PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X
SMK NEGERI 10 MEDAN
Oleh:
Berlian Juni Rosmawati Marpaung
NIM : 8116122024
Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
ABSTRAK
Berlian Juni Rosmawati Marpaung: Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) adanya pengaruh strategi pembelajaran talking stick dan ekspositori terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa; (2) adanya pengaruh perbedaan gaya belajar kinestetik dan auditori terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa; dan (3) adanya interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 10 Medan, semester 2 tahun pembelajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pariwisata SMK NEGERI 10 MEDAN dengan jumlah kelas 7 kelas dan jumlah siswa sebanyak 200 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas X Busana 1 dan kelas X Busana 3 dengan masing-masing jumlah kelas 30 orang. Jumlah sampel seluruhnya 60, kelas X Busana 1 diberikan pembelajaran dengan strategi pembelajaran talking stick dan kelas X Busana 3 dengan strategi pembelajaran ekspositori. Angket gaya belajar diberikan untuk mengelompokkan siswa atas gaya belajar kinestetik dan gaya belajar auditori. Metode penelitian
dengan menggunakan kuasi eksperimen dengan desain actorial 2 x 2. Uji persyaratan normalitas dengan menggunakan Liliefors diketahui
masing-masing kelompok data berdistribusi normal dan uji homogenitas dilakukan dengan uji varians terbesar berbanding varians terkecil dan untuk gabungan empat kelompok sel rancangan eksperimen dengan menggunakan uji barlett, diketahui semua kelompok berasal dari populasi yang bersifat homogen. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Temuan dalam penelitian ini adalah : (1) Siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran talking stick memperoleh hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori, dengan harga Fhitung = 6,01 > Ftabel = 4,01; (2) Siswa yang memiliki
gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar auditori, dengan harga Fhitung = 4,36 > Ftabel = 4,01; (3) Terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa, dengan harga Fhitung = 17,50 > Ftabel = 4,01. Hasil
ABSTRACT
Berlian Juni Rosmawati Marpaung: The Effects of Learning Strategy and Learning Style to The Result of Learning Civics For The Tenth Grader Of SMK Negeri 10 Medan. Thesis. Medan: Postgraduate Medan, 2013.
This research was aimed to find out: (1) The effect of learning strategy of talking stick and the expository to. The result of studying civics to students. (2) The effects of different kinesthetic learning style and auditory to the result of studying civics to students; and (3) The interaction between the learning strategy with the learning style in influencing the students learning result of civics.
The research was done at SMK Negeri 10 Medan, 2nd semester in the year of 2012/2013. The research of populations were all the tenth grader of tourism SMK Negeri 10 Medan for 7 classes with 200 students, the sample cluster random sampling which contains 2 classes, x B1 and x B3 which has 30 students each. The samples are 60, x B1 was given the lesson with the learning strategy of talking stick and x B3 with expository learning strategy. The questionnaire of learning style was given to group the students for kinesthetic and auditory learning style. The research method used was experiment quasi with factorial design 2 x 2. The normality requirement test used liliefors which was known by each group of data normally distributed and homogeneity test compared by the smallest variance and for the combination of four groups of planning cell experiment by using Bartlett test. Knowing all groups were from the homogeny population. The technique of data analysis use was ANAVA two ways with the
significant level α = 0,005 and continued with scheffe test.
The findings in this research are: (1) Students who were taught by the
research showed that talking stick learning strategy was better than expository learning strategy in improving civic score, the students who had auditory learning style. Students who had auditory learning style got civic score if it was taught by expository learning strategy
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Juru Selamatku, Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Kasih yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan baik. Tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tesis ini berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan”. Dalam penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd dan Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan tesis.
Terima kasih peneliti ucapkan kepada nara sumber, Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd, dan Dr.
Deni Setiawan, M.Si yang telah memberikan masukan yang begitu berarti terhadap tesis ini baik dari segi teori, penulisan maupun metodologinya, sehingga tesis ini dapat menjadi tesis yang baik dan berguna dalam pengembangan ilmu pembelajaran yang efektif.
Ucapan terima kasih kepada lembaga Program Pascasarjana, Rektor Universitas Negeri Medan yakni Prof. Dr. Ibnu Hajar, MA, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yakni Prof Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Para Asisten Direktur, Ketua Program Studi Prof. dr. Harun Sitompul, M.Pd, dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Dr. R. Mursid, M.Pd, para staf administrasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar SMK Negeri 10 Medan khususnya Ibu Dra. Dahlia Purba, MM yang telah memberikan izin dan keleluasan peneliti melakukan penelitian kepada siswa yang berada di bawah pengawasannya. Tak lupa ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Kuswadi dan Drs. Rejeki Purba sebagai guru kelas objek penelitian.
Kemudian terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen PPs Unimed umumnya serta Bapak dan Ibu dosen Prodi Teknologi Pendidikan khususnya yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam kepada peneliti sehingga bermanfaat bagi peningkatan wawasan dan kreatifitas. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada guru-guru umum/teori SMK Negeri 10 Medan secara khusus buat Rosbinenti Sidabutar, Martha Bancin, Rospita Tambunan dan Gusti Fransisca Simbolon karena banyak memberikan motivasi dan dukungan moril serta doa dengan tidak pernah bosan.
Kepada suamiku yang tercinta Pdt. Benget Rumahorbo, M.Th yang sangat mendukung saya dalam menyelesaikan penyusunan Tesis ini dan buah hatiku tersayang Joy Stevany Rumahorbo dan Doly Theofillus Rumahorbo yang dengan penuh kesabaran dan tulus menjadikan inspirasi dan motivasi bagi peneliti sehingga dapat melaksanakan dan menyelesaikan tesis dengan baik.
Kepada mertuaku terkasih Elsa Silalahi dan adik-adikku yang tersayang Carolina Marpaung, S.Pd, BripPol Maruli Marpaung, S.H dan Jendry Antonius Marpaung yang telah membantu dalam doa dan memberikan motivasi kepada peneliti dalam penyelesaian tesis ini. Kepada teman-teman seperjuangan di Program Studi Teknologi Pendidikan angkatan XX khususnya Elfrida Lubis, Neni Ketaren, Flora Tobing, Tyo Simanjuntak, Ruth Simarmata dan teman- teman seperjuangan di SMK Negeri 10 Medan disampaikan terima kasih atas kerjasamanya selama mengikuti pendidikan dan bantuan dalam menyelesaikan tesis ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian pendidikan peneliti hingga penyelesaian penulisan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, peneliti ucapkan terima kasih banyak kiranya semua bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan yang lebih baik. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya mutu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Medan, Juli 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11
A. Kajian Teoretis ... 11
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 11
1.1. Hakikat Belajar ... 11
1.2. Belajar PKn ... 16
1.3. Hasil Belajar PKn ... 17
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 24
2.1. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick/Tongkat Bergilir ... 30
2.1.1. Pembelajaran Kooperatif ... 30
2.1.2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick ... 38
2.2. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 44
3. Hakikat Gaya Belajar ... 49
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 58
C. Kerangka Berpikir ... 59
1. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Talking Stick Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 59
2. Perbedaan Pengaruh Gaya Belajar Kinestetik dan Gaya Belajar Auditori Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 61
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa ... 63
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ... 66
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 66
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 66
C. Metode Penelitian ... 67
D. Desain Penelitian ... 67
E. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 68
1. Variabel Penelitian ... 68
2. Defenisi Operasional Penelitian ... 69
F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 70
1. Prosedur Perlakuan... 70
2. Pelaksanaan Perlakuan ... 71
G. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian ... 73
1. Teknik Pengumpulan Data ... 73
2. Instrumen Penelitian... 73
H. Uji Coba Instrumen Penelitian... 75
I. Hasil Ujicoba Instrumen ... 78
1. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick ... 83
2. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 84
3. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 86
4. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 88
5. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 89
6. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 91
7. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 93
8. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 95
B. Pengujian Prasyaratan Analisis ... 97
1. Uji Normalitas Data ... 97
C. Pengujian Hipotesis ... 103
1. Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memperoleh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Siswa Yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 104
2. Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik Memperoleh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 105
3. Terdapat Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa ... 105
D. Uji Scheffe ... 108
E. Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian ... 110
1. Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memperoleh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 110
2. Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik Memperoleh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 114
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa ... 116
F. Keterbatasan Penelitian ... 120
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 123
B. Implikasi ... 123
C. Saran ... 126
DAFTAR PUSTAKA ... 128
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Semester ... 4
2.1. Sintaks pembelajaran Kooperatif ... 38
2.2. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 48
2.3. Perbedaan Strategi Pembelajaran Talking Stick dan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 49
2.4. Perbedaan Gaya Belajar Kinestetik dan Gaya Belajar Auditori ... 58
3.1. Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 68
3.2. Kisi-kisi instrument PKn... 74
3.3. Kisi-kisi Instrumen Tes Gaya Belajar Siswa ... 75
4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick ... 83
4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 85
4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 87
4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 88
4.5. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 90
4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 92
4.7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 94
4.8. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Auditori .... 96
4.9 Hasil Uji Normalitas Data hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelompok A1 dan Kelompok A2 ... 98
4.11. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Hasil Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan Siswa Kelompok A1B1, A2B1, A1B2 dan A2B2... 99
4.12. Hasil Perhitungan Uji homogenitas Varians Data Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok A1 dan kelompok A2... 100
4.13. Hasil Perhitungan Uji homogenitas Varians Data Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa Kelompok B1 dan kelompok B2... 101
4.14. Persiapan Perhitungan Uji Bartlett... 102
4.15. Ringkasan Perhitungan χ2 h ... 102
4.16. Ringkasan Data Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan ANAVA ... 103
4.17. Ringkasan Data Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2 x 2 ... 104
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Hieraki Ranah Kognitif Menurut Revisi Taksonomi Bloom ... 21
4.1. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick ... 84
4.2. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 86
4.3. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 87
4.4. Histogram Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 89
4.5. Histogram Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 91
4.6. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 93
4.7 Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 95
4.8. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 96
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tes
Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 133
2. Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda ... 134
3. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 135
4. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 137
5. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 139
6. Perhitungan Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda) Butir Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 141
7. Distribusi Jawaban Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 144
8. Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Gaya Belajar ... 146
9. Perhitungan Validitas Angket Gaya Belajar ... 148
10. Perhitungan Reliabilitas Angket Gaya Belajar ... 150
11. Silabus ... 153
12. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Strategi Talking Stick ... 162
13. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran dengan Strategi Ekspositori ... 184
14. Tes Hasil Belajar PKn ... 200
15. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 205
16. Angket Gaya Belajar ... 206
17. Sebaran Jawaban Angket Gaya Belajar Siswa pada Kelas X-1 ... 209
18. Sebaran Jawaban Angket Gaya Belajar Siswa pada Kelas X-3 ... 210
19. Penentuan Gaya Belajar Siswa ... 211
20. Tabulasi Data Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 212
21. Distribusi Frekuensi Data Penelitian... 213
23. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 231
24. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 237
25. Perhitungan Anava Dua Jalur ... 241
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting di dalam kehidupan bangsa dan negara
Indonesia. Sesuai dengan UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, pasal 3 menyatakan bahwa; “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa
kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Dasar 1945 adalah untuk menciptakan manusia Indonesia yang
beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penciptaan manusia seutuhnya ini dapat
dilakukan melalui proses pendidikan yang dilaksanakan, baik pada sekolah negeri
dan swasta maupun di tempat latihan, kursus atau pendidikan luar sekolah.
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang sangat mutlak diperlukan oleh
seluruh lapisan masyarakat.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan
2
semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa
depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan masalah problema
kehidupan yang dihadapinya. Masalah pendidikan adalah masalah manusia dan
bangsa manapun di dunia ini, krisis pendidikan menyebabkan krisis
multidimensional. Contohnya tawuran, narkoba, pergaulan bebas, dan sebagainya.
Salah satu masalah pendidikan di dalam sekolah adalah banyaknya siswa
mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar.
Masalah kesulitan belajar pada hakekatnya berkaitan dengan masalah kualitas
rancangan pembelajaran untuk mempermudah siswa belajar untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Selanjutnya, salah satu keterampilan dalam pembelajaran
yang harus dimiliki guru adalah dapat memilih berbagai metode dalam
pembelajaran agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Pada saat ini guru sering menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang
tidak memotivasi siswa untuk mengembangkan cara berpikirnya dan mempunyai
keterampilan yang cukup. Sehingga siswa merasa bebas bereksperesi akan
kemampuan yang ada pada dirinya ini dapat dilihat dari hasil yang diperolehnya,
baik dari sikapnya maupun perilakunya.
Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat
beberapa komponen yang dapat menunjang yaitu tujuan, materi, metode dan
evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru
3
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran merupakan hal-hal yang
berkaitan dengan proses atau cara belajar, sehingga segala sesuatu yang
direncanakan harus berkaitan dengan apa yang akan dipelajari, bagaimana cara
belajarnya dan kompetensi atau kemampuan apa yang akan dicapai.
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua
pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru PKn, yang merupakan
ujung tombak dalam pendidikan. Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship)
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang
beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2007).
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sehubungan dengan yang dikemukakan di atas, secara umum guru yang
mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori dalam menerapkan pembelajarannya. Salah
satunya dengan menggunakan buku teks sebagai sumber belajar. Dalam buku teks
terdapat begitu banyak materi pembelajaran. Jika semua materi pembelajaran ini
disampaikan kepada siswa tentu sangat sulit bagi mereka untuk menguasainya.
4
diajarkan termasuk untuk mengingat kembali isi materi pembelajaran yang pernah
dipelajari. Pembelajaran yang dikemukakan di atas kurang optimal dan tidak
terstruktur dengan baik dalam memori siswa, sehingga berakibat pada rendahnya
hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
Kenyataan seperti yang dikemukakan di atas tampak dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 10 Medan, hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran ini masih dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat dari
data siswa di SMK Negeri 10 Medan masih banyak yang memperoleh nilai rendah
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yang disebabkan oleh berbagai
faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
Tabel 1.1. Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Semester No Mata Pelajaran Tahun Ajaran Nilai Rata-Rata KKM
1 PKn 2008/2009 68,00 70
2 PKn 2009/2010 65,64 70
3 PKn 2010/2011 69,21 70
4 PKn 2011/2012 70,05 70
Data SMKN 10 Medan, 2012
Nilai di atas merupakan bukti bahwa rendahnya hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan siswa. Karena itu perlu dilaksanakan strategi pembelajaran
tertentu agar lebih menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam usaha
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang tinggi adalah
dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning),
5
siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah
murid mempelajari materi pokoknya. Pada prinsipnya, strategi talking stick
merupakan strategi pembelajaran interaktif karena menekankan pada keterlibatan
aktif siswa selama proses pembelajaran dan murni berorientasi pada aktivitas
individu siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan.
Di samping pemilihan strategi pembelajaran vang tepat, perolehan hasil
belajar suatu kegiatan pembelajaran yang dipengaruhi oleh kemampuan guru
dalam mengenal dan memahami karakteristik siswa. Seorang guru yang mampu
mengenali karakteristik siswa akan dapat membantu terselenggaranya proses
pembelajaran secara efektif yang memungkinkan peningkatan hasil belajar siswa.
Menurut Dick and Carey (1996), seorang guru hendaknya mampu untuk mengenal
dan mengetahui karakteristik siswa, sebab pemahaman yang baik terhadap
karakteristik siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar siswa.
Apabila seorang guru telah mengetahui karakteristik siswanya, maka selanjutnya
guru dapat menyesuaikannya dengan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
Salah satu karakteristik siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar
adalah gaya belajar. Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap
dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar merupakan
sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan bagi siapapun dalam
melaksanakan tugas belajarnya baik di rumah, di masyarakat, terutama di sekolah.
Siapapun dapat belajar dengan lebih mudah, ketika ia menemukan gaya belajar
yang cocok dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu gaya belajar siswa ini perlu
6
Ada tiga jenis gaya belajar yang kita ketahui yaitu gaya belajar kinestetik,
gaya belajar auditori, dan gaya belajar visual. Gaya belajar kinestik menggunakan
pendekatan yang fleksibel dalam pemecahan masalah sedangkan gaya belajar
auditori cenderung menggunakan pendekatan terfokus dari satu tinjauan yaitu
pandangan orang pada umumnya lewat langkah – langkah hierarkis, sedangkan
gaya belajar visual adalah gaya belajar yang menitikberatkan pada ketajaman
penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar
mereka paham, gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat
dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.
Ada dua hal penting yang mempengaruhi hasil belajar yaitu strategi
pembelajaran dan gaya belajar siswa. Bertolak dari uraian di atas, timbul pemikiran
bahwa perlunya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menarik untuk
mengatasi rendahnya hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yaitu dengan
mengubah strategi pembelajaran dan cara belajar siswa di dalam kelas dengan
memperhatikan gaya belajar siswa sebagai bagian integral dalam pembelajaran. Salah
satu strategi pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah
strategi pembelajaran talking stick, strategi ini menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh dari kerja sama dengan orang lain dengan bantuan tongkat. Sedangkan
strategi pembelajaran ekspositori menuntut siswa untuk berusaha mencari dan
memecahkan sendiri persoalan-persoalan yang di alami, bersifat kaku. Kesesuaian
strategi dan gaya belajar akan membuat siswa termotivasi dan meningkatkan hasil
7
Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai
pengaruh strategi pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran. Diharapkan dapat memperkokoh pencarian upaya
peningkatan kualitas pengajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan perlakuan di dalam penelitian ini
yang bias mengupayakan beberapa kemungkinan yang mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 10
Medan. Masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: apa saja faktor yang
mempengaruhi belajar siswa SMK Negeri 10 Medan? Bagaimanakah belajar yang
efektif? Apakah perbedaan strategi pembelajaran yang diberikan berpengaruh
terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa? Bagaimanakah gaya
belajar siswa SMK Negeri 10 Medan? Apa strategi pembelajaran yang tepat
digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan
Kewargenaraan? Sejauh manakah tingkat gaya belajar siswa dalam mempelajari
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan? Apakah terdapat perbedaan hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dengan siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran talking stik? Apakah ada interaksi antara strategi
8
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan? Apakah ada peningkatan hasil belajar
dalam ranah kognitif tingkat pengetahuan, pemahaman, dan penerapan serta
analisa dalam pembelajaran PKn?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan
diatas dapat disimpulkan bahwa persoalan yang berkaitan dengan peningkatan
hasil belajar siswa sangat luas. Oleh karenanya dibutuhkan pembatasan masalah
supaya penelitian ini lebih khusus dan terfokus sesuai dengan tujuan. Pembatasan
masalah yaitu pada penggunaan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi
pembelajaran talking stick dan gaya belajar siswa dibatasi gaya belajar kinestetik
dan gaya belajar auditori dan hasil belajar dibatasi pada hasil belajar yang bersifat
kognitif yang dapat diukur dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.
D. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran talking stick lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang diajar dengan mengggunakan strategi pembelajaran
ekspositori?
2. Apakah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki gaya
belajar kinestetik lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki
9
3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh masukan tentang
efektifitas strategi pembelajaran talking stick. Sedangkan secara khusus penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh strategi pembelajaran talking stick dan ekspositori terhadap hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.
2. Pengaruh perbedaan gaya belajar kinestetik dan auditori terhadap hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan siswa.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
umumnya dan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada khususnya
baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat secara teoritis dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif mengenai pengaruh
strategi pembelajaran talking stick terhadap hasil belajar Pendidikan
10
2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru PKn dalam memahami
dinamika dan karakteristik siswa khususnya gaya belajar.
Manfaat penelitian secara praktis sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam
menambah wawasan kependidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan
sehingga nantinya dapat meningkatkan pelayanan dan pengajaran dalam
proses pembelajaran yang lebih baik kepada para peserta didik.
2. Memberikan data tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila menerapkan
strategi pembelajaran talking stick pada mata pelajaran PKn
3. Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para guru PKn dalam
memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian yang
telah dikemukakan dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.
1. Siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran talking stick memperoleh hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memiliki gaya belajar auditori.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa, dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan
strategi pembelajaran talking stick atau strategi pembelajaran ekspositori yang
disesuaikan dengan gaya belajar siswa.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan implikasi terutama pada perencanaan dan
pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, peran guru dan
124
Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran talking stick lebih tinggi daripada hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori,
dengan demikian agar para guru Pendidikan Kewarganegaraan memiliki
pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalam memilih strategi
pembelajaran, karena dengan adanya pengetahuan, pemahaman dan wawasan
tersebut, maka guru mampu menciptakan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang menarik dan efektif. Secara umum guru yang
mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori dalam menerapkan pembelajarannya. Salah
satunya dengan menggunakan buku teks sebagai sumber belajar, sehingga sulit
bagi siswa untuk menguasai ide-ide pokok dari materi yang diajarkan. Kesulitan
itu berkenaan dengan usaha memahami ide-ide pokok dari materi yang diajarkan
termasuk untuk mengingat kembali isi materi pembelajaran yang pernah
dipelajari.
Pemilihan strategi pembelajaran vang tepat, perolehan hasil belajar suatu
kegiatan pembelajaran yang dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengenal
dan memahami karakteristik siswa. Seorang guru yang mampu mengenali
karakteristik siswa akan dapat membantu terselenggaranya proses pembelajaran
siswa sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, efektif dalam
125
Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa, guru
harus lebih kreatif menciptakan suasana belajar yang disuguhkan dengan
permainan-permainan yang menarik. Dengan strategi pembelajaran talking stick
yang melibatkan siswa secara langsung lebih membangkitkan semangat siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik, karena dalam pembelajaran dengan strategi
pembelajaran talking stick siswa dilibatkan langsung dalam permainan, sedangkan
guru hanya sebagai fasilitatator siswa akan lebih aktif dalam kelompoknya untuk
melaksanakan tugas dan bersifat kompetitif.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran talking
stick akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dari awal
sampai akhir dalam setiap tahapan pembelajaran dengan berbagai bentuk
aktivitas. Siswa akan turut menentukan kriteria keberhasilan kegiatan belajar
terutama apabila siswa dilibatkan secara aktif.
Strategi pembelajaran ekspositori yang digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa yang memiliki gaya belajar auditori juga
memberikan pengaruh positif, hal ini berarti strategi pembelajaran ekspositori
cocok dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa yang
memiliki gaya belajar auditori. Pada umumnya siswa yang memiliki gaya belajar
auditori sifatnya lebih senang mendengarkan penjelasan dari guru, menghapal dan
membaca keras.
Perbedaan gaya belajar siswa menuntut guru harus mengetahui dan
memahaminya sehingga dapat mendisain strategi pembelajaran pembelajaran
126
pembelajaran yang bervariasi, tidak memihak pada salah satu strategi
pembelajaran pembelajaran. Artinya sebelum guru mengajar, guru tersebut sudah
tahu karakter siswa, menyusun rancangan-rancangan, strategi pembelajaran
pembelajaran dan hal lain yang akan dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat dan simpulan diajukan beberapa saran
kepada :
1. Guru (Pendidik)
Sebaiknya guru mengetahui gaya belajar siswa, disarankan agar
melakukan tes gaya belajar. Bagi guru yang belum mengetahuinya pada awal
pertemuan disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran ekspositori,
selanjutnya dengan strategi pembelajaran talking stick, jika sudah mengetahui
disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran talking stick bagi siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik dan strategi pembelajaran ekspositori untuk
siswa yang memiliki gaya belajar auditoria tau mengkombinasikan kedua strategi
pembelajaran tersebut.
2. Peneliti
Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang
sejenis atau mereplikasi penelitian ini hendaknya memperhatikan
keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini agar hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan, seperti melakukan kontrol terhadap variabel bebas di luar
127
eksternal eksperimen dapat semaksimal mungkin dihindari, memperbanyak
jumlah sampel agar hasil yang dicapai lebih memiliki kekuatan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Alauddin. 2008. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatip Tipe Tongkat Berbicara (Talking Stick) pada Murid Kelas III MI Bontocinde Kec. Pallangga Kab. Gowa.
Amiroh, 2009. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatip Tipe Tongkat Berbicara (Talking Stick) pada Murid Kelas VII SMP Bontocinde Kec. Pallangga kab. Gowa.
Arikunto, 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta
Azizah, 1998. Hasil belajar Biologi melalui penerapan satrategi talking stick Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa SMA NEGERI 5 SURAKARTA, Jurnal Pendidikan Biologi: FKIP Universitas Sebelas Maret.
Bloom, Benyamin S, 1986, Taxonomy of Education Objective, New York: Longman.
Budiningsih, C, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
David R. Krathwohl, A Revision of Bloom’s Taxonomy, An Overview (Ohio: Theory Into Practice, vol 41 number 4 : 2002)
De Porter, B & Hernacki, M. 2002. Quatum Teaching. Bandung: Kaifa
Departemen Pendidikan Indonesia. 2006. Materi Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. < http://www.depdiknas.info.ac.id/html,>, (diakses tanggal 18 Agustus 2012)
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Model pengembangan Silabus Mata pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PKn. Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Rumpun Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Balitbang Depdiknas.
Djamah Sopah, 2001, Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS, http://www.depdiknas.go.id./Jurnal/31/djamah sopah.htm.
129
Driscoll, M. P. (2000). Psycology of Learning For Instuction (2nd ed.). Needham Heights, MA : Allyn & Bacon
Eggen dan Kauchak (1997). Educational Psycology: Prentice Hall, New Jersey Gagne, Robert M. 1977. The Conditions of Learning. New York: Holt, Rinehart,
and Winston.
Gaya Belajar >> Macam-Macam Gaya Belajar | belajarpsikologi.com
Gobai, Yosep. 2005. “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar”. http://re-searchengines.com/art05- 94.html
Gulo, W, 2002, Metodologi Penelitian, Jakarta : Grasindo.
Gunawan, Adi W. 2006. Genius Learning Strategi. Jakarta: Pustaka Utama.
Haling, Abdul. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM
Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.
Hilgard, E.R., (1962), Introduction to Psychology, New York, US/Mountain
https://www.acaciart.com/stories/archive6.html. Diakses tanggal 1 Februari 2013.
http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick/.Diakses tgl 5 Jan 2013.
Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan penggunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmtrip, slide, film, video, Tv, dan penulisan naskah slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV.FIP-IKIP Malang.
Irwanto. 1997. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ismail. 2011. Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran..
http://ismailbugis.wordpress.com/2011/06/19/pengertian-strategi-pendekatan-model-teknik-dan-metode-pembelajaran/.Diakses1 maret 2012.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
130
Krathwohl. 2002. Theory Into Practice. Volome 41, Number 4. Ohio: State University College Of Education.
Meier. 2002. The Accelereted Learning. Bandung : Kaifa.
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Mochtar Buchari. 1986. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Tarsito.
Moeliono, Anton M. (ed). 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud
Mudhoffir. 1990. Proses Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Formal. Surabaya : Usaha Nasional.
Muhibbin Syah, 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyani dan Syaodih, N. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Nana Sudjana, 1996. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Nasution, S. 2011. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution, S.1984. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Nasution. 1972. Psikologi Pengajaran Nasional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nur Azizah Fadhillah. “Teori Pendidikan: Teori Perkembangan Sosial Kognitif Lev Vygotsky”. Online. http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/03/teori-pendidikan-teori-perkembangan-sosial-kognitif-lev-vygotsky/. Diakses 14 Desember 2011.
131
Panduan Lengkap KTSP. 2007.
Pengertian Belajar Menurut Para Ahli | belajarpsikologi.com
Pidarta, Made. 1997. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran:Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Silberman, L Melvin . 2006. Active Learning. Bandung : Nusamedia
Slavin R., 1990, Cooperative Learning: Theory, Research and Practice, Englewoods Cliff, NJ: Prentice-Hall.
Smaldino, Sharon E., dan Deborah. 2011. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suherman, Erman dan Udin S 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumadi, Suryabrata. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruksional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suci, 2011. Peningkatan hasil belajar Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatip tipe tongkat berbicara (talking stick) pada murid kelas VIII SMP Negeri 3 Karangdowo.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uno, Hamzah, 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
132
Wignyo, A. 2000. Style Learning. Jakarta: Blogsome [Online]. http://agussuwignyo.blogsome.com/2007/09/17/artikel-artikel-teaching-and-learning-styles/. [18 Agustus 2012].
Winkel W. S. 1983, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta: PT. Gramedia.
Winkel, W.S. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
www.ayip7miftah.wordpress.com