083.237.220 Kepentingan non-pengendali 202.199.103 (400.061.044) J U M L A H 965.354.922 1.683.176.176 LABA PER SAHAM DASAR 23 0,09 0,21

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Maret

(7)

Catatan Jumlah ekuitas Saldo 1 Januari 2016 1.004.492.000.000 11.309.520.000 500.000.000 17.586.670.056 1.033.888.190.056 11.853.846.909 1.045.742.036.965 Setoran modal 14 420.090.000 - - - 420.090.000 - 420.090.000 Pelaksanaan waran 15 - 25.205.400 - - 25.205.400 - 25.205.400 Jumlah penghasilan komprehensif

periode berjalan - - - 2.083.237.220 2.083.237.220 (400.061.045) 1.683.176.175 Saldo per 31 Maret 2016 1.004.912.090.000 11.334.725.400 500.000.000 19.669.907.276 1.036.416.722.676 11.453.785.864 1.047.870.508.540

Saldo 1 Januari 2017 1.006.602.135.000 14.635.279.760 1.000.000.000 21.132.596.172 1.043.370.010.932 8.895.179.137 1.052.265.190.069 Setoran modal 14 1.660.000 - - - 1.660.000 - 1.660.000 Pelaksanaan waran 15 - 99.600 - - 99.600 - 99.600

Jumlah penghasilan komprehensif

periode berjalan - - - 763.155.819 763.155.819 202.199.103 965.354.922 Saldo per 31 Maret 2017 1.006.603.795.000 14.635.379.360 1.000.000.000 21.895.751.991 1.044.134.926.351 9.097.378.240 1.053.232.304.591

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir penggunaannya penggunaannya

disetor penuh disetor - bersih pemilik entitas induk non-pengendali

(8)

2017 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 8.463.483.827 20.449.156.801 Pembayaran untuk:

Pemasok (194.040.000) (2.173.702.452)

Karyawan dan operasi lainnya (5.403.910.864) (2.620.189.456) Kas diperoleh dari aktivitas operasi 2.865.532.963 15.655.264.893 Pembayaran beban keuangan (4.669.645.737) (6.767.419.166) Penerimaan lainnya - bersih 1.290.740.434 2.648.312.414 Pembayaran pajak penghasilan (51.439.353) (296.596.767) Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas operasi (564.811.693) 11.239.561.374 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan tanah untuk dikembangkan (71.726.856) (870.790.525) Perolehan aset tetap (1.040.000) (133.328.000) Pembayaran uang muka pembelian tanah - (11.050.000.000) Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (72.766.856) (12.054.118.525) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan (pembayaran) utang bank

jangka pendek - bersih 169.480.820 (1.609.539.140) Penerimaan setoran modal 1.759.600 424.095.400 Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas pendanaan 171.240.420 (1.185.443.740) PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (466.338.129) (2.000.000.891) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 116.576.992.203 122.308.692.300 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 116.110.654.074 120.308.691.409

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Maret

(9)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Sitara Propertindo Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Garda Jaya Prima berdasarkan akta No. 2 tanggal 1 Juni 2006 dari Patricia Bunandi Panggabean, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-22136 HT.01.01.TH.2006 tanggal 28 Juli 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 Tambahan Berita Negara No. 13328 tanggal 22 Desember 2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 15 tanggal 11Juli 2016 dari Ardi Kristiar, S.H., MBA., yang ditunjuk sebagai pengganti Yulia, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- 0013033.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 19 Juli 2016.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan, pembangunan, real estat, industri, percetakan, agrobisnis, pertambangan, jasa dan angkutan. Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan adalah pembangunan baik langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2006.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma 77 Lt. 19, Jl. Letjend. S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat 11410.

b. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

Direksi Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”) bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 27 April 2017.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan Surat No. S-328/D.04/2014 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan disertai 2.000.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma, dimana setiap pemegang 2 (dua) saham baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru mulai tanggal 6 Januari 2015 sampai dengan tanggal 6 Juli 2017 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 106 per Waran Seri I. Pada tanggal 11 Juli 2014, saham Perusahaan sebesar 10.010.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Selama tahun 2016, terdapat pelaksanaan Waran Seri I oleh pemegang saham sebanyak 21.101.350 waran. Jumlah Waran Seri I yang belum dilaksanakan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah sebanyak 1.943.978.650 waran.

Selama periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017, terdapat pelaksanaan Waran Seri I oleh pemegang saham sebanyak 16.600 waran. Jumlah Waran Seri I yang belum dilaksanakan sampai dengan tanggal 31 Maret 2017 adalah sebanyak 1.943.962.050 waran.

Berdasarkan Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, pada tanggal31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016,jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia masing-

(10)

1. U M U M (Lanjutan)

d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Berdasarkan akta Notaris Yulia, S.H., No. 16 tanggal 11 Juli 2016, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama (merangkap Komisaris Independen) : Jeffrey Howard Du Puy

Komisaris : Yenny Arisandi

Direktur Utama : Dedi Djajasastra

Direktur Independen : Hendra Liyanto

Perusahaan telah menetapkan Hendra Liyanto sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 11 Juli 2016, susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Ketua : Jeffrey Howard Du Puy

Anggota : Cecilia Wulannitri

: Delynta Luwihana

Perusahaan memberikan remunerasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2017 31 Maret 2016

Komisaris : 88.715.618 174.697.231

Direktur : 144.249.875 280.305.673

Jumlah karyawan tetap Kelompok Usaha sekitar 11 orang pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

e. Struktur Kelompok Usaha

Entitas induk terakhir dari Kelompok Usaha adalah PT Surya Buana Makmur.

Perusahaan memiliki saham Entitas Anak baik langsung maupun tidak langsung 50% atau lebih.

Rincian Entitas Anakyang dikonsolidasi sebagai berikut:

(11)

1. U M U M (Lanjutan)

e. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) Persentase kepemilikan

(langsung dan tidak langsung) Mulai

Entitas Anak 31 Maret

2017 31 Desember

2016 Bidang usaha Proyek Kedudukan kegiatan usaha Kepemilikan saham

secara langsung Belum beroperasi PT Raffles Griya

Perkasa 99,99% 99,99% Perdagangan,

pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa,

percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan

- Jakarta -

PT Raffles Niaga

Kencana 99,99% 99,99% Perdagangan,

pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa,

percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan

- Jakarta -

PT Raffles Graha

Persada 99,99% 99,99% Perdagangan,

pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa,

percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan

- Jakarta -

PT Bumi Tara Sinergi

(d/h PT Raffles Hotel) 99,99% 99,99% Jasa - Jakarta -

Kepemilikan saham secara tidak langsung Belum beroperasi PT Gemilang International (melalui PT Raffles Griya Perkasa)

99,00% 99,00% Pembangunan,

perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan

dan jasa kecuali jasa di bidang hukum dan

pajak

- Jakarta -

PT Griya Cipta Berdikari (melalui PT Gemilang International)

99,00% 99,00% Pembangunan,

perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan

dan jasa kecuali jasa di bidang hukum dan

- Jakarta -

(12)

1. U M U M (Lanjutan)

e. Struktur Kelompok Usaha(Lanjutan)

Persentase kepemilikan

(langsung dan tidak langsung) Mulai

Entitas Anak 31 Maret

2017 31 Desember

2016 Bidang usaha Proyek Kedudukan kegiatan usaha Kepemilikan saham

secara tidak langsung Belum beroperasi PT Pratama Kencana Perkasa (melalui PT Raffles Niaga Kencana)

99,00% 99,00% Pembangunan,

perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat,

pertanian, percetakan dan jasa

- Jakarta -

PT Sahabat Haritas Sejati (melalui PT Pratama Kencana Perkasa)

99,00% 99,00% Pembangunan,

perdagangan, perindustrian, jasa

dan angkutan

Purwakarta

Biz Link Jakarta -

PT Mandiri Gita Pertiwi (melalui PT Raffles Griya Perkasa)

99,00% 99,00% Pembangunan,

perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat,

pertanian, percetakan dan jasa kecuali jasa di bidang

hukum dan pajak

- Jakarta -

PT Propertindo Line Semesta (melalui PT Mandiri Gita Pertiwi)

99,00% 99,00% Pembangunan,

perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat,

pertanian, percetakan dan jasa kecuali jasa di bidang

hukum dan pajak

- Jakarta -

PT Bumi Tara Perdana (melalui PT Bumi Tara Sinergi (d/h PT Raffles Hotel))

99,83% 99,83% Perdagangan,

pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa,

percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan

- Jakarta -

PT Bumi Tara Perkasa (melalui PT Bumi Tara Sinergi (d/h PT Raffles Hotel))

99,83% 99,83% Perdagangan,

pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa,

percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan

- Jakarta -

(13)

1. U M U M (Lanjutan)

e. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) Persentase kepemilikan

(langsung dan tidak langsung) Mulai

Entitas Anak 31 Maret

2017 31 Desember

2016 Bidang usaha Proyek Kedudukan kegiatan usaha Kepemilikan saham

secara tidak langsung

Belum beroperasi PT Bumi Tara Pratama (melalui PT Bumi Tara Sinergi (d/h PT Raffles Hotel))

99,83% 99,83% Perdagangan,

pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa,

percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan

- Jakarta -

Beroperasi PT Cisadane River Park (melalui PT Raffles Griya Perkasa)

99,00% 99,00% Pembangunan,

perdagangan umum, pertambangan,

perindustrian, pertanian, percetakan dan jasa

Les Belles

Maisons Jakarta 2006

PT Bina Karnada (melalui PT Raffles Griya Perkasa)

99,90% 99,90% Perdagangan,

pembangunan, perindustrian, pertanian, percetakan, perbengkelan, transportasi darat

dan jasa

Premier

Village Jakarta 2012

PT Cakrawala Inti Sejahtera (melalui PT Raffles Niaga Kencana)

99,00% 99,00% Perdagangan umum,

pembangunan, industri, pertanian,

transportasi darat, perbengkelan,

desain, pertambangan, jasa

dan percetakan

City Point Tangerang

Selatan 2012

PT Usaha Mandiri Sukses Abadi (melalui PT Griya Cipta Berdikari)

99,00% 99,00% Perdagangan umum,

pembangunan, industri, pertanian,

transportasi darat, perbengkelan, desain, jasa dan

percetakan

Montana

Serpong Jakarta 2015

(14)

1. U M U M (Lanjutan)

e. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan)

Jumlah aset

31 Maret 2017 31 Desember 2016

Belum beroperasi

PT Raffles Griya Perkasa 759.759.422.363 765.359.422.853

PT Raffles Niaga Kencana 399.293.354.738 399.952.292.622

PT Raffles Graha Persada 100.549.162.710 100.545.832.544

PT Bumi Tara Sinergi (d/h PT Raffles Hotel) 1.898.472.000 1.898.472.000 PT Gemilang International (melalui PT Raffles Griya Perkasa) 697.935.451.939 703.478.424.829 PT Griya Cipta Berdikari (melalui PT Gemilang International) 889.834.182.271 880.680.724.524 PT Pratama Kencana Perkasa (melalui PT Raffles Niaga Kencana) 244.665.410.630 244.665.410.630 PT Sahabat Haritas Sejati (melalui PT Pratama Kencana Perkasa) 11.804.063.050 11.804.063.050 PT Mandiri Gita Pertiwi (melalui PT Raffles Griya Perkasa) 137.696.949 148.944.775 PT Propertindo Line Semesta (melalui PT Mandiri Gita Pertiwi) 134.232.600 134.232.600 PT Bumi Tara Perdana (melalui PT Bumi Tara Sinergi

(d/h PT Raffles Hotel)) 600.000.000 600.000.000

PT Bumi Tara Perkasa (melalui PT Bumi Tara Sinergi

(d/h PT Raffles Hotel)) 600.000.000 600.000.000

PT Bumi Tara Pratama (melalui PT Bumi Tara Sinergi

(d/h PT Raffles Hotel)) 600.000.000 600.000.000

Beroperasi

PT Cisadane River Park (melalui PT Raffles Griya Perkasa) 16.026.798.469 16.026.798.469 PT Bina Karnada (melalui PT Raffles Griya Perkasa) 33.502.013.481 33.531.276.642 PT Cakrawala Inti Sejahtera (melalui PT Raffles Niaga Kencana) 35.550.258.374 36.516.463.073 PT Usaha Mandiri Sukses Abadi (melalui PT Griya Cipta Berdikari) 122.458.885.663 111.475.521.731 Perubahan Nama dan Pengurus PT Raffles Hotel (RH), Entitas Anak

Berdasarkan akta No. 62 tanggal 20 Juli 2016 dari Ardi Kristiar S.H., MBA., yang ditunjuk sebagai pengganti Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham RH, Entitas Anak, menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Perubahan nama RH menjadi PT Bumi Tara Sinergi (BTS), dan 2. Perubahan susunan pengurus menjadi sebagai berikut:

Komisaris : Yenny Arisandi Direktur : Budi Santoso

Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0013190.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 21 Juli 2016 dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Adminitrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-AH.01.03-0065794 tanggal 21 Juli 2016.

(15)

1. U M U M (Lanjutan)

e. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) Pendirian Entitas Anak

PT Bumi Tara Perdana

Pada tanggal 21 Juli 2016, PT Bumi Tara Sinergi (BTS), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru yaitu PT Bumi Tara Perdana (BTPD) dengan modal dasar sebesar Rp 600.000.000 yang terbagi atas 600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya oleh para pemegang saham. BTS memiliki kepemilikan saham sebesar 599 saham atau 99,83%. Pendirian BTPD telah diaktakan berdasarkan akta No. 65 tanggal 21 Juli 2016 dari Ardi Kristiar, S.H., MBA., yang ditunjuk sebagai pengganti Yulia, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0034131.AH.01.01. Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016.

PT Bumi Tara Perkasa

Pada tanggal 21 Juli 2016, PT Bumi Tara Sinergi (BTS), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru yaitu PT Bumi Tara Perkasa (BTPK) dengan modal dasar sebesar Rp 600.000.000 yang terbagi atas 600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya oleh para pemegang saham. BTS memiliki kepemilikan saham sebesar 599 saham atau 99,83%. Pendirian BTPK telah diaktakan berdasarkan akta No. 66 tanggal 21 Juli 2016 dari Ardi Kristiar, S.H., MBA., yang ditunjuk sebagai pengganti Yulia, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0034137.AH.01.01. Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016.

PT Bumi Tara Pratama

Pada tanggal 21 Juli 2016, PT Bumi Tara Sinergi (BTS), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru yaitu PT Bumi Tara Pratama (BTPT) dengan modal dasar sebesar Rp 600.000.000 yang terbagi atas 600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya oleh para pemegang saham. BTS memiliki kepemilikan saham sebesar 599 saham atau 99,83%. Pendirian BTPT telah diaktakan berdasarkan akta No. 67 tanggal 21 Juli 2016 dari Ardi Kristiar, S.H., MBA., yang ditunjuk sebagai pengganti Yulia, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0034260.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016.

(16)

1. U M U M (Lanjutan)

e. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) Divestasi Entitas Anak

PT Purnama Sentosa (PS)

Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 29 Juni 2016, PT Raffles Niaga Kencana (RNK), Entitas Anak, menjual 24.995 saham atas PS kepada PT Citra Ananta Sakti (CAS), pihak ketiga, dengan harga sebesar Rp 12.497.500.

Selanjutnya, berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 30 Juni 2016, RNK menjual 24.999 saham atas PS kepada CAS dan 1 saham atas PS kepada PT Gardapati Adimulyo, pihak ketiga, dengan harga keseluruhan sebesar Rp 12.500.000. Rugi atas penjualan saham sebesar Rp 112.362.641.

Berikut ini adalah informasi keuangan PS pada saat divestasi:

Jumlah aset 80.762.220.507

Jumlah liabilitas 80.761.363.018

Rugi ( 886.691 )

PT Mutiara Sukses Abadi (MSA)

Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 2 Mei 2016, PT Raffles Graha Persada (RGPS), Entitas Anak, menjual 500 saham atas MSA kepada PT Citra Ananta Sakti (CAS), pihak ketiga, dengan harga sebesar Rp 250.000.000.

Selanjutnya, berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 15 Mei 2016, RGPS menjual seluruh sisa kepemilikan saham atas MSA sebanyak 490 saham kepada CAS dengan harga sebesar Rp 245.000.000. Laba atas penjualan saham sebesar Rp 5.270.364.984.

Berikut ini adalah informasi keuangan MSA pada saat divestasi:

Jumlah aset 42.853.901.957

Jumlah liabilitas 47.790.283.430

Rugi ( 1.037.844.290 )

(17)

1. U M U M (Lanjutan)

e. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) Divestasi Entitas Anak (Lanjutan) PT Graha Investama Bersama (GIB)

Berdasarkan Akta Jual Beli dan Pengalihan Saham No. 73 tanggal 25 Nopember 2016, PT Raffles Graha Persada (RGPS), Entitas Anak, menjual 1.650 saham atas GIB kepada PT Morris Property Investment, pihak ketiga, dengan harga sebesar Rp 1.650.000.000.

Selanjutnya, berdasarkan Akta Jual Beli dan Pengalihan Saham No. 05 tanggal 5 Desember 2016, RGPS menjual seluruh sisa kepemilikan saham atas GIB sebanyak 6.000 saham kepada PT Karya Griya Bersama, pihak ketiga, dengan harga sebesar Rp 6.000.000.000. Laba atas penjualan saham sebesar Rp 5.428.020.711.

Berikut ini adalah informasi keuangan GIB pada saat divestasi:

Jumlah aset 56.606.372.400

Jumlah liabilitas 54.390.758.812

Rugi ( 4.492.511.599 )

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Prinsip kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tersebut konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha periode-periode sebelumnya.

Kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual.

Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan PSAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam Catatan 3.

b. Dasar Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan telah disusun berdasarkan biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

Amandemen PSAK dan ISAK berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017 yaitu amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan” tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”.

Penerapan dari amandemen ini tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian periode berjalan.

PSAK baru dan amandemen PSAK berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69, “Agrikultur” dan amandemen PSAK 16, “Aset Tetap” tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Penundaan

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk menunda berlakunya ISAK 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estat” dan PPSAK 7 “Pencabutan PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraph 08 (b)”, yang sebelumnya berlaku pada periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, penundaan tersebut masih berlaku.

(19)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Dasar Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan seluruh entitas anak. Pengendalian didapat ketika Kelompok Usaha terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika dan hanya jika Kelompok Usaha memiliki:

• kekuasaan atas investee (contoh hak saat ini yang memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);

• eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

• kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasilnya.

Ketika Kelompok Usaha mempunyai hak suara kurang dari mayoritas atau hak serupa terhadap investee, Kelompok usaha mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan dalam menilai apakah terdapat kekuasaan atas sebuah investee, termasuk:

• pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lain investee;

• hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan

• hak suara Kelompok Usaha dan hak suara potensial.

Kelompok Usaha menilai kembali apakah terdapat atau tidak pengendalian terhadap investee jika fakta dan keadaan yang menunjukkan bahwa ada perubahan satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan ke Kelompok Usaha dan dihentikan untuk dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian ditransfer keluar dari Kelompok Usaha. Aset, liabilitas, pendapatan dan beban dari entitas anak, yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan, termasuk dalam laporan laba rugi dari tanggal Kelompok Usaha mendapatkan pengendalian sampai dengan tanggal Kelompok Usaha berhenti untuk mengendalikan entitas anak.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan ke pemilik entitas induk dari Kelompok Usaha dan kepentingan non-pengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan non-pengendali memiliki saldo defisit. Ketika diperlukan, penyesuaian dibuat pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya seragam dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban dan arus kas dalam intra-group terkait dengan transaksi antar entitas dalam Kelompok Usaha dieliminasi seluruhnya dalam konsolidasi.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:

• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; dan

• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

d. Kepentingan Non-Pengendali

Kepentingan non-pengendali (KNP) mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Untuk bisnis kombinasi yang terjadi sebelum tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha pada awalnya mengakui adanya kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi pada bagian proporsional milik kepentingan non-pengendali dari aset bersih milik pihak yang diakuisisi.

Untuk kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha memiliki pilihan, atas dasar transaksi per transaksi, untuk pengakuan awal kepentingan non- pengendali atas pihak yang diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan masa kini dan memberikan kepada pemegangnya sebesar bagian proporsional atas aset bersih milik entitas ketika dilikuidasi baik dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi atau pada bagian proporsional kepemilikan instrumen masa kini sejumlah aset bersih teridentifikasi milik pihak yang diakuisisi. Komponen lain kepentingan non-pengendali seperti opsi saham beredar secara umum diakui pada nilai wajar. Kelompok Usaha tidak memilih untuk menggunakan opsi nilai wajar pada tanggal akuisisi yang telah selesai saat ini.

Sejak tanggal 1 Januari 2011, total penghasilan komprehensif yang tidak sepenuhnya dimiliki oleh entitas anak diatribusikan kepada pemilik dari entitas induk dan kepada kepentingan non- pengendali dalam proporsi sesuai dengan kepentingan kepemilikan. Sebelum tanggal tersebut, kerugian yang tidak didanai dalam entitas anak diatribusikan seluruhnya kepada Kelompok Usaha.

e. Goodwill

Goodwill merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dari kombinasi bisnis, dalam hal kombinasi bisnis terjadi sebelum tanggal 1 Januari 2011, kepentingan Kelompok Usaha atas nilai wajar aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang diakuisisi, dan dalam hal bisnis kombinasi terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, total nilai wajar aset dan liabilitas teridentifikasi pada tanggal akuisisi dan liabilitas kontinjensi yang diakuisisi.

Untuk kombinasi bisnis yang terjadi sebelum tanggal 1 Januari 2011, biaya meliputi nilai wajar aset yang diberikan, liabilitas yang diasumsikan, dan instrumen ekuitas yang diterbitkan, ditambahkan dengan biaya langsung akuisisi. Perubahan pada nilai estimasi imbalan kontinjensi yang muncul dari kombinasi bisnis yang diselesaikan pada tanggal tersebut dianggap sebagai penyesuaian pada biaya dan, sebagai akibatnya, menyebabkan perubahan pada nilai tercatat goodwill.

(21)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) e. Goodwill (Lanjutan)

Untuk kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, biaya meliputi nilai wajar aset yang diberikan, liabilitas yang diasumsikan, dan instrumen ekuitas yang diterbitkan, ditambahkan dengan jumlah kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi, ditambahkan dengan, jika bisnis kombinasi dicapai secara bertahap, nilai wajar kepentingan ekuitas saat ini pada pihak yang diakuisisi. Imbalan kontinjensi termasuk dalam biaya pada nilai wajar tanggal akuisisinya dan dalam hal imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan, maka selanjutnya diukur kembali melalui laba rugi. Untuk kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, biaya langsung akuisisi diakui secara langsung sebagai beban.

Goodwill dikapitalisasi sebagai aset tak berwujud dengan penurunan nilai pada nilai tercatat dibebankan pada laporan penghasilan komprehensif konsolidasian. Apabila nilai wajar aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi teridentifikasi melebihi nilai wajar imbalan yang dibayarkan, maka selisih lebih tersebut dikreditkan secara penuh pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tanggal akuisisi.

f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pengujian penurunan nilai goodwill dan aset tak berwujud lainnya dengan menggunakan masa manfaat ekonomi tidak terbatas dilakukan setiap tahun pada akhir periode pelaporan keuangan. Aset non-keuangan lain dikenakan uji penurunan nilai ketika telah terjadi atau ada perubahan dalam keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak terpulihkan.

Apabila nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan (yaitu mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan), maka aset tersebut diturunkan nilainya.

Apabila tidak mungkin untuk mengestimasi nilai terpulihkan dari aset, maka uji penurunan nilai dilakukan pada kelompok terkecil aset dimana aset tersebut merupakan bagian dari kelompok tersebut yang arus kasnya dapat diidentifikasi secara terpisah; yakni unit penghasil kas.

Goodwill dialokasikan pada pengakuan awal pada masing-masing unit penghasil kas Kelompok Usaha yang diharapkan menghasilkan manfaat dari kombinasi bisnis yang menghasilkan goodwill tersebut.

Beban penurunan nilai termasuk dalam laba rugi, kecuali jika beban tersebut membalikkan keuntungan yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain. Kerugian penurunan nilai yang diakui untuk goodwill tidak dapat dibalik.

g. Kas dan Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai

“Setara Kas”. Kas di bank yang dibatasi penggunaannya atau digunakan sebagai jaminan disajikan sebagai “Rekening Dibatasi Penggunaannya”.

h. Aset Keuangan

Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori yang dijelaskan di bawah ini, tergantung pada tujuan pengakuisisian aset. Kelompok Usaha tidak mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.

Selain daripada aset keuangan yang memenuhi kualifikasi hubungan lindung nilai, kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dikategorikan sebagai berikut:

(22)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) h. Aset Keuangan (Lanjutan)

Nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kategori ini meliputi hanya derivatif in-the-money (lihat bab ‘liabilitas keuangan’ untuk derivatif out-of-the-money). Derivatif tersebut dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada bagian pendapatan atau beban keuangan. Kelompok Usaha tidak memiliki aset yang dimiliki untuk dijual maupun secara suka rela mengklasifikasikan aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pinjaman dan piutang

Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Aset tersebut pada dasarnya terjadi melalui cadangan barang dan jasa kepada pelanggan (misalnya, piutang usaha), namun juga memasukkan jenis aset moneter kontraktual lain. Pengakuan awal aset tersebut pada nilai wajar ditambahkan dengan biaya transaksi yang langsung diatribusikan pada akuisisi atau penerbitannya, dan selanjutnya dicatat pada biaya amortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan untuk penurunan nilai.

Cadangan penurunan nilai diakui ketika ada bukti objektif (seperti kesulitan keuangan signifikan pada pihak lawan atau gagal bayar atau penundaan pembayaran signifikan) bahwa Kelompok Usaha tidak dapat menagih seluruh jumlah yang jatuh tempo berdasarkan persyaratan piutang, jumlah cadangan berbeda antara jumlah tercatat bersih dan nilai kini arus kas masa depan yang diharapkan dari piutang yang mengalami penurunan nilai tersebut.

Untuk piutang usaha, yang dilaporkan secara bersih, cadangan seperti ini dicatat dalam akun pencadangan terpisah dengan kerugian diakui dalam beban administrasi dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Ketika terkonfirmasi bahwa piutang usaha tidak dapat ditagih, nilai tercatat bruto dari aset tersebut dihapuskan terhadap cadangannya.

Dari waktu ke waktu, Kelompok Usaha memilih untuk menegosiasikan kembali persyaratan jatuh tempo piutang usaha dari pelanggan yang memiliki transaksi historis yang baik. Negosiasi ulang seperti ini dapat mengubah jangka waktu pembayaran daripada perubahan jumlah terutang dan, sebagai akibatnya, arus kas baru yang diharapkan terdiskonto pada tingkat suku bunga efektif dan perbedaan yang dihasilkan untuk nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (laba operasi).

Pinjaman dan piutang Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain–lain dan rekening dibatasi penggunaannya.

Tersedia untuk dijual

Aset keuangan non-derivatif yang tidak termasuk dalam kategori di atas diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan secara prinsip merupakan strategi investasi milik entitas Kelompok Usaha yang bukan merupakan Entitas Anak, entitas asosiasi dan entitas yang dikendalikan bersama. Aset keuangan non-derivatif tersebut dicatat pada nilai wajar dengan perubahan pada nilai wajar, selain daripada yang terjadi karena fluktuasi kurs nilai tukar dan bunga dihitung dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan tersedia untuk dijual. Perbedaan nilai tukar pada investasi yang didenominasi dalam mata uang asing dan bunga dihitung dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif dan diakui di laporan laba rugi.

(23)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) h. Aset Keuangan (Lanjutan)

Tersedia untuk dijual (Lanjutan)

Apabila terdapat penurunan signifikan atau berkelanjutan pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual (yang merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai), maka jumlah penuh penurunan nilai, termasuk jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam laporan penghasilan komprehensif lain, diakui dalam laporan laba rugi.

Pembelian dan penjualan aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada tanggal penyelesaian dengan perubahan nilai wajar antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian akan diakui dalam cadangan tersedia untuk dijual.

Ketika penjualan terjadi, akumulasi laba atau rugi yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasikan dari cadangan tersedia untuk dijual ke laporan laba rugi.

i. Liabilitas Keuangan

Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya ke dalam satu atau dua kategori, tergantung pada tujuan liabilitas tersebut diakuisisi.

Selain daripada liabilitas keuangan untuk tujuan nilai lindung (lihat penjelasan dibawah ini), kebijakan akuntansi milik Kelompok Usaha untuk setiap kategori dijelaskan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif out-of-the-money (lihat ‘Aset keuangan’ di dalam derivatif uang). Instrumen tersebut dinilai didalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kelompok Usaha tidak mempunyai atau mengeluarkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi. Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan maupun ditujukan bagi semua liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan lain

Liabilitas keuangan lain termasuk hal-hal berikut:

Pinjaman bank dan perpetual preferen share Kelompok Usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada penerbitan instrumen. Liabilitas dengan bunga seperti itu selanjutnya diukur pada biaya amortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif, yang memastikan bahwa beban bunga selama periode sampai dengan pembayaran kembali menggunakan kurs konstan pada saldo liabilitas yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk tujuan dari setiap liabilitas keuangan, beban bunga termasuk biaya transaksi awal dan premi terutang pada saat penebusan, serta bunga atau kupon terutang pada saat liabilitas masih belum diselesaikan.

• Komponen liabilitas meliputi pinjaman konversi yang diukur seperti yang dijelaskan di bawah ini.

• Utang usaha dan liabilitas moneter jangka pendek lain yang awalnya diakui pada nilai wajar dan selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Utang bank jangka pendek, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar termasuk dalam

(24)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

2. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

3. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Kelompok Usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Kelompok Usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak- pihak yang tidak berelasi.

k. Persediaan Real Estat

Persediaan real estat terdiri dari tanah dalam proses pengembangan, bangunan dalam penyelesaian dan bangunan yang siap dijual yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan real estat ditentukan dengan metode rata-rata.

Biaya perolehan tanah dalam proses pengembangan meliputi biaya perolehan tanah untuk dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah dalam proses pengembangan akan dipindahkan ke tanah dan unit bangunan yang sedang dikembangkan pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya.

Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian meliputi biaya perolehan tanah yang telahselesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapatdiatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta

(25)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. Persediaan Real Estat (Lanjutan)

Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:

• Biaya pra-perolehan tanah;

• Biaya perolehan tanah;

• Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek;

• Biaya yang dapat didistribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan

• Biaya pinjaman.

Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan real estat dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya.

Penelaahan atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Biaya atas revisi substansial untuk menyelesaikan proyek real estat dikapitalisasi dan dialokasikan pada bidang tanah yang tersedia untuk dijual yang masih tersisa.

Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek termasuk:

• Biaya pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh;

• Biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.

Kelompok Usaha tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi. Kelompok Usaha melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.

Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.

Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Kelompok Usaha akan melakukan revisi dan relokasi biaya.

l. Persediaan Real Estat - Tanah Untuk Dikembangkan

Tanah untuk dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

Penelaahan atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Biaya atas revisi substansial untuk menyelesaikan proyek real estat dikapitalisasi dan dialokasikan pada bidang tanah yang tersedia untuk dijual yang masih tersisa.

m. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

(26)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Aset Tetap

Efektif 1 Januari 2016, Perusahaan menerapkan Amandemen PSAK 16 (2015) “Aset Tetap”.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan tidak dapat digunakan.

Penerapan Amandemen PSAK 16 (2015) tidak memiliki dampak pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Pada pengakuan awal, item-item aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Sebagaimana halnya harga pembelian, biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dan estimasi dari nilai kini seluruh biaya-biaya masa depan yang tidak dapat dihindari dari pembongkaran dan pemindahan aset tetap.

Kelompok Usaha telah memilih metode biaya di dalam pengakuan setelah pengakuan awal untuk aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan tarif sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 4

Kendaraan 8

Peralatan kantor 4

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Kelompok Usaha dan biaya perolehannya dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti, dihapusbukukan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan usaha periode berjalan.

Nilai sisa, masa manfaat, dan metode penyusutan, dikaji pada tiap akhir tahun pelaporan, dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan.

o. Modal Saham

Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.

Ketika entitas Kelompok Usaha membeli modal saham ekuitas entitas (saham treasuri), imbalan yang dibayar, termasuk biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan (dikurangi pajak penghasilan) dikurangkan dari ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas sampai saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Ketika saham biasa tersebut selanjutnya diterbitkan kembali, imbalan yang diterima, dikurangi biaya tambahan transaksi yang terkait dan dampak pajak penghasilan yang terkait dimasukkan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

(27)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

Efektif 1 Januari 2016, Kelompok Usaha menerapkan Amandemen PSAK 24 (2015), “Imbalan Kerja”.

Amandemen PSAK 24 (2015) meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.

Penerapan Amandemen PSAK 24 (2015) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

1. Program iuran pasti

Iuran untuk program iuran pasti untuk program pensiun dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun dimana iuran tersebut terkait.

2. Program imbalan pasti

Surplus dan defisit program imbalan pasti diukur pada:

• Nilai wajar dari aset yang direncanakan pada tanggal pelaporan; dikurangi

Liabilitas program yang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit yang didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan imbal hasil obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi yang tersedia yang memiliki tanggal jatuh tempo yang mendekati persyaratan liabilitas; ditambah

• Biaya servis masa lalu yang tidak diakui; dikurangi

• Dampak persyaratan pendanaan minimum yang disetujui dengan skema waliamanat Pengukuran kembali kewajiban pasti neto diakui melalui penghasilan komprehensif lain.

Pengukuran kembali tersebut termasuk:

• Keuntungan dan kerugian aktuaris

• Imbalan atas aset program (tidak termasuk bunga)

• Aset dengan efek batas tertinggi (tidak termasuk bunga)

Biaya jasa diakui dalam laporan laba rugi dan termasuk biaya jasa kini dan masa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen.

Beban (pendapatan) bunga bersih diakui dalam laporan laba rugi dan dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban (aset) imbalan pasti pada awal periode tahunan dan mempertimbangkan dampak kontribusi pembayaran manfaat selama periode.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan manfaat program atau kurtailmen diakui secara langsung dalam laba rugi.

Penyelesaian program manfaat pasti diakui dalam periode dimana penyelesaian tersebut

(28)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan)

3. Manfaat jasa jangka panjang lain

Imbalan kerja lain yang diharapkan untuk diselesaikan secara keseluruhan dalam 12 (duabelas) bulan setelah akhir tahun pelaporan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

Imbalan kerja lain yang tidak diharapkan untuk diselesaikan secara keseluruhan dalam 12 (duabelas) bulan setelah akhir tahun pelaporan disajikan sebagai liabilitas jangka panjang dan dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan kemudian didiskonto dengan menggunakan imbal hasil obligasi perusahaan berkualitas tinggi yang tersedia dengan tanggal jatuh tempo mendekati sisa periode yang diharapkan untuk diselesaikan.

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pengakuan Pendapatan

Penjualan bangunan

Pendapatan dari penjualan rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full acrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:

a. Proses penjualan telah selesai;

b. Harga jual akan tertagih;

c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa depan terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

d. Penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan dan tanah untuk dikembangkan tersebut kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:

a. Proses kontruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi;

b. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

c. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal.

Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut.

(29)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) q. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)

Pengakuan Pendapatan (Lanjutan) Penjualan tanah

Pendapatan dari penjualan tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full acrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:

1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

2. Harga jual akan tertagih;

3. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa depan terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli;

4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual-beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

5. Hanya kavling tanah saja yang dijual tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diatas kavling tanah tersebut.

Jika ada salah satu kriteria pengakuan pendapatan di atas tidak terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria pengakuan pendapatan tersebut terpenuhi dan dicatat dalam akun “Uang Muka Penjualan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Pengakuan Beban

Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).

Termasuk didalam beban adalah taksiran beban untuk pengembangan prasarana di masa yang akan datang atas tanah yang telah terjual.

r. Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung terhadap akuisisi, konstruksi atau produksi suatu aset yang membutuhkan periode waktu yang substansial untuk mempersiapkan aset tersebut bagi tujuan penggunaan maupun penjualan, dikapitalisasi sebagai bagian biaya aset tersebut. Semua biaya pinjaman dibebankan di dalam tahun terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari bunga dan biaya lainnya yang terjadi di entitas dalam kaitannya dengan pinjaman dana.

s. Perpajakan Pajak final

Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan tesis ini adalah membangun sebuah rekomendasi fitur memanfaatkan ekstraksi fitur yang berpotensi bug dan fitur baru dari data opini

[r]

Hasil dari pelaksanaan tugas akhir yang berupa konfigurasi parameter citra 2D dan perangkat lunak akan digunakan pada penelitian selanjutnya terkait pembuatan objek medis 3D

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat saat ini sudah tidak rukun lagi, karena Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat kurang

Dalam penerapan hukum tipu muslihat kepada agama anak orang Islam untuk memilih agama lain menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak sudah sesuai, hal

Hal tersebut sesuai dengan penelitian pendahuluan bahwa kadar gula total sari buah naga merah (13,21%) lebih tinggi dibandingkan dengan sari buah salak Bongkok

(2) Pengeluaran belanja untuk tanggap darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan kebutuhan yang diusulkan dari instansi/lembaga berkenaan setelah

pimpinan sekolah Katolik di Blitar , April 2013, wawancara dengan kepala sekolah Katolik Batam, Juli, 2013. guru yang beragama Kristen. Selain itu SMA Muhammadiyah dinilai