SMA NEGERI 1 MAKASSAR
Mata Pelajaran Kelas/ Semeste / T.P Materi Pokok Alokasi Waktu: Kimia
: XI / Ganjil / 2022-2023 : KD. 3.3 Kimia Karbon : 4 x 45 Menit/ 1 x Pertemuan
RPP KIMIA
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu : Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya serta Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yang sama dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .
PERTEMUAN 1 (3 x 45 menit)
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING
Pendahuluan (10 Menit)
▪ Persiapan
▪ Appersepsi
▪ Motivasi
▪ Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, berdoa, absensi, memeriksa kebersihan lingkungan kelas, menyiapkan sumber-sumber belajar, menyiapkan penampilan media yang membutuhkan teknologi
▪ Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran (sekaligus menghubungkan dengan Ayat Al Quran: Surat Al-A’la ayat 4,5).
▪ Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang harus dicapai;
▪ Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan Inti (70 Menit) Sintak Sintak Pembelajaran
● Orientasi peserta didik pada masalah
Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yng akan dipelajari dengan cara mengamati lembar kerja , foto / video, pemberian contoh-contoh materi / soal untuk dapat dikembangkan pesertadidik, dari media interaktif ( critical thingking, litersasi )
● Mengorganisasi pesertadidik
Pesertadidik memahami masalah yang disajikan untuk mengidentifikasi apa yang perlu mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait materi senyawa hidrokarbon ( critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
• Membimbing penyelidikan individu / kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan diskusi dan saling tukar informasi terkait senyawa hidrokarbon ( critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs )
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang senyawa hidrokarbon ( critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs )
• Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah dilakukan tentang denyawa hidrokarbon ( critical thingking, kolaborasi, komunikasi )
Penutup (10 Menit)
▪ Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan
▪ Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
▪ Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan baik dalam kelompok dan Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.
▪ Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
▪ Berdoa dan memberi salam Peniliaian ▪ Sikap
▪ Pengetahuan
▪ Ketrampilan
: Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri : Tes Tulis dan Penugasan
: Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
Materi 1 :
Senyawa Hidrokarbon
Karbon merupakan unsur unik yaitu bisa berikatan dengan unsur lain untuk membentuk berbagai senyawa baru.Kelompok terbesar ikatan karbon adalah dengan hidrogen yang kemudian membentuk senyawa yang disebut hidrokarbon. Setidaknya sekitar 1 juta komponen organik terbentuk dari hidrokarbon. Karbon juga membentuk ikatan dengan senyawa lain yang dianggap sebagai anorganik, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan senyawa organik.Unsur karbon terdapat dalam dua bentuk kristal alotrofik yaitu berlian dan grafit. Bentuk lain dengan sedikit kristalinitas adalah karbon tumbuhan dan jelaga. Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di bawah ini.
Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH4). Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapatjuga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti pada etana, etena dan etuna .
Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.
Jika satu atom hidrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.
Sifat fisik dan kimia karbon tergantung pada struktur kristalnya. Kepadatan karbon juga bervariasi dari 2,25 g/cm ³ untuk grafit dan 3,51 g/cm ³ untuk berlian. Titik leleh grafit adalah 3500 ºC dengan titik didih adalah 4830 ºC.
Unsur karbon merupakan bahan yang inert, tidak larut dalam air, asam encer, dan basa, serta merupakan pelarut organik. Sehingga pada suhu tinggi, karbon berikatan dengan oksigen untuk membentuk karbon monoksida atau dioksida.Reaksi karbon dengan oksidator panas, seperti asam nitrat dan kalium nitrat akan menghasilkan asam metilic C6(CO2H)6. Di antara halogen hanya fluor yang bereaksi dengan unsur karbon. Sejumlah logam dikombinasikan dengan karbon pada suhu tinggi untuk membentuk karbida. Karbon membentuk senyawa dengan halogen dan memiliki rumus umum CX4, dimana X adalah fluorin, klorin, bromin, atau iodin. Karbon juga membentuk senyawa tetrahalida. Dari semua senyawa yang terbentuk, yang paling penting adalah diklorodifluorometana, CCl2F2, disebut pula sebagai freon. Karbon dan komponennya tersebar luas di alam. Diperkirakan, unsur ini membentuk 0,032% kerak bumi.
Karbon bebas ditemukan antara lain di batubara, sedangkan karbon kristal ditemukan dalam grafit dan berlian.Atmosfer bumi terus mengalami peningkatan konsentrasi karbon dari karbon dioksida dan karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Tidak ada unsur yang lebih penting dalam hidup selain karbon. Hanya karbon yang mampu membentuk ikatan tunggal yang kuat dan cukup stabil di bawah kondisi standar. Atom karbon mempunyai sifat-sifat khas yang menyebabkan dapat terbentuk banyak senyawa karbon. Sifat khas atom karbon yang tidak dimiliki oleh atom lain adalah sebagai berikut:
a. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen.
b. Atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk rantai karbon. Rantai tersebut dapat berupa rantai terbuka (alifatis) dan tertutup (siklis), serta rantai lurus dan dapat pula bercabang.
c. Ikatan di antara atom-atom karbon dapat berupa ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, atau ikatan rangkap tiga.
KLASIFIKASI ATOM KARBON
Atom karbon memiliki posisi yang berbeda-beda dalam sebuah rantai karbon. Berdasarkan jumlah atom C yang diikatnya, ada 4 kemungkinan posisi atom karbon dalam rantai karbon, yaitu atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuartener.
a. Atom C Primer (1°)
Dari rantai karbon diatas, perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah. Atom C tersebut hanya mengikat 1 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C primer.
b. Atom C Sekunder (2°)
Perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah. Atom C tersebut mengikat 2 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C sekunder.
c. Atom C Tersier (3°)
Perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah. Atom C tersebut mengikat 3 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C tersier.
d. Atom C kuartener (4°)
Atom C kuartener, yaitu atom C mengikat 4 atom C yang lain.
Contoh senyawa karbon yang lain.
Keterangan :
10 = atom C primer 30 = atom C tersier
20 = atom C sekunder 40 = atom C kuarterner
Jenis atom Jumlah
atom
Dasar pengelompokan
Primer 4 Karena ada 5 atom C yang hanya terikat pada 1 atom C yang lainnya Sekunder 3 Karena ada 3 atom C yang terikat pada 2 atom C yang lainnya Tersier 2 Karena ada 2 atom C yang hanya terikat pada 3 atom C yang lainnya Kuarterner - Karena tidak ada atom C yang terikat pada atom c lainnya.
ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA.
● Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan atom karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.
● Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap ─C═C─.
● Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga ─C≡C─.
a. Rumus umum alkana: CnH2n+2 b. Rumus umum alkena: CnH2n c. Rumus umum alkuna: CnH2n-2 Tata nama alkana menurut IUPAC:
● Alkana rantai tak bercabang, diberi nama dengan menambahkan awalan n (normal). Misal : n-pentana, n- heksana.
● Alkana bercabang terdiri atas dua bagian yaitu bagian rantai utama dan cabang.
● Rantai utama adalah rantai terpanjang dalam molekul yaitu yang memiliki jumlah atom C paling banyak.
● Rantai utama diberi nama sesuai tabel di atas, sedangkan nama cabang diberi nama sesuai cabangnya misalnya alkil, CnH(2n+1).
● Posisi cabang pada rantai utama dinyatakan dengan awalan angka yang ditentukan dari nomor atom terkecil pada ujung. Atom C ujung dipilih dari ujung di mana cabang memperoleh nomor terkecil.
● Jika terdapat 2 atau lebih cabang yang sama, nama cabang ditambah awalan di, tri, tetra, dst sesuai jumlah cabang yang sama.
● Jika terdapat cabang-cabang yang berbeda penamaannya disusun menurut abjad.
● Jika terdapat penomoran yang sama dari kedua ujung rantai utama, mulailah dari salah satu ujung sehingga cabang yang ditulis terlebih dahulu memiliki nomor terkecil.
Aturan Penamaan Senyawa Alkena
● Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkena.
● Hitung jumlah atom C-nya.
● Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -ena.
● Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak paling dekat dengan atom C yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
● Jika alkena memiliki cabang, tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.
● Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
● Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
● Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana.
Aturan pemberian nama senyawa alkuna :
● Jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkuna.
● Hitung jumlah atom C-nya.
● Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
● Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
● Untuk alkuna bercabang :
a) Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkuna.
b) Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
c) Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
d) Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
e) Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
f) Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana dan alkena.
Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa yang berbeda, tetapi mempunyai rumus molekul yang sama. Isomer dibagi atas:
• Isomer struktur terdiri dari isomer kerangka dan isomer posisi.
• Isomer kerangka: rumus molekul sama, rantai induk berbeda.
• Isomer posisi:rumus molekul dan rantai induk sama, posisi cabang/gugus pengganti berbeda.
• Isomer ruang terdiri atas isomer geometridan isomer optis.
Sifat-sifat hidrokarbon
● Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan massa molekul relatifnya.
● Titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa yang merupakan isomer berkurang seiring dengan pertambahan jumlah cabang dalam molekulnya.
● Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif, sehingga disebut paraffin. Reaksi penting alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan.
● Alkena dan alkuna lebih reaktif daripada alkana karena mempunyai ikatan rangkap dan rangkap tiga.
Reaksi penting dari alkena dan alkuna adalah adisi atau penjenuhan.
Reaksi-reaksisenyawakarbon A. Alkana
1. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi disebut juga dengan reaksi pembakaran. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon menghasilkan gas CO2 dan H2O. Untuk pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan H2O.
Contoh:
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
C2H6(g) + 7/2 O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g)
2. Reaksi Substitusi
Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen. Reaksi subtitusi adalah reaksi penggantian suatu atom atau gugus atom yang terikat pada atom C dalam suatu molekul oleh atom atau gugus atom lain.
Contoh :
● Reaksi metana dengan halogen CH4 + F2 CH3F + HF
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl CH4 + Br2 CH3Br + HBr
CH4 + I2 CH3I + HI
● Reaksi etana dengan halogen
CH3–CH3 + F2 CH3–CH2F + HF CH3–CH3 + Cl2 CH3–CH2Cl + HCl
CH3–CH3 + Br2 CH3–CH2Br + HBr CH3–CH3 + I2 CH3–CH2I + HI
3. Reaksi Eliminasi
Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi eliminasi adalah reaksi pengeluaran gugus atom dari dua atom C yang berdekatan pada senyawa jenuh sehingga terbentuk senyawa tak jenuh atau senyawa yang mempunyai ikatan rangkap.
a. Dehidrogenasi (penarikan hidrogen) Contoh:
CH2 – CH2 CH2=CH2 + H2
etana etena
CH2 – CH –CH3 CH2=CH– CH3 + H2
propana propena
CH2 – CH –CH2 – CH3 CH2=CH–CH2–CH3 + H2
n-butana n-butena
B. Alkena
1. Reaksi Pembakaran Contoh :
C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) C3H6(g) + 9/2 O2(g) 3CO2(g) + 3H2O(g) 2. Reaksi Adisi
a. Adisi Hidrogen (hidrogenasi)
Contoh : adisi hidrogen pada etena menghasilkan etana.
Ni/Pt
CH2 = CH2 + H2 CH3– CH3 etena etana
CH2 = CH– CH3 + H2 CH3– CH2– CH3 propena propana b. Adisi halogen (F2, Cl2, Br2, I2 )
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana. Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi cabangnya.
H H
H H
H H
Contoh :
● Adisi flourin pada etena menghasilkan 1,2-difloroetana.
CH2 = CH2 + F2 CH2– CH2
F F Etena 1,2-difloroetana
● Adisi klorin pada etena menghasilkan 1,2-dikloroetana.
CH2 = CH2 + Cl2 CH2– CH2
Cl Cl etena 1,2-dikloroetana
● Adisi bromin pada etena menghasilkan 1,2-dibromoetana.
CH2 = CH2 + Br2 CH2– CH2
Br Br
etena 1,2-dibromoetana
● Adisi iodin pada etena menghasilkan 1,2-diiodoetana.
CH
2= CH
2+ I
CH
2– CH
2I I
etena 1,2-diiodoetana● Adisi klorin pada propena menghasilkan 1,2-dikloropropana.
CH2 = CH– CH3 + Cl2 CH2–CH–CH3
Cl Cl
propena 1,2-dikloropropana
● Adisi bromin pada propena menghasilkan 1,2-dibromopropana.
CH2 = CH– CH3 + Br2 CH2–CH–CH3
Br Br
propena 1,2-dibromopropana
c. Adisi asam halida
Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana dengan mengikuti aturan markovnikof, yang mana atom H dari asam halida (HX) akan terikat pada atom C yang berikatan rangkap yang memiliki atom H paling banyak. Jika atom C tersebut memiliki jumlah atom H yang sama, halida akan terikat pada atom C yang paling panjang.
Contoh :
● Adisi asam florida padapropena menghasilkan 2-floropropana.
CH2= CH–CH3 + HF CH3–CH– CH3 F
propena 2-floropropana
● Adisi asam klorida padapropena menghasilkan 2-kloropropana.
CH2= CH–CH3 + HCl CH3–CH–CH3 Cl
propena 2-kloropropana
● Adisi asam klorida pada1-butena menghasilkan 2-klorobutana.
CH2= CH – CH2– CH3 + HCl CH3–CH–CH2–CH3
Cl
n-butena 2-klorobutana
● Adisi asam klorida pada1-butena menghasilkan 2-kloropropana.
CH3– CH = CH– CH2 – CH3 + HCl CH3–CH2–CH–CH2 –CH3
Cl 2-pentena 3-kloropentana C. Alkuna
1. Reaksi Oksidasi Contoh:
2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(g)
2. Reaksi Adisi
Alkuna dapat bereaksi adisi dengan H2, halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2), dan asam halida (HX = HF, HCl, HBr, HI). Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti aturan Markovnikov sebagaimana pada alkena.
● Adisi hidrogen Contoh:
- CH CH + H2 CH2 = CH2 + H2 CH3– CH3
etuna etena etana - HC C–CH3 + H2 CH2 = CH – CH3 + H2 CH3–CH2–CH3
propuna propena propana
● Adisi halogen
F F - HC C–CH3 + F2 HC = C – CH3 + Cl2 HC– C– CH3
F F F F
propuna 1,2-difloro-1-propena 1,1,2,2-tetrafloropropana
Cl Cl
- HC C–CH3 + Cl2 HC = C – CH3 + Cl2 HC– C– CH3
Cl Cl Cl Cl
propuna 1,2-dikloro-1-propena 1,1,2,2-tetrakloropropana
Cl Cl
- CH3–C C–CH3 + Cl2 CH3–C = C–CH3 + Cl2 CH3– C– C– CH3
Cl Cl Cl Cl
2-butuna 2,3-dikloro-2-butena 2,2,3,3-tetraklorobutana
Br Br
- CH3–C C–CH3 + Br2 CH3–C = C–CH3 + Br2 CH3– C– C– CH3
Br Br Br Br
2-butuna 2,3-dibromo-2-butena 2,2,3,3-tetrabromobutana
● Adisi asam halida
H Br
- HC C–CH3 + HBr HC = C – CH3 + HBr HC–C– CH3
H Br H Br
Propuna 2-bromo-1-propena 2,2-dibromopropana H I
- HC C – CH3 + HI HC = C–CH3 + HI HC– C–CH3
H I H I Propuna 2-iodo-1-propena 2,2-diiodopropana
- CH3– C C–CH2–CH3 + HBr CH3– C=C–CH2–CH3 + HBr
H Br
2-pentuna 3-bromo-2-pentena
H Br
CH3– C – C–CH2–CH3
H Br
3,3-dibromopentana
Materi Pengayaan : Meminta siswa menonton video atau mencari video yang berkaitan dengan senyawa hidrokarbon dan mempelajari lalu menjelaskannya
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Makassar Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI/ Semester I Mata Pelajaran : KIMIA
No Waktu Nama Kejadian/
Perilaku Butir Sikap Pos/
Neg Tindak Lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Makassar Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Kompetensi dasar : Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yang sama
Materi : Kekhasan atom karbon
Rubrik Penilaian
Nama peserta didik/kelompok : ………
Kelas : ……….
Tanggal Pengumpulan : ...
No Kategori Skor Alasan
1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan sesuaidengan tanggal pengumpulan yang telah disepakati?
2. 3. Memilih molymood untuk masing-masing warna yang mewakili setiap atom yang digunakan
3. Melakukan analisa sesuai peragaan 4. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100