• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIMBINGAN ORANG TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIMULYA 01 KOTA DEPOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BIMBINGAN ORANG TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIMULYA 01 KOTA DEPOK"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

BIMBINGAN ORANG TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIMULYA 01 KOTA DEPOK

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh:

Anisa Nurbaeti (11170183000049)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022

(2)

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

BIMBINGAN ORANG TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH SISWA KELAS 4 SDN KALIMULYA 01 KOTA DEPOK JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh : Anisa Nurbaeti (1170183000049)

Mengetahui Dosen Pembimbing

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Bimbingan Orang Tua Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Kelas 4 SDN Kalimulya 01 Kota Depok Jawa Barat”. Disusun oleh Anisa Nurbaeti, NIM 11170183000049, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Jakarta, 19 januari 2022 Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua panitia (ketua jurusan/prodi)

Dr. Asep Ediana Latif, M.Pd 16 Januari 2022 NIP. 198106623 200912 1 003

Sekretaris (Sekretaris Jurusan Prodi)

Rohmat Widjiyanto, M.P.d. 13 Januari 2022 NIP. 19890913 201801 1 002

Penguji I

Dr. Siti Masyithoh, M.Pd. 10 Januari 2022 NIP. 19770213201503 2 001

Penguji II

Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi. 10 Januari 2022 NIP. 19690206199503200

(4)

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anisa Nurbaeti

Tempat/Tanggal Lahir : Cimahi, 08 November 1997

NIM : 11170183000049

Jurusan/ Prodi : PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah) Fakultas : FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan)

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUNYA

Bahwa Skripsi yang berjudul “Bimbingan Orang Tua Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Kelas 4 SD Negeri Kalimulya 01 Kota Depok”

adalah benar hasil karya saya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Dosen Pembimbing : Dindin Riwanudin, M.Pd

NIP : 197711212011011001

Demikian surat pernyaaan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segalah konsekuensinya apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri.

Jakarta, 28 Januari 2022 Yang menyatakan

AnisaNurbaeti

NIM.11170183000049

(5)

ABSTRAK

Anisa Nurbaeti 2021/2022. Bimbingan Orang Tua Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Juah Siswa Kelas 4 SDN Kalimulya 01 kota Depok, Jawa Barat. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madarasah Ibtidayah, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah, FKIP Universitas Islam Negeri Sarif Hidayahtullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam mendampingi anak selama pembelajaran jarak jauh di kelas 4 Sekolah Dasar.

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kalimulya 01 Kota Depok, Jawa Barat. pada Juli-Agustus 2021. Pendekatan yang digunakan berupa pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Deskriptif. Informan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu orang tua siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Kalimulya 01 Kota Depok, Jawa Barat. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis model Blended Learning dengan menggunakan 3 tahap, yaitu mencari informasi, memperoleh informasi, dan penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu orang tua siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Kalimulya 01 Kota Depok, Jawa Barat telah berperan aktif dalam mendampingi anak pada pembelajaran jarak jauh. Bentuk peran orang tua dalam mendampingi anak pada pembelajaran jarak jauh adalah menyediakan fasilitas belajar, memberikan motivasi, mengawasi anak dalam belajar, dan membantu mengatasi kesulitan belajar. Memberikan semangat dan dukungan serta memberikan hadiah, meluangkan waktu untuk mendampingi anak, dan menanyakan kesulitan anak saat belajar serta memberikan pengetahuan kepada anak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peran orang tua dalam mendampingi anak pada pembelajaran jarak jauh di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Kalimulya 01 Kota Depok, Jawa Barat adalah menyediakan fasilitas belajar, memberikan motivasi, mengawasi anak dalam belajar, dan membantu mengatasi kesulitan belajar.

Kata Kunci: Bimbingan Orang Tua Dalam Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh

(6)

ABSTRACT

Anisa Nurbaeti 2021/2022. Parental Guidance in the Implementation of Distance Learning for Class 4 Students at SDN Kalimulya 01, Depok City, West Java.

Thesis for Madrasah Ibtdayah Teacher Education Study Program, Madrasah Ibtdayah Teacher Education Department, FKIP, Sarif Hidayahtullah State Islamic University, Jakarta.

This study aims to describe the role of parents in the class accompanying children during distance learning in 4 elementary schools. This research was conducted at the Kalimulya 01 State Elementary School, Depok City, West Java. In July-August 2021. The approach used is a qualitative approach with a descriptive research type.

Informants selected in this study were parents of grade 4 students at Kalimulya 01 State Elementary School, Depok City, West Java. The data in this study were obtained by collecting data in the form of observations, interviews, and documentation. Then the data were analyzed using the Blended Learning technique analysis model using three stages: seeking information, obtaining information, presenting data, and data withdrawal or withdrawal. The results of this study are that parents of grade 4 students at Kalimulya 01 State Elementary School, Depok City, West Java have played an active role in assisting children in distance learning. The role of parents in assisting children in distance learning is to provide learning facilities, provide motivation, supervise children in learning, and help overcome learning difficulties. Provide encouragement and support and provide gifts, take the time to accompany children, and provide knowledge to children while learning and provide knowledge to children. This study concludes that the role of parents in assisting children in distance learning in grade 4 of the Kalimulya 01 State Elementary School, Depok City, West Java is to provide learning facilities, provide motivation, supervise children in learning, and help overcome learning difficulties.

Keywords: Tutoring, parenting and distance learning

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan proposal skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarg dan sahabatnya yang telah menjadi Uswatun hasanah umat islam yang akan memberikan syafa’atnya di yaumilakhir. Dalam penyusunan proposal skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak sehingga proposal skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses perkuliahan.

4. Rohmat Widiyanto, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan motivasi dan arahan selama proses perkuliahan.

5. Dindin Ridwanudin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, bantuan, arahan, dukungan, motivasi, dan masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan tepat waktu.

6. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada penulis.

7. Ketiga orang tua penulis yang tercinta dan tersayang, serta segenap keluarga, Adik- adik yang tidak pernah berhenti untuk memberikan do’a, bimbingan, dukungan, dan arahan kepada penulis, semoga Allah swt selalu memberikan kesehatan dan keberkahan dunia akhirat, Aamiin.

(8)

8. Dan kepada keluarga kecil saya dan Keluarga besar saya terimakasih atas segalah suport dan Semangat yang diberikan terhadap saya.

9. Dan tidak lupa juga untuk orang-orang diluar sana yang sudah banyak membantu saya selama masa Pendidikan ini (pak Dindin Puri Insani 1, Ibu lia Golf, Bpk. Zet Tapangan Acacia, Bpk Eka beserta Istri dan Keluarga serta orang-Orang baik sekalian yang tidak saya sebut kan Namanya satu-persatu) semoga segalah kebaikan kalian di balas oleh Allah SWT.

10. Syarifudin. S.Pd., Kepada SD Negeri kalimulya 1 jawa barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan observasi di sekolah yang beliau pimpin.

11. Ida Rosida S.Pd.,Guru kelas IV SD Negeri kalimulya 1 jawa barat yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan observasi di sekolah yang beliau ajar dan bersedia membantu penyelesaian proposal skripsi ini.

12. Seluruh siswa-siswi kelas IV SD Negeri kalimulya jawa Barat yang menyambut penulis dengan penuh hangat dan senantiasa belajar dengan baik selama proses pembelajaran.

13. Teruntuk sahabat-sahabatku, yang selalu memberikan support, dan motivasi kepada penulis.

14. Teruntuk kawan-kawan seperjuangan PGMI angkatan 2017, PGMI A dan B yang telah berjuang bersama dan memberi dukungan sampai saat ini.

15. Staf perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini yangtidak bisa disebutkan satu persatu;

Kesempurnaan hanya milik Allah swt Tuhan semesta Alam, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan proposal skripsi ini. Akhir kata, harapan penulis semoga proposal skripsi ini bermanfaat.

Jakarta, 23 Agustus 2021

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... 2

LEMBAR PENGESAHAN ... 3

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Indentifikasi Permasalahan ... 5

C. Pembatasan masalah... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan penelitian ... 6

F. Manfaat penelitian ... 6

BAB II ... 8

KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Deskripsi Teori ... 8

1. Bimbingan orang tua ... 8

2. Orang Tua ... 9

3. Tanggung jawab orang tua ... 12

4. Hak dan kewajiban orang tua ... 14

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peranan Orang tua dalam Membimbing Belajar Anak ... 14

6. Pembelajaran Daring ... 16

B. Hasil penelitian yang relevan ... 21

BAB III ... 24

METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

B. Sumber Data ... 24

C. Prosedur Pengumpulan Data ... 25

D. Analisis Data ... 27

E. Pengecekan Keabsahan Data... 30

BAB IV ... 31

(10)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ... 31

1. Profil Sekolah ... 31

B. Visi, Misi, dan Tujuan sekolah ... 31

1. Visi ... 31

2. Misi ... 31

3. Tujuan ... 32

C. Deskripsi Temuan ... 33

D. Pembahasan ... 42

BAB V ... 45

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 45

A. Simpulan ... 45

B. Implikasi ... 45

C. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Primer ... 25

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (flow model) ... 28

Gambar 4.1 Orang Tua Menyediakan Handphone Dan Kuota Internet... 34

Gambar 4.2 Orang Tua Menyediakan Buku Pelajaran Dan Alat Tulis... 35

Gambar 4.3 Orang Tua Mendampingi Anak Dalam Pembelajaran ... 36

Gambar 4.4 Orang Tua Memberikan Semangat Kepada Anak... 37

Gambar 4.5 Orang Tua Memberikan Hadiah Kepada Anak ... 38

Gambar 4.6 Orang Tua Yang Meluangkan Waktu Untuk Mendampingi Anak ... 39

Gambar 4.7 Orang Tua Membantu Anak Dalam Mengerjakan Tugas ... 41

Gambar 4.8 Orang Tua Menanyakan Kesulitan Belajar Anak ... 42

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ... 50

LAMPIRAN 1. HASIL OBSERVASI ... 51

LAMPIRAN 2. HASIL WAWANCARA ORANG TUA ... 53

LAMPIRAN 3. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN ... 60

LAMPIRAN 4 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN ... 61

LAMPIRAN 5. SURAT BIMBINGAN SKRIPSI ... 62

LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI HASIL WAWANCARA ... 63

LAMPIRAN 7. UJI REFERENSI ... 66

LAMPIRAN 8. BIODATA PENULIS ... 73

(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anak adalah manusia yang diamanatkan Allah SWT kepada manusia, dalam hal ini adalah orang tua. Mereka bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka di hadapan Allah. Anak diciptakan oleh Allah SWT dengan dibekali potensi-potensi alamiah yang dapat diarahkan menuju kebaikan, atau sebaliknya. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk memanfaatkan potensi-potensi alamiah tersebut dengan menyalurkannya ke jalan yang baik dengan membiasakan anak sejak dini untuk berbuat baik kepada sesama makhluk yang diciptakan Allah SWT dan adat istiadat yang baik agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlakul karima.1 Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada adalah melalui, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.2

Berbicara mengenai mendidik anak, orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak-anak. Para orang tua yang menentukan masa depan anak. Keluarga dan lingkungan adalah jalur pendidikan informal. Di dalam keadaan yang normal, keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. Karena di sanalah anak mulai mengalami proses sosialisasi awal, serta mengenal dunia sekitarnya, juga pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari.3 Menempuh jalur pendidikan formal juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan orang tua untuk mengembangkan potensi-potensi alamiah yang dimiliki anak agar dapat diarahkan ke arah yang lebih baik lagi. Dalam hal ini, lembaga penyelenggara pendidikan formal adalah sekolah. Sejalan dengan

1 Sayyid Sabiq, Islam Dipandang dari Segi Rohani, Social, terj. Zaenuddin, dkk., (Jakarta:

PT Rineka Cipta, 1994), hlm. 247-248.

2 Undang-undang republik Indonesia No 20 tahun 2003

3 Faiqotul Izzatin Ni’mah, “Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) Pada Homeschooling ‘Sekolah Dolan’,” jurnal Manajemen Pendidikan Volume 25, Nomor 1, Maret 2016: 112- 119.

(15)

pendidikan nasional yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Namun dalam mengakui keterbatasan dan peluang yang dimiliki, sehingga orang tua meminta pihak luar lain membantu mendidik anak-anak mereka, pihak lainnya adalah guru di sekolah. Namun demikian, setelah anak-anak dititipkan di sekolah, orang tua tetap untuk bertanggung jawab untuk keberhasilan pendidikan anak- anak mereka.4 Peran orang tua sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak-anak mereka.

Induk peran dan tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dengan membimbing kelangsungan anak belajar di rumah sesuai dengan program yang telah dipelajari oleh anak-anak di sekolah belajar5.

Seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kini pendekatan pembelajaran telah berubah ke arah pembelajaran abad pengetahuan. Orang dapat belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Itulah ciri pembelajaran abad pengetahuan yang dikenal sebagai berbasis komputer.6 Internet sudah mempengaruhi hampir dalam semua aspek kehidupan manusia. Rasanya belum lama media seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi merupakan sumber informasi yang paling efektif. Realitas kini media seperti facebook, youtube, twitter, instagram, whatsapp, dan sejenisnya menjadi media komunikasi dan informasi yangpaling digemari. Tempat perbelanjaan yang menawarkan berbagai fasilitas mewah, kini terancam gulung tikar akibat berkembangnya penjualan online. Alat transportasi umum ojek yang dulu dipandang sebelah mata, kini menjadi transportasi online yang trend bagi semua kalangan. Begitupun aspek kehidupan lainnya terus berkembang dan berinovasi sebagai akibat tuntutan perubahan zaman

4 Sukmadinata, nana Syaodih. 2009. Landasan psikologi preses Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya. Hlm. 163

5 Ibid, hlm. 164

6 Kuntarto, Eko. Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Journal Indonesian Language Education and Literature, vol. 3, No.1, 2017, hal. 99.

(16)

terutama teknologi internet.7Teknologi internet juga berdampak terhadap perilaku dan kehidupan generasi masa kini. Anak-anak masa kini begitu akrab dengan internet melalui berbagai perangkat gawai, seperti: komputer, laptop, tablet, handphone, smartphone, dan perangkat sejenisnya. Kehidupan mereka mulai dari;

bermain, berkomunikasi, bergaul, menyalurkan hobi, dan aspek-aspek lainnya tidak terlepas dari teknologi internet. Namun satu hal yang disayangkan adalah internet masih sangat kecil digunakan untuk keperluan pembelajaran Orang tua hendaknya mengawasi dan membimbing anak dalam penggunaan media internet, supaya anak tidak menjadi candu dengan internet dan berefek negatif untuk perilaku anak. Orang tua bertugas mengarahkan anak untuk pemanfaatan internet yang positif, misalnya untuk pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan. Orang tua mengarahkan anak untuk membuka situs-situs yang bermanfaat, seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan menggunakan internet. Selain itu, orang tua harus mampu memahami ragam aplikasi yang mendidik anak dan memandu anak untuk memainkannya dengan baik, serta mengawasi penggunaan media informasi tersebut agar tidak menyimpang dari nilai-nilai pendidikan Islam. Kemudian, orang tua memberikan batasan waktu kepada anak dalam penggunaan internet.

Mengontrol penggunaan internet tidak harus dilakukan dengan ketat. Mengontrol atau mengawasi perlu dilakukan secara persuatif dengan tetap menghargai privacy anak.

Melihat kasus pandemi akibat virus corona (Covid-19). Pemerintah telah mengalihkan kegiatan pembelajaran dari sekolah ke rumah masing-masing siswa sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19). Agar tidak disalahartikan sebagai hari libur, maka proses kegiatan pembelajaran dilakukan secara online. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Penggunaanmediapembelajaran daring (online) sebagai media distance

7 Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya. Hlm. 163.

(17)

learning (pembelajaran jarak jauh) menciptakan paradigma baru apabila dibandingkan dengan pendidikan konvensional.8 Pembelajaran daring bertujuan memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan (daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas.9 Terkait dengan fenomena di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang, berdasarkan hasil pra riset, orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga lupa dan tidak memperhatikan perannya dalam pendidikan anak, atau orang tua yang benar-benar tidak memahami dan menyadari perannya sehingga mereka cenderung menganggap bahwa tugas pendidikan sepenuhnya diserahkan pada guru di sekolah.10 Permasalahan yang terjadi banyak orang tua siswa yang mengeluhkan dirinya keteteran. Selama ini orang tua memberikan tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru sekolah. Dikarenakan melihat kondisi sekarang orang tua memiliki peran ganda dalam proses pembelajaran daring di rumah. Selain tanggung jawab mendidik anak, orang tua dituntut mendampingi anak belajar daring di rumah sebagai ganti pembelajaran tatap muka. Dalam kondisi seperti saat ini, disadari atau tidak, para orang tua menjalankan peran ganda pendidikan.

Pertama, peran utama orang tua. Secara universal, para orang tua dituntut memikirkan dan merealisasikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.

Kewajiban ini melekat pada setiap individu orang tua. Sebab hadirnya buah hati adalah sebagai penerus harapan dan masa depan keluarga dan juga peradaban sebuah bangsa. Maka jelaslah orang tua harus memastikan, melalui teladan, anaknya menjadi baik dari sisi kepribadian, keilmuan dan juga masa depan. Kedua, peran tambahan orang tua. Peran tambahan ini muncul seiring pembatasan sosial.

Belajar dan bekerja di rumah menjadi solusi yang tak terelakkan. Partisipasi orang tua diperlukan dalam proses sekolah online. Pendek kata orang tua adalah guru,

8 Dewi, Shinta Kurnia. Efektivitas E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA Negeri 1 Depok. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Teknik infomatika universitas negeri Yogjakrta. 2011, hlm. 4

9 Sofyana, Latjuba dkk. Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp Pada Kelas Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas Pgri Madiun. Jurnal Nasional Pendidik, Vol. 8,No.

1, 2019, hlm. 82.

10 Kepala Madrasah, 18 Juni 2020, pukul: 09.00.

(18)

mewakili sekolah, di rumah. Dimana mereka berperan mengadministrasikan pembelajaran dari tahap anak mengerjakan tugas, melaporkan tugas, hingga mengerjakan ujian daring.11

Hasil-hasil penelitian tentang peran orang tua sudah banyak dilakukan melakukan penelitian terkait “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan”. melakukan penelitian terkait “Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang Androgynus Melalui Kegiatan Bermain”. melakukan penelitian terkait “Peran Orang Tua dan Pendidik dalam Menerapkan Perilaku Disiplin Terhadap Anak Usia Dini” Penelitian-penelitian yang menjelaskan bagaimana peran orang tua dalam menciptakan pemanfaatan internet untuk pendidikan masih sangat jarang dilakukan. Begitupun bagaimana peran orang tua dan guru dalam membangun kebiasaan anak untuk memanfaatkan internet untuk pembelajaran masih belum dilakukan. Peran orang tua dan guru ini sangat penting, karena mereka adalah orang yang berhadapan langsung dengan anak-anak dilingkungan keluarga dan sekolah. Kondisi tersebut menarik peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Bimbingan Orang Tua Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Kelas IV di SDN Kalimulya 01 Kota Depok. Jawa Barat Tahun Ajaran 2020/2021.

B. Indentifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diindentifikasikan beberapa masalah yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya bimbingan orang tua dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh.

2. Proses pembelajaran daring di sekolah tersebut masih kurangefektif.

3. Orang tua masih kesulitan dalam membimbing siswa dalam pembelajaran secara online atau daring.

11 Nana Cahana, Kompasiana, 6 Mei 2020, pukul: 08.00

(19)

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah di atas, maka penelitian membatasi masalah pada bimbingan orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh melalui metode Blended Learning, di antaranya:

a. Subjek penelitian adalah orang tua peserta didik atau wali murid peserta didik SDN kalimulya 01 Kota Depok.

b. Bimbingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran orang tua dalam membimbing pembelajaran Jarak Jauh saat ini.

c. Penelitian ini dilakukan pada tema 1 “indah kebersamaan” Subtema 1: Aku dan Teman Baru, dan Subtema 2: Tubuhku.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut “Bagaimana Bimbingan Orang Tua Dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Kelas 04 SDN Kalimulya 01 Kota Depok?

E. Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggali “Bimbingan Orang Tua Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Kelas 04 SDN Kalimulya 01 Kota Depok.

F. Manfaat penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian di atas manfaat penelitian dapat dilihat dari 2 aspek yaitu:

a. Manfaat Teoretis

1. Sebagai dasar penelitian selanjutnya yang relevan.

2. Untuk mengetahui pengetahuan teori, model pembelajaran yang inovatif yang dapat mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dimasa yang akan datang.

3. Untuk dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam belajar dengan memperhatikan dukungan dari orang tua.

b. Manfaat praktis

(20)

1. Bagi orang tua: Meningkatkan peran orang tua dan rasa tanggung jawab dalam mengawasi, mendidik membimbing, dan memotivasi anak-anak agar tetap dapat mencapai tujuan pembelajaran meskipun dengan pembelajaran daring dan sebagai masukan agar mereka tidak hanya memberikan tanggung jawab pendidikan kepada sekolah saja.

2. Bagi guru: Membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa, menanamkan kreativitas guru dalam usaha pembenahan pembelajaran.

3. Bagi siswa: Melalui pembelajaran daring siswa dimungkinkan untuk tetap dapat belajar sekalipun tidak hadir secara fisik didalam kelas. Kegaiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersedian waktu siswa, meningkatkan semangat belajar siswa dalam adanya peranan orangtua.

4. Bagi sekolah: Membangun motivasi untuk mengembangkan model pembelajaran daring dalam mengkatkan hasil belajar dalam rangka daya saing sekolah, meningkatkan kualitas pembembelajaran menjadi lebih efektif dan kreatif.

5. Bagi peneliti: Menambah pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan wawasan dalam meningkatkan kompetensi penulis.

6. Bagi pembaca: Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi seluruh masyarakat terutama pihak berkepentingan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi refrensi dan memberikan tambahan wawasan serta pengetahuan bagi pembaca atau Mahasiswa lain yang tertarik untuk mengangkat topik yang sama.

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori

1. Bimbingan orang tua a. Bimbingan

Bimo Walgito mengemukakan ”Bimbingan merupakan suatu pertolongan yang menuntun. Bimbingan merupakan suatu tuntunan. Hal ini mengandung pengertian bahwa di dalam memberikan bimbingan, apabila keadaan menuntut, adalah kewajiban dari pembimbing untuk memberikan bimbingan secara aktif, yaitu memberikan arahan kepada yang dibimbingnya”.12 Contohnya Seperti bantuan yang diberikan oleh penasehat akademik kepada mahasiswa agar mereka dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan akademiknya dan menentukan tujuan karirnya. Bimbingan orang tua mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar bagi siswa. Ahmadi dan Supriyono mengemukakan bahwa Orang tua hendaknya selalu memperhatikan dan membimbing segala sesuatu yang menyangkut aktifitas putra-putrinya, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan belajarnya. Kebutuhan itu meliputi peralatan untuk sekolah, perlengkapan belajar, kesehatan, kasih sayang dan sekaligus berusaha memberikan dorongan dan bimbingan belajar. Dengan terpenuhinya kebutuhan sekolah serta adanya bimbingan dan orang tua, maka anak akan merasa diperhatikan, terpenuhi segala kebutuhannya terutama kebutuhan fisik maupun psikis. Hal ini dapat menumbuhkan semangat belajar anak dan anak termotivasi belajarnya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya selain itu dapat menumbuhkan sikap dewasa, rasa tanggung jawab belajar pada diri anak. Apabila orang tua kurang memperhatikan dan membimbing terhadap aktifitas belajar putra-putrinya, hal ini akan membawa dampak kurang baik terhadap prestasi belajar disekolahnya.

Akibatnya anak menjadi malas untuk belajar karena tidak kontrol yang baik yang dilakukan oleh orang tua. Dengan demikian anak akan banyak mengalami kesulitan sehingga akan mendapatkan prestasi belajar yang kurang. Dengan demikian

12 Bimo Walgito, 2004. Bimbingan & Konseling di Skolah. Yogyakarta: Andi, hlm. 4

(22)

bimbingan yang diberikan orang tua terhadap aktifitas belajar anak di rumah memberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar di sekolah. Siswa yang mendapatkan bimbingan orang tua secara intensif dalam belajar akan meningkatkan prestasi belajar sosiologi, karena bimbingan orang tua mempunyai hubungan positif dengan prestasi belajar sosiologi. Terdapat teori yang berkaitan dengan bimbingan yaitu: Frank Parson berpendapat bahwa bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatannya itu. Bimbingan juga membantu setiap individu untuk lebih mengenali barbagai informasi tentang diri sendiri.selain itu bimbingan juga suatu proses layanan yang diberikan kepada individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan, keterampilan yang diperlukan untuk dapat menemukan pilihan, rencana dan interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Bimbingan juga dapat disebut sebagai bantuan yang diberikan oleh seorang laki - laki atau perempuan yang memiliki kepribadian, pengetahuan yang memadai dan dapat berintraksi dengan baik kepada individu lainnya, bimbingan juga membantu seseorang agar menjadi pribadi yang berguna.13 Dari pengertian bimbiangan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses layanan dan Pendampingan terhadap individu guna meningkatkan potensi siswa tersebut dan dalam hal ini yang menjadi pembimbing adalah orang tua yaitu orang yang memiliki sikap kasih sayang dan mengasuh sehingga anak dapat belajar dengan optimal karena pola pengasuhan atau bimbingan.

2. Orang Tua

Khairani mengemukakan peran merupakan suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Kata peran dalam kamus Oxford Dictionary diartikan dengan Actor‟s Part, One‟s Task Of Function yang berarti aktor, tugas seseorang atau fungsi.14 Peran juga mempunyai arti pemain atau

13 Prayitno dan Erman Anti, Dasar-Dasar Bimbingan onseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 93- 94

14 Khairani, Wardina. Peran Orang tua Terhadap Penggunan Media Internet Dalam Perilaku Keagamaan Anak (Studi pada Keluarga Muslim di Kelurahan Bandar Jaya Barat Kecamatan

(23)

sandiwara, orang tua adalah pria dan waita yang terikat dalam perkawinan dan siap untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang mereka lahirkan.15 Orang tua juga sososk yang seharusnya paling mengenal kapan dan bagaimana anaknya belajar dengan baik,16 orang tua adalah Pendidik pertama bagi anak-anak mereka karna dari merekalah anak-anak pertama kali mendapatkan pendididkan.17 Kesimpulan dari pembahasan terkait orang tua diatas ialah Orang tua terdiri dari ayah yang berperan memegang peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan anak- anaknya. Seorang ayah berperan mengelola dan mengatur seluruh urusan anak serta memberi arah-arahan yang tepat dan berguna.

Seorang ayah juga berkewajiban untuk mencari nafkah bagi keluarganya dan juga berkewajiban untuk mencari tambahan ilmu bagi dirinya, karena dengan ilmu-ilmu itu dia akan dapat membimbing dan mendidik dirinya sendiri dan keluarga menjadi lebih baik. Demikian halnya seorang ibu, di samping memiliki kewajiban untuk mencari ilmu karena ibulah yang selalu dekat dengan anak-anaknya”.18

Pendapat Al-Aliyy mengenai peran orang tua dalam pendidikan anak- anaknya tersirat dalam Q.S At Tahrim: 6:

َ هاللّٰ َن ْوُصْعَي الَّ ٌداَدِش ٌظ َلَِغ ٌةَكِٕى ٰلَم اَهْيَلَع ُةَراَجِحْلاَو ُساانلا اَهُد ْوُقاو اًراَن ْمُكْيِلْهَاَو ْمُكَسُفْنَا آْْوُق ا ْوُنَمٰا َنْيِذالا اَهُّيَا ْٰٓي ي َن ْو ُرَمْؤُي اَم َن ْوُلَعْفَي َو ْمُه َرَمَا ْٓاَم

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.19 Dalam tafsir jalalain ayat ini mengandung makna untuk menjaga keluarga mereka dari api neraka. Orang tua sebagai subjek utama yang bertanggung jawab dalam keluarganya harus benar-benar memperhatikan keadaan dan

Terbanggi Besar). Lampung: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Intan Lampung.

2019, hlm. 20.

15 Novrinda, Dkk. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikan. Jurnal Potensia Pg-Paud Fkip Unib, Vol. 2,No. 1, 2017, hlm. 42

16 Muthmainnah. Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang Androgynius Melalui Kegiatan Bermain. Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 1,No. 1, 2012, hlm. 108.

17 Ni'mah. Peranan Orang Tua Dalam Membimbing Anak Untuk Melaksanakan Sholat Lima Waktu Di Lingkungan Pasar Kahayan Palangka Raya (Studi Terhadap Lima Kepala Keluarga yang Berprofesi sebagai Pedagang). Palangka Raya: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Palangka Raya. 2016, hlm. 15.

18 Heriyani. Peran Orang Tua dalam Membimbing Belajar Anak Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV MI Ma‟arif Banjarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2009/2010. Purwokerto: Jurusan Pendidikan Agama Islam STAIN Purwokerto.2010, hlm. 16- 17.

19 Al Aliyy. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: CV Diponegoro. 2007, hlm 448.

(24)

perkembangannya. Terutama perkembangan anaknya agar mereka berkembang sesuai dengan syariat Islam yaitu dengan mengacu pada Al-qur’an dan Hadits.

Peranan orang tua sangat penting dalam mendampingi anak- anaknya, karena pendampingan yang baik menjadi salah satu faktor dalam proses tumbuh dan berkembangnya seorang anak. Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada putra-putrinya dalam melakukan kegiatan belajar di rumah akan berpengaruh terhadap tingkah laku yang mengarah pada kedisiplinan dalam belajar.

Motivasi yang diberikan kepada anak hendaknya mengarah pada peningkatan motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta apabila terjadi ikatan emosional antara orang tua dengan anaknya. Suasana rumah yang aman dan nyaman akan membantu anak untuk mengembangkan dan mempersiapkan dirinya menuju masa depan.20 Widayati menjelaskan bahwa peran orang tua dalam keluarga terdiri dari21 peran sebagai pendidik dimana orang tua perlu menanamkan kepada anak- anak arti penting pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dari sekolah, peran sebagai pendorong di mana sebagai anak yang sedang menghadapi masa peralihan anak membutuhkan dorongan orang tua untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri dalam menghadapi masalah, peran sebagai panutan dimana orang tua perlu memberikan contoh dan teladan bagi anak, baik dalam berkata jujur maupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat. Selain itu, orang tua berperan sebagai teman, menghadapi anak yang sedang menghadapi masa peralihan. Orang tua lebih sabar dan mengerti tentang perubahan anak. Orang tua dapat menjadi informasi, teman bicara atau teman bertukar pikiran tentang kesulitan atau masalah anak, sehingga anak merasa nyaman dan terlindungi, peran sebagai pengawas di mana kewajiban orang tua adalah melihat dan mengawasi sikap dan perilaku anak agar tidak keluar jauh dari jati dirinya, terutama dari pengaruh lingkungan baik dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat serta peran sebagai konselor di mana

20 Prasetyo, Fajar Ahmad Dwi. Pendampingan Orang Tua dalam Proses Belajar Anak (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orang tua dalam Proses Belajar Anak menurut Persepsi Siswa Kelas X SMK N 1 Nanggulan Tahun Ajaran 2017/2018). Yogyakarta:

Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2018. hlm. 16

21 Undang-undang Republik Indonesia No 35 Tahun 2014.

(25)

orang tua dapat memberikan gambaran dan pertimbangan nilai positif dan negatif sehingga anak mampu mengambil keputusan yang terbaik. Berdasarkan uraian diatas maka maksud peran orang tua adalah pola tingkah laku dari ayah dan ibu berupa tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing anak- anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap hidup dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian jelaslah bahwa orang tua memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap anaknya, karena mereka mempunyai tanggung jawab memberikan nafkah, mendidik, mengasuh, serta memelihara anaknya untuk mempersiapkan dan mewujudkan kebahagiaan hidup anak dimasa depan. Dengan kata lain bahwa orang tua umumnya bertanggung jawab atas segalanya dari kelangsungan hidup anak-anak mereka. Jadi, peran yang dimaksud pada penelitian ini adalah tugas utama atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua kepada anaknya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian tentang peran orang tua dalam pembelajaran daring di MI Darul Ulum Pedurungan Kota Depok tahun pelajaran 2020/2021.

3. Tanggung jawab orang tua

Dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas, dibutuhkan adanya usaha atau upaya yang konsisten dan terus- menerus dari orang tua didalam melaksanakan tugas memelihara, mengasuh dan mendidik anak baik lahir maupun batin sampai anak tersebut dewasa, di mana tugas ini merupakan kewajiban orang tua. Pendapat Ni‟mah mengatakan bahwa tanggung jawab pendidikan Islam yang menjadi beban orang tua sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Selain itu, tanggung jawab lain adalah untuk melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit dan penyelewengan kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya, memberi pelajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin

(26)

yang dapat di capainya, membahagiakan anak, baik di dunia maupun di akhirat sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.

Imron mengemukakan pentingnya pendidik yang mencakup “mu‟allim”

(guru), ayah dan ibu, tokoh masyarakat (musyarraf ijtima‟i) untuk membina anak dengan hal-hal yang sesuai tanggung jawab orang tua dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas, dibutuhkan adanya usaha atau upaya yang konsisten dan terus- menerus dari orang tua di dalam melaksanakan tugas memelihara, mengasuh dan mendidik anak baik lahir maupun batin sampai anak tersebut dewasa, di mana tugas ini merupakan kewajiban orang tua dengan ajaran agama, terutama dalam hal kepribadian anak baik fisik, psikis atau intelektual yang nantinya dapat dikembangkan. Hal tersebut merupakan tanggung jawab pendidikan terbesar bagi para pendidik, yang salah satunya adalah22 tanggung Jawab Pendidikan Jasmani atau fisik. Pendapat oleh Ulwan menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan dalam rangka membentuk seorang anak agar tumbuh dewasa dengan kondisi fisik yang kuat, sehat, bergairah, dan bersemangat. Quthb mengemukakan bahwa jasmani dalam pendidikan yang dimaksud bukan hanya otot-ototnya, panca indranya dan kelenjar- kelenjarnya, tetapi juga potensi yang sangat energik yang muncul dari jasmani dan terungkap melalui perasaan (Agama Islam sangat memperhatikan kesehatan jasmani manusia pada umumnya dan kesehatan anak pada khususnya, lantaran kesehatan jasmani sangat berpengaruh pada kesehatan rohaninya. Tanggung jawab lain adalah tanggung Jawab Pendidikan Intelektual/Aqliyah. Pendidikan aqliyah (rasio) adalah membentuk pola pikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat, baik dari ilmu- ilmu agama maupun ilmu hasil budaya manusia serta peradaban sehingga anak itu muncul sebagai orang yang mampu berpikir dan berbudaya. Di samping pendidikan fisik, untuk membentuk pola pikir anak dibutuhkan pendidikan intelektual, pendidikan intelektual tidak kalah pentingnya dengan pendidikan fisik yang merupakan persiapan dan pembentukan, sedangkan pendidikan intelektual ini merupakan penyadaran, pembudayaan dan pengajaran. Selain itu, juga terdapat

22 Imron, Ali. Pendidikan Kepribadian Anak Menurut Abdullah Nashih Ulwan. Jurnal Edukasia Islamika,Vol. 1, No. 1, 2016, hlm. 110.

(27)

tanggung jawab, pendidikan rohani/kejiwaan. Tanggung jawab pendidikan rohani/kejiwaan di sini adalah mendidik anak sejak berakal untuk mempunyai sikap berani, bertindak benar, merasa optimis akan kemampuannya, menyenangi kebaikan bagi orang lain, mampu menahan diri tatkala marah dan menghiasi diri dengan keutamaan-keutamaan akhlak serta sikap- sikap positif yang lain.Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tanggung jawab orang tua terhadap anak khususnya dalam hal pendidikan berlangsung dari masa kanak- kanak. Dan dalam pelaksanaannya tanggung jawab tersebut harus dilaksanakan oleh orang tua dengan baik dan benar. Tanggung jawab orangtuaterhadap anak bukan hanya memenuhi kebutuhan jasmaninya saja, tetapi kebutuhan rohani juga harus dipenuhi oleh orangtua.

4. Hak dan kewajiban orang tua

Kewajiban orang tua terhadap anak diatur dalam Undang-Undang. Undang- Undang tersebut merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal 26 Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa kewajiban orang tua terhadap anak mencakup empat hal, yaitu mengasuh, memelihara, melindungi, dan mendidik anak; menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya; mencegah anak menikah pada usia dini;

serta memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti anak.

Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, ketentuan- ketentuan perihal hak dan kewajiban orang tua terhadap anak, pada pasal 45 ayat 1 mengatakan bahwa: “Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya.” Pendapat oleh Ni‟mah menyatakan bahwa hak dan kewajiban orang tua dalam rumah tangga yakni sebagai pembentuk dan pimpinan keluarga mempunyai kewajiban dan rasa tanggung jawab untuk membina seluruh anggota keluarganya.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peranan Orang tua dalam Membimbing Belajar Anak

Pendapat Valeza menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi orang tua dalam melakukan bimbingan belajar pada anak di

(28)

rumah.23 Faktor pertama adalah latar belakang pendidikan orang tua. Pada umumnya, orang tua yang berpendidikan tinggi berbeda dengan orang tua yang berpendidikan rendah atau dengan orang tua yang tidak berpendidikan sama sekali, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap anaknya, sebab orang tua yang tinggi pendidikannya tentu luas pengetahuan, pengalaman, dan pandangannya. Sehingga dalam menyikapi segala persoalan, dapat lebih bijaksana. Orang tua yang demikian beranggapan bahwa pendidikan itu sangat penting arti dan pengaruhnya bagi anak- anaknya, dan sebaliknya, bagi orang tua yang berpendidikan rendah, kebanyakan mereka beranggapan bahwa pendidikan kurang penting artinya bagi anak- anaknya, sehingga mengakibatkan kurang perhatian mereka terhadap pendidikan anak-anak mereka. Meskipun, tidak menutup kemungkinan bagi orang tua yang berpendidikan rendah sangat memperhatikan pendidikan anak-anak. Hal ini tergantung pada sampai di mana kesadaran masing-masing orang tua terhadap pentingnya arti pendidikan bagi kelangsungan hidup seseorang.

Faktor kedua adalah tingkat ekonomi orang tua. Keadaan ekonomi orang tua sangat mempengaruhi keberadaan bimbingan terhadap anak-anaknya. Sekalipun hal tersebut tidak dapat diberlakukan kepada semua orang tua. Tetapi, pada umumnya orang tua yang mempunyai ekonomi mapan akan lebih banyak memperhatikan dan membimbing anaknya dalam belajar. Hal tersebut memungkinkan orang tua yang bersangkutan memenuhi fasilitas belajar yang dibutuhkan oleh anak-anaknya dalam belajar. Di samping itu, ekonomi yang mapan memungkinkan orang tua untuk berkonsentrasi dalam memberikan bimbingan terhadap anak-anaknya dalam belajar, karena tidak perlu merasa terganggu oleh adanya desakan untuk mencari nafkah/bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun demikian, tidak sedikit orang tua yang walaupun termasuk pada kategori ekonomi pas-pasan, namun pada kenyataannya lebih banyak punya kesempatan dalam membimbing belajar anak-anak di rumah. Orang tua yang demikian, tidak perlu menunggu kondisi atau keadaan ekonomi harus mapan,

23 Valeza, Alsi Rizka. Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung.

Lampung: Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam UIN Raden Intan Lampung. 2017, hlm. 32-29.

(29)

namun mereka yang terpenting adalah bagaimana memenuhi kebutuhan anak akan bimbingan dalam belajarnya di rumah, walaupun dari segi pemenuhan fasilitas belajar anak, mereka menemui kesulitan yang cukup berat, sebab kadang-kadang anak memerlukan sarana belajar yang cukup mahal dan tidak terjangkau oleh mereka.

Faktor ketiga adalah jenis pekerjaan orang tua. Waktu dan kesempatan orang tua untuk mendidik anak-anaknya, biasanya mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan orang tua. Orang tua mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga ada orang tua yang dapat membagi waktu dengan baik dan ada pula yang selalu merasa dikejar- kejar waktu.

Faktor keempat adalah waktu yang tersedia. Sesibuk apapun orangtua dengan berbagai kegiatan mereka, semestinya tetap meluangkan waktu untuk dapat berkomunikasi dan memberikan bimbingan dalam berbagai hal, terutama sekali dalam bimbingan belajar di rumah. Orang tua yang bersedia meluangkan waktunya untuk selalu mendampingi anak-anaknya. Pada waktu yang demikian kepada mereka diberikan bimbingan, pengarahan, dan nasehat yang bertujuan supaya mereka meningkatkan kegairahan dan cara belajarnya di sekolah, karena baik buruknya prestasi yang dicapai oleh anak di sekolah akan memberikan pengaruh kepadanya dalam perkembangan pendidikan dan kehidupannya buat selanjutnya.

Faktor kelima adalah Jumlah Anggota Keluarga. Jumlah anggota keluarga juga mempengaruhi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak dalam belajar di rumah. Jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak dalam sebuah rumah akan membuat suasana rumah menjadi gaduh, sehingga sulit bagi anak untuk belajar dan berkonsentrasi pada pelajaran yang sedang dipelajarinya.

6. Pembelajaran Daring a. Pembelajaran daring

Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pendapat dari

(30)

Tim Kemenristekdikti mengatakan bahwa daring atau dalam jaringan adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan komputer.24 Yazdi Mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet.25 Dewi menjelaskan jaringan daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran.26 Dengan pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing- masing sekolah. Pembelajaran daring (online) dapat menggunakan teknologi digital seperti google classroom, rumah belajar, zoom, video converence, telepon atau live chat dan lainnya. Pendapat Sofyana mengatkan bahwa pembelajaran daring bertujuan memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan (daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas.27 Pembelajaran daring yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar. Kemudian guru-guru bekerja dari rumah dengan berkoordinasi dengan orang tua, melalui video call maupun foto kegiatan belajar anak di rumah untuk memastikan adanya interaksi antara guru dengan orang tua.

b. Karakteristik Pembelajaran Daring Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

Pendapat Mahnun menyatakan bahwa karakteristik dari pembelajaran online memungkinkan peserta didik belajar tanpa harus pergi ke ruang kelas, dan

24 Tim kemenristekdikti. Buku panduan pengisian survei pembelajaran dalam jaringan.

Jakarta. 2017, hlm.1

25 Yazdi, mohammad. 2012 E-learning sebagai media pembelajaran interaktif berbasis teknologi infomasi. Jurnal ilmiah foristek, vol. 2, No. 1, 2012, hlm. 146.

26 Dewi wahyu aji fatma. Dampak covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring disekolah dasar. Jurnal ilmu Pendidikan, vol. 2 No. 1, 2020, hlm. 56-58.

27 Sofyana, Latjuba dkk. Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp Pada Kelas Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas Pgri Madiun. Jurnal Nasional Pendidik, Vol. 8, No. 1, 2019, hlm. 82.

(31)

pembelajaran dapat dijadwalkan sesuai kesepakatan antara instruktur dan peserta didik, atau peserta didik dapat menentukan sendiri waktu belajar yang diinginkan.28 Sedangkan pendapat Ruth Colvin Clark dan Richard E. Mayer menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis online harus memiliki dua unsur penting yaitu informasi dan metode pengajaran yang memudahkan orang untuk memahami konten pelajaran.Selain itu, pembelajaran berbasis online dilakukan melalui komputer menggunakan tulisan, suara, atau gambar seperti ilustrasi, foto, animasi, dan video.Pembelajaran berbasis online juga diperuntukkan untuk membantu pendidik mengajar seorang peserta didik secara objektif.

Pertimbangan penggunaan e-learning juga harus memperhatikan beberapa karakteristik e-learning sebagaimana yang diungkapkan oleh sari.29 Pertimbangan pertama, memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan peserta didik atau antar peserta didik satu dengan yang lain.

Pertimbangan kedua, memanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer (computer networks atau media digital). Pertimbangan lain adalah menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (selflearning materials).

Selain itu, materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik atau siapapun tidak terbatas waktu dan tempat kapan saja dan di mana saja sesuai dengan keperluannya.Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

Kelebihan Pembelajaran Daring Kelebihan e- learning sebagaimana tertulis pada penelitian Sari sebagai berikut.30 Pertama, pembelajaran daring mengatasi persoalan jarak dan waktu E-learning membantu pembuatan koneksi yang

28 Mahnun, Nunu. Implementasi Pembelajaran Online dan Optimalisasi Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Online di Perguruan Tinggi Islam Dalam Mewujudkan World Class University. IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, 2018, hlm. 31.

29 Sari, Pusvyta. 2015. Memotivasi Belajar Dengan Menggunakan E-Learning. Jurnal Ummul Qura, Vol. 6, No. 2, 2015, hlm. 26

30 Ibid, hlm. 27-28.

(32)

memungkinkan peserta didik masuk dan menjelajahi lingkungan belajar yang baru, mengatasi hambatan jarak jauh dan waktu. Hal ini memungkinkan pembelajaran bisa diakses dengan jangkauan yang lebih luas atau bisa diakses di mana saja dan tanpa terkendala waktu atau bisa diakses kapan saja. Ketiga, pembelajaran daring membangun suasana belajar baru. Dengan belajar secara online, peserta didik menemukan lingkungan yang menunjang pembelajaran dengan menawarkan suasana baru sehingga peserta didik lebih antusias dalam belajar. Keempat, pembelajaran daring meningkatkan kesempatan belajar lebih. E-learning meningkatkan kesempatan untuk belajar bagi peserta didik dengan menawarkan pengalaman virtual dan alat-alat yang menghemat waktu mereka, sehingga memungkinkan mereka belajar lebih lanjut.

Kelima, pembelajaran daring mengontrol proses belajar. Baik guru maupun peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai bagaimana bahan ajar dipelajari. E-learning juga menawarkan kemudahan guru untuk mengecek apakah peserta didik mempelajari materi yang diunggah, mengerjakan soal-soal latihan dan tugasnya secara online. Keenam, pembelajaran daring memudahkan pemutakhiran bahan ajar bagi guru. E-learning memberikan kemudahan bagi guru untuk memperbaharui, menyempurnakan bahan ajar yang diunggah dengan e-learning. Guru juga dapat memilih bahan ajar yang lebih aktual dan kontekstual. Ketujuh, pembelajaran daring mendorong tumbuhnya sikap kerja sama. Hubungan komunikasi dan interaksi secara online antar guru, guru dengan peserta didik dan antar peserta didik mendorong tumbuhnya sikap kerja sama dalam memecahkan masalah pembelajaran. Kedelapan, pembelajaran daring mengakomodasi berbagai gaya belajar E-learning dapat menghadirkan pembelajaran dengan berbagai modalitas belajar (multisensory) baik audio, visual maupun kinestetik, sehingga dapat memfasilitasi peserta didik yang memiliki gaya belajar berbeda-beda.

Kelemahan e-learning sebagaimana disarikan dari pendapat Munir sebagai berikut. Pertama, penggunaan e-learning sebagai pembelajaran jarak jauh, membuat peserta didik dan pengajar/guru terpisah secara fisik, ini bisa mengurangi

(33)

atau bahkan meniadakan interaksi secara langsung antara pengajar dan peserta didik. Kondisi itu bisa mengakibatkan pengajar dan peserta didik kurang dekat sehingga bisa mengganggu keberhasilan proses pembelajaran. Kurangnya interaksi ini juga dikhawatirkan bisa menghambat pembentukan sikap, nilai (value), moral, atau sosial dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari.demikian juga antara peserta didik satu dengan lainnya.

Keterpisahan secara fisik ini bisa mengurangi atau bahkan meniadakan interaksi secara langsung antara pengajar dan peserta didik. Kondisi itu bisa mengakibatkan pengajar dan peserta didik kurang dekat sehingga bisa mengganggu keberhasilan proses pembelajaran. Kurangnya interaksi ini juga dikhawatirkan bisa menghambat pembentukan sikap, nilai (value), moral, atau sosial dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.31

Kelemahan kedua, teknologi merupakan bagian penting dari pendidikan, namun jika lebih terfokus pada aspek teknologinya dan bukan pada aspek pendidikannya maka ada kecenderungan lebih memperhatikan aspek teknis atau aspek bisnis/komersial dan mengabaikan aspek pendidikan untuk mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial atau keterampilan peserta didik.

Selain itu, kelemahan lain terdapat pada proses pembelajaran yang cenderung ke arah pelatihan dan pendidikan yang lebih menekankan aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektif. Pengajar juga dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode atau teknik pembelajaran berbasis TIK.

Jika tidak mampu menguasai, maka proses transfer ilmu pengetahuan atau informasi jadi terhambat dan bahkan bisa menggagalkan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan layanan internet yang menuntut peserta didik untuk belajar mandiri tanpa menggantungkan diri pada pengajar. Jika peserta didik tidak mampu belajar mandiri dan motivasi belajarnya rendah, maka ia akan sulit mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan, kelemahan secara teknis yaitu tidak semua peserta didik dapat memanfaatkan fasilitas internet karena tidak tersedia atau kurangnya komputer yang terhubung dengan internet.

31 Munir. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung: Alfabeta,2009, hlm.176-177.

(34)

Belum semua lembaga pendidikan bisa menyediakan fasilitas listrik dan infrastruktur yang mendukung pembelajaran dengan e-learning. Jika peserta didik berusaha menyediakan sendiri fasilitas itu atau menyewa di warnet bisa terkendala masalah biaya. Kelemahan lain dari pembelajarandaring adalah jika tidak menggunakan perangkat lunak sumber terbuka, bisa mendapatkan masalah keterbatasan ketersediaan perangkat lunak yang biayanya relatif mahal. Selain itu, kurangnya keterampilan mengoperasikan komputer dan internet secara lebih optimal juga merupakan bentuk kelemahan lain.

d. Peran Orang tua dalam pembelajaran daring

Pendapat Cahya mengatakan bahwa terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah. Pertama adalah peran orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra- sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Kedua merupakan peran orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang baik. Ketiga adalah peran orang tua sebagai pengaruh atau director, Orang tua mempunyai peran untuk selalu membimbing anaknya agar dapat mencapai keberhasilan di masa yang akan datang.

Orang tua juga berperan untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing- masing anak. Hal ini dikarenakan anak mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak memiliki hak untuk mewujudkan cita-citanya.

Anak harus selalu dingatkan agar tidak larut dalam situasi libur sekolah yang tidak menentu seperti saat ini.32

B. Hasil penelitian yang relevan

Suatu penelitian dikatakan relevan jika penelitian tersebut merupakan uraian sistematik tentang hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan substansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan

32 Cahyati, Nika. Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran di Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, Vol. 4,No. 1, 2020, hlm 155.

(35)

penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang akan dilakukan. Beberapa penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah sebagaiberikut: Pada skripsi oleh Heriyani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peran Orang Tua dalam Membimbing Belajar Anak Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV MI Ma‟arif Banjarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2009/2010” menyimpulkan bahwa dalam membimbing belajar anak orang tua dapat berperan sebagai pendidik, pelindung, motivator, fasilitator, dan pembimbing. Adapun faktor pendukung dan penghambat dari belajar siswa kelas IV MI Ma‟arif Bajarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.33 Adapun terdapat persamaan penelitian yang dilaksanakan oleh Heriyani dan peneliti adalah penggunaan metode Triangulasi.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh Heriyani lebih menitik beratkan pada peran orang tua dalam membimbing anak belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam. Sementara penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang tua terhadap pembelajaran anak secara daring (online).

Penelitian Heriyani memberikan kontribusi antara lain penambahan kajian teori sebagai pedoman peneliti dalam membuat instrumen penelitian.

Pada skripsi oleh Aldila Siddiq hastomo (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran E-learning Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta” menyimpulkan bahwa penerapan e-learning dalam pembelajaran PAI dinyatakan efektif terhadap prestasi belajar siswa dibuktikan dengan hasil angket yang disebarkan kepada siswa yang menunjukkan bahwa e-learning sangat bermanfaat sebagai media pendukung dalam pembelajaran PAI. Karena dengan adanya media e-learning siswa dapat mempelajari materi PAI secara intensif dan mandiri. Selain mudah untuk digunakan e-leraning juga memberikan wadah diskusi dan juga konten-konten yang sangat berpengaruh pada siswa dalam menyerap nila-nilai tentang materi PAI baik aspek kognitif, aspek afektif, maupun aspek psikomotor.Adapun terdapat persamaan

33 Heriyani. 2010. Peran Orang Tua dalam Membimbing Belajar Anak Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV MI Ma‟arif Banjarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2009/2010. Purwokerto: Jurusan Pendidikan Agama Islam STAIN Purwokerto.

(36)

peneitian Aldila dengan peneliti adalah meneliti pembelajaran daring. Sedangkan perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh Aldila Siddiq Hastomo lebih menitik beratkan pada penerapan media E-learning dalam pembelajaran PAI serta mengukur seberapa efektif kah media E-learning terhadap prestasi belajar PAI peserta didik. Sementara penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang tua terhadap pembelajaran anak secara daring (online).

Penelitian Aldila memberikan kontribusi antara lain penambahan kajian teori terkait daring guna memperkaya teori dalam penelitian ini. Jurnal oleh Wahyu Aji Fatma Dewi (2020) dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar” menyimpulkan bahwa dampak COVID-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di sekolah dasar dapat terlaksanakan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil data 3 artikel dan 6 berita yang menunjukan bahwa dampak COVID-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di SD dapat terlaksana dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara guru, siswa dan orang tua dalam belajar di rumah.

Adapun terdapat persamaan penelitian yang dilaksanakan Wahyu dengan peneliti adalah penggunaan metode penelitian triangulasi.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dilaksanakan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi lebih menitik beratkan pada implementasi pembelajaran daring di rumah pada siswa Sekolah Dasar akibat dari adanya pandemi COVID-19. Sementara penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang tua terhadap pembelajaran anak secara daring (online). Penelitian Wahyu memberikan kontribusi antara lain pedoman sumber data dan alat analisis data dalam penelitian ini.

(37)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, di mana penelitian ini lebih menekankan pada analisis pada penyimpulan secara induktif dan deduktif dengan menggunakan logika ilmiah. Pada penelitian kualitatif ini peneliti sendirilah yang menjadi instrumen penelitian untuk mendapatkan data secara langsung dari sumbernya. Alasan menggunakan metode deskriptif karena untuk mendapatkan gambaran sistematis, faktual dan akurat mengenai peran orang tua dalam pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring di SDN Kalimulya 01 Depok J awa Barat Tahun Pelajaran 2020/2021.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi yang akan dijadikan penelitian adalah SDN Kalimulya 01 JL. Raya Kalimulya No. 41, Kalimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413.

karena pihak sekolah ini sudah berjalan penerapan pembelajaran daring yang mana peran orang tua sangatlah penting dalam proses belajar anak. Maka dari itu, peneliti akan melakukan penelitian tentang peran orang tua dalam pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring di SDN Kalimulya 01 Depok Jawa Barat. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada 18- 30 Januari 2021

B. Sumber Data

Data merupakan bukti atau fakta suatu peristiwa yang digunakan sebagai bahan pemecahan masalah. Sumber data adalah sumber dari mana data akan digali.

Dilihat dari segi pentingnya data, maka sumber data dapat dibedakan menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini peneliti fokuskan terhadap peran orang tua dalam pembelajaran daring dan kesulitan yang dihadapi orang tua dalam pembelajaran daring di SDN Kalimulya 01 Depok Jawa Barat. Tahun Pelajaran 2021/2022. Agar lebih mudah, peneliti berikan penjelasan terkait sumber data yang peneliti ambil, sebagai berikut:

1. Data Sekunder

Referensi

Dokumen terkait

Nilai p pada analisis hubungan infeksi cacing dengan kadar hemoglobin ibu hamil lebih besar dari nilai α = 0,05 ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara

Melihat dari itu semua dapat memahami betapa pentingnya sifat selaktifitas dalam merekrut orang untuk masuk kedalam tim, dari apa yang dijelaskan diatas dapat

Hal ini berarti hipotesis pertama ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa agency problem tidak berpengaruh terhadap voluntary disclosure level karena tingkat

Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian lapangan oleh penulis yang berjudul “Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Gadai Tanah Bengkok Saat Menjabat Kepala

Sedangkan pada penelitian ini (2015) akan dilakukan penelitian mengenai “penentuan rute optimum distribusi produk PT Indmira” dengan variabel yang digunakan adalah

K-modes ini tidak lain merupakan modifikasi dari metode k-means, hanya saja dalam metode k-modes klastering ini digunakan untuk pengelompokan data yang

Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dan Entitas Anak diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial bersih pada akhir

Kriteria: Ketepatan, kesesuaian, ketelitian dan ketajaman mengolah dan menganalisis data Kemampuan menjelaskan filosofi keilmuan terkait bahan kajian/materi pelajaran