P
PE
EN
NG
GG
G
UN
U
NA
AA
AN
N
MO
M
OD
DE
EL
L
P
PE
EM
MB
BE
EL
LA
AJ
J
AR
A
RA
AN
N
C
CO
ON
NT
TE
EX
XT
TU
UA
AL
L
TE
T
EA
AC
CH
H
IN
I
NG
G
A
AN
ND
D
L
LE
EA
AR
RN
NI
IN
NG
G
(
(
CT
C
TL
L)
)
D
DA
AL
LA
AM
M
P
PE
EM
MB
BE
EL
LA
AJ
JA
AR
RA
A
N
N
G
GA
AY
YA
A
M
MA
AG
GN
NE
ET
T
UN
U
NT
TU
UK
K
ME
M
EN
NI
IN
NG
GK
K
AT
A
TK
KA
AN
N
H
HA
AS
SI
IL
L
B
BE
EL
LA
AJ
JA
AR
R
S
SI
I
SW
S
WA
A
DI
D
I
K
KE
EL
LA
A
S
S
V
V
S
SD
D
N
NE
EG
GE
ER
RI
I
0
0
57
5
7
74
7
45
5
S
SI
IM
MP
PA
AN
NG
G
M
MA
AN
NC
CA
ANG
NG
T
T.
.A
A
.
.
2
20
01
1
2/
2
/2
20
01
13
3
S
SKKRRIIPPSSII
D
DiiaajjuukkaannuunnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M
MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P
PaaddaaJJuurruussaannPPPPSSDDSS--11
O Olleehh::
ANWAR
SANUSI
GINTING
ANWAR SANUSI GINTING
N
NI
IM
M.
.
1
1
08
0
8
31
3
1
30
3
0
30
3
0
F
FA
AK
KU
UL
LT
TA
A
S
S
I
IL
LM
MU
U
P
PE
EN
ND
D
ID
I
D
IK
I
KA
AN
N
U
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia
dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dengan ridha-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang
berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) dalam Pembelajaran Gaya Magnet Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa di Kelas V SD Negeri 057745 Simpang Mancang T.A.
2012/2013” disusun sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami
berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan,
saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed.,
selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan PPSD-FIP UNIMED.
3. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada
penulis mulai dari awal penyusunan proposal, seminar proposal, melakukan
4. Bapak Drs. Wildansyah Lubis, M.Pd., Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd.,
dan Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd., selaku dosen penguji atau penyelaras
yang telah banyak memberikan saran, masukan dan arahan dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Potifar Pasu
Ginting dan Ibunda (Almh) Rohana Br. Sitepu yang telah banyak memberikan
bantuan baik materil maupun spritual serta do’a dan motivasi kepada ananda
selama menjalani studi hingga memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1
PGSD di Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Tenang Menanti, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 057745 Simpang
Mancang, dan Ibu Kamtini selaku mitra kolaborasi serta seluruh siswa-siswa
kelas V di SD Negeri 057745 Simpang Mancang yang telah banyak
membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
7. Terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian selama ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang namanya
tidak dapat disebutkan dalam ucapan ini. Semoga kebaikan yang diberikan
mendapatkan imbalan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga
masih jauh dari kesempurnaan, karenanya apabila terdapat kesalahan dan
kekhilafan baik dalam bentuk bahasa penyampaian, isi, teknik penulisan maupun
masih kurangnya nilai ilmiah dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman
dan kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
penulis sendiri, dan penulis ucapkan terima kasih. Kiranya Allah swt
melimpahkan karunia-Nya untuk kita semua, Amin.
Medan, Desember 2012 Penulis,
ABSTRAK
ANWAR SANUSI GINTING, NIM. 108313030, “Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Pembelajaran Gaya Magnet Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas V SD Negeri 057745 Simpang Mancang T.A. 2012/2013”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar sains siswa. Proses pembelajaran sains yang dilakukan guru masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan pemberian tugas yang kegiatannya lebih berpusat pada guru. Guru juga jarang menggunakan alat peraga atau media pembelajaran dalam mengajarkan konsep-konsep sains serta kurang melibatkan siswa aktif dalam belajar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) dalam pembelajaran gaya magnet dapat meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas V SD Negeri 057745 Simpang Mancang T.A. 2012/2013. Penelitian termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan SD Negeri 057745 Simpang Mancang Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat selama 2 bulan. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas V SD Negeri 057745 Simpang Mancang Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 1 kelas yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dan lembar format observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menujukkan bahwa dari hasil pretes diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 30,78 dengan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 0%. Setalah dilakukan tindakan siklus I, dari hasil postes siklus I rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi rata-rata sebesar 67,03 dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 65,5%. Pada siklus I hanya 65,6% siswa yang dinyatakan tuntas sehingga secara klasikal siswa dinyatakan belum mencapai ketuntasan belajar secara optimal, sehingga masih perlu dilakukan perbaikan dan pengembangan pada siklus II agar diperoleh hasil belajar yang optimal. Selanjutnya setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, dari hasil postes siklus II rata-rata hasil belajar siswa kembali meningkat menjadi rata-rata sebesar 83,91 dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 90,6%. Hasil postes siklus II terdapat 90,6% siswa yang dinyatakan tuntas belajar, sehingga secara klasikal siswa dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar sehingga tidak perlu lagi dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 4
1.3.Batasan Masalah ... 4
1.4.Rumusan Masalah ... 5
1.5.Tujuan Penelitian ... 5
1.6.Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
2.1.Kerangka Teori ... 6
2.1.1.Pengertian Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 6
2.1.2.Prinsip Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 8
2.1.3.Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 10
2.1.4.Pengertian Belajar ... 12
2.1.5.Pengertian Hasil Belajar Sains ... 13
2.2.Kerangka Berpikir ... 15
2.3.Hipotesis Tindakan... 16
BAB III METODE PENELITIAN ... 17
3.1.Jenis Penelitian ... 17
3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
3.3.Subjek dan Objek Penelitian ... 17
3.5.Desain Penelitian ... 18
3.6.Prosedur Penelitian ... 19
3.7.Teknik Pengumpulan Data ... 22
3.8.Teknik Analisis Data ... 23
3.9.Jadwal Penelitian ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25
4.1.Hasil Pretes ... 25
4.2.Hasil Siklus I ... 27
4.2.1.Perencanaan Siklus I ... 27
4.2.2.Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 28
4.2.2.1.Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama Siklus I ... 28
4.2.2.2.Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Kedua Siklus I ... 30
4.2.2.3.Pelaksanaan Postes Siklus I ... 32
4.2.3.Observasi Siklus I ... 34
4.2.3.1.Hasil Observasi Pertemuan Pertama Siklus I ... 34
4.2.3.2.Hasil Observasi Pertemuan Kedua Siklus I ... 37
4.2.4.Refleksi Siklus I ... 39
4.3.Hasil Siklus II ... 41
4.3.1.Perencanaan Siklus II ... 41
4.3.2.Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 41
4.3.2.1.Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama Siklus II ... 41
4.3.2.2.Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Kedua Siklus II ... 44
4.3.2.3.Pelaksanaan Postes Siklus II ... 46
4.3.3.Observasi Siklus II ... 48
4.3.3.1.Hasil Observasi Pertemuan Pertama Siklus II ... 48
4.3.3.2.Hasil Observasi Pertemuan Kedua Siklus II ... 50
4.3.4.Refleksi Siklus II ... 51
4.4.Pembahasan ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
5.1.Kesimpulan ... 57
5.2.Saran ... 57
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Hasil Belajar Sains Siswa Kelas V SD Negeri 057745 Simpang
Mancang Semester Genap T.A. 2011/012 ... 1
Tabel 2: Jadwal Kegiatan Penelitian ... 24
Tabel 3: Nilai Pretes Siswa Kelas V Pada Materi Gaya Magnet ... 26
Tabel 4: Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Pretes ... 27
Tabel 5: Nilai Postes Siklus I Siswa Kelas V Pada Materi Gaya Magnet ... 33
Tabel 6: Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Postes Siklus I ... 34
Tabel 7: Hasil Observasi Kegiatan Guru Selama Pertemuan Pertama Siklus I ... 35
Tabel 8: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Pertemuan Pertama Siklus I ... 36
Tabel 9: Hasil Observasi Kegiatan Guru Selama Pertemuan Kedua Siklus I ... 37
Tabel 10:Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Pertemuan Kedua Siklus I ... 38
Tabel 11:Nilai Postes Siklus II Siswa Kelas V Pada Materi Gaya Magnet .... 47
Tabel 12:Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Postes Siklus II ... 48
Tabel 13:Hasil Observasi Kegiatan Guru Selama Pertemuan Pertama Siklus II ... 48
Tabel 14:Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Pertemuan Pertama Siklus II ... 49
Tabel 15:Hasil Observasi Kegiatan Guru Selama Pertemuan Kedua Siklus II ... 50
Tabel 16:Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Pertemuan Kedua Siklus II ... 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Desain PTK Model Hopkins ... 19
Gambar 2: Lokasi Penelitian SD Negeri 057745 Simpang Mancang Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat ... 25
Gambar 3: Peneliti sedang menjelaskan materi gaya magnet dan melakukan tanya jawab bersama siswa membasah tentang benda-benda yang memiliki sifat magnetis dan tidak magnetis ... 29
Gambar 4: Peneliti sedang menjelaskan materi gaya magnet, membimbing siswa melakukan percobaan tentang kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda dan membimbing siswa mendiskusikan hasil percobaan yang telah dilakukan ... 31
Gambar 5: Peneliti membimbing tiap kelompok melakukan percobaan dan mendiskusikan hasil percobaan yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pengarah serta membimbing siswa dalam diskusi kelas ... 42
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan
Pertama Siklus I ... 60
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Kedua Siklus I ... 64
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Pertama Siklus II ... 68
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Kedua Siklus II ... 72
Lampiran 5: Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 76
Lampiran 6: Soal Tes Awal (Pretes) ... 81
Lampiran 7: Soal Postes Siklus I ... 85
Lampiran 8: Soal Postes Siklus II ... 89
Lampiran 9: Hasil Observasi Kegiatan Guru Selama Proses Pembelajaran ... 93
Lampiran 10:Hasil Observasi Kegiatan/Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran ... 97
Lampiran 11:Hasil Tes Awal (Pretes) Siswa ... 101
Lampiran 12:Hasil Postes Siklus I ... 102
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Inti pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tersebut sangat menentukan kesuksesan
guru dan sekolah dalam melaksanakan pendidikan. Sebaliknya ketidakberhasilan guru dan sekolah ditunjukkan oleh buruknya kegiatan belajar mengajar. Salah satu
indikator keberhasilan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar siswa dapat diukur dari evaluasi yang dilakukan guru sebagai puncak proses belajar yang dialami siswa termasuk
dalam belajar IPA atau sains.
Namun kenyataan yang ada menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar sains siswa masih belum optimal dan sangat rendah. Hasil observasi awal peneliti
di SD Negeri 057745 Simpang Mancang, berdasarkan daftar kumpulan nilai (DKN) siswa diperoleh bahwa hasil belajar sains siswa kelas V pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 masih sangat rendah.
Tabel. 1
Hasil Belajar Sains Siswa Kelas V SD Negeri 057745 Simpang Mancang Semester Genap T.A. 2011/012
No. Nilai Jumlah Siswa
1 55 2
2 58 4
3 60 5
4 62 7
5 65 9
6 68 3
7 70 1
8 75 1
Rata-rata Nilai 62,8
2
Berdasarkan Tabel 1 di atas diperoleh bahwa rata-rata nilai hasil belajar
sains siswa sebesar 62,8. Dari 32 siswa, sebanyak 18 siswa atau 56,2% dinyatakan
belum tuntas dalam belajar dengan nilai kurang dari 65 (65 adalah KKM mata
pelajaran sains di SD Negeri 057745 Simpang Mancang) sementara hanya 14
siswa atau 43,8% yang dinyatakan tuntas belajar dengan nilai ≥ 65. Data tersebut
menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang materi-materi sains masih sangat
rendah dan belum sesuai dengan harapan atau masih di bawah KKM yang
ditentukan sekolah.
Pada hakikatnya IPA atau sains merupakan ilmu yang besar perannya
dalam pendidikan, di samping itu juga belajar sains sangat bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari. Proses belajar mengajar sains lebih ditekankan pada
pendekatan keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,
membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang
akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Namun kenyataan yang ada di SD Negeri 057745 Simpang Mancang
pembelajaran sains masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan
pemberian tugas yang kegiatannya lebih berpusat pada guru. Guru menjelaskan
materi sains hanya sebatas produk bagaimana agar siswa dapat memperoleh nilai
yang baik dalam sains sebatas ingatan, pemahaman, dan sedikit proses di mana
guru jarang melibatkan siswa aktif dalam belajar. Guru juga jarang menggunakan
alat peraga atau media pembelajaran dalam mengajarkan konsep-konsep sains.
Aktivitas siswa dalam belajar sains sebatas mendengarkan penjelasan guru,
bertanya jika diminta guru, mencatat hal-hal penting dari apa yang ditulis guru di
3
Pembelajaran IPA atau sains yang baik harus mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari siswa. Untuk itu, dituntut guru yang kreatif dalam mengembangkan metode pengajaran dan mampu melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat sehingga siswa
dapat memahami materi yang sedang dipelajari dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang dianggap paling tepat untuk
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan
metode pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL).
CTL merupakan mukanya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), artinya CTL merupakan salah
satu metode yang dapat diandalkan dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan KBK atau KTSP. Model pembelajara ini membuat siswa
terlibat aktif dalam kegiatan bermakna yang diharapkan dapat membuat siswa
untuk mampu mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di kelas dengan
konteks dalam dunia nyata. Pembelajaran dengan menggunakan model CTL akan
mampu memotivasi siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang diperoleh di
kelas dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga materi
pelajaran yang telah dipelajari siswa dapat diingat dalam jangka panjang.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti termotivasi melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam Pembelajaran Gaya Magnet Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas V SD Negeri 057745 Simpang
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar sains siswa.
2. Pemahaman siswa tentang materi-materi sains masih sangat rendah.
3. Proses pembelajaran sains masih didominasi oleh penggunaan metode
ceramah dan pemberian tugas yang kegiatannya lebih berpusat pada guru.
4. Guru menjelaskan materi sains hanya sebatas produk (ingatan dan
pemahaman) dan sedikit proses.
5. Guru juga jarang menggunakan alat peraga atau media pembelajaran dalam
mengajarkan konsep-konsep sains
6. Guru kurang melibatkan siswa aktif dalam belajar.
7. Aktivitas siswa dalam belajar sains sebatas mendengarkan penjelasan guru,
bertanya jika diminta guru, mencatat hal-hal penting dari apa yang ditulis guru
di papan tulis, dan menghafal.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat banyak masalah yang diidentifikasi, maka perlu dilakukan
pembatasan masalah agar masalah yang diteliti lebih terarah. Masalah yang diteliti
dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran sains materi pokok gaya magnet di Kelas V SD Negeri 057745 Simpang
5
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penggunaan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran gaya
magnet dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 057745
Simpang Mancang T.A. 2012/2013?”.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
pembelajaran gaya magnet dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD
Negeri 057745 Simpang Mancang T.A. 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:
1. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa menjadi lebih baik setelah diajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL).
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan umpan balik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran gaya magnet dengan
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). 3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang dilakukan guru di
dalam kelas sebagai upaya meningkatkan hasil dan ketuntasan belajar siswa. 4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan kajian maupun refrensi untuk
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil temuan penelitian disimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada
pembelajaran gaya magnet dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD
Negeri 057745 Simpang Mancang TA 2012/2013. Peningkatan hasil belajar sains
siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
1. Dari hasil pretes diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 30,78 dengan
persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 0%.
2. Setelah dilakukan tindakan siklus I, dari hasil postes siklus I rata-rata hasil
belajar siswa meningkat menjadi rata-rata sebesar 67,03 dengan persentase
ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 65,5%.
3. Selanjutnya setelah dilakukan pada siklus II, dari hasil postes siklus II
rata-rata hasil belajar siswa kembali meningkat menjadi rata-rata-rata-rata sebesar 83,91
dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 90,6%.
5.2. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada siswa disarankan untuk selalu semangat mengikuti proses
pembelajaran di dalam kelas, aktif berdiskusi, tidak malu atau takut bertanya
kepada guru jika ada hal-hal yang masih kurang dimengerti dan lebih berani
atau tidak takut untuk mengemukakan ide atau pendapat serta saling
58
2. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran sains, oleh karena itu peneliti menyarakan kepada
guru untuk dapat menggunakan model pembelajarn CTL pada pembelajaran
sains di dalam kelas agar siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
3. Agar penggunaan model pembelajaran CTL dapat dilakukan dengan efektif
dan efisien, maka peneliti juga menyarankan kepada guru untuk menyusun
perencanaan yang baik terutama menentukan langkah-langkah pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan model pembelajaran CTL dan disarankan untuk
lebih melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran terutama
dalam melakukan percobaan (pemodelan dan inkuiri) dan membimbing siswa
mendiskusikan hasil temuan yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan
dan memfasilitasi diskusi kelas dengan memberikan kesempatan kepada siswa
bertanya maupun mengungkapkan pendapat mereka.
4. Kepada kepala sekolah, peneliti berharap untuk lebih memperhatikan
ketersediaan sarana dan prasarana maupun fasilitas belajar seperti ketersediaan
alat dan bahan untuk percobaan atau praktikum sehingga proses pembelajaran
yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas jadi lebih bermakna dan
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.
5. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini
agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan masukan maupun reformasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam
kesuksesan pembelajaran di dalam kelas maupun dalam meningkatkan hasil
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi
Mata Pelajaran Sains SD & MI, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang
Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri., dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,
Jakarta: Kencana.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suharsimi, Arikunto., Suhardjono dan Supardi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana.
Yamin, Martinis. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi
KTSP dan UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: