FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL DI KLINIK SYIFA MEDAN
TAHUN 2020
Associated Factors with Consumption Fe Tablet on Pregnant Women In Syifa Clinic Medan in 2020
Afrahul Padilah Siregar1, Fina Kusuma Wardani2, Donna Meiyanti Hasibuan
1Prodi D3 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
2Prodi D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
3Prodi D3 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
* Penulis Korespondensi
ABSTRAK
Persentase cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi di Sumatera Utara tahun 2017 adalah sebesar 75,85%, meningkat dibandingkan tahun 2016 (73,31%). Dengan persentase cakupan tersebut, maka cakupan pemberian tablet besi dalam masa kehamilan belum mampu mencapai target nasional yang ditetapkan sebesar 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil di Klinik Syifa Medan Tahun 2020.
Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study (bedah lintang). Teknik Pengambilan sampel dengan menggunakan metode total populasi, dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden Ibu Hamil trimester II dan III di Klink Syifa Medan.
Instrument penelitian berupa kuesioner. Data dianalisis menggunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Penelitian dengan menggunakan uji chisquare menunjukkan adanya hubungan antara variabel pengetahuan dengan Konsumsi Tablet Fe (p= 0,003 < 0,05), sikap dengan konaumsi tablet Fe (p= 0,005 < 0,05), pekerjaan dengan konsumsi tablet Fe (0,003 < 0,05), dan dukungan keluarga dengan konsumsi tablet Fe (p = 0,005 < 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan dukungan keluarga dengan konsumsi tablet Fe di Klinik Syifa Medan Tahun 2020. Disarankan kepada ibu hamil hendaknya secara aktif meningkatkan pengetahuan terkait pentingnya tablet besi selama masa kehamilan dan lebih patuh dalam mengkonsumsi tablet besi agar terhindar dari anemia selama kehamilan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan, Dukungan Keluarga, Tablet Fe
The percentage of pregnant women who received 90 iron tablets in North Sumatra in 2017 was 75.85%, this increased compared to 2016 which was 73.31%. Whit this percentage, the coverage of giving iron tablets during pregnancy has not been able to reach the national target set at 80%. This study aims to determine what factors are associated with the consumption of Fe tablets in pregnanrt women second and third trimesters at the Syifa Clinic in Medan. This study used an analytic survey with a cross-sectional study approach (cross-sectional surgery). The sampling technique used the total population method, with a total sample of 40 pregnant women respondents at the Syifa Clinic Medan.
The research instrument was a questionnaire. Bivariate using the chi-aquare test. The results of the study using the chi-square test showed a relationship between knowledge variables and consumption of Fe tablets (p = 0,003<0,005), attitudes with consumption of Fe tablets (p = 0,005<0,005), work with consumption of Fe tablets (0,003<0,005), and family support with Fe tablet consumption (p = 0,005<0,005). Conclusion in this study is that there is a relationship between knowledge, attitudes, woeks, and family support with the consumption of Fe tablets at Syifa clinic Medan in 2020. It is hoped that pregnant women should actively increase their knowledge regarding the importance of Fe tablets to avoid anaemia during pregnancy.
Keywords: Knowledge, Attitudes, Work, Family Support, Fe Tablets
Alamat Email Korespondensi:
2 PENDAHULUAN
Bagi wanita yang sedang hamil tablet Fe (zat besi) sangat dibutuhkan selama kehamilan dimana tablet Fe merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin, dengan demikian ibu hamil diharuskan mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilannya.
Tablet Fe (zat besi) adalah sebuah nutrien esensial yang diperlukan oleh setiap sel manusia. Besi dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembawa oksigen dan elektron, serta sebagai katalisator untuk oksigenisasi, hidroksilasi, dan proses metabolik lain melalui kemampuannya berubah bentuk antara fero (Fe++) dan fase oksidasi Fe+++ (1).
Kekurangan zat besi akan berisiko pada janin dan ibu hamil sendiri. Janin akan mengalami gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak.
Selain itu, mengakibatkan kematian pada janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Pada ibu hamil, anemia defisiensi besi yang berat dapat menyebabkan kematian (2).
WHO (World Health Organization) mendefinisikan anemia pada ibu hamil dimana kadar haemoglobin kurang dari 11 mg/dL pada trimester pertama dan terakhir atau 10,5 mg/dL pada trimester kedua atau kadar hematokrit kurang dari 37 persen (3).
Prevalensi anemia yang tinggi hampir menyerang seluruh kelompok masyarakat.
Salah satu kelompok masyarakat yang memiliki prevalensi tinggi yakni kelompok wanita hamil. Berbagai Negara termasuk Indonesia melaporkan angka prevalensi anemia pada wanita hamil tetap tinggi meskipun bervariasi. Prevalensi anemia pada kehamilan di Negara maju yaitu rata-rata 18%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita hamil di Negara berkembang sekitar 63,5%- 80% (4).
Menurut WHO tahun 2016, Anemia merupakan penyebab kecacatan utama kedua di dunia dan dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat global yang paling serius.
Di negara-negara berkembang anemia
mempengaruhi lebih dari setengah anak-anak pra-sekolah dan wanita hamil dan sekurang- kurangnya 30-40% di negara-negara industri.
Anemia di Negara-negara endemik malaria dan miskin, anemia adalah salah satu penyebab paling umum kematian pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dan pada wanita hamil. Deteksi dini anemia pada wanita hamil tercermin dalam visi inisiatif membuat kehamilan lebih aman (5).
Data Kemenkes RI pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus).
Salah satu usaha pemerintah dalam mengurangi angka tersebut adalah dengan pemberian tablet tambah darah pada masa kehamilan (6).
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 menyatakan bahwa di Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia.
Sebanyak 84,6% anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun. Untuk mencegah anemia setiap ibu hamil diharapkan mendapatkan tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan (7).
Cakupan pemberian TTD pada ibu hamil di Indonesia tahun 2019 adalah 64,0%.
Angka ini belum mencapai target Renstra tahun 2019 yaitu 98%. Provinsi dengan cakupan tertinggi pemberian TTD pada ibu hamil adalah Sulawesi Utara (100,1%), sedangkan provinsi dengan cakupan terendah adalah Sulawesi Selatan (1,7%). Terdapat satu provinsi yang sudah melampaui target Renstra tahun 2019 dan satu Provinsi tidak melaporkan data cakupan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil (Papua Barat), dan Provinsi Sumatera Utara sendiri dengan cakupan 23,7%
(6).
Menurut data profil kesehatan Sumatera Utara tahun 2017, Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi anemia adalah dengan cara pemberian tablet besi (Fe) sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Persentase cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi di Sumatera Utara tahun 2017 adalah sebesar 75,85%, meningkat dibandingkan tahun 2016 (73,31%). Dengan persentase cakupan tersebut, maka cakupan
pemberian tablet besi dalam masa kehamilan belum mampu mencapai target nasional yang ditetapkan sebesar 80% (8).
Berdasarkan survei anemia yang dilaksanakan tahun 2015 di 4 kab/kota di Sumatera Utara, yaitu Kota Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Langkat, diketahui bahwa 40,50% pekerja wanita menderita anemia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menutunkan prevalensi Anemia adalah dengan Pemberian Tablet Besi (Fe) sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi (Fe) di Kota Medan pada tahun 2016 sebesar 84,2% dari 47,259 jumlah ibu hamil (9).
Salah satu faktor yang menyebabkan masih tingginya anemia defisiensi besi pada ibu hamil adalah rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi.
Sebanyak 74,16% ibu hamil dinyatakan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet besi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi antara lain pengetahuan, sikap, dan efek samping dari tablet besi yang diminumnya. Faktor yang sering dikemukakan oleh ibu hamil ialah pernyataan “lupa” untuk meminum tablet besi.
Tingkat pengetahuan ibu hamil yang rendah akan mempengaruhi bagaimana ibu hamil menjaga kehamilannya. Pengetahuan kurang memiliki risiko 1,45 kali lebih besar untuk menderita anemia dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil yang berpengetahuan baik (10).
Penelitian Wiradnyani tentang faktor yang berhubungan dengan kepatuhan mengonsumsi tablet Fe selama kehamilan , menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu mengonsumsi tablet besi selama kehamilan dimana disimpulkan pengetahuan maupun dukungan keluarga dapat berkontribusi pada kepatuhan yang lebih baik pada ibu hamil dalam mengonsumsi tablet besi (11).
Hasil penelitian Triveni yang dilakukan di Rumah Sakit Poli Kebidanan Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi bahwa ada hubungan dan sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet besi, dan tidak ada dukungan dengan kepatuhan ibu berperan dalam konsumsi tablet besi (12).
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di Klinik Syifa, dapat diperoleh data ibu hamil yang mengalami anemia pada bulan Januari sampai Agustus 2020 sebanyak 40 orang (13,84%) dari 289 ibu hamil yang berkunjung. Dan dari hasil wawancara sebanyak 5 ibu hamil yang memeriksa kehamilan diantaranya 3 ibu hamil mengatakan tidak rutin mengkonsumsi tablet Fe karena ibu hamil tersebut tidak mengetahui apa kegunaan dan manfaat dari tablet Fe sehingga ibu tidak mengkonsumsi tablet Fe secara rutin kemudian pekerjaan juga menjadi masalah pada ibu hamil seperti ibu bekerja buruh pabrik hingga bekerja satu harian sehingga ibu merasa lelah jadi ibu hamil tersebut lupa untuk mengkonsumsi tablet Fe dan dukungan keluarga disini suami dan juga keluarga ibu dilibatkan kurangnya memperhatikan ibu hamil dalam mengingatkan mengkonsumsi tablet Fe tersebut.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil Tahun 2020.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan survei analitik, yang dimaksud dengan survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Dimana tujuannya untuk mempelajari hubungan antara pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan dukungan keluarga ibu hamil (Independen) dan Konsumsi Tablet Fe (Dependen). Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan cross sectional(13).
Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Syifa Medan Medan. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini mulai dari bulan Mei-Agustus 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II dan III yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Klinik Syifa Medan sebanyak 40 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang, dengan teknik
pengambilan sampel secara total populasi.
Data dianalisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square.
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat
Analisa univariat digunakan untuk mendiskripsikan data yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat dilakukan untuk memperoleh distribusi pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan dukungan keluarga, dan konsumsi tablet Fe di Klinik Syifa (14).
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 40 responden terdapat sebanyak 6 responden (15,0%) memiliki pengetahuan baik tentang tablet Fe, sebanyak 25 responden (62,5%) memiliki pengetahuan cukup tentang tablet Fe, sebanyak 9 responden (22,5%) memiliki pengetahuan kurang tentang tablet Fe. Sebanyak 16 responden (40,0%) yang sikap positif dalam mengkonsumsi tablet Fe dan sebanyak 24 responden (60,0%) yang bersikap negative dalam mengkonsumsi tablet Fe. Sebanyak 26 responden (65,0%) yang bekerja dalam konsumsi tablet fe dan sebanyak 14 responden (35,0%) yang tidak bekerja dalam konsumsi tablet Fe. Sebanyak 19 responden (47,5%) yang mendukung dalam konsumsi tablet Fe dan sebanyak 21 responden (52,5%) yang tidak mendukung dalam konsumsi tablet Fe. Sebanyak 17 responden (42,5%) yang teratur dalam konsumsi tablet Fe dan sebanyak 23 responden (57,5%) yang tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan, Dukungan Keluarga Dan Konsumsi Tablet Fe Di Klinik Syifa Medan Tahun 2020
Variabel Jumlah
F %
Pengetahuan Baik
Cukup Kurang
6 25
9
15,0 62,5 22,5 Sikap
Positif 16 40,0
Negatif 24 60,0
Pekerjaan
Bekerja 26 65,0
Tidak bekerja 14 35,0
Dukungan Keluarga
Ya 19 47,5
Tidak 21 52,5
Konsumsi Tablet Fe
Teratur 17 42,5
Tidak teratur 23 57,5
Analisis Bivariat
Analisa bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan (kolerasi) antara variabel bebas (independen variabel) dengan variabel terkait (dependent variabel). Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas yaitu pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan dukungan keluarga, dengan variable terikat yaitu konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di gunakan analisis Chi-square, pada batas kemaknaan perhitungan statistic p value (0,05). Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p<p- value (0,05) maka dikatakan H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan.
Kemudian untuk menjelaskan adanya asosiasi (hubungan) anatar variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisa tabulasi silang. Analisa bivariat pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan, dan Dukungan Keluarga, dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Klinik Syifa Medan (14).
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil tabulasi silang antara hubungan pengetahuan
dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil dapat diketahui dari 6 responden (15,0%) yang
berpengetahuan baik terdapat 6 responden (15,0%) teratur dalam konsumsi tablet Fe, 0 responden (0%) tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe. Dari 25 responden (62,5%) yang berpengetahuan cukup terdapat 10 responden (25,0%) teratur dalam konsumsi tablet Fe. dan 15 responden (37,5%) tidak teratur dalam konsumsi tablet fe. dari 9 responden (22,5%) yang berpengetahuan kurang terdapat 1 responden (2,5%) teratur dalam konsumsi tablet fe dan 8 responden (20,0%) tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe. 15 responden (37,5%) sikap positif yang konsumsi tablet Fe terdapat 2 responden (5,0%) yang teratur dalam konsumsi tablet Fe pada ibu hamil dan terdapat 14 responden (35,0%) yang tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe pada ibu hamil. dari 25 responden (62,5%) sikap negative yang teratur dalam konsumsi tablet Fe terdapat 15 responden (37,5%) yang teratur dalam konsumsi tablet Fe dan terdapat 9 responden (22,5%) yang tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe pada ibu hamil. 26 responden (65,0%) ibu yang bekerja dalam konsumsi tablet Fe. terdapat 16 responden
(40,0%) yang teratur dalam konsumsi tablet Fe dan 10 responden (25,0%) tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe. dari 14 responden (35,0%) ibu yang tidak bekerja dalam konsumsi tablet Fe dan 1 responden (2,5%) yang teratur dalam konsumsi tablet Fe dan 13 responden (32,5%) yang tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Dari 19 responden (47,5%) keluarga yang mendukung dalam konsumsi tablet Fe, 13 responden (32,5%) teratur yang menjawab ya dalam konsumsi tablet Fe dan 6 responden (15,0%) tidak tertur dalam konsumsi tablet Fe. dan terdapat 21 responden (52,5%) konsumsi tablet Fe dan 4 responden (10,0%) teratur dalam konsumsi tablet Fe dan 17 responden (42,5%) tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe pada ibu hamil.
Tabel 2 Tabulasi Silang Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan, Dukungan Keluarga dengan Konsumsi Tablet Fe Di Klinik Syifa Medan Tahun 2020
Variabel
Konsumsi Tablet Fe
Total
p.value Teratur Tidak Teratur
f % f % f %
Pengetahuan
Baik 6 15,0 0 0,0 6 15,0
0,001
Cukup 10 25,0 15 37,5 25 62,5
Kurang 1 2,5 8 20,0 9 22,5
Variabel
Konsumsi Tablet Fe
Total
p.value Teratur Tidak Teratur
f % f % f %
Sikap
Positif 2 5,0 14 35,0 15 37,5
0,005
Negatif 15 37,5 9 22,5 25 62,5
Pekerjaan
Bekerja 16 40,0 10 25,0 26 65,0
0,003
Tidak bekerja 1 2,5 13 32,5 14 35,0
Dukungan Keluarga
Ya 13 32,5 6 15,0 19 47,5
0,005
Tidak 4 10,0 17 42,5 21 52,5
PEMBAHASAN
Hubungan Pengetahuan Dengan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil Di Klinik Syifa Medan Tahun 2020.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square pada α = 0,05 didapatkan p value 0,001 (p < α), sehingga memperlihatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Klinik Syifa medan tahun 2020.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dervi tahun 2018 dengan judul pengetahuan dan pendidikan ibu hamil jadi penentu perilaku dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Kecamatan Cipayung pada tahun 2018. Hasil uji statistik dengan chi-square pada 92 responden diperoleh nilai p value 0,000 artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan mengkonsusmsi tablet Fe (15).
Penelitian ini Sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan Rahma berjudul Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pengaron Tahun 2020. Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-square didapat nilai (p) 0,000 < α (alpha) = 0.05, maka Ha diterima yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas Pengaron Tahun 2020 (16).
Ketidakteraturan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi sesuai anjuran petugas kesehatan merupakan suatu dampak dari ketidaktahuan mereka tentang pentingnya asupan zat besi yang cukup saat kehamilan.
Selain pengetahuan, faktor lain yang sangat memegang peranan penting dalam keteraturan adalah sikap ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki sikap yang baik akan mengerti bahwa pentingnya memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan dan mengkonsumsi tablet Fe (besi)(17).
Menurut peneliti, hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih terdapat responden dengan pengetahuan kurang tetapi teratur
dalam konsumsi tablet Fe. Hal ini dikarenakan ibu tersebut rutin dalam pemeriksaan kehamilannya ke bagian kesehatan dan juga selalu bertanya kepada tenega kesehatan tentang keluhan yang ibu rasakan dan juga bidan menganjurkan ibu mengkonsumsi tablet Fe, sehingga ibu terdorong dalam mengkonsumsinya. Hal ini sejalan asumsi seseorang yang kenyataannya seseorang yang mempunyai pengetahuan baik belum tentu mempunyai perilaku yang sesuai dengan pengetahuannya seperti pernyataan Green (1980), yang menyatakan bahwa pengetahuan yang baik tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, pengetahuan merupakan perubahan perilaku, pengetahuan merupakan hal penting tetapi faktor ini tidak cukup untuk membuat seseorang untuk berperilaku sehat.
Masih ada juga dijumpai yang tidak teratur dalam konsumsi tablet Fe. Hal itu disebabkan karena kurangnya informasi yang diterima ibu baik itu dari tenaga kesehatan maupun lingkungan sosial. Serta tidak adanya rasa ingin tahu ibu mengenai tentang konsumsi tablet Fe selama kehamilan. Dan juga kebanyakan dari ibu hamil yang berpendidikan menengah kurang karena pendidikan adalah salah satu penyebab kurangnya pengetahuan ibu. Hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2005) yang mengatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan merupakan akumulasi dari pengalaman dan pendidikan yang didapat oleh orang sebelumnya, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin tinggi pula pengetahuannya tentang sesuatu dominan terbentuknya perilaku.
Oleh karena itu, pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe perlu ditingkatkan lagi dengan cara menungkatkan upaya promosi kesehatan kepada ibu hamil mengenai dan tablet Fe misalnya dengan penyuluhan dan pemberian informasi melalui pamplet, stiker dan media komunikasi lainnya.
Hubungan Sikap Dengan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil di Klinik Syifa Medan Tahun 2020.
Berdasarkan hasil ujistatistic chi- square memperlihatkan bahwa nilai p=0,005 <
nilai sig a (0,05) maka Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Sikap ibu hamil dengan konsumsi tablet Fe di Klinik Syifa Tahun 2020.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Regina Erwin tahun 2013 dengan judul Hubungan sikap ibu hamil dengan mengkonsumsi Tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang. Hasil penelitian diperoleh 79% ibu hamil termasuk dalam kategori tidak patuh, dengan 52% ibu hamil dengan sikap negatif dalam mengkonsumsi tablet besi. Analisis bivariat dengan uji chi-square diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dan kepatuhan. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sikap merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (18).
Menurut Soetarno, sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu. Manifestasi sikap yaitu tindakan atau perilaku seseorang akan terlihat dari tanggapan yang berasal dari perasaan dan daya pikirnya, apakah ia menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap objek atau subjek.Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek (19).
Azwar menyatakan bahwa sekalipun sikap merupakan predisposisi evaluasi yang banyak menentukan cara individu bertindak, akan tetapi sikap dan tindakan sering kali jauh berbeda. Hal ini karena tindakan nyata ditentukan tidak hanya oleh sikap, akan tetapi oleh berbagai faktor eksternal lainnya. Sikap tidaklah sama dengan perilaku, dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang, sebab sering kali terjadi bahwa seseorang memperlihatkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya. Sikap seseorang dapat
berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut., melalui persuasi maupun tekanan dari kelompok sosial lainnya (19).
Menurut peneliti, ada hubungan antara sikap dengan keteraturan dalam mengkonsumsi tablet Fe. Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku/
tindakan tertentu, membuat seseorang tidak teratur dalam mengkonsumsi tablet Fe, jika ibu hamil mengetahui pentingnya tablet Fe selama kehamilan maka ibu akan memilki sikap yang positif terhadap tablet Fe selama kehamilannya, maka akan memberikan sikap yang baik pula untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Seorang ibu hamil akan lebih bersikap positif jika ia sudah pernah memiliki pengalaman pribadi yang berkesan dalam kehamilannya, ia akan lebih belajar, lebih menjaga dan memenuhi kebutuhan selama kehamilan.
Hubungan Pekerjaan Dengan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil di Klinik Syifa Medan Tahun 2020.
Berdasarkan hasil ujistatisticchi- square memperlihatkan bahwa nilai p (0,003)
< nilai sig a (0,05) maka Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pekerjaan ibu hamil dengan konsumsi tablet Fe di Klinik Syifa Tahun 2020.
Hasil penelitian yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyanti tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sa’adan Malimbong Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu hubungan pekerjaan dengan mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Desain peneliti ini yaitu Survei Analitik dengan pendekatan CrossSectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang berada di Kecamatan Sa’adan Malimbong Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 106 orang, menggunakan tehnik sampel total sampling.
Analisis menggunakan uji Chi square dengan
tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan pekerjaan dengan konsumsi tablet Fe (p=
0,000) (20).
Donsu mengatakan, bekerja merupakan usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia beragam, tergantung dari tingkat pengetahuan dan keterampilan yang berpengaruhi pada produktivitas kerja. Status atau profesi juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hasil dari pekerjaan berbeda.
Pekerjaan adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan manusia.
Dalam arti sempit istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Status pekerjaan adalah kebutuhan seseorang dalam melakukan pekerjaan, yaitu apakah sesesorang tersebut berkedudukan sebagai buruh atau karyawan dengan dibantu pekerja keluarga atau buruh tidak tetap, buruh dengan dibantu karyawan tetap, pekerja keluarga tanpa upah atau sebagai pekerja sosial (21).
Menurut peneliti, ada hubungan pekerjaan dengan keteraturan ibu mengonsumsi tablet Fe. Dengan bekerja ibu dapat mencari informasi di lingkungan pekerjaan dengan teman dan dapat berbagi informasi dan pengalaman seputar kehamilan.
Dalam penelitian ditemukan ibu hamil banyak yang tidak teratur dalam mengkonsumsi tablet Fe, hal ini juga dikarenakan ibu berfikir bahwa mengkonsumsi tablet Fe akan mengakibatkan mual muntah sehingga ibu tersebut malas untuk mengkonsumsinya.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil di Klinik Syifa Medan Tahun 2020
Berdasarkan hasil uji statistik chi- square memperlihatkan bahwa nilai p (0,005)
< nilai sig a (0,05) maka Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan suami pada ibu hamil
dengan konsumsi tablet Fe di Klinik Syifa Tahun 2020.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umi tahun 2016 tentang Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan mengkonsumsi tabel Fe di Puskesmas Piyungan Bantul, sebanyak 38 orang suami memberikan dukungan (76%). Dukungan yang paling baik diberikan adalah dukungan instrumental (30,21%), dukungan penghargaan (29,20%), dukungan informasi (22,25%), dan dukungan yang kurang adalah dukungan emosional (18,33%). Sebagian besar ibu hamil patuh dalam mengkonsumsi tablet besi di Puskesmas Piyungan Bantul, yaitu sebanyak 36 orang ibu hamil (72%). Ada hubungan dukungan suami dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi di Puskesmas Piyungan Bantul dibuktikan dengan hasil uji chi-square diperoleh nilai x 2 hitung sebesar 11,710 dan nilai fisher exact test signifikan pada 0,002 (p-value < 0,05) (22).
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Esthika Ariany Maisa yang berjudul Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kecamatan Nanggalo. Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 59.4% responden mendapat dukungan keluarga yang rendah dan 71.9%
responden memiliki kepatuhan konsumsi tablet Fe yang rendah. Dari uji statistik dapat disimpulkan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil.(23)
Berbagai macam faktor yang mempengaruhi keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe antara lain kunjungan antenatal care (ANC), suplai tablet, efek samping dan manfaat yang disarankan ibu setelah mengkonsumsi tablet Fe, konseling dari petugas kesehatan, dukungan keluarga, kepercayaan tradisional, forget fullness dan pengetahuan ibu hamil mengenai tablet Fe.(21)
Menurut peneliti, dukungan keluarga memiliki pengaruh terhadap keteraturan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Dukungan keluarga sangat penting bagi ibu hamil, dukungan yang diberikan keluarga menjadikan semangat ibu hamil dalam menghadapi kehamilannya. Semakin baik dukungan yang diberikan keluarga mala akan semakin teratur ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan.
KESIMPULAN
Ada hubungan pengetahuan dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Klinik Syifa Medan Tahun 2020 dengan nilai p value= 0,001<α 0,05. Ada hubungan sikap dengan konsusmsi tablet fe pada ibu hamil di Klinik Syifa Medan Tahun 2020 dengan p value =0,005<α=0,05. Ada hubungan pekerjaan dengan konsumsi tablet fe pada ibu hamil di Klinik Syifa Medan Tahun 2020 dengan p value =0,003< α=0,05. Ada hubungan dengan dukungan keluargadengan konsumsi tablet fe pada ibu hamil di Klinik Syifa Medan Tahun 2020 dengan p value
=0,005< α=0,05.
SARAN
Diharapkan kepada peneliti berikutnya agar peneliti selanjutnya lebih dikembangakan dengan menggunkan sampel yang lebih luas dan penelitian lanjutan terkait variabel sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dan akurat terhadap Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Tablet Fe.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti ucapkan terima kasih kepada Dr. Putri Wulandari, Dipl. AAAM yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Klinik Syifa Medan.
Terimakasih kepada ibu hamil Trimester II dan III yang datang berkunjung untuk melakukan pemeriksaan ANC yang mengkonsumsi tablet Fe dan tidak mengkonsumsi tablet Fe di Klinik Syifa Medan yang telah ikut berpartisipasi atau bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ani LS. Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil Dan Hamil. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2013.
2. Waryana. Gizi Reproduksi.
Yogyakarta: Pustaka Rihanga; 2010.
3. World Health Organization. Prevention and management of severe anaemia in pregnancy: report of a technical working group, Geneva, 20-22 May 1991. World Health Organization;
1993.
4. Reni Yuli Astutik DE. Anemia Dalam Kehamilan. Jember: CV Pustaka Abadi;
2018. 10 p.
5. World Health Organization. World Health Statistics - Monitoring Health For The SDGs. 2016;
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. 2020.
7. Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar 2018.
Kementrian Kesehatan Republik Indones. 2018;
8. Dinas Kesehatan Sumatera Utara. Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2017.
2018.
9. Dinas Kesehatan Kota Medan. Profil Kesehatan Kota Medan. 2016
10. Iswanto B, Ichsan B, Ermawati S.
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi di Puskesmas Karangdowo, Klaten.
2012;
11. Wiradnyani LAA, Khusun H, Achadi EL. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu mengonsumsi tablet besi-folat selama kehamilan. J gizi dan pangan. 2013;8(1):63–70.
12. Triveni T, Satria O. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet fe di poli kebidanan. J Kesehat PERINTIS (Perintis’s Heal Journal). 2016;3(1):8–
14.
13. Muhamamd I. Panduan Penyusun Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan Metode Ilmiah.
Bandung: Citapustaka Media Perintis;
2015.
14. Muhammad I. Pemanfaatan SPSS Dalam Penelitian Sosial dan Kesehatan.
Bandung: Citapustaka Media Perintis.
2016;34.
15. Permatasari D, Muttaqin A.
Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Hamil Menjadi Penentu Perilaku Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe).
JUKMAS J Untuk Masy Sehat.
2018;2(2):218–28.
16. Rahma Y. Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pengaron Tahun 2020. Universitas Islam Kalimantan MAB; 2020.
17. Walyani ES. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2015.
18. Erwin RR, Machmud R, Utama BI.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2013. J Kesehat Andalas.
2018;6(3):596–601.
19. Sukarelawati. Komunikasi Interpesonal Membentuk Sikap Remaja. Bogor: IPB Press; 2019. 82–84 p.
20. Riyanti N, Safitri L. Faktor Yang Berhubungan dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil.
Prodi DIII Kebidanan , Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘ Aisyiyah Palembang 2019;10:163–73.
21. Donsu JDT. Psikologi Keperawatan.
Jakarta: Pustaka Baru; 2017.
22. Setyorini A, Atiqoh U. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas Banyuasin Kabupaten Purworejo. Komun Kesehat.
2018;IX(2):58–64.
23. Neherta M. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kecamatan Nanggalo. NERS J Keperawatan. 2011;7(2):170–5.