• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012, ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Ketahanan pangan mencakup aspek ketersediaan, cadangan, penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan. Menurut Saptana et al. (2013) pembangunan ketahanan pangan saat ini dihadapkan pada permasalahan kompetisi dalam penggunaan lahan, perubahan iklim, fenomena degradasi sumberdaya alam dan lingkungan serta terbatasnya dukungan infrastruktur pertanian. Upaya penyediaan pangan di tingkat terkecil yaitu tingkat keluarga selama ini masih rendah, terutama daerah pedesaan (Rumalean, 2010). Ketahanan pangan di tingkat keluarga didefinikan sebagai sebuah kondisi ketika setiap orang dalam sebuah keluarga memiliki kecukupan makanan setiap saat, baik kuantitas maupun kualitas makanan yang aman dan terjangkau.

Salah satu alternatif untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat adalah mengoptimalkan potensi lahan pekarangan. Luas lahan pekarangan secara nasional adalah sekitar 10,3 juta ha atau 14 persen dari keseluruhan luas lahan pertanian, sedangkan di provinsi Jawa Tengah mencapai 524.465 ha (Badan Litbang Pertanian, 2011). Lahan pekarangan dapat dijadikan aset berharga bagi pengembangan usahatani skala rumah tangga dan mampu menciptakan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Kementerian pertanian memanfaatkan potensi ini dalam kebijakan diversifikasi sektor pertanian. Program tersebut direalisasikan dalam peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (GP2KP). Implementasi dari G-P2KP diantaranya adalah optimalisasi lahan pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Prinsip dari KRPL yaitu dibangun dari kumpulan rumah tangga yang mampu mewujudkan kemandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan,

1

commit to user commit to user

(2)

dapat melakukan upaya diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal dan sekaligus pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan kesejahteraan rumah tangga. Tidak hanya pemanfaatan pekarangan, kegiatan juga diarahkan untuk pemberdayaan kemampuan kelompok wanita membudayakan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), termasuk kegiatan usaha pengolahan pangan rumah tangga untuk menyediakan pangan yang lebih beragam.

Kabupaten Karanganyar merupakan daerah replikasi KRPL pertama di provinsi Jawa Tengah, setelah berhasil diujicobakan di Kabupaten Pacitan Jawa Timur pada tahun 2010. Sejak tahun 2011, program KRPL dilaksanakan secara berkelanjutan hingga pada tahun 2016 terdapat sebanyak 30 kelompok penerima program KRPL di Kabupaten Karanganyar. Kecamatan Tasikmadu merupakan daerah dengan jumlah penerima program paling banyak yaitu sebanyak 8 kelompok wanita tani. Kelompok melaksanakan kegiatan dengan didampingi oleh penyuluh di masing-masing desa.

Peran serta anggota dalam melaksanakan kegiatan kelompok sangat diperlukan agar tujuan bersama dapat dicapai. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pendekatan pembangunan yang mengedepankan partisipasi belum berhasil karena proses perencanaan, penentuan lokasi dan penentuan tahap kegiatan KRPL belum sepenuhnya melibatkan partisipasi wanita tani. Rendahnya partisipasi didukung pula dengan masih lemahnya struktur kelompok yang dibentuk, serta kemampuan mengelola kelompok yang masih kurang baik. Wanita tani tinggal dalam satu kawasan dan sudah terbiasa berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi bekerjasama dalam suatu program pemerintah merupakan pengalaman baru bagi mereka.

Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa kelompok dalam keadaan kurang dinamis.

Menurut Santosa (1999), dinamika kelompok diartikan sebagai suatu gerak atau kekuatan yang berpengaruh terhadap tingkah laku anggota dalam mencapai tujuan bersama. Menurut Mardikanto (2009), partisipasi yaitu suatu bentuk keterlibatan dan keikusertaan secara aktif dan sukarela, baik karena commit to user commit to user

(3)

alasan dari dalam maupun dari luar dirinya. Keadaan kelompok yang dinamis menciptakan situasi yang membuat seluruh anggota berpartisipasi dalam kegiatan kelompok yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta pemanfaatan hasil. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dikaji adanya hubungan dinamika kelompok dengan partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

B. Perumusan Masalah

Kegiatan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dilakukan dengan pendekatan kelompok. Kelompok wanita tani diharapkan sebagai wadah keikutsertaan para wanita dalam program KRPL, mengingat potensi wanita dalam pembangunan pertanian sangat besar. Kelompok beranggotakan wanita tani dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan dan karakteristik yang berbeda.

Mereka tinggal dalam satu kawasan dan sudah terbiasa berintekasi satu sama lain, akan tetapi melaksanakan suatu program pemerintah merupakan hal baru bagi mereka.

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapang, program KRPL di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar masih menggunakan pendekatan yang bersifat top down. Pengembangan kelompok dilakukan dengan membangun struktur kelompok terlebih dahulu, kemudian diharap perilaku anggota bisa mengikuti (Hasil Wawancara Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Karanganyar, 17 Oktober 2016). Hal ini menyebabkan struktur kelompok wanita tani yang dibentuk masih lemah serta kemampuan mengelola kelompok masih kurang baik. Akibatnya peran penyuluh desa masih sangat besar dalam mengelola kelompok.

Kondisi lemahnya kelompok berdampak pada rendahnya partisipasi anggota dalam kegiatan kelompok. Wanita tani merasa hanya sebagai syarat legitimasi sehingga tidak terbangun kesadarannya untuk mengambil peran.

Kelompok yang seharusnya sebagai wadah menampung kepentingan anggota justru tidak optimal karena wanita tani tidak aktif dalam mengajukan ide, usul commit to user commit to user

(4)

dan pertanyaan saat rapat pembuatan keputusan. Sejalan dengan hal tersebut, tujuan kelompok yang merupakan representasi dari tujuan individu justru belum dapat dicapai dengan memuaskan dan memberikan manfaat bagi seluruh anggota kelompok.

Dinamika kelompok sebagai kekuatan yang ada di dalam maupun di lingkungan kelompok dapat menentukan perilaku anggota kelompok dan perilaku kelompok itu sendiri untuk melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok. Kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok bertujuan untuk mewujudkan seluruh anggota yang mampu berinteraksi dan bekerja sama serta berpartisipasi secara aktif. Semakin tinggi tingkat partisipasi anggota, berarti anggota telah mampu melibatkan diri secara aktif baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta dalam pemanfaatan hasil kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas maka beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana tingkat dinamika kelompok wanita tani penerima program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?

2. Bagaimana tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?

3. Bagaimana hubungan tingkat dinamika kelompok dengan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengkaji tingkat dinamika kelompok wanita tani penerima program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. commit to user commit to user

(5)

2. Mengkaji tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

3. Mengkaji hubungan tingkat dinamika kelompok dengan tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam program KRPL di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan memberi masukan untuk pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari selanjutnya.

2. Bagi pemerintah dan instansi terkait menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan diversifikasi pangan.

3. Bagi kelompok wanita tani dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan fungsi kelompok wanita tani dalam pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari.

4. Bagi pembaca dapat dijadikan referensi informasi untuk meneliti lebih lanjut dalam bidang kajian yang sama.

commit to user commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan apapun, selain pengembangan beragam kemampuan matematik yang telah diuraikan di atas, terdapat satu kemampuan

Mengesahkan, PPKD NIP: Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan :. Tim Anggaran

RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk Menghasilkan produk media pembelajaran perekayasaan sistem kontrol (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI

Proses pencocokkan dilakukan setelah data-data citra wajah yakin telah di-training dan telah tersimpan dalam basis data, sehingga data-data tersebut dapat digunakan

On tato parlor Salatiga, dalam merubah citra produk dan menjelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi penerapan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh

E. Pemandu / pembawa bahan / bekalan perlu diimbas suhu badan dan didaftar masuk samaada melalui aplikasi MySejahtera atau menulis nama dan nombor telefon. Sekiranya suhu badan

Manfaat relasional dari hubungan antara konsumen dengan perusahaan yang menawarkan produk atau jasa dengan menggunakan situs-situs online harus dapat terjalin dalam jangka