PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN PENEMPATAN DAN
PENYALURAN MELALUI TEKNIK
HOMEROOM
TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN SISWA
KELAS X SMA NEGERI 1 PERCUT
SEI TUAN TAHUN AJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Konseling
Oleh:
MARLIM RABBIL LIMBONG NIM : 109151033
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah peneliti haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan banyak nikmat kepada penulis, kesehatan, rahmat, serta karunianya
diberikan petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“Pengaruh Pemberian Layanan Penempatan dan Penyaluran Melalui Teknik Homeroom
Terhadap Pemilihan Jurusan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun
Ajaran 2012-2013”, dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menemui hambatan dan rintangan
dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri, meskipun penulisan skripsi ini
masih memiliki kekurangan dan kelemahan, baik sistematika penulisan maupun
penggunaan bahasanya. Namun berkat bimbingan, saran dan kritik dari Dosen
Pembimbing Skripsi, ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd. yang telah membimbing,
memberikan masukan kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Bapak
Prof. Dr. Yusnadi,M.S sebagai Pembantu Dekan I.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan, kepada Ibu. Dra Nurarjani, M.Pd. sebagai Sekretaris Jurusan
iii
4. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd. , Ibu Dra. Pastiria Sembiring M.Pd. dan Ibu
Dra.Zulhaini S. selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah
memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti ketika mengikuti
pendidikan Bimbingan dan Konseling di FIP Unimed.
6. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas
kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.
7. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan dan seluruh Bapak dan ibu
guru yang mengajar di sekolah tersebut, terima kasih atas kerja sama yang telah
diberikan selama penulis melakukan penelitian.
8. Teristimewa Kepada ibu Yustini selaku Koordinator BK, serta Seluruh Guru
BK/Konselor sekolah SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, yang telah banyak membantu
penulis demi kelancaran dalam melaksanakan penelitian.
9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Ayahanda Drs. Marda Limbong, S.Ag.
dan Ibunda Nursaina Naibaho tersayang, selaut kasih sayang yang tak bertepian
karena telah melahirkan, membesarkan, mendidik serta membiayai penulis sehingga
pada tahap semangat, pengorbanan, susah payah serta kasih sayang yang telah
dicurahkan akan tetap disanjung dan dihargai untuk selamanya.terima kasih atas
kasih sayang, dukungan, motivasi serta doa yang diberikan kepada ananda sehingga
ananda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
10. Kepada saudara-saudariku tercinta Rini Marlina Limbong, Mori, Adi, Aban dan Ina,
yang memberikan dukungan kepada penulis selama studi di Universitas Negeri
iv
11. Teristimewa buat seorang yang telah menjadi teman sekaligus kekasih hidupku
Ranti Fitriani, yang setia, sabar, serta banyak memberikan motivasi, semangat dan
doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Buat sahabat-sahabatku Gusman Lesmana, Hermawan Syahputra, Meka Pratika,
Zakia Balqis yang selalu mendampingi penulis baik suka dan duka.
13. Rekan–rekan mahasiswa Jurusan PPB/BK FIP Universitas Negeri Medan,
khususnya kelas Reguler A PPB-BK stambuk 2009 yang telah membantu penulis
baik moril maupun material sehingga selesainya skripsi ini.
14. Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada adinda siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan yang telah membantu penulis dalam penelitian.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam
penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan
baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis mengucapkan
terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.
Medan, Juli 2013
Penulis,
MARLIM RABBIL LIMBONG
i
ABSTRAK
MARLIM RABBIL LIMBONG. NIM : 109151033. Pengaruh Pemberian Layanan Penempatan dan Penyaluran Melalui Teknik Homeroom Terhadap Pemilihan Jurusan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh positif pemberian layanan penempatan dan penyaluran melalui teknik homeroom terhadap pemilihan jurusan siswa kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012-2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif antara layanan penempatan dan penyaluran melalui teknik homeroom terhadap kemampuan pemilihan jurusan siswa kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012-2013.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 32 siswa (satu satuan kelas). Jadi subyek dalam penelitian ini diambil 32 orang siswa. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu, yakni penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pre-test dan post-test. Pre-test diberikan sebelum dilakukan bimbingan karir dan post-test diberikan setelah dilakukan bimbingan karir. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket tertutup dengan 4 pilihan jawaban yang mengacu kepada skala Likert. Teknik analisis data menggunakan rumus uji t.
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ……….. i
KATA PENGANTAR ……… ii
DAFTAR ISI ……….. v
DAFTAR LAMPIRAN ………..………... viii
DAFTAR TABEL ……… x
DAFTAR GAMBAR ………. xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… …… 1
1.2 Identifikasi Masalah ………. 6
1.3 Batasan Masalah ……….. 7
1.4 Rumusan Masalah ………….………... 8
1.5 Tujuan Penelitian ………. 8
1.6 Manfaat Penelitian ………….……….. 8
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis………... 10
2.1.1 Konsep Layanan Penempatan dan Penyaluran A. Pengertian Layanan Penempatan dan Penyaluran…….. 10
B. Indikator Layanan Penempatan dan Penyaluran ……… 12
C. Tujuan dan Fungsi Layanan Penempatan dan Penyaluran 12 D. Materi Layanan Penempatan dan Penyaluran ….……… 15
vi
F. Teknik Layanan Penempatan dan Penyaluran …….….... 19
G. Kegiatan Pendukung Layanan Penempatan dan Penyaluran 20 H. Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran .…… 22
2.1.2 Konsep Teknik Homeroom A. Pengertian Teknik Homeroom ……… 25
B. Tujuan Teknik Homeroom ……….. 27
C. Prosedur Pelaksanaan Layanan dengan Teknik Homeroom 28 D. Kelebihan Teknik Homeroom ...………. 28
2.1.3 Konsep Pemilihan Jurusan A. Pengertian Pemilihan Jurusan …...………. 29
B. Hal yang Menentukan Pemilihan Jurusan ……...……….. 30
C. Tujuan Penjurusan …………...……….. 33
D. Syarat Pemilihan Jurusan ………..……… 34
2.1.4 Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran melalui Teknik Homeroom terhadap Pemilihan Jurusan …...……… 36
2.2 Kerangka Konseptual ……….. 45
3.4 Operasional Variabel Penelitian ………. 49
3.4.1 Variabel Penelitian ………. 49
3.4.2 Definisi Operasional .……….. 49
vii
3.6 Teknik Pengumpulan Data ………..…… 51
3.6.1 Angket ………...…… 51
3.6.2 Pengembangan Instrumen Penelitian ………..…… 51
3.7 Teknik Analisis Data ………...… 54
3.7.1 Uji Coba Instrumen Penelitian ………..….… 54
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 56
3.8.1 Lokasi Penelitian ………...……… 56
3.8.2 Waktu Penelitian ………..…………... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………..……… 57
4.2 Persiapan Penelitian …….………...……… 58
4.3 Pelaksanaan Penelitian... ...………... 59
4.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data …….………... 60
4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian …….………... 61
4.6 Uji Hipotesis …….………...………...…… 64
4.7 Pembahasan Penelitian …….………...………... 64
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...…....……… 67
5.2 Saran...………....……… 68
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert …………..……….. 51
Table 3.2 Kisi-kisi Angket Pemilihan Jurusan ………..………. 52
Table 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ……….….….. 59
Table 4.2 Hasil Pre Test (sebelum diberikan layanan) ………...…… 61
Table 4.3 Hasil Post Test (setelah diberikan layanan) ………..….…. 62
Table 4.4 Deskripsi data Pre Test dan Post Test ………...……….…. 63
Tabel 1 Sebaran Data Uji Coba Angket Pemilihan Jurusan ...………..…….. 76
Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Pemilihan Jurusan ...…... 80
Tabel 3 Perhitungan Reliabilitas Angket Pemilihan Jurusan ...……...……… 83
Tabel 4 Sebaran Data Penelitian Pre Test ...………...……. 88
Tabel 5 Sebaran Data Penelitian Post Test ...…………...…. 91
Tabel 6 Perhitungan Data Pre-Test Pemilihan Jurusan ... 93
Tabel 7 Perhitungan Data Post-Test Pemilihan Jurusan ... 96
Tabel 8 Tabulasi Data Penelitian ... ...…………...…. 99
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Plank SMAN 1 Percut Sei Tuan ...……… 108
Gambar 2 : Halaman Lokasi Penelitian SMAN 1 Percut Sei Tuan ………. 108
Gambar 3 : Halaman Lokasi Penelitian SMAN 1 Percut Sei Tuan ….……… 108
Gambar 4 : Peneliti Menginstruksikan tentang Angket …...…….………….. 108
Gambar 5 : Siswa sedang Memperhatikan Instruksi dari Peneliti ……..…………. 109
Gambar 6 : Siswa sedang mengerjakan angket Pre-test …………...……... . 109
Gambar 7 : Peneliti sedang Memberikan Layanan ………... 109
Gambar 8 : Siswa ingin Memberikan Pendapat/bertanya ……….…….. 109
Gambar 9 : Suasana Pemberian Layanan …...……….……. 110
Gambar 10 : Siswa dalam Suasana Games Keakraban ………...……. 110
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Uji Coba Instrumen Penelitian ………....………... 72
Lampiran 2 : Sebaran Data Uji Coba Angket Pemilihan Jurusan …....….…... 76
Lampiran 3 : Perhitungan Validitas Angket Pemilihan Jurusan …....……... 79
Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Angket Pemilihan Jurusan …..……... 82
Lampiran 5 : Instrumen Penelitian setelah Valid ……..…... 86
Lampiran 6 : Sebaran Data Penelitian Pre-Test …..……... 89
Lampiran 7 : Sebaran Data Penelitian Post-Test ………... 91
Lampiran 8 : Perhitungan Data Pre-Test Pemilihan Jurusan ………... 93
Lampiran 9 : Perhitungan Data Post-test Pemilihan Jurusan ... 96
Lampiran 10 : Tabulasi Data Penelitian ……....…... 99
Lampiran 11 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standart Deviasi (SD) Pre-Test 101 Lampiran 12 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standart Deviasi (SD) Post-Test 103 Lampiran 13 : Pengujian Hipotesis ………... 105
Lampiran 14 : Foto Dokumentasi Penelitian ………... 105
Lampiran 15 : RPLBK
Lampiran 16 : Tabel Distribusi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah
pasti akan menghadapi penjurusan sesuai dengan yang ada di sekolahnya
masing-masing. Pemilihan jurusan ini pun dalam pelaksanaannya ditetapkan oleh berbagai
pihak. Ada yang ditetapkan oleh pihak sekolah, ada yang oleh anak yang
bersangkutan, ataupun dari pihak orang tua sendiri yang meminta kepada pihak
sekolah. Sekolah yang berperan sebagai wadah pendidikan dan pengetahuan,
biasanya menetapkan jurusan berdasarkan nilai yang diperoleh setiap siswa dari
mata pelajaran yang diberikan. Siswa sendiri biasanya menentukan jurusan yang
diinginkan bisa berdasarkan kemauan sendiri, kecenderungan pemilihan dari
teman-teman dekat, ataupun arahan dari orang tua atau keluarga. Sedangkan pihak
orang tua biasanya berdasarkan dari pengalaman orang tua, pekerjaan orang tua,
atau gengsi maupun trend yang sedang terjadi.
Sudah menjadi masalah umum yang dialami siswa SMA saat ini mengenai
pemilihan jurusan. Memilih jurusan ini menjadi faktor yang penting karena
berkaitan dengan masa depan siswa. Permasalahan memilih jurusan di bangku
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah merupakan problematika tersendiri
bagi siswa SMA/MA, terutama siswa kelas X semester 2. Sebab pelaksanaan
2
penentuan IPA, IPS, Bahasa, dan jurusan lain dilakukan akhir semester 2 (dua)
kelas X.
Akibat yang fatal dan paling mengkhawatirkan akan muncul adalah siswa
ditempatkan pada jurusan yang belum tentu ia minati, belum tentu ia memiliki
potensi pada bidang tersebut, ataupun ketidaktahuan dan bahkan keterpaksaan
untuk menjalankannya. Tidak jarang, penjurusan siswapun didasarkan pada nilai
serta bakat dan minat anak. Belum bisa menjamin nilai yang tinggi menunjukkan
minat yang tinggi pula dari seseorang. Belum tentu juga kemampuan seorang
siswa dalam mengikuti dan memperoleh hasil yang baik dalam suatu jurusan
menunjukkan bakat dari siswa tersebut. Dan sebaliknya, nilai yang jelek belum
berarti dia tidak memiliki potensi pada bidang tersebut. Menurut observasi awal
peneliti di SMAN 1 Percut Sei Tuan, jika diperhatikan menjelang kenaikan kelas
dari kelas X ke kelas XI, ketika siswa mulai dihadapkan pada pemilihan jurusan,
tidak sedikit ditemui siswa, bahkan orang tuanya mengalami kebingungan pada
saat seperti ini, dan tidak jarang pula akhirnya pemilihan jurusan itupun tidak
didasarkan pada perhitungan-perhitungan yang obyektif dan rasional, berakibat
siswa menjadi ikut-ikutan teman dekat, siswa memilih jurusan yang tidak
diminati, karena berpandangan bahwa jurusan tertentu lebih terkenal dari pada
jurusan yang lain.
Pada hakikatnya penjurusan diperkenalkan sebagai upaya untuk lebih
mengarahkan siswa berdasarkan minat dan kemampuan akademiknya terhadap
satu bidang jurusan yang paling cocok dengan karakteristik dirinya. Penjurusan di
3
perjalanan menggapai cita-cita. Salah memilih jurusan bisa membuat siswa
frustasi dan tentu mengganggu perkembangan kepribadiannya. Pengarahan sejak
dini ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa memilih bidang ilmu yang akan
ditekuninya.
Yang penting untuk dipikirkan saat ini adalah apakah penjurusan di SMA
sudah efektif, terutama jika dipandang dari sudut kepentingan siswa. Sebagaimana
disebutkan dalam UU Sisdiknas 2003 (2008:11) tentang “tujuan pendidikan
menengah ada 2 arahan yaitu mempersiapkan siswa ke jenjang Perguruan Tinggi,
dan untuk terjun ke masyarakat (bekerja)”.
Menurut pemaparan Sukardi (2008:1):
Istilah bimbingan konseling sudah sangat popular dewasa ini, dan bahkan sangat penting peranannya dalam sistem pendidikan kita dewasa ini. Ini semua terbukti karena bimbingan konseling telah dimasukkan ke dalam kurikulum dan bahkan merupakan ciri khas dari kurikulum SLTP dan SMU tahun 1975, 1984, dan 1994 di seluruh Indonesia.
Pakar bimbingan lain mengungkapkan bahwa “bimbingan adalah suatu
proses pemberian bantuan yang dilakukan secara berkesinambungan dan
sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian
dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya”
Menurut Surya (dalam Sukardi 2008:2). Sedangkan Willis (2010:18)
mendefenisikan “konseling adalah upaya bantuan yang diberikan seorang
pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu yang
4
mampu mengatasi masalahnya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang selalu berubah”.
Bimbingan konseling merupakan bagian integral dari program pendidikan
di sekolah. Prayitno (2001:84) salah satu bidang layanan konseling yaitu layanan
penempatan dan penyaluran, “yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra
kurikuler sesuai dengan potensi, bakat dan minat, serta kondisi pribadinya”.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 26 ayat 2 (2008:73) mengemukakan bahwa “standar kompetensi lulusan
pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”.
Sehingga untuk mengatasi masalah pemilihan jurusan ini secara optimal,
maka diadakan program layanan penempatan dan penyaluran dalam pemilihan
jurusan. Hal ini sejalan dengan argumen Hallen (2005:78):
Melalui layanan penempatan dan penyaluran ini memberi kemungkinan kepada siswa berada pada posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan/karir, kegiatan ekstrakurikuler, program latihan dan pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi fisik dan psikisnya.
Hakekat layanan penempatan dan penyaluran ini pada kurikulum SMA
memberi tekanan utama pada penyiapan siswa untuk memilih jurusan dan
5
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Begitu pentingnya
layanan penempatan dan penyaluran di tingkat Sekolah Menengah Atas dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan memilih jurusan, serta dapat memberikan gambaran
dan harapan yang akan dicapai oleh siswa di masa yang akan datang di dunia
karirnya, sehingga diharapkan lulusan SMA yang siap kerja dan memiliki sikap
kemandirian yang dapat diandalkan serta mampu untuk menghadapi persaingan
era globalisasi dan tantangan masa depan. Dengan kondisi yang demikian
diharapkan layanan penempatan dan penyaluran terhadap pemilihan jursan di
SMA dapat terus terlaksana dan semakin ditingkatkan dari tahun ke tahun ajaran,
agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien serta mampu meningkatkan human
resources (sumber daya manusia) untuk bersaing baik di tingkat nasional maupun
internasional.
Peserta didik sudah pasti akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih
tinggi dan juga ada yang memilih memasuki dunia kerja ketika mereka sudah
lulus dari bangku sekolah. Maka kondisi yang kita ketahui saat ini adalah banyak
permasalahan di antara peserta didik mereka belum memahami dengan jelas akan
orientasi karir yang baik yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Alas an
inilah yang menguatkan perlunya layanan penempatan dan penyaluran diberikan
kepada peserta didik dengan tujuan membantu mereka agar memperoleh tempat
yang sesuai untuk mengembangkan diri secara maksimal.
Bimbingan kelompok termasuk ke dalam salah satu jenis layanan dalam
bimbingan konseling. Terdapat beberapa metode atau teknik yang dapat dilakukan
6 Menurut Tohirin (2008:290):
Homeroom dilakukan di luar jam pelajaran dengan menciptakan
kondisi ruangan atau kelas seperti suasanan di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan menyenangkan bagi siswa. Dengan kondisi tersebut siswa dapat mengutarakan perasaannya dengan nyaman seperti di rumah sehingga timbul suasana keakraban.
Dijelaskan oleh Romlah (2006:123) “teknik homeroom adalah teknik
penciptaan suasana kekeluargaan yang digunakan untuk mengadakan pertemuan
dengan sekelompok siswa di luar jam-jam pelajaran dalam suasana kekeluargaan,
dan dipimpin oleh guru atau konselor”.
Menurut Winkel & Hastuti (2007:561) juga mengemukakan:
Homeroom yaitu di sekolah-sekolah menengah sejumlah siswa
yang berasal dari berbagai satuan kelas dan tingkatan kelas, berkumpul di ruang tertentu sebelum pelajaran dimulai dan seseudah pelajaran selesai. Mula-mula pembentukan kelompok ini dimaksudkan untuk mengurus kepentingan administrasi persekolahan, tetapi kemudian mulai dikembangkan sebagai satuan-satuan yang terlibat dalam kegiatan bimbingan kelompok, di bawah tanggung jawab seorang Homeroom teacher.
Dengan demikian, atas dasar pemikiran tersebut, merupakan suatu alasan
yang sangat mendasar apabila penulis membahas permasalahan tersebut dalam
skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pemberian Layanan Penempatan Dan Penyaluran Melalui Teknik Homeroom Terhadap Pemilihan Jurusan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis
7
1. Masih ditemukan siswa yang bingung tentang pilihan jurusan yang akan
dipilih.
2. Masih ada siswa memasuki jurusan yang tidak diminati dan tidak memiliki
potensi pada jurusan yang dimasuki.
3. Siswa menentukan jurusannya atas dasar keinginan sendiri karena memiliki
pandangan ada satu jurusan tertentu yang terbaik.
4. Masih ada siswa yang memilih jurusannya karena ikut-ikutan teman dekat dan
suruhan dari orang tua.
5. Siswa masih bingung apakah jurusan yang dipilih akan sesuai dengan jenjang
karirnya di masa depan.
6. Tehnik pemilihan jurusan siswa di sekolah masih ditentukan hanya
berdasarkan pada nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran tertentu tanpa
melibatkan siswa secara langsung.
7. Proses pemilihan jurusan belum didasarkan pada perhitungan objektif dan
rasional dari keadaan siswa yang sebenarnya.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk mencegah luasnya
permasalahan, maka penulis hanya membatasi pokok permasalahan yaitu tentang
pengaruh layanan penempatan dan penyaluran melalui teknik homeroom terhadap
pemilihan jurusan siswa kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran
8
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis perlu
menuangkan dalam suatu rumusan yang jelas untuk memberikan arah terhadap
masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah itu adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh layanan penempatan dan penyaluran melalui teknik
homeroom terhadap pemilihan jurusan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka tujuan
penulis mengadakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh layanan penempatan dan penyaluran melalui
teknik homeroom terhadap pemilihan jurusan siswa kelas X di SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka adapun manfaat dan
kegunaan yang diharapkan antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Dengan adanya penelitian ini, akan menambah pengetahuan dan wawasan
penulis tentang layanan penempatan dan penyaluran melalui teknik
9
b. Sebagai pengembangan teori layanan penempatan dan penyaluran dengan
teknik homeroom dalam menuntaskan pemilihan jurusan di SMA.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan motivasi bagi semua pihak yang ada di lembaga pendidikan
yang diteliti penulis.
b. Dapat memberikan manfaat dan informasi bagi Guru BK/Konselor maupun
kepada semua pihak yang berminat dan aktif dalam ke BK-an yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
dalam praktek bimbingan konseling khususnya di bidang layanan
70
DAFTAR PUSTAKA
Alifa. 2012. Pengertian Penjurusan dalam (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2257762, diakses 27 Februari 2013)
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling.
Yogyakarta: Araska.
Djama’an Satori. 2008. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Fakultas Ilmu Pendidikan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan FIP Universitas Negeri Medan.
Gunawan, Yusuf, Dkk. 1992. Pengantar Bimbingan Konseling, Buku Panduan
Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching.
Husairi, Achsan. 2008. Manajemen Pelayanan Konseling di Sekolah. Depok:
Arya Duta.
Juantika, Achmad N. 2010. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Belakang Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.
Lahmuddin. 2006. Konsep-konsep Dasar Bimbingan Konseling. Bandung:
Citapustaka Media.
Milfayetty, Sri. 2010. Asesmen Teknik Tes dalam Bimbingan Konseling. Medan:
PPs Unimed.
Mulyaningtias R. & Yusup P. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.
71
Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno & Erman A. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Romlah, Tatik. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang:
Univercity Press.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan
Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut & Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. 2008. Bandung Citra Umbara.
Willis, Sofyan S. 2010. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung:
Alfabeta.
Winkel WS & Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi