• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Gadingsari. BT. Desa Gadingsari memiliki batas-batas sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Gadingsari. BT. Desa Gadingsari memiliki batas-batas sebagai berikut:"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian

a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Gadingsari

Desa Gadingsari adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul. Desa Gadingsari secara astronomis terletak di 7057’5” LS sampai 800’11” LS dan 110014’20” BT sampai 110016”08” BT. Desa Gadingsari memiliki batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak Sebelah Timur :Desa Murtigading dan Gadingharjo

Kecamatan Sanden Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan Desa Gadingsari memiliki wilayah seluas 811.7430 ha atau sekitar 30 % dari luas Kecamatan Sanden dan sekitar 1,5 % dari luas Kabupaten Bantul dengan jarak terjauh utara selatan empat km, timur barat dua km dan secara administratif terdiri dari 18 pedukuhan dan 92 RT.

(2)

Tabel 1. Pembagian Wilayah Administratif Desa Gadingsari

No Pedukuhan Jumlah RT Luas (ha)

1 Dayu 6 41,1350 2 Kenteng 6 39,1435 3 Ketalo 5 26,6530 4 Klatak 4 26,1190 5 Soko 6 26,1525 6 Sorobayan 4 29,1740 7 Bongos I 4 40,2360 8 Bongos II 4 20,1075 9 Klagaran 5 19,3125 10 Tegesan 4 40,1925 11 Nampan 6 36,2230 12 Nanggulan 6 55,1125 13 Demakan 5 51,2610 14 Wonorejo I 6 63,1870 15 Wonorejo II 7 53,1210 16 Patihan 4 87,2220 17 Wonoroto 4 90,1150 18 Demangan 6 67,2760 Jumlah 92 811,7430

Sumber: Data Sekunder, 2014

Berikut ini Gambar 2 adalah Peta Administratif Desa Gadingsari Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul.

(3)
(4)

b. Topografi

Desa Gadingsari terletak pada ketinggian 2 – 10 meter dari permukaan laut. Ketinggian Desa Gadingsari sesuai untuk kegiatan pertanian seperti padi dan palawija, karena salah satu syarat tumbuh tanaman padi dan palawija berada pada ketinggian antara 0 – 650 meter di atas permukaan air laut. Desa Gadingsari merupakan dataran rendah yang sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan pesisir dengan curah hujan 2194,44 mm/th dan suhu rata-rata 29-300C.

c. Iklim

Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun yang sifatnya tetap (Ance Gunarsih, 2006: 1). Cuaca adalah keadaan atau kelakuan atmosfer pada waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah setiap waktu dari waktu ke waktu (Ance Gunarsih, 2006: 1).

Unsur-unsur iklim yaitu radiasi matahari, curah hujan, temperatur, kelembaban, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara, dan angin (Ance Gunarsih, 2006: 1).

Schimidt-Ferguson berpendapat bahwa tipe curah hujan di suatu daerah dapat dihitung dengan memperhitungkan rata-rata banyaknya bulan basah dan bulan kering dalam sepuluh tahun. Bulan lembab dalam penggolongan ini tidak dihitung. Kriteria pembagian tipe curah hujan menurut Schimidt-Ferguson adalah sebagai berikut.

(5)

Bulan kering : curah hujan kurang dari 60 mm Bulan lembab : curah hujan antara 60-100 mm Bulan basah : curah hujan lebih dari 100 mm

Nilai Q adalah pembanding rata-rata jumlah bulan kering dengan rata-rata jumlah bulan basah dikalikan 100%. Rumus untuk menentukan nilai Q adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Klasifikasi Iklim Menurut Schimidt-Ferguson

No Nilai Q Arti Simbol

A 0≤Q≤14,3 Sangat Basah B 14,3≤Q≤33,3 Basah C 33,3≤Q≤60 Agak Basah D 60≤Q≤100 Sedang E 100≤Q≤167 Agak kering F 167≤Q≤300 Kering G 300≤Q≤700 Sangat Kering

(6)

Curah hujan di Desa Gadingsari dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Data curah hujan di Kecamatan Sanden dari tahun 2004-2013 (mm)

Sumber: Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Stasiun Gedongan.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir antara tahun 2004-2013 menunjukkan angka 2194,44 mm pertahun. Rasio Q dari perhitungan sebagai berikut:

Bulan CURAH HUJAN (MM) Jumlah

Rata-Rata 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Januari 259 233 307 132 514 144 245 283 955 826 3898 389,8 Februari 194 153 391 140 325 345 415 339 392 439 3133 313,3 Maret 439 75 406 481 384 163 280,4 333 326 357 3244,4 324,44 April 36 96 166 290 126 130 206 339 97 155 1641 164,1 Mei 111 0 75 0 0 98 450 240 57 297 1328 132,8 Juni 25 172 0 62 0 71 46,7 5 0 372 753,7 75,37 Juli 0 78 0 0 0 16 37,3 0 0 274 405,3 40,53 Agustus 0 0 0 0 0 0 48 0 0 0 48 4,8 September 0 6 0 0 0 4 227 0 0 12 249 24,9 Oktober 0 96 0 14 223 40 256 5 318 50 1002 100,2 November 226 231 0 390 275 110 157 4 162 702 2257 225,7 Desember 208 501 322 514 0 326 341 335 680 758 3985 398,5 Jumlah 1498 1641 1667 2023 1847 1447 2709 1883 2987 4242 21944,4 2194,44 Bulan Basah 6 5 5 6 6 6 9 6 6 9 64 6,4 Bulan lembab 0 4 1 1 0 2 0 0 1 0 9 0,9 Bulan Kering 6 3 6 5 6 4 3 6 5 3 47 4,7

(7)

Berdasarkan perhitungan Tabel 3 dapat diketahui perhitungan rata-rata bulan terkering sebesar 4,8 mm pada bulan Agustus dan bulan terbasah pada bulan Januari sebesaer 398,8 mm per tahun.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai Q sebesar 73,44 %. Dengan demikian tipe curah hujan di daerah penelitian termasuk tipe D (60≤Q≤100) yaitu beriklim sedang.

d. Kondisi Geomorfologi

Berdasarkan pada kesamaan relief dan morfologi material penyusun serta proses geomorfologi, maka wilayah pantai selatan Kabupaten Bantul termasuk didalamnya Kecamatan Sanden terdiri dari bentukan lahan sebagai berikut:

1) Bentukan asal fluvial terdiri dari alluvial, alluvial bekas meander, tanggul alam dan teras sungai

2) Bentukan asal marin eolin terdiri dari beting gisik muda, dewasa, dan tua.

3) Bentukan asal marin terdiri dari laguna dan zone surf. e. Kondisi Geologi

Geologi daerah penelitian berdasarkan peta geologi Daerah Istimewa Yogyakarta, diketahui bahwa lokasi penelitian tersusun atas endapan alluvium, endapan vulkanik Gunung Merapi Muda, formasi Sentolo, formasi Nglangran, dan formasi Wonosari. Daerah ini tersusun atas material pasir hasil erupsi gunung api, gawir dan dataran alluvial

(8)

gunung api. Secara umum daerah penelitian termasuk dalam zone selatan Pulau Jawa.

f. Penggunaan lahan

Penggunaan lahan adalah pemanfaatan lahan oleh manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan lahan merupakan sumber informasi yang menggambarkan sebaran pemanfaatan lahan yang ada di Desa Gadingsari. Berikut Tabel 4 penggunaan lahan Desa Gadingsari Kecamatan Sanden:

Tabel 4. Penggunaan Lahan di Desa Gadingsari

No Jenis Peggunaan Luas dalam Ha Persentase

1 Pemukiman 347,58 42,82 2 Sawah 293 36,09 3 Empang 2 0,25 4 Jalan 163 20,08 5 Makam 3,2 0,39 6 Lain-lain 1,48 0,18 Jumlah 811,74 100

Sumber: Data Sekunder, 2014

Berdasarkan Tabel 4 dapat diperoleh data bahwa penggunaan lahan terbesar di Desa Gadingsari adalah untuk pemukiman sebesar 42,82%, sawah sebesar 36,09%, empang 0,25%, jalan sebesar20,08%, makam sebesar 0,39% dan lainnya sebesar 0,18%.

2. Kondisi Demografi Daerah Penelitian

Jumlah penduduk Desa Gadingsari pada tahun 2013 tercatat sebanyak 9.348 jiwa terdiri dari:

- Laki-laki : 4.551 jiwa (48,69 %) - Perempuan : 4797 jiwa (51,31 %)

(9)

Untuk lebih jelasnya data jumlah penduduk dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut ini:

Tabel 5. Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin No Struktur Usia (Tahun) Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah Persentase 1 0 – 4 360 292 652 6,97 2 5 – 9 327 334 661 7,07 3 9 – 14 353 363 716 7,66 4 15 – 19 319 321 640 6,84 5 20 – 24 266 252 518 5,54 6 25 – 29 321 318 639 6,38 7 30 – 34 319 305 624 6,64 8 35 – 39 304 332 636 6,80 9 40 – 44 411 360 771 8,25 10 45 – 49 319 389 708 7,53 11 50 – 54 290 262 552 5,90 12 55 – 59 221 254 475 5,08 13 60 – 64 143 235 378 4,04 14 65 – 69 230 262 492 5,26 15 70 – 74 171 229 400 4,28 16 >75 497 289 486 5,19 Jumlah 4551 4797 9348 100

Sumber: BPS Kabupaten Bantul, 2013.

Berdasarkan data penduduk menurut umur dan jenis kelamin Tabel 5, jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan 4.797 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki 4.551 jiwa. Dari data tersebut dapat diketahui perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan, dengan perhitungan sebagai berikut:

(10)

Berdasarkan perhitungan sex ratio diketahui nilai sex ratio adalah 105 menunjukkan bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki.

Berdasarkan Tabel 5 maka diketahui bahwa banyak penduduk Desa Gadingsari (55,33 persen) berada pada usia produktif (15-54). Kelompok umur yang paling banyak yaitu kelompok umur 40-44 tahun. Sedangkan jumlah penduduk paling rendah menurut umur yaitu penduduk yang berumur 60-64 sebesar 378 jiwa.

B. Temuan Sasaran Penelitian

1. Kondisi Fisik Objek Wisata Pantai Goa Cemara a. Luas Pantai Goa Cemara

Pantai Goa Cemara adalah satu pantai yang terletak di Dusun Patihan. Dusun Patihan merupakan salah satu dusun yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Desa Gadingsari Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul. Luas Pantai Goa Cemara 10 hektar dengan panjang pantai 1,4 kilometer.

b. Kondisi Pantai

1) Keindahan Panorama Pantai

Berdasarkan hasil observasi, keindahan panorama Pantai Goa Cemara memiliki keragaman panorama antara lain: vegetasi pantai yaitu ribuan tanaman cemara sepanjang 1,4 km, pasir yang berwarna hitam, terdapat biota laut seperti jingking dan ikan, tinggi gelombang

(11)

antara satu sampai dua meter. Di objek wisata Pantai Goa Cemara tidak ditemukan adanya karang laut.

Gambar 4. Kondisi Pantai Goa Cemara 2) Tingkat Kebersihan Pantai

Kebersihan Pantai Goa Cemara dipengaruhi oleh kondisi tempat dan pengaruh wisatawan. Tingkat kebersihan di kawasan Pantai Goa Cemara masih kotor terutama di sebabkan ulah pengunjung yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar objek wisata. Ulah wisatawan yang membuang sampah sembarangan mengakibatkan penumpukan sampah di pesisir pantai. Kondisi tempat wisata juga mempengaruhi kebersihan pantai, hal ini dikarenakan daun-daun tanaman cemara yang berguguran membuat kotor tempat wisata.

(12)

Gambar 5. Kebersihan Pantai Goa Cemara 3) Keragaman kegiatan yang dapat dilakukan

Keragaman kegiatan yang dapat dilakukan di Pantai Goa Cemara yaitu menikmati pemandangan lepas pantai, menikmati rindangnya tanaman cemara, outbound, memancing, melihat konservasi penyu, bermain air laut maupun pasir dan berolahraga. Untuk kegiatan wisatawan yang bersifat aktif seperti berenang, menyelam dan menaiki perahu tidak memungkinkan untuk dilakukan karena kondisi pantai selatan yang berombak besar.

(13)

4) Kelangkaan

Kelangkaan yang menjadi pembeda Pantai Goa Cemara adalah keberadaan tanaman cemara dan atraksi wisata budaya yang menjadi ciri khas objek wisata Pantai Goa Cemara seperti: reog, jatilan, gejog lesung, macapat, dan wayang. Keberadaan konservasi penyu dan mercusuar juga menjadi ciri pembeda dari wilayah pantai lainnya yang dapat menjadi kekuatan untuk dapat menarik kunjungan wisatawan.

Gambar 7. Tempat Konservasi Penyu c. Kondisi Hidrologis

1) Ketersediaan Air

Ketersedian air bersih di objek wisata menjadi hal sangat penting bagi pemenuhan pelayanan bagi wisatawan. Berdasarkan hasil observasi terdapat sumber air bersih berupa sumur yang telah dibuat oleh pengelola. Air yang ada di objek wisata Pantai Goa Cemara merupakan air tawar walaupun dekat dengan pantai sehingga pengunjung tidak perlu khawatir dengan air yang ada.

(14)

2) Cara Memperoleh Air

Cara memperoleh air di objek wisata Pantai Goa Cemara cukuplah mudah. Sebagian besar warung makan yang ada di sekitar objek wisata sudah memiliki sumur bor, sehingga dapat memenuhi kebutuhan wisatawan.

3) Jarak Sumber Air

Keberadaan sumber air ini berada 200 meter dari bibir pantai karena adanya rencana tata ruang. Untuk kegiatan pertanian, petani menggunakan sumur bor dan mengandalkan air hujan karena tidak adanya aliran sungai disekitar objek wisata Pantai Goa Cemara.

d. Penggunaan Lahan

Berdasarkan hasil observasi dapat diperoleh data bahwa Pantai Goa Cemara merupakan area SultanGround seluas 60 ha. Penggunaan lahan di Pantai Goa Cemara cukup beragam. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan lahan untuk penanaman tanaman cemara, tegalan/ladang, semak belukar, tempat konservasi penyu, tempat berdagang dan lahan kosong di sekitar kawasan pantai.

(15)

e. Aksesibilitas

1) Orbitasi dengan Ibukota Kabupaten

Berdasarkan data Monografi Desa Gadingsari diketahui jarak objek wisata Pantai Goa Cemara dari Kecamatan Sanden kurang lebih dua km, sedangkan jarak Pantai Goa Cemara dari Ibukota Kabupaten Bantul kurang lebih 13 km. Wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Goa Cemara dapat melewati beberapa jalur antara lain: dari Sleman dan Kota Yogyakarta dapat melalui Jalan Parangtritis ataupun Jalan Samas, dari Kulonprogo melewati Jalan Srandakan dan yang berasal dan pengunjung yang berasal dari Gunungkidul dapat melewati jalur selatan Pantai Parangtritis lalu menuju Jalan Samas. 2) Waktu Tempuh Menuju Objek Wisata

Waktu tempuh menuju objek wisata salah satunya dipengaruhi oleh adanya aksesibilitas yang baik. Untuk objek wisata Pantai Goa Cemara ini dari pusat kota Kabupaten Bantul dapat ditempuh dalam waktu 13 menit jika ditempuh dengan kecepatan 60 km/jam.

3) Prasarana Jalan Menuju Objek Wisata

Prasarana jalan untuk mencapai objek wisata Pantai Goa Cemara sudah cukup bagus walaupun tidak sepenuhnya. Prasarana jalan dari Kota Yogyakarta – Bantul sudah beraspal dan lebar, sedangkan dari Gadingsari menuju Pantai Goa Cemara sudah beraspal namun masih kecil . Kondisi jalan yang telah ada dapat dilewati oleh kendaraan roda empat maupun dua, tetapi tetap harus berhati-hati dalam berkendara.

(16)

Gambar 9. Kondisi Jalan 4) Ketersediaan Sarana Transportasi Umum

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara yang menggunakan kendaraan pribadi akan lebih mudah untuk mencapai lokasi objek wisata dibandingkan menggunakan angkutan umum. Keberadaan papan informasi yang masih terbatas yaitu sekitar 4 papan informasi. Sedangkan wisatawan yang mengandalkan kendaraan umum akan mengalami kesulitan karena jarangnya transportasi umum yang beroperasi menuju objek wisata.

f. Jenis Vegetasi

Berdasarkan hasil observasi, diketahui terdapat berbagai jenis vegetasi yang tumbuh di dalam kawasan Pantai Goa Cemara, selain tanaman cemara udang vegetasi yang tumbuh di kawasan objek wisata antara lain: pandan laut, ketapang dan kaki kambing.

(17)

Gambar 12. Pandan Laut Gambar 13. Cemara Udang g. Ketersedian Sarana dan Prasarana Pantai Goa Cemara

1) Sarana

a) Warung Makan dan Minuman

Warung makan di sekitar Pantai Goa Cemara sudah banyak tersedia. Ada sekitar 15 warung makan yang menjajakan masakan

seafood maupun masakan biasa seperti bakso dan soto. Warung

makan ini dibangun sendiri oleh para pedagang dengan modal pribadi. Warung makan di Pantai Goa Cemara berbentuk tradisional yaitu berupa rumah panggung dari bambu. Pemilihan rumah panggung ini sesuai kesepakatan bersama pengelola dan pedagang untuk memberikan ciri khas terhadap keberadaan objek wisata.

(18)

Gambar 16. Warung Minuman

Pantai Goa Cemara juga memiliki beberapa warung minuman dan gazebo kecil. Keberadaan gazebo merupakan bantuan dari pemerintah. Gazebo ini digunakan untuk berjualan makanan ringan dan minuman. Pedagang tidak semuanya mendapatkan bantuan

gazebo ini, hanya beberapa pedagang yang telah ditentukan oleh

POKDARWIS yang mendapatkannya. Keberadaan gazebo ini tidak diberdayakan sesuai fungsinya oleh para pemiliknya. gazebo ini hanya dibiarkan kosong dan kotor serta ada juga yang telah rusak. Hal ini disebabkan pedagang mengalami kerugian karena letak gazebo yang tidak terjamah oleh wisatawan terutama di bagian timur pantai, sehingga pedagang tidak menggunakannya untuk berjualan.

b) Ruang Kesekertariatan/informasi

Ruang kesekertariatan adalah salah satu sarana yang memfasilitasi wisatawan jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang objek wisata serta sebagai tempat untuk perizinan kegiatan di objek wisata. Di ruang informasi wisatawan dapat bertemu langsung dengan pengelola Pantai Goa Cemara.

(19)

Gambar 17. Ruang Informasi c) Pendopo

Pantai Goa Cemara didukung dengan keberadaan pendopo. Pendopo ini digunakan untuk pertemuan anggota POKDARWIS maupun dari dinas-dinas terkait. Pendopo ini juga disewakan untuk umum kepada wisatawan untuk melakukan aktivitas pribadi maupun kelompok. Aktivitas yang bisa dilaksanakan di pendopo ini seperti makan bersama, arisan, senam dll. Penggunaaan fasilitas pendopo ini dikenakan biaya sebesar Rp. 350.000,00/hari, sehingga wisatawan yang ingin menggunakan tempat ini harus berkoordinasi dengan pengelola jauh-jauh hari. Hal ini disebabkan keberadaan pendopo yang hanya ada satu.

(20)

d) Sarana Parkir

Tempat parkir di Pantai Goa Cemara masih dalam bentuk bangunan semi permanen dengan kerangka atap yang masih menggunakan bambu. Pantai Goa Cemara sebenarnya memiliki dua area tempat parkir dibagian selatan dan utara. Keberadaan tempat parkir di bagian utara belum dipergunakan sesuai fungsinya. Hal ini disebabkan belum ada peresmian dari dinas terkait dan jaraknya yang lumayan jauh dari pantai apabila wisatawan harus parkir kendaraan dibagian utara. Kondisi tempat parkir di bagian selatan berjarak 200 meter dari bibir pantai. Tempat parkir ini sudah rapi tapi kurang luas, apabila akhir pekan tempat parkir akan penuh dan kendaraan harus parkir di luar dan menyebabkan tertutupnya badan jalan ke arah barat. Pada hari minggu kendaraan roda satu dan dua jadi satu di tempat parkir bagian selatan ini sehingga menganggu lalu lintas. Tarif parkir kendaraan roda dua Rp.2000,00 dan untuk mobil Rp. 5.000,00.

(21)

e) Sarana Ibadah

Pantai Goa Cemara memiliki satu tempat ibadah umum di bagian utara tepatnya disebelah barat jalan. Keberadaan mushola ini terlalu kecil dan sempit untuk digunakan oleh wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara. Mushola ini juga jauh dari aktivitas wisatawan. Kondisi mushola yang kecil membuat wisatawan yang beribadah hanya dapat menampung 3-4 orang.

Gambar 20. Mushola f) Pos Retribusi

Pos retribusi di Pantai Goa Cemara ada tiga tempat. Pos retribusi yang pertama ada di Jalan Samas, yang kedua berada di pertengahan arah Jembatan Merah dan pos ketiga berada pada sisi barat pantai. Keberadaan pos retribusi di objek ini sudah cukup efektif untuk tempat penarikan retribusi pengunjung.

(22)

Gambar 21 Gambar 22

Pos Retribusi Samas Pos Retribusi Bagian Tengah g) Sarana Toilet

Keberadaan toilet umum di Pantai Goa Cemara ada dua tempat yaitu bagian selatan dan bagian timur pantai. Toilet disediakan dekat dengan bibir pantai agar memudahkan akses wisatawan. Toilet milik pribadi juga banyak tersedia di kawasan Pantai Goa Cemara. Pengunjung harus membayar Rp. 1000,00 untuk buang air kecil dan Rp. 2000,00 untuk mandi. Keberadaan toilet sudah mencukupi bagi wisatawan, hanya saja kondisinya yang kurang baik dan masih sederhana. Toilet dibagian timur kurang berfungsi secara optimal karena tidak adanya air dan kotor. Diperlukan juga penataan terhadap toilet agar tampak rapi dan bersih.

Gambar 23 Gambar 24

(23)

2) Atraksi Wisata Pantai Goa Cemara a) Atraksi Budaya

Atraksi budaya yang ada di Pantai Goa Cemara merupakan hasil karya masyarakat setempat. Atraksi Budaya di Pantai Goa Cemara dilakukan hanya pada event tertentu khususnya satu sampai dua kali dalam setahun. Atraksi budaya yang ditampilkan di Pantai Goa Cemara adalah sebagai berikut:

1. Reog

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur. Tarian ini terdiri dari beberapa rangkaian dua sampai tiga tarian pembukaan. Reog di Pantai Goa Cemara dibawakan oleh sekitar 5-7 orang laki-laki dengan muka dirias warna merah dan memakai atribut yang beragam. Para penari menggambarkan sosok singa yang pemberani.

Gambar 25 Gambar 26 Persiapan Pentas Pementasan Reog 2. Jatilan

Atraksi budaya yang berupa tarian selain reog adalah jatilan. Di Pantai Goa Cemara juga memiliki kesenian jatilan.

(24)

Jatilan merupakan jenis kesenian yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Kesenian ini juga sering disebut jaran kepang. Jatilan dimainkan dengan diawali oleh penari yang gerakannya pelan tetapi gerakannya perlahan-lahan mulai dinamis mengikuti suara gamelan sebagai pengiring. Jatilan menggambarkan peperangan dengan menaiki kuda. Jatilan di Pantai Goa Cemara dilakukan oleh banyak pemain dalam formasi berpasangan.

Gambar 27 Gambar 28

Atraksi Jatilan Pemuda Atraksi Jatilan Anak 3. Seni Macapat

Kesenian macapat ini adalah bentuk tembang yang merupakan bentuk puisi Jawa tradisional yang menggunakan bahasa Jawa baru dengan memiliki aturan-aturan atau patokan-patokaan sastra jawa. Tembang macapat terdiri dari guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan. Tembang macapat ada 11 jenis yaitu: Maskumambang, Pocung, Gambuh, Megatruh, Mijil, Kinanthi, Asmaradana, Durma, Pangkur, Sinom dan Dhandanggula. Kesenian macapat di Pantai Goa Cemara

(25)

dimainkan oleh lebih dari 10 orang. Kesenian ini dimainkan oleh wanita yang telah berusia lanjut.

Gambar 29. Atraksi Macapat 4. Gejok Lesung

Gejog lesung merupakan salah satu kesenian khas dari Pulau Jawa. Kesenian ini dilakukan dengan memukul-mukulkan alu ke dalam lesung sehingga menimbulkan suara yang indah. Dalam memainkannya ada aturannya dengan saling bergantian memukul. Suara nyanyian Jawa juga mengiringi hingga menambah larasnya harmonisasi antar keduanya. Kesenian ini dulunya merupakan ucapan rasa syukur kepada Dewi Padi (Dewi Sri) atas panen yang melimpah. Kesenian ini dimainkan oleh sekitar 7-8 orang wanita paruh baya.

(26)

Gambar 30. Atraksi Gejog Lesung 5. Wayang

Salah satu kesenian yang pernah ditampilkan di Pantai Goa Cemara adalah wayang. Wayang merupakan pertunjukan drama tradisional. Lakon wayang biasanya berdasarkan cerita yang diambil dari epik Ramayana dan Mahabarata. Ada 2 jenis wayang yang ditampilkan di Pantai Goa Cemara yaitu wayang golek dan wayang kulit. Wayang kulit terbuat dari kulit binatang seperti: kerbau, lembu dan kambing). Sedangkan wayang golek terbuat dari bahan kayu yang memiliki bentuk seperti boneka. Wayang golek menyerupai bentuk badan manusia dan dilengkapi kostum yang terbuat dari kain. Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang yang dengan cara menggerakkan wayang, bercerita, bernyanyi dan sekaligus memimpin gamelan wayang.

(27)

Gambar 31. Gambar 32.

Pementasan Wayang Golek Pementasan Wayang Kulit

Gambar 33. Wayang Golek Gambar 34. Gamelan Wayang b) Atraksi Pelepasan Penyu

Keberadaan penyu yang bertelur di kawasan objek wisata Pantai Goa Cemara menyadarkan para nelayan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Keberadaan penyu hijau yang kini mulai langka membuat kelompok nelayan sepakat untuk mendukung kelestaian penyu hijau. Pada tahun 2010 kelompok Nelayan Mina Raharjo Pantai Goa Cemara mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Kelautan dan Perikanan, sehubungan dengan sarana dan prasarana pendirian tempat konservasi penyu hijau. Pada tahun 2011 direalisasikan

(28)

pembanguanannya secara berkala dengan didirikannya tempat konservasi penyu hijau.

Gambar 35. Tempat Konservasi Penyu

Jenis kegiatan yang dilakukan oleh para nelayan berupa menangkap dan merawat penyu yang sakit, melepas kembali penyu yang sakit ketika sudah sehat, memindahkan telur-telur penyu ke sarang buatan, proses penetasan telur penyu, proses adopsi dan pelepasan anakan penyu (tukik) ke habitatnya.

Gambar 36. Gambar 37 Perawatan Penyu Sakit Proses Penetasan Telur

(29)

Gambar 38. Tukik Menetas Gambar 39. Pelepasan Tukik Adanya konservasi penyu menjadikan daya tarik bagi wisatawan, salah satunya adalah adanya atraksi pelepasan penyu hijau ke laut lepas. Atraksi pelepasan penyu di Pantai Goa Cemara menganut sistem adopsi yaitu setiap wisatawan yang berkeinginan melepaskan tukik ke laut harus didata dan membayar Rp 10.000,00/tukik. Dana ini nantinya digunakan untuk dana operasional pengembangan konservasi penyu hijau. Proses adopsi dilakukan paling lama satu hari setelah penetasan, agar kondisi tukik benar-benar sehat ketika dilepas ke laut. Atraksi pelepasan penyu hijau ini dapat disaksikan pada bulan Juli. Penyu hijau bertelur pada bulan Mei dan membutuhkan waktu sekitar 55 hari untuk menetas.

c) Mercusuar

Salah satu keunikan yang ada di Pantai Goa Cemara adalah mercusuar. Mercusuar ini didirikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul. Mercusuar ini berada di bagian paling timur Pantai Goa Cemara. Mercusuar ini didirikan pada tahun 2000 dan

(30)

memiliki tinggi 45 meter. Terdapat delapan buah tangga dan satu tangga yang harus dilalui. Mercusuar ini memiliki diameter dari puncak kira-kira 2 meter dengan lebar sekitar 1 meter mengelilingi ruang lampu. Mercusuar ini dibangun untuk membantu nelayan ketika melaut dan juga untuk keperluan kegiatan wisata. Wisatawan yang ingin menikmati pemandanganyang eksotis dari puncak mercusuar harus membayar Rp. 2.000,00/orang.

Gambar 40. Mercusuar

d) Camping ground

Pantai Goa Cemara sebagai wisata pantai juga memiliki potensi untuk dijadikan tempat melakukan outbond ataupun berkemah bagi wisatawan. Hal tersebut didukung dengan keberadaan camping ground di Pantai Goa Cemara. Camping

Ground berada di bagian barat dan timur Pantai Goa Cemara.

Para wisatawan yang akan melakukan kegiatan berkemah dikenakan tarif Rp.20.000,00 - Rp.25.000,00/orang selama 3 hari

(31)

2 malam. Sedangkan untuk kegiatan outbound wisatawan dikenai tarif Rp. 9.000,00/orang

Gambar 41. Area Perkemahan Gambar 42.Kegiatan Berkemah

Gambar 43 Gambar 44

Outbound di Kolam Renang Outbound di Area Pantai

e) Kolam renang

Pantai Goa Cemara memiliki fasilitas berupa kolam renang anak-anak. Terdapat dua kolam renang dibagian barat dan timur. Kolam renang yang ada merupakan kolam renang milik penduduk setempat bukan fasilitas umum. Kolam renang ini biasanya digunakan untuk anak-anak untuk menghindari bahaya jika bermain di pesisir pantai yang berombak besar. Kolam renang banyak dikunjungi wisatawan pada akhir pekan saja. Tarif untuk bermain di kolam renang ini sebesar Rp. 5.000/anak.

(32)

Gambar 45. Kolam Renang 2. Kondisi Non Fisik Pantai Goa Cemara

a. Pedagang Objek Wisata Pantai Goa Cemara 1) Karakteristik Responden

a) Tingkat Umur

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui data tentang umur pedagang di sekitar objek wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat dilihat dalam Tabel 6 berikut:

Tabel 6. Kelompok Umur Pedagang

No Umur Frekuensi Persentase

1 21-30 Tahun 2 8 2 31-40 Tahun 5 20 3 41-50 Tahun 13 52 4 51-60 Tahun 3 12 5 >60 Tahun 2 8 Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa banyak pedagang berumur 41-50 tahun (52 persen) dengan kondisi jasmani yang masih bugar dan memilih untuk berdagang di sekitar objek wisata Pantai Goa Cemara

(33)

b) Jenis Kelamin

Diketahui bahwa sebagian besar (84 persen) pedagang adalah perempuan dan sisanya laki-laki (16 persen). Sebagian besar pedagang merupakan perempuan, karena dianggap lebih berpengalaman dalam urusan berdagang. Persentase jumlah pedagang laki-laki yang sedikit disebabkan adanya pekerjaan di luar sektor pariwisata yaitu bertani.

c) Daerah Asal

Daerah asal pedagang di Objek Wisata Pantai Goa Cemara secara keseluruhan adalah penduduk Desa Gadingsari Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul.

2) Karakteristik Sosial-Ekonomi Pedagang a) Status Perkawinan Pedagang

Berdasarkan hasil penelitian maka didapat data status perkawinan pedagang di Objek Wisata Pantai Goa Cemara.

Tabel 7. Data Status Perkawinan Pedagang

No Status Frekuensi Persentase

1 Belum Kawin 0 0

2 Kawin 23 92

3 Janda 2 8

4 Duda 0 0

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa hampir semua pedagang sudah berkeluarga atau telah melakukan pernikahan (92 persen) dan yang berstatus janda (8 persen).

(34)

b) Pendidikan Pedagang

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang tingkat pendidikan terakhir pedagang. Data dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 8. Data Pendidikan Pedagang

No Pendidikan Frekuensi Persentase

1 Tidak Sekolah 0 0 2 SD 3 12 3 SMP/SLTA 3 12 4 SMA/SLTA 19 76 5 Perguruan Tinggi 0 0 Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui sebagian besar pendidikan terakhir pedagang adalah SMA/SLTA/SMK (76 persen), SMP/SLTA (12 persen), SD ( 12 persen).

c) Pekerjaan

1. Pekerjaan Pokok Responden

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data mengenai pekerjaan pokok responden. Data dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:

Tabel 9. Pekerjaan Pokok Responden

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 TNI 1 4 2 Pedagang 8 32 3 Petani 13 52 4 Wiraswasta 1 4 5 Nelayan 1 4 6 Buruh 1 4 Jumlah 25 100

(35)

Berdasarkan Tabel 9, maka diperoleh data tentang pekerjaan pokok responden bahwa banyak responden berprofesi sebagai petani (52 persen) dan sebagai pedagang di Pantai Goa Cemara (32 persen).

2. Pekerjaan Sampingan

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai pekerjaan sampingan responden di wilayah penelitian.

Tabel 10. Pekerjaan Sampingan Responden

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 Pedagang 13 52

2 Petani 7 28

3 Buruh 5 20

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 10, maka diperoleh data bahwa banyak responden memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang (52 persen), sebagai pedagang (28 persen) dan buruh tani (20 persen).

3. Pendapatan responden Pedagang Per Bulan a. Pendapatan dari Pekerjaan Pokok Responden

Berdasarkan hasil penelitian maka didapat data mengenai pendapatan dari pekerjaan pokok per bulan responden. Pendapatan pokok berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 11 berikut:

(36)

Tabel 11. Pendapatan Responden dari Pekerjaan Pokok No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase

1 <500.000 7 28 2 500-1.000.000 11 44 3 1.000.0000- 1.500.000 5 20 4 1.500.000-2.000.000 1 4 5 >2.000.000 1 4 Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa cukup banyak pendapatan per bulan responden dari pekerjaan pokok yaitu pendapatan Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 (44 persen). Pendapatan terendah merupakan pendapatan dari buruh tani. Pendapatan tertinggi diperoleh dari pendapatan pokok seorang TNI.

b. Pendapatan Sampingan

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai pendapatan sampingan per bulan. Pendapatan sampingan per bulan berdasarkan penelitian disajikan dalam Tabel 12 berikut:

Tabel 12. Pendapatan Sampingan

No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase

1 <500.000 5 20 2 500.000-1.000.000 8 32 3 1.000.000-1.500.000 9 36 4 1.500.000-2.000.000 2 8 5 >2.000.000 1 4 Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa pendapatan sampingan responden cukup banyak (36 persen)

(37)

yaitu Rp. 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00, pendapatan Rp.500.000,00 – Rp 1.000.000, 00 (32 persen), pendapatan < 500.000,00 (20 persen) dan lebih dari Rp 2.000.000,00 (4 persen).

c. Pendapatan Pedagang Setelah Adanya Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data tentang keadaan pendapatan dengan adanya objek wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini:

Tabel 13. Pendapatan Pedagang dengan Adanya Objek Wisata

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 Semakin Banyak 7 28

2 Tidak Tentu 9 36

3 Tetap 7 28

4 Menurun 2 8

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer. 2014

Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa dengan adanya objek wisata Pantai Goa Cemara pedagang menyatakan pendapatannya tidak tentu (36 persen). Faktor yang mempengaruhi yaitu kunjungan wisatawan yang tidak menentu, harga kebutuhan barang dagangan yang tidak menentu, wisatawan yang telah membawa bekal tiap harinya maupun bertambahnya jumlah pedagang yang mencari lapangan pekerjaan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara,.

(38)

3) Partisipasi Pedagang Terhadap Objek Wisata Pantai Goa Cemara Pengembangan Objek Wisata.

Sebagian besar pedagang yang ada di objek wisata berjualan masakan yang berbahan dasar hasil tangkapan laut, minuman, penjual hasil bumi, penjual souvenir. Pedagang yang berjualan souvenir hanya ada satu orang.

Infrastruktur seperti warung, distribusi air bersih, listrik, aksesibilitas dan lainnya berasal dari dana pribadi para pedagang. Ada beberapa bantuan infrastruktur dari dinas berupa warung kecil (gazebo) untuk berdagang, namun tidak semua mendapatkan bantuan tersebut. Pendidikan dan pelatihan kepariwisataan sering dilaksanakan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara khususnya para pedagang. Bentuk pendidikan kepariwisataan berupa pelatihan masak, mengolah limbah, pembuatan kripik ubi, dan lain-lain. Pelatihan tersebut tidak diimbangi dengan penerapan di lapangan, sehingga hanya sekedar mengetahui dan tidak diterapkan langsung di lapangan. Perilaku inilah yang menjadi kendala bagi para pedagang. Pelatihan tersebut juga tidak menyeluruh kepada seluruh pedagang hanya perwakilan beberapa orang.

Hasil penelitian di dapat data bahwa sebagian besar sudah mendapatkan pelatihan (76 persen) sementara yang belum mendapatkan pelatihan (14 persen).

(39)

4) Tanggapan Pedagang tentang Aksesibilitas dan Sarana Prasarana Objek Wisata Pantai Goa Cemara

1) Tanggapan Pedagang Mengenai Kondisi Jalan Menuju Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai tanggapan pedagang megenai kondisi jalan menuju objek wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat dilihat pada Tabel 14 berikut:

Tabel 14. Tanggapan pedagang mengenai kondisi jalan objek wisata

No Kondisi Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 8 32

2 Cukup Baik 10 40

3 Baik 7 28

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa cukup banyak pedagang menganggap kondisi jalan menuju Pantai Goa Cemara cukup baik (40 persen). Kondisi jalan menuju Pantai Goa Cemara sudah cukup baik dengan jalan aspal yang sudah halus namun masih terlalu sempit bagi kendaraan besar yang berpapasan. Adapun jalan disebelah timur dan utara sudah baik dengan jalan yang halus dan lebar tetapi masih kurangnya papan informasi menuju Pantai Goa Cemara. Penambahan papan informasi dibutuhkan agar wisatawan tidak kebingungan menuju Pantai Goa Cemara.

Pedagang mengharapkan jalan dibagian selatan warung makan yang mengarah ke sebelah barat di perluas agar akses

(40)

pengunjung tidak terganggu dengan banyaknya mobil yang berparkir memenuhi badan jalan.

Manfaat dari adanya perbaikan jalan yaitu memudahkan akses pengunjung, akan semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Goa Cemara apabila kondisi jalannya telah baik.

2) Tanggapan Pedagang Tentang Kondisi Prasarana dan Sarana Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai tanggapan pedagang tentang kondisi prasarana dan sarana di Objek Wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat dilihat pada Tabel 15 berikut:

Tabel 15. Tanggapan Pedagang Tentang Kondisi Prasarana dan Sarana Wisata

No Kondisi Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 10 40

2 Cukup Baik 12 48

3 Baik 3 12

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa cukup banyak pedagang menganggap kondisi prasaaran dan sarana di objek wisata cukup baik (48 persen) tapi dibutuhkan usaha untuk lebih memperbaikinya. Berikut tanggapan penduduk mengenai kondisi sarana dan prasarana.

(41)

a) Prasarana Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang prasarana yang dapat menunjang untuk objek wisata Pantai Goa Cemara seperti jalan yang diperlebar agar memudahkan wisatawan berkunjung. Prasarana yang lain yang dapat menunjang di sekitar objek wisata adalah SPBU.

b) Sarana Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui sarana yang masih kurang di objek wisata yaitu papan informasi, taman bermain anak, POS SAR, tempat parkir, pendopo, tempat sampah, penginapan dan mushola. Sarana yang paling diutamakan adalah tempat parkir. Keberadaan tempat parkir yang kecil membuat kendaraan memenuhi badan jalan warung makan para pedagang dan menganggu kendaraan yang melintas di kawasan objek wisata. Keberadaan tempat sampah di Pantai Goa Cemara hanya berupa beton semen terbuka yang berbentuk bulat sehingga baunya akan menganggu aktivitas pengunjung. Adapun setiap warung juga belum tentu memiliki tempat sampahnya sendiri sehingga masih berbagi dengan warung lainnya.

Sarana pendukung yang lainnya yang perlu dikembangkan adalah taman bermain untuk anak-anak sehingga anak-anak

(42)

bisa aman bermain dibandingkan harus bermain di pantai yang berbahaya.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pedagang diperoleh data tentang saran pedagang terhadap sarana yang rusak di Objek Wisata Pantai Goa Cemara bahwa sebagian besar (76 persen) responden menjawab sarana-sarana yang rusak untuk diganti dengan alasan kualitas sarana yang akan lebih baik dan mempermudah pengembangan objek wisata Pantai Goa Cemara ke depannya. Sisanya (24 persen) responden menyatakan sarana yang rusak untuk diperbaiki dengan alasan mengurangi pengeluaran dana yang besar.

Prasarana dan sarana yang sesuai untuk objek wisata ke masa yang akan datang yaitu pengadaan prasarana dan sarana yang belum ada seperti penginapan dan POS SAR untuk menunjang keselamatan pengunjung Pantai Goa Cemara. Rencana pembangunan JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan) membuat pengelola ingin memajukan wilayah Pantai Goa Cemara khusunya penginapan untuk mempersiapkan rencana jangka panjang.

(43)

5) Tanggapan Pedagang Objek Wisata Pantai Goa Cemara Terhadap Pengembangan

1) Pengelolaan Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang tanggapan pedagang mengenai pengelolaan objek wisata Pantai Goa Cemara dapat dilihat pada Tabel 16 berikut:

Tabel 16. Pengelolaan objek wisata Pantai Goa Cemara

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Tidak Tahu 0 0

2 Kurang 3 12

3 Ada, tapi kurang berkembang 5 20

4 Berkembang 17 68

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan Tabel 16 diperoleh data bahwa banyak pedagang mengetahui mengenai pengelolaan objek wisata Pantai Goa Cemara yang berkembang (68 persen), selanjutnya pedagang yang menganggap pengelolaan ada namun kurang berkembang (20 persen) dan sisanya kurang berkembang (12 persen).

2) Kondisi Keamanan Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai tanggapan pedagang mengenai kondisi keamanan di sekitar objek wisata Pantai Goa Cemara. Berdasarkan data yang diperoleh dari pedagang bahwa semua pedagang menyatakan kondisi keamanan di Pantai Goa Cemara aman. Hal ini dikarenkan adanya penjaga yang tinggal dan berjaga setiap malam di objek wisata dan para pedagang menyatakan tidak pernah merasa kehilangan barang

(44)

dagangan mereka. Pantai Goa Cemara juga bebas dari kegiatan minuman keras maupun prostitusi. Hal ini merupakan komitmen POKDARWIS yang menyatakan Pantai Goa Cemara merupakan wisata yang bersih dari aktivitas menyimpang.

3) Manfaat Adanya Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian maka semua responden menjawab dengan adanya objek wisata mendatangkan manfaat bagi pedagang.

Manfaat yang diperoleh pedagang dengan adanya objek wisata yang paling utama adalah meningkatnya pendapatan bagi para pedagang yang akan membantu perekonomian. Adanya lapangan pekerjaan baru bagi penduduk terutama aktivitas berdagang di Pantai Goa Cemara yang dapat mengurangi pengangguran dan bertambahnya pengetahuan para pedagang mengenai kegiatan kepariwisataan. Para pedagang mengaku mendapatkan pengetahuan baru setelah bekerja di sektor pariwisata terutama keterampilan berdagang.

4) Pengaruh Objek Wisata Pantai Goa Cemara Terhadap Lingkungan

Berdasarkan hasil penelitian responden menjawab adanya pengaruh bagi lingkungan sekitar. Dengan adanya objek wisata Pantai Goa Cemara para pedagang dapat mengangkat hasil bumi berupa ubi jalar, buah naga dan sayuran yang ditawarkan pada

(45)

wisatawan. Dulu ubi jalar di Desa Gadingsari harga jualnya rendah, namun dengan adanya objek wisata potensi hasil bumi terangkat. Pengaruh yang lain adalah adanya lapangan pekerjaan baru bagi penduduk khususnya pemuda-pemudi Dusun Patihan. 5) Hubungan Kerjasama dengan Pengelola Objek Wisata Pantai Goa

Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai tanggapan pedagang mengenai hubungan kerjasama pedagang dengan pengelola objek wisata Pantai Goa Cemara.

Pedagang di Objek Wisata Pantai Goa Cemara menyatakan bahwa kerjasama antara pedagang dan pengelola berjalan baik. Hal ini dimaksudkan untuk kepentingan bersama untuk memajukan atau mengembangakn objek wisata. Pedagang bekerjasama dengan pengelola dalam menaati peraturan yang telah dibuat POKDARWIS dan sebaliknya pengelola berusaha mengakomodasi keperluan para pedagang di Pantai Goa Cemara.. Adanya aturan yang tegas akan membuat pengelolaan yang bersinergi.

Saran-saran pedagang bagi pengembangan objek wisata Pantai Goa Cemara pada masa yang akan datang agar Pantai Goa Cemara lebih maju seperti Pantai Parangtritis dan Pantai Depok yang ramai pengunjung, adanya pengarahan terhadap kehadiran wisatawan, penataan parkir yang lebih baik sehingga teratur,

(46)

adanya pengelolaan sampah lebih lanjut, peningkatan kebersihan pantai, penambahan papan petunjuk jalan, perbaikan aksesibilitas menuju objek wisata dan yang paling penting adalah dukungan pemerintah terhadap pengelolaan di masa depan.

6) Dukungan Pedagang Terhadap Pengembangan Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Semua pedagang (100 persen) mendukung pengembangan objek wisata untuk kedepannya. Dukungan yang dilakukan oleh pedagang dalam bentuk dukungan langsung dan tidak langsung. Mereka mendukung adanya pembangunan dan pengembangan objek wisata agar semakin berkembang kedepannya. Pantai Goa Cemara diharapkan mampu menjadi salah satu objek wisata alternatif di Kabupaten Bantul. Berkembangnya objek wisata ini akan bermanfaat bagi pengelola, pemerintah, pedagang, penduduk dan wisatawan. b. Wisatawan Pantai Goa Cemara

1) Kondisi Sosiodemografi a) Umur

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dilihat kelompok umur yang melakukan kunjungan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17 berikut ini :

(47)

Tabel 17. Kelompok Umur Wisatawan Pantai Goa Cemara

Kelompok Umur Jumlah Persentase

10-18 27 27 19-27 34 34 27-35 13 13 36-44 7 7 45-53 12 12 >53 7 7 Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil analisis data primer kelompok umur wisatawan, maka dapat diketahui cukup banyak wisatawan yang berkunjung di Objek Wisata Pantai Goa Cemara adalah kelompok umur 19-27 tahun (34 persen), kelompok umur 10-18 tahun (27 persen), sedangkan kelompok umur terendah yaitu 35-43 tahun dan kelompok umur >52 tahun (7 persen). Maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata Pantai Goa Cemara banyak dikunjungi oleh wisatawan yang berada pada usia sekolah dan mahasiswa.

b) Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil analisis data primer, maka dapat diketahui jumlah pengunjung berdasarkan jenis kelamin bahwa banyak pengunjung (63 persen) adalah perempuan dan pengunjung laki-laki (37 persen). Wisatawan perempuan lebih dominan dikarenakan kebanyakan perempuan lebih suka melihat pemandangan alam dan menghilangkan kejenuhan dengan berkunjung ke tempat wisata terbuka (wisata alam).

(48)

c) Daerah Asal Wisatawan

Daerah asal wisatawan objek wisata Pantai Goa Cemara bervariasi, mulai dari dalam kabupaten, luar kabupaten dan luar provinsi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 18. Daerah Asal Wisatawan Pantai Goa Cemara

No Daerah Asal Wisatawan Frekuensi Persentase 1 Masih dalam Kab.Bantul 58 58

2 Luar Kab.Bantul 26 26

3 Luar Provinsi DIY 16 16

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data Tabel 18 di atas, maka dapat dilihat bahwa banyak wisatawan yang berasal dari dalam Kabupaten Bantul (58 persen) dan diikuti oleh wisatawan dari luar Kabupaten Bantul (26 pesen). Wisatawan yang paling sedikit berkunjung berasal dari luar provinsi DIY (16 persen) antara lain dari Salatiga, Solo, Kalimantan, Banyumas, Jakarta, dan Jawa Timur. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin jauh daerah asal semakin sedikit jumlah wisatawannya. d) Tingkat Pendidikan

Tabel 19. Tingkat Pendidikan Wisatawan Pantai Goa Cemara No Tingkkat Pendidikan Frekuensi Persentase

1 Tidak Sekolah 1 1 2 SD 4 4 3 SMP/SLTP 10 10 4 SMA/SLTA 56 56 5 Perguruan Tinggi 29 29 Jumlah 100 100

(49)

Berdasarkan hasil analisis data primer wisatawan, maka dapat diketahui tingkat pendidikan wisatawan Pantai Goa Cemara. bahwa banyak wisatawan (56 persen) memiliki tingkat pendidikan terakhir yaitu SMA/SLTA. Sedangkan persentase terendah adalah wisatawan dengan kategori tidak bersekolah (1 persen).

Berdasarkan data tersebut, maka wisatawan Pantai Goa Cemara yang berkunjung kebanyakan adalah wisatawan dengan tingkat pendidikan SMA/SLTA dan Perguruan Tinggi.

e) Jenis Pekerjaan

Wisatawan yang berkunjung di Pantai Goa Cemara jenis pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini:

Tabel 20. Jenis Pekerjaan Wisatawan Pantai Goa Cemara No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 TNI/POLRI 1 1 2 Pelajar/Mahasiswa 48 48 3 Pedagang 3 3 4 PNS 7 7 5 Karyawan Swasta 19 19 6 Wiraswasta 9 9 7 Petani 3 3 8 Lainnya 10 10 Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil analisis Tabel 20 mengenai jenis pekerjaan, maka dapat diketahui bahwa cukup banyak ( 48 persen) wisatawan Pantai Goa Cemara adalah Pelajar/Mahasiswa. Persentase terendah jenis pekerjaan wisatawan yaitu TNI/POLRI (1 persen). Maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata Pantai Goa Cemara diminati oleh para Pelajar/Mahasiswa yang ingin berlibur.

(50)

2) Kondisi Sosiopsikografi a) Jenis Alat Transportasi

Jenis alat transportasi yang paling banyak digunakan oleh wisatawan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 21. Jenis Alat Transportasi Wisatawan Pantai Goa Cemara No Jenis Alat Transportasi Frekuensi Persentase

1 Kendaraan Pribadi 83 83

2 Angkutan Umum 5 5

3 Bus Wisata 12 12

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 21 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar wisatawan yang berkunjung di Pantai Goa Cemara (83 persen) memilih menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini dikarenakan lebih praktis daripada harus menggunakan angkutan umum yang jarang ditemui untuk menuju tempat wisata Pantai Goa Cemara. Kondisi jalan Pantai Goa Cemara juga berkelok-kelok dari arah Jembatan Merah ditambah masih sempit di jalan bagian selatan objek wisata sehingga wisatawan lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi

b) Pola Perjalanan

Pola perjalanan wisatawan dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 22. Pola Perjalanan

No Pola Perjalanan Frekuensi Persentase

1 Sendiri 1 1

2 Kelompok 30 30

3 Keluarga 18 18

4 Teman 51 51

Jumlah 100 100

(51)

Berdasarkan Tabel 22 diketahui bahwa banyak wisatawan yang berkunjung di Pantai Goa Cemara yaitu bersama temannya (51 persen), sedangkan wisatawan yang berkunjung di Objek Wisata Pantai Goa Cemara datang secara berkelompok sebesar (30 persen). Persentase terkecil (1 persen) yaitu wisatawan yang berkunjung sendirian.

c) Motivasi Kunjungan

Jenis kegiatan yang dilakukan wisatawan bermacam-macam sesuai motivasi berkunjung. Berikut disajikan tabel jenis kegiatan wisatawan yang dilakukan oleh wisatawan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara.

Tabel 23. Motivasi Kunjungan

No Jenis Kegiatan Frekuensi Persentase

1 Menikmati Pemandangan Alam 73 73

2 Menikmati Kuliner 12 12

3 Penelitian 5 5

4 Lain-lain 10 10

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 23 maka diperoleh data bahwa banyak jenis kegiatan yang dilakukan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara adalah untuk menikmati pemandangan alam (73 persen), menikmati kuliner di Pantai Goa Cemara (12 persen) dan kegiatan yang sedikit dilakukan wisatawan adalah penelitian (5 persen). Kegiatan lain yang dilakukan wisatawan adalah untuk memancing, mengadakan

(52)

outbound serta menjelajahi mercusuar dan tempat konservasi

penyu.

d) Banyaknya Kunjungan Wisatawan

Banyaknya kunjungan wisatawan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut ini :

Tabel 24. Banyaknya Jumlah Kunjungan

No Jumlah Kunjungan Frekuensi Persentase

1 Satu Kali 37 33

2 2-3 Kali 32 32

3 >3 33 35

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan Tabel 24 maka dapat diketahui bahwa cukup banyak jumlah kunjungan wisatawan adalah satu kali (37 persen). Wisatawan yang datang 2-3 kali (32 persen) dan yang lebih dari 3 kali (33 persen). Wisatawan yang berkunjung lebih dari 3 kali didominasi oleh wisatawan yang berasal dari dalam Kabupaten Bantul. Pantai Goa Cemara mulai dibuka sejak tahun 2009. Pantai ini tergolong baru dibanding pantai yang lainnya. Pantai ini didirikan untuk memberikan alternatif wisata pantai dibagian barat Kabupaten Bantul. Hal ini dikarenakan Pantai dideretan barat Kabupaten Bantul sepi seperti Pantai Samas, Pantai Pandansari, Pantai Pandansimo. Objek wisata Pantai Goa Cemara tergolong belum terlalu banyak wisatawan yang mengetahuinya. Kebanyakan wisatawan hanya mengetahui Pantai Parangtritis bila berkunjung ke Kabupaten Bantul.

(53)

e) Lama Kunjungan Wisatawan

Lama Kunjungan Wisatawan di Pantai Goa Cemara dapat dilihat dalm tabel berikut ini:

Tabel 25. Lama Kunjungan Wisatawan Dalam Berwisata No Lama Kunjungan Frekuensi Persentase

1 <1 jam 3 3 2 1-3 jam 79 79 3 4-6 jam 17 17 4 6-12 jam 1 1 5 12-24 jam 0 0 6 >24 jam 0 0 Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 25, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar wisatawan (79 persen) menghabiskan waktu di Pantai Goa Cemara selama 1-3 jam, sedangkan wisatawan yang menghabiskan waktu 4-6 jam di Pantai Goa Cemara (17 persen) dan wisatawan yang menghabiskan waktu 6-12 jam dan lebih dari 24 jam tidak ada, hal ini dikarenakan tidak adanya penginapan di sekitar Pantai Goa Cemara.

f) Sumber Informasi Tempat Wisata

Sumber informasi tempat wisata dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 26. Sumber Informasi Tempat Wisata Pantai Goa Cemara No Sumber Informasi Frekuensi Persentase

1 Teman 73 73

2 Saudara 13 13

3 Surat kabar, televisi, Radio 10 10

4 Lainnya 4 4

Jumlah 100 100

(54)

Berdasarkan Tabel 26, diketahui bahwa banyak wisatawan (73 persen) memperoleh sumber informasi tentang Pantai Goa Cemara yaitu dari teman. Penyaluran sumber informasi yang didapat oleh wisatawan yaitu dari mulut ke mulut. Persentase terbanyak kedua sumber informasi yang didapat wisatawan tentang objek wisata Pantai Goa Cemara dari saudara (13 persen) dan sumber informasi dari surat kabar, televisi dan radio (10 persen), sehingga keberadaan media belum mampu mendukung promosi Pantai Goa Cemara.

g) Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Kebersihan

Kebersihan daerah wisata merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dilupakan karena mempengaruhi kenyamanan wisatawan yang berkunjung. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui tanggapan wisatawan tentang kebersihan di Pantai Goa Cemara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 27 berikut ini:

Tabel 27.Tanggapan Wisatawan Mengenai Kondisi Kebersihan Pantai Goa Cemara.

No Kondisi Kebersihan Frekuensi Persentase

1 Sangat Kotor 4 4 2 Kotor 21 21 3 Cukup Bersih 61 61 4 Bersih 13 13 5 Sangat Bersih 1 1 Jumlah 100 100

(55)

Berdasarkan hasil Tabel 27, maka dapat diketahui bahwa banyak wisatawan (61 persen) menganggap Pantai Goa Cemara memiliki kondisi kebersihan yang cukup bersih. Persentase yang kedua (21 persen) wisatawan masih menganggap Pantai Goa Cemara masih kotor, karena masih ada sampah yang berserakan dan ketersedian tempat sampah yang kurang.

h) Tanggapan Terhadap Kepuasan Berwisata

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui tanggapan wisatawan terhadap kepuasan berwisata di Pantai Goa Cemara dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 28.Kepuasan Wisatawan Dalam Berwisata

No Kepuasan Berwisata Frekuensi Persentase

1 Tidak Memuasakan 3 3

2 Kurang Memuasakan 24 24

3 Memuasakan 69 69

4 Sangat Memuaskan 4 4

Jumlah 100 100

BerdasarkanTabel 28 menunjukkan bahwa banyak (69 persen) wisatawan merasa puas berkunjung di Objek Wisata Pantai Goa Cemara. Wisatawan merasa puas dapat melihat panorama alam yang indah dan rindangnya ribuan pohon cemara udang yang teduh. Persentase kedua (24 persen) wisatawan menganggap kurang memuaskan karena kondisi pantai yang masih sepi di hari-hari biasa dan fasilitas yang masih apa adanya.

(56)

i) Tanggapan Kepuasan Terhadap Pelayanan Petugas

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui tanggapan wisatawan terhadap kepuasan pelayanan petugas Pantai Goa Cemara disajikan dalam tabel sebagai berikut ini:

Tabel 29. Tanggapan Kepuasan Terhadap Pelayanan Petugas No Kepuasan Pengelola Frekuensi Persentase

1 Tidak Memuasakan 5 5

2 Kurang Memuasakan 29 29

3 Memuasakan 66 66

4 Sangat Memuaskan 0 0

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 29 dapat diketahui bahwa banyak (66 persen) wisatawan merasa puas dengan pelayanan petugas. Pengunjung merasa puas karena pengelola Pantai Goa Cemara ramah. Terbanyak kedua tanggapan wisatawan terhadap pelayanan pegelola yaitu merasa kurang puas (29 persen), hal ini dikarenakan pengunjung merasa pengelola Pantai Goa Cemara kurang peka terhadap kebutuhan pengunjung seperti kondisi mushola yang sempit, kondisi kebersihan. Wisatawan yang tidak puas (5 persen) dari total keseluruhan responden.

j) Tanggapan Wisatawan Terhadap Jenis Wisata yang Menarik Terdapat berbagai kegiatan di Pantai Goa Cemara yang menarik bagi wisatawan. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data mengenai jenis kegiatan yang menarik di Objek Wisata Pantai Goa Cemara yang disajikan dalam Tabel 30 berikut ini:

(57)

Tabel 30.Jenis Kegiatan Menarik di objek wisata

No Jenis Kegiatan Menarik Frekuensi Persentase 1 Menikmati rimbunnya

cemara udang

81 81

2 Outbound 12 12

3 Atraksi Budaya 2 2

4 Adanya Konservasi penyu 5 5

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 30 maka dapat diketahui bahwa sebagian besar wisatawan menyatakan jenis kegiatan yang menarik adalah menikmati rimbunnya cemara udang (81 persen). Keberadaan tanaman cemara udang yang rimbun menjadi daya tarik wisatawan. Tanaman cemara udang yang ada di Pantai Goa Cemara saling berpapasan sehingga membentuk semacam gua-gua cemara dan membuat area dibawahnya teduh dan sejuk. Sedangkan jenis kegiatan yang menarik lainnya adalah outbound (12 persen).

k) Tanggapan Wisatawan Terhadap Kelengkapan Sarana Dan Prasarana

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui tanggapan wisatawan terhadap kelengkapan sarana dan prasarana wisata Pantai Goa Cemara bahwa banyak (69 persen) wisatawan Pantai Goa Cemara menganggap kelengkapan sarana dan prasarana di Pantai Goa Cemara kurang lengkap.

(58)

Kelengkapan sarana dan prasarana di objek wisata cukup baik walaupun jumlahnya masih terbatas meliputi: mushola, pendopo, tempat parkir.

l) Tanggapan Kondisi Sarana dan Prasarana

1. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Pusat Informasi dan Komunikasi

Pusat informasi dan Komunikasi merupakan sarana yang bermanfaat bagi wisatawan untuk mengetahui informasi mengenai objek wisata. Berikut adalah tanggapan wisatawan mengenai kondisi pusat informasi dan komunikasi (kesekretariatan) Pantai Goa Cemara.

Tabel 31.Kondisi Pusat Informasi dan Komunikasi No Kondisi Pusat Informasi

dan Komunikasi Frekuensi Persentase 1 Kurang baik 35 35 2 Cukup baik 61 61 3 Baik 4 4 Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa kondisi pusat informasi dan komunikasi cukup baik (61 persen) dan yang menyatakan kurang baik (35 persen).

2. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Warung Makan Tanggapan wisatawan terhadap kondisi warung makan di Pantai Goa Cemara dapat dilihat dalam Tabel 32 berikut:

(59)

Tabel 32. Kondisi Warung Makan Pantai Goa Cemara

No Kondisi warung makan Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 9 9

2 Cukup Baik 20 20

3 Baik 71 71

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa para wisatawan menyatakan kondisi warung makan sudah baik (71 persen), hal ini didukung dengan jumlah warung makan sekitar 15 warung makan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara dan wisatawan yang menyatakan cukup baik (20 persen).

3. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Jalan

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi jalan di Pantai Goa Cemara dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 33. Kondisi Jalan Pantai Goa Cemara

No Kondisi Jalan Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 3 3

2 Cukup Baik 64 64

3 Baik 33 33

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan hasil penelitian didapat data bahwa banyak wisatawan manyatakkan bahwa kondisi jalan cukup baik (64 persen). Kondisi jalan ke Pantai Goa Cemara memang sudah cukup baik dengan jalan yang telah beraspal, hanya saja kondisi jalan yang ada dibagian selatan kurang lebar, sehingga jika ada kendaraan yang berpapasan harus turun ke badan jalan.

(60)

4. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Toilet

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi toilet di Pantai Goa Cemara dapat dilihat dalam Tabel 34 berikut:

Tabel 34. Kondisi Toilet Goa Cemara

No Kondisi Toilet Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 8 8

2 Cukup Baik 65 65

3 Baik 27 27

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai tanggapan wisatawan terhadap kondisi toilet yaitu banyak wisatawan (65%) menyatakan bahwa kondisinya cukup baik dan yang menyatakan baik (27 persen) dan sisanya (8 persen) berpendapat kurang baik. Kondisi toilet dibagian selatan sudah cukup baik namun diperlukan penataan sedangkan untuk toilet dibagian timur kondisinya kurang baik tidak ada perawatan sehingga terkesan kotor dan kumuh.

5. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Mushola

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi mushola dapat dilihat pada Tabel 35 berikut:

Tabel 35.Kondisi Mushola Pantai Goa Cemara

No Kondisi Mushola Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 62 62

2 Cukup Baik 23 23

3 Baik 15 15

Jumlah 100 100

(61)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa banyak (62%) wisatawan menyatakan kondisi mushola kurang baik. Keberadaan Mushola di Pantai Goa Cemara terlalu kecil, bila dipakai untuk beribadah hanya muat 3 -4 orang dan letaknya berada di bagian utara yang jauh dari tempat wisatawan beraktivitas Kebersihan mushola juga masih terlihat kotor karena jarang dipakai oleh wisatawan.

6. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Camping Ground Tabel 36. Kondisi Camping Ground Pantai Goa Cemara

No Kondisi Camping Ground Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 4 4

2 Cukup Baik 65 65

3 Baik 31 31

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai tanggapan wisatawan terhadap kondisi camping ground bahwa banyak (65%) menyatakan cukup baik. Persentase yang kedua 31 persen menyatakan sudah baik.

7. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Tempat Parkir

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi tempat parkir dapat dilihat pada Tabel 37 berikut:

Tabel 37. Kondisi Tempat Parkir Pantai Goa Cemara

No Kondisi Parkir Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 4 4

2 Cukup Baik 65 65

3 Baik 31 31

Jumlah 100 100

(62)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai tanggapan wisatawan terhadap kondisi tempat parkir yaitu banyak wisatawan menganggap bahwa (65%) tempat parkir di Pantai Goa Cemara sudah cukup baik, wisatawan yang menyatakan baik (31 persen) dan sisanya berpendapat kurang baik (4 persen). Kondisi tempat parkir memang sudah baik namun apabila hari libur kendaraan yang ada memenuhi jalan sehingga dibutuhkan penambahan area untuk tempat parkir bagi wisatawan.

8. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Tempat Sampah Tanggapan wisatawan terhadap kondisi tempat pembuangan sampah dapat dilihat pada Tabel 38 berikut:

Tabel 38. Kondisi Tempat Sampah Pantai Goa Cemara

No Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Frekuen si Persent ase 1 Kurang Baik 4 4 2 Cukup Baik 65 65 3 Baik 31 31 Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai tanggapan wisatawan terhadap kondisi tempat pembuangan sampah yaitu banyak wisatawan (65 persen) berpendapat bahwa kondisinya cukup baik. Persentase yang kedua (31 persen) menyatakan baik dan sisanya kurang baik (3 persen). Keberadaan tempat sampah di Pantai Goa Cemara memang sudah banyak di areal aktivitas wisatawan, namun dalam bentuk

(63)

beton semen terbuka yang berbentuk bulat sehingga diperlukan tempat sampah yang sudah ada pemilihan jenis sampahnya agar lebih efektif.

9. Solusi Fasilitas yang Rusak

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai tanggapan wisatawan terhadap solusi fasilitas yang rusak. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa banyak wisatawan (68 persen) menyatakan lebih baik fasilitas diperbaiki untuk menghemat pengeluaran dana dan sisanya di ganti, jika kondisinya sudah tidak layak pakai untuk wisatawan. Sarana dan prasarana yang perlu ditambah menurut tanggapan wisatawan adalah tempat bermain anak, tempat duduk, penerangan, tempat sampah, mushola,dan tempat parkir.

m) Tanggapan Wisatawan Terhadap Pengalaman Setelah Berkunjung Tanggapan wisatawan setelah berkunjung ke Pantai Goa Cemara dapat dilihat didalam Tabel 39 berikut ini:

Tabel 39. Pengalaman Setelah berkunjung No Pengalaman setelah

berkunjung

Frekuensi Persentase 1 Mendapat Pengalaman Baru 66 66

2 Biasa saja 33 33

3 Tidak Mendapatkan

Pengalaman apapun 1 1

100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh data mengenai pengalaman setelah berkunjung di Pantai Goa Cemara bahwa

Gambar

Tabel 1.  Pembagian Wilayah Administratif Desa Gadingsari   No  Pedukuhan  Jumlah RT  Luas (ha)
Tabel 5. Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin  No  Struktur  Usia  (Tahun)  Jumlah  Laki-laki  Jumlah  Perempuan  Jumlah  Persentase  1  0 – 4  360  292  652  6,97  2  5 – 9  327  334   661  7,07  3  9 – 14  353  363  716  7,66  4  15 – 19  319  321  64
Gambar 4. Kondisi Pantai Goa Cemara  2) Tingkat Kebersihan Pantai
Gambar 6.  Kegiatan Senam di Pantai
+7

Referensi

Dokumen terkait

harapannya subtema yang dipilih ini sebagai jembatan untuk pen*apaian tujuan dari 'ndonesia (inta $ehat pada akhir 2014 nanti# +ang tentunya! harapan saya dengan adanya &#34;KN

kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Membaca ayat ini, maka mengingatkan pada perjalanan bangsa Indonesia, bahwa dengan kepemimpinan Presiden

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Kualitas Pelayanan KTP, KK dan Akta Kelahiran di Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun.Pendekatan yang digunakan dalam

Alasan perbedaan tersebut adalah merupakan hasil dari survey dengan metode kuisioner yang dibagikan kepada calon anggota oleh KJKS BINAMA terhadap minat untuk bergabung

Lignin diisolasi dari lindi hitam hasil perlakuan pendahuluan pada ampas tebu menggunakan NaOH (konsentrasi 1%, 2% dan 3 %) serta lama pemanasan (30, 60 dan 90 menit

Hanya saja, pembatasan waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum hari pemungutan suara tersebut harus dikecualikan bagi pemilih yang terdaftar sebagai pemilih yang

Metode perencanaan komponen struktur jembatan didasarkan pada cara Perencanaan Beban dan Kekuatan Terfaktor (PBKT), sedangkan untuk kombinasi beban rencana digunakan kombinasi

 Melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya, Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta didik