• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMK3. MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SMK3. MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Manajemen Kesehatan. Keselamatan Kerja

SMK3

MIM-HS

E

-P.Ol

PROSEDUR

Pelaksanaan

T

anggungjawab

M

ana

jem

en

2012

(

MASTER DOCUMENT )

PT. MULTIPANEL INTERMITRA MANDIRI

JI. Industri Utara 4 Blok SS No.6C Jababeka II Cikarang 17520 Jawa Barat

(2)

-~

PT. MULTIPANEL INTERMITRA MANDIRI

PROSEDUR

Pelaksanaan Tanggungjawab Manajemen

MIM-HSE-P.Ol

Daftar Distribusi Terkendali

DIR 1 SBU 1 SBU 2 SBU 3 HRD PUR FIN QA.QC

X X X X X X X X

DIR 2 HSE LOG MKT DC

X

.

X X X X

MR G/A W/H

X X X

Tujuan Injormasional Peninjauan Penggunaan

Aksesibilitas Kon/idensial Terbatas Tak Terbatas

Status Copy Terkendali Tak Terkendali

Rev TANGGAL DESKRIPSI DISUSUN DIPERIKSA DISETUJUI

o

08-Jan-12 Inisiasi t M -NV

i

~

NV

~JM

,

PT. MULTIPANEL INTETRMITRA MANDIRI : JI. Industri Utara 4 Blok 5S No.6C Jababeka "Cikarang 17520

Dilarang mereproduksi sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa persetujuan tertulis Direksi

(3)

1

PROSEDUR PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN MIM-HSE-P.01 (Rev.OO) 08 Januari 2012

1 Tujuan

1.1 Memastikan Manajemen Puncak melaksanakan peran dan tanggungjawab yang diminta Standar Internasional dalam menetapkan, melaksanakan, memelihara, dan memperbaiki secara berlanjut SMK3.

1.2 Menjelaskan aktivitas yang harus dilakukan oleh Manajemen Puncak dalam mengelola SMK3.

2 Ruang Lingkup dan Penanggungjawab

2.1 Ruang Lingkup

Prosedur berlaku bagi Manajemen Puncak, MR, Manajemell SBU dan Manajemen Proyek di lingkungan PT. MULTIPANEL INTERMITRA MANDIRI

2.2 Penanggungjawab

(a) Direktur, selaku pemimpin, penanggungjawab, dan pengendali Perusahaan pada tingkat tertinggi.

(b) Wakil Manajemen (Management Representative / I"1R), orang yang ditugaskan oleh Manajemen Puncak untuk memelihara efektivitas SMK3 Perusahaan

(c) Manajer Strategic Business Unit (SBU) (d) Manajer Proyek

3 Referensi

OHSAS 18001: 2007

4 Definisi

K3

Kesehatan, Keselamatan kerja dan Lingkungan SMK3

Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamatan kerja, dan Lingkungan PT. MULTIPANEL INTERMITRA MANDIRI

Manajemen Puncak

• Orang atau sekelompok orang yang memimpin, mengarahkan dan mengendalikan Perusahaan pada tingkat tertinggi.

• Direktur Perusahaan MR

Management Representative - orang yang ditugaskan oleh Manajemen Puncak menjadi penanggungjawab utama untuk memastikan implementasi, pemeliharaan, dan perbaikan secara berlanjut SMK3 Perusahaan.

(4)

PROSEDUR PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

MIM-HSE-P.01 (Rev.OO) 08 Januari 2012

HlRADC

Hazard Identification Risk Assessment and Determination of Control - Dokumen

K3 yang berisikan identifikasi bahaya, penaksiran risiko dan penetapan tindakan pengendalian bahaya dan risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai.

5 Dokumen Pendukung

Pedoman SMK3 PT. MULTIPANEL INTERMITRA MANDIRI

6

Pelaksanaan Tanggungjawab Manajemen

6.1 Komitmen dan Kepemimpinan Manajemen Puncak

Penerapan sistem manajemen mutu perusahaan dengan mengadopsi Standar Internasional OHSAS 18001:2007 adalah keputusan strategis Manajemen Puncak setelah mempertimbangkan tujuan, kebutuhan, kemampuan, dan peluang-peluang Perusahaan. Terhadap keputusan tersebut Manajemen Puncak menyatakan komitmen untuk:

(a) menjadikan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dan menjadikan pemenuhan persyaratan SMK3 sebagai salah satu ukuran utama keberhasilan Perusahaan.

(b) menetapkan SMK3 Perusahaan dengan mengadopsi Standar Internasional OHSAS 18001:2007

(c) menetapkan kebijakan dan sasaran K3

(d) mematuhi persyaratan legal dan persyaratan K3 lainnya, termasuk persyaratan dan regulasi K3 Pemilik Pekerjaan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek di lokasi Pemilik.

(e) memberlakukan, menerapkan, dan memelihara SMK3, dan melakukan perbaikan secara berlanjut.

(f) menunjukkan kepemimpinan dan komitmen, termasuk penyediaan sumber­ sumber daya yang diperlukan untuk implementasi SMK3, peninjauan efektivitasnya, dan perbaikannya secara berlanjut.

(g) memerintahkan dilakukannya audit internal SMK3 sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun, dan kegiatan-kegiatan inspeksi dan monitoring yang perlu untuk memastikan ditepatinya SMK3 Perusahaan .

(h) melakukan tinjauan manajemen sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun dengan menepati agenda yang ditetapkan oleh Standar.

(5)

3

PROSEDUR PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

MIM-HSE-P.01 (Rev.OO) 08 Januari 2012

6.2 Kebijakan K3

Manajemen Puncak menetapkan Kebijakan K3 Perusahaan dengan kriteria sebagai berikut:

(a) konsisten dengan pernyataan Visi dan Misi Perusahaan (b) sesuai dengan sifat dan skala risiko K3 Perusahaan

(c) memuat pernyataan komitmen Perusahaan untuk mencegah kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan.

(d) memuat komitmen untuk mematuhi persyaratan legal dan persyaratan lainnya berhubungan dengan K3

(e) Kebijakan K3 harus memberikan kerangka kerja atau menjadi referensi bagi penetapan sasaran-sasaran K3 tahunan dan peninjauannya

(f) Kebijakan K3 harus didokumentasikan, dilaksanakan dan dipelihara

(g) Kebijakan K3 harus dikomunikasikan kepada semua karyawan dan dipastikan pemahamannya

(h) Dokumen Kebijakan K3 tersedia dan dapat diakses oleh pihak-pihak internal dan eksternal yang berkepentingan

(i) Kebijakan K3 ditinjau efektivitasnya, kesesuaiannya dan relevansinya terhadap kebutuhan Perusahaan secara periodik

6.3

Perencanaan, Persyaratan Legal, dan Penetapan Sasaran dan Program Kerja SMK3

(a) Manajemen Puncak memastikan disusun, ditetapkan dan diimplementasikannya perencanaan SMK3 (Iihat MIM-HSE-M.03) dan HlRADC (Iihat MIM-HSE-M.04). (b) Manajemen Puncak memastikan telah diidentifikasikan, ditetapkan, dan

dipatuhinya peraturan dan persyaratan legal tentang kesehatan, keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan, khususnya berkaitan dengan jasa konstruksi, sesuai dengan ruang lingkup, karakteristik, dan jenis pekerjaan yang berlangsung di linkungan Perusahaan, termasuk pekerjaan proyek yang dilakukan di lokasi-Iokasi Pemilik Proyek.

(c) Manajemen Puncak harus menetapkan Sasaran-sasaran K3 tahunan (HSE Objectives) yang konsisten dengan kebijakan K3 dan persyaratan Standar, yang ditetapkan paling lambat pada minggu kedua Bulan Januari setiap tahunnya.

(6)

6.4

PROSEDUR PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

MIM-HSE-P.01 (Rev.OO) 08 Januari 2012

(d) Manajemen Puncak memastikan telah disusun dan ditetapkannya Program­ program SMK3 untuk mencapai sasaran K3 yang telah ditetapkan, dengan ketentuan dan kriteria sbb:

• Program kerja disusun oleh setiap departemen dan/atau unit-unit kerja fungsional, manajemen SBU, dan manajemen proyek berdasarkan sasaran K3 yang ditetapkan Perusahaan.

• Program kerja harus memuat kegiatan atau sasaran yang spesifik, terukur, dan da/am kesanggupan unit kerja untuk mencapainya, penanggungjawab / pelaksana, serta jangka waktu pencapaiannya.

• Dilakukan peninjauan berkala untuk memastikan efektivitas program dan progres pencapaian target.

(e) Wakil Manajemen bertugas mengkoordinasikan penyusunan perencanaan SIVIK3, sedemikian hingga

• Program-program yang disusun memenuhi maksud dan kriteria yang diatur prosedur ini, termasuk kesesuaiannya dengan Kebijakan K3 dan Sasaran K3;

• Program-program dari berbagai unit kerja saling berkesesuaian, saling menunjang, dan tidak berbenturan satu sama lain;

• Terjalin kesesuaian dan saling mendukung antara programkerja SMK3 dengan program kerja sistem manajemen mutu, dan program-program lainnya seperti pemasaran dan pengembangan SDM.

• Keutuhan (integritas) SMK3 Perusahaan tetap dipertahankan dalam hal terjadi perubahan, penyesuaian atau revisi baik terhadap perencanaan yang telah dibuat, maupun terhadap interaksi proses-proses SMK3.

Penyediaan Sumber-sumber Daya

(a) Manajemen Puncak harus menetapkan danmenyediakan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk

• implementasi, pemeliharaan, dan perbaikan berlanjut SMK3, dan

• peningkatan kemampuan Perusahaan dalam menepati persyaratan­ persyaratan K3, termasuk yang dipersyaratkan oleh Pelanggan.

(b) Sumber-sumber daya dimaksud meliputi :

• Sumberdaya manusia dengan kualifikasi dan jumlah yang cukup untuk merealisasikan proses-proses SMK3; termasuk di dalamnya perekrutan tenaga kerja yang kompeten, penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan kompetensi karyawan, penilaian kinerja dan perbaikan kinerja karyawan yang memasukkan aspek-aspek K3.

(7)

5

PROSEDUR PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN MIM-HSE-P.01 (Rev.OO) 08 Januari 2012

• Infrastruktur, berupa bangunan beserta utilitasnya, termasuk sarana­ sarana pencegahan dan penanggulangan bahaya, pertolongan pertama, evakuasi medik, dan lain-lain yang direkomendasikan oleh HlRADC dan dipersyaratkan SMK3.

• Sumberdaya keuangan untuk mendukung implementasi SMK3 dan perbaikannya secara berlanjut

• Perlengkapan sistem pengendalian risiko yang direkomendasikan oleh HlRADC (Iihat prosedur MIM-HSE-M.04)

• Perlengkapan K3 dan peralatan pelindung diri sesuai dengan jenis, standar, dan jumlah yang diperlukan.

• Perlengkapan, peralatan dan fasilitas pendukung termasuk sarana transportasi, komunikasi, dan sistem informasi

• Lingkungan kerja yang mendukung pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, dan pencegahan kecelakaan kerja.

(c) Pengaturan tentang perencanaan, penyediaan, dan pemeliharaan sumber­ sumber daya Perusahaan dilakukan oleh unit-unit bisnis, unit-unit fungsional dan manajemen proyek dalam koordinasi dengan K3 Coordinator.

(d) Uraian tugas, tanggungjawab, dan wewenang manajemen dinyatakan pada lampiran Prosedur ini.

6.5

Komunikasi, Partisipasi, dan Konsultasi

(a) Manajemen Puncak memastikan dilakukannya komunikasi internal & eksternal, program-program partisipasi karyawan, dan konsultasi berhubungan dengan persyaratan, perencanaan, implementasi, dan peninjauan efektivitas SMK3. (b) Pengaturan tentang mekanisme, media dan saluran komunikasi, materi atau

informasi yang disampaikan, bentuk dan derajat formalitas komunikasi diatur dalam prosedur MIM-HSE-M.OS dan pedoman lainnya yang relevan.

(c) MR dan K3 Coordinator bertanggungjawab dalam pengelolaan komunikasi, partisipasi, dan konsultasi SMK3.

6.6

Kunjungan Manajemen (Management Visit)

Manajemen Puncak melakukan kunjungan ke Manajemen Proyek dan lokasi proyek untuk menlnJau implementasi SMK3 dan agenda-agenda lainnya, serta menyempatkan untuk memberikan pengarahan umum kepada Manajemen dan karyawan Proyek.

(8)

PROSEDUR PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

MIM-HSE-P.01 (Rev.OO) 08 Januari 2012

6.7 Audit Internal

(a) Manajemen Puncak memastikan dilakukannya audit internal SMK3 secara priodik, dua kali dalam setahun yang pelaksanaanya memenuhi persyaratan Standar KlausuI4.5.5 dan Prosedur MIM-HSE-M.OS.

(b) Manajemen Puncak menetapkan penugasan tim auditor internal dan menugaskan tvlR untuk melakukan persiapan yang diperlukan termasuk pelatihan auditor, dan kegiatan lainnya yang diatur dalam prosedur yang relevan.

6.S Tinjauan Manajemen

(a) Manajemen Puncak harus melakukan Tinjauan Manajemen (Management Review) secara priodik, dua kali dalam setahun sesudah pelaksanaan audit internal, yang dilaksanakan dengan memenuhi persyaratan Standar Klausul 4.6. (b) Pengaturan tentang pelaksanaan, peserta rapat, agenda, bahan (input), dan

hasil tinjauan manajemen diatur dalam prosedur MIM-HSE-M.ll tentang Rapat Tinjauan Manajemen.

Selesai

000000000

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Air- langga memiliki kebebasan akademik yang dilandasi oleh keputusan kepada norma yang mempunyai berba- gai nilai luhur

Penelitian ini secara umumbertujuan untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa, uang jajan, dan dukungan orang tua dengan perilaku konsumsi buah dan

Berdasarkan masalah status gizi yang ditemukan pada siswa SD Negeri 060841 Medan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh metode ceramah terhadap

Hal ini berarti semakin meningkatnya Kompetensi Profesional Dosen Universitas Dharma Andalas maka penilaian kinerja semakin meningkat seperti: Kemampuan

Hidroksiprolin yang terbentuk mempunyai peranan penting dalam stabilisasi ikatan triple helix yang terbentuk, sedangkan hidroksilisin berperan dalam stabilisasi ikatan cross link

Bintang Walet Handika yang dilaksanakan pada tanggal 4 April-30 April 2005 yang berisi mengenai keadaan umum perusahaan, managemen perusahaan, sanitasi perusahaan, proses

menunjukkan bahwa sumber informasi yang paling banyak digunakan responden yang memiliki perilaku baik mengenai perawatan organ reproduksi adalah orang tua sejumlah