• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH Pengaruh Foam Agent Dan Serbuk Gypsum Terhadap Kualitas Bata Ringan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH Pengaruh Foam Agent Dan Serbuk Gypsum Terhadap Kualitas Bata Ringan."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FOAM AGENT DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KUALITAS BATA RINGAN

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh: LILIK SRI WIDODO

NIM : D 100 100 042

kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO

“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhan-Mulah hendaknya kamu

berharap”.

(Qs. Al Insyiqaaq : 6 –8)

“Tidak Ada Keberhasilan Tampa Perjuangan Dan Tidak Ada Perjuangan

Tampa Pengorbanan ”.

(5)

v

PRAKATA

Assalaamu’alaikum Wr Wb.

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Pengaruh Foam Agent dan Serbuk Gypsum Terhadap Kualitas Bata Ringan”.

Penyusun banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga pelaksanaan dan penyusunan laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1) Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik

4) Bapak Basuki, ST.,MT, selaku Dosen Pembimbing Pendamping Tugas Akhir saya.

5) Bapak Ir. H. Aliem Sudjatmiko, MT, selaku Dosen Penguji Tugas Akhir saya. 6) Bapak Ir. H. Suhendro Trinugroho, MT, selaku Pembimbing Akademik. 7) Semua dosen Teknik Sipil UMS, karyawan dan karyawati UMS terima kasih

atas semua ilmu yang diberikan kepada saya. Semoga ilmu yang bapak/ ibu berikan dapat bermanfaat bagi masa depan saya dan menjadi barokah tentunya.

8) Bapak Tugino, Ibu Bibit Lanjarwati dan Adikku Lilis Indarawati tercinta yang selalu melimpahkan kasih sayang, doa restu dan dorongan, baik moril maupun materiil dalam menyusun laporan ini.

(6)
(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian Beton ... 4

B.Beton Ringan ... 4

C.Kelebihan dan Kekurangan Beton Ringan ... 5

1. Kelebihan beton ringan ... 5

2. Kekurangan beton ringan ... 5

D.Sifat Beton Ringan ... 5

E. Faktor Yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton ... 6

1. Jenis semen dan jumlah semen ... 8

2. Faktor air semen ... 9

3. Sifat agregat ... 10

4. Umur Beton ... 11

(8)

viii BAB III. LANDASAN TEORI

A.Bata Beton ... 14

C.Rencana Campuran Adukan Bata Beton ... 18

D.Pengujian Bata Beton ... 18

1. Kuat tekan silinder beton ... 18

2. Kuat tarik belah silinder beton ... 19

3. Kuat lentur bata beton ringan ... 21

BAB IV. METODE PENELITIAN A.Umum ... 22

B.Bahan Penelitian ... 22

C.Peralatan Penelitian ... 24

D.Tahap Penelitian ... 31

E. Pelaksanaan Penelitian ... 32

1. Pemeriksaan Bahan ... 23

2. Perencanaan campuran beton ... 35

3. Pembuatan benda uji ... 36

4. Perawatan benda uji (curing) ... 38

5. Pengujian bata beton ... 38

a. Pengujian kuat tekan ... 38

(9)

ix

c. Pengujian kuat lentur ... 39

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Pengujian Agregat ... 41

B.Perencanaan Campuran Adukan Beton ... 44

C.Pengujian Kuat Tekan Beton ... 45

D.Pengujian Kuat Tarik Belah Beton ... 51

E. Pengujian Kuat Lentur Balok Beton ... 56

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 67

B.Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1. Gadasi agregat halus ... 16

Tabel IV.1. Hasil pemeriksaan agregat halus pasir woro ... 41

Tabel IV.2. Hasil pemeriksaan agregat halus pasir kuarsa ... 43

Tabel IV.3. Perencanaan campuran silinder bata ringan ... 45

Tabel IV.4. Perencanaan campuran balok bata ringan ... 45

Tabel IV.5. Data hasil perhitungan berat jenis pada pengujian kuat tekan beton menggunakan pasir Woro ... 45

Tabel IV.6. Data hasil perhitungan berat jenis pada pengujian kuat tekan beton menggunakan pasir Kuarsa ... 47

Tabel IV.7. Data hasil pengujian kuat tekan beton dengan penambahan foam agent dan serbuk gypsum menggunakan pasir Kali Woro .... 48

Tabel IV.8. Data hasil pengujian kuat tekan beton dengan penambahan foam agent dan serbuk gypsum menggunakan pasir Kuarsa ... 49

Tabel IV.9. Data hasil perhitungan berat jenis pada pengujian kuat tarik belah beton menggunakan pasir Woro ... 51

Tabel IV.10. Data hasil perhitungan berat jenis pada pengujian kuat tarik belah beton menggunakan pasir Kuarsa ... 52

Tabel IV.11. Data hasil pengujian kuat tarik belah beton dengan penambahan foam agent dan serbuk gypsum menggunakan pasir Kali Woro .... 54

Tabel IV.12. Data hasil pengujian kuat tarik belah beton dengan penambahan foam agent dan serbuk gypsum menggunakan pasir Kuarsa ... 55

Tabel IV.13. Data hasil perhitungan berat jenis pada pengujian kuat lentur Balok beton menggunakan pasir Kali Woro... 56

Tabel IV.14. Data hasil perhitungan berat jenis pada pengujian kuat lentur Balok beton menggunakan pasir Kuarsa ... 57

(11)

xi

Tabel IV.16. Data hasil pengujian kuat lentur lentur bata beton ringan dengan foam agent dan serbuk gypsum menggunakan Kuarsa ... 60 Tabel IV.17. Data hasil perhitungan berat jenis pada pengujian kuat lentur

Balok beton menggunakan pasir Kali Woro... 61 Tabel IV.18. Data hasil perhitungan berat jenis pada pengujian kuat lentur

Balok beton menggunakan pasir Kuarsa ... 62 Tabel IV.19. Data hasil pengujian kuat lentur bata beton ringan dengan

foam agent dan serbuk gypsum menggunakan Kali Woro... 64 Tabel IV.20. Data hasil pengujian kuat lentur bata beton ringan dengan

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Grafik kuat tekan beton untukberbagai jenis semen ... 8

Gambar II.2. Pengaruh jumlah semen terhadap luat tekan beton pada faktor air semen sama ... 9

Gambar II.3. Hubungan antara faktor air semen dengan kuat tekan beton ... 10

Gambar II.4. Pengaruh jenis agregat terhadap kuat tekan beton... 11

Gambar II.5. Pengaruh suhu ada laju kuat tekan beton... 12

Gambar II.6. Pengaruh umur beton terhadap laju kenaikan kuat tekan beton beberapa fas ... 12

Gambar III.1. Skema Pengujian Kuat Tekan Benda Uji Silinder ... 19

Gambar III.2. Skema Pengujian Kuat Tarik Belah Benda Uji Silinder ... 20

Gambar III.3. Skema Pengujian Kuat Lentur Benda Uji Balok ... 21

Gambar IV.1. Semen portland ... 22

Gambar IV.2a.Pasir Kali Woro ... 22

Gambar IV.2b Pasir Kuarsa ... 22

Gambar IV.3. Serbuk Gypsum ... 23

Gambar IV.4. Air ... 23

Gambar IV.5. Foam Agent ... 23

Gambar IV.6. Gelas Ukur ... 24

Gambar IV.7. Timbangan Digital ... 24

Gambar IV.8. Satu Set Ayakan ... 25

Gambar IV.9. Mesin Penggetar Ayakan ... 25

Gambar IV.10. Oven ... 26

Gambar IV.11. Picnometer ... 26

Gambar IV.12. Helliege Testes ... 27

Gambar IV.13. Kerucut Abram’s dan Tamper ... 27

Gambar IV.14. Cetakan Silinder Beton ... 28

Gambar IV.15. Cetakan Bata Ringan ... 28

(13)

xiii

Gambar IV.17. Universal Testing Machine ... 29

Gambar IV.18. Bagan Alir Tahapan Penelitian ... 30

Gambar IV.19. Proses Pencetakan Benda Uji Silinder Beton ... 37

Gambar IV.20. Proses Pencetakan Benda Uji Balok Bata Beton Ringan ... 37

Gambar IV.21. Proses perawatan benda uji ... 38

Gambar IV.22. Pengujian Kuat Tekan Kubus Bata Ringan... 38

Gambar IV.23. Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton ... 39

Gambar IV.24. Pengujian Kuat Tarik Belah Silinder Beton ... 39

Gambar IV.25. Pengujian Kuat Lentur Balok Tegak Bata Beton Ringan ... 40

Gambar IV.26. Pengujian Kuat Lentur Balok Datar Bata Beton Ringan ... 40

Gambar V.1. Hubungan antara ukuran saringan dengan persen butir lolos.... 42

Gambar V.2. Hubungan antara ukuran saringan dengan persen butir lolos.... 44

Gambar V.3. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Berat Jenis

Gambar V.6. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Kuat Tekan menggunakan Pasir Kuarsa ... 50

Gambar V.7. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Berat Jenis Pada pengujian Kuat Tarik belah beton menggunakan Pasir Kali Woro ... 52

Gambar V.8. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Berat Jenis Pada pengujian Kuat Tarik belah beton menggunakan Pasir Kuarsa ... 53

Gambar V.9. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Kuat Tarik Belah Beton menggunakan Pasir Kali Woro ... 54

(14)

xiv

Pada Pengujian Kuat Lentur Beton menggunakan

Pasir Kali Woro ... 57 Gambar V.12. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Berat Jenis

Pada Pengujian Kuat Lentur Beton menggunakan

Pasir Kuarsa ... 58 Gambar V.13. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Kuat Lentur

menggunakan Pasir Kali Woro ... 59 Gambar V.14. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Kuat Lentur

menggunakan Pasir Kuarsa ... 61 Gambar V.15. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Berat Jenis

menggunakan Pasir Kali Woro ... 62 Gambar V.16. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Berat Jenis

menggunakan Pasir Kuarsa ... 63 Gambar V.17. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Kuat Lentur

menggunakan Pasir Kali Woro ... 64 Gambar V.18. Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Kuat Lentur

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Woro ………. L-1 Lampiran 2 Hasil Pengujian Agregat Halus Pasir Kuarsa ..………. L-6 Lampiran 3 Foto Bahan yang Digunakan Untuk Penelitian ……… L-13 Lampiran 4 Foto Proses Pengujian Kuat Tekan Benda Uji

Silinder asir Kali Woro ... L-15 Lampiran 5 Foto Proses Pengujian Kuat Tarik Belah

Benda Uji Silinder Pasir Kali Woro ………... L-19 Lampiran 6 Foto Proses Pengujian Kuat Lentur Benda Uji Balok

Pasir Kali Woro ………... L-22 Lampiran 7 Foto Proses Pengujian Kuat Lentur Benda Uji Balok

Pasir Kai Woro………..………... L-26 Lampiran 8 Hasil Perencanaan Campuran Beton ………... L-30 Lampiran 9 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Pasir Woro ………….. L-33 Lampiran 10 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Pasir Kuarsa ..………. L-39 Lampiran 11 Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton Pasir Woro ……. L-43 Lampiran 12 Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton Pasir Kuarsa….... L-49 Lampiran 13 Hasil Pengujian Kuat Lentur Beton Pasir Woro

Posisi Tegak ... L-57 Lampiran 14 Hasil Pengujian Kuat Lentur Beton Pasir Kuarsa

Posisi Tegak ... L-63 Lampiran 15 Hasil Pengujian Kuat Lentur Beton Pasir Woro

Posisi Datar ... L-57 Lampiran 16 Hasil Pengujian Kuat Lentur Beton Pasir Kuarsa

(16)

xvi

DAFTAR NOTASI

A = Luas permukaan benda uji (mm²) Fas = Faktor air semen

f’c = kuat tekan beton (MPa)

Fct = Kuat tarik belah beton (MPa) Flt = Kuat lentur beton (MPa)

D = Diameter benda uji silinder (mm) b = lebar benda uji balok (mm) d = Tinggi benda uji balok (mm) L = Panjang benda uji silinder (mm) Llt = Panjang antara tumpuan (mm) P = Beban maksimal (N)

SNI = Standar Nasional Indonesia.

γs = berat jenis semen γair = berat jenis air

γAg.h = berat jenis agregat halus

PAg.h = proporsi agregat halus PAg.k = proporsi agregat kasar A = nilai f.a.s

γ

c = berat jenis beton (gr/cm³)

(17)

ABSTRAKSI

PENGARUH FOAM AGENT DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KUALITAS BATA RINGAN

Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi telah banyak ditemukan inovasi atau alternatif bahan bangunan yang memudahkan pengerjaan, ramah lingkungan, memberikan efek kenyamanan yang lebih, ketahanan umur, kecepatan dalam aplikasi hal ini dapat juga ditemukan pada bata ringan dengan teknologi foam (busa). Dalam pembuatan bata ringan atau sering juga disebut beton ringan ada beberapa cara yang dilakukan misalnya dengan membuat gelembung-gelembung gas/udara dalam adukan semen, penggunaam agregat ringan misalnya tanah liat bakar atau batu apung. Dalam penelitian ini akan membuat bata ringan dengan bahan tambah foam agent dan serbuk gypsum menggunakan agregat halus yaitu pasir kali woro dan pasir kuarsa (silika), untuk mengetahui kapasitas kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur bata ringan. Variasi foam 0 lt/m3, 0.7 lt/m3, 0.9 lt/m3, dan 1.1 lt/m3dan 5% serbuk gypsum dari volume beton. Setiap variasi benda uji dengan perbandingan berat semen dan agregat halus 1:2 dengan nilai fas 0,4. Untuk pengujian kuat tekan dan kuat Tarik belah beton menggunakan cetakan silinder dengan dimensi 15 cm dan tinggi 30 cm. untuk uji kuat lentur beton benggunakan cetakan balok dengan dimensi panjang 60 cm, lebar 10 cm dan tinggi 20 cm. Perawatan yang dipakai dengan cara direndam selama 28 hari. Penambahan foam agent 0,7 1t/m3, 0,9 1t/m3, 1,1 1t/m3 dan serbuk gypsum 5% pada bata beton ringan hasil pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur maksimal didapat pada penambahan foam agent 0,7 1t/m3 dan serbuk gypsum 5%. Untuk bata beton normal kuat tekan dan kuat lentur lebih besar dari bata ringan fascon dan duracon, pada penambahan foamagent 0,7 1t/m3 , 0,9 1t/m3 , 1,1 1t/m3 dan serbuk gypsum 5% mengalami penurunan, tetapi kuat tekan dan kuat lentur bata beton ringan lebih besar dari bata ringan fascon dan duracon. Dari hasil penelitian kuat tekan rata-rata tertinggi dicapai bata beton ringan dengan kandungan foam agent 0,7 lt/m3 dan 5% serbuk gypsum menggunakan pasir kuarsa sebesar 3,58 MPa, kuat Tarik belah dengan kandungan foam agent 0,7 lt/m3 dan 5% serbuk gypsum menggunakan Kuarsa sebesar 0,34 MPa, kuat lentur balok beton posisi tegak dengan kandungan foam agent 0,7 lt/m3 dan serbuk gypsum menggunakan Kuarsa sebesar 0,523 MPa, kuat lentur balok beton posisi datar dengan kandungan foam agent 0,7 lt/m3 dan serbuk gypsum menggunakan Kuarsa sebesar 0,269MPa,

Gambar

Gambar V.12.   Hubungan antara Kode Benda Uji dengan Berat Jenis

Referensi

Dokumen terkait

Forest height extraction using polarimetric interferometric SAR (PolInSAR) is a hot research field of imaging SAR remote sensing.. Several available forest height

Namun demikian, teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno, Draomai yang berarti bertindak atau berbuat dan Drame yang berasal dari kata

1. Dalam pelaksanaan PPL, mahasiswa dituntut harus bisa beradaptasi dan bersosialisasi dengan pegawai ataupun lingkungan kerja di Dinas Pendidikan Kota

Pembelajaran secara konvensional hanya berpusat pada guru dan menimbulkan kejenuhan sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi tidak menarik sehingga menyebabkan

This research aims to describe whether: (1) Paired writing method is more effective than Guided writing method to teach writing to the Eighth grade of SMP Muhammadiyah Boarding

At the rising edge of ”H, the level of the reverse control signal CONTRAL Q is unchanged, making that the addition gate opens a rigger cycle and a pulse is added to ”G, thereby adding

Penulisan hukum ini mengangkat judul Perlindungan Hukum Bagi Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi di Indonesia , semoga dapat memberikan sumbangan ilmu yang

[r]