• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

3METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan pada tanggal 15 September – 11 Desember 2010 ini bertempat di TPI Palabuhanratu. Sukabumi Jawa Barat. Kegiatan penelitian meliputi eksperimen langsung dengan melakukan pengukuran langsung sampling ikan cakalang yang didaratkan di TPI Palabuhanratu. Lokasi Penelitian terlampir pada Lampiran 1

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah

1) Sampel ikan cakalang yang diambil dari beberapa unit kapal jaring insang hanyut dan dikelompokkan berdasarkan ukuran mata jaring yang masih beroperasi sampai saat ini. Mesh size yang ada adalah 4 inchi, 5 inchi dan 5.5inchi dengan hang in ratio antara 50% - 70 % dan shortening berkisar antara 30 %- 50%. Mistar dengan ukuran 60 cm dan 100 cm yang akan digunakan untuk mengukur panjang cagak – fork length ikan cakalang; 2) )Benang nilon monofilament untuk mengukur keliling badan ikan cakalang

pada bagian depan tutup insang – preopercullum, keliling badan ikan belakang tutup insang – opercullum, kelilingi maksimum badan ikan – max body girth dan keliling bekas lilitan jaring pada ikan – net mark; 3) Timbangan yang mempunyai kapasitas maksimum 25000/g , yang akan

digunakan untuk mengukur berat ikan hasil tangkapan dengan ketelitian 50 gram ;

4) Gunting; 5) Kamera digital; 6) Alat-alat tulis

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap

Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

(2)

Tali iris atas pemasangannya disatukan dengan tali pelampung, terbuat dari bahan polyethylene/PE (plastik) diameter 10 mm. Tali selambar juga terbuat dari bahan yang sama dengan panjang 37.5 m dan diameter 15 mm. Drift gillnet tersebut tidak menggunakan tali ris bawah.

2) Pelampung – float, pelampung pengaman - bouy dan lampu – light bouy Pelampung – float terbuat dari polyvynylchlorid/PVC berbentuk oval dengan panjang 17 cm, diameter 5 cm, jumlah 12 buah / piece dengan jarak 4,4 m. Pelampung pengaman – bouy terbuat dari plastik berbentuk bola dengan daya apung – buoyancy 14,5 kg, diameter 30 cm, jumlah 15 buah, dipasang diantara persambungan antara dua tali ris atas dengan panjang tali pelampung 1.5 m. Lampu – light bouy berfungsi untuk mengetahui kedudukan jaring ketika dioperasikan. Lampu – light bouy dilengkapi dengan pelampung pengaman yang terbuat dari gabus dan pemberat dari batu yang dipasang pada sebuah tiang bambu, tinggi 7 m agar posisinya terapung tegak di permukaan air.

2) Badan Jaring

Badan jaring terbuat dari polyamid/PA (nilon multifilament) d 210/21 dengan panjang terentang 30 piece atau 1575 m (632 mata jaring/piece), jaring berwarna hijau dengan simpul yang membentuk mata jaring adalah tipe “englis knot”.

3) Pemberat – singker

Pemberat yang digunakan adalah batu alam sebanyak 40 buah, dengan berat 1.5 kg

3.2.2 Kapal dan nelayan jaring insang

Kapal yang digunakan adalah kapal kayu yang berbentuk dasar rata (flat bottom), kapal yang biasa digunakan di Palabuhanratu yaitu kapal dengan bobot mati 10 grose ton (GT) dengan ukuran panjang 8-10 meter, lebar 2.05-2.5 meter dan dalamnya antara 1.0-1.5 meter. Kapal ini dilengkapi dengan palka yang berisi es tempat menyimpan ikan hasil tangkapan yang dilapisi dengan fiber glass yang mempunyai kapasitas 2-3 m3 yang berfungsi untuk menjaga kesegaran

(3)

ikan.Gillnet dioperasikan pada malam hari, ditabur pada sore hari sekitar pukul 17.00-18.00 dan diangkat pada pagi hari keesokan harinya. Jaring diturunkan ke air, tinting demi tinting dimulai dari tinting pertama yang ujungnya berpelampung tanda sampai tinting terakhir yang diikatkan pada kapal. Kapal dan jaring di biarkan menghanyut sepanjang malam tergantung arah dan kecepatan arus.

Jumlah nelayan dalam satu kapal yaitu 5 – 7 orang. Masing – masing nelayan bertugas, 1 orang sebagai juru mudi, 4 orang ABK, 1 orang sebagai juru batu (menunggu kapal datang) dan 1 orang lagi sebagai karyawan perbekalan (mempersiapkan akomodasi untuk melaut lagi)

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah non exsperimental fishing, yaitu dengan melakukan pengukuran terhadap hasil tangkapan ikan yang didaratkan di TPI Palabuhanratu. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan cakalang dengan panjang sekitar 42 cm sampai 56 cm dan berat sekitar 1.7 kg hingga 3.2 kg. Pengukuran dilakukan sebanyak 16 kali saat ikan cakalang didaratkan di TPI. Ikan cakalang dikelompokkan berdasarkan ukuran mesh size yaitu 4 inchi, 4.5 inchi dan 5.5 inchi.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran langsung terhadap sampel ikan cakalang yang didaratkan di TPI. Urutan pengambilan data adalah sebagai berikut

1. Pengukuran dilakukan pada pagi dan sore (malam) hari, terhadap sampel ikan yang didaratkan diTPI

2. Sampel ikan cakalang dikelompokkan berdasarkan ukuran mesh size yang digunakan pada drift gillnetyaitu 4 inchi, 4.5 inchi dan 5.5 inchi

3. Penimbangan hasil tangkapan

4. Pengukuran ikan cakalang meliputi panjang cagak dan keliling ikan (girth opercullum, maximum body girth dan netmark)

(4)

3.5 Analisis Data

3.5.1 Distribusi frekuensi panjang ikan cakalang

Data biometrik dari sampel ikan cakalang yaitu pengukuran panjang cagak. Hasil pengukuran panjang ikan dikelompokkan dalam interval kelas panjang. Untuk menentukan interval kelas di hitung dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi menurut Sudjana, (2002) yaitu

K = 1 + 3.3 log n ... (1) I = R / K... (2) dengan K = jumlah kelas n = banyaknya data I = interval kelas

R = nilai terbesar – terkecil

3.5.2 Hubungan panjang dengan keliling badan ikan

Hubungan antara panjang dengan keliling ikan baik terhadap girth operculum maupun maximum body girth di hitung dengan menggunakan analisis regresi linear (Romimohtarto dan Juwana, 2001) dengan persamaan sebagai berikut

Y = a + b x... (3) dengan

Y = nilai dugaan girth maximum ikan (mm) ab = konstanta

x = panjang cagak ikan (mm)

Penilaian perkembangan gonad memakai indeks gonad (GI)merupakan rasio berat gonad (Wg) dengan panjang ikan dipangkatkan tiga (L3) sebagai salah satu pengukur aktivitas gonad (Efendie, 1997)...Penentuan indeks gonad dinyatakan dengan rumus :

(5)

3.5.3 Analisis statistika

Untuk menguji kenormalan data pada panjang cagak ikan cakalang dilakukan pengujian Kolmogorov–Snirov, dengan mengguankan program minitab 14

3.6Analisis Selektivitas Matsuoka

Kurva selektivitas Matsuoka merupakan kurva probabilitas distribusi normal yang mempunyai nilai tengah = 0.0 dan standar deviasi =1.0. Prinsip dari metode ini adalah menghitung probabilitas jika bagian anterior (tutup insang bagian belakang) dapat masuk kedalam jaring dan jika bagian badan maksimum tertahan oleh mata jaring. Pada umumnya alat tangkap pasif seperti jaring insang mempunyai kurva normal dengan puncak sebagai efisiensi tertinggi dan menurun pada kedua sisinya.

Probabilitas diperoleh dari integral fungsi distribusi normal N (0,1) dari

-∞

ke nilai tertentu variabel parameter (z). Kurva dihitung berdasarkan anterior girth dalam penelitian ini dipakai operculum girth (GO), maximum girth (GM), length dipakai fork length (FL), konstanta a1 dan b1 dari regresi GO-FL. Sehingga probabilitas P jika girth lebih kecil atau lebih besar dari keliling mata jaring (meshperimeter/Mp) yang dinyatakan dalam kurva kiri (P2) dan kurva kanan (P1) selektivitas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Mp’1 P1 (L) = ∫ N (a1 + b1 FL, U1

²

) d GO... (5) -∞ Z1 = ∫ N (0,1) dx -∞ dan, z1 = { Mp’1 – (a1 + b1 FL) } / U1

(6)

∞ P2 (L) = ∫ N (a2 + b2 FL, U2

²

) d GO... (6) Mp’2 ∞ = ∫ N (0,1) dx z2 dan, z2 = { Mp’2 – (a2 + b2 FL) } / U2 Selanjutnya Ps (FL)= P1(FL) xP2 (FL)... (7) dengan,

P(FL) : probabilitas jika GO atau GM lebih kecil atau lebih besar dari Mp’ Mp’ : Mp terkoreksi, yakni k = GN / Mp

GN : keliling bekas lilitan jaring

a dan b : koefisien pada regresi girth – fork length U : simpangan baku girth

Kemudian dapat dihitung panjang selektif e% (Le) yang diinginkan yang merupakan selektivitas a% dibandingkan dengan efisiensi tertinggi

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Teknik Elektro Universitas Nusa Putra mendorong penggiat  hobi dan teknik siswa SMA, SMK, dan MA lulusan 2020 untuk berinovasi  melalui: ide, solusi, produk, hobi

Dalam proses pencarian dan pemenuhan karyawan yang dilakukan, banyak kendala yang dihadapi Bank Muamalat KCP Tulungagung antara lain sulitnya mendapatkan SDM yang

alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya sama besar dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa

alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya sama besar dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa

alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya sama besar dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa

alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya sama besar dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa

• Gill net (jaring insang) adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pemberat pada tali ris bawahnya dan pelampung pada tali ris atasnya.. •

Pada alat tangkap jaring bawal tali ris atas tali pelampung merupakan dua tali yang di pasang dengan mengabungkanya, terbuat dari bahan yang sama, yaitu bahan..