• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paragdima Penelitian

Dalam penelitian peneliti menggunakan paradigma konstruktivis yaitu sebuah realitas tidak ditelaah, dipandang atau dinilai dengan mengeneralisir ke semua orang sebagaimana paradigma positivis. Paradigma konstruktivis mementingkan pada kontruksi yang berangkat dari pengalaman sosial, pola interaksi antara peneliti dengan subyek yang diteliti (Salim, 2006).

Alasan peneliti memilih paradigdima konstruktivis karena peneliti ingin memahami dan menjelaskan bagaimana penerimaan followers akun Instagram @kpopers.hijrah terhadap konsep hijrah berdasarkan kontruksi makna yang dibangun oleh masing-masing individu yaitu nilai-niali budaya yang dianut. Paradigma ini dinilai dapat menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dimana hal tersebut dekat dengan kehidupan khalayak sehingga dalam pemaknaanya disesuaikan dengan realitas yang ada dengan memasukan nilai-nilai tertentu sehingga pemaknaan dari setiap individu mempunyai keunikan sendiri.

3.2 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitin ini peneliti memilih pendektan kualitatif. Dijelaskan dalam (Ginting & Situmorang, 2008) mengenai aspek-aspek metedologis yang dilakukan dari pendekatan kualitatif diantaranya melakukan pengaman dengan melibatakan peran, memamparkan suatu fenomana, data dokumenter, penyajiandeskriptif, studi lingkungan kehidupan, pengamtan atau observasi, tugas lapangan, parsisipan, interaksionisme simbolik, studi kasus, naturalistik, reviw dokumen. Sedang mengenai aspek-aspek konseptualisasi dari pendekatan kualitatif diantaranya berupa makna, penegertian, akal sehat, kontruksi sosial, fakta kehidupa sehari-hari, batasan situasi, proses dan sebagainya.

(2)

29 Alasan peneliti memilih pendekatan kualitatif dikarenakan peneliti ingin memamparkan dan meninginterpertasikan lebih dalam mengenai gambaran suatu fenomena ataupun peristiwa aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual ataupun kelompok. Peneliti diharapkan memberikan gambaran hasil secara jelas dan terperinci dengan cara mendiskripsikan dan menjelaskan dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data tentang bagaimana khalayak followers melakukan pemaknaan konsep hijrah yang tersaji pada konten-konten di akun Instagram @kpoper.hijrah.

3.3 Tipe Penelitian dan Dasar Penelitian

Penelitian ini termasuk tipe penelitian interpretatif dengan memfokuskan pada proses pencarian penjelasan terhadap suatu peristiwa sosial atau budaya dengan memahami dan menggali kerangka berpikir dan pengalaman orang yang diteliti secara detail dan terperinci. Tipe interpretatif dalam penelitian ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana resepsi followers terhadap konsep hijrah pada akun Instagram @kpopers.hijrah.

Dalam penelitian ini dasar penelitian menggunakan Analisis Resepsi milik Stuart Hall. Penelitian analisis resepsi menekankan pada khalayak aktif yang dianggap mampu mamaknai, mengevaluasi atau menganalisis suatu pesan yang tersaji di media massa.Hall berpendapat bahwa analisis resepsi memahami khalayak dalam pemaknaan suatu media dilatarbelakangi oleh kontek sosial dan politik dalam pemaknaan (Santoso, 2018).

Menurut Stuart Hall ada tiga posisi hipotesis dimana khalayak dalam penerimaan suatu konten media dalam konteks penelitian ini (Ida, 2014) yaitu:

1. Posisi Hegemoni Dominan

Kelompok Hegemoni Dominan memposisikan subjek dalam pemaknaan di media memahami dengan sepakat budaya dominan yang berlaku.

2. Posisi Negoisasi

Kelompok negoisasi memposisikan subjek dalam pemaknaan media tidak sepenuhnya menerima atau sepakat karena disesuikan dengan

(3)

30 budaya lain yang dianutnya berdasarkan kebutuhan, minat ataupun keadaan sosial.

3. Posisi Oposisi

Kelompok oposisi memposisikan subyek dalam pemaknaan di media menolak ati tidak menerima karena subyek memiki makna sendiri dalam menginterpretasikan suatu pesan diluar budaya dominan media.

3.4 Fokus Penelitian

Peneliti berfokus pada bagaimana resepsi followers di akun Instagram

@kpopers.hijrah pada unggahan koten yang membahas mengenai konsep hijrah yang dikaitkan dengan kpopers. Konsep hijrah yang digunakan sebagi acuan adalah konsep hijrah maknawiyah atau maknawi meliputi :

1. Hijrah I‟tiqadiyah, 2. Hijrah Fikriyah, 3. Hijrah Syu‟uriyah, 4. Hijrah Sulukiyah

Dengan memfokus keempat konsep hijrah tersebut memudahkan peneliti untuk memilih postingan-postingan yang ada di akun Instagram

@kpopers.hijrah sebagai bahan diskusi dan analisis. Peneliti mengambil empat postingan yang dirasa mewakili dari keempat konsep hijrah diatas, yaitu :

1. Postingan 1 yang berjudul “LGBT dalam Kpop” menjelaskan tanpa terdapat hiburan-hiburan Kpop dapat mengandung LGB tanpa disadari yang hal tersebut dapat mengakibatkan terkikisnya iman. Terlalu terlena sampai pada pemikiran sendiri mentoleransi LGBT, pemikiran yang menyimpang agama, maka dari tu pembahasan tersebut masuk dalam kategori Hijrah Fikriyah.

2. Postingan 2 yang berjudul “Jangan Usik Hobiku” menjelaskan mengenai terlenanya manusia akan hal-hal yang dianggap menyenangkan diri sendiri, namun tidak memperhatikan apa kesenangan tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam apa belum.

(4)

31 Maka dari tu pembahasan tersebut masuk dalam kategori Hijrah Syu‟uriyah.

3. Postingan 3 yang berjudul “Adanya Idola Baru” menjelaskan menegnai idola kpop yang dijadikan panutan dalam hidupnya. Menanggalkan syariat diatas nafsunya, sehinga menyajikan pilihan alternatif terhadap teladannya. Padahal teladan yang patut untuk dijadikan panutan tidak lain Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu pembahasan tersebut masuk dalam kategori Hijrah I‟tiqadiyah.

4. Postingan 4 yang berjudul (Hijrah Sulukiyah) yang berjdudul “Batasan anatara Sex edu dan Pornografi itu setipis tisu” menjelaskan mengenai hiburan dunia kpop yang disadari mengandung pornografi.Seperti mv kpop, tontonan drama, membaca facfiction, bermain role player , yangmana terkadang perilaku-perilaku tersebut tanpa disadari membawa pada pornografi. Maka dari itu peneliti memasukan postingan tersebut pada kategori Hijrah Sulukiyah.

Postingan-postingan tersebut berada direntan kurun waktu bulan Oktober 2020-September 2021.Peneliti sengaja mengambil postingan sebagai acuan peneliti memilih subyek penelitian sudah mengikuti dan terkena terpaan postingan-potingan akun @kpopers.hijrah kurun waktu 1 tahun. Tema-tema yang dalam postingan tersebut juga menarik untuk dibahas sebagai bahan diskusi karena topik-topik tersebut berdasarkan fenomena yang terjadi dalam dunia kpop.

3.5 Subyek Penelitian

Peneliti menggunakan teknik pemilihan narasumber dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam buku (Kriyanto, 2009) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan menyeleksi kategori-katogori yang dibuat oleh periset, dimana kategori- kategori tersebut harus mendukung tujuan riset. Teknik purposive sampling dilakukan untuk riset yang menggali data secara mendalam dengan tidak mengeneralisasikan.Peneliti melakukan penelitian penerimaan khalayak mempertimbangakan calon subyek berdasarkan beberapa latarbelakang

(5)

32 seperti pendidikan, lingkungan, ideologi serta pengetahuan agamanya.

Adapun kriteria subyek penelitian sebagai berikut : 1. Followers akun Instagram @kpopers.hijrah

Dipilihnya kategori pengguna Instagram sebagai followers karena followers atau pengikut akun @kpoper.hijrah mempunyai tujuan tertentu ketika mengikuti akun @kpopers.hijrah. Peneliti memilih juga secara acak dan purposive sampling. Tentunya dalam penelitian ini peneliti akan memilih dari followers yang tercantum di akun @kpoppers.hijrah.

2. Sudah memfollow akun @kpopers.hijrah kurang lebih 1 tahun Banyak dari followers hanya mengikuti sebuah akun dan mereka hanya melihat sekali saja konten yang di unggah dari akun tersebut. Disini peneliti memilih followers yang benar-benar mempunyai tujuan untuk melihat konten dari @kpopers.hijrah dan juga dalam hal ini peneliti memilih subyek yang bergabungnya kedalam group online Whatsapp

@kpoppers.hijrah sebagai pendukung kriteria.

3. Rentan usia followers akun @kpopers.hijrah

Dalam pemilihan subyek penelitian, peneliti memilih followers dengan rentan usia 17- 40 tahun. Karena diusia 17-40 tahun seseorang telah bisa mengambil informasi yang diterapkan dan bisanya juga telah bisa mengambil tindakan apa yang harus dilakukan setelah mendapat suatu informasi.

3.6 Sumber Data

A. Sumber Data Utama (Primer)

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah hasil penggalian informasi dan data subjek penelitian yang dilakukan melalui FGD (Focus Group Discussion).

B. Sumber Data Tambahan (Sekunder)

(6)

33 Sumber sekunder atau ata tambahan dalam penelitian ini adalah segala bentuk dokumen, baik dalam bentuk tertulis foto maupun video.

Termasuk refrensi-refrensi yang relevan seperti buku, jurnal, internet, tesis, skripsi atau karya ilmiah yang mendukung.

3.7 Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu pelaksaan penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu September-Nomber 2021.

2. Penelitian ini dilakukan dalam jarak jauh atau online melalui google Meet dikarenakan kondisi dari pandemi virus Covid-19 yang tidak memungkinkan antara peneliti dan subyek untuk melakukan penelitian secara secara lansung.

3.8 Teknik Pengumpulan Data A. Pengamatan atau Observasi

Observasi menjadi langkah awal yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengetahui perubahan yang baru, sikap, dan rasa yang dihadapi didalam sebuah lingkungan. Ketika fenomena yang sedang diobservasi dipertimbangkan menjadi suatu yang berpontensi, maka diperlukan langkah lanjutannya. Observasi sebenarnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera guna mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan terhadap akun Instagram

@kpopers.hirah yang berupa konten unggahan feed, caption, interaksi dalam kolom komentar, diskusi dalam snapgram.

B. Focus Group Discussion (FGD)

Dalam (Sugeng 2015) Focus Group Discussion (Kelompok diskusi terfokus) adalah teknik pengumpulan data riset melalui diskusi kelompok). Metode wawancara dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan atau checklist yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari subyek . Pertanyaan akan disiapkan peneliti untuk memudahkan proses pengumpulan data.

(7)

34 Menurut Berger dalam buku (Ida, 2014) tujuan FGD adalah untuk mencari tahu apa proses dan gali berpikir setiap anggota mengenai topik yang disajikan dalam suatu diskusi tanpa adanya konsesus. Selain itu uga bertujan untuk mendapatkan informasi dari setiap orang berkaitan dengan opninya dan dan deskripsi dari pelaku kepentingannya, atau juga disebut dengan metode untuk probing (mencari tahu lebih dalam) mengenai orang berpikir dan bereaksi.

Penggunaan teknik FGD dirasa peneliti cocok untuk menggali interpretasi dan pemaknaan bersifat kompleks karena proses yang dilakukan dengan diskusi kelompok dimana bisa mempengaruhi pendapat individu, atau bahkan terkadang mengkonfrontasi pendapat individu dengan atau terhadap individu yang lain. FGD dapat mengeksplorasi masalah yang lebih spesifik tentang pemaknaan masing- masing subjek, sehingga nantinya melalui proses FGD akan ditarik kesimpulan bahwa penerimaan terhadap masing-masing persepsi fenomena konsp hijrah di Instagram @kpopers,hijrah akan menghasilkan jawaban yang sangat beragam dan mengurangi subjektivitas peneliti.

C. Dokumentasi

Dokumentasi adalah semua jenis rekaman atau catatan atau bentuk dokuman penambahan (sekunder) lainnya seperti : surat-surat, memo, nota, agenda kegiatan, kliping berita, dan lain sebaginya, yang didapatkan untuk melengkapi hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Baik berupa tulisan video maupun foto atau yang lainnya yang dapat memberikan informasi tentang resepsi followers terhadap konsep hijrah pada akun Instagram @kpopers.hijrah

3.9 Teknik Analisi Data

Teknik analisi data dilakukan untuk mengolah data yang diperolah dari hasil temuan-temuan penelitian di lapangan.Iskandar mengungkapkan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai pada penggalian data sudah jenuh artinya kedalam dalam penelitian sudah didapatkan (Iskandar, 2008). Adapun menurut Miles dan Huberman langkah-langkah dalam teknik analisis data adalah sebagai berikut:

(8)

35 a. Pengumpulan data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode FGD untuk memperoleh data di lapangan. Peneliti menelaah data dengan melakukan transkrip keseluruhan hasil dari FGD dan mengumpulkan data-data dari subyek penelitian

b. Reduksi Data

Peneliti melakukan reduksi data memusatkan perhatian dengan melakukan pemilihan penyederhanaan data kasar kedalam narasi yang tersusun dengan rapi dan sistematis. Peneliti memilih data yang bermakna dan relevan dimana data tersebut memfokuskan ke hasil temuan penting untuk memecahkan permasalahan penelitian.

c. Penyajian Data

Penyajian data tersaji kedalam bentuk hasil yang berupa uraian dan tabel, yangmana penyajian tersebut sudah didapatkan hasil olahan data dari hasil temuan penelitian yaitu berisi pernyataan dari masing-masing subjek penelitian dan kategorisasi-kategorisasi.

Kategorisasi dalam penelitian ini meliputi hegemoni dominan, negoisasi, oposisi.

d. Penarikan Kesimpulan

Setelah dilakukannya reduksi data dan penyajian data yangmana semua data tersebut sudah terkategorisasikan dan diverivikasi menjadi kesatuan, makan peneliti menarik kesimpulan yang merujuk pada hasil dan jawaban permasalahn dari penelitian

3.10 Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kredibilitas dengan triangulasi sumber sebagai penguji keabsahan data. Triangulasi sumber adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2012). Keabsahan data dimaksud untuk memperolah tingkat kepercayaan yang berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian, mengungkapkan dan memperjelas data dengan fakta-fakta aktual di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti akan

(9)

36 menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara menggali kebenaran informasi melalui berbagai sumber dan membandingkan dengan data yang diperoleh.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang mandiri untuk beberapa hal yang perlu dilakukan dengan menjelaskan cara-cara

Penggunaan model pembelajaran STAD pada proses pembelajaran ini, peneliti memberi gambaran secara jelas tentang materi yang hendak diajarkan. Selanjutnya, guru

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 cara yang dianggap sesuai untuk dijadikan metode pengumpulan data, yaitu pengumpulan data dengan wawancara,

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara mengkaji teori yang berkaitan dengan pelaksanaan program

53 Pada bagian ini menjelaskan urutan kerja , alat, dan cara pengumpulan data primer maupun sekunder yang disesuaikan dengan pendekatan penelitian.54 Teknik pengumpulan data merupakan

Pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara wawancara dan observasi.Yang dilakukan peneliti adalah sebagai pengamat dalam kegiatan atau permasalahan yang sedang diamati,

Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan selama data yang dibutuhkan belum cukup dengan cara peneliti mendatangi kepada informan yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi

Cara Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengumpulan data menggunakan observasi yang dilakukan peneliti secara langsung terhadap dokumen rekam medis untuk mengetahui ketepatan dan