BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian sebagai sumber untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Peneliti mengambil tempat penelitian di SMA Negeri 5 Surakarta yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo No. 18, Surakarta. Alasan penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Surakarta adalah:
a. Adanya permasalahan yang perlu diteliti.
b. Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
c. SMA Negeri 5 Surakarta telah memberi izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui oleh dosen pembimbing dan telah mendapatkan izin dari pihak-pihak yang bersangkutan. Penelitian ini direncanakan mulai bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Desember 2015.(Lampiran 1).
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Desain penelitian disusun sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 2-10), ditinjau dari caranya jenis penelitian dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Penelitian Diskriptif (Discription Research)
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini terdiri dari beberapa macam, yaitu:
1) Penelitian survei
Yaitu penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu. Sugiyono (2012: 6) menyebutkan bahwa penelitian dengan metode survey adalah penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu, dengan melakukan perlakuan dalam pemgumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner.
2) Penelitian korelasi
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memamg sudah ada.
3) Penelitian komparasi
Penelitian ini bermaksud mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah kedua kondisi tersebut sama, atau ada perbedaan dan kalau ada perbedaan, kondisi di tempat mana yang lebih baik.
4) Penelitian penelusuran
Yaitu mencermati jalan yang sudah dilalui atau menelusuri apa yang trjadi di masa lalu, atau dengan kata lain b. Operation Reserch (Action Reserch)
Suatu penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja mengenai apa yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem pelaksanaannya.
c. Eksperimen
Suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau menyisihkan faktor- faktor lain yang mengganggu.
Adapun Sugiyono, (2010: 14-15) menjelaskan jenis penelitian sebagai berikut:
a. Penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random dan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
b. Penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek ilmiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, analisis data bersifat induktif/
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.
Berdasarkan teori diatas, penelitian ini termasuk ke dalam metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis survey. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keadaan atau mendapatkan data mengenai ada tidaknya pengaruh antara fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IIS di SMA Negeri 5 Surakarta yang diperoleh dengan cara mengerdarkan kuesioner (angket).
Analisis data pada penelitian ini bersifat kuantitatif/ statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan, yang kemudian hasilnya dipaparkan secara deskriptif dalam bentuk laporan penelitian.
2. Definisi Operasional Variabel
Variabel independen : Fasilitas Belajar (X1) dan Motivasi Belajar (X2) Variabel dependen : Prestasi Belajar (Y)
Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar (X1) adalah sarana sekolah yang meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Indikator fasilitas belajar dalam penelitian ini yaitu:
1) Ruang atau tempat belajar yang baik.
2) Perabotan belajar yang lengkap.
3) Perlengkapan belajar yang efisien.
b. Motivasi Belajar
Motivasi belajar (X2) adalah suatu daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar, termasuk kesanggupan dan keterlibatan dalam belajar. Indikator motivasi belajar dalam penelitian ini yaitu:
1) Ketekunan dalam belajar.
2) Ulet dalam menghadapi kesulitan.
3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar.
4) Berprestasi dalam belajar.
5) Mandiri dalam belajar.
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai mata pelajaran yang telah dipelajarinya. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta yang diambil dari nilai ulangan tengah semester (UTS) mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2015/2016.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitan. Menurut Sutrisno Hadi (2004: 182) opulasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki . Menurut Nana Syodih (2008: 250) mengatakan bahwa opulasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian . Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sugiyono (2012: 80) mendefinisikan opulasi sebagai obyek/ subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya .
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 sebanyak 127 orang siswa.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2010: 174), ampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti . Sugiyono (2012: 81) menjelaskan, ampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut .
Dasar pengambilan sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus dari Slovin yang dikutip dari Siregar (2013:34) sebagai berikut:
1+Ne2 N n =
Keterangan
n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi
e2 : Perkiraan tingkat kesalahan, dalam penelitian ini nilai e sebesar 0,1
Berdasarkan rumus tersebut, maka perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
N n =
1+Ne2 127 n =
1+127.(0.1)2 n = 55,9
n = 56 (dibulatkan)
Dari hasil perhitungan sampel tersebut maka peneliti menetapkan 56 siswa sebagai sampel.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Sugiyono (2012: 81- 85) membagi teknik sampling menjadi dua, yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi beberapa jenis, yaitu:
a. Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
b. Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan jika populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel jika populasi berstrata tapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling (Area Sampling), yaitu teknik sampling daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti sangat luas, misal penduduk suatu negara.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik nonprobability sampling dibagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
a. Sampling Sistematis, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu.
b. Sampling Insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
c. Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misal akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.
d. Sampling Jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
e. Snowball Sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang mula- mula jumlahnya kecil, kemudian membesar sehingga ibarat bola salju yang mengglinding.
Penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak namun dengan memperhatikan proporsi dalam populasi.
Menurut Arikunto (2006: 136) pengambilan sampel secara random dapat dilakukan dengan salah satu dari cara berikut:
a. Undian
Pada kertas kecil-kecil kita tuliskan nomor subjek, satu nomor untuk setiap kertas kemudian digulung. Kita mengambil secara acak gulungan kertas sejumlah sampel yang dibutuhkan. Nomor-
nomor yang tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan subyek sampel penelitian.
b. Ordinal (tingkatan sama)
Setelah memberi nomor pada setiap subyek, kita membuat 5 gulungan kertas dengan nomor 1,2,3,4,5. Kita ambil satu, misalnya setelah dibuka tertera angka 3. Misalkan jumlah populasi 1000 dan sampelnya 200, maka besarnya sampel tersebut seperlima dari populasi. Maka kita ambil nomor dengan melompat setiap 5 subyek, dimulai dari nomor 3, lalu 8,13,23, dan seterusnya. Jika sudah sampai nomor terbawah padahal belum diperoleh 200 subyek, kita kembali keatas lagi.
c. Menggunakan tabel bilangan random.
Tabel yang dimaksud adalah tabel pada buku-buku statistik yang biasanya terdapat halaman yang memuat angka-angka yang disusun secara acak. Angka-angka tersebut dapat dicari letaknya menurut baris dan kolom. Peneliti dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menjatuhkan ujung pensil, menemukan nomor baris;
2) Menjatuhkan ujung pensil kedua, menemukan nomor kolom.
Pertemuan antara baris dan kolom inilah nomor subjek ke-1;
3) Bergerak dari nomor tersebut 2 langkah ke kanan, menemukan nomor subjek ke-2;
4) Bergerak ke bawah 5 langkah, menemukan nomor subjek ke-3;
5) Bergerak ke kiri 2 langkah menemukan nomor subjek ke-4 dan seterusnya samapai diperoleh jumlah subjek yang dikehendaki.
Teknik pengambilan sampel secara random yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah undian. Untuk melakukan undian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Membuat daftar seluruh siswa yang ada dalam populasi yaitu siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.
2) Menuliskan nomor pada siswa sesuai dengan nomor absen pada semua daftar populasi tersebut pada kertas kecil.
3) Menggulung kertas pada nomor-nomor itu dengan baik.
4) Memasukkan gulungan kertas tersebut pada sebuah kaleng dengan memisahkan per kelas.
5) Mengocok kaleng tersebut.
6) Mengambil kertas sebanyak sampel yang dibutuhkan.
Tabel 3.1 Perhitungan Proporsional Sampel dari Perwakilan Tiap Kelas
Kelas Jumlah
Populasi Proporsional Sampel Jumlah Sampel X IIS 1 32 32/127 × 56 = 14,11 14 X IIS 2 31 31/127 × 56 = 13,66 14 X IIS 3 32 32/127 × 56 = 14,11 14 X IIS 4 32 32/127 × 56 = 14,11 14
Jumlah 127 56
(Sumber: Data primer diolah, 2015)
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan instrument tertentu. Data yang dikumpulkan digunakan untuk pemecahan masalah yang diteliti dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Kedua jenis data ini sangat diperlukan dalam penelitian.
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah responden yaitu seluruh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari observasi dan melalui kuesioner atau angket untuk memperoleh data mengenai fasilitas belajar (X1) dan motivasi belajar (X2).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan yang ada dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari sumber data yang sudah ada. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu nilai hasil Ulangan Tengah Semester mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2015/ 2016.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian menggunakan instrumen tertentu. Suharsimi Arikunto (2006) menyebutkan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya :
a. Metode tes.
b. Metode angket atau kuesioner.
c. Metode interview.
d. Metode observasi.
e. Metode skala bertingkat (rating) atau rating scale.
f. Metode dokumentasi.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket atau kuesioner dan dokumentasi.
a. Angket (kuesioner)
Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh informasi atau data dari responden (orang yang diteliti), dan jawaban juga diberikan secara tertulis. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Surakarta.
1) Macam-macam angket
Arikunto (2006: 152) menyebutkan bahwa angket atau kuesioner dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung dari sudut pandang yang digunakan, yaitu:
1) Dipandang dari cara menjawabnya, meliputi:
a) Kuesioner terbuka yaitu kusioner yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b) Kuesioner tertutup yaitu kusioner yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, meliputi:
a) Kuesioner langsung adalah responden harus menjawab tentang dirinya.
b) Kesioner tidak langsung yaitu apabila responden menjawab mengenai orang lain.
3) Dipandang dari bentuknya, meliputi:
a) Kuesioner pilihan ganda artinya kuesioner ini sama dengan kuesioner tertutup.
b) Kuesioner isian maksudnya adalah kuesioner terbuka.
c) Check list yaitu sebuah daftar dimana responden diminta memberikan tanda check
sesuai.
d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, seperti skala yang dimulai dari setuju hingga tidak setuju.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menggunakan bentuk angket/ kuesioner tertutup, sehingga responden dapat langsung menjawab pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti.
Dilihat dari bentuknya, penelitian ini menggunakan kuesioner dengan bentuk rating scale (skala bertingkat) dan check list. Peneliti menggunakan rating scale karena peneliti dapat memberikan beberapa alternatif jawaban yang dapat dipilih responden sesuai dengan pernyataan yang diberikan. Sedangkan penggunaan check list dimaksudkan untuk mempermudah responden dalam membubuhkan jawaban pada setiap pertanyaan.
2) Langkah-langkah Menyusun Angket:
a. Instrumen penelitian, angket.
b. Kisi-kisi angket, konsep alat ukur yang dijabarkan ke dalam variabel dan indikator untuk menyusun item-item angket.
c. Butir angket, setelah indikator ditetapkan dituangkan ke dalam butir-butir angket yang terdiri dari butir positif dan butir negatif.
Prosedur Penyusunan Angket:
a. Menetapkan tujuan.
b. Menetapkan aspek yang ingin diungkap.
c. Menentukan jenis dan bentuk angket.
d. Menyusun item angket, membuat item-item pertanyaan, membuat surat pengantar, menyusun petunjuk dan pedoman pengisian angket.
Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert.
Sugiyono (2012) menyatakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Fenomena sosial disini telah ditetapkan sebagai variabel penelitian. Lebih lanjut Sugiyono (2012) menjelaskan dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Pernyataan yang dijawab oleh responden mendapat nilai sesuai dengan alternatif jawaban yang bersangkutan. Kriteria penilaian dari pernyataan tersebut memiliki 5 alternatif jawaban dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Likert Kode
Jawaban Alternatif Jawaban Skor
Positif (+) Negatif (-)
SS Sangat Setuju 5 1
S Setuju 4 2
KS Kurang Setuju 3 3
TS Tidak Setuju 2 4
STS Sangat Tidak Setuju 1 5
Berdasarkan tabel 3.2 maka untuk pernyataan positif memiliki nilai SS=5, S=4, KS=3, TS=2, STS=1. Pernyataan negatif memiliki nilai SS=1, S=2, KS=3, TS=4, STS=5
3) Uji Coba (Try Out) Angket
Dalam penelitian ini try outakan dilaksanakan di SMA Negeri 5 Surakarta, kelas XI IIS tahun ajaran 2015/2016. Menurut Sutrisno Hadi (2000: 166) maksud diadakan try out adalah:
a) Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas maksudnya.
b) Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, atau kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.
c) Untuk memperbaiki pertnayaan-pertanyaan yang biasa dilewati atau menimbulkan jawaban-jawaban dangkal.
d) Untuk menambah item yang sangat perlu atau meniadakan item yang ternyata tidak relevan dengan tujuan research.
Selain itu, tujuan diadakan try out terhadap angket adalah untuk mengetahui kelemahan angket yang disebarkan dan sejauh mana responden mengalami kesulitan di dalam menjawab pertanyaan, serta untuk mengetahui apakah angket tersebut memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah dokumen atau informasi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Menurut Suharsimi Arikunto (2002) menyatakan bahwa sumber data adalah subyek darimana data diperoleh. Dokumen yang digunakan berupa nilai ulangan tengah semester (UTS) mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2015/ 2016.
F. Validasi Instrumen Penelitian
Validitas instrument penelitian digunakan untuk menguji instrument yang digunakan dalam penelitian. Validasi instrumen penelitian ini untuk mengetahui validitas dan reliabilitas data hasil try out. Penelitian ini menggunakan alat ukur sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument, sedangkan instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006: 168). Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur berfungsi dengan baik untuk dijadikan alat ukur.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan skor item dengan skor total yang telah diperoleh melalui perbandingan nilai r hitung dengan r tabel. Kriteria pengujian validitas instrumen adalah sebagai berikut:
1)
dinyatakan valid.
2) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Hasil uji validitas kuesioner menggunakan program SPSS 17.0 dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4 berikut:
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Fasilitas Belajar No
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0,507 0,361 Valid
2 0,309 0,361 Tidak Valid
3 0,456 0,361 Valid
4 0,585 0,361 Valid
5 0,609 0,361 Valid
6 0,668 0,361 Valid
7 0,78 0,361 Valid
8 0,589 0,361 Valid
9 0,255 0,361 Tidak Valid
10 0,598 0,361 Valid
11 0,22 0,361 Tidak Valid
12 0,642 0,361 Valid
13 0,533 0,361 Valid
14 0,483 0,361 Valid
15 0,777 0,361 Valid
(Sumber: Data primer diolah, 2015)
Berdasarkan hasil uji coba instrumen pada tabel 3.3 tersebut, diketahui bahwa dari 15 item pernyataan pada instrumen variabel fasilitas belajar, terdapat tiga item yang tidak valid yakni nomor 2, 9 dan 11. Ketiga pernyataan tersebut dihilangkan karena sudah dapat terwakili oleh pernyataan lain, sehingga jumlah pernyataan yang digunakan pada variabel fasilitas belajar berjumlah 12 item.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi belajar No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0,624 0,361 Valid
2 0,294 0,361 Tidak Valid
3 0,44 0,361 Valid
4 0,657 0,361 Valid
5 -0,336 0,361 Tidak Valid
6 0,801 0,361 Valid
7 0,67 0,361 Valid
8 0,532 0,361 Valid
9 0,509 0,361 Valid
10 0.612 0,361 Valid
11 0,328 0,361 Tidak Valid
12 0,639 0,361 Valid
13 0,765 0,361 Valid
14 0,512 0,361 Valid
15 0,66 0,361 Valid
16 0,225 0,361 Tidak Valid
17 0,683 0,361 Valid
18 0,756 0,361 Valid
19 0,435 0,361 Valid
20 0,279 0,361 Tidak Valid
21 0,579 0,361 Valid
22 0,457 0,361 Valid
23 0,548 0,361 Valid
24 0,275 0,361 Tidak Valid
25 0,532 0,361 Valid
26 0,454 0,361 Valid
27 0,715 0,361 Valid
28 0,637 0,361 Valid
29 0,316 0,361 Tidak Valid
30 0,588 0,361 Valid
(Sumber: Data primer diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 3.4 tersebut dapat diketahui bahwa dari 30 item pernyataan pada instrumen variabel motivasi belajar terdapat tujuh item yang tidak valid yakni nomor 2, 5, 11, 16, 20, 24, 29. Ketujuh pernyataan yang tidak
valid tersebut dihilangkan karena sudah dapat terwakili oleh pernyataan lain, sehingga jumlah pernyataan yang digunakan pada variabel motivasi belajar berjumlah 23 item.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui apakah instrumen atau angket dapat dipercaya atau tidak. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 28), Instrumen dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap . Untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan Reliability Analysis Statistic dengan
alpha > 0,6 maka dikatakan reliabel dan jika maka tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas kuesioner menggunakan program SPSS 17.0 dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Syarat
Keterangan Alpha > 0,6
1 Fasilitas Belajar 0,780 0,6 Reliabel 2 Motivasi Belajar 0,880 0,6 Reliabel (Sumber: Data primer diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 3.5 diketahui bahwa variabel fasilitas belajar dan motivasi belajar mendapatkan angka alpha cronbach di atas 0,6, sehingga instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat penelitian.
G. Analisis Data
Data yang sudah terkumpul dengan lengkap dan benar kemudian dianalisis untuk menguji hipotesis dan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian terdapat dua variabel bebas (independen), yaitu fasilitas belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) serta satu variabel terikat (dependen) yaitu prestasi belajar ekonomi, maka dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan menggunakan SPSS 17.0. Arikunto (2006:
295) (multiple regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk
Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji data memiliki sebaran normal atau tidak. Uji normalitas juga untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Untuk mengujinya, dilakukan dengan uji statistik non parametric Kolmogorov Smirnov (Ghozali, 2005: 110). Variabel tersebut normal jika nilai Kolmogorov-Smirnov dan Unstandardized Residual Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 berarti lolos uji normalitas. Sebaliknya, jika nilai Kolmogorov-Smirnov dan Unstandardized Residual Asymp. Sig (2-tailed)
< 0,05 berarti tidak lolos uji normalitas.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan mengetahui antara dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Linearitas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier atara variabel X dan Y yang bisa dilakukan dengan plot residu (e) versus Y-topi. Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagarm (diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan tidak terjadi misspesifikasi pada fungsi regresi, hal ini berarti bahwa hubungan antara varaiabel X dan Y adalah linier.
c. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Menurut Totalia dan Hindrayani (2013) model regresi yang tidak terdapat masalah multikolinearitas adalah yang mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) di sekitar angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1.
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. menyebutkan bahwa pada SPSS, untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted value. Dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut menurut Santoso (2001) dalam Totalia dan Hindrayani (2013:
148) adalah:
1) Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah uji prasyarat terpenuhi, selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis penelitian dilakukan untuk mengetahui hipotesis yang telah diajukan diterima atau ditolak. Langkah-langkah pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menghitung Persamaan Garis Regresi Linier
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, ..., Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear bergandanya dituliskan:
Y = a + b1X1 + b2X2 Keterangan:
Y = Variabel dependen (hasil belajar siswa) b1...b2 = Koefisien regresi
X1 = Skor dimensi lingkungan keluarga X2 = Skor dimensi motivasi belajar b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat. Uji t dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17.0, yaitu dengan melihat tabel coefficients pada kolom sig. Apabila probabilitas nilai t atau signifikansi <0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Namun apabila probabilitas nilai t atau signifikan > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
c. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05.
Uji F dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17.0 yaitu dengan melihat tabel Annova dalam kolom sig, jika probabilitas <0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat.
d. Koefisien Determinasi (R Square)
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama-sama. Hasil perhitungan R Square dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom R Square dapat diketahui berapa presentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat. Dan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
H. Prosedur Penelitian
Pengajuan Judul Penelitian
Pra Penelitian dan Uji Coba Angket Pembuatan Proposal Penelitian
Seminar Proposal Penelitian
Pengajuan Izin Penelitian
Pengambilan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Penyusunan Laporan Penelitian
Sidang Laporan Penelitian