• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Antara Asupan Magnesium, Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Hipertensi Di RSUD Sukoharjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Antara Asupan Magnesium, Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Hipertensi Di RSUD Sukoharjo."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transisi epidemiologi yang paralel antara transisi demografi dan

transisi teknologi, dewasa ini mengakibatkan perubahan pola penyakit

dari penyakit infeksi ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Terjadinya transisi

epiemiologi ini disebabkan oleh terjadinya perubahan sosial ekonomi,

lingkungan dan perubahan struktur penduduk seperti kebiasaan merokok,

kurang aktifitas fisik, makanan tinggi lemak dan kalori serta konsumsi

alkohol yang diduga berkontribusi menjadi penyebab dalam penyakit PTM

(Depkes, 2008).

Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah

kesehatan ialah hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana

tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Hal tersebut dapat

terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk

memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Penyakit ini dapat

mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital

seperti jantung dan ginjal (Depkes, 2013).

Menurut Riskesdas (2013) pada tahun 2020 jumlah penduduk

Indonesia diperkirakan akan mencapai 262,6 juta jiwa. Total jumlah

tersebut, terdapat 30,3 juta jiwa wanita usia menopause. Pada usia 40-55

(2)

2

kardiovaskuler dikarenakan adanya penurunan hormon esterogen dan

hormon progesteron sehingga menurunnya fungsi elastisitas sel endotel

yang dapat mempengaruhi tekanan darah (Meida dkk, 2012). Penyakit

hipertensi di Indonesia, merupakan penyebab kematian dengan

menempati urutan ketiga setelah stroke dan tuberculosis (TB), dengan

proporsi kematian sebesar 6,8%. Adapun prevalensi nasional hipertensi

pada penduduk umur >18 tahun adalah sebesar 26,5%, sedangkan

prevalensi hipertensi di Jawa Tengah mencapai angka 26,4% (Kemenkes

RI, 2013).

Faktor yang menyebabkan hipertensi ada 2, yaitu faktor yang

dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Faktor yang tidak dapat

diubah antara lain ialah karakteristik individu (usia, jenis kelamin, riwayat

penyakit hipertensi), sedangkan faktor yang dapat diubah ialah pola

makan (kebiasaan konsumsi lemak, natrium dan kalium), status gizi dan

gaya hidup (Stefhany, 2012). Terdapat berbagai macam mineral yang

dapat menurunkan tekanan darah, salah satunya ialah magnesium

(Krummel, 2004).

Mineral tersebut menghambat terjadinya konstriksi pembuluh

darah yang menyebabkan penurunan resistensi perifer sehingga terjadi

penurunan tekanan darah (Krummel, 2004). Penelitian dari Kisters dkk

(2013) menunjukkan defisiensi magnesium berpengaruh terhadap

berbagai penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi, arteriosklerosis,

diabetes melitus dan pre-eklamsia. Penelitian lain juga menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan antara asupan magnesium dengan

(3)

3

memiliki asupan magnesium baik cenderung tidak menderita hipertensi

(Widyaningrum, 2014). Berkebalikan dengan magnesium, kebiasaan

mengkonsumsi lemak erat kaitannya dengan peningkatan tekanan darah.

Konsumsi lemak yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya

aterosklerosis yang menimbulkan tekanan darah seseorang menjadi

meningkat (Lidyawati, 2014). Penelitian dari Sthefany (2012) menyatakan

adanya hubungan antara kebiasaan konsumsi lemak terhadap hipertensi,

sedangkan penelitian lain menunjukkan bahwa mengkonsumsi lemak

tinggi memiliki resiko 8,7 kali lebih besar untuk menderita hipertensi (Irza,

2009). Nugrahaeni dkk (2008), mengemukakan bahwa menurunkan

asupan lemak hingga 30% dari kebutuhan energi total dapat mencegah

terjadinya hipertensi. Faktor lain yang dapat memicu terjadinya

peningkatan tekanan darah ialah status gizi.

Status gizi dengan indeks masa tubuh mencapai >25 kg/m2

menyebabkan peningkatan tekanan darah (Ridwan, 2009). Penelitian

menunjukkan bahwa sekitar 10% dari peningkatan berat badan

berhubungan dengan kenaikan 7 mmHg tekanan darah sitolik (Asriati,

2014). Penelitian Manampiring (2008) menunjukkan terdapat hubungan

yang bermakna antara status gizi dengan tekanan darah pada penduduk

usia 45 tahun ke atas di Kelurahan Pakowa Kecamatan Wanea Kota

Manado. Hasil ini sesuai dengan penelitian dari Korneliani dkk (2012),

bahwa orang yang obesitas memiliki faktor resiko 4 kali lebih besar untuk

terkena hipertensi dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas.

Berdasarkan survey pendahuluan tahun 2015, menurut data yang

(4)

4

Sukoharjo, hipertensi termasuk penyakit yang menempati urutan sepuluh

besar pada rawat jalan dengan prevalensi 9,4% pada bulan Desember

2014. Jumlah penderita hipertensi selama 3 tahun terakhir antara tahun

2012-2014 mengalami peningkatan sebanyak 84%. Berdasarkan latar

belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara

asupan magnesium, asupan lemak dan status gizi dengan tekanan darah

pada wanita menopause penderita hipertensi di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut “apakah ada hubungan antara asupan magnesium,

asupan lemak dan status gizi dengan tekanan darah pada wanita

menopause hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Sukoharjo?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

asupan magnesium, asupan lemak dan status gizi dengan tekanan

darah pada wanita menopause hipertensi di RSUD Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan asupan magnesium, asupan lemak dan status

(5)

5

b. Menganalisis hubungan antara asupan magnesium dengan

tekanan darah pada wanita menopause hipertensi di di RSUD

Sukoharjo.

c. Menganalisis hubungan antara asupan lemak dengan tekanan

darah pada wanita menopause hipertensi di di RSUD Sukoharjo

d. Menganalisis hubungan antara status gizi dengan tekanan darah

pada wanita menopause hipertensi di di RSUD Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instalasi Gizi RSUD Sukoharjo

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukan dan pertimbangan bagi instalasi gizi dalam penatalaksanaan

diet bagi penderita hipertensi.

2. Bagi Wanita Menopause Hipertensi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan agar

subjek penelitian lebih mengetahui adanya hubungan antara asupan

megnesium, asupan lemak dan status gizi dengan tekanan darah.

Referensi

Dokumen terkait

atau standar tata cara perencanaan struktur beton bertulang di Indonesia yang telah.. mengalami perbaikan dari Peraturan Beton Indonesia 1971 ( PBI-1971

DARI XYLOSE DENGAN PROSES HIDROGENASI KATALITIK KAPASITAS 50.000 TON/ TAHUN. Disusun

Pengujian penelitian ini melalui beberapa tahapan: (1) Analisis Faktor untuk pengelompokan perusahaan bertumbuh dengan tidak bertumbuh, (2) Analisis diskriptif

These arrangements will come into effect from the date hereunder and will so remain until superseded by further agreed arrangements or until terminated by

Laporan tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (AMd) bidang Komunikasi Terapan (Penyiaran) Fakultas Ilmu Sosial dan

Penelitian ini bisa mengetahui secara jelas dan akurat sifat-sifat fisis, mekanis serta unsur-unsyr kimia yang terkandung dari poros reduser sebelum dan sesudah di heat

(4) Show that there exists a positive integer N such that for all integers a > N , there exists a contiguous substring of the decimal expansion of a that is divisible

 Larutan sodium hidroksida adalah juga merupakan kimia dasar dari semua proses industri seperti tekstile (dyieng, finishing, weaving), kertas, cat, dan alin lainnya.  Gas