HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DASAR-DASAR
PENGELASAN DAN GAYA BELAJAR DASAR-DASAR
PENGELASAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR
PENGELASAN SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK MESIN
OTOMOTIF SMK SWASTA CINTA RAKYAT
PEMATANGSIANTAR T.A 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
Leonardo Manalu NIM.071255110038
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur serta Kemuliaan penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan
hikmat kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun judul skripsi ini berjudul ” Hubungan Antara Minat Belajar
dan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Pada Siswa
Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat
Pematangsiantar ” ditulis untuk persiapan penelitian penulis dalam penyelesaian
tugas akhir studi untuk gelar Sarjana.
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
UNIMED.
3. Bapak Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Teknik UNIMED
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
UNIMED.
5. Bapak Drs.Pudin Saragih,M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin
UNIMED.
6. Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
7. Bapak Drs. Darwin Purba selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Cinta
Rakyat Pematangsiantar yang memberi izin untuk penelitian.
8. Para dosen Teknik Mesin yang terus memberikan semangat dan dukungan.
9. Ayahanda H. Manalu dan Ibunda L.Pandiangan yang merupakan orang tua
terhebat yang penulis miliki. Abang (Candra Manalu, Jitro Manalu) yang
merupakan abang terbaik bagiku serta adik-adikku (Yohana Manalu,
A.Md, Juniati Manalu, Boy Manalu dan Lastri Manalu) yang selalu
mendukung penulis dalam perkuliahan melalui doa, semangat dan
finansial.
10.Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat, terkhusus
teman-teman S1- Reguler serta Senior dan Junior penulis Jurusan Teknik Mesin
UNIMED.
11.Teman-teman satu perjuangan Gidion Sihombing yang selalu memberikan
semangat dan kata-kata yang menggetarkan jiwa dan Kardo Rajagukguk
yang selalu memberikan semangat yang tak terhingga buat saya.
12.Teman-teman satu kost Gang Bersama No.7ª Jesrel Purba yang selalu
menghibur saya dengan lelucon yang sangat up-date, Abangda Naldy dan
Oktora yang selalu memberikan motivasi-motivasi jenius.
13.Lenny Siburian yang membantu Penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
14.Teman-teman Galaxy Online II terutama buat Korps Legion (Nesta,
Expert, Mengo, Lord gari, Lychan, Decepticons, Nigthfury) yang selalu
memberikan semangat buat penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan
Koprs JLA (Justice League Aliance) atas dukungan Finansial dalam
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
Skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.
Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Terimakasih, Tuhan memberkati kita semua.
Medan, September 2012
ABSTRAK
Leonardo Manalu, “Hubungan Antara Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Siswa Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta
Rakyat Pematangsiantar T.A 2011/2012”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Siswa Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012” dan untuk mengetahui tingkat kecenderungan Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan, Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan siswa. Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelasional yaitu bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penulisan dilakukan.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar dengan jumlah 68 orang, sehingga keseluruhan jumlah sampel dari 68 siswa adalah 26 diperoleh melalui perhitungan interpolasi dengan menggunakan tabel populasi dan tabel morgan(karena jumlah populasi tidak terdapat dalam tabel morgan).
Data penelitian ini dikumpulkan dengan angket dan tes objektif, dimana data penelitian yang dijaring dengan angket adalah variabel Minat belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar-Dasar-Dasar Pengelasan, sedangkan untuk variabel Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dijaring dengan menggunakan tes objektif berbentuk pilihan berganda.
Validitas (kesahihan) instrument penelitian diuji dengan rumus Korelasi Product Moment untuk angket, sedangkan untuk tes digunakan Korelasi Point Biserial pada taraf signifikansi 5%. Reliabilitas (keterandalan) instrument penelitian diuji dengan rumus Koefisien Alpha yaitu sebesar 0,952 untuk angket Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan untuk Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan sebesar 0,887 sedangkan untuk tes diuji dengan rumus KR-20 yaitu sebesar 0,887 untuk instrument Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan
Untuk uji keberartian dan kelinieran Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan (Y) atas variabel Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan (X1) diperoleh Fhitung dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 4,26 sehingga Fhitung > Ftabel yaitu 26,15 > 4,26. Sehingga regresi dinyatakan berarti pada taraf signifikansi 5%. Pada uji kelinieran diperoleh Fhitung -0,177 dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 2,87 sehingga Fhitung < Ftabel yaitu -0,177 < 2,87 sehingga hubungan X1 dan Y adalah positif dan berarti. Untuk uji keberartian dan kelinieran hasil belajar dasar-dasar pengelasan (Y) atas variabel Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan (X2) diperoleh Fhitung 27,57 dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 4,26 sehingga Fhitung > Ftabel yaitu 27,57 > 4,26. Sehingga regresi dinyatakan berarti pada taraf signifikansi 5%. Pada uji kelinieran diperoleh Fhitung -0,426 dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 2,87 sehingga Fhitung < Ftabel yaitu -0,426 < 2,87 sehingga hubungan X2 dan Y adalah positif dan berarti.
(34.615%) sedangkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan (Y) cenderung diatas rata – rata (26.923%).
Hasil analisis korelasi ganda menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan berarti dari Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Terhadap Hasil Belajar Dasar-Dasar pengelasan. Koefisien korelasi ganda R = 0,8782 sedangkan determinasi R2 = 0,711.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan
terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia. Disini teknologi
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan diri setiap individu.
Manusia merupakan sasaran utama dari perkembangan teknologi, baik dalam
kelangsungan hidup bermasyarakat maupun dalam proses pendidikan. Seiring
dengan perkembangan teknologi, peningkatan kualitas pendidikan juga harus
ditingkatkan. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses
peningkatan sumberdaya manusia itu sendiri. Kita mengetahui bahwa pendidikan
adalah proses pembudayaan karakter nilai-nilai kehidupan manusia sehingga saat
ini dunia pendidikan dipandang sebagai sarana yang efektif dalam usaha
melestarikan nilai-nilai hidup. Kurikulum, pendekatan, metode, strategi dam
model yang sesuai, fasilitas yang memadai, dan sumber daya yang professional
adalah aspek yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
kualitas pendidikan.
Pembelajaran merupakan salah satu tindakan edukatif yang dilakukan oleh
guru dalam kelas. Tindakan ini dapat dikatakan edukatif apabila berorientasi pada
pengembangan diri dalam pribadi siswa baik pengetahuan, sikap maupun
keterampilan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa
2
sehingga mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan yang
dihadapinya.
Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal, apabila pembelajaran
direncanakan dengan baik dan matang. Dalam hal ini guru harus dapat memilih
kegiatan serta memahami kemampuan belajar siwa sehingga dapat tercipta
pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk mencapai hasil belajar bermutu
seperti yang diharapkan, siswa dilibatkan dengan aktivitas yang ditunjukkan
dengan keaktifan siswa pada saat pemebelajaran berlangsung. Aktivitas belajar
yang dilakukan siswa bukan hanya menulis dan mendengar apa yang telah
diajarkan guru, akan tetapi aktivitas belajar siswa melibatkan aktivitas mental
(emosional-intelektual-sosial) dan aktivitas motorik (gerak fisik). Aktivias belajar
yang dapat dilakukan siswa adalah melihat, yaitu memperhatikan guru, bertanya
bila ada pelajaran yang tidak dimengerti, mendengarkan dengan serius apa yang
diajarkan guru. Intelektual siswa tampak dalam daya nalar siswa pada saat
memecahkan masalah ataupun pada saat siswa mengerjakan soal-soal atau
tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Emosional terlihat dalam sikap, toleransi, dan
tenggang rasa sesama siswa pada saat kegiatan belajar. Sedangkan aktivitas
motorik tampak dalam keterampilan-keterampilam siswa pada saat melaksanakan
proses belajar.
Dalam proses belajar mengajar dikelas, guru harus memperhatikan tingkat
kemampuan siswa yang berbeda karena tidak jarang dalam suatu kelas terdapat
perbedaan kemampuan dalam menangkap ilmu yan diberikan oleh guru. Dengan
demikian seorang guru dituntut untuk menemukan alternative yang harus diambil
3
agar sejalan dengan kemapuan yang dimiliki siswa, sehingga diperlukan suatu
model disertai media pembelajaran yang tepat untuk merangsang serta
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Karena kegagalan seorang guru dalam
kegiatan belajar mengajar tidak hanya semata-mata karena tidak menguasai bahan
atau materi pelajaran, akan tetapi juga karena kurangnya penguasaan model
pembelajaran dan kurang memperhatikan perbedaan kemampuan pada siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di sekolah SMK Cinta
Rakyat Pematang Siantar di kelas X Teknik Mesin Otomotif, kurikulum yang
menjadi acuan pelaksanaan proses pembelajaran adalah kurikulum spektrum yang
tebaru, tetapi dalam pelaksanaannya guru-guru tersebut kurang dalam penguasaan
kurikulum spektrum tersebut untuk dikembangkan. Faktor yang paling banyak
mempengaruhi berhasil tidaknya kegiatan belajar mengajar adalah kemampuan
gaya mengajar, pemahaman minat belajar siswa serta penguasaan model
pembelajaran.
Hasil belajar siswa disekolah yang diteliti penulis masih kurang memuaskan,
dimana masih banyak siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar dan
sebagian besar diantaranya masih berada pada kategori nilai cukup. Penulis
memperolah data bahwa hasil belajar akan dikatakan tuntas atau baik apabila nilai
siswa mampu mencapai nilai tujuh puluh atau KKM untuk mata pelajaran
pengelasan adalah 70. Dari keseluruhan jumlah pupolasi siswa kelas X Teknik
Mesin Otomotif di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar, penulis memperoleh data
dan hasil belajar siswa yakni hanya 39, 75 % yang memperoleh nilai baik dan
60,25 % lagi berada dalam nilai cukup dan tidak lulus dari 100 % populasi atau
4
diharapkan. Dengan kondisi ini gaya belajar serta minat siswa terhadap mata
pelajaran yang di ajarkan oleh guru perlu untuk di tingkatkan.
Fenomena diatas terjadi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya siswa
merasa bosan dengan mata pelajaran tersebut dan cenderung mengantuk,
termenung dan membuat keributan dalam kelas. Pada kompetensi pengelasan
yang harus dicapai adalah Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian,
pemotongan dengan panas dan pemanasan. Kompetensi dasar tersebut dapat
tercapai apabila siswa melakukan pengalaman praktek dalam melakukan
pengelasan. Pengalaman praktek adalah kegiatan langsung yang dilakukan siswa
setelah mengetahui teori yang sesuai dengan bahan ajar. Selanjutnya pengalaman
praktek memuat kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh siswa. Kecapakan
hidup merupakan kecakapan yang dimiliki seseorng untuk berani menghadapi
problem hidup dan kehidupan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara
proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu
mengatasinya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti terdorong untuk meneliti
sejauh mana hubungan antara minat belajar dasar-dasar pengelasan dan gaya
belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada
siswa kelas X program teknik mesin otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar
tahun ajaran 2011/2012.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka masalah ini
5
1. Bagaimana minat belajar siswa tentang dasar-dasar pengelasan siswa kelas X
Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran
2011/2012
2. Bagaimana gaya belajar siswa tentang dasar-dasar pengelasan siswa kelas X
Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran
2011/2012
3. Seberapa besar hubungan antara minat belajar dasar-dasar pengelasan dengan
gaya belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa kelas X Teknik Mesin
Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012
4. Apakah ada hubungan antara minat belajar dasar-dasar pengelasan dan gaya
belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan
siswa kelas X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar
Tahun Ajaran 2011/2012
5. Seberapa besar hubungan gaya belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil
belajar dasar-dasar pengelasan siswa pada kelas X Teknik Mesin Otomotif
6
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang di bahas cukup luas, untuk memberi arah yang
lebih jelas, maka peneliti membahas tentang sejauhmana hubungan antar minat
belajar dasar-dasar pengelasan dan gaya belajar dasar-dasar pengelasan dengan
hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa kelas X Program Teknik Mesin
Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat belajar
dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar-dasar-dasar pengelasan pada siswa X
Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran
2011/2012?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara gaya belajar
dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar-dasar-dasar pengelasan pada siswa X
Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran
2011/2012?
3. Apakah terdapat hubungan hubungan yang positif dan berarti antara minat
belajar dasar-dasar pengelasan dan gaya belajar dasar-dasar pengelasan
dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik Mesin
7
E. Tujuan Penelitian
Setiap usaha yang dilakukan akan berhasil apabila terlebih dahulu ditentukan
tujuannya. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara minat belajar dasar-dasar
pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa X
Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran
2011/2012
2. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara gaya belajar dasar-dasar
pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik
Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran
2011/2012
3. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara minat belajar dasar-dasar
pengelasan dan gaya belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar
dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta
Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi minat pengelasan dan gaya pengelasan dan bahan
masukan bagi pihak sekolah SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar.
2. Sebagai bahan masukan bagi pengelola SMK untuk pembinaan dan
peningkatan hasil belajar dasar-dasar pengelasan.
3. Bahan refrensi untuk penelitian-penelitian lebih lanjut dengan bahasan yang
84
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV di atas,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat
Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Minat Belajar
Dasar-Dasar Pengelasan cenderung diatas rata-rata, sebanyak 25 siswa (96,154 %).
2. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat
Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Gaya Belajar Dasar-Dasar
Pengelasan cenderung diatas rata-rata, sebanyak 21 siswa (80,770 %).
3. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat
Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Hasil Belajar Dasar-Dasar
Pengelasan diatas rata-rata, sebanyak 26 siswa (100,000 %).
4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Belajar Dasar-Dasar
Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Pada Siswa kelas X
Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar
Tahun Ajaran 2011/2012, dengan rx1.y= 0,597.
5. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Gaya Belajar Dasar-Dasar
Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Pada Siswa kelas X
Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar
85
6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Belajar Dasar-Dasar
Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar
Dasar-Dasar Pengelasan pada siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif
SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012, dengan
R=0,878
7. Koefisien deteminasi (R2) sebesar 0.711 menunjukkan 71,1 % dari varians
Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dapat dijelaskan Variabel bebas.
Dengan kata lain skor Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya
Belajar Dasar Pengelasan dapat menjelaskan nilai Hasil Belajar
Dasar-Dasar Pengelasan.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka diberikan
implikasi sebagai berikut :
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi
pertimbangan secara umum bagi pihak pengelola SMK Swasta Cinta Rakyat
Pematangsiantar dan secara khusus bagi guru-guru SMK Swasta Cinta Rakyat
Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 dalam upaya membanmgkitkan
minat siswa yang dapat mendukung Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan.
Upaya membangkitkan minat belajar dasar-dasar pengelasan ini dapat
dilakukan dengan menyuruh siswa untuk sering melakukan observasi
86
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi
pertimbangan secara umum bagi pihak pengelola SMK Swasta Cinta Rakyat
Pematangsiantar dan secara khusus bagi guru-guru di SMK Swasta Cinta
Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 dalam upaya meningkatkan
gaya belajar dasar-dasar pengelasan siswa, sehingga dapat meningkatkan
Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan, dengan cara memberikan tugas-tugas
praktek pengelasan yang dilakukan di luar sekolah pada siswa dengan
menekankan bahwa harus mengerjakan sendiri tanpa harus menyuruh orang
lain mengerjakan tugasnya agar siswa lebih mengerti dan menguasai materi
pelajaran dan membuat atau memaparkan jadwal atau skejul kegiatan yang
dilakukan selama satu minggu sebelum pelajaran dimulai.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan bahwa
minat belajar Dasar Pengelasan yang tinggi dan Gaya Belajar
Dasar-Dasar Pengelasan yang tinggi mempunyai hubungan yang positif dan berarti
dalam meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan, yaitu dengan
melakukan observasi kebengkel-bengkel atau toko-toko penjualan alat
pengelasan setiap minggu dan membuat jatwal kegiatan atau skejul maka
dapatlah terlihat kegiatan apa-apa saja yang dilakukan siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, dapat diajukan beberapa
87
1. Dengan ditemukannya Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dalam kategori
diatas rata - rata, maka diperlukan upaya untuk bisa mempertahankan dan
meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan siswa. Upaya
peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara terkoordinasi dalam arti
adanya koordinasi secara bersama-sama antara pengelola sekolah SMK
Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar dengan guru bidang studi Dasar-Dasar
Pengelasan, maka dari itu pengelola sekolah dan guru bidang studi supaya
memberikan hadiah kecil seperti pena setiap bulannya untuk peringkat 1 s/d
10 saat dilakukan ujian bulanan, sehingga siswa akan bersemangat untuk
meningkatkan hasil belajarnya.
2. Dengan ditemukannya minat belajar dasar-dasar pengelasan siswa dalam
kategori yang diatas rata - rata, hendaknya tetap dilakukan upaya yang bisa
memotivasi minat yang telah ada, sehingga akhirnya siswa dapat belajar
dengan perasaan senang sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
dasar-dasar pengelasan, maka dari itu kepada pihak pengelola sekolah terutama
pada guru bidang studi dasar-dasar pengelasan disarankan untuk
memerintahkan siswa untuk melakukan observasi kebengkel-bengkel atau
toko-toko peralatan pengelasan.
3. Dengan ditemukannya gaya belajar dasar-dasar pengelasan dalam kategori
diatas rata - rata, maka diperlukan upaya untuk bisa meningkatkan gaya
belajar dasar-dasar pengelasan siswa sehingga tidak ada rasa terpaksa dalam
belajar sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar
88
disarankan untuk memberikakan tugas-tugas praktek pengelasan yang di
lakukan di luar sekolah kepada siswa dengan menekankan bahwa harus
mengerjakn sendirian tanpa menyuruh orang lain mengerjakan tugas tersebut
agar siswa lebih mengerti dan menguasai materi pelajaran, kemudian
menyuruh siswa membuat atau memaparkan jadwal atau skejul yang
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. suharssimi (2003) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka
cipta
Arikunto. Suharssimi. (2002). Prosedur Penelitian, Jakarta : PT. Rineka cipta.
Chaplin, James P. (1995) Kamus lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grapindo
Persada.
Djamarah, Bahri, Saiful. (2002). Rahasia SuksesBbelajar, Jakarta: Rineka cipta
Evas. (1968). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gramedia.
Hurluk, Elisabeth B. (1990). Perkembangan Anak Jilib I, Jakarta: Erlangga.
Poewadarminta. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai
Pustaka.
Purba, Edwar, dkk. (2004), Belajar dan Pembelajaran, Medan: UNIMED.
Pusat Bahasa Departeman Pendidikan Nasionan. (2002), Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai pustaka.
Sardiman, (1992), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali
Pers.
SC. Utami Munandar, (1987). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak
sekolah, Jakarta :PT. Gramedia.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta :
Rineka Cipta.