• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Interior Restoran Dengan Perpaduan Karakter Oriental dan Nuansa Modern

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Desain Interior Restoran Dengan Perpaduan Karakter Oriental dan Nuansa Modern"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak—Seiring dengan berjalannya zaman, pengusaha di kota metropolitan memberanikan diri untuk membuka restoran dengan berbagai macam keunikan kuliner dari berbagai kota maupun Negara, tidak jarang terdapat beberapa restoran memiliki jenis menu masakan yang berasal dari beberapa Negara. Terkadang beberapa restoran tidak mendukung keunikan asal jenis masakan dengan desain interior restoran tersebut sehingga atmosfer atau suasana menjadi kurang terasa bahkan hilang, ini merupakan salah satu permasalahan atau tantangan bagi suatu restoran. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan owner akan desain interior yang nyaman dan dapat mencerminkan kebudayaan Negara asal masakan.

Restoran yang dirancang merupakan salah satu restoran yang di desain untuk kalangan menengah hingga atas, restoran ini memiliki menu masakan yang berasal dari beberapa Negara di Asia yaitu Cina, Jepang, Thailand, dan Indonesia. Restoran Yang dirancang mengedepankan interior dan memiliki masakan yang lezat, menyegarkan, dan bergizi. Proses masak dengan direbus maupun di goreng. Untuk menjawab dari kebutuhan desain interior Restoran yang dirancang, maka konsep yang digunakan adalah Oriental, restoran ini di desain bernuansa Modern dengan sentuhan Oriental yang terinspirasi pada menu masakan. Tujuan pemilihan konsep ini adalah ingin memberikan suasana restoran yang menyegarkan dengan memadukan antara nilai kebudayaan dari Negara asal masakan dan keunikan desain interior restoran ini, dengan demikian secara otomatis akan tercipta keselarasan antara desain interior dengan menu masakan Restoran yang dirancang.

Metode desain dalam hal ini dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pengumpulan data dan analisis. Tahap pengumpulan data berupa observasi, pengambilan gambar atau foto secara langsung, studi pembanding, studi literatur, dan wawancara. Untuk tahap analisis berupa tata ruang, sirkulsi, dan zooning area.

Dari pengolahan data dan analisis dapat dihasilkan sebuah “Desain Interior Restoran dengan Perpaduan Karakter Oriental dan Nuansa Modern”

Kata Kunci- Modern, Oriental, Restoran

I. PENDAHULUAN

erkembangan gaya hidup manusia semakin meningkat seiring dengan berjalannya era dan berkembangnya tempat hiburan, tempat makan. Surabaya merupakan kota metropolis kedua setelah Jakarta. Semakin banyak bermunculan tempat makan atau restoran yang tidak hanya menyajikan hidangan tetapi juga menjual suasana.

Sebuah restoran dengan interior yang menarik akan membuat konsumen tertarik untuk datang dan melakukan aktivitas, dengan sajian menu dan suasana yang berkualitas membuat konsumen ingin datang untuk menikmatinya.

Dengan munculnya restoran dalam berbagai konsep, kegiatan makan tidak hanya menikmati hidangan tetapi terdapat kegiatan sosial yang mempengaruhi seperti berkumpul bersama keluarga maupun bertemu rekan bisnis. Saat ini mulai berkembang restoran dengan menyediakan makanan khas suatu Negara yang diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari Negara tersebut, seperti Indonesian Food, Italian Food, Korean Food, Japanese Food. Penyajiannya pun beragam dari prasmanan hingga makan sepuasnya.

Restoran X.O merupakan salah satu restoran yang menyajikan 4 macam konsep menu Chinese Food dan Grilled, yaitu Suki (Steamboat), Grilled, Cuisinese, dan Dimsum dari berbagai Negara di Asia seperti Indonesia, Cina, Thailand, dan Jepang. Restoran ini tersebar hampir di seluruh kota besar di Indonesia, diantaranya Surabaya, Jakarta, Malang, Bali, Medan, Makassar, Banjarmasin, Manado, dan Yogyakarta dengan target market kelas menengah hingga kelas atas dan dari usia muda hingga usia tua. Restoran yang dirancang tidak hanya menyajikan menu bercita rasa tinggi dengan bahan- bahan pilihan tetapi juga menampilkan suasana atau desain interior yang nyaman dan eksklusif sehingga menjadikan acara makan atau berkumpul dengan keluarga, kerabat, atau relasi menjadi lebih memiliki kesan tersendiri.

Pada restoran yang dirancang terdapat menu suki dimana merupakan menu yang peduli akan kesehatan. Menu Suki atau Steambot merupakan menu yang proses memasaknya dengan cara di rebus sehingga kesehatan tetap terjaga. Keunikan dari menu Suki adalah dimana pengunjung dapat memilih menu yang disukai lalu memasaknya sendiri

Desain Interior Restoran Dengan Perpaduan Karakter Oriental dan Nuansa Modern

Tiya Mulia Ningtyas, Dr. Mahendra Wardhana, ST., MT.

Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

mahendra@prodes.its.ac.id

P

(2)

sesuai selera di sebuah wadah dengan 2 pilihan kuah (Tom Yam atau Kaldu Ayam) yang telah disediakan. Secara tidak disadari proses “Self Cooking” ini menciptakan atmosfer kekeluargaan, dimana terjadi saat salah satu anggota keluarga menuangkan atau mengambilkan menu makanan ke anggota keluarga lainnya.

Restoran yang dirancang merupakan objek dalam penelitian ini, dimana untuk menarik minat konsumen, diperlukan suatu desain interior yang dapat memberikan citra baru sesuai dengan keinginan owner, corporate identity, dan segmentasi pasar. Konsep yang digunakan pada interior Restoran ini adalah oriental yang merupakan bawaan budaya ketimuran misalnya Negara Thailand, Cina, dan Jepang.

Acuan pada langgam ini adalah budaya Oriental yang dipadu padankan dengan era modern masa kini lalu diimplementasikan pada bentukan-bentukan furniture, estetika dan suasana interior. Pemilihan konsep ini melalui banyak pertimbangan, antara lain gaya hidup pada jaman modern metropolitan dan pemanfaatan fenomena budaya Oriental.

II. URAIANPENELITIAN A. Tahap Identifikasi Objek

Tahap Tahap identifikasi objek ini merupakan latar belakang dari objek yang digunakan yaitu Restoran Yang dirancang. Tahap ini merupakan tahap yang akan digunakan untuk menentukan judul, dasar pemikiran yang akan menjadi landasan untuk melakukan penelitian mengenai objek Restoran yang bernuansa Oriental.serta definisi objek tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Dalam tahap identifikasi masalah berisi mengenai permasalahan-permasalahan objek untuk mencapai tujuan serta mendapatkan manfaat yang diinginkan mengenai Restoran yang dirancang.

C. Pengumpuulan Data

Tahap ini digunakan untuk mengetahui lebih dalam mengenai objek dan tema yang akan digunakan. Tahap pengumpulan data dibagi menjadi dua diantaranya data primer dan data sekunder. Data primer meliputi: observasi, pengambilan gambar atau foto objek, dan wawancara. Untuk data sekunder meliputi: studi literatur atau studi pustaka.

a. Observasi

Dilakukan agar dapat mengetahui kondisi langsung dan persoalan yang terjadi seperti aktivitas pengguna, studi kebutuhan ruang dan beberapa fasilitas yang digunakan dan dibutuhkan serta sirkulasi yang berhubungan dengan denah eksisting.

b. Pengambilan gambar atau foto

Dilakukan sebagai media referensi dari pengamatan beberapa studi yang dikaji.

c. Wawancara

Dilakukan untuk mengetahui mengenai sejarah bangunan, profil, logo serta sesuatu mengenai Restoran yang dirancang sebagai data eksistingnya.

d. Studi literatur atau pustaka

Merupakan sejumlah data yang diperoleh secara tidak langsung dari lapangan maupun pihak yang berkaitan langsung dengan objek melainkan melalui studi pustaka, majalah, internet, atau media lainnya.

Skema 2.1 Proses Desain

D. Analisa Data

Pada tahap analisa data dibagi menjadi dua diantaranya analisa data teknis yang meliputi site dan eksisting, kebutuhan ruang dan sirkulasi, elemen pembentuk interior, elemen estetis, material, lighting, dan warna.

Sedangkan analisa data non teknis meliputi data tentang Restoran yang dirancang, data tentang Oriental, dan data tentang Modern.

III. KONSEPDESAIN A. Objek Desain

Objek desain interior yang akan dirancang adalah sebuah Restoran yang berada di daerah Raya Kupang Indah Surabaya

KONSEP DESAIN ANALISIS Desain interior

merupakan salah satuan pilihan bagi

pemilik dalam menyelesaikan masalah

- Wawancara - Observasi dan Survei

Lapangan - Kuisioner - Survei Pustaka IDENTIFIKASI

MASALAH

TUJUAN

IMPLEMENTASI DESAIN PEMILIK

LATAR BELAKANG

PENGUMPULAN DATA

DESAIN AKHIR

Langkah pertama dalam menentukan ide

ALTERNATIF DESAIN Pemanfaatan

konsep desain dapat menyelesaikan

permasalahan dalam eksisting

Konsep desain merupakan hasil

dari proses desain untuk menghasilkan

output yang sesuai dengan

tujuan

Gambar 2D dan 3D Modern Oriental

DATA TEKNIS 1. Eksisting 2. Kebutuhan ruang

dan sirkulasi 3. Elemen

pembentuk interior 4. Elemen estetis 5. Material 6. Lighting 7. Warna

DATA NON TEKNIS 1. Data tentang

restoran Yang dirancang 2. Data tentang

Oriental 3. Data tentang

Modern

Sistem pelayanan

Pionir dari jenis Asian Food bernuansa Fusion Cuisinese yang menghadirkan ragam hidangan dan cita rasa lebih menggugah selera Yang

dirancang

Pengertian

Memberi kesempatan kepada pengunjung untuk dapat memasak sendiri di meja makan dan memilih menu yang diinginkan

(3)

B. Tema Rancangan

Surabaya merupakan kota dengan aktivitas yang cukup padat. Masyarakat mulai banyak menyukai wisata kuliner, oleh karena itu banyak bermunculan rumah makan baik di pelosok, pinggir kota maupun tengah kota.

Tema yang diambil disesuaikan dengan keinginan para konsumen. Atmosfer yang ingin ditampilkan adalah interior berkarakter Oriental yang bernuansa modern. Karakter Oriental diambil dari nama restoran tersebut, Suki merupakan bahasa Thailand yang berarti makanan Thailand sedangkan Cuisinese merupakan masakan Oriental. Oriental merupakan budaya ketimuran yang berasal dari Negara Cina, Thailand, Jepang, Thailand, Vietnam, dll. Dengan aplikasi bentukan desain dan ornamen yang diambil dari karakter Oriental namun tetap memperlihatkan sisi modern bukan kuno.

C. Konsep Desain

Konsep rancangan yang akan digunakan yaitu berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan metode- metode penelitian sebelumnya. Selain itu, konsep desain juga merupakan hasil perpaduan antara objek desain dan tema rancangan.

Dari data objek desain dan tema rancangan maka konsep desain yang akan digunakan adalah Oriental dimana konsep ini diambil dari jenis masakan yang dihidangkan oleh Restoran ini. Kebanyakan dari konsumen mengunjungi restoran ini dengan berdatangan secara kelompok seperti family atau para kerabat bahkan secara individu. Untuk mendukung aktifitas dan kebiasaan para pengunjung, maka terdapat fasilitas baru yaitu area makan outdoor dan area makan VIP dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan yang lebih dengan suasana yang hangat.

D. Implementasi Konsep Desain

Konsep rancangan dibagi menjadi dua diantaranya konsep makro dan konsep mikro. Konsep makro merupakan garis besar dari keseluruhan konsep yang diterapkan pada semua ruangan sehingga akan mendapatkan suatu kesatuan yaitu benang merah di setiap desain antar ruang. Sedangkan konsep mikro adalah sebuah konsep yang lebih detail yang akan diterapkan di setiap ruangan.

a. Konsep Makro

Merupakan konsep keseluruhan atau secara garis besar terhadap objek yaitu Restoran yang dirancang. Konsep desain layout ruangan menggunakan karakteristik dari bangunan Oriental yang tetap mempertahankan bangunan dan hanya merombak pembagian ruang dan menambahkan partisi sebagai pembeda ruang.

b. Konsep Mikro

1. Konsep Ruang (zoning area)

Dalam sebuah restoran, hal yang terpenting adalah sebuah sirkulasi dan zoning area

Gambar 3.1 Layout Restoran

2. Konsep Dinding

Perencanaan dinding dibagi menjadi 2 tipe diantaranya dinding menggunakan material batu bata plaster dan dinding partisi yang menggunakan gypsum atau multiplek. Untuk desain dinding pada area makan dengan sofa terdapat partisi yang merupakan sekat antara ruangan sebelah juga menggunakan sofa yang merupakan sekat antara Partisi terbuat dari multiplek.

Gambar 3.2 Partisi Ruang Makan Sumber : www.google.com

Terdapat juga partisi dengan material gypsum dengan meletakkan shoji yang merupakan partisi khas Jepang. Partisi ini sebagai penyekat antara ruang VIP 1 dengan ruang VIP 2.

Gambar 3.3 Partisi Area VIP Sumber : www.google.com

(4)

Untuk desain dinding pada interior area makan indoor menggunakan dinding bata finishing cat.

3. Konsep Lantai

Untuk memberikan kesan modern, hampir seluruh lantai menggunakan keramik granite bermotif. Hanya pada area makan tertentu seperti area makan dengan sofa menggunakan material parket yang berfungsi sebagai pembagian zoning area dan perbedaan sebuah aktivitas.

4. Konsep Plafond

Menggunakan gypsum karena pengerjaan yang lebih praktis dan memberikan unsur modern.

Terdapat permainan plafond seperti drop ceiling dan up ceiling, serta adanya panel kayu. Untuk area makan outdoor menggunakan konsep atap sirap.

5. Konsep Furnitur

Terdapat analogi dari simbol cina yang diaplikasikan sebagai furniture yang diletakkan pada sandaran kursi berupa ukiran bermotif kotak- kotak beraturan dan diletakkan pada partisi.

Gambar 3.4 Bentukan Simbol Cina Sumber : Quinn. 2003. Chinese Style. P: 103

Terdapat analogi dari bambu yang diaplikasikan pada sandaran di sebuah kursi agar menguatkan kesan jepang di area tersebut.

Gambar 3.5 Bentukan pada Partisi dan Kursi

Sumber : www.google.com

6. Konsep Pencahayaan

Konsep cahaya yang digunakan yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami yaitu dengan memaksimalkan cahaya matahari yang masuk melalui jendela. Sedangkan konsep cahaya buatan dengan menggunakan lampu. Cahaya yang

digunakan berwarna warm dan cool. Jenis lampu selain downlight terdapat spotlight maupun uplight.

7. Konsep Penghawaan

Penghawaan dalam area ini menggunakan AC central pada area makan indoor baik area makan, area tunggu dan kasir maupun area makan VIP.

Sedangkan area makan outdoor menggunakan penghawaan alami.

8. Konsep Warna

Rancangan konsep warna pada keseluruhan didasari dari dua aspek, yaitu berdasarkan style Oriental dengan brand image Restaurant yang dirancang. Penerapan warna tersebut diharapkan dapat memberikan kesan Oriental dengan karakter yang diaplikasikan di dalam ruang.

Gambar 3.6 Konsep Warna

IV. HASILDESAIN A. Layout Denah Terpilih

Desain yang terpilih atau desain akhir merupakan desain dari beberapa alternatif yang telah mengalami beberapa perubahan dari segi layout dan konsep. Dalam hal ini telah dipilih tiga ruang sebagai objek desain pada Restoran ini antara lain area makan utama, area kasir dan area tunggu, dan area VIP.

Gambar 4.1 Layout Restoran

Oriental

Corporate Image

(5)

B. Ruang Terpilih Area Makan Utama

Area makan merupakan area terpilih karena mayoritas aktifitas pengunjung dilakukan di area ini. Selain itu karena area ini merupakan area yang paling besar di Restoran ini.

Penerapan tema Oriental pada area ini terlihat dari bentukan furniture pada kursi dimana bentuknya diambil dari bentuk pada interior Jepang, pada partisi sebagai penyekat antara area entrance dengan area makan. Partisi terbuat dari kayu finishing HPL warna coklat. Bentuk ornamen pada partisi diambil dari bentukan ornamen Oriental. Pada dinding terdapat bentuk bulat yang merupakan cetakan dari semen dan terdapat tempelan berbagai macam piring khas Cina. Oriental dominan dengan warna merah, coklat, dan abu-abu maka diaplikasikan pada dudukan kursi, furnitur, dinding sedangan pada plafon menggunakan warna netral yaitu putih. Lantai pada area ini menggunakan granito bercorak putih.

Gambar 4.2 Area Makan

Sementara pada sisi lain pada area makan adalah area pengambilan suki. Penerapan ornamen Oriental diterapkan di balik refrigerator. Terdapat partisi horisontal sebagai penyekat antara ruang runggu dan area makan sofa. Penyekatnya tidak berupa dinding agar ruangan tidak terlihat kecil.

Gambar 4.3 Area Pengambilan Suki

Gambar 4.4 Area Makan Sofa

C. Ruang Terpilih Area Kasir dan Area Tunggu

Area ini merupakan area pembayaran dan area tunggu bagi pengunjung jika area makan telah full digunakan. Oleh karena itu di desain area tunggu agar pengunjung tidak berdiri saat menunggu area makan yang kosong. Area ini dilengkapi kumpulan majalah dan elemen estetis yang menggambarkan budaya Oriental. Terdapat kolam yang merupakan salah satu bagian dari budaya oriental. Bentukan X pada area tunggu yang terletak dibalik sofa merupakan pengaplikasian dari huruf X pada interior restoran. Lampu tempel berbentuk persegi panjang diambil dari bentukan pada interior Jepang dimana bentuk dasarnya adalah garis lalu dibentuk persegi atau persegi panjang.

Gambar 4.5 Area Kasir dan Area Tunggu

D. Ruang Terpilih Area Makan VIP

Area ini merupakan area makan namun penggunaannya dapat dilakukan melalui pemesanan terlebih dahulu. Area ini memiliki fasilitas LCD proyektor dan area ini berkapasitas 12 orang. Terdapat dua area VIP dimana antara area 1 dengan area 2 diberi sekat pintu geser yang diambil dari bentuk sekat pada interior Jepang. Bentuk lampu gantung pada area ini merupakan bentuk transformasi dari bambu, bentuknya seperti bambu. Pada area ini terdapat elemen estetis bambu yang diambil dari interior Jepang. Bentukan kursi adalah lengkung yang diambil dari bentuk dasar budaya oriental yaitu lengkung, bulat, atau lingkaran.

(6)

Gambar 4.6 Area Makan VIP

Gambar 4.7 Area Makan VIP

V. KESIMPULANDANSARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan serta permasalahan yang telah dianalisa pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

1. Bentuk pengaplikasian desain berkarakter Oriental bernuansa Modern pada Restoran yang dirancang agar dapat dinikmati oleh setiap pengunjung adalah dengan cara menampilkan suasana yang berbeda pada interior di dalamnya dan munculnya dari unsur dan karakter Oriental pada bagian interior ruangan yang menjadi objek desain. Selain itu agar memperkuat nuansa di dalamnya maka diberikan nilai kebudayaan Oriental yang merupakan budaya ketimuran yang ada pada negara Cina, Jepang, Thailand, dll. Pengaplikasiannya dapat dibuat dengan cara mengelompok maupun menampilkan kesamaan karakter antar budaya Negara tersebut.

2. Salah satu keberhasilan pada sebuah restoran adalah pelayanan dan kebutuhan aktivitas dapat terpenuhi dengan baik. Agar kebutuhan aktivitas restoran dapat terpenuhi pada restoran tersebut adalah mempola sirkulasi yang lapang dengan akses yang jelas dan saling mendukung antara area-area yang terkait, antar furnitur pada ruangan tersebut sehingga aktivitas yang berlangsung pada restoran dapat berjalan dengan lancar tanpa mengganggu aktivitas disekitarnya. Hal ini tentunya akan mendukung untuk menciptakan kenyamanan pada restoran dimata setiap pengunjung.

B. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan adalah : 1. Konsep hendaknya ditentukan berdasarkan kasus

yang diambil dan disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan aktivitas, dan permasalahan di lapangan.

2. Desain interior hendaknya berpedoman pada konsep yang dipilih dan kriteria dari konsep tersebut sehingga memiliki tujuan yang jelas.

3. Pengaturan elemen-elemen interior harus memperhatikan standart ergonomi ukuran yang dimiliki setiap unsur untuk menciptakan kenyamanan.

4. Kebutuhan manusia yang paling mendasar dan pertimbangan elemen manusia sebagai titik tolak perancangan seperti antropometri tubuh manusia dalam tuntutan pemenuhan nilai ergonomi harus tetap diperhatikan.

UCAPANTERIMAKASIH

Pertama penulis mengucapkan terima kasih keppada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, rizqi, dan kekuatan serta segala yang telah dikaruniakan kepada saya dan orang-orang yang saya cintai. Kedua, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan serta rasa sayang yang luar biasa kepada saya. Ketiga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. Mahendra Wardhana, ST., MT.

dan Anggri Indraprasti, SSn., MDs. Selaku dosen koordinator Tugas Akhir. Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Tugas Akhir angkatan 2009 dan 2008 Desain Interior ITS.

DAFTARPUSTAKA

1. Akmal, Imelda. 2006. Lighting. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2. Akmal, Imelda. 2007. Seri Rumah Ide, Plafon Kreatif.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

3. Akmal, Imelda. 2007. Seri Rumah Ide, Lantai. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

4. Panero, Julius dan Martin Zelnik. 2003. Dimensi Ruang dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.

5. Darmaprawira, Sulasmi. 2001. Warna – Teori dan kreativitas Penggunanya. Institut Teknologi Bandung.

6. Birchfield, John C. 2008. Design and Layout of Foodservice Facilities. New York: John Wiley & Sons

7. Wardhana, Mahendra. 2002. Menciptakan Estetika, Desain dengan Metodologi Penelitian (Berbasis Teori Estetika premis Desain Mahendra Wardhana). Jombang.

8. www.xorestaurants.com 9. www.ideaonline.co.id 10. digilib.petra.ac.id

11.digilib.its.ac.id

Gambar

Gambar 3.1  Layout Restoran
Gambar 3.4  Bentukan Simbol Cina  Sumber : Quinn. 2003. Chinese Style. P: 103
Gambar 4.2  Area Makan
Gambar 4.6  Area Makan VIP

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan contoh-contoh kalimat di atas dapat menjadi pemarkah atau penanda dari bahasa gender pria ( danseigo ), serta status sosial yang dimiliki seorang pria, dan

Informasi Tentang Pencegahan Kekambuhan Asma Bronkhial dengan Pasien Asma Bronkhial yang melakukan kunjungan kontrol Di Poli Paru RSUD Dr. 49 Tabel 4.5

Analisis petrofisika pada formasi reservoar Baturaja dilakukan untuk perhitungan kandungan serpih ( Shale Volume ), porositas, resistivitas air, saturasi air, dan permeabilitas

Dari ketiga habitat yang diamati di Gunung Slamet, pada hutan sekunder ditemukan hewan karnivora dengan jumlah dan spesies terbanyak (4 spesies, 5 ekor) dibanding dengan hutan primer

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang menjadi penentu atau yang memiliki pengaruh terhadap intensi berperilaku tidak merokok pada remaja, dengan menggunakan variabel

Terhadap permohonan ijin Apotik ang ternyata tidak memenuhi persyaratan dimaksud dalam pasal 5 dan atau pasal 6 atau lokasi Apotik tidak sesuai dengan permohonan, maka Kepala

Bab II akan membahas mengenai pemaknaan AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 dari segi produksi, yaitu bagaimana awal mula acara musik ini diadakan, tujuan tim

Variabel yang digunakan untuk mengiden- tifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi besar WTP petani adalah luas lahan kopi, produkti- vitas lahan kopi, pendapatan total rumah tang-