• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN BEASISWA BIDIKMISI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA POLITEKNIK MANDIRI BINA PRESTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANAN BEASISWA BIDIKMISI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA POLITEKNIK MANDIRI BINA PRESTASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 16 PERANAN BEASISWA BIDIKMISI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

AKADEMIK MAHASISWA POLITEKNIK MANDIRI BINA PRESTASI

Rebitcon Sahata Tumangger1, T. Nurhaida2 Politeknik Mandiri Bina Prestasi

ABSTRACT

The Bidikmisi Program (scholarship) According to the Law Section 76 No. 12 of 2012 "is one of the flagship programs of the Government that aims to improve access and learning opportunities in universities for learners who are not able to Economically and have good academic achievement ".

The purpose of this research is to know the role of Bidikmisi scholarship in improving the academic achievement of the students of PoliteknikMandiri Bina Prestasi. The data collection techniques used are interviews, surveys, literature studies, while in data analysis methods using descriptive methods.

The population in this study amounted to 37 people and it all became samples. By using the Pearson correlation, it can be obtained by 0.98 results which means that the relationship between the two variables of the bidikmisi scholarship (X) and academic achievement (Y) has a direct relationship (directly proportional) and has a close relationship.

Keywords: bidikmisi scholarship , academic achievement, college student

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan bagian terpenting untuk menghasilkan sumber daya yang kompetitif dan professional pada bidangnya agar mampu bersaing secara global. Hal tersebut termuat dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Tinggi, sebagai mana dijelaskan dalam pasal 5 diamana tujuan pendidikan tinggi adalah “dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pegetahuan dan, atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa”.

Hal itu dikukuhkan lagi dalam Undang- undang Nomor 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasl 5 ayat (1) menyatakan bahwa “setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.Amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat (1) secara tegas mengamanatkan “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Maka pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu.

Mewujudkan pendidikan yang bermutu dibutuhkan biaya yang cukup besar, demikian halnya pada jenjang pendidikan tinggi. Oleh karena itu, setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak mendapatkan bantuan bimaya

pendidikan bagi mereka yang memiliki potensi akademik yang baik namun tidak mampu secara ekonomi. Mengatasi permasalahan tersebut pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) mulai tahun 2010 meluncurkan Program beasiswa Pendidikan Bagi Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi).

Secara umum peranan adalah tindakan yang dilakukan seorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa atau bagian yang menunjukkan cangkupan peran sebagai suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan dalam suatu perguruan tinggi dapat diartikan peranan adalah langkah yang di ambil oleh seseorang atau kelompok dalam menghadapi suatu peristiwa.Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat pisahkan, karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan.

Politeknik Mandiri Bina Prestasi adalah Perguruan Tinggi Swasta atau jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma yang di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi

(2)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 17 (LLDIKTI) Wilayah 1 Sumatera Utara yang

bertujuan menghasilkan lulusan berkualitas, adaptif, bermoral dan mampu bersaing pada tingkat nasional maupun internasional dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat. Politeknik Mandiri Bina Prestasi juga salah satau perguruan tinggi swasta yang memperoleh alokasi beasiswa bidikmisi dari(LLDIKTI) Wilayah 1 Sumatera Utara . Masih adanya mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang prestasi akademiknya kurang baik,bahkan cendrung menurunsetiap semester baik, menurunnya IP (Indeks Prestasi) bahkan dibawah nilai rata-rata, bahkan ada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang mengundurkan diri dan kurangnya keseriusan dalam proses pembelajaran.

Dari latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Peranan Beasiswa Bidikmisi dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa Politeknik Mandiri Bina Prestasi

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:“Untuk Mengetahui Peranan Beasiswa Bidikmisi dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa padaPoliteknik Mandiri Bina Prestasi ”

2. LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Beasiswa

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V pasal 12 (1.c) menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikanya. Pasal 12 (1.d),menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka.

Menurut Adawiah (2015), beasis- wa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.

Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan.

Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan ikatan kerja (biasa disebut ikatan dinas) setelah selesainya pendidikan. Lama ikatan dinas ini berbeda-beda, tergantung pada lembaga yang memberikan beasiswa tersebut.

2.2 Manfaat Beasiswa

Manfaat dari beasiswa diantaranya:

a. Membantu siswa yang kurang mampu untuk mendapat kesempatan dalam menempuh pendidikan.

b. Mendorong siswa untuk sling berlomba dalam hal prestasi akademik.

c. Merangsang semangat belajar siswa atau penerima beasiswa agar terbebas dari pencabutan beasiswa tersebut

d. Memberikan kesempatan kepada lembaga luar sekolah untuk berpartisipasi dalam proses peningkatan pendidikan.

2.3 Program Bidikmisi

Bidikmisi (Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi). Bidikmisi merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang sudah dimulai sejak tahun 2010, dalam dunia pendidikan beasiswa sering diberikan kepada pelajar atau mahasiswa berprestasi, ada pula beasiswa yang diberikan untuk memberikan apresiasi terhadap pelajar yang berprestasi tetapi kurang mampu dalam bidang ekonomi untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.Program Bidikmisi (Beasiswa Bidikmisi) Menurut Undang-undang Pasal 76 No. 12 Tahun 2012 “merupakan salah satu program unggulan pemerintahyang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki prestasi akademik yang baik”.

Menurut Kemenristekdikti Bidikmisi

“merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu”.

Adapun pengertian Bidikmisi menurut Murniasih (2009:14) “adalah Program dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi untuk Perguruan Tinggi Negri, Termasuk Perguruan Tinggi Swasta”.

2.3.1 Dasar

Penyelenggaraan Program Bidikmisi dan distribusi alokasi kuota program Bidikmisi, berpedoman pada peraturan dan perundang- undangan sebagai berikut:

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(3)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 18 b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi c. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008

tentang Pendanaa Pendidikan

d. Peraturan Pemerintah Nomor4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengolahan Perguruan Tinggi

e. Peraturan Mentri Nomor 30 Tahun 2010 tentang Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Kepada Peserta Didik yang Orang Tua atau Walinya Kurang Mampu Membiayai Pendidikan

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 98 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi.

2.3.2 Misi dan Tujuan Program Bidikmisi Bidikmisi mempunyai Misi dan Tujuan.

Adapun misi dan tujuan Bidikmisi adalah sebagai berikut:

Misi :

a. Menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu secara ekonomi namun mempunyai potensi akademik baik untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

b. Memberikan akses bagi masyarakat kurang mampu tapi memiliki potensi akademik yang baik untuk menjadi sumber daya manusia yang memiliki nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, cinta tanah air dan semangat bela Negara.

c. Memberikan akses bagi masyarakat kurang mampu tapi memiliki potensi akademik yang baik untuk ikut berperanserta dalam meningkatkan daya saing bangsa diera kompetisi global, khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah di artifikasioleh seluruh Negara ASEAN.

Tujuan:

a. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi dan berpotensi dengan baik

b. Memberikan bantuan biaya pendidikan program Diploma/Sarjana sampai selesai dan tepat waktu

c. Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang kurikuler, kokikuler maupun ekstra kulikuler

d. Menimbulkan dampak bagi Mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk berkarakter dan selalu meningkatkan prestasi

e. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

2.3.3 Sasaran Bidikmisi

Sasaran Program Bidikmisi adalah lulusan SMA/SMK/MA atau bentuk lainya yang sederajat tahun ajaran 2017/2018 dan 2018/2019 yang memiliki syarat sebagai berikut :

a. Pendapatan orang tua/wali gabungan (suami+istri) setinggi-tingginya Rp.

4.000.000.00 (Empat Juta Rupiah) atau pendapatan kotor gabungan orang tua /wali dibagi jumlah anggota keluargamaksimal Rp.

750.000.00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

b. Belum pernah ditetapkan sebagai penerima Bidikmisi di salah satu Perguruan Tinggi di bawah Ristekdikti.

c. Belum pernah menjadi mahasiswa di PT penyelenggara Bidikmisi di tahun ajaran sebelumnya.

d. Lulus seleksi lain yang memberikan fasilitas Bidikmisi, seperti SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi lain yang ditetapkan oleh masing- masing panitia dan PT penyelenggara.

Penerima Bidikmisi lanjutan (On-Going) memiliki syarat sebagai berikut:

a. Penerima Bidikmisi lanjutan ditetapkan oleh Perguruan Tinggi pada priode akademik yang berlaku pada tahun anggaran berjalan (semester genap sampai dengan semester ganjil).

b. Mahasiswa aktif dan sedang menjalani perkuliahan semester normal.

c. Perubahan atau SK penetapan penerima Bidikmisi awal dapat dibuat pada penggantian semester genapjika terdapat mahasiswa yang setatus akademiknya tidak lulus, tidak lulus, cuti dan dropout/mengundurkan diri, serta yang priode bantuan Bidikmisinya selesai (Semester 8 untuk DIV/S1, Semester 6 untuk D3, Semester 4 untuk D2, Semester 2 unuk D1).

d. Penerima Bidikmisi yang cuti diberhentikan bantuannya. Pengelola PT dapat menrekomendasikan yang bersangkutan menerima Bidikmisi pada saat aktif kembali.

(4)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 19 2.3.4 Kuota Bidikmisi

Kuota koordinasi Perguruan Tinggi Swasta ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Dirtjen Belmawa bersama Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta dengan pertimbangan:

a. Jumlah program studi yang memenuhi syarat akreditasi

b. Jumlah Perg. Tinggi yang memenuhi syarat c. Tingkat kemiskinan wilayah

Kuota PTS melalui seleksi mandiri ditetapkan oleh Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta berdasarkan:

a. Jumlah program studi yang memenuhi persyratan akreditasi, dengan proporsi maksimal 20% dari total mahasiswa baru.

b. Kondisi geografis, karakteristik social ekonomi sekitar perguruan tinggi negeri untuk kekhususan wilayah 3T.

c. Ketaatan perguruan tinggi terhadap azas pengelolaan yang baik.

Kuota untuk PTS termasuk penentuan program studi dilakukan oleh Ditjen Belmawa bersama Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah dengan kriteria khusus.

2.3.5 Pendanaan

Adapun pendanaannya, antara lain : a. Pendanaan jangka Waktu Pemberian Bantuan

Biaya pendidikan Bidikmisi diberikan sejak mahasiswa ditetapkan sebagai penerima Bidikmisi di perguruan tinggi sampai selesai/wisuda.

b. Komponen atau jenis dana bantuan biaya pendidikan dan penggunaanya adalah:

1) Biaya pendaftaran

2) Bantuan biaya penyelenggaraan yang dikelola perguruan tinggi

3) Biaya pengelolaan Bidikmisi 4) Biaya kedatangan

5) Biaya hidup awal bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar kota

6) Biaya diseminasi informasi dan verifikasi 7) Biaya pembinaan (kegiatan pelatihan,

penalaran, leadership, motivasi, penguasaan bahasa inggris dan bimbingan karir

8) Biaya bantuan kegiatan terkait akademik yang ditetapkan oleh perguruan tinggi masing-masing

9) Biaya honorarium pengelolaan selama satu tahun, maksimal 20% dari dana pengelolaan

c. Hal Khusus

1) Perguruan Tinggi memfasilitasi dan mengupayakan agar penerima Bidikmisi

lulus tepat waktu dengan prestasi yang optimal

2) Perguruan Tinggi mendorong mahasiswa penerima Bidikmisi untuk terlibat dalam kegiatan Organisasi Kemahasiswaan dan ekstrakulikuler misalnya kegiatan penalaran, minat bakat, sosial/pengabdian kepada dan atau kecintaan kepada bangsa dan negara

d. Penyaluran Dana Bidikmisi diberikan setiap triwulan, pada bulan September dan Desember untuk semester ganjil dan pada bulan Maret dan Juni untuk semester genap. Bagi mahasiswa baru, bantuan Bidikmisi diberikan hanya untuk 1 (satu) semester, proses penyaluran dana Bidikmisi melalui rekening Bank penyalur yang di tetapkan melalui seleksi Bank (beauty contest) Rekenng perguruan tinggi, sebagai bantuan biaya penyelenggaan pendidikan dan biaya pengelolaan Rekening mahasiswa sebagai bantuan hidup.

e. Pemberhentian Bantuan Perguruan Tinggi dapat menerbitkan ketentuan khusus tentang penghentian pemberian bantuan. Secara umum pemberian bantuan dapat dihentikan apabila mahasiswa penerima cuti, Drop Out, Non Aktif.

f. Untuk pelanggaran dan sanksi perguruan tinggi dapat membuat ketentuan terkait dengan jenis-jenis pelanggaran dan sanksi kepada penerima Bidikmisi.

2.3.6 Pelaporan

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program Bidikmisi, masing-masing pengelola program (Tim Pengelola Pusat dan Tim Pengelola Perguruan Tinggi) diwajibkan melaporkan hasil kegiatannya kepada pihak terkait.

Hal-hal yang dilaporkan oleh pengelola program adalah yang berkaitan dengan data/statistik penerimaan, panyaluran, penyerapan dan mamfaat dana, serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.

a. Tim Pengelola Pusat

Tim Pengelola Pusat harus membuat laporan-laporan sebagai berikut:

1) Laporan realisasi penyerapan dana Bidikmisi

2) Laporan indeks prestasi (IP) penerima Bidikmisi

3) Statistik Penerima Bantuan yang disusun berdasarkan data yang diterima dari tim pengelola PT

(5)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 20 4) Hasil monitoring dan evaluasi yang berisi

tentang jumlah responden, waktu pelaksanaan, hasil monitoring, analisis, kesimpulan, saran dan rekomendasi

5) Kegiatan lainya seperti desiminasi informasi, pelatihan dll.

Laporan akhir tahun harus diserahkan Dirjen Belmawa Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada alhir bulan Januari tahun berikutnya.

b. Tim Pengelola Perguruan Tinggi

Tim pengelola perguruan tinggi harus membuat laporan-laporan sebagai berikut:

1) Laporan realisasi penyerapan dana Bidikmisi (Mahasiswa baru/on-going)

2) Laporan penetapan Penerima Bidikmisi melalui SIM Bidikmisi

3) Laporan perkembangan indeks prestasi (IP)

penerima Bidimisi melalui http://simb3pm.dikti.go.id

4) Laporan pengganti penerima Bidikmisi

5) Kegiatan lainya, seperti diseminasi informasi, pelatihan, pendidikan, karakter

2.3.7 Faktor-Faktor Mempengaruhi Beasiswa Bidikmisi

a. Masyarakat miskin

Masyarakat miskin adalah suatu kondisi dimana fisik masyarakat yang tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan pemukiman yang jauh di bawah standart kelayakan serta mata pencaharian yang tidak menentu.

Penggolongan kemiskinan didasarkan pada suatu standar tertentu yaitu dengan membandingkan tingkat pendapatan orang atau keluarga dengan tingkat pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum. Berdasarkan criteria ini maka dikenal kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut adalah mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok minimum, sedangkan komunitas yang termasuk dalam kemiskinan relatif adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum tetapi secara relatif mereka masih di bawah rata-rata atau kurang lebih dibawah Rp.

1.600.000/bulannya dibandingkan pendapatan masyarakat yang ada di sekitarnya.(Suparyanto, M,Kes : 2011)

b. Beasiswa bidikmisi ditujukan hanya untuk yang berprestasi masa SMA/SMK atau sederajat

c. Beasiswa bidikmisi ditujukan bagi yang sehat jasmani dan rohani dan memiliki surat keterangan sehat dari dokter atau rumah sakit d. IPK (Indeks Prestasi Akademik) minimal 3,00 e. Lulus Seleksi beasiswa bidikmisi dari

Perguruan Tinggi

f. Penerima beasiswa bidikmisi harus mengikuti program student staft dari Perguruan Tinggi g. Pencairan bantuan biaya hidup bagi penerima

besiswa bidikmisi dipergunakan hanya untuk keperluan kampus

h. Penerima beasiswa bidikmisi diberhentikkan apabila Cuti, Drop Outdan Non Aktif

2.4 Prestasi Akademik

Prestasi akademik merupakan indikator utama keberhasilan sebuah proses pendidikan.

Hal ini dikarenakan prestasi akademik merupakan hasil dari suatu usaha peserta didik yang menggambarkan sejauh mana kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam tiap bidang studi. Dikemukakan pula oleh Novanto (2015), bahwa prestasi akademik merupakan gambaran kualitas pendidikan nasional karena mengukur keberhasilan proses belajar mengajar yang dilaksanakan di lembaga pendidikan tertentu.

Menurut Nurman (dalam Siregar, 2006) mutu output mahasiswa dari suatu jenjang pendidikan dapat dilihat dari prestasi akademiknya.

Adapun tujuan prestasi akademik adalah untuk mengetahui keefektifan dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar sehingga dalam pelaksanaannya evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus baik itu pada awal, pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar maupun pada akhir tatap muka kegiatan belajar mengajar. Evaluasi pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran

Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai peserta didik, maka diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan keberhasilan belajar.

(6)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 21 3. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu metode penelitian dengan cara mengamati masalah yang ada pada saat ini kemudian data tersebut dihubungkan dengan teori yang didapatkan.

Adapun teknik pengumpulan data dengan kuesioner, studi dokumentasi, studi kepustakaan, dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang dilakukan dengan memakai model Korelasi Pearson merupakan yang salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua

variabel. Sedangkan untuk menjelaskan homogenitas dari sebuah kelompok

mempergunakan simpangan baku (Karl Person) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah penerima beasiswa bidikmisi di Politeknik Mandiri Bina Prestasi pada Tahun Akademik 2018/2019 berjumlah 37 mahasiswa yang merupakan responden dapat diklasifikasi berdasarkan program studi, jenis kelamin, pekerjaan orang tua, dan penghasilan orangtua.

a. Klasifikasi Responden berdasarkan Program Studi

Dari data yang diperoleh, berdasarkan program studi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden berdasarkan Program Studi

Program Studi Jumlah Orang Presentase %

Akuntansi 11 29,73 Administrasi Bisnis 16 43,24

Bahasa Inggris 9 24,32 Manajemen

Perhotelan

1 2,71

Jumlah 37 100%

Sumber : Politeknik MBP Data diolah, 2019

Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa terdapat jumlah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi Program Studi Akuntansi sebesar 29,73%, Program Studi Administrasi Bisnis sebesar 43,24%, Program Studi Bahasa Inggris sebesar 24,32%, dan Program Studi Manajemen Perhotelan sebesar 2, 71%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerima beasiswa bidikmisi yang paling besar jumlahnya yaitu mahasiswa pada Program Studi Administrasi Bisnis.

b. Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Dari data yang diperoleh, berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Orang Presentase %

Pria 6 16,21 Wanita 31 83,78 Jumlah 37 100%

Sumber : Politeknik MBP Data diolah, 2019

Dari data diatas terlihat bahwa terdapat jumlah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi berdasarkan jenis kelamin pria 6 orang atau 16,21 % sedangkan wanita 31 atau 83,78%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerima beasiswa bidikmisi yang paling besar jumlahnya yaitu mahasiswa berjenis kelamin wanita yaitu sebesar 83,78%.

c. Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua

Dari data yang diperoleh, berdasarkan jenis pekerjaan orang tua dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Program Studi

Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jumlah Orang

Presentase %

Petani 22 59,46 Wiraswasta 7 18,92 Karyawan Swasta 4 10,81

Buruh Harian Lepas 4 10,81

Jumlah 37 100%

Sumber : Politeknik MBP Data diolah, 2019

Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa terdapat jumlah pekerjaan orang tua sebagai petani sebesar 59,46%, sebagai wiraswasta sebesar 18,92, sebagai karyawan swasta sebesar 10,81%, dan sebagai buruh harian lepas sebesar 10,81%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah pekerjaan orang tua yang paling besar jumlahnya yaitu pekerjaan petani.

d. Klasifikasi Responden berdasarkan Penghasilan Orang Tua

Dari data yang diperoleh, berdasarkan penghasilan orang tua dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(7)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 22 Tabel 4.4 Klasifikasi Responden berdasarkan

Penghasilan Orang Tua Penghasilan Orang

Tua/Bulan

Jumlah Orang

Presentase % Rp.500.000 - Rp.

1.000.000

22 59,45 Rp.1.000.000 –

Rp.2.500.000

15 40,54

Jumlah 37 100%

Sumber : Politeknik MBP Data diolah, 2019

Dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat jumlah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi berdasarkan penghasilan Orang Tua/bulan Rp.500.000 - Rp. 1.000.000 sebanyak orang atau 59,45% sedangkan Rp. 1.000.000 – Rp. 2.500.000 sebanyak orang atau 40,54 %.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penghasilan orang tua mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi pada Politeknik Mandiri Bina Prestasi yang terbanyak dengan penghasilan senilai Rp.500.000 - Rp. 1.000.000 sebesar 59,45%.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengukuran Variabel Bidikmisi dan Prestasi Akademik

Memberikan daftar pertanyaan terhadap 37 orang responden dengan sebanyak 16 butir pertanyaan yang terkait dengan bidikmisi dan prestasi akademik

Tabel 4.5 Pengukuran Variabel Bidikmisi dan Prestasi Akademik

No Kategori Arti Skala Likert

1 SSS Sangat Setuju Sekali 5

2 SS Sangat Setuju 4

3 S Setuju 3

4 KS Kurang Setuju 2

5 TS Tidak Setuju 1

Selanjutnya dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus simpangan baku.

simpangan baku adalah salah satu teknik statistik

yang sering digunakan untuk

menjelaskan homogenitas dari sebuah kelompok.

Simpangan baku juga merupakan nilai statistik yang sering digunakan untuk menentukan bagaimana sebaran data dalam sampel, serta seberapa dekat titik data individu ke rata-rata nilai dari sampelnya yang di kembangkan oleh Karl Person.

Keterangan :

s = untuk standar deviasi x = untuk nilai x ke-i

= untuk rata-ratanya n = untuk ukuran sampel

a. Variansi Beasiswa Bidikmisi

Untuk memperoleh nilai bidikmisi dari sampel yang ditetapkan, maka penilaian atas hasil pernyataan tersebut dijumlahkan sehingga diperoleh nilai bidikmisi per sampel dengan kisaran nilai 0 sampai 40 sebagai variabel bebas.

S(x)= 4,95

Simpangan baku dari variabel beasiswa bidikmisi (X) yang berjumlah 4,95 menunjukkan bahwa nilai variasi atau sebaran nilai dari kelompok data terhadap rata-rata beasiswa bidikmisi sebesar 4,95.

b. Variansi Prestasi Akademik

Untuk memperoleh nilai prestasi akademik dari sampel yang ditetapkan, maka penilaian atas hasil pernyataan tersebut dijumlahkan sehingga diperoleh prestasi akademik per sampel dengan kisaran nilai 0 sampai 40 sebagai variabel bebas dapat ditentukan simpangan baku (Standard Deviation) sebagai berikut:

S(y)= 4,60

Simpangan baku dari variabel beasiswa bidikmisi (Y) sebesar 4,60 menunjukkan bahwa nilai variasi atau sebaran nilai dari kelompok data terhadap rata-rata prestasi akademik sebesar 4,60.

4.3.2 Pengukuran Kolerasi Beasiswa Bidikmisi dengan Prestasi Akademik

Dalam menyelesaikan ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan

(8)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 23 arah hubungan dua variabel ini penulis

menggunakan rumus korelasi person.

Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua veriabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama ataupun arah yang sebaliknya.

Keterangan

r

: Konfisien korelasi

X : Deviasi dari mean untuk nilai variabel X Y : Deviasi dari mean untuk nilai variabel Y

: Jumlah perkalian antara X dan Y X2 : Kuadrat dari nilai x

Y2 : Kuadrat dari nilai y

37x 38711 –1134 x 1255

9137

x

9137

126.92911408 x 72.821700063 9137

9243.193875 0,98

Dari hasil tersebut diatas dapat dilihat bahwa peranan beasiswa bidikmisi dalam meningkatkan prestasi akademik Politeknik Mandiri Bina Prestasi adalah sebagai berikut:

1. Menyatakan bahwa hubungan kedua variabel memiliki hubungan searah (berbanding lurus) antara beasiswa bidikmisi dan prestasi akademik.

2. Dengan angka korelasi person 0,98 menyatakan bahwa hubungan antara variabel beasiswa bidikmisi (X) dengan variabel prestasi akademik (Y) sangat erat/kuat.

Berdasarkan metode korelasi Pearson tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa beasiswa bidikmisi berperan dalam meningkatkan prestasi akademik mahasiswa Politeknik Mandiri Bina Prestasi.

Menurut Undang-undang Pasal 76 No.

12 Tahun 2012 “bidikmisi merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki prestasi akademik yang baik”.

Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan bidikmisi yaitu “Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang kurikuler maupun ekstra kulikuler”

5. SIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa peranan beasiswa bidikmisi dalam meningkatkan prestasi akademik Politeknik Mandiri Bina Prestasi adalah berkorelasi secara positif, ini dapat dilihat dari hasil koefisien korelasi mendekati 1 atau sebesar 0,98 yang menyatakan bahwa hubungan kedua variabel memiliki hubungan searah (berbanding lurus) dan mempunyai hubungan yang erat antara beasiswa bidikmisi dan prestasi akademik

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Ristekdikti. 2016. Pedoman Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi, Jakarta

Ristekdikti. 2017. Pedoman Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi, Jakarta

Ristekdikti. 2018. Pedoman Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi, Jakarta

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Manajemen Pendidikan, Edisi 1. Bandung:

Pustaka Setia

Sujarweni. 2018. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.Yogyakarta :

Pustaka Baru Press

Supratno, Haddy. 2017. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan

Kuantitatif.Yogyakarta: Pustaka Gosyen Publishing

Sutrisno. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana

Swartono, 2014.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/06/faktor- faktor-yang-mempengaruhi.html

https://lib.unnes.ac.id/390/1/7426.pdf

https://www.researchgate.net/publication/329533 941_Faktor-

=

=

=

=

(9)

Jurnal Ilmiah Skylandsea 24 Faktor_Yang_Mempengaruhi_Prestasi_A

kademik_Studi_Kasus_Pada_Mahasiswa_

Program_Studi_Akuntansi_Universitas_S emarang

http://eprints.walisongo.ac.id/6668/2/BAB%20I.p df

http://ggugutlufichasepti.blogspot.com/

https://yusrintosepu.wixsite.com/lsp3inews https://eprints.uny.ac.id/29377/1/HANUNG%20

WIBOWO%2008504244 020.pdf

Gambar

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden berdasarkan Program  Studi
Tabel 4.5 Pengukuran Variabel Bidikmisi dan  Prestasi Akademik

Referensi

Dokumen terkait

b Menurut Abdulkadir Muhammad, force majeur adalah keadaan tidak dapat dipenuhinya prestasi oleh debitur karena terjadi peristiwa yang tidak terduga yang mana debitur

Penelitian ini berjudul Fungsi Radio dalam Penympian Pesan, Studi Deskriptif Kualitatif Media Radio Star FM Medan dalam Penyampaian Pesan Segmen What’s New pada Program

Pada aspek lain dengan menurunnya risiko pasar maka akan meningkatkan skor kesehatan bank dengan kata lain tidak ada perubahan skor kesehatan bank dari aspek lain

Dalam proses pelayanan yang diberikan Teller sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Malang , ada beberapa

[r]

Hasil uraian yang telah dipaparkan, maka dilakukan peneli- tian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi usia gestasi pada kehamilan ibu di Rumah Sakit ‘X’ Ponorogo tahun 2016, dengan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Penerapan instrumen performance asessment pada pembelajaran IPA berbasis laboratorium real

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang