• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP

INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP

HASIL BELAJAR FISIKA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Fisika

O

L

E

H

APLIA LOLITA SARI

NIM : 8136176003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

APLIA LOLITA SARI. Efek Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

dan Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar Fisika. Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan model pembelajaran konvensional, apakah ada perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok

teamwork skill diatas rata-rata dan kelompok teamwork skill dibawah rata-rata dan apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Darussalam Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cluster random class. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes hasil belajar fisika siswa dan lembar observasi teamwork skill. Adapun tes yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes berbentuk uraian. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan ANAVA dua jalur. Hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih baik dari hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran konvensional dimana rata-rata hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen adalah 74,71 sedangkan pada kelas konvensional sebesar 64,57. Hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill diatas rata-rata lebih baik daripada hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill dibawah rata-rata dimana rata-rata hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill diatas rata-rata sebesar 80,89 sedangkan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill dibawah rata-rata sebesar 71,31. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemampuan teamwork skill mempengaruhi hasil belajar fisika siswa apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sedangkan teamwork skill tidak mempengaruhi hasil belajar fisika apabila menggunakan konvensional.

(6)

ABSTRACT

APLIA LOLITA SARI. The Effect of Group Investigation Type of Cooperative Learning Model and Teamwork Skill of Learning Outcome. Thesis of Medan. Physics Education Study

Programs Postgraduate School State Univesity of Medan, 2015

This research aims to analyse differences : is there a difference learning outcome between group investigation and conventional, is there a difference learning outcome between teamwork skill above average and teamwork skill under average and is there interaction between the model of teaching by using the level of teamwork skill in influencing the learning outcome.

The research was quasi research experiment .The population in this research was student class VIII SMP Darussalam Medan .Sampling in this research done by using clusters of random class . An instrument consisting of the test learning outcome and sheets observation of teamwork skill. The tests used to obtain the data is essay test . In this research data analyzed by ANAVA two lanes. Learning outcomes by using group investigation better than learning outcome by using conventional where the average by using group investigation was 74,71 while by using conventional was 64,57. Learning outcomes between teamwork skill above an average better than learning outcomes under an average where the average learning outcome by using teamwork skill above an average was 80,89 while learning outcome by using teamwork skill under an average was 71,31. There was interaction between the model of teaching by using the level of teamwork skill in influencing the learning outcome. The ability of teamwork skill influence learning outcomes by using group investigation while teamwork skill not influence the learning outcomes by using conventional.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil`alamin,puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah

SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul “EFEK

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN

TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA” dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister

Pendidikan pada Program Studi pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sahyar, M.S, M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Pascasarjana UNIMED sekaligus pembimbing I dan Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku

pembimbing II ditengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan

dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan, dan selalu mampu

memberikan motivasi bagi penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika

Sekaligus narasumber, Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Hrp. M.S, M.Si, dan Ibu Dr. Eva

Marlina Ginting, M.Si juga selaku narasumber yang telah banyak membantu dalam

memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana

UNIMED.

4. Seluruh pegawai Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan kemudahan dan

(8)

iv

5. Ibu Afridayani, S.Pd selaku Kepala Sekolah MTs Negeri Langsa beserta seluruh

dewan guru dan pegawai yamg telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian

6. Ayahanda tercinta Mariyono dan Ibunda tercinta Sehat Br. Boang Manalu serta

abang-abang Roni Marli, A.Md , Adi Hendro, S.E, Susandi Waluyo, A.Md dan

adik-adikku Safrizal Siddik dan Mailis Dayanti tersayang yang senantiasa memberikan

motivasi dan do`a.

7. Suamiku tercinta Irsan Brutu, M.Pd yang telah banyak memberikan dukungan,

semangat juga do`a kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

8. Sahabat seperjuangan Kelas B-1 Eksekutif angkatan XXIII( Pak Aleks, Ibu Albina,

Pak Israel, Ibu Erna, Ibu Dewi, Erni, Fitri, Meri, Merliana, Nesti, Nove, Ruth, Rica,

Ibu SitiAminah, Ibu Srimila, Sudirman, Suster Rumentauli, Yunisa) Program Studi

Magister Pendidikan Fisika yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi dan

do`a dalam penyelesaian tesis ini.

Do`a dan harapan penulis semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih dan

Penyayang membalas kebaikan dan bantuan yang telah saudara/i berikan kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada

para pembacanya.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... viii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Defenisi Operasional ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran... 9

2.1.2 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.2.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.2.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.1.2.3. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 17

2.1.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI ... 19

(10)

2.1.3.2. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI….. 26

2.1.3.3. Dampak Instruksional dan Penggiring Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI……… 26

2.1.3.4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI……… 28

2.1.4 Hakikat Model Pembelajaran Konvensional ... 28

2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional ... 28

2.1.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Konvensional ... 28

2.1.5 Hakikat Teamwork Skill ... 31

2.1.6 Hakikat Hasil Belajar ... 36

2.1.6.1. Domain Kognitif ... 40

2.1.7 Penelitian yang Relevan ... 43

2.2. Kerangka Konseptual ... 47

2.3. Hipotesis ... 52

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Penelitian ... 53

3.2 Lokasi Penelitian ... 53

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 53

3.4 Variabel Penelitian ... 53

3.5 Jenis dan Desain Penelitian ... 55

3.6. Prosedur Penelitian... 56

3.7. Instrumen Penelitian ... 59

3.8 Analisis Butir Tes ... 60

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.2. Pengujian Persyaraatan Analisis ... 78

4.1.2.1. Uji Normalitas Data... 79

4.1.2.2. Homogenitas Data ... 79

4.1.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 80

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 82

4.2.1 Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dan Model Pembelajaran Konvensional ... 82

4.2.2 Perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill rendah dan kelompok teamwork skill tinggi dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional ... 85

4.2.3 Terjadi interaksi antara model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional dengan tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 101

5.2 Saran ... 102

(12)
(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Hasil diperoleh Pelajar dari Cooperative Learning………… 13

Gambar 2.2 Dampak Instruksional dan Pengiring Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe GI………..………… 27

Gambar 2.3 Dampak Instruksional dan Pengiring Model

Pembelajaran Direct Intruction………..………… 32

Gambar 3.1 Hubungan antara Ketiga Variabel Penelitian………….. 61

Gambar 3.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian………. 65

Gambar 4.1 Hubungan Nilai Hasil Belajar Fisika terhadap Model

Pembelajaran... 85

Gambar 4.2. Hubungan nilai hasil belajar fisika siswa terhadap model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation berdasarkaan tingkat teamwork skill………... 87

Gambar 4.3. Interaksi antara model pembelajaran dan teamwork

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 15

Tabel 2.2 Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI ... 25

Tabel 2.3 Fase Model Pembelajaran Direct Intruction ... 30

Tabel 2.4 Komponen dan Indikator Teamwork Skill ... 42

Tabel 2.5 Jenis dan Sub Dimensi Pengetahuan ... 45

Tabel 2.6 Dimensi Proses Kognitif ... 48

Tabel 2.6 Penelitian yang Relevan ... 50

Tabel 3.1. Rancangan Desain Penelitian ... 62

Tabel 3.2. Desain Penelitian ANAVA ... 62

Tabel 3.3. Rancangan Tabel ANAVA ... 70

Tabel 4.1. Ringkasan Data Pretes Kelompok Sampel ... 73

Tabel 4.2. Normalitas Distribusi Tes Awal (Pretes) Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 74

Tabel 4.3 Homogenitas Dua Varians Tes Awal (Pretes) Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 74

Tabel 4.4 Uji-t Tes Awal (Pretes) Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 76

Tabel 4.5. Hasil Tes Teamwork skill ... 77

Tabel 4.6. Nilai Maksimum, Nilai Minimum, Rerata dan Simpangan Baku Tes Akhir (Postes) Hasil Belajar Fisika 78

Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data Postes ... 79

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Homogenitas ... 80

Tabel 4.9 Rangkuman hasil data Penelitian ... 80

Tabel 4.10. Data faktor antar Subjek ... 81

Tabel 4.11. Hasil Uji Anava ... 82

(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 90

Lampiran 2.RPP, LKS, Instrumen Penilaian ... 93

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai

komponen utama pendidikan perlu mengelola pembelajaran sesuai dengan

prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran antara lain : (1) kegiatan berpusat pada

siswa; (2) belajar melalui berbuat; (3) belajar mandiri dan belajar bekerja sama.

Sejalan dengan prinsip pembelajaran tersebut, maka kegiatan pembelajaran

diharapkan tidak berfokus pada guru, tetapi membuat siswa aktif dalam proses

belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered

learning), sehingga kegiatan pembelajaran berorientasi pada dua aspek yaitu

proses dan hasil.

Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yang

mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran menurut Wina Sanjaya

(2009 : 197) diantaranya : faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia,

faktor lingkungan, serta pendekatan mengajar (strategi, model dan model) yang

digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

Namun fakta yang terlihat di lapangan pada pembelajaran IPA masih

bersifat verbal, dimana siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai

dengan yang diberikan guru. Proses belajar mengajar yang dilakukan disekolah

masih terpusat pada guru (teacher centered). Hasil wawancara tidak terstruktur

(17)

kegiatan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 26 Januari – 30

Januari menunjukkan fakta yang sama, menyatakan bahwa siswa saat ini mudah

menyerah dengan permasalahan-permasalahan yang diberikan apabila berbeda

dengan contoh soal yang ada dibuku ataupun contoh soal yang telah diberikan

oleh guru. Ketika duduk di SMP mata pelajaran IPA lebih dominan mempelajari

Biologi daripada Fisika yang menyebabkan minimnya pengetahuan dasar siswa

terhadap pelajaran Fisika. Dalam proses pembelajaran cenderung menggunakan

model pembelajaran Konvensional dan tidak menggunakan media pembelajaran.

Penyebab yang lain adalah penggunaan laboratorium sekolah masih terbatas yang

disebabkan oleh kelengkapan alat-alat dalam laboratorium masih kurang dan

kondisi alat yang tersedia sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini

mengakibatkan kurangnya minat siswa pada materi pelajaran Fisika. Selain itu

pemahaman konsep fisika dan kemampuan berfikir siswa juga rendah sehingga

menyebabkan siswa kesulitan dalam mengerjakan persoalan fisika yang

membutuhkan penyelesaian secara analisis dan sistematis.

Ketidaktertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran Fisika

mengakibatkan siswa memiliki teamwork skill yang rendah. Rendahnya teamwork

skill ini diindikasi dengan jarangnya siswa mengajukan pertanyaan kepada guru

dan seringnya siswa melakukan tindakan kecurangan disaat ujian berlangsung,

apalagi ketika ujian nasional diadakan terdapat kebocoran soal. Hal ini merupakan

dampak terbesar dari rendahnya teamwork skill yang dimiliki siswa. Salah satu

penyebab lain rendahnya teamwork skill siswa ini dapat bersumber dari

(18)

berpusat pada guru. Siswa dengan teamwork skill yang rendah cenderung akan

lebih pasif dalam proses pembelajaran. Pada model Konvensional peluang siswa

untuk memunculkan teamwork skill sangatlah rendah. Hal ini dikarenakan pada

model pembelajaran Konvensional kegiatan pembelajaran fisika yang berlangsung

hanya bersifat transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Hal inilah

menyebabkan siswa kurang memiliki peran aktif dalam proses dan

pengkonstruksian pengetahuan dalam dirinya. Siswa cenderung hanya

menghafalkan fakta-fakta dan konsep-konsep tanpa mengetahui bagaimana fakta

dan konsep itu terbentuk. Dan pada akhirnya membuat hasil belajar siswa hanya

terbatas pada kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengingat dan

memahami, sedangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa akan rendah

karena tidak diaktifkan selama kegiatan pembelajaran di kelas.

Dengan melihat kondisi di atas sudah saatnya untuk dianggap serius oleh

pendidik. Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka kualitas lulusan akan

semakin rendah. Oleh karena itu model pembelajaran Konvensional yang

menekankan pada teacher-centered perlu dikurangi dan digantikan dengan model

pembelajaran empiris yang menekankan pada student-centered yang telah diteliti,

diterapkan dan dibuktikan oleh ahli pendidikan dapat meningkatkan hasil belajar

dan kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model

pembelajaran yang terorganisir dalam melakukan suatu penelitian. Salah satu

pembenahan dalam proses belajar mengajar yang dapat dilakukan adalah

pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan setiap konsep

(19)

sehari-hari. Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa.

Untuk itu perlu ada model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung

dalam pembelajaran. Adapun model yang dimaksud adalah model pembelajaan

kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan

siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.

Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini

siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan

komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan

mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding

penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih

sejalan dan sepadan. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif

terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya.

Investigasi Kelompok (Group Investigation) yang disingkat (GI)

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling kompleks.

Siswa dilibatkan dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana

jalannya penyelidikan mereka. Model ini mengajarkan kepada siswa dalam

komunikasi kelompok dan proses kelompok yang baik. Model GI dikembangkan

untuk membangun semua aspek kemampuan siswa baik di bidang kognitif,

psikomotor, dan afektif. Model GI ideal diterapkan dalam pembelajaran sains.

Topik-topik materi yang ada mengarah pada model ilmiah yang dimulai dari

identifikasi masalah, merumuskan masalah, studi pustaka, menyusun hipotesis,

melaksanakan penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian sehingga mampu

(20)

Dari beberapa paparan masalah-masalah diatas tentang rendahnya hasil

belajar Fisika serta kelebihan model pembelajaran Kooperatif tipe Group

Investigation untuk meningkatkan hasil belajar Fisika siswa, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “ Efek Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Group Investigation dan Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar Fisika

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka masalah

penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran Konvensional yang berpusat pada guru

menyebabkan pembelajaran kurang bermakna

2. Penggunaan laboratorium yang kurang maksimal karena terbatasnya

ketersediaan peralatan yang memiliki kondisi baik

3. Rendahnya hasil belajar siswa

4. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Fisika

5. Pemahaman konsep fisika dan teamwork skill siswa masih rendah

6. Media pembelajaran masih jarang digunakan

1.3 Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, baik dari segi waktu,

dana dan tingkat kesulitan penyelesaian masalah-masalah di atas, kiranya peneliti

(21)

sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada

permasalahan sebagai berikut :

1. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional.

2. Teamwork skill yang digunakan dalam penelitian ini berupa: kontribusi,

interpersonal, kerja keras, komunikasi, berbagi, tanggung jawab dan

kepercayaan.

3. Hasil belajar yang ditenliti pada penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif,

khususnya hasil belajar kognitif tingkat tinggi yang didasarkan pada

taksonomi Bloom revisi oleh Anderson dan Kratwohl (2001).

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,

maka permasalahan rumusan masalah dapat diuraikan lagi dalam beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran

Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran

Konvensional

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill

dibawah rata-rata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata

3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork

(22)

1.5 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian

ini adalah untuk menganalisis:

1. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran

Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional

2. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork

skill dibawah rata-rata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata

3. Untuk menganalisis ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dengan

tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar fisika

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, guru,

mahasiswa dan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan. Adapun manfaat

yang diharapkan adalah :

1. Secara teoritis dapat memperkaya data ilmiah dan dapat dijadikan rujukan

bagi peneliti selanjutnya yang berminat mendalami permasalahan yang sama.

2. Secara praktis hasil dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi guru untuk

memilih model pembelajaran yang sesuai pada materi Tekanan untuk

meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

3. Memberikan informasi tentang pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe

Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional dalam pelajaran

fisika khususnya materi Tekanan terhadap hasil belajar IPA siswa ditinjau dari

(23)

1.7 Definisi Operasional

Untuk memperjelas variabel-variabel, agar tidak menimbulkan perbedaan

penafsiran terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, berikut diberikan

definisi operasional:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah salah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dimana siswa dilibatkan

dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya

penyelidikan. Fase model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

adalah (1) mengidentifikasi topik dan membagi siswa kedalam kelompok (2)

merencanakan tugas yang dipelajari (3) melaksanakan investigasi (4)

menyiapkan laporan akhir (5) mempresentasikan laporan (5) evaluasi.

2. Teamwork skill yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan yang

digunakan oleh individu berupa keterampilan yang digunakan oleh individu

berupa keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, interaktif, interpersonal

untuk keberhasilan pencapaian tujuan bekerjasama.

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Kooperatif

tipe group investigation dan model pembelajaran Konvensional. Hasil belajar fisika

siswa dengan model pembelajaran Kooperatif group investigation lebih baik dari hasil

belajar fisika siswa dengan model pembelajaran konvensional dimana rata-rata hasil

belajar fisika siswa pada kelas eksperimen adalah 74,71 sedangkan pada kelas

konvensional sebesar 64,57.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill dibawah

rata-rata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata. Hasil belajar fisika antara kelompok

teamwork skill diatas rata-rata lebih baik daripada hasil belajar fisika antara kelompok

teamwork skill dibawah rata-rata dimana rata-rata hasil belajar fisika antara kelompok

teamwork skill diatas rata-rata sebesar 80,89 sedangkan hasil belajar fisika antara

kelompok teamwork skill dibawah rata-rata sebesar 71,31 .

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa

dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemampuan teamwork skill mempengaruhi

hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen dengan penerapan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation sedangkan teamwork skill tidak

mempengaruhi hasil belajar fisika siswa pada kelas kontrol dengan penerapan dengan

(25)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa

saran untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sebagai

berikut

1. Untuk menigkatkan hasil belajar fisika siswa disarankan menggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation karena model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation menghasilkan efek terhadap hasil belajar fisika

siswa.

2. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation guru harus

memperhatian tingkat teamwork skill siswa, karena model ini tepat untuk siswa

dengan teamwork skill tinggi (diatas rata-rata)

3. Untuk siswa yang memiliki teamwork skill rendah (dibawah rata-rata) disarankan tidak

diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation karena

siswa akan sulit melakukan proses investigasi (percobaan fisika) selama pembelajaran.

4. Disarankan kepada peneliti lanjutan, kiranya dapat melanjutkan penelitian ini dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan bantuan

metode ataupun media pembelajaran kreatif dalam proses pembelajaran untuk

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Anagun & Yasar. 2009. Reliability and Validity Studies of the Science and Technology course Scientific Attitude scale. Journal of Turkish Science Education Vol 6, Issue 2, (https://www.pegem.net/dosyalar/dokuman /124734-2011082717554-5.pdf, diakses pada 15 Desember 2014)

Anderson, L. W., & Kratwohl, D. R. 2001. Taxonomy for learning, teaching and assessing : A revision of Blooms’s taxonomy of educational objectives. New York, NY : Longman.

Arends. R.I. 2008. Learning To Teach : Belajar Untuk Mengajar. Edisi Ketujuh. Terjemahan oleh Helly Prajitmo & Sri Mulyatini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends. R.I. 2012. Learning To Teach: Ninth Edition. New York: McGraw-Hill.

Arikunto, Suharsini. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Aristi, F.A. 2013. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII MAN Tanjungbalai T.P. 2012/2013. Tesis. Program Pasca Sarjana, Unimed, Medan

Brossard, Dominique. 2005. Scientific knowledge and attitude change: The impact of a citizen science project. International Journal of Science Education, Vol 27, No. 9, pp. 1099-1121.(http://www.csss-science.org/downloads/ citizen_science.pdf, diakses pada 17 Desember 2014)

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar. Bandung : PT. Gelora Aksara Pratama

Depdiknas. 2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dell'Olio , J. M & Donk, Tony. 2007. Models of Teaching Connecting Student Learning With Standards. California : Sage Publications Inc.

Dimyanti & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Fauziah, Nenden. Nurcahya, Berlian & Nurlaeli, Naeli. 2009. llmu Pengetahuan Alam 2 : untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.

Farooq, Pitafi. 2012. Measurement of Scientific Attitude of Secondary School Student in Pakistant. Published in Academic Research International, Vol. 2, No.2: 379/392

(27)

Harlen, W. & Qualter, A. 2004. The Teaching Of Science In Primary Schools (4th edition). London: David Fulton.

Istiqomah, Hendratto, Bambang. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia : Unnes

Jhonson, D.W & Jhonson, R.T. 1994. Learning Together and Alone: Cooperative, Competitive, Individualistic Learnng (4nd ed.) Boston: Allyn & Bacon.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models Of Teaching : Model-Model Pengajaran. Edisi Kedelapan. Terjemahan oleh Achmad Fawaid & Ateilla Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karim, Saefullah. Kaniawati, Ida. Fauziah, Yuli Nurul. Sopandi, Wahyu. 2008 Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas.

Kiboss, J. K. Tanui, E. K. (2013). Effectiveness of e-Learning Investigation Model on Student’s Understanding of Classification of Organisms in School Biology. (Journal of Education and Practice Vol. 4. No. 7, 2013)

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Melda. 2012. Analisis Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dan Model Pembelajaran Langsung. Journal Online Pendidikan Fisika : UNIMED

Mitchell, M. G., Monthgomery H., Holder M. 2008. Group Investigation as a cooperative Learning Stategy: An Analysis of the Literature (Jurnal The Alberta Journal of Education Research Vol. 54 No.4)

Moch, H. & Krisno, Agus. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas

Moore, K. D. 2009. Effective Instructional Strategies From Theory to Practice 2nd edition.

California: Sage Publications Inc.

Nilufer & Kemal. (2012). The Effect of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Students` Academic Achievements. Journal Education Sciences Research : Agri Ibrahim Cecen Unversity.

Nurachmandani, Setya dan Samsulhadi, Samson. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) Untuk SMP dan MTs kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.

(28)

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, S. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabet.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Orientasi Pendidikan . Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sani, R.A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Siddiqui, M.H. 2013. Group Investigation Model of Teaching: Enhancing Learning Level.

Paripex – Indian Journal Of Research Volume 3, Issue 4, Page 1 .

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin. 2005. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusantara Media.

Suhendri & Sahyar. 2012. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa. Journal Online Pendidikan Fisika: UNIMED

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Surabaya: Penerbit Kencana.

Tsoi, Mun Fie. Ngoh Khang GOH and Lian Sai CHIA. 2004. Using Group Investigation for Chemistry in Teacher Education. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 5, Issue 1, Article 6, page 1, Apr., 2004.

Uno, Hamzah B. 2012. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Panjaitan, M. 2013. Analisis Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation. Jurnal Online Pendidikan Fisika. ISSN 2301-1751

Piyoto, Andri. 2014. The Effect of Group Investigation Learning Model, Accelerated Team and Role Playing on Elementry School Student’s Writing Skill Viewed from Cognitive Style.Journal of Education and Practice ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN 2222-288X Vol.5, No.1, Page 1. 2014

Puspita, Diana dan Rohima, Iip. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Di samping itu ditunjukkan juga dalam simulasi ini pengaruh perubahan parameter serat optis dan sistem komunikasi optis terhadap besarnya daya sinyal FWM yang dibangkitkan..

Pada era modern saat ini, perkembangan teknologi komputer saat ini sudah berkembang pesat dan sudah banyak instansi atau organisasi-organisasi pada perusahaan atau

Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana keahlian seorang guru teknologi informasi dalam penerapan teknologi informasi tersebut dan kinerjanya pada kompetensi

- Dikembalikan 50% dari biaya registrasi yang telah dibayar apabila mengundurkan diri / diterima di PTS lain.. - Dikembalikan 100% dari biaya registrasi yang telah apabila diterima

yang diperoleh konsumen dalam penyewaan kaset di Movie Station

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Perencanaan dan

import android.os.Bundle; import android.util.Log; import android.view.Display; import android.view.View; import android.widget.Button; import android.widget.EditText;

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya terima siswa sekolah dasar terhadap agar-agar dengan penambahan dadih susu kerbau 700 gr dan penambahan dadih susu kerbau