• Tidak ada hasil yang ditemukan

ب س م ال رح م ن ال رح یم

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ب س م ال رح م ن ال رح یم"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor XXXX/Pdt.G/2017/PA.Ktbm.

ِمﯾ ِﺣ ﱠرﻟا ِنَﻣْﺣ ﱠرﻟا ِ ﱠ ِمْﺳِ ﺑ

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara

perdata pada tingkat pertama, berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan terhadap perkara cerai gugat antara :

PENGGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, Pendidikan SLTP, Pekerjaan Ibu Rumah Taangga, Tempat tinggal di Desa BGN JY Kecamatan SNGK UTR Kabupaten Lampung Utara, sebagai "Penggugat";

m e l a w a n

TERGUGAT, umur 34 tahun, agama Islam, Pendidikan SMK, Pekerjaan Karyawan Swasta, Tempat tinggal di Desa SD MKT Kecamatan AD MLY, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, sekarang tidak diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti

di wilayah Republik Indonesia, sebagai "Tergugat";

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan saksi-saksi di

persidangan;

Telah memperhatikan alat bukti lain yang ada hubungannya dengan perkara ini;

DUDUK PERKARA

Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 31 Maret 2017 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, di bawah register Nomor XXXX/Pdt.G/2017/PA.Ktbm tanggal 6 April 2017, telah

(2)

mengajukan gugatan Cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 22 Maret 2012 Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan KLRG KT Kabupaten Kebumen sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/72/III/2012 tanggal 01 22 Maret 2012;

2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal Desa SD MKT Kecamatan AD MLY Kabupaten Kebumen Jawa Tengah;

3. Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah bercampur (ba’da dukhul) sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak yang bernama PAS, umur 3 tahun;

4. Bahwa pada mulanya rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam keadaan rukun dan damai, namun sejak bulan Januari tahun 2015 ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai goyah, disebabkan:

a. Tergugat Pemalas dan tidak bertanggung jawab;

b. Tergugat tidak mandiri dan selalu ketergantungan orang tua; c. Tergugat keras kepala dan Kasar;

5. Bahwa, selanjutnya pada bulan Februari tahun 2015, Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat hingga sekarang tanpa alasan yang jelas dan sah dan selama itu Tergugat tidak pernah pulang dan tidak pernah kirim kabar serta tidak diketahui alamatnya yang jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia (GHOIB);

6. Bahwa Penggugat telah berusaha keras mencari Tergugat, kemudian penggugat mencari keberadaan Tergugat di ke rumah orang tua Tergugat namun Penggugat tetap tidak mengetahui keberadaan Tergugat sampai sekarang;

7. Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah dengan keluarga Tergugat namun tidak berhasil ;

(3)

8. Bahwa, Penggugat sudah tidak dapat lagi mempertahankan rumah tangga dengan Tergugat karena Tergugat telah tidak memperdulikan nasib Penggugat selama 2 tahun sehingga Penggugat menderita lahir batin; 9. Bahwa, dengan fakta-fakta tersebut diatas gugatan Penggugat telah

memenuhi alasan perceraian sebagaimana diatur dalam Pasal 19 PP No.9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam;

Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut :

PRIMER :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian;

3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER :

- Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Penggugat hadir menghadap sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir menghadap dan tidak pula menyuruh orang lain menghadap sebagai wakilnya, meskipun telah dipanggil oleh juru sita melalui media masa Radiogram sebanyak dua kali, yaitu tanggal 12 April 2017 dan tanggal 12 Mei 2017, maupun dipanggil melalui papan pengumuman pada Pengadilan Agama Kotabumi, namun Tergugat tetap tidak hadir di persidangan dan lagi pula tidak ternyata bahwa ketidakhadirannya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah;

Bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan

(4)

patut; namun demikian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya, Penggugat telah

mengajukan bukti tertulis berupa Fotokopi Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan KLRG KT Kabupaten Kebumen, sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/72/III/2012 tanggal 01 22 Maret 2012, Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P;

Bahwa selain itu Penggugat juga menguatkan dalil gugatannya dengan mengajukan saksi-saksi yaitu:

1. SAKSI I, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Desa WNG, Kecamatan KMR, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

­ Bahwa saksi kenal dengan Penggugat, namun tidak kenal dengan

Tergugat;

­ Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat pada saat tinggal di Kebumen;

­ Bahwa saksi tidak mengetahui pernikahan Penggugat dan Tergugat;

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat di

Desa Sidomukti, Kecamatan AD MLY, Kebumen Jawa Tengah;

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 orang anak;

­ Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun

dan harmonis, namun saat ini rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi, karena sering terjadi pertengkaran;

­ Bahwa saksi tidak melihat langsung Penggugat dan Tergugat

bertengkar, namun saksi pernah mendengar Penggugat bertengkar dengan seseorang melalui telpon;

­ Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab pertengkaran Penggugat dan

(5)

­ Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal kurang lebih selama 2 tahun, karena Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dari rumah bersama;

­ Bahwa sejak Tergugat pergi, kemudian Penggugat pulang ke rumah

orang tua Penggugat di Lampung;

­ Bahwa selama berpisah, Tergugat tidak pernah pulang dan tidak

diketahui keberadaannya;

2. SAKSI II, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat kediaman di Desa BGN JY, Kecamatan SNGK UTR, Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

­ Bahwa saksi kenal dengan Penggugat namun tidak kenal dengan

Tergugat;

­ Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat;

­ Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat tinggal di

rumah orang tua Tergugat di Desa Sidomukti, Kecamatan AD MLY, Kebumen Jawa Tengah;

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 orang anak;

­ Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun

dan harmonis, namun saat ini rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi, karena Penggugat pulang sendiri ke rumah orang tua Penggugat tanpa di antar Tergugat dan Tergugat tidak pernah datang ke rumah orang tua Penggugat selama 2 tahun;

­ Bahwa selama berpisah, Tergugat tidak pernah pulang dan tidak

diketahui keberadaannya;

Bahwa atas keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut di atas, Penggugat ternyata tidak sanggup lagi menghadirkan saksi yang lain, maka untuk

melengkapi alat bukti Penggugat, Majelis Hakim secara ex-officio

(6)

sebagaimana dalam putusan sela tanggal 16 Agustus 2017 yang dibacakan dalam persidangan terbuka untuk umum yang amarnya sebagai berikut :

1. Sebelum memutus pokok perkara;

2. Memerintahkan kepada pemohon untuk mengucapkan sumpah supletoir (sumpah pelengkap) dalam persidangan yang berbunyi:

Bismillahirrahmanirrahim, Wallahi, Demi Allah, saya bersumpah bahwa semua yang tertulis dalam surat gugatan saya, adalah benar tidak lain daripada yang sebenarnya”;

3. Menangguhkan biaya perkara ini hingga putusan akhir;

Bahwa Penggugat telah mencukupkan keterangannya dan tidak lagi bermaksud menyampaikan alat bukti lain untuk melengkapi keterangannya, dan selanjutnya menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan;

Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini,

maka ditunjuk semua peristiwa hukum yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang selanjutnya dianggap termuat dalam putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

seperti diuraikan tersebut di atas ;

Menimbang, bahwa atas tidak diketahuinya tempat tinggal Tergugat, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang tata pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut oleh juru sita sebanyak dua kali melalui media masa Radiogram tanggal 12 April 2017 dan tanggal 12 Mei 2017, maupun melalui papan pengumuman pada Pengadilan Agama Kotabumi;

Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat

(7)

tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar mau bersabar dan membatalkan niatnya untuk bercerai namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis namun sejak bulan Januari 2015 sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas;

Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidak menjawab karena Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun Jurusita Pengganti Pangadilan Agama Kotabumi telah memanggilnya secara resmi dan patut, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg., pemeriksaan perkara ini dilakukan tanpa hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat

telah mengajukan alat bukti tertulis P berupa Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan bermaterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya, sehingga berdasarkan ketentuan pasal 301 ayat (1) dan (2) R.Bg. jo. pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 tahun 1985 tentang Bea Materai dan pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang Dikenakan Bea Materai, maka Majelis Hakim menilai alat bukti tertulis tersebut dinyatakan sah sebagai alat bukti, maka alat bukti tersebut merupakan bukti otentik mempunyai nilai pembuktian yang sempurna mengikat dan menentukan dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Penggugat terbukti masih terikat dalam perkawinan yang sah dengan Tergugat yang menikah pada tanggal 22 Maret 2012, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam;

(8)

Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan oleh Penggugat adalah tetangga Penggugat, telah memenuhi syarat sebagai saksi dan merupakan orang dekat Penggugat, maka hal ini telah memenuhi ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 134 Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 307 R.Bg., yang pada pokoknya menyatakan apabila kesaksian beberapa orang baik terpisah dan berdiri sendiri mengenai berbagai peristiwa karena keterkaitannya dan hubungannya digunakan untuk menguatkan suatu perbuatan, maka hakim mempunyai kebebasan untuk memberi kekuatan pembuktian terhadap kesaksian masing-masing, segala sesuatu dengan memperhatikan keadaan;

Menimbang, bahwa atas keterangan 2 (dua) orang saksi Penggugat tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa keterangannya belum cukup beralasan kuat untuk dijadikan dasar atas fakta hukum, karena para saksi Penggugat tidak pernah bertemu langsung dengan Tergugat dan tidak mengetahui langsung pertengkaran maupun alasan-alasannya, tetapi hanya mengetahui terjadinya pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat. Oleh karenanya masih dibutuhkan alat bukti lain untuk melengkapinya;

Menimbang, bahwa atas ketidaksanggupan Penggugat menghadirkan alat bukti yang lain untuk melengkapi keterangannya, maka atas perintah Majelis Hakim, Penggugat telah mengangkat sumpah supletoir di depan persidangan, sebagaimana yang dituangkan dalam putusan sela tanggal 16 Agustus 2017, sehingga dengan adanya sumpah supletoir Penggugat tersebut, pembuktian Penggugat telah memenuhi syarat formil sebagai alat bukti yang cukup. Hal ini telah sesuai dengan Pasal 182 R.Bg.;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan bukti tertulis P dan keterangan 2 (dua) orang saksi serta sumpah supletoir Penggugat, maka dapat diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 22 Maret 2012;

(9)

- Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat di Desa Sidomukti, Kecamatan AD MLY, Kebumen Jawa Tengah;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 orang anak;

- Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun saat ini rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi, karena Tergugat pergi meninggalkan Penggugat kurang lebih selama 2 tahun;

- Bahwa sejak Tergugat pergi, kemudian Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat di Lampung;

- Bahwa selama berpisah, Tergugat tidak pernah pulang dan tidak diketahui keberadaannya;

Menimbang, bahwa penggugat dalam petitum surat gugatannya pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka akan dipertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat saat ini sudah tidak rukun lagi, karena Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat kurang lebih selama 2 tahun, dan selama berpisah Tergugat tidak pernah menghiraukan Penggugat, bahkan Tergugat sudah tidak diketahui alamatnya maka Majelis Hakim menilai bahwa alasan perceraian yang disebabkan adanya ketidakharmonisan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang didalilkan penggugat telah terbukti adanya. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 116 huruf (b) Kompilasi Hukum lslam (KHl) yang menegaskan bahwa salah satu alasan perceraian yaitu salah satu pihak telah meninggalkan pasangannya selama 2 tahun atau lebih;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberi nasehat Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat, ternyata tidak berhasil, selain itu selama dalam proses persidangan, Penggugat selalu menunjukkan

(10)

sikap dan tekadnya untuk bercerai serta tidak ada kemauan untuk mempertahankan rumah tangganya maka dengan adanya fakta tersebut telah memenuhi unsur alasan terjadinya suatu perceraian sebagaimana Pasal 39 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang menyatakan bahwa untuk melakukan suatu perceraian harus ada cukup alasan dimana suami istri tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri dan pengadilan telah berusaha dan tidak berhasil merukunkan kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa adanya perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat dipandang telah memenuhi unsur-unsur terjadinya perceraian sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangan seperti tersebut di atas, dan rumah tangga tersebut dapat simpulkan juga sebagai

rumah tangga yang pecah (broken marriage);

Menimbang, bahwa dalam rumah tangganya yang sudah pecah tersebut, dapat dinilai bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat diwujudkan kehidupan rumah tangga sebagaimana tujuan perkawinan yang dimaksud Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI). sehingga perceraian bagi Penggugat dan Tergugat adalah merupakan jalan yang lebih baik daripada mempertahankan rumah tangganya, sebab rumah tangga yang sudah pecah apabila tetap dipertahankan maka akan lebih banyak menimbulkan penderitaan-penderitaan daripada kemaslahatan, baik bagi penggugat maupun tergugat, sehingga dalam hal ini dapat terapkan Hadis Nabi Muhammad SAW, yang dijadikan dalil oleh Majelis Hakim dalam pendapatnya yang berbunyi :

و رﺮﺿ

ﺮﺿ ﻻ

ا

ر

Artinya : “Tidak boleh menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan tidak boleh

pula menimbulkan penderitaan bagi orang lain” .

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat harus dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat;

(11)

Menimbang, bahwa karena gugatan penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, sedang tergugat tidak pernah hadir dipersidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut dan tidak ternyata ketidakhadiran tergugat tersebut karena alasan yang sah menurut hukum, maka berdasarkan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg. gugatan penggugat dapat diputus dengan tanpa

hadirnya tergugat (Verstek);

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat;

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sngk utr Kabupaten Lampung Utara dan Kecamatan AD MLY Klirong, Kabupaten Kebumen untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp 491.000,- (Empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim

pada hari Rabu tanggal 16 Agustus 2017 M. bertepatan dengan tanggal 23 Zulkaidah 1438 H., oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari H. MOHAMAD MU’MIN, S.H.I., M.H., sebagai Hakim Ketua, dan ALI

(12)

MUHTAROM, S.H.I., M.H.I., serta AHMAD SATIRI, S.Ag., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut yang didampingi oleh TETI PITRIANI, S.H.I. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Hakim Anggota Hakim Ketua

Ttdd. Ttdd.

dto dto

1. ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I. H. MOHAMAD MU’MIN, S.H.I., M.H.

dto

2. AHMAD SATIRI, S.Ag., M.H.

Panitera Pengganti

dto

TETI PITRIANI, S.H.I.

Perincian Biaya: 1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan : Rp. 400.000,- 4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,- 5. Biaya meterai : Rp. 6.000,- Jumlah : Rp. 491.000,- (Empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

1. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair-cair. 2. Menghitung koefisien distribusi dan yield proses

UKS adalah Unit Kesehatan Sekolah dan merupakan salah satu kegiatan siswa yang keberadaannya sangat diperlukan untuk menangani masalah kesehatan semua warga sekolah

Tabel 4.10 memberikan informasi bahwa persepsi masyarakat Bandung Barat/ pemilih terhadap praktik politik uang adalah kurang dari setengahnya (30%) manganggap

Menunjuk Pengelola Perlengkapan Unit dan Staf Pengelola Perlengkapan Unit di Universitas Negeri Malang Tahun Anggaran 2013, dengan personalia sebagaimana pada lampiran

ASDP Indonesia Ferry (persero) mengelola 36 pelabuhan penyeberangan dan 126 unit armada kapal jenis ro-ro yang siap beroperasi untuk melayani penyeberangan di seluruh

dan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep siswa melalui penerapan strategi Active Learning Tipe Instant Assessment lebih baik daripada pemahaman konsep siswa

Melalui hasil analisis serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang dihasilkan oleh studi ini, sejalan dengan tujuan yang ingin

Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan hasil