Ruang Vektor Euclid R
2dan R
3Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016
MZI
Fakultas Informatika Telkom University
FIF Tel-U
September 2015
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 1 / 116
Acknowledgements
Slide ini disusun berdasarkan materi yang terdapat pada sumber-sumber berikut:
1 Aplikasi Matriks dan Ruang Vektor, Edisi 1 2014,olehAdiwijaya.
2 Elementary Linear Algebra, 10th Edition, 2010,olehH. Anton dan C. Rorres.
3 Slide kuliah Aljabar Linier di Telkom UniversityolehJondri.
4 Slide kuliah Aljabar Linier di Fasilkom UIolehKasiyah M. Junus dan Siti Aminah.
5 Slide kuliah Aljabar Linier di Fasilkom UIolehL. Y. Stefanus.
Beberapa gambar dapat diambil dari sumber-sumber di atas. Slide ini ditujukan untuk keperluan akademis di lingkungan FIF Telkom University. Jika Anda memiliki saran/ pendapat/ pertanyaan terkait materi dalam slide ini, silakan kirim email ke<pleasedontspam>@telkomuniversity.ac.id.
Bahasan
1 Vektor di Sekolah Menengah
2 Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
3 Dasar-dasar Aljabar Vektor
4 Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
5 Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
6 Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
7 Hasil Kali Titik Dua Vektor di R2 dan R3
8 Proyeksi Ortogonal
9 Hasil Kali Silang Dua Vektor di R3
10 Hasil Kali Silang, Luas Jajar Genjang, dan Luas Segitiga di R3
11 Latihan
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 3 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Bahasan
1 Vektor di Sekolah Menengah
2 Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
3 Dasar-dasar Aljabar Vektor
4 Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
5 Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
6 Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
7 Hasil Kali Titik Dua Vektor di R2 dan R3
8 Proyeksi Ortogonal
9 Hasil Kali Silang Dua Vektor di R3
Vektor di Sekolah Menengah
Vektor di Sekolah Menengah: Operasi Aritmetika
Latihan
Soal berikut dapat dikerjakan dengan pengetahuan Anda tentang vektor yang telah diperoleh di sekolah menengah. Diberikan dua titik di R2, yaitu P1(3; 5) dan P2( 1; 2). Jika ~u =P1P!2dan ~v =P2!P1, tentukan:
1 ~u
2 ~v
3 3~u
4 4~v
5 1
2(~u + 4~v) ( 2~v + ~u) +12~u
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 5 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi:
1 ~u =P1P!2= ( 1 3; 2 ( 5)) = ( 4; 3).
2 ~v = !
P2P1= (3 ( 1) ; 5 ( 2)) = (4; 3)
3 3~u = 3 ( 4; 3) = ( 12; 9)
4 4~v = 4 (4; 3) = ( 16; 12).
5 1
2(~u + 4~v) ( 2~v + ~u) +12~u = 12~u + 2~v + 2~v ~u +12~u =
1
2~u + 12~u ~u + 2~v + 2~v = 4~v = 4 (4; 3) = (16; 12).
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi:
1 ~u =P1P!2= ( 1 3; 2 ( 5)) = ( 4; 3).
2 ~v = !
P2P1= (3 ( 1) ; 5 ( 2)) = (4; 3)
3 3~u = 3 ( 4; 3) = ( 12; 9)
4 4~v = 4 (4; 3) = ( 16; 12).
5 1
2(~u + 4~v) ( 2~v + ~u) +12~u = 12~u + 2~v + 2~v ~u +12~u =
1
2~u + 12~u ~u + 2~v + 2~v = 4~v = 4 (4; 3) = (16; 12).
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 6 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi:
1 ~u =P1P!2= ( 1 3; 2 ( 5)) = ( 4; 3).
2 ~v = !
P2P1= (3 ( 1) ; 5 ( 2)) = (4; 3)
3 3~u = 3 ( 4; 3) = ( 12; 9)
4 4~v = 4 (4; 3) = ( 16; 12).
5 1
2(~u + 4~v) ( 2~v + ~u) +12~u = 12~u + 2~v + 2~v ~u +12~u =
1
2~u + 12~u ~u + 2~v + 2~v = 4~v = 4 (4; 3) = (16; 12).
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi:
1 ~u =P1P!2= ( 1 3; 2 ( 5)) = ( 4; 3).
2 ~v = !
P2P1= (3 ( 1) ; 5 ( 2)) = (4; 3)
3 3~u = 3 ( 4; 3) = ( 12; 9)
4 4~v = 4 (4; 3) = ( 16; 12).
5 1
2(~u + 4~v) ( 2~v + ~u) +12~u = 12~u + 2~v + 2~v ~u +12~u =
1
2~u + 12~u ~u + 2~v + 2~v = 4~v = 4 (4; 3) = (16; 12).
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 6 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi:
1 ~u =P1P!2= ( 1 3; 2 ( 5)) = ( 4; 3).
2 ~v = !
P2P1= (3 ( 1) ; 5 ( 2)) = (4; 3)
3 3~u = 3 ( 4; 3) = ( 12; 9)
4 4~v = 4 (4; 3) = ( 16; 12).
5 1
2(~u + 4~v) ( 2~v + ~u) +12~u = 12~u + 2~v + 2~v ~u +12~u =
1
2~u + 12~u ~u + 2~v + 2~v = 4~v = 4 (4; 3) = (16; 12).
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi:
1 ~u =P1P!2= ( 1 3; 2 ( 5)) = ( 4; 3).
2 ~v = !
P2P1= (3 ( 1) ; 5 ( 2)) = (4; 3)
3 3~u = 3 ( 4; 3) = ( 12; 9)
4 4~v = 4 (4; 3) = ( 16; 12).
5 1
2(~u + 4~v) ( 2~v + ~u) +12~u = 12~u + 2~v + 2~v ~u +12~u =
1
2~u + 12~u ~u + 2~v + 2~v = 4~v = 4 (4; 3) = (16; 12).
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 6 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Vektor di Sekolah Menengah: Jarak dan Panjang
Latihan (Jarak dan Panjang di R
2)
Soal berikut dapat dikerjakan dengan pengetahuan Anda tentang vektor yang telah diperoleh di sekolah menengah. Diberikan dua titik di R2, yaitu P1(3; 5) dan P2( 1; 2). Tentukan
1 Jarak dari P1 ke P2.
2 Panjang vektorP2P!1
Latihan (Jarak dan Panjang di R
3)
Soal berikut dapat dikerjakan dengan pengetahuan Anda tentang vektor yang telah diperoleh di sekolah menengah. Diberikan dua titik di R3, yaitu
P1(1; 1; 3) dan P2( 2; 1; 1). Tentukan
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi untuk vektor di R2:
1 Misalkan d adalah jarak dari P1 ke P2, maka d =
q
(x (P2) x (P1))2+ (y (P2) y (P1))2= q
( 1 3)2+ ( 2 ( 5))2= q
( 4)2+ (3)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektor !
P2P1= panjang dari vektor !
P1P2 = jarak dari P1ke P2, yaitu 5 satuan.
Solusi untuk vektor di R3:
1 Misalkan d adalah jarak dari P2 ke P1, maka d =
q
(x (P1) x (P2))2+ (y (P1) y (P2))2+ (z (P1) z (P2))2= q
(1 ( 2))2+ ( 1 ( 1))2+ ( 3 1)2= q
(3)2+ (0)2+ ( 4)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektorP1P!2= panjang dari vektorP2P!1 = jarak dari P2ke P1, yaitu 5 satuan.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 8 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi untuk vektor di R2:
1 Misalkan d adalah jarak dari P1 ke P2, maka d =
q
(x (P2) x (P1))2+ (y (P2) y (P1))2= q
( 1 3)2+ ( 2 ( 5))2= q
( 4)2+ (3)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektor !
P2P1= panjang dari vektor !
P1P2 = jarak dari P1ke P2, yaitu 5 satuan.
Solusi untuk vektor di R3:
1 Misalkan d adalah jarak dari P2 ke P1, maka d =
q
(x (P1) x (P2))2+ (y (P1) y (P2))2+ (z (P1) z (P2))2= q
(1 ( 2))2+ ( 1 ( 1))2+ ( 3 1)2= q
(3)2+ (0)2+ ( 4)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektorP1P!2= panjang dari vektorP2P!1 = jarak dari P2ke P1, yaitu 5 satuan.
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi untuk vektor di R2:
1 Misalkan d adalah jarak dari P1 ke P2, maka d =
q
(x (P2) x (P1))2+ (y (P2) y (P1))2= q
( 1 3)2+ ( 2 ( 5))2= q
( 4)2+ (3)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektor !
P2P1= panjang dari vektor !
P1P2 = jarak dari P1ke P2, yaitu 5 satuan.
Solusi untuk vektor di R3:
1 Misalkan d adalah jarak dari P2 ke P1, maka d =
q
(x (P1) x (P2))2+ (y (P1) y (P2))2+ (z (P1) z (P2))2= q
(1 ( 2))2+ ( 1 ( 1))2+ ( 3 1)2= q
(3)2+ (0)2+ ( 4)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektorP1P!2= panjang dari vektorP2P!1 = jarak dari P2ke P1, yaitu 5 satuan.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 8 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi untuk vektor di R2:
1 Misalkan d adalah jarak dari P1 ke P2, maka d =
q
(x (P2) x (P1))2+ (y (P2) y (P1))2= q
( 1 3)2+ ( 2 ( 5))2= q
( 4)2+ (3)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektor !
P2P1= panjang dari vektor !
P1P2 = jarak dari P1ke P2, yaitu 5 satuan.
Solusi untuk vektor di R3:
1 Misalkan d adalah jarak dari P2 ke P1, maka d =
q
(x (P1) x (P2))2+ (y (P1) y (P2))2+ (z (P1) z (P2))2= q
(1 ( 2))2+ ( 1 ( 1))2+ ( 3 1)2= q
(3)2+ (0)2+ ( 4)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektorP1P!2= panjang dari vektorP2P!1 = jarak dari P2ke P1, yaitu 5 satuan.
Vektor di Sekolah Menengah
Solusi untuk vektor di R2:
1 Misalkan d adalah jarak dari P1 ke P2, maka d =
q
(x (P2) x (P1))2+ (y (P2) y (P1))2= q
( 1 3)2+ ( 2 ( 5))2= q
( 4)2+ (3)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektor !
P2P1= panjang dari vektor !
P1P2 = jarak dari P1ke P2, yaitu 5 satuan.
Solusi untuk vektor di R3:
1 Misalkan d adalah jarak dari P2 ke P1, maka d =
q
(x (P1) x (P2))2+ (y (P1) y (P2))2+ (z (P1) z (P2))2= q
(1 ( 2))2+ ( 1 ( 1))2+ ( 3 1)2= q
(3)2+ (0)2+ ( 4)2= 5 satuan.
2 Panjang dari vektorP1P!2= panjang dari vektorP2P!1 = jarak dari P2ke P1, yaitu 5 satuan.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 8 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Vektor di Sekolah Menengah: Hasil Kali Titik dan Hasil Kali Silang
Latihan
Soal berikut dapat dikerjakan dengan pengetahuan Anda tentang vektor yang telah diperoleh di sekolah menengah. Diberikan dua vektor di R3, yaitu
~
u = (2; 1; 0) dan ~v = (0; 2; 1). Tentukan nilai dari
1 ~u ~v
2 ~u ~v Solusi:
1 ~u ~v = (2; 1; 0) (0; 2; 1) = (2) (0) + ( 1) ( 2) + (0) (1) = 2.
2 ~u ~v =
^{ ^| k^
2 1 0
0 2 1
= 1 0
1 1 ^{ 2 0
0 1 | +^ 2 1 0 2 ^k =
^{ 2^| 4^k = ( 1; 2; 4)
Vektor di Sekolah Menengah
Vektor di Sekolah Menengah: Hasil Kali Titik dan Hasil Kali Silang
Latihan
Soal berikut dapat dikerjakan dengan pengetahuan Anda tentang vektor yang telah diperoleh di sekolah menengah. Diberikan dua vektor di R3, yaitu
~
u = (2; 1; 0) dan ~v = (0; 2; 1). Tentukan nilai dari
1 ~u ~v
2 ~u ~v Solusi:
1 ~u ~v = (2; 1; 0) (0; 2; 1) = (2) (0) + ( 1) ( 2) + (0) (1) = 2.
2 ~u ~v =
^{ ^| k^
2 1 0
0 2 1
= 1 0
1 1 ^{ 2 0
0 1 | +^ 2 1 0 2 ^k =
^{ 2^| 4^k = ( 1; 2; 4)
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 9 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Vektor di Sekolah Menengah: Hasil Kali Titik dan Hasil Kali Silang
Latihan
Soal berikut dapat dikerjakan dengan pengetahuan Anda tentang vektor yang telah diperoleh di sekolah menengah. Diberikan dua vektor di R3, yaitu
~
u = (2; 1; 0) dan ~v = (0; 2; 1). Tentukan nilai dari
1 ~u ~v
2 ~u ~v Solusi:
1 ~u ~v = (2; 1; 0) (0; 2; 1) = (2) (0) + ( 1) ( 2) + (0) (1) = 2.
2 ~u ~v =
^{ ^| k^
2 1 0 = 1 0
^{ 2 0
^
| + 2 1 ^k =
Vektor di Sekolah Menengah
Vektor di Sekolah Menengah: Sudut antara Dua Vektor
Latihan
Soal berikut dapat dikerjakan dengan pengetahuan Anda tentang vektor yang telah diperoleh di sekolah menengah. Diberikan dua vektor di R3, yaitu
~
u = (0; 0; 1) dan ~v = (0; 2; 2). Tentukan sudut terkecil antara ~udan ~v.
Solusi:
Kita memiliki hubungan ~u ~v = k~uk k~vk cos , dengan k~uk, k~vk berturut-turut adalah panjang dari vektor ~udan ~v, serta adalah sudut antara vektor ~udan ~v. Akibatnya
cos = ~u ~v
k~uk k~vk = (0; 0; 1) (0; 2; 2) k(0; 0; 1)k k0; 2; 2k
= 2
p02+ 02+ 12 p
02+ 22+ 22
= 2
p1p 8 = 2
2p 2 = 1
p2 = 1 2
p2. Jadi
= 45 =
4 rad.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 10 / 116
Vektor di Sekolah Menengah
Vektor di Sekolah Menengah: Sudut antara Dua Vektor
Latihan
Soal berikut dapat dikerjakan dengan pengetahuan Anda tentang vektor yang telah diperoleh di sekolah menengah. Diberikan dua vektor di R3, yaitu
~
u = (0; 0; 1) dan ~v = (0; 2; 2). Tentukan sudut terkecil antara ~udan ~v.
Solusi:
Kita memiliki hubungan ~u ~v = k~uk k~vk cos , dengan k~uk, k~vk berturut-turut adalah panjang dari vektor ~udan ~v, serta adalah sudut antara vektor ~udan ~v.
Akibatnya
cos = ~u ~v
k~uk k~vk = (0; 0; 1) (0; 2; 2) k(0; 0; 1)k k0; 2; 2k
= 2
p02+ 02+ 12 p
02+ 22+ 22
2 2 1 1p
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Bahasan
1 Vektor di Sekolah Menengah
2 Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
3 Dasar-dasar Aljabar Vektor
4 Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
5 Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
6 Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
7 Hasil Kali Titik Dua Vektor di R2 dan R3
8 Proyeksi Ortogonal
9 Hasil Kali Silang Dua Vektor di R3
10 Hasil Kali Silang, Luas Jajar Genjang, dan Luas Segitiga di R3
11 Latihan
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 11 / 116
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Pendahuluan: Skalar dan Vektor
Di pelajaran Fisika sekolah menengah, Anda sudah diperkenalkan dengan istilah besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang cukup dijelaskan dengan suatu bilangan saja.
Contohnya:
massa, panjang, dan waktu.
Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memerlukan bilangan dan arah untuk mendeskripsikan secara lengkap besaran tersebut. Contohnya adalah kecepatan, perpindahan, dan gaya.
Di sini kita akan mengkajistruktur aljabar untuk vektordanhimpunan yang anggota-anggotanya adalah vektor.
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Pendahuluan: Skalar dan Vektor
Di pelajaran Fisika sekolah menengah, Anda sudah diperkenalkan dengan istilah besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang cukup dijelaskan dengan suatu bilangan saja.
Contohnya: massa, panjang, dan waktu.
Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memerlukan bilangan dan arah untuk mendeskripsikan secara lengkap besaran tersebut. Contohnya adalah
kecepatan, perpindahan, dan gaya.
Di sini kita akan mengkajistruktur aljabar untuk vektordanhimpunan yang anggota-anggotanya adalah vektor.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 12 / 116
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Pendahuluan: Skalar dan Vektor
Di pelajaran Fisika sekolah menengah, Anda sudah diperkenalkan dengan istilah besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang cukup dijelaskan dengan suatu bilangan saja.
Contohnya: massa, panjang, dan waktu.
Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memerlukan bilangan dan arah untuk mendeskripsikan secara lengkap besaran tersebut. Contohnya adalah kecepatan, perpindahan, dan gaya.
Di sini kita akan mengkajistruktur aljabar untuk vektordanhimpunan yang
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Penyajian Vektor
Di pelajaran Fisika sekolah menengah, Anda belajar penyajian vektor dalam diagram berikut.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 13 / 116
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Kemudian, pada pelajaran Matematika, vektor pada bidang (vektor pada R2) juga dapat disajikan dengan cara berikut.
Pada kuliah ini,kita akan menyajikan vektor dalam bentuk tupel, matriks baris, atau matriks kolom. Jika ditinjau pada bidang, maka suatu vektor ditulis sebagai (a; b). Perlu diingat bahwa (a; b) tidak selalu sama dengan (b; a).
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Kemudian, pada pelajaran Matematika, vektor pada bidang (vektor pada R2) juga dapat disajikan dengan cara berikut.
Pada kuliah ini,kita akan menyajikan vektor dalam bentuk tupel, matriks baris, atau matriks kolom. Jika ditinjau pada bidang, maka suatu vektor ditulis sebagai (a; b). Perlu diingat bahwa (a; b) tidak selalu sama dengan (b; a).
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 14 / 116
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Vektor dan Notasinya
Suatu vektor ditulis dengan huruf cetak tebal (contoh: vektor a) atau huruf cetak miring dengan anak panah di atasnya (contoh: vektor ~a). Ini dilakukan untuk membedakan skalar dan vektor. VektorAB!menyatakan vektor dengan titik pangkal A dan titik akhir B.
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Lebih Jauh tentang Notasi Vektor I
Secara aljabar, vektor di R2dapat ditulis dalam bentuk pasangan bilangan real (a; b), matriks baris a b , atau matriks kolom a
b . Kita akan cukup sering menggunakan notasi tupel (a; b) dan notasi matriks kolom a
b untuk
menyatakan suatu vektor. Notasi matriks baris a b jarang digunakan, tetapi perlu Anda ketahui.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 16 / 116
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Lebih Jauh tentang Notasi Vektor II
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Lebih Jauh tentang Notasi Vektor III
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 18 / 116
Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
Lebih Jauh tentang Notasi Vektor IV
Pada suatu vektor ~a = a = (a1; a2) yang ditinjau pada bidang (ditinjau pada R2), a1 dan a2 keduanya adalah bilangan real.
Kita katakan a1sebagai komponen pertama (atau komponen x) dari ~a dan a2 sebagai komponen kedua (atau komponen y) dari ~a. Secara serupa, jika
~a = a = (a1; a2; a3) 2 R3, maka a1adalah komponen pertama (atau komponen x) dari ~a, a2 adalah komponen kedua (atau komponen y) dari ~a, dan a3 adalah komponen ketiga (atau komponen z) dari ~a.
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Bahasan
1 Vektor di Sekolah Menengah
2 Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
3 Dasar-dasar Aljabar Vektor
4 Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
5 Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
6 Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
7 Hasil Kali Titik Dua Vektor di R2 dan R3
8 Proyeksi Ortogonal
9 Hasil Kali Silang Dua Vektor di R3
10 Hasil Kali Silang, Luas Jajar Genjang, dan Luas Segitiga di R3
11 Latihan
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 20 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Kesamaan Vektor Secara Fisik
Secara intuitif,dua (atau lebih) vektor dikatakan sama bila besar dan arahnya sama(meskipun titik pangkal dan titik akhirnya mungkin berbeda).
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Kesamaan Vektor Secara Geometris
Secara geometris, dua (atau lebih) vektor dikatakan sama ketika panjang dan arah dari vektor-vektor tersebut sama, tidak tergantung pada posisinya di sistem koordinat.
-4 -2 2 4
-4 -2 2 4
x y
Semua vektor yang ada pada gambar di atas adalah vektor yang sama, yaitu vektor (1; 2).
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 22 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Kesamaan Vektor Secara Geometris
Secara geometris, dua (atau lebih) vektor dikatakan sama ketika panjang dan arah dari vektor-vektor tersebut sama, tidak tergantung pada posisinya di sistem koordinat.
-4 -2 2 4
-4 -2 2 4
x
y
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Kesamaan Dua Vektor Secara Aljabar
Kesamaan Dua Vektor
Dua vektor ~a dan ~b sama, ditulis dengan ~a = ~b jika dan hanya jika komponen-komponen yang bersesuaian sama.
Diberikan dua vektor di R2, yaitu ~a = (a1; a2) dan ~b = (b1; b2), maka
~a = ~b , (a1= b1) ^ (a2= b2) .
Diberikan dua vektor di R3, yaitu ~a = (a1; a2; a3) dan ~b = (b1; b2; b3), maka
~a = ~b , (a1= b1) ^ (a2= b2) ^ (a3= b3) .
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 23 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Penjumlahan Vektor Secara Geometris
Dua buah vektor yang berada di ruang yang sama dapat dijumlahkan.
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Sifat Komutatif Penjumlahan Vektor
Penjumlahan dua vektor di R2 maupun R3mengikuti hukum paralelogram (hukum jajar genjang). Akibatnya penjumlahan vektor bersifat komutatif, yaitu v+ w = w + v untuk setiap vektor v dan w yang ada di ruang yang sama.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 25 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Sifat Asosiatif Penjumlahan Vektor
Penjumlahan dua vektor di R2 maupun R3bersifat asosiatif. Jika u, v, dan w adalah tiga vektor di ruang yang sama, maka (u + v) + w = u + (v + w).
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Penjumlahan Vektor Secara Aljabar
Penjumlahan Vektor
Diberikandua vektor ~a dan ~b pada ruang yang sama,suatu vektor ~c merupakan hasil penjumlahan dua vektor ~a dan ~b, ditulis dengan~a + ~b, bila
komponen-komponen vektor ~c diperoleh dengan menjumlahkan komponen vektor
~adan ~b yang bersesuaian.
Diberikan ~a = (a1; a2) dan ~b = (b1; b2). Jika ~c = (c1; c2) dan ~c = ~a + ~b, maka c1= a1+ b1 dan c2= a2+ b2. Kita dapat menulisnya sebagai
(a1; a2) + (b1; b2) = (a1+ b1; a2+ b2) a1
a2 + b1
b2 = a1+ b1 a2+ b2 Hal serupa juga berlaku untuk vektor di R3.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 27 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Penjumlahan Vektor Secara Aljabar
Penjumlahan Vektor
Diberikandua vektor ~a dan ~b pada ruang yang sama,suatu vektor ~c merupakan hasil penjumlahan dua vektor ~a dan ~b, ditulis dengan~a + ~b, bila
komponen-komponen vektor ~c diperoleh dengan menjumlahkan komponen vektor
~adan ~b yang bersesuaian.
Diberikan ~a = (a1; a2) dan ~b = (b1; b2). Jika ~c = (c1; c2) dan ~c = ~a + ~b, maka c1= a1+ b1 dan c2= a2+ b2. Kita dapat menulisnya sebagai
(a1; a2) + (b1; b2) = (a1+ b1; a2+ b2) a1
a2 + b1
b2 = a1+ b1 a2+ b2
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Dari de…nisi penjumlahan vektor secara aljabar, jelas bahwa penjumlahan vektor bersifat komutatif dan asosiatif. Sebagai ilustrasi, di R2 kita memiliki
a1
a2 + b1
b2 = a1+ b1
a2+ b2
= b1+ a1
b2+ a2 = b1
b2 + a1
a2 . Dan juga
a1
a2 + b1
b2 + c1
c2 = a1+ b1
a2+ b2 + c1
c2
= a1+ b1+ c1
a2+ b2+ c2
= a1
a2 + b1+ c1
b2+ c2
= a1
a2 + b1
b2 + c1 c2 .
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 28 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Dari de…nisi penjumlahan vektor secara aljabar, jelas bahwa penjumlahan vektor bersifat komutatif dan asosiatif. Sebagai ilustrasi, di R2 kita memiliki
a1
a2 + b1
b2 = a1+ b1 a2+ b2
= b1+ a1
b2+ a2 = b1
b2 + a1
a2 . Dan juga
a1
a2 + b1
b2 + c1
c2 = a1+ b1
a2+ b2 + c1
c2
= a1+ b1+ c1
a2+ b2+ c2
= a1
a2 + b1+ c1
b2+ c2
= a1
a2 + b1
b2 + c1 c2 .
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Dari de…nisi penjumlahan vektor secara aljabar, jelas bahwa penjumlahan vektor bersifat komutatif dan asosiatif. Sebagai ilustrasi, di R2 kita memiliki
a1
a2 + b1
b2 = a1+ b1 a2+ b2
= b1+ a1
b2+ a2 = b1
b2 + a1
a2 . Dan juga
a1
a2 + b1
b2 + c1
c2 = a1+ b1
a2+ b2 + c1
c2
= a1+ b1+ c1
a2+ b2+ c2
= a1
a2 + b1+ c1
b2+ c2
= a1
a2 + b1
b2 + c1 c2 .
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 28 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Vektor Nol
Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor dengan panjang nol. Secara geometris vektor nol digambarkan sebagai titik di R2 atau R3. Secara aljabar vektor nol, ditulis ~0, merupakan
~0 = (0; 0) , jika ~0 2 R2 (0; 0; 0) , jika ~0 2 R3
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Catatan
Vektor nol adalah satu-satunya vektor yang tidak berarah, vektor nol hanya memiliki besar (panjang) saja, yang nilainya adalah nol.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 30 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Latihan 0 Bagian 1
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Latihan 0 Bagian 2
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 32 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Perkalian Vektor dengan Skalar
Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar di atas, b searah dengan a dan panjang b lima kali panjang a. Kita dapat menuliskan b = 5a ataupun a = 15b.
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Misalkan k 2 R dang k 6= 0. Kita memiliki
Jika k > 0, maka ka searah dengan a dan panjangnya k kali panjang a. Jika k < 0, maka ka berlawanan arah dengan a dan panjangnya k kali panjang a.
Jika k = 1, maka ka = a. Dalam hal ini adikatakan sebagai negatif dari a. Kita juga memiliki sifat a + ( a) = 0.
Dua Vektor yang Sejajar
Dua vektor a dan b dikatakan sejajar apabila a = kb untuk suatu k 2 R. Dengan perkataan lain ketika dua vektor sejajar maka vektor yang satu merupakan kelipatan skalar vektor yang lain.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 34 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Misalkan k 2 R dang k 6= 0. Kita memiliki
Jika k > 0, maka ka searah dengan a dan panjangnya k kali panjang a.
Jika k < 0, maka ka berlawanan arah dengan a dan panjangnya k kali panjang a.
Jika k = 1, maka ka = a. Dalam hal ini adikatakan sebagai negatif dari a. Kita juga memiliki sifat a + ( a) = 0.
Dua Vektor yang Sejajar
Dua vektor a dan b dikatakan sejajar apabila a = kb untuk suatu k 2 R. Dengan perkataan lain ketika dua vektor sejajar maka vektor yang satu merupakan kelipatan skalar vektor yang lain.
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Misalkan k 2 R dang k 6= 0. Kita memiliki
Jika k > 0, maka ka searah dengan a dan panjangnya k kali panjang a.
Jika k < 0, maka ka berlawanan arah dengan a dan panjangnya k kali panjang a.
Jika k = 1, maka ka = a. Dalam hal ini adikatakan sebagai negatif dari a. Kita juga memiliki sifat a + ( a) = 0.
Dua Vektor yang Sejajar
Dua vektor a dan b dikatakan sejajar apabila a = kb untuk suatu k 2 R. Dengan perkataan lain ketika dua vektor sejajar maka vektor yang satu merupakan kelipatan skalar vektor yang lain.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 34 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Misalkan k 2 R dang k 6= 0. Kita memiliki
Jika k > 0, maka ka searah dengan a dan panjangnya k kali panjang a.
Jika k < 0, maka ka berlawanan arah dengan a dan panjangnya k kali panjang a.
Jika k = 1, maka ka = a. Dalam hal ini adikatakan sebagai negatif dari a. Kita juga memiliki sifat a + ( a) = 0.
Dua Vektor yang Sejajar
Dua vektor a dan b dikatakan sejajar apabila a = kb untuk suatu k 2 R. Dengan
Dasar-dasar Aljabar Vektor
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 35 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Selisih Vektor
Selisih Vektor
Misalkan u dan v adalah dua vektor di ruang yang sama. Maka u v dide…nisikan sebagai u + ( v).
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Vektor dari Dua Titik
Misalkan P1(x1; y1; z1) dan P2(x2; y2; z2) adalah dua titik di R3 dan O menyatakan titik (0; 0; 0). VektorP1P!2 merupakan vektor yang dide…nisikan sebagai
P1P!2= (x2 x1; y2 y1; z2 z1) . Kita juga memiliki
OP!1= (x1; y1; z1) danOP!2= (x2; y2; z2) .
Akibatnya dengan memakai sifat aritmetika vektor, kita memiliki P1P!2=OP!2 OP!1.
Hal yang serupa juga jelas berlaku di R2.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 37 / 116
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Vektor dari Dua Titik
Misalkan P1(x1; y1; z1) dan P2(x2; y2; z2) adalah dua titik di R3 dan O menyatakan titik (0; 0; 0). VektorP1P!2 merupakan vektor yang dide…nisikan sebagai
P1P!2= (x2 x1; y2 y1; z2 z1) . Kita juga memiliki
OP!1= (x1; y1; z1) danOP!2= (x2; y2; z2) .
Akibatnya dengan memakai sifat aritmetika vektor, kita memiliki P1P!2=
OP!2 OP!1.
Hal yang serupa juga jelas berlaku di R2.
Dasar-dasar Aljabar Vektor
Vektor dari Dua Titik
Misalkan P1(x1; y1; z1) dan P2(x2; y2; z2) adalah dua titik di R3 dan O menyatakan titik (0; 0; 0). VektorP1P!2 merupakan vektor yang dide…nisikan sebagai
P1P!2= (x2 x1; y2 y1; z2 z1) . Kita juga memiliki
OP!1= (x1; y1; z1) danOP!2= (x2; y2; z2) .
Akibatnya dengan memakai sifat aritmetika vektor, kita memiliki P1P!2=OP!2 OP!1.
Hal yang serupa juga jelas berlaku di R2.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 37 / 116
Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
Bahasan
1 Vektor di Sekolah Menengah
2 Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
3 Dasar-dasar Aljabar Vektor
4 Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
5 Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
6 Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
7 Hasil Kali Titik Dua Vektor di R2 dan R3
8 Proyeksi Ortogonal
9 Hasil Kali Silang Dua Vektor di R3
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat Aritmetika Vektor
Teorema
Misalkan ~u, ~v, dan ~wketiganya adalah vektor di R2atau R3 (di ruang yang sama), serta ; 2 R, maka
1 ~u + ~v = ~v + ~u
2 (~u + ~v) + ~w = ~u + (~v + ~w)
3 ~u + ~0 = ~0 + ~u = ~u
4 ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0
5 ( ~u) = ( ) ~u
6 (~u + ~v) = ~u + ~v
7 ( + ) ~u = ~u + ~u
8 1 (~u) = ~u.
Bukti
Cukup mudah. Tinjau ~u, ~v, dan ~w sebagai suatu matriks kolom berukuran 2 1 atau 3 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran 2 1 maupun 3 1. (Q.E.D).
Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
Teorema
Jika ~uadalah vektor di R2 atau R3, dan 2 R maka
1 0~u = ~0
2 ~0 = ~0
3 ( 1) ~u = ~u
Teorema
Jika ~uadalah vektor di R2 atau R3 dengan sifat ~u = ~0, maka = 0 atau ~u = ~0.
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Bahasan
1 Vektor di Sekolah Menengah
2 Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
3 Dasar-dasar Aljabar Vektor
4 Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
5 Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
6 Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
7 Hasil Kali Titik Dua Vektor di R2 dan R3
8 Proyeksi Ortogonal
9 Hasil Kali Silang Dua Vektor di R3
10 Hasil Kali Silang, Luas Jajar Genjang, dan Luas Segitiga di R3
11 Latihan
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 41 / 116
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Vektor-vektor Basis Standar di R
2dan R
3Basis Standar di R
2Himpunan vektor-vektor basis standar di R2 adalah fi = (1; 0) ; j = (0; 1)g.
Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{, ~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2.
Setiap vektor ~v = (v1; v2) 2 R2 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari ^{
dan ^|secara tunggal
~
v = ^{ + ^| , =
v1dan = v2.
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Vektor-vektor Basis Standar di R
2dan R
3Basis Standar di R
2Himpunan vektor-vektor basis standar di R2 adalah fi = (1; 0) ; j = (0; 1)g.
Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{, ~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2.
Setiap vektor ~v = (v1; v2) 2 R2 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari ^{
dan ^|secara tunggal
~
v = ^{ + ^| , = v1dan =
v2.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 42 / 116
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Vektor-vektor Basis Standar di R
2dan R
3Basis Standar di R
2Himpunan vektor-vektor basis standar di R2 adalah fi = (1; 0) ; j = (0; 1)g.
Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{, ~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2.
Setiap vektor ~v = (v1; v2) 2 R2 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari ^{
dan ^|secara tunggal
~
v = ^{ + ^| , = v1dan = v2.
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Vektor-vektor Basis Standar di R
2dan R
3Basis Standar di R
2Himpunan vektor-vektor basis standar di R2 adalah fi = (1; 0) ; j = (0; 1)g.
Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{, ~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2.
Setiap vektor ~v = (v1; v2) 2 R2 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari ^{
dan ^|secara tunggal
~
v = ^{ + ^| , = v1dan = v2.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 42 / 116
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Basis Standar di R
3Himpunan vektor-vektor basis standar di R3 adalah
fi = (1; 0; 0) ; j = (0; 1; 0) ; k = (0; 0; 1)g. Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{,
~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2. Vektor k juga dapat ditulis sebagai ^k, ~e3, atau e3.
Setiap vektor ~v = (v1; v2; v3) 2 R3dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
^{, ^|, dan ^k secara tunggal
~v = ^{ + ^| + ^k , =
v1, = v2, dan = v3.
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Basis Standar di R
3Himpunan vektor-vektor basis standar di R3 adalah
fi = (1; 0; 0) ; j = (0; 1; 0) ; k = (0; 0; 1)g. Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{,
~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2. Vektor k juga dapat ditulis sebagai ^k, ~e3, atau e3.
Setiap vektor ~v = (v1; v2; v3) 2 R3dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
^{, ^|, dan ^k secara tunggal
~v = ^{ + ^| + ^k , = v1, =
v2, dan = v3.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 43 / 116
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Basis Standar di R
3Himpunan vektor-vektor basis standar di R3 adalah
fi = (1; 0; 0) ; j = (0; 1; 0) ; k = (0; 0; 1)g. Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{,
~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2. Vektor k juga dapat ditulis sebagai ^k, ~e3, atau e3.
Setiap vektor ~v = (v1; v2; v3) 2 R3dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
^{, ^|, dan ^k secara tunggal
~v = ^{ + ^| + ^k , = v1, = v2, dan =
v3.
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Basis Standar di R
3Himpunan vektor-vektor basis standar di R3 adalah
fi = (1; 0; 0) ; j = (0; 1; 0) ; k = (0; 0; 1)g. Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{,
~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2. Vektor k juga dapat ditulis sebagai ^k, ~e3, atau e3.
Setiap vektor ~v = (v1; v2; v3) 2 R3dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
^{, ^|, dan ^k secara tunggal
~v = ^{ + ^| + ^k , = v1, = v2, dan = v3.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 43 / 116
Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
Basis Standar di R
3Himpunan vektor-vektor basis standar di R3 adalah
fi = (1; 0; 0) ; j = (0; 1; 0) ; k = (0; 0; 1)g. Vektor i juga dapat ditulis sebagai ^{,
~e1, atau e1. Vektor j juga dapat ditulis sebagai ^|, ~e2, atau e2. Vektor k juga dapat ditulis sebagai ^k, ~e3, atau e3.
Setiap vektor ~v = (v1; v2; v3) 2 R3dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
^{, ^|, dan ^k secara tunggal
~v = ^{ + ^| + ^k , = v1, = v2, dan = v3.
Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
Bahasan
1 Vektor di Sekolah Menengah
2 Pendahuluan: Vektor dan Notasinya
3 Dasar-dasar Aljabar Vektor
4 Sifat-sifat Aritmetika Vektor di R2 dan R3
5 Vektor-vektor Basis Standar di R2 dan R3
6 Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
7 Hasil Kali Titik Dua Vektor di R2 dan R3
8 Proyeksi Ortogonal
9 Hasil Kali Silang Dua Vektor di R3
10 Hasil Kali Silang, Luas Jajar Genjang, dan Luas Segitiga di R3
11 Latihan
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 44 / 116
Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
Norm Euclid dari Vektor di R
2Norm Euclid dari Vektor di R
2Misalkan u = ~u = (u1; u2) adalah suatu vektor di R2. Norm Euclid atau panjang dari u, ditulis dengan kuk, dide…nisikan sebagai
kuk = q
u21+ u22.
Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
Norm Euclid dari Vektor di R
3Norm Euclid dari Vektor di R
3Misalkan u = ~u = (u1; u2; u3) adalah suatu vektor di R3. Norm Euclid atau panjang dari u, ditulis dengan kuk, dide…nisikan sebagai
kuk = q
u21+ u22+ u23.
MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R2 dan R3 September 2015 46 / 116
Norm Euclid (Panjang) dari Vektor di R2 dan R3
Penting
Norm Euclid (panjang) dari suatu vektor selalu bernilai tak negatif. Untuk sembarang vektor u pada bidang maupun ruang, kuk 0.