L/O/G/O
Veryanta1306442965
UU & Lembaga Pengurus
Tipikor
Politik Nasional Indonesia
Indonesia merupakan negara republik presidensil
yang multipartai demokratis
Politik nasional merupakan kebijakan
menggunakan potensi nasional untuk mencapai
tujuan nasional
Politik nasional indonesia didasarkan pada asas
“
Trias Politika”
Trias Politika
Trias politika/Power Separation merupakan
paham pembagian kekuasaan independen
dan berdaulat untuk mencegah kekuasaan
mutlak pada 1 orang
Lembaga Legislatif Indonesia
Lembaga ini dipegang oleh MPR, DPR dan
DPD
Tugas dan Wewenang MPR
Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
Melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan
umum
Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden
dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden
Memilih Presiden dan Wakil Presiden
Hak dan Kewajiban
HAK
Mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menentukan sikap dan pilihan dalam
pengambilan keputusan. Memilih dan dipilih.
Membela diri. Imunitas. Protokoler.
Keuangan dan administratif
Kewajiban
Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.
Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan menaati peraturan perundang-undangan.
Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok,
dan golongan.
Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.
Dewan Perwakilan Rakyat
FUNGSI
Legislasi
Anggaran
Pengawasan
HAK
Interpelasi
Angket
Imunitas
Menyatakan pendapat
Hak dan Kewajiban Anggota
Hak
mengajukan usul rancangan
undang-undang
mengajukan pertanyaan
menyampaikan usul dan
pendapat
memilih dan dipilih
Kewajiban
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati
peraturan perundangundangan
mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat
Hak dan Kewajiban Anggota
membela diri
imunitas
protokoler
keuangan dan administratif
menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan menaati tata tertib dan kode etik menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja
menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala
menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat
Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihannya
Dewan Perwakilan Daerah
Lembaga ini berfungsi untuk:
Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan
pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu
Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu. Anggota
DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Dengan demikian jumlah
anggota DPD saat ini adalah seharusnya 136 orang. Masa jabatan
anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat
anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji.
Lembaga Eksekutif Indonesia
Presiden
Wakil Presiden
Kabinet
Presiden
Wewenang, kewajiban, dan haknya ialah:
Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara
Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas
RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam
kegentingan yang memaksa)
Wewenang, kewajiban, dan hak
Presiden
Menetapkan Peraturan Pemerintah
Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain dengan persetujuan DPR
Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
Menyatakan keadaan bahaya.
Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR
Wewenang, kewajiban, dan
hak Presiden
Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU
Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah
Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujui DPR Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah Agung Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR
Wakil Presiden
Pasal 4 ayat 2 menyatakan bahwa satu orang
Wakil Presiden membantu Presiden dalam
melakukan kewajibannya , sedangkan pasal 8
menegaskan bahwa Wakil Presiden mengganti
Presiden sampai habis waktunya dalam hal
Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat
Kabinet
Pasal 17 ayat (1) : Presiden dibantu oleh
menteri-menteri negara . Menteri adalah pembantu
presiden. Ia diangkat dan diberhentikan oleh
presiden untuk suatu tugas tertentu. Kementrian di
Indonesia dibagi ke dalam 3 kategori yaitu
Kementerian Koordinator, Kementrian
Departemen, dan Kementrian Negara
Kementrian Koordinator
Kementrian Koordinator bertugas membantu
presiden dalam suatu bidang tugas. Di Indonesia,
menteri koordinator terdiri atas 3 bagian, yaitu:
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan; Menteri Koordinator bidang
Perekonomian; Menteri Koordinator bidang
Kesejahteraan Rakyat
Kementrian Koordinator
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan bertugas membantu Presiden dalam mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Fungsi yang ada padanya adalah:
pengkoordinasian para Menteri Negara dan Pimpinan Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND) dalam keterpaduan pelaksanaan tugas di bidang politik dan keamanan, termasuk permasalahan dalam pelaksanaan tugas,
pengkoordinasioan dan peningkatan keterpaduan dalam penyiapan dan perumusan kebijakan pemerintahan Kantor Menteri Negara, Departemen, dan Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) di bidang politik dan keamanan;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden
Kementrian Negara
Menteri Negara bertugas membantu presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi terhadap kebijakan seputar bidang yang diembannya. Menteri Negara RI terdiri atas 10 bidang strategis yang harus dipimpin seorang menteri negara
Menteri Negara Riset dan Teknologi,
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Menteri Negara Lingkungan Hidup,
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal,
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara,
Menteri Negara Perumahan Rakyat, dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Kementrian Departemen
Menteri Departemen, adalah para menteri yang
diangkat presiden dan mengatur bidang kerja spesifik.
Menteri Departemen mengepalai satu departemen. Di
Indonesia kini dikenal ada 21 Kementerian yang dipimpin
seorang menteri. Sesuai UU No 39/2008 dan Perpres
No.47/2009 yang dikeluarkan pada 3 November 2009,
penyebutan "Departemen" diubah menjadi "Kementerian"
Lembaga Yudikatif Indonesia
Yudikatif adalah badan yang berfungsi
mengawasi pelaksanaan dan mengadili terhadap
penyelewengan Undang-undang. Lambaga yudikatif
bersifat independent atau bebas dari campur tangan
pihak lain. Lembaga ini dipegang oleh:
Mahkamah Agung
Mahkamah Konstitusi
Komisi Yudisial
Kejaksaan Agung Republik
Indonesia
Tugas dan wwenang kejaksaan secara umum adalah
melakukan penyidikan dan penuntutan perkara
pidana,perdata dan TUN serta menciptakan ketertiban
dan ketentraman umum. Sedangkan tugas dan
wewenang Jaksa agung sendiri adalah menetapkan
policy, koordinasi, mengesampingkan perkara demi
umum, mengajukan kasasi, pertimbangan kepada MA,
Presiden tentang grasi pidana mati, dan cekal pada WNI
tertentu
Komisi Yudisial
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan wewenang lain
dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim. Tugas pokok komisi yudisial adalah
Mengusulkan Pengangkatan dan menetapkan
Hakim Agung
Menjaga dan Menegakkan Kehormatan,
Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah pengadilan kasasi yang
bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum
dan menjaga agar semua hukum dan Undang- undang di
seluruh wilayah Negara di tetapkan secara tepat dan adil
serta memiliki sifat yang netral dari intervensi pemerintah.
Mahkamah Agung adalah pengadilan Negara tertinggi
sebagai badan peradilan kasasi (terakhir) bagi
putusan-putusan yang berasal dari pengadilan-pengadilan lain
meliputi peradilan umum, peradilan agama, peradilan
militer, dan peradilan tata usaha Negara.
Fungsi MA
Peradilan
Pengawasan
Memberi nasehat
Administrasi
Pengaturan
Mahkamah Konstitusi
Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan
wewenang MK adalah:
Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk menguji
Undang-Undang terhadapUndang-Undang-Undang-Undang Dasar, memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai
politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan
Umum
Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan
Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden
Lembaga Inspektif Indonesia
Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk
memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara diadakan
suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan
dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Badan Pemeriksa Keuangan
(disingkat
BPK
) adalah
lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraanIndonesia
yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara
Komisi Pemberantasan
Korupsi
Didasarkan pada UU No. 32 tahun 2002 Pasal 2 dan Pasal 4 Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:
1. koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi
2. supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi
3. melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi;
4. melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi