1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. The Company Establishment
PT Ever Shine Tex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 dengan nama PT Ever Shine Textile Industry pada tanggal 11 Desember 1973 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 82, yang kemudian diubah dengan akta No. 14
tanggal 4 Februari 1974 danNo. 33 tanggal 10 Januari 1975 dari notaris yang sama. Akta
pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/22/3 tanggal 25 Januari 1975 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 53, Tambahan No. 319 tanggal 4 Juli 1975. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 21 tanggal 13 Juli 2017 mengenai perubahan tempat kedudukan Perusahaan dan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah
diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.03.0153088 tanggal 17 Juli 2017.
PT Ever Shine Tex Tbk (the Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968 originally under the name of PT Ever Shine Textile Industry on 11 December 1973 based on notarial deed No. 82 of Kartini Muljadi, S.H., as amended by notarial deeds No. 14 dated 4 February 1974 and No. 33 dated 10 January 1975 of the same notary. The deed of establishment and its amendments were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. Y.A.5/22/3 dated 25 January 1975, which was published in State Gazette No. 53, Supplement No. 319 dated 4 July 1975. The articles of association has been amended from time to time, most recently by notarial deed No. 21 dated 13 July 2017 of Leolin Jayayanti, S.H., concerning the change of the Company’s place and changes in the composition of the Company’s Boards of Commisioners and Director. The amendments to the articles of association were received and registered by the Ministry of Justice and Human Rights in its decision letter No. AHU-AH.01.03.0153088 dated 17 July 2017.
Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri dan perdagangan. Perusahaan bergerak dalam kegiatan usaha industri tekstil. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan H. Fachruddin No.16, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
According to Article 3 of the Company’s articles of association, its scope of activities consists of industry and trading. The Company is engaged in textile industry. The Company’s head office is located in Jalan H. Fachruddin No. 16, Tanah Abang, Central Jakarta.
Perusahaan melaksanakan kegiatan usahanya pada perdagangan tekstil. PT Prima Rajuli Sukses, entitas anaknya, melaksanakan kegiatan usaha sebagai pabrikan. Entitas anaknya berkedudukan di Tangerang.
The Company engaged its operational activity in textile trading. PT Prima Rajuli Sukses, the subsidiary, engaged its operational activity as manufacturer. The subsidiaries are domiciled in Tangerang.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1975.
The Company started its commercial operations in 1975.
PT Cahaya Interkontinental adalah entitas induk dan
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering
Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 30 September 2020, adalah sebagai berikut:
A summary of the Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to 30 September 2020, is as follows:
Jumlah saham Ditempatkan
dan beredar/ Nilai nominal
Tanggal Number of shares Per saham/
Pencatatan/ Issued and Par value
Keterangan Date of registration outstanding Per share Description
13 Oktober 1992/
Penawaran Umum 13 October 1992 4.000.000 1.000 Initial Public Offering
13 Oktober 1992/
Company Listing 13 October 1992 30.000.000 1.000 Company Listing
26 Oktober 1992/
Konversi Saham Obligasi 26 October 1992 3.650.000 1.000 Bonds Conversion
2 Agustus 1993/
Saham Bonus 2 August 1993 22.590.000 1.000 Bonus Shares
10 Juni 1994/
Dividen Saham 10 June 1994 24.096.000 1.000 Stock Dividend
Total Saham sebelum Number of Shares pre
Penawaran Terbatas I 84.336.000 1.000 Right Issue l
15 Juli 1994/
Penawaran Terbatas I 15 July 1994 42.168.000 1.000 Right Issue I
Total Saham setelah Number of Shares post
Penawaran Terbatas I 126.504.000 1.000 Right Issue I
Total Saham setelah Number of Shares post
Stock Split 1:2 253.008.000 500 Stock Split 1:2
23 September 1996/
Saham Bonus 23 September 1996 45.541.440 500 Bonus Shares
Total Saham sebelum Number of Shares pre
Penawaran Terbatas II 298.549.440 500 Right Issue II
12 Juli 2000/
Penawaran Terbatas II 12 July 2000 85.299.840 500 Right Issue II
Total Saham setelah Number of Shares post
Penawaran Terbatas II 383.849.280 500 Right Issue II
Pengeluaran 5% saham 2 Oktober 2000/
tanpa HMETD 2 October 2000 19.192.464 500 5% Secondary Stock Issuance
Total Saham sebelum Number of Shares post
Stock Split 1:5 403.041.744 500 Stock Split 1:2
Total Saham setelah 11 Desember 2000/ Number of Shares post
Stock Split 11 December 2000 2.015.208.720 100 stock Split
Seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasi c. Consolidated Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun
Perusahaan dan entitas anaknya (“Grup”) sebagai berikut:
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries (“the Group”) as follows:
Tahun dimulai
Ruang Tahun kegiatan Persentase kepemilikan/ Jumlah aset sebelum eliminasi/ lingkup penyertaan komersial/ Percentage of ownership Total assets before elimination Tempat usaha/ saham/ Start of 30 Sept/ 31 Desember/ 30 Sept/ 31 Desember/ Entitas Anak/ kedudukan/ Scope of Start of commercial Sept December Sept December
Subsidiaries Domicile activities investment year 2020 2019 2020 2019
PT Primarajuli Sukses Tangerang Produsen benang/ xxx 1997 99,99% 99,99% 61.091.084 58.967.313
(PS) Manufacture yarns
PT Indo Yongtex Jaya Tangerang Produsen benang xxx 1993 99,96% 99,96% 4.536.400 4.909.718
(IYJ) dan kain/
Manufacture Yarns and fabrics
Pada tahun 2011, IYJ telah menghentikan
kegiatan usahanya. In 2011, IYJ has discontinued its operational activities.
Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dinotariskan dengan Akta No. 5 pada 18 Oktober 2019 yang dibuat di hadapan Atas Rihajeng S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karawang, Pemegang saham telah Menyetujui likuidasi dan pembubaran IYJ yang berlaku efektif sejak tanggal 7 Oktober 2019
Based on the decision of the General Meeting o Shareholders notarized by Deed No. 5 on 18 October 2019 made before Atas Rihajeng S.H.,
M.Kn., Notary in Karawang District,the
Shareholders approved the liquidation and dissolution of IYJ which is effective on 7 October 2019.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan
Karyawan d. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite
Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee as of 30 September and 31 December 2019 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris : Emmy Ranoewidjojo : President Commissioner
Komisaris Independen : Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Presiden Direktur : Sung Pui Man : President Director
Direktur : Peter Sung : Director
Direktur : Michael Sung : Director
Direktur Independen : Dra. Erlien Lindawati Surianto : Independent Director
Komite audit Audit Committee
Ketua : Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak : Chairman
Anggota : Sinintha Y. Nainggolan : Member
Anggota : Timotius : Member
Grup mempunyai karyawan berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (“PKWT”) sejumlah 893 dan 930 masing-masing pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 (tidak diaudit).
The Group has a total of 893 and 930 employees based on Limited Time Work Agreement (“PKWT”) as of 30 September 2020 and 31 December 2019, respectively (unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Theconsolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which consist of the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Financial Service Authority (OJK).
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian b. Basis of preparation of the consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasiandengan menggunakan dasar pengukuran biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for thestatement of cash flows using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities are presented using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (USD), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of theconsolidated financial statements is the United States Dollar (USD), which is also the functional currency of the Company.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan
laporan keuangan konsolidasian juga
mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian beserta dampaknya diungkapkan dalam Catatan 3.
The preparation of consolidated financial
statements in compliance with SAK requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Company management to exercise judgement in applying the Company’s accounting policies. The areas where significant judgements and estimates have been made in preparing the consolidated financial statements and their effect are disclosed in Note 3.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian(Lanjutan) b. Basis of preparation of the consolidated financialstatements (Continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tersebut konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak tahun sebelumnya kecuali untuk penerapan PSAK dan ISAK baru dan revisian yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Company and Subsidiaries consolidated financial statements last year except for implementation PSAK and new ISAK and revision effective on or after dated 1 January 2019. Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan Entitas
Anak telah menerapkan sejumlah amandemen/ penyesuaian dan interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019.
In the current year, the Company and Subsidiaries has applied a number of amendments /improvements and interpretations to PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after 1 January 2019.
Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Group dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 1 2019 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement are as follows:
ISAK 33 “Transaksi valuta asing dan imbalan
dimuka” ISAK 33 “Foreign currency transactions and advance consideration”
Standar ini mengklarifikasi bagaimana penentuan tanggal transaksi dengan tujuan untuk menentukan kurs yang digunakan dalam pengakuan awal ketika entitas membayar atau menerima imbalan di muka terkait asset, beban dan penghasilan dalam valuta asing. Intepretasi ini menjelaskan tanggal transaksi dengan tujuan untuk menentukan kurs yang digunakan dalam pengakuan awal asset, beban atau penghasilan terkait (atau bagian darinya) adalah tanggal di mana entitas pertama kali mengakui asset non-moneter atau liabilitas non-moneter yang timbul dari pembayaran atau penerimaan imbalan di muka. Dalam arti kata, terkait dengan penghasilan, beban atau aset tidak diukur kembali untuk perubahan kurs yang terjadi antara tanggal pengakuan awal imbalan di muka dan tanggal pengakuan suatu transaksi.
The standard clarifies how to determine the date of transaction for the purpose of determining the spot exchange rate used to translate foreign currency transactions on initial recognition in circumstances when an entity pays or receives some or all of the foreign currency consideration in advance of the recognition of the related asset, expense or income. The interpretation states that the date of the transaction for the purpose of determining the exchange rate to use on initial recognition of the related asset, expense or income (or part of it) is the date on which an entity initially recognises the nonmonetary asset or non-monetary liability arising from the payment or receipt of advance consideration. In other words, the related income, expense or asset should not be remeasured for changes in exchange rates occurring between the date of initial recognition of the advance consideration and the date of recognition of the transaction to which that consideration relates.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) b. Basis of preparation of the consolidated financialstatements (Continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (Lanjutan)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
(Continued) Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian
dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Group dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 1 2019 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement are as follows: (Continued)
ISAK 34 “Ketidakpastian dalam perlakuan
pajak penghasilan” ISAK 34 “Uncertainty over income tax treatments”
Standar ini memberikan panduan akuntansi untuk pajak penghasilan kini dan asset atau liabilitas pajak tangguhan ketika terdapat ketidak pastian dalam perlakuan pajak penghasilan. Interpretasi ini mensyaratkan:
The standard provides guidance on the accounting for current and deferred tax liabilities and assets in circumstances in which there is uncertainty over income tax treatments. The Interpretationrequires:
1) Entitas menentukan apakah perlakuan pajak tidak pasti harus dipertimbangkan secara terpisah atau bersamaan, berdasarkan pendekatan mana yang memberikan prediksi resolusi yang lebih baik.
1) The Entity to determine whether uncertain tax treatments should be considered separately, or together as a group, based on which approach provides better predictions of the resolution;
2) Entitas menentukan apakah besar kemungkinan badan otoritas perpajakan akan menerima perlakuan pajak tidak pasti; dan
2) The Entity to determine if it is probable that the tax authorities will accept the uncertain tax treatment; and
3) Jika besar kemungkinan perlakuan pajak tidak pasti tidak akan diterima, pengukuran ketidakpastian pajak berdasarkan jumlah yang paling mungkin atau nilai ekspektasian, bergantung pada metode mana yang dapat memprediksi penyelesaian ketidakpastian dengan lebih baik. Pengukuran ini mengasumsikan bahwa otoritas perpajakan akan memeriksa jumlah yang berhak untuk diperiksa dan otoritas tersebut memiliki pengetahuan penuh atas seluruh informasi terkait ketika melakukan pemeriksaan tersebut.
3) If it is not probable that the uncertain tax treatment will be accepted, measure the tax uncertainty based on the most likely amount or expected value, depending on whichever method better predicts the resolution of the uncertainty. This measurement is required to be based on the assumption that each of the tax authorities will examine amounts they have a right to examine and have full knowledge of all related information when making those examinations.
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) c. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (Lanjutan)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
(Continued) Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian
dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Group dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 1 2019 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement are as follows: (Continued)
PSAK 22 (Penyesuaian 2018) “Kombinasi bisnis” PSAK 22 (Amendment 2018), “Business Combination”
Amandemen ini menjelaskan ketika salah satu pihak dalam suatu pengaturan bersama (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 66:
Pengaturan Bersama) memperoleh
pengendalian atas bisnis yang merupakan suatu operasi bersama, dan memiliki hak atas aset dan kewajiban atas liabilitas terkait dengan operasi bersama tersebut sesaat sebelum tanggal akuisisi, transaksi tersebut adalah kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap. Pihak pengakuisisi menerapkan persyaratan untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, termasuk pengukuran kembali kepentingan yang dimiliki sebelumnya dalam operasi bersama. Dengan demikian, pihak pengakuisisi mengukur kembali seluruh kepentingan yang dimiliki sebelumnya dalam operasi bersama tersebut.
The amendment explains when one party in a joint arrangement (as defined in PSAK 66: Joint Arrangements) obtains the control over a business that is a joint operation, and has rights on the assets and liabilities for liabilities related to the joint operation before to the acquisition date, this transaction is a business combination that is carried out in stages. The acquirer applies the requirements for a business combination that is carried out in stages, including the re-measurement of previously owned interests in joint operations. Therefore, the acquirer re-measures all the interests previously held in the joint operation. The adoption of this amendment has no impact on the Company's financial statements.
PSAK 24 (Amandemen 2018), “Imbalan Kerja tentang Amandemen, Kurtailmen atau Penyelesaian Program”;
PSAK 24 (Amendment 2018), “Employee Benefits regarding Plan Amendment, Curtailment or Setlement”
Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menggunakan asumsi yang diperbarui untuk menentukan biaya jasa kini dan bunga bersih untuk sisa periode setelah amandemen rencana, kurtailmen, atau penyelesaian. Ini juga mensyaratkan entitas untuk mengakui laba atau rugi sebagai bagian dari biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian penyelesaian, setiap pengurangan surplus, bahkan jika surplus itu sebelumnya tidak diakui karena dampak dari batas atas aset.
The amendment requires entity to use updated assumptions to determine current service cost and net interest for the remainder of the period after a plan amendment, curtailment, or settlement. It also requires an entity to recognise profit or loss as part of past service cost, or a gain or loss on settlement, any reduction in a surplus, even if that surplus was not previously recognised because of the impact of the asset ceiling.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) d. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (Lanjutan)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
(Continued) Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian
dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Group dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 1 2019 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement are as follows: (Continued)
PSAK 26 (Penyesuaian 2018), “Biaya
Pinjaman”; PSAK 26 (Improvements 2018), “Borrowing costs”;
Amandemen ini mengklarifikasi tentang pengecualian atas tarif kapitalisasi biaya pinjaman. Pinjaman yang didapatkan secara spesifik untuk memperoleh aset kualifikasian sampai secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan intensinya atau dijual telah selesai dapat dikapitalisasi seluruhnya. Namun jika pinjaman khusus belum dilunasi setelah aset kualifikasian siap untuk digunakan atau dijual, itu menjadi bagian dari pinjaman umum.
The amendment clarify exceptions of borrowing costs in calculating of capitalization rates. Borrowing obtained specifically for obtaining qualifying asset until substantially all activities required to prepare qualifying asset is ready for its intended use or sale can be fully capitalized. If a specific borrowing remains outstanding after the related qualifying asset is ready for its intended use or sale, it becomes part of general borrowings.
PSAK 46 (Penyesuaian 2018), “Pajak Penghasilan – Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”;
PSAK 46 (Improvements 2018), “Income Taxes – Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses”;
Amandemen tersebut mengklarifikasi
konsekuensi pajak penghasilan dari dividen. Entitas mengakui konsekuensi pajak penghasilan atas dividen dalam laba rugi, penghasilan komprehensif lain atau ekuitas sesuai dengan di mana Entitas awalnya mengakui transaksi atau peristiwa masa lalu tersebut. Persyaratan ini berlaku untuk semua konsekuensi pajak penghasilan dari dividen.
The amendment clarify that the income tax consequences of dividends. Entity recognized consequences of dividends in statements of profit or loss and other comprehensive income or equity according to where initial Entity recognized that past transactions or events. These requirements apply to all income tax consequences of dividends.
PSAK 66 (Penyesuaian 2018), “Pengaturan
Bersama”; PSAK Arrangement”; 66 (Improvements 2018), “Joint
Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa pihak yang berpartisipasi dalam, tetapi tidak memiliki pengendalian bersama atas suatu
operasi bersama dapat memperoleh
pengendalian bersama atas operasi bersama, dalam hal aktivitas operasi bersama yang merupakan suatu bisnis, tidak boleh mengukur kembali kepentingan yang sebelumnya dimiliki dalam operasi bersama.
The amendment clarify that party participating, but not having joint control over a joint operation, can obtain joint control over joint operations, in the case of joint operating activities which are a business, should not re-measure its previously held interest in the joint operation.
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) e. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (Lanjutan)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
(Continued) Tedapat sejumlah standar dan interpretasi yang
telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - IAI yang efektif dalam periode akuntansi masa depan dan bahwa Group telah memutuskan untuk tidak mengadopsi penerapan dini. Tiga yang paling penting adalah:
There are a number of standards and interpretations which have been issued by the Financial Accounting Standards Board - IAI that are effective in future accounting periods that the group has decided not to adopt early. Three most significant of these are:
PSAK 71 Instrumen Keuangan; PSAK 71 Financial Instruments;
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan; dan PSAK 72 Revenue from Contracts with Customers; and
PSAK 73 Sewa. PSAK 73 Leases.
Ketiganya akan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020.
All three will be mandatorily effective for annual periods beginning on or after 1 January 2020. c. Prinsip konsolidasi c. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan seluruh Entitas Anak seperti yang dijelaskan di Catatan 1d. Pengendalian didapat ketika Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, Grup mengendalikan investee jika dan hanya jika Grup memiliki:
The consolidated financial statements include the accounts of the Parent Company and all the Subsidiaries mentioned in Note 1d. Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if and only if the Group has:
kekuasaan atas investee (contoh hak saat ini yang memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);
power over the investee (i.e. existing rights that give the current ability to direct the relevant activities of the investee);
eksposur atau hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee; dan exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and
kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasilnya.
the ability to use its power over the investee to affect its returns.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Prinsip konsolidasi (Lanjutan) c. Principles of consolidation (Continued) Ketika Grup mempunyai hak suara kurang dari
mayoritas atau hak serupa terhadap investee, Grup mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan dalam menilai apakah terdapat kekuasaan atas sebuah investee, termasuk:
When the Group has less than majority of the voting rights or similar rights to an investee, the
Group considers all relevant facts and
circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:
pengaturan kontraktual dengan pemilik hak
suara lain investee; the contractual arrangement with the other vote holders of the investee;
hak yang timbul dari pengaturan kontraktual
lain; dan rights arrangements; and arising from other contractual
hak suara Perusahaan dan Entitas Anak dan
hak suara potensial. the Company’s and Subsidiaries voting rights and potential voting rights. Grup menilai kembali apakah terdapat atau
tidak pengendalian terhadap investee jika fakta dan keadaan yang menunjukkan bahwa ada perubahan satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan ke Grup dan dihentikan untuk dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian ditransfer keluar dari Grup. Aset, liabilitas, pendapatan dan beban dari Entitas Anak, yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan, termasuk dalam laporan laba rugi dari tanggal Grup mendapatkan pengendalian sampai dengan tanggal Grup berhenti untuk mengendalikan Entitas Anak.
The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Subsidiaries are fully consolidated from the date control is transferred to the Group and cease to be consolidated from the control date is transferred out of the Group. Assets, liabilities, income and expenses of a Subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the statements of income from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the Subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan ke pemilik entitas induk dari Grup dan kepentingan non-pengendali (“KNP”), meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan non-pengendali memiliki saldo defisit. Ketika diperlukan, penyesuaian dibuat pada laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya seragam dengan kebijakan akuntansi Grup. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi seluruhnya dalam konsolidasi.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of Subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group accounting policies. All intra the Group assets and liabilities, equity, income expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.
c. Prinsip konsolidasi (Lanjutan) c. Principles of consolidation (Continued) Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: If the Group losse control, the Group then: (a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk
goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;
(a) Derecognize the assets (includinggoodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost; (b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali);
(b) Derecognize the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them);
(c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(c) Recognize the fair value of the consideration received, if any, from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control;
(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian;
(d) Recognize any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost;
(e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak;
(e)Reclassify to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary;
(f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.
(f) Recognize any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas Entitas Anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Changes in the parent’s ownership interest in a Subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transactions. When control over a previous Subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gain or loss is recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Non-controlling interest represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which is presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARYOF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Kombinasi bisnis d. Business combination
Ketika Grup melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, they assess the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi (acquisition method). Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada
entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP
atas aset bersih yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif
lainkonsolidasian.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Sebelum mengakui keuntungan dari pembelian dengan diskon, Perusahaan menilai kembali apakah telah teridentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam pengkajian kembali tersebut.
If the consideration is less than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized as a gain from a bargain purchase in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Prior to recognizing the gain from the bargain purchase, the Company reassesses whether it has correctly identified all of the assets acquired and liabilities taken over and recognizes any additional assets or liabilities that may be identified in the reassessment.
Perusahaan selanjutnya mengkaji kembali prosedur yang digunakan untuk mengukur jumlah yang dipersyaratkan untuk diakui pada tanggal akuisisi untuk seluruh hal- hal berikut ini:
The Company further reviews the procedures used to measure the amount required to be recognized at the acquisition date for all of the following:
aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih; identifiable assets acquired and liabilities taken over;
kepentingan non-pengendali pada pihak
yang diakuisisi, jika ada; non-controlling interests of the acquired party, if any;
untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas pihak pengakuisisi yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi; dan
for business combinations achieved in stages, the acquirer's previously held equity interests in the acquired party; and
d. Kombinasi bisnis(Lanjutan) d. Business combination (Continued) Tujuan dari kajian ini untuk meyakinkan bahwa
pengukuran kembali tersebut telah mencerminkan dengan tepat semua informasi yang tersedia pada tanggal akuisisi.
The purpose of the review is to ensure that the remeasurement accurately reflects all the information available at the acquisition date. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak
pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian atau penghasilan komprehensif lain sesuai dengan PSAK55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK 55either in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laporan laba atau rugi.
In a business combination achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit-Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Company’s and Subsidiaries Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGU.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Mata uang asing e. Foreign currency
Transaksi yang terjadi pada Perusahaan dan Entitas Anak dalam mata uang selain mata uang lingkungan ekonomi utama dimana entitas Perusahaan dan Entitas Anak tersebut beroperasi (mata uang fungsional) diakui dengan menggunakan kurs ketika transaksi tersebut terjadi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan. Perbedaan nilai tukar yang terjadi ketika mentranslasikan ulang aset dan liabilitas moneter yang belum diselesaikan diakui langsung dalam laba rugi, kecuali pinjaman dalam mata uang asing yang digunakan sebagai lindung nilai terhadap investasi neto pada operasi luar negeri, yang mana perbedaan nilai tukar ini diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan nilai tukar asing bersama dengan perbedaan nilai tukar yang terjadi karena pentranslasian ulang operasi luar negeri.
Transactions entered into by theCompany’s and Subsidiaries in a currency other than the currency of the primary economic environment in which they operate (their "functional currency") are recorded at the rates ruling when the transactions occur. Foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the rates ruling at the reporting date. Exchange differences arising on the retranslation of unsettled monetary assets and liabilities are recognized immediately in profit or loss, except for foreign currency borrowings qualifying as a hedge of a net investment in a foreign operation, in which case exchange differences are recognized in other comprehensive income and accumulated in the foreign exchange reserve along with the exchange differences arising on the retranslation of the foreign operation.
Keuntungan dan kerugian nilai tukar yang terjadi karena pentranslasian ulang aset keuangan moneter tersedia untuk dijual diperlakukan sebagai komponen terpisah dari perubahan nilai wajar dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan dan
kerugian nilai tukar atas aset keuangan non-moneter tersedia untuk dijual membentuk
secara keseluruhan keuntungan atau kerugian yang diakui terkait instrumen keuangan tersebut.
Exchange gains and losses arising on the retranslation of monetary available for sale financial assets are treated as a separate component of the change in fair value and recognized in profit or loss. Exchange gains and losses on non-monetary available for sale financial assets form part of the overall gain or loss recognized in respect of that financial instrument.
Pada tahap konsolidasi, hasil dari aktivitas usaha di luar negeri ditranslasikan dalam unit mata uang dengan menggunakan kurs yang mendekati saat transaksi tersebut terjadi. Seluruh aset dan liabilitas yang terjadi dari aktivitas usaha di luar negeri, termasuk goodwill yang terjadi karena pengakuisisian operasi tersebut, ditranslasikan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan. Perbedaan nilai tukar yang terjadi ketika mentranslasikan aset neto awal pada kurs awal dan hasil operasi usaha luar negeri pada kurs aktual diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan nilai tukar mata uang asing.
On consolidation, the results of overseas operations are translated into currency unit at rates approximating to those ruling when the transactions took place. All assets and liabilities of overseas operations, including goodwill arising on the acquisition of those operations, are translated at the rate ruling at the reporting date. Exchange differences arising on translating the opening net assets at opening rate and the results of overseas operations at actual rate are recognized in other comprehensive income and accumulated in the foreign exchange reserve.
Keuntungan atau kerugian dari perbedaan nilai tukar diakui dalam laporan keuangan tersendiri milik entitas Perusahaan dan Entitas Anak atas translasian item moneter jangka panjang yang membentuk investasi neto milik Perusahaan dan Entitas Anak pada operasi luar negeri yang direklasifikasikan pada penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam cadangan nilai tukar mata uang asing dalam konsolidasi.
Exchange differences recognized profit or loss in theCompany’s and Subsidiaries separate financial statements on the translation of long-term monetary items forming part of theCompany’s and Subsidiaries net investment in the overseas operation concerned are reclassified to other comprehensive income and accumulated in the foreign exchange reserve on consolidation.
e. Mata uang asing (Lanjutan) e. Foreign currency(Continued) Ketika aktivitas usaha luar negeri dilepaskan,
kumulatif perbedaan nilai tukar diakui dalam cadangan nilai tukar asing terkait dengan operasi tersebut sampai dengan tanggal pelepasan dialihkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian pelepasan.
On disposal of a foreign operation, the cumulative exchange differences recognized in the foreign exchange reserve relating to that operation up to the date of disposal are transferred to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as part of the profit or loss on disposal.
Pada 30 September 2020 dan 31 Desember 2019,nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
The exchange rates used as 30 September 2020 and 31 December 2019 were as follows:
30September/ 31 Desember/ September December
2020 2019
1 Dolar Amerika Serikat / Rupiah 14.918 13.901 US Dolar 1/ Rupiah
Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap
tidak signifikan. Transactions in other foreign currencies are considered not significant. Transaksi dan penjabaran mata uang asing Foreign currency transactions and translations (i) Fungsional dan presentasi item mata uang
dalam laporan keuangan dari masing-masing entitas Perusahaan dan Entitas Anak diukur dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam USD, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian entitas.
(i) Functional and presentation currency items included in the financial statements of each of theCompany’s and Subsidiaries are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“functional currency”). The consolidated financial statements are presented in USD, which is the functional and presentation currency of the entity.
(ii) Transaksi dan saldo
Transaksi dalam mata uang selain USD dijabarkan ke USD dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan kewajiban dalam mata uang selain USD dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari penyelesaian transaksi tersebut dan dari penjabaran dengan kurs akhir periode aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain USD moneter valuta asing diakui dalam laba rugi.
(ii) Transactions and balances
Transactions denominated in currencies other than USD are translated into USD at the exchange rate prevailing at the dates of the transactions. At the reporting date, monetary assets and liabilities in currencies other than USD are translated at the exchange rates prevailing at that date. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in currencies other than USD are recognized in profit or loss.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Pengakuan pendapatan dan beban f. Revenue and expenses recognition Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value-Added Tax (“VAT”). Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi
penetapan pendapatan terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai prinsipal atau agen. Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai prinsipal jika menanggung dampak manfaat dan risiko signifikan terkait dengan penjualan barang sehingga pendapatan harus dilaporkan dengan menggunakan dasar bruto. Jika Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai agen tanpa menanggung dampak manfaat dan risiko signifikan atas kepemilikan barang, pendapatan harus dilaporkan dengan menggunakan dasar neto.
The Company and Subsidiaries assess their revenue arrangements against specific criteria in order to determine if they are acting as principals or agents. The Company and Subsidiaries are acting as a principals if they take the significant risks and rewards related to the sale of goods so that the revenue should be reported on a gross basis. If the Company and Subsidiaries are acting as agents without assuming the significant risks and rewards of ownership of the goods, the revenue should be reported on a net basis.
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi
sebelum pendapatan diakui: The following specific recognition criteria must also be fulfilled before revenue is recognized:
Penjualan barang Sales of goods
Pendapatan dari penjualan barang yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan dan Entitas Anak diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Company and Subsidiaries products is recognized at the time the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincides with their delivery and acceptance.
Pendapatan/beban bunga Interest income/expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liabilities.
g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi g. Transactions with related parties Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan
dan Entitas Anak adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas menyiapkan laporan keuangannya (dirujuk sebagai “entitas pelapor”), sebagai berikut:
Parties considered to be related to the Company and Subsidiaries are those persons or entities related to the entity preparing financial statements (referred to as "reporting entity"), as follow:
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a) A person or family member has a relationship with areporting entity if that person:
1) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor; 1) has control or joint control over the reporting entity; 2) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau 2) has significant influence over the reporting entity; or
3) personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk dari entitas pelapor. 3) key management personnel of the reporting entity or of the parent of the reporting entity.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: b) An entity is related to the reporting entity if it meets one of the following: 1) Entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari Perusahaan dan Entitas Anak yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
1) The entity and the reporting entity are members of the same business Company and Subsidiaries (i.e. a parent, subsidiaries, and entities associated with the next subsidiaries of another entity);
2) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Perusahaan dan Entitas Anak, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya;
2) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a business group, which the other entity is a member; 3) kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama; 3) both entities are joint ventures of the same third party; 4) satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
4) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
5) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
5) the entity has a post-employment benefits plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related entities to the reporting entity;
6) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam (i), (ii) dan (iii);
6) entities controlled or jointly controlled by a person identified in (i), (ii) and (iii); 7) orang yang diidentifikasi dalam
sub-paragraf (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas);
7) person identified in sub-paragraph (i) has significant influence over the entity or the key management personnel of the entity (or the entity's parent entity);