• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 10 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 10 MEDAN."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X

SMK NEGERI 10 MEDAN

Oleh:

Berlian Juni Rosmawati Marpaung

NIM : 8116122024

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Berlian Juni Rosmawati Marpaung: Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) adanya pengaruh strategi pembelajaran talking stick dan ekspositori terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa; (2) adanya pengaruh perbedaan gaya belajar kinestetik dan auditori terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa; dan (3) adanya interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 10 Medan, semester 2 tahun pembelajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pariwisata SMK NEGERI 10 MEDAN dengan jumlah kelas 7 kelas dan jumlah siswa sebanyak 200 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas X Busana 1 dan kelas X Busana 3 dengan masing-masing jumlah kelas 30 orang. Jumlah sampel seluruhnya 60, kelas X Busana 1 diberikan pembelajaran dengan strategi pembelajaran talking stick dan kelas X Busana 3 dengan strategi pembelajaran ekspositori. Angket gaya belajar diberikan untuk mengelompokkan siswa atas gaya belajar kinestetik dan gaya belajar auditori. Metode penelitian

dengan menggunakan kuasi eksperimen dengan desain actorial 2 x 2. Uji persyaratan normalitas dengan menggunakan Liliefors diketahui

masing-masing kelompok data berdistribusi normal dan uji homogenitas dilakukan dengan uji varians terbesar berbanding varians terkecil dan untuk gabungan empat kelompok sel rancangan eksperimen dengan menggunakan uji barlett, diketahui semua kelompok berasal dari populasi yang bersifat homogen. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Temuan dalam penelitian ini adalah : (1) Siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran talking stick memperoleh hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori, dengan harga Fhitung = 6,01 > Ftabel = 4,01; (2) Siswa yang memiliki

gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar auditori, dengan harga Fhitung = 4,36 > Ftabel = 4,01; (3) Terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa, dengan harga Fhitung = 17,50 > Ftabel = 4,01. Hasil

(6)

ABSTRACT

Berlian Juni Rosmawati Marpaung: The Effects of Learning Strategy and Learning Style to The Result of Learning Civics For The Tenth Grader Of SMK Negeri 10 Medan. Thesis. Medan: Postgraduate Medan, 2013.

This research was aimed to find out: (1) The effect of learning strategy of talking stick and the expository to. The result of studying civics to students. (2) The effects of different kinesthetic learning style and auditory to the result of studying civics to students; and (3) The interaction between the learning strategy with the learning style in influencing the students learning result of civics.

The research was done at SMK Negeri 10 Medan, 2nd semester in the year of 2012/2013. The research of populations were all the tenth grader of tourism SMK Negeri 10 Medan for 7 classes with 200 students, the sample cluster random sampling which contains 2 classes, x B1 and x B3 which has 30 students each. The samples are 60, x B1 was given the lesson with the learning strategy of talking stick and x B3 with expository learning strategy. The questionnaire of learning style was given to group the students for kinesthetic and auditory learning style. The research method used was experiment quasi with factorial design 2 x 2. The normality requirement test used liliefors which was known by each group of data normally distributed and homogeneity test compared by the smallest variance and for the combination of four groups of planning cell experiment by using Bartlett test. Knowing all groups were from the homogeny population. The technique of data analysis use was ANAVA two ways with the

significant level α = 0,005 and continued with scheffe test.

The findings in this research are: (1) Students who were taught by the

research showed that talking stick learning strategy was better than expository learning strategy in improving civic score, the students who had auditory learning style. Students who had auditory learning style got civic score if it was taught by expository learning strategy

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Juru Selamatku, Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Kasih yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan baik. Tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tesis ini berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan”. Dalam penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd dan Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan tesis.

Terima kasih peneliti ucapkan kepada nara sumber, Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd, dan Dr.

Deni Setiawan, M.Si yang telah memberikan masukan yang begitu berarti terhadap tesis ini baik dari segi teori, penulisan maupun metodologinya, sehingga tesis ini dapat menjadi tesis yang baik dan berguna dalam pengembangan ilmu pembelajaran yang efektif.

Ucapan terima kasih kepada lembaga Program Pascasarjana, Rektor Universitas Negeri Medan yakni Prof. Dr. Ibnu Hajar, MA, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yakni Prof Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Para Asisten Direktur, Ketua Program Studi Prof. dr. Harun Sitompul, M.Pd, dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Dr. R. Mursid, M.Pd, para staf administrasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar SMK Negeri 10 Medan khususnya Ibu Dra. Dahlia Purba, MM yang telah memberikan izin dan keleluasan peneliti melakukan penelitian kepada siswa yang berada di bawah pengawasannya. Tak lupa ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Kuswadi dan Drs. Rejeki Purba sebagai guru kelas objek penelitian.

Kemudian terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen PPs Unimed umumnya serta Bapak dan Ibu dosen Prodi Teknologi Pendidikan khususnya yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam kepada peneliti sehingga bermanfaat bagi peningkatan wawasan dan kreatifitas. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada guru-guru umum/teori SMK Negeri 10 Medan secara khusus buat Rosbinenti Sidabutar, Martha Bancin, Rospita Tambunan dan Gusti Fransisca Simbolon karena banyak memberikan motivasi dan dukungan moril serta doa dengan tidak pernah bosan.

(8)

Kepada suamiku yang tercinta Pdt. Benget Rumahorbo, M.Th yang sangat mendukung saya dalam menyelesaikan penyusunan Tesis ini dan buah hatiku tersayang Joy Stevany Rumahorbo dan Doly Theofillus Rumahorbo yang dengan penuh kesabaran dan tulus menjadikan inspirasi dan motivasi bagi peneliti sehingga dapat melaksanakan dan menyelesaikan tesis dengan baik.

Kepada mertuaku terkasih Elsa Silalahi dan adik-adikku yang tersayang Carolina Marpaung, S.Pd, BripPol Maruli Marpaung, S.H dan Jendry Antonius Marpaung yang telah membantu dalam doa dan memberikan motivasi kepada peneliti dalam penyelesaian tesis ini. Kepada teman-teman seperjuangan di Program Studi Teknologi Pendidikan angkatan XX khususnya Elfrida Lubis, Neni Ketaren, Flora Tobing, Tyo Simanjuntak, Ruth Simarmata dan teman- teman seperjuangan di SMK Negeri 10 Medan disampaikan terima kasih atas kerjasamanya selama mengikuti pendidikan dan bantuan dalam menyelesaikan tesis ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian pendidikan peneliti hingga penyelesaian penulisan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, peneliti ucapkan terima kasih banyak kiranya semua bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan yang lebih baik. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya mutu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11

A. Kajian Teoretis ... 11

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 11

1.1. Hakikat Belajar ... 11

1.2. Belajar PKn ... 16

1.3. Hasil Belajar PKn ... 17

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 24

2.1. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick/Tongkat Bergilir ... 30

2.1.1. Pembelajaran Kooperatif ... 30

2.1.2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick ... 38

2.2. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 44

3. Hakikat Gaya Belajar ... 49

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 58

C. Kerangka Berpikir ... 59

1. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Talking Stick Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 59

2. Perbedaan Pengaruh Gaya Belajar Kinestetik dan Gaya Belajar Auditori Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 61

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa ... 63

(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ... 66

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 66

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 66

C. Metode Penelitian ... 67

D. Desain Penelitian ... 67

E. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 68

1. Variabel Penelitian ... 68

2. Defenisi Operasional Penelitian ... 69

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 70

1. Prosedur Perlakuan... 70

2. Pelaksanaan Perlakuan ... 71

G. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian ... 73

1. Teknik Pengumpulan Data ... 73

2. Instrumen Penelitian... 73

H. Uji Coba Instrumen Penelitian... 75

I. Hasil Ujicoba Instrumen ... 78

1. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick ... 83

2. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 84

3. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 86

4. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 88

5. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 89

6. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 91

7. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 93

8. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 95

B. Pengujian Prasyaratan Analisis ... 97

1. Uji Normalitas Data ... 97

(11)

C. Pengujian Hipotesis ... 103

1. Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memperoleh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Siswa Yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 104

2. Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik Memperoleh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 105

3. Terdapat Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa ... 105

D. Uji Scheffe ... 108

E. Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian ... 110

1. Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memperoleh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 110

2. Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik Memperoleh Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 114

3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa ... 116

F. Keterbatasan Penelitian ... 120

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 123

B. Implikasi ... 123

C. Saran ... 126

DAFTAR PUSTAKA ... 128

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Semester ... 4

2.1. Sintaks pembelajaran Kooperatif ... 38

2.2. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 48

2.3. Perbedaan Strategi Pembelajaran Talking Stick dan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 49

2.4. Perbedaan Gaya Belajar Kinestetik dan Gaya Belajar Auditori ... 58

3.1. Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 68

3.2. Kisi-kisi instrument PKn... 74

3.3. Kisi-kisi Instrumen Tes Gaya Belajar Siswa ... 75

4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick ... 83

4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 85

4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 87

4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 88

4.5. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 90

4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 92

4.7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 94

4.8. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Auditori .... 96

4.9 Hasil Uji Normalitas Data hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelompok A1 dan Kelompok A2 ... 98

(13)

4.11. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Hasil Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan Siswa Kelompok A1B1, A2B1, A1B2 dan A2B2... 99

4.12. Hasil Perhitungan Uji homogenitas Varians Data Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok A1 dan kelompok A2... 100

4.13. Hasil Perhitungan Uji homogenitas Varians Data Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa Kelompok B1 dan kelompok B2... 101

4.14. Persiapan Perhitungan Uji Bartlett... 102

4.15. Ringkasan Perhitungan χ2 h ... 102

4.16. Ringkasan Data Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan ANAVA ... 103

4.17. Ringkasan Data Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2 x 2 ... 104

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Hieraki Ranah Kognitif Menurut Revisi Taksonomi Bloom ... 21

4.1. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick ... 84

4.2. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 86

4.3. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 87

4.4. Histogram Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 89

4.5. Histogram Skor Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 91

4.6. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Talking Stick Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 93

4.7 Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 95

4.8. Histogram Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 96

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tes

Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 133

2. Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda ... 134

3. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 135

4. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 137

5. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 139

6. Perhitungan Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda) Butir Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 141

7. Distribusi Jawaban Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 144

8. Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Gaya Belajar ... 146

9. Perhitungan Validitas Angket Gaya Belajar ... 148

10. Perhitungan Reliabilitas Angket Gaya Belajar ... 150

11. Silabus ... 153

12. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Strategi Talking Stick ... 162

13. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran dengan Strategi Ekspositori ... 184

14. Tes Hasil Belajar PKn ... 200

15. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 205

16. Angket Gaya Belajar ... 206

17. Sebaran Jawaban Angket Gaya Belajar Siswa pada Kelas X-1 ... 209

18. Sebaran Jawaban Angket Gaya Belajar Siswa pada Kelas X-3 ... 210

19. Penentuan Gaya Belajar Siswa ... 211

20. Tabulasi Data Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 212

21. Distribusi Frekuensi Data Penelitian... 213

(16)

23. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 231

24. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 237

25. Perhitungan Anava Dua Jalur ... 241

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting di dalam kehidupan bangsa dan negara

Indonesia. Sesuai dengan UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, pasal 3 menyatakan bahwa; “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa

kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam

Undang-Undang Dasar 1945 adalah untuk menciptakan manusia Indonesia yang

beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penciptaan manusia seutuhnya ini dapat

dilakukan melalui proses pendidikan yang dilaksanakan, baik pada sekolah negeri

dan swasta maupun di tempat latihan, kursus atau pendidikan luar sekolah.

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang sangat mutlak diperlukan oleh

seluruh lapisan masyarakat.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan

(18)

2

semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa

depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang

adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga

yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan masalah problema

kehidupan yang dihadapinya. Masalah pendidikan adalah masalah manusia dan

bangsa manapun di dunia ini, krisis pendidikan menyebabkan krisis

multidimensional. Contohnya tawuran, narkoba, pergaulan bebas, dan sebagainya.

Salah satu masalah pendidikan di dalam sekolah adalah banyaknya siswa

mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar.

Masalah kesulitan belajar pada hakekatnya berkaitan dengan masalah kualitas

rancangan pembelajaran untuk mempermudah siswa belajar untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan. Selanjutnya, salah satu keterampilan dalam pembelajaran

yang harus dimiliki guru adalah dapat memilih berbagai metode dalam

pembelajaran agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Pada saat ini guru sering menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang

tidak memotivasi siswa untuk mengembangkan cara berpikirnya dan mempunyai

keterampilan yang cukup. Sehingga siswa merasa bebas bereksperesi akan

kemampuan yang ada pada dirinya ini dapat dilihat dari hasil yang diperolehnya,

baik dari sikapnya maupun perilakunya.

Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat

beberapa komponen yang dapat menunjang yaitu tujuan, materi, metode dan

evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru

(19)

3

digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran merupakan hal-hal yang

berkaitan dengan proses atau cara belajar, sehingga segala sesuatu yang

direncanakan harus berkaitan dengan apa yang akan dipelajari, bagaimana cara

belajarnya dan kompetensi atau kemampuan apa yang akan dicapai.

Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua

pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru PKn, yang merupakan

ujung tombak dalam pendidikan. Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship)

merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang

beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk

menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan

oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2007).

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada

budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk

perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sehubungan dengan yang dikemukakan di atas, secara umum guru yang

mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan

strategi pembelajaran ekspositori dalam menerapkan pembelajarannya. Salah

satunya dengan menggunakan buku teks sebagai sumber belajar. Dalam buku teks

terdapat begitu banyak materi pembelajaran. Jika semua materi pembelajaran ini

disampaikan kepada siswa tentu sangat sulit bagi mereka untuk menguasainya.

(20)

4

diajarkan termasuk untuk mengingat kembali isi materi pembelajaran yang pernah

dipelajari. Pembelajaran yang dikemukakan di atas kurang optimal dan tidak

terstruktur dengan baik dalam memori siswa, sehingga berakibat pada rendahnya

hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.

Kenyataan seperti yang dikemukakan di atas tampak dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 10 Medan, hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran ini masih dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat dari

data siswa di SMK Negeri 10 Medan masih banyak yang memperoleh nilai rendah

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yang disebabkan oleh berbagai

faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi hasil

belajar Pendidikan Kewarganegaraan.

Tabel 1.1. Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Semester No Mata Pelajaran Tahun Ajaran Nilai Rata-Rata KKM

1 PKn 2008/2009 68,00 70

2 PKn 2009/2010 65,64 70

3 PKn 2010/2011 69,21 70

4 PKn 2011/2012 70,05 70

Data SMKN 10 Medan, 2012

Nilai di atas merupakan bukti bahwa rendahnya hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan siswa. Karena itu perlu dilaksanakan strategi pembelajaran

tertentu agar lebih menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam usaha

meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang tinggi adalah

dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning),

(21)

5

siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah

murid mempelajari materi pokoknya. Pada prinsipnya, strategi talking stick

merupakan strategi pembelajaran interaktif karena menekankan pada keterlibatan

aktif siswa selama proses pembelajaran dan murni berorientasi pada aktivitas

individu siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan.

Di samping pemilihan strategi pembelajaran vang tepat, perolehan hasil

belajar suatu kegiatan pembelajaran yang dipengaruhi oleh kemampuan guru

dalam mengenal dan memahami karakteristik siswa. Seorang guru yang mampu

mengenali karakteristik siswa akan dapat membantu terselenggaranya proses

pembelajaran secara efektif yang memungkinkan peningkatan hasil belajar siswa.

Menurut Dick and Carey (1996), seorang guru hendaknya mampu untuk mengenal

dan mengetahui karakteristik siswa, sebab pemahaman yang baik terhadap

karakteristik siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar siswa.

Apabila seorang guru telah mengetahui karakteristik siswanya, maka selanjutnya

guru dapat menyesuaikannya dengan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

Salah satu karakteristik siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar

adalah gaya belajar. Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap

dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar merupakan

sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan bagi siapapun dalam

melaksanakan tugas belajarnya baik di rumah, di masyarakat, terutama di sekolah.

Siapapun dapat belajar dengan lebih mudah, ketika ia menemukan gaya belajar

yang cocok dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu gaya belajar siswa ini perlu

(22)

6

Ada tiga jenis gaya belajar yang kita ketahui yaitu gaya belajar kinestetik,

gaya belajar auditori, dan gaya belajar visual. Gaya belajar kinestik menggunakan

pendekatan yang fleksibel dalam pemecahan masalah sedangkan gaya belajar

auditori cenderung menggunakan pendekatan terfokus dari satu tinjauan yaitu

pandangan orang pada umumnya lewat langkah – langkah hierarkis, sedangkan

gaya belajar visual adalah gaya belajar yang menitikberatkan pada ketajaman

penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar

mereka paham, gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat

dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.

Ada dua hal penting yang mempengaruhi hasil belajar yaitu strategi

pembelajaran dan gaya belajar siswa. Bertolak dari uraian di atas, timbul pemikiran

bahwa perlunya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menarik untuk

mengatasi rendahnya hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yaitu dengan

mengubah strategi pembelajaran dan cara belajar siswa di dalam kelas dengan

memperhatikan gaya belajar siswa sebagai bagian integral dalam pembelajaran. Salah

satu strategi pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah

strategi pembelajaran talking stick, strategi ini menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerja sama dengan orang lain dengan bantuan tongkat. Sedangkan

strategi pembelajaran ekspositori menuntut siswa untuk berusaha mencari dan

memecahkan sendiri persoalan-persoalan yang di alami, bersifat kaku. Kesesuaian

strategi dan gaya belajar akan membuat siswa termotivasi dan meningkatkan hasil

(23)

7

Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai

pengaruh strategi pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran. Diharapkan dapat memperkokoh pencarian upaya

peningkatan kualitas pengajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan perlakuan di dalam penelitian ini

yang bias mengupayakan beberapa kemungkinan yang mempengaruhi

keberhasilan siswa dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Negeri 10

Medan. Masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: apa saja faktor yang

mempengaruhi belajar siswa SMK Negeri 10 Medan? Bagaimanakah belajar yang

efektif? Apakah perbedaan strategi pembelajaran yang diberikan berpengaruh

terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa? Bagaimanakah gaya

belajar siswa SMK Negeri 10 Medan? Apa strategi pembelajaran yang tepat

digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan

Kewargenaraan? Sejauh manakah tingkat gaya belajar siswa dalam mempelajari

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan? Apakah terdapat perbedaan hasil

belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dengan siswa yang diajar dengan

strategi pembelajaran talking stik? Apakah ada interaksi antara strategi

(24)

8

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan? Apakah ada peningkatan hasil belajar

dalam ranah kognitif tingkat pengetahuan, pemahaman, dan penerapan serta

analisa dalam pembelajaran PKn?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan

diatas dapat disimpulkan bahwa persoalan yang berkaitan dengan peningkatan

hasil belajar siswa sangat luas. Oleh karenanya dibutuhkan pembatasan masalah

supaya penelitian ini lebih khusus dan terfokus sesuai dengan tujuan. Pembatasan

masalah yaitu pada penggunaan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi

pembelajaran talking stick dan gaya belajar siswa dibatasi gaya belajar kinestetik

dan gaya belajar auditori dan hasil belajar dibatasi pada hasil belajar yang bersifat

kognitif yang dapat diukur dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.

D. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran talking stick lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang diajar dengan mengggunakan strategi pembelajaran

ekspositori?

2. Apakah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki gaya

belajar kinestetik lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki

(25)

9

3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam

mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh masukan tentang

efektifitas strategi pembelajaran talking stick. Sedangkan secara khusus penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh strategi pembelajaran talking stick dan ekspositori terhadap hasil

belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.

2. Pengaruh perbedaan gaya belajar kinestetik dan auditori terhadap hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan siswa.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar dalam

mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan

umumnya dan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada khususnya

baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat secara teoritis dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif mengenai pengaruh

strategi pembelajaran talking stick terhadap hasil belajar Pendidikan

(26)

10

2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru PKn dalam memahami

dinamika dan karakteristik siswa khususnya gaya belajar.

Manfaat penelitian secara praktis sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam

menambah wawasan kependidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan

sehingga nantinya dapat meningkatkan pelayanan dan pengajaran dalam

proses pembelajaran yang lebih baik kepada para peserta didik.

2. Memberikan data tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila menerapkan

strategi pembelajaran talking stick pada mata pelajaran PKn

3. Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para guru PKn dalam

memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki

(27)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian yang

telah dikemukakan dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran talking stick memperoleh hasil

belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang memiliki gaya belajar auditori.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar dalam

mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa, dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan

strategi pembelajaran talking stick atau strategi pembelajaran ekspositori yang

disesuaikan dengan gaya belajar siswa.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini memberikan implikasi terutama pada perencanaan dan

pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, peran guru dan

(28)

124

Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa hasil

belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran talking stick lebih tinggi daripada hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori,

dengan demikian agar para guru Pendidikan Kewarganegaraan memiliki

pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalam memilih strategi

pembelajaran, karena dengan adanya pengetahuan, pemahaman dan wawasan

tersebut, maka guru mampu menciptakan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan yang menarik dan efektif. Secara umum guru yang

mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih menggunakan

strategi pembelajaran ekspositori dalam menerapkan pembelajarannya. Salah

satunya dengan menggunakan buku teks sebagai sumber belajar, sehingga sulit

bagi siswa untuk menguasai ide-ide pokok dari materi yang diajarkan. Kesulitan

itu berkenaan dengan usaha memahami ide-ide pokok dari materi yang diajarkan

termasuk untuk mengingat kembali isi materi pembelajaran yang pernah

dipelajari.

Pemilihan strategi pembelajaran vang tepat, perolehan hasil belajar suatu

kegiatan pembelajaran yang dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengenal

dan memahami karakteristik siswa. Seorang guru yang mampu mengenali

karakteristik siswa akan dapat membantu terselenggaranya proses pembelajaran

siswa sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, efektif dalam

(29)

125

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa, guru

harus lebih kreatif menciptakan suasana belajar yang disuguhkan dengan

permainan-permainan yang menarik. Dengan strategi pembelajaran talking stick

yang melibatkan siswa secara langsung lebih membangkitkan semangat siswa

yang memiliki gaya belajar kinestetik, karena dalam pembelajaran dengan strategi

pembelajaran talking stick siswa dilibatkan langsung dalam permainan, sedangkan

guru hanya sebagai fasilitatator siswa akan lebih aktif dalam kelompoknya untuk

melaksanakan tugas dan bersifat kompetitif.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran talking

stick akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dari awal

sampai akhir dalam setiap tahapan pembelajaran dengan berbagai bentuk

aktivitas. Siswa akan turut menentukan kriteria keberhasilan kegiatan belajar

terutama apabila siswa dilibatkan secara aktif.

Strategi pembelajaran ekspositori yang digunakan dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa yang memiliki gaya belajar auditori juga

memberikan pengaruh positif, hal ini berarti strategi pembelajaran ekspositori

cocok dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa yang

memiliki gaya belajar auditori. Pada umumnya siswa yang memiliki gaya belajar

auditori sifatnya lebih senang mendengarkan penjelasan dari guru, menghapal dan

membaca keras.

Perbedaan gaya belajar siswa menuntut guru harus mengetahui dan

memahaminya sehingga dapat mendisain strategi pembelajaran pembelajaran

(30)

126

pembelajaran yang bervariasi, tidak memihak pada salah satu strategi

pembelajaran pembelajaran. Artinya sebelum guru mengajar, guru tersebut sudah

tahu karakter siswa, menyusun rancangan-rancangan, strategi pembelajaran

pembelajaran dan hal lain yang akan dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat dan simpulan diajukan beberapa saran

kepada :

1. Guru (Pendidik)

Sebaiknya guru mengetahui gaya belajar siswa, disarankan agar

melakukan tes gaya belajar. Bagi guru yang belum mengetahuinya pada awal

pertemuan disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran ekspositori,

selanjutnya dengan strategi pembelajaran talking stick, jika sudah mengetahui

disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran talking stick bagi siswa

yang memiliki gaya belajar kinestetik dan strategi pembelajaran ekspositori untuk

siswa yang memiliki gaya belajar auditoria tau mengkombinasikan kedua strategi

pembelajaran tersebut.

2. Peneliti

Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang

sejenis atau mereplikasi penelitian ini hendaknya memperhatikan

keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini agar hasil yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan, seperti melakukan kontrol terhadap variabel bebas di luar

(31)

127

eksternal eksperimen dapat semaksimal mungkin dihindari, memperbanyak

jumlah sampel agar hasil yang dicapai lebih memiliki kekuatan dalam

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Alauddin. 2008. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatip Tipe Tongkat Berbicara (Talking Stick) pada Murid Kelas III MI Bontocinde Kec. Pallangga Kab. Gowa.

Amiroh, 2009. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatip Tipe Tongkat Berbicara (Talking Stick) pada Murid Kelas VII SMP Bontocinde Kec. Pallangga kab. Gowa.

Arikunto, 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta

Azizah, 1998. Hasil belajar Biologi melalui penerapan satrategi talking stick Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa SMA NEGERI 5 SURAKARTA, Jurnal Pendidikan Biologi: FKIP Universitas Sebelas Maret.

Bloom, Benyamin S, 1986, Taxonomy of Education Objective, New York: Longman.

Budiningsih, C, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

David R. Krathwohl, A Revision of Bloom’s Taxonomy, An Overview (Ohio: Theory Into Practice, vol 41 number 4 : 2002)

De Porter, B & Hernacki, M. 2002. Quatum Teaching. Bandung: Kaifa

Departemen Pendidikan Indonesia. 2006. Materi Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. < http://www.depdiknas.info.ac.id/html,>, (diakses tanggal 18 Agustus 2012)

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Model pengembangan Silabus Mata pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PKn. Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Rumpun Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Balitbang Depdiknas.

Djamah Sopah, 2001, Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS, http://www.depdiknas.go.id./Jurnal/31/djamah sopah.htm.

(33)

129

Driscoll, M. P. (2000). Psycology of Learning For Instuction (2nd ed.). Needham Heights, MA : Allyn & Bacon

Eggen dan Kauchak (1997). Educational Psycology: Prentice Hall, New Jersey Gagne, Robert M. 1977. The Conditions of Learning. New York: Holt, Rinehart,

and Winston.

Gaya Belajar >> Macam-Macam Gaya Belajar | belajarpsikologi.com

Gobai, Yosep. 2005. “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar”. http://re-searchengines.com/art05- 94.html

Gulo, W, 2002, Metodologi Penelitian, Jakarta : Grasindo.

Gunawan, Adi W. 2006. Genius Learning Strategi. Jakarta: Pustaka Utama.

Haling, Abdul. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM

Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Hilgard, E.R., (1962), Introduction to Psychology, New York, US/Mountain

https://www.acaciart.com/stories/archive6.html. Diakses tanggal 1 Februari 2013.

http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick/.Diakses tgl 5 Jan 2013.

Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan penggunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmtrip, slide, film, video, Tv, dan penulisan naskah slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV.FIP-IKIP Malang.

Irwanto. 1997. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ismail. 2011. Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran..

http://ismailbugis.wordpress.com/2011/06/19/pengertian-strategi-pendekatan-model-teknik-dan-metode-pembelajaran/.Diakses1 maret 2012.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

(34)

130

Krathwohl. 2002. Theory Into Practice. Volome 41, Number 4. Ohio: State University College Of Education.

Meier. 2002. The Accelereted Learning. Bandung : Kaifa.

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Mochtar Buchari. 1986. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Tarsito.

Moeliono, Anton M. (ed). 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud

Mudhoffir. 1990. Proses Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Formal. Surabaya : Usaha Nasional.

Muhibbin Syah, 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyani dan Syaodih, N. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Nana Sudjana, 1996. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Nasution, S. 2011. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S.1984. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Nasution. 1972. Psikologi Pengajaran Nasional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nur Azizah Fadhillah. “Teori Pendidikan: Teori Perkembangan Sosial Kognitif Lev Vygotsky”. Online. http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/03/teori-pendidikan-teori-perkembangan-sosial-kognitif-lev-vygotsky/. Diakses 14 Desember 2011.

(35)

131

Panduan Lengkap KTSP. 2007.

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli | belajarpsikologi.com

Pidarta, Made. 1997. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran:Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Silberman, L Melvin . 2006. Active Learning. Bandung : Nusamedia

Slavin R., 1990, Cooperative Learning: Theory, Research and Practice, Englewoods Cliff, NJ: Prentice-Hall.

Smaldino, Sharon E., dan Deborah. 2011. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suherman, Erman dan Udin S 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumadi, Suryabrata. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruksional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suci, 2011. Peningkatan hasil belajar Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatip tipe tongkat berbicara (talking stick) pada murid kelas VIII SMP Negeri 3 Karangdowo.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Uno, Hamzah, 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

(36)

132

Wignyo, A. 2000. Style Learning. Jakarta: Blogsome [Online]. http://agussuwignyo.blogsome.com/2007/09/17/artikel-artikel-teaching-and-learning-styles/. [18 Agustus 2012].

Winkel W. S. 1983, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta: PT. Gramedia.

Winkel, W.S. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

www.ayip7miftah.wordpress.com

Gambar

Tabel   1.1.
Tabel 1.1. Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Semester

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan pendidikan berbasis karakter di TK Islam Terpadu Al- Qalam Kendari mengacu pada kurikulum nasional yang diintegrasikan dengan memasukkan pendidikan nilai

Karyawan dapat membantu pelanggan dalam mencari buku yang dicari dengan cepat dan mudah. VI.2

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui berapa besar pengaruh letak lokasi usaha serta kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di Dealer

Apabila terdapat keberatan atas penetapan penyedia barang/jasa tersebut diatas, kami memberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya

Dalam penyelesaian relokasi PKL di kota Kediri peran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi adalah fasilitator antara bidang Perdagangan dengan

Kabupaten Klaten mewakili karakteristik kebudayaan masyarakat pedalaman Jawa. Pada masyarakat di Kabupaten Demak dan Kabupaten Klaten yang merupakan representasi

Fasilitas terbaru tersebut adalah fasilitas pengaksesan data Visual Basic versi 6.0 kemampuan akan pengolahan database lebih canggih karena adanya aplikasi yang terbaru seperti

Therefore, for this project, we actually need to conduct feature development, then data merging and reorganizing, and then feature selection, which is to utilize all the