i
EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Fisika
O
L
E
H
APLIA LOLITA SARI
NIM : 8136176003
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
APLIA LOLITA SARI. Efek Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation
dan Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar Fisika. Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan model pembelajaran konvensional, apakah ada perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok
teamwork skill diatas rata-rata dan kelompok teamwork skill dibawah rata-rata dan apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Darussalam Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cluster random class. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes hasil belajar fisika siswa dan lembar observasi teamwork skill. Adapun tes yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes berbentuk uraian. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan ANAVA dua jalur. Hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih baik dari hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran konvensional dimana rata-rata hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen adalah 74,71 sedangkan pada kelas konvensional sebesar 64,57. Hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill diatas rata-rata lebih baik daripada hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill dibawah rata-rata dimana rata-rata hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill diatas rata-rata sebesar 80,89 sedangkan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill dibawah rata-rata sebesar 71,31. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemampuan teamwork skill mempengaruhi hasil belajar fisika siswa apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sedangkan teamwork skill tidak mempengaruhi hasil belajar fisika apabila menggunakan konvensional.
ABSTRACT
APLIA LOLITA SARI. The Effect of Group Investigation Type of Cooperative Learning Model and Teamwork Skill of Learning Outcome. Thesis of Medan. Physics Education Study
Programs Postgraduate School State Univesity of Medan, 2015
This research aims to analyse differences : is there a difference learning outcome between group investigation and conventional, is there a difference learning outcome between teamwork skill above average and teamwork skill under average and is there interaction between the model of teaching by using the level of teamwork skill in influencing the learning outcome.
The research was quasi research experiment .The population in this research was student class VIII SMP Darussalam Medan .Sampling in this research done by using clusters of random class . An instrument consisting of the test learning outcome and sheets observation of teamwork skill. The tests used to obtain the data is essay test . In this research data analyzed by ANAVA two lanes. Learning outcomes by using group investigation better than learning outcome by using conventional where the average by using group investigation was 74,71 while by using conventional was 64,57. Learning outcomes between teamwork skill above an average better than learning outcomes under an average where the average learning outcome by using teamwork skill above an average was 80,89 while learning outcome by using teamwork skill under an average was 71,31. There was interaction between the model of teaching by using the level of teamwork skill in influencing the learning outcome. The ability of teamwork skill influence learning outcomes by using group investigation while teamwork skill not influence the learning outcomes by using conventional.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil`alamin,puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul “EFEK
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN
TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA” dapat diselesaikan.
Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sahyar, M.S, M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Pascasarjana UNIMED sekaligus pembimbing I dan Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku
pembimbing II ditengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan
dengan sabar dan kritis terhadap berbagai permasalahan, dan selalu mampu
memberikan motivasi bagi penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika
Sekaligus narasumber, Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Hrp. M.S, M.Si, dan Ibu Dr. Eva
Marlina Ginting, M.Si juga selaku narasumber yang telah banyak membantu dalam
memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana
UNIMED.
4. Seluruh pegawai Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan kemudahan dan
iv
5. Ibu Afridayani, S.Pd selaku Kepala Sekolah MTs Negeri Langsa beserta seluruh
dewan guru dan pegawai yamg telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian
6. Ayahanda tercinta Mariyono dan Ibunda tercinta Sehat Br. Boang Manalu serta
abang-abang Roni Marli, A.Md , Adi Hendro, S.E, Susandi Waluyo, A.Md dan
adik-adikku Safrizal Siddik dan Mailis Dayanti tersayang yang senantiasa memberikan
motivasi dan do`a.
7. Suamiku tercinta Irsan Brutu, M.Pd yang telah banyak memberikan dukungan,
semangat juga do`a kepada penulis dalam penulisan tesis ini.
8. Sahabat seperjuangan Kelas B-1 Eksekutif angkatan XXIII( Pak Aleks, Ibu Albina,
Pak Israel, Ibu Erna, Ibu Dewi, Erni, Fitri, Meri, Merliana, Nesti, Nove, Ruth, Rica,
Ibu SitiAminah, Ibu Srimila, Sudirman, Suster Rumentauli, Yunisa) Program Studi
Magister Pendidikan Fisika yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi dan
do`a dalam penyelesaian tesis ini.
Do`a dan harapan penulis semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih dan
Penyayang membalas kebaikan dan bantuan yang telah saudara/i berikan kepada penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembacanya.
Medan, Agustus 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ... i
Abstract ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... v
Daftar Gambar ... viii
Daftar Tabel ... ix
Daftar Lampiran ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
1.7 Defenisi Operasional ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 9
2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran... 9
2.1.2 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 12
2.1.2.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 12
2.1.2.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 16
2.1.2.3. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 17
2.1.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI ... 19
2.1.3.2. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI….. 26
2.1.3.3. Dampak Instruksional dan Penggiring Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI……… 26
2.1.3.4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI……… 28
2.1.4 Hakikat Model Pembelajaran Konvensional ... 28
2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional ... 28
2.1.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Konvensional ... 28
2.1.5 Hakikat Teamwork Skill ... 31
2.1.6 Hakikat Hasil Belajar ... 36
2.1.6.1. Domain Kognitif ... 40
2.1.7 Penelitian yang Relevan ... 43
2.2. Kerangka Konseptual ... 47
2.3. Hipotesis ... 52
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Penelitian ... 53
3.2 Lokasi Penelitian ... 53
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 53
3.4 Variabel Penelitian ... 53
3.5 Jenis dan Desain Penelitian ... 55
3.6. Prosedur Penelitian... 56
3.7. Instrumen Penelitian ... 59
3.8 Analisis Butir Tes ... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.2. Pengujian Persyaraatan Analisis ... 78
4.1.2.1. Uji Normalitas Data... 79
4.1.2.2. Homogenitas Data ... 79
4.1.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 80
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 82
4.2.1 Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dan Model Pembelajaran Konvensional ... 82
4.2.2 Perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill rendah dan kelompok teamwork skill tinggi dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional ... 85
4.2.3 Terjadi interaksi antara model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional dengan tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 101
5.2 Saran ... 102
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Hasil diperoleh Pelajar dari Cooperative Learning………… 13
Gambar 2.2 Dampak Instruksional dan Pengiring Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe GI………..………… 27
Gambar 2.3 Dampak Instruksional dan Pengiring Model
Pembelajaran Direct Intruction………..………… 32
Gambar 3.1 Hubungan antara Ketiga Variabel Penelitian………….. 61
Gambar 3.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian………. 65
Gambar 4.1 Hubungan Nilai Hasil Belajar Fisika terhadap Model
Pembelajaran... 85
Gambar 4.2. Hubungan nilai hasil belajar fisika siswa terhadap model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation berdasarkaan tingkat teamwork skill………... 87
Gambar 4.3. Interaksi antara model pembelajaran dan teamwork
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 15
Tabel 2.2 Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI ... 25
Tabel 2.3 Fase Model Pembelajaran Direct Intruction ... 30
Tabel 2.4 Komponen dan Indikator Teamwork Skill ... 42
Tabel 2.5 Jenis dan Sub Dimensi Pengetahuan ... 45
Tabel 2.6 Dimensi Proses Kognitif ... 48
Tabel 2.6 Penelitian yang Relevan ... 50
Tabel 3.1. Rancangan Desain Penelitian ... 62
Tabel 3.2. Desain Penelitian ANAVA ... 62
Tabel 3.3. Rancangan Tabel ANAVA ... 70
Tabel 4.1. Ringkasan Data Pretes Kelompok Sampel ... 73
Tabel 4.2. Normalitas Distribusi Tes Awal (Pretes) Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 74
Tabel 4.3 Homogenitas Dua Varians Tes Awal (Pretes) Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 74
Tabel 4.4 Uji-t Tes Awal (Pretes) Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 76
Tabel 4.5. Hasil Tes Teamwork skill ... 77
Tabel 4.6. Nilai Maksimum, Nilai Minimum, Rerata dan Simpangan Baku Tes Akhir (Postes) Hasil Belajar Fisika 78
Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data Postes ... 79
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Homogenitas ... 80
Tabel 4.9 Rangkuman hasil data Penelitian ... 80
Tabel 4.10. Data faktor antar Subjek ... 81
Tabel 4.11. Hasil Uji Anava ... 82
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 90
Lampiran 2.RPP, LKS, Instrumen Penilaian ... 93
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai
komponen utama pendidikan perlu mengelola pembelajaran sesuai dengan
prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran antara lain : (1) kegiatan berpusat pada
siswa; (2) belajar melalui berbuat; (3) belajar mandiri dan belajar bekerja sama.
Sejalan dengan prinsip pembelajaran tersebut, maka kegiatan pembelajaran
diharapkan tidak berfokus pada guru, tetapi membuat siswa aktif dalam proses
belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered
learning), sehingga kegiatan pembelajaran berorientasi pada dua aspek yaitu
proses dan hasil.
Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yang
mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran menurut Wina Sanjaya
(2009 : 197) diantaranya : faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia,
faktor lingkungan, serta pendekatan mengajar (strategi, model dan model) yang
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.
Namun fakta yang terlihat di lapangan pada pembelajaran IPA masih
bersifat verbal, dimana siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai
dengan yang diberikan guru. Proses belajar mengajar yang dilakukan disekolah
masih terpusat pada guru (teacher centered). Hasil wawancara tidak terstruktur
kegiatan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 26 Januari – 30
Januari menunjukkan fakta yang sama, menyatakan bahwa siswa saat ini mudah
menyerah dengan permasalahan-permasalahan yang diberikan apabila berbeda
dengan contoh soal yang ada dibuku ataupun contoh soal yang telah diberikan
oleh guru. Ketika duduk di SMP mata pelajaran IPA lebih dominan mempelajari
Biologi daripada Fisika yang menyebabkan minimnya pengetahuan dasar siswa
terhadap pelajaran Fisika. Dalam proses pembelajaran cenderung menggunakan
model pembelajaran Konvensional dan tidak menggunakan media pembelajaran.
Penyebab yang lain adalah penggunaan laboratorium sekolah masih terbatas yang
disebabkan oleh kelengkapan alat-alat dalam laboratorium masih kurang dan
kondisi alat yang tersedia sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini
mengakibatkan kurangnya minat siswa pada materi pelajaran Fisika. Selain itu
pemahaman konsep fisika dan kemampuan berfikir siswa juga rendah sehingga
menyebabkan siswa kesulitan dalam mengerjakan persoalan fisika yang
membutuhkan penyelesaian secara analisis dan sistematis.
Ketidaktertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran Fisika
mengakibatkan siswa memiliki teamwork skill yang rendah. Rendahnya teamwork
skill ini diindikasi dengan jarangnya siswa mengajukan pertanyaan kepada guru
dan seringnya siswa melakukan tindakan kecurangan disaat ujian berlangsung,
apalagi ketika ujian nasional diadakan terdapat kebocoran soal. Hal ini merupakan
dampak terbesar dari rendahnya teamwork skill yang dimiliki siswa. Salah satu
penyebab lain rendahnya teamwork skill siswa ini dapat bersumber dari
berpusat pada guru. Siswa dengan teamwork skill yang rendah cenderung akan
lebih pasif dalam proses pembelajaran. Pada model Konvensional peluang siswa
untuk memunculkan teamwork skill sangatlah rendah. Hal ini dikarenakan pada
model pembelajaran Konvensional kegiatan pembelajaran fisika yang berlangsung
hanya bersifat transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Hal inilah
menyebabkan siswa kurang memiliki peran aktif dalam proses dan
pengkonstruksian pengetahuan dalam dirinya. Siswa cenderung hanya
menghafalkan fakta-fakta dan konsep-konsep tanpa mengetahui bagaimana fakta
dan konsep itu terbentuk. Dan pada akhirnya membuat hasil belajar siswa hanya
terbatas pada kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengingat dan
memahami, sedangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa akan rendah
karena tidak diaktifkan selama kegiatan pembelajaran di kelas.
Dengan melihat kondisi di atas sudah saatnya untuk dianggap serius oleh
pendidik. Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka kualitas lulusan akan
semakin rendah. Oleh karena itu model pembelajaran Konvensional yang
menekankan pada teacher-centered perlu dikurangi dan digantikan dengan model
pembelajaran empiris yang menekankan pada student-centered yang telah diteliti,
diterapkan dan dibuktikan oleh ahli pendidikan dapat meningkatkan hasil belajar
dan kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model
pembelajaran yang terorganisir dalam melakukan suatu penelitian. Salah satu
pembenahan dalam proses belajar mengajar yang dapat dilakukan adalah
pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan setiap konsep
sehari-hari. Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa.
Untuk itu perlu ada model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung
dalam pembelajaran. Adapun model yang dimaksud adalah model pembelajaan
kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan
siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini
siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan
komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan
mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding
penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih
sejalan dan sepadan. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif
terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya.
Investigasi Kelompok (Group Investigation) yang disingkat (GI)
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling kompleks.
Siswa dilibatkan dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana
jalannya penyelidikan mereka. Model ini mengajarkan kepada siswa dalam
komunikasi kelompok dan proses kelompok yang baik. Model GI dikembangkan
untuk membangun semua aspek kemampuan siswa baik di bidang kognitif,
psikomotor, dan afektif. Model GI ideal diterapkan dalam pembelajaran sains.
Topik-topik materi yang ada mengarah pada model ilmiah yang dimulai dari
identifikasi masalah, merumuskan masalah, studi pustaka, menyusun hipotesis,
melaksanakan penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian sehingga mampu
Dari beberapa paparan masalah-masalah diatas tentang rendahnya hasil
belajar Fisika serta kelebihan model pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigation untuk meningkatkan hasil belajar Fisika siswa, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Efek Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation dan Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar Fisika ”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka masalah
penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran Konvensional yang berpusat pada guru
menyebabkan pembelajaran kurang bermakna
2. Penggunaan laboratorium yang kurang maksimal karena terbatasnya
ketersediaan peralatan yang memiliki kondisi baik
3. Rendahnya hasil belajar siswa
4. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Fisika
5. Pemahaman konsep fisika dan teamwork skill siswa masih rendah
6. Media pembelajaran masih jarang digunakan
1.3 Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, baik dari segi waktu,
dana dan tingkat kesulitan penyelesaian masalah-masalah di atas, kiranya peneliti
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada
permasalahan sebagai berikut :
1. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional.
2. Teamwork skill yang digunakan dalam penelitian ini berupa: kontribusi,
interpersonal, kerja keras, komunikasi, berbagi, tanggung jawab dan
kepercayaan.
3. Hasil belajar yang ditenliti pada penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif,
khususnya hasil belajar kognitif tingkat tinggi yang didasarkan pada
taksonomi Bloom revisi oleh Anderson dan Kratwohl (2001).
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,
maka permasalahan rumusan masalah dapat diuraikan lagi dalam beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran
Konvensional
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill
dibawah rata-rata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork
1.5 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis:
1. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional
2. Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork
skill dibawah rata-rata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata
3. Untuk menganalisis ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dengan
tingkat teamwork skill siswa dalam mempengaruhi hasil belajar fisika
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, guru,
mahasiswa dan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan. Adapun manfaat
yang diharapkan adalah :
1. Secara teoritis dapat memperkaya data ilmiah dan dapat dijadikan rujukan
bagi peneliti selanjutnya yang berminat mendalami permasalahan yang sama.
2. Secara praktis hasil dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi guru untuk
memilih model pembelajaran yang sesuai pada materi Tekanan untuk
meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
3. Memberikan informasi tentang pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe
Group Investigation dan model pembelajaran Konvensional dalam pelajaran
fisika khususnya materi Tekanan terhadap hasil belajar IPA siswa ditinjau dari
1.7 Definisi Operasional
Untuk memperjelas variabel-variabel, agar tidak menimbulkan perbedaan
penafsiran terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, berikut diberikan
definisi operasional:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dimana siswa dilibatkan
dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya
penyelidikan. Fase model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
adalah (1) mengidentifikasi topik dan membagi siswa kedalam kelompok (2)
merencanakan tugas yang dipelajari (3) melaksanakan investigasi (4)
menyiapkan laporan akhir (5) mempresentasikan laporan (5) evaluasi.
2. Teamwork skill yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan yang
digunakan oleh individu berupa keterampilan yang digunakan oleh individu
berupa keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, interaktif, interpersonal
untuk keberhasilan pencapaian tujuan bekerjasama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Kooperatif
tipe group investigation dan model pembelajaran Konvensional. Hasil belajar fisika
siswa dengan model pembelajaran Kooperatif group investigation lebih baik dari hasil
belajar fisika siswa dengan model pembelajaran konvensional dimana rata-rata hasil
belajar fisika siswa pada kelas eksperimen adalah 74,71 sedangkan pada kelas
konvensional sebesar 64,57.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok teamwork skill dibawah
rata-rata dan kelompok teamwork skill diatas rata-rata. Hasil belajar fisika antara kelompok
teamwork skill diatas rata-rata lebih baik daripada hasil belajar fisika antara kelompok
teamwork skill dibawah rata-rata dimana rata-rata hasil belajar fisika antara kelompok
teamwork skill diatas rata-rata sebesar 80,89 sedangkan hasil belajar fisika antara
kelompok teamwork skill dibawah rata-rata sebesar 71,31 .
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill siswa
dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemampuan teamwork skill mempengaruhi
hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen dengan penerapan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation sedangkan teamwork skill tidak
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa pada kelas kontrol dengan penerapan dengan
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa
saran untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sebagai
berikut
1. Untuk menigkatkan hasil belajar fisika siswa disarankan menggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation karena model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation menghasilkan efek terhadap hasil belajar fisika
siswa.
2. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation guru harus
memperhatian tingkat teamwork skill siswa, karena model ini tepat untuk siswa
dengan teamwork skill tinggi (diatas rata-rata)
3. Untuk siswa yang memiliki teamwork skill rendah (dibawah rata-rata) disarankan tidak
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation karena
siswa akan sulit melakukan proses investigasi (percobaan fisika) selama pembelajaran.
4. Disarankan kepada peneliti lanjutan, kiranya dapat melanjutkan penelitian ini dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan bantuan
metode ataupun media pembelajaran kreatif dalam proses pembelajaran untuk
DAFTAR PUSTAKA
Anagun & Yasar. 2009. Reliability and Validity Studies of the Science and Technology course Scientific Attitude scale. Journal of Turkish Science Education Vol 6, Issue 2, (https://www.pegem.net/dosyalar/dokuman /124734-2011082717554-5.pdf, diakses pada 15 Desember 2014)
Anderson, L. W., & Kratwohl, D. R. 2001. Taxonomy for learning, teaching and assessing : A revision of Blooms’s taxonomy of educational objectives. New York, NY : Longman.
Arends. R.I. 2008. Learning To Teach : Belajar Untuk Mengajar. Edisi Ketujuh. Terjemahan oleh Helly Prajitmo & Sri Mulyatini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arends. R.I. 2012. Learning To Teach: Ninth Edition. New York: McGraw-Hill.
Arikunto, Suharsini. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Aristi, F.A. 2013. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII MAN Tanjungbalai T.P. 2012/2013. Tesis. Program Pasca Sarjana, Unimed, Medan
Brossard, Dominique. 2005. Scientific knowledge and attitude change: The impact of a citizen science project. International Journal of Science Education, Vol 27, No. 9, pp. 1099-1121.(http://www.csss-science.org/downloads/ citizen_science.pdf, diakses pada 17 Desember 2014)
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar. Bandung : PT. Gelora Aksara Pratama
Depdiknas. 2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dell'Olio , J. M & Donk, Tony. 2007. Models of Teaching Connecting Student Learning With Standards. California : Sage Publications Inc.
Dimyanti & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Fauziah, Nenden. Nurcahya, Berlian & Nurlaeli, Naeli. 2009. llmu Pengetahuan Alam 2 : untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.
Farooq, Pitafi. 2012. Measurement of Scientific Attitude of Secondary School Student in Pakistant. Published in Academic Research International, Vol. 2, No.2: 379/392
Harlen, W. & Qualter, A. 2004. The Teaching Of Science In Primary Schools (4th edition). London: David Fulton.
Istiqomah, Hendratto, Bambang. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia : Unnes
Jhonson, D.W & Jhonson, R.T. 1994. Learning Together and Alone: Cooperative, Competitive, Individualistic Learnng (4nd ed.) Boston: Allyn & Bacon.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models Of Teaching : Model-Model Pengajaran. Edisi Kedelapan. Terjemahan oleh Achmad Fawaid & Ateilla Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Karim, Saefullah. Kaniawati, Ida. Fauziah, Yuli Nurul. Sopandi, Wahyu. 2008 Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas.
Kiboss, J. K. Tanui, E. K. (2013). Effectiveness of e-Learning Investigation Model on Student’s Understanding of Classification of Organisms in School Biology. (Journal of Education and Practice Vol. 4. No. 7, 2013)
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo
Melda. 2012. Analisis Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dan Model Pembelajaran Langsung. Journal Online Pendidikan Fisika : UNIMED
Mitchell, M. G., Monthgomery H., Holder M. 2008. Group Investigation as a cooperative Learning Stategy: An Analysis of the Literature (Jurnal The Alberta Journal of Education Research Vol. 54 No.4)
Moch, H. & Krisno, Agus. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas
Moore, K. D. 2009. Effective Instructional Strategies From Theory to Practice 2nd edition.
California: Sage Publications Inc.
Nilufer & Kemal. (2012). The Effect of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Students` Academic Achievements. Journal Education Sciences Research : Agri Ibrahim Cecen Unversity.
Nurachmandani, Setya dan Samsulhadi, Samson. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) Untuk SMP dan MTs kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, S. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabet.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Orientasi Pendidikan . Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sani, R.A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Siddiqui, M.H. 2013. Group Investigation Model of Teaching: Enhancing Learning Level.
Paripex – Indian Journal Of Research Volume 3, Issue 4, Page 1 .
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin. 2005. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusantara Media.
Suhendri & Sahyar. 2012. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa. Journal Online Pendidikan Fisika: UNIMED
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Surabaya: Penerbit Kencana.
Tsoi, Mun Fie. Ngoh Khang GOH and Lian Sai CHIA. 2004. Using Group Investigation for Chemistry in Teacher Education. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 5, Issue 1, Article 6, page 1, Apr., 2004.
Uno, Hamzah B. 2012. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Panjaitan, M. 2013. Analisis Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation. Jurnal Online Pendidikan Fisika. ISSN 2301-1751
Piyoto, Andri. 2014. The Effect of Group Investigation Learning Model, Accelerated Team and Role Playing on Elementry School Student’s Writing Skill Viewed from Cognitive Style.Journal of Education and Practice ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN 2222-288X Vol.5, No.1, Page 1. 2014
Puspita, Diana dan Rohima, Iip. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.