• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS RANGKAIAN LISTRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS RANGKAIAN LISTRIK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS RANGKAIAN LISTRIK

“Rangkaian Seri – Paralel dan Metode Thevenin”

Disusun Oleh : M. Zaqi Alfharazy

17020

POLTEKES SITEBA PADANG

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

2017/2018

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“Rangkaian Seri – Paralel dan Metode Thevenin “.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Padang,

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ... 1

1.2. Tujuan ... ... 2

BAB II PEMBAHASAN 1. Rangkaian Seri ... 3

1.1.Rangkaian Resistor Seri dan Rumus ... 3

1.2.Sifat – sifat Rangkaian Seri ... 4

1.3.Fungsi Rangkaian Seri ... 4

1.4.Prinsip Rangkaian Seri ... 4

1.5.Contoh Soal Rangkaian Seri Resistor ... 5

2. Rangkaian Paralel... 5

2.1.Rangkaian Listrik Paralel ... 5

2.2.Rangkaian Resistor Paralel ... 7

2.2.1. Rumus Rangkaian Paralel ... 7

2.3.Sifat-sifat Rankaian Paralel ... 8

2.4.Fungsi Rangkai Paralel ... 8

2.5.Prinsip Rangkaian Paralel ... 9

2.6.Contoh Soal Rangkaian Paralel Resistor... 9

3. Metode Thevenin ... 10

3.1.Teori Thevenin ... 10

3.2.Rumus Thevenin ... 11

3.3.Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Thevenin... 12

3.4.Contoh Soal ... 13

BAB III PENUTUP 4. Kesimpulan ... 14 DAFTAR PUSTAKA

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu: rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.

Rangkaian seri adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun berurut tanpa cabang.

Ciri-ciri rangkaian seri antara lain: Arus listrik mengalir tanpa melalui cabang. Arus listrik yang mengalir melalui lampu 1 melalui lampu 2, demikian pula yang melalui baterai 1 dan baterai 2, dan Jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak maka arus listrik akan putus.

Kelebihan dari rangkaian seri adalah: Lebih menghemat daya yang dikeluarkan pada baterai, Pengerjaan yang singkat dan Tidak memerlukan banyak penghubung pada penyambungan jalur sehingga hemat kabel dan saklar (hemat biaya) Kekurangan rangkaian seri adalah: Jika salah satu komponen dicabut atau rusak maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya. Misalnya saja tiga buah lampu disusun secara seri, maka apabila salah satu lampu dicabut atau rusak maka lampu yang lain akan ikut padam, Nyala lampu yang satu dengan yang lain tidak sama terangnya, dan Semakin jauh dari sumber listrik maka nyala lampu semakin redup.

Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian listrik, resistor dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel. Tapi bisa juga disambung dengan cara campuran yaitu paralel dan seri secara bersama-sama.

(5)

2 1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara seri 2. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara

paralel

3. Untuk mengetahui Teorema Thevanin

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

1. Rangkaian seri

Rangkaian seri adalah rangkaian yang memiliki komponen dan beban (lampu, resistor atau lain - lain) saling terhubung satu sama lain dengan sejajar, maka dari itu rangkaian ini akan mengurutkan satu komponen ke komponen lain. Karena pemasangan dari rangkaian seri ini berjajar, maka pembagian tegangan dari sumber tegangan akan merata ke seluruh komponen

Coba perhatikan gambar

Gambar Rangkaian Seri diatas menunjukan bahwa ke -4 lampu yang disusun seri diatas akan saling berbagi tegangan karena memiliki sumber yang sama dalam satu jalur yang sama pula

1.1 Rangkaian Seri Resistor Beserta Rumus

Bentuk rangkaian seri hambatan(resitor) adalah seperti berikut ini:

Arus pada rangkaian hambatan seri memiliki nilai yang sama sehingga :

Sedangkan tegangan pada rangkain hambatan seri yaitu :

Maka hambatan total pada rangkaian hambatan seri (hambatan pengganti ) yaitu :

Itot=I1=I2=I3

Vtot=V1+V2+V3

Vtot=V1+V2+V3 Itot⋅Rtot=I1⋅R1+I2⋅R

2+I3⋅R3 Rtot =R1+R2+R3

(7)

4 1.3. Sifat-sifat Rangkaian Seri

1. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.

2. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.

3. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.

4. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti

1.4. Fungsi rangkaian seri

a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperbesar hambatan total b. Rangkaian seri berfungsi sebagai pembagi tegangan

c. Pada rangkaian seri memiliki arus yang sama pada masing-masing hambatan

1.5. Prinsip dalam Rangkaian Seri adalah sebagai berikut:

1. Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya.

2. Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap hambatan sama dengan kuat arus totalnya,

3. Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-beda dan hasil penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya sama dengan tegangan totalnya.

(8)

5

1.6.Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor

Sebuah rangkaian resistor dipasang secara seri dengan hambatan masing- masing 20 ohm, 15 ohm, 30 ohm. Tegangan pada rangkaian tersebut adalah 12 volt. Berapa total resistansi dan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut?

Jawab :

Total Resistor(R) : 10 + 15 + 30 = 55 ohm Arus (I) = V/R = 12 /55 = 0,21 A.

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara

(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.

2.1 Rangakain listrik paralel

Suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel.

Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya Berikut contoh gambar rangkaian paralel : Contoh pengaplikasian rangkaian paralel pada 3 buah lampu : Pada umumnya hambatan(R) yang dirangkaia paralel akan menghasilkan hambatan tota(RT) yang semakin kecil . Untuk mengetahui hambatan total dari hambatan(RT) yang dipasang paralel dapat menggunakan perhitungan di bawah:

Hubungan Antara Tegangan (V), Arus (I) Dan Hambatan (R) Dan Hukum Ohm Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila arus listrik mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar.

Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan hambatan (R). Rumus: V = I . R bunyi Hukum Ohm “Besarnya kuat arus

(9)

6

(I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka”. Arus adalah elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya melalui penghantar dan diukur dalam ampere. Satu ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28 x 10 pangkat 28 elektron / detik pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan aliran listrik yang diukur dalam ampere atau elektron / detik.

Arus dapat digolongkan atas dua macam, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).

a. Arus Searah (DC)

Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah dapat diperoleh dengan menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).

b. Arus Bolak-balik (AC)

Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator.

Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung- ujung kawat penghantar. Apabila ujung-ujung penghantar tersebut dihubungkan dengan batere atau generator, maka akan terjadi tegangan.

Jadi, tegangan adalah daya potensial yang tetap ada walaupun tidak ada

(10)

7

arus. Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain tegangan tetap ada. Tegangan tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada tanpa ada tekanan dari tegangan-tegangan

2.2 Rangkaian Paralel Resistor

Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

2.2.1. Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah : 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :

Rtotal = Total Nilai Resistor R1 = Resistor ke-1 R2 = Resistor ke-2 R3 = Resistor ke-3 Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn I total = I1 + I2 +.. In

1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena pada lokasi I ini mayoritas lingkungan di sekitar sungai Brantas ini adalah persawahan dan ladang tanaman menyebabkan limpasan pertanian

Tahap kedua yaitu observasi lembaga. Dalam kegaitan mata kuliah PPL I, mahasisiwa diberi tugas untuk melaksanakan observasi di lokasi PPL, observasi yang dilaksanakan

Dari 104 orang siswa pada populasi terjangkau diambil secara random dan didapatkan 54 orang siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang dijadikan sebagai

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis leguminosa pohon, konsentrasi NaCl maupun interaksi keduanya tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap

Perbedaan kemampuan kolaborasi dan hasil belajar antara model Teams Games Tournament dan Numbered Head Together dikarenakan pada pembelajaran yang menerapkan model Teams

Pada daerah dengan prevalensi sifilis yang tinggi, hasil tes serologis yang positif kemungkinan menggambarkan adanya infeksi yang pernah terjadi sebelumnya dan memberikan

Demikian surat tugas ini di!uat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung ja#a!. ini di!uat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung ja#a!.. Pro!olinggo 34 /anuari 23+4 Pro!olinggo

Kriteria instrumen tes lisan antara lain: (a) dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai; (b) Pertanyaan tidak boleh