• Tidak ada hasil yang ditemukan

yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA;"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

{

rruryERsf

,i i&

S

s}

{"rNADAfl-:,;.sA

SK.No. 9?DlKTl/Kep/1 996.

Fakultas llmu Komputer, Teknologi lndustri, Ekonomi, Tehik Sipil & Peiencanaan, Psikologi, Sastra.

Program Diplbma(D3)Manajemen lnformatika,TeknikKomputer, AkuntansiKomputer, ManajemenKeuangandan Pemasarcn Terakreditasi.

Program Sarjana (S1) Sistem lnformasi,.Sistem'Komputer, Teknik lnformatika, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik lndustri, Akuntansi, Manajemen, TeknikArsitektur, Teknik Sipil, Psikologi, Sastra lnggris Terakreditasi.

Program Magister (S2) Sistem lnformasi, Manajemen, Teknik Elektro, Sastra lnggris, Psikologi, Teknik Sipil.

Program Doktor (S3) llmu Ekonomi, Teknologi lnformasi / llmu Komputer.

SURAT PERJANJIAN PENUGASAN

DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM PENELITIAN TAHUN ANGGARAN 2014

Nomor

:

20.19/LP|UGN[2O14

Pada hari ini Senin tanggal Dua betas kamiyang bertandatangan di bawah ini : 1. Dr. lr. Hotniar Siringoringo,

MSc.

:

bulan Mei tahun Dua

ribu empat

belas,

Ketua

LP

Universitas Gunadarma, bertindak

atas

nama

Rektor Universitas

Gunadarma

yang

selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

Dosen Universitas Gunadarma, dalam

hal

ini

bertindak sebagai pengusul dan

Ketua

Pelaksana Penelitian

Tahun

Anggaran 2014 untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2. Dr. Komsi Koranti SE.,

MM

:

Perjanjian penugasan

ini

berdasarkan pada Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian bagi dosen perguruan tinggi Swasta Kopertis Wilayah lll Tahun Anggaran 2014, Nomor : 187llK3lKMl2014, tanggal 7 Mei 2014

PIHAK

PERTAMA

dan PIHAK KEDUA, secara

bersama-sama bersepakat mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2014 dengan Ketentuan

dan

syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1

1.

PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut untuk melaksanakan Penugasan Penelitian Hibah Bersaing Baru tahun 2014 dengan judul 'Kajian Faktor-Faktor Penyebab Tindak Kriminal Terhadap

Wanita di Era

Globalisasi,

Upaya

Pencegahan dan Penanganannya: Sebuah Pendekatan Sosio-Psikologis'.

2.

PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan Administrasi dan

keuangan

atas

pekerjaan

sebagai mana dimaksud pada ayat 1

dan

berkewajiban menyerahkan semua bukti-bukti pengeluaran

serta

dokumen pelaksanaan lainnya dalam bende! laporan yang tersusun secara sistematis kepada PIHAK PERTAMA.

Pelaksanaan Penugasan Penelitian Hibah Bersaing Baru tahun 2014 sebagaimana dimaksud judul penelitian

di

atas didanai dari DIPA Kopertis Wilayah

lll

Jakarta Nomor Dl PA-023 .04.2.1 897 05 12014, tanggal 5 Desemb er 201 3

jl. .qks.s Ut Kelopo Duo, Cimonggis I6951 Telp. lg2lt 871056l,8727541, ll. KH. Noer Ali, Kolimolong, Bekosi i 7145 Telp. (0211888@1 17, e-mon : [email protected].

ffii:ii': i:,l'rrr;"

(2)

Pasal 2

(1) pIHAK

PERTAMA

menyerahkan

dana penelitian sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 sebesar Rp.41.500.000,- (Empat Puluh Safu Juta Lima Rafus Ribu Rupiah) yang berasal dari DIPA Kopertis Wilayah l!! Jakarta Nomor DIPA- 023.04.2.1 897 05 l2O1 4, tanggal 5 Desember 20 1 3

(2) Dana

Penugasan Pelaksanaan sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1)

dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:

a.

Pembayaran Tahap Pertama sebesar 70o/o dari total bantuan dana kegiatan

yaituTo%x

Rp.41.5OO.OOO,- = Rp. 29.050.000,- (Dua Puluh sembilan Juta Lima Puluh Ribu).

b.

Pembayaran Tahap Kedua sebesar 30%

dari total

dana

yaitu

3A% X np.&.-5oo.ooo,-

=

Rq.12.45O.OOO,-

(Dua

Belas

Juta Empat

Ratus Lima

puluh Ribu

Rupiah), dibayarkan setelah PIHAK

KEDUA

menyerahkan hardcopy Laporan Kemajuan Pelaksanaan Penugasan Penelitian Hibah Bersaing Tahun Anggaran 2014 dan Laporan Penggunaan Anggaran 707o yang telah dilaksanikan kepada PIHAK PERTAMA dan mengunggah sofi

copwya ke SIMLITABMAS paling lambat tanggal 30 Juni 2014.

c. PIHAK KEDUA

bertanggungjawab

mutlak dalam

pembelanjaan dana tersebut pada ayat (1) sesuai dengan proposal kegiatan yang telah disetujui dan berkewajiban untuk menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA semua bukti-bukti pengeluaran sesuai dengan jumlah dana yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.

d. pIHAK KEDUA

berkewajiban mengembalikan

sisa dana yang

tidak

dibelanjakan ke kepada PIHAK PERTAMA untuk disetor ke Kas Negara.

Pasal 3

Dana Penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 dibayarkan kepada PIHAK KEDUA melatuirekening yang diajukan dan atas nama PIHAK KEDUA.

Pasal 4

(1) pIHAK KEDUA berkewajiban menindaklanjuti dan mengupayakan hasil Program Hibah Penelitian

berupi hak

kekayaan intelektual

dan

atau publikasi ilmiah

sesuai dengan luaran yang dijanjikan pada Proposal'

(2) Perolehan hasil sebagaimana dimaksud pada

ayal(1)

dimanfaatkan sebesar- besarnya untuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi'

(3) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaporkan perkembalry! perolehan hasil sebagaimana dimaksud pada ayat

(1)

kepada PIHAK PERTAMA selambat- lambatnya pada tanggal 30 Juni 2014.

Pasal 5

(1)

ptHAK

KEDUA berkewajiban mengunggah laporan

kgmaiual

pelaksanaan

kegiatan

ke

SIM-LITABMAS

paling

lambat tanggal

l0

Jury

.2014

sesuai

ket,entuan pada Buku Panduan Program Hibah Penelitian Tahun 2013.

(3)

(2)

PIHAK

PERTAMA melakukan Monitoring

dan

Evaluasi internal terhadap kemajuan petaksanaan

Program Hibah

Penelitian

tahun 2014

sebelum pelaksanaan monitoring dan evaluasi eksternal oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pasal 6

Perubahan terhadap susunan tim pelaksana dan substansi pelaksanaan Program Hibah Penelitian dapat dibenarkan apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Penelitian

dan

Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi

Pasar 7

(1)

PIHAK KEDUA

berkewajiban mengunggah

Laporan Akhir

pelaksanaan Penugasan Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2014 sesuai ketentuan pada Buku Panduan Program Hibah Penelitian

Tahun

2013

dan

mengisi Rekapitulasi Laporan Penggunaan Anggaran 100o/o

pada

SIM-LITABMAS oalinq tambat tanqqal 10 Nopember 2014.

(2) Hard copy Laporan Akhir

dan

Rekapitulasi Laporan Penggunaan Anggaran sebagaimana dimaksud ayat (1) diserahkan kepada PIHAK PERTAMA palins Iambat tangoal 10 November 2014.

Pasal 8

(1) Apabila PIHAK KEDUA selaku ketua pelaksana sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 tidak dapat melaksanakan Program Hibah Penelitian Tahun 2014, maka PIHAK KEDUA wajib mengusulkan pengganti ketua pelaksana yang merupakan salah satu anggota tim kepada PIHAK PERTAMA.

(2) Apabila

PIHAK

KEDUA

tidak dapat

melaksanakan

tugas dan tidak

ada pengganti ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 maka PIHAK KEDUA harus mengembalikan dana kepada PIHAK PERTAMA yang selanjutnya disetor ke Kas Negara.

(3)

Bukti setor

sebagaimana dimaksud

pada ayat (2\

disimpan

oleh

PIHAK PERTAMA.

Pasal 9

(1)

Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan untuk melaksanakan Hibah Penelitian telah berakhir, PIHAK KEDUA belum menyelesaikan tugasnya dan atau terlambat mengirim laporan Kemajuan dan atau terlambat mengirim Iaporan akhir, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi denda sebesar 1 %o (satu permil) setiap hari keterlambatan sampai dengan setinggi-tingginya 5% (lima

persen), terhitung dari tanggal jatuh tempo sebagaimana tersebut pada pasal 1 ayat (1),

2

dan ayat (3), yang terdapat dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan Program Hibah Penelitian Universitas Gunadarma Tahun Anggaran2014;

(2)

Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disetorkan ke Kas Negara dan foto copy bukti setor denda yang telah divalidasi oleh KPPN setempat diserahkan kepada PIHAK PERTAMA.

(4)

Pasal 10

(1) Apabila dikemudian harijudul Penelitian Hibah Bersaing sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ditemukan adanya duplikasi dengan Hibah Penelitian lain dan/atau ditemukan adanya ketidak-jujuran/itikad kurang baik yang tidak sesuai dengan kaidah ilmiah, maka kegiatan Program Hibah Penelitian tersebut dinyatakan batal

dan

PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2014 yang telah diterima kepada PIHAK PERTAMA yang selanjutnya disetor ke Kas Negara.

(2) Bukti setor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan oleh kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 11

Hal-hal dan atau segala sesuatu yang berkenaan dengan kewajiban pajak berupa PPN dan/atau PPh menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA dan harus dibayarkan ke kantor pelayanan pajak setempat sebagai berikut:

1.

Pembelian barang dan jasa dikenai PPN sebesar 10% dan PPh 22 sebesar

1,50/o;

2.

Belanja honorarium dikenai PPh Pasal2l dengan ketentuan:

a.

5o/o bagi yang memiliki NPWP untuk golongan

lll,

serta 6% bagi yang tidak memiliki NPWP.

b.

Untuk golongan lV sebesar 15%; dan

3.

Pajak-pajak lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 12

(1) Hak atas kekayaan intelektual yang dihasilkan dari pelaksanaan Program Hibah Penelitian diatur dan dikelola sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

(2)

Hasil

Program Hibah Penelitian berupa peralatan dan/atau alat yang dibeli dari

kegiatan ini adalah milik Negara yang dapat dihibahkan

kepada institusi/lembaga/masyarakat melalui Surat Keterangan Hibah.

Pasal 13

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan perjanjian ini akan dilakukan penyelesaian secara musyawarah dan mufakat,

dan

apabila

tidak

tercapai penyelesaian secara musyawarah dan mufakat maka penyelesaian dilakukan melalui proses hukum.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini diatur kemudian oleh kedua belah ' pihak.

Pasal 14

Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Program Hibah Penelitian ini dibuat rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(5)

:.

,

PIHAK PERTAi'IA

NtP. 910177

PIHAK KEDUA

NIDN. 0303066601

1 t.

(6)

vr(,

d

t,}

c

L

oE't

c

tn.=

L

o

*Jo -T

o

:l-

F

TI

3

o

EL

Io

tr

'tr

o

h ed?\

6€

&

p .r= gF g

&p ebo E b

€€ u

50tr

?

14 FJ+

^# H:

1

5HA 1rii'Atr.t6y

.3 E'E ?,2 H .E E,= EE EEE ,E?H A

: .g €s EE E#H

i

E gE *Eg

8EB fgE

E

=

B EEA

E EE Eig E'tE p:s

E Efi g F€

3 ES EE.T

E== €E

g€ T 6

4 tu E

,E\, A 6

tH E^u E

c't

EP

|d

"s

. t-=

6t

M

"g

o

()

E

lr

15 .r crff otr o6l

oEi rYa

-al li

-g '- bM .-

crt

HE

=5 8.ts

rrt

o5

EV

O.j EF

T'f sB

-go 6tr

.r

OE

.E

'i= r?

gl .i

rtsU

trEl

$E

I.l

-a

AL

H

o M

L E Il

- flt

x E-

E II

trit a

ffi sb

t'6

*H c-)

Jq:

q,-

(55

d s'

5S -F-)

fiF gL

{.,o

Y

(7)

LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TINDAK KRIMINAL TERHADAP WANITA DI ERA GLOBALISASI, UPAYA

PENCEGAHAN DAN PENANGANANNYA: SEBUAH PENDEKATAN SOSIO-PSIKOLOGIS

Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

Peneliti:

Komsi Koranti (NIDN: 0303066601) Widio Purwani (NIDN: 0326045901)

Yudit Oktaria Kristiani Pardede (NIDN: 0310128202)

Dibiayai oleh:

Kopertis Wilayah III

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian Nomor:

187/K3/KM/SPK/2014, tanggal 7 Mei 2014

UNIVERSITAS GUNADARMA

NOVEMBER 2014

(8)

ii

(9)

iii RINGKASAN

Saat ini masalah kriminal di Indonesia semakin mengkhawatirkan, khususnya tindak kriminal terhadap wanita. Tindak kriminal merupakan salah satu faktor penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, yaitu keselamatan dan keamanan. Penelitian pada tahun pertama ini adalah melakukan identifikasi permasalahan yang terkait dengan tindak kriminal terhadap wanita. Selanjutnya melakukan analisis hubungan dan pengaruh dari faktor internal maupun eksternal terhadap tindak kriminal terhadap wanita.

Penelitian ini menggunakan data primer dimana sampel diambil berdasar simple random sampling sebanyak 500 responden, namun berdasarkan kelengkapan isian data maka data yang lengkap sebanyak 332 responden. Responden merupakan wanita berumur minimal 16 tahun yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah pada bulan Juni sampai dengan Juli 2014. Selanjutnya data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistika, berupa analisis korelasi; determinasi; uji t; uji F dan regresi dengan bantuan software SPPS 22.0.

Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah berupa kuesioner.

Pengujian kelayakan kuesioner dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil pengujian awal dilakukan terhadap 30 responden, menunjukkan bahwa kuesioner penelitian adalah valid dan reliabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut layak digunakan untuk instrumen pengambilan data penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bawa faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap tindak kriminal, baik secara parsial maupun simultan.

Berdasarkan analisis terhadap hubungan antara ketiga variabel penelitian, diperoleh bahwa terdapat hubungan yang kuat dan searah.

Kata Kunci: tindak kriminal, faktor eksternal, faktor internal, wanita

(10)

1 BAB I. PENDAHULUAN

Manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam kehidupannya. Kebutuhan paling mendasar dalam piramida hirearki kebutuhan menurut Maslow (1954) adalah keselamatan dan keamanan. Salah satu faktor penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut adalah tindak kriminal. Era globalisasi mendatangkan berbagai manfaat, tetapi disisi lain juga menimbulkan berbagai masalah sosial.

Saat ini masalah kriminal di dunia mengalami perkembangan yang mengkhawatirkan.

Demikian juga di Indonesia, khususnya tindak kriminal terhadap wanita sudah masuk kategori ke tingkat kritis. Indonesia berada dalam kategori “Tier 2″ (menengah) dalam laporan tahunan mengenai trafficking yang disusun Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Terdapat berbagai faktor penyebab tindak kriminal, antara lain faktor biologik- sosiologik yang terdiri dari faktor ekonomi (sistem ekonomi, populasi, perubahan harga pasar, krisis moneter dan pengangguran), faktor mental (agama, bacaan, film), faktor fisik (keadaan iklim) dan faktor pribadi (umur, ras, alkohol, perang) (Kartono, 1999).

Kekerasan atau Viglent Crime (Marta, 2003) adalah peristiwa dimana orang secara ilegal dan secara sengaja melukai secara fisik atau mengancam untuk melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain. Bentuk kekerasan dapat berupa fisik, mental, kesehatan seksual, reproduksi, dan masalah kesehatan lainnya yang beresiko meningkatkan kerentanan terhadap penyakit HIV. Jumlah tindak kriminal terhadap wanita di dunia juga semakin meningkat seperti yang dilaporkan oleh Moreno (2013).

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan masalah perempuan dan anak korban kekerasan, antara lain adalah Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

Selanjutnya SPM sudah disahkan melalui Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No. 1 Tahun 2010, sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan kewaspadaan wanita dan mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat membahayakan keselamatan dirinya. Pertahanan diri perlu dimiliki guna memberi perlindungan atas segala kemungkinan munculnya suatu tindak kriminal. Mekanisme coping merupakan salah satu bentuk pertahanan diri yang dapat mencegah terjadinya kriminal. Dapat diartikan bahwa mekanisme coping adalah merupakan strategi yang dipelajari individu untuk meminimalkan kecemasan dalam

(11)

2 situasi yang tidak dapat mereka tanggulangi secara efektif. Sebagai suatu strategi, mekanisme coping menjadi upaya khusus, baik behavioral maupun psikologis, yang digunakan individu untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau meminimalkan dampak kejadian yang menimbulkan kriminal (Astuti, 2011).

Tindak kriminal semakin marak terjadi dengan modus yang semakin beragam, sehingga dapat menimbulkan permasalahan yang semakin kompleks. Oleh karena itu permasalahan tindak kriminal di Indonesia harus diselesaikan dengan lebih serius, baik melalui kebijakan publik maupun swasta. Selama ini, masalah kriminal di Indonesia hampir tidak pernah menggunakan metode ilmiah berbasis ilmu sosial. Masalah Kriminal hanya dianalisis dan diselesaikan melalui pendekatan hukum, krimonologi dan ilmu kepolisian. Menurut Becker (1968) hal ini mungkin disebabkan oleh dominannya pandangan bahwa aktivitas illegal terlalu immoral untuk dianalisis dengan menggunakan metode ilmiah. Akibatnya kebijakan publik yang diambil untuk menekan tingkat kriminal sebagian besar dilakukan melalui pendekatan hukum dan kepolisian.

Oleh sebab itu diperlukan penelitian dengan pendekatan ilmu sosial dan psikologis untuk mengetahui faktor-fakor penyebab terjadinya dinamika tindak kriminal, khususnya terhadap wanita di Indonesia. Selanjutnya perlu dikembangkan model upaya pencegahan dan penanganan masalah tersebut, antara lain dengan pengembangan infrastruktur pelayanan konseling berbasis masyarakat dan keluarga.

(12)

3 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kriminal

Secara yuridis formal, kriminal merupakan bentuk tingkah laku yang immoral, merupakan masyarakat asosial dan melanggar hukum serta undang-undang pidana (Kartono. 1999). Sedangkan Secara sosiologis, kriminal adalah semua ucapan, perbuatan dan tingkah laku yang secara ekonomis, politis dan sosial-psikologis sangat merugikan masyarakat, melanggar norma susila, dan menyerang keselamatan warga masyarakat.

Apabila ditinjau menurut sasarannya (Mustofa, 2007), dapat dibedakan menjadi kriminal terhadap badan (pembunuhan, perkosaan, penganiayaan), kriminal terhadap harta benda (perampokan, pencurian, penipuan), kriminal terhadap ketertiban umum (pemabukan, perjudian) dan kriminal terhadap keamanan negara.

2.2. Tindak Kriminal Terhadap Perempuan

Dalam perspektif kriminologis, isu yang dibahas antara lain: kejahatan, pelaku kejahatan, korban kejahatan dan reaksi sosial masyarakat. Pada kenyataannya perhatian terhadap isu korban masih terabaikan. Dalam Mustofa (2007), dalam pandangan kriminologi realis, isu besar yang diabaikan yaitu isu mengenai kejahatan kekerasan dan isu perempuan sebagai korban kejahatan. Fakta menunjukkan bahwa perempuan dan anak perempuan merupakan pihak yang paling rentan mengalami kejahatan. Beberapa literatur dan laporan penelitian menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh posisi subordinat perempuan di dalam masyarakat. Posisi subordinat ini disebabkan karena adanya struktur di dalam masyarakat.

Persamaan yang paling mencolok antara masyarakat yang mengenal, menerima, mentolerir, bahkan merestui kekerasan terhadap perempuan adalah meluasnya pola-pola hubungan vertikal-dominatif dan pola hubungan diagonal-dominatif dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik antara laki-laki dan perempuan (Tomagola, 2000). Kekerasan terhadap perempuan merupakan implikasi dari adanya hubungan vertikal dominatif.

Artinya pola hubungan atau relasi yang terbangun antara perempuan dan laki-laki merupakan pola yang tidak setara. Laki-laki menempati posisi superordinat yang dalam praktiknya mendominasi perempuan dalam segala aspek, antara lain aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek politik.

2.3 Faktor – faktor Penyebab Timbulnya Tindak Kriminal

(13)

4 Penyebab tingginya angka kriminal di Indonesia adalah pengangguran, faktor bakat, alam sekitarnya, dan unsur kerohanian serta ketaatan beragama (Astuti, 2011). Menurut Soedjono (1973), faktor-faktor yang menjadi latar belakang timbulnyakriminal adalah:

a. The Enternal quest for the couses of crime (adannya tuntutan sebagai penyebab kriminal)

b. The Contitusional School of criminology (sekolah hukum yang mempelajari kriminal) c. Geography and Criminal Causation (letak geografis daerah sebagai penyebab

kriminal)

d. Economic factor and crime causation (faktor ekonomi sebagai penyebab kriminal) e. Modern Sociological Theories (adanya teori-teori sosial moderen)

f. Minority tensios as factors in crime (adanya tekanan dan ketegangan kecil) g. Home and Community Influence (pengaruh rumah dan lingkungan)

h. Emotional Disturbances as factor criminality (adanya emosi yang labil) i. Teori Sosiologi tentang tingkah laku kriminal

j. Kriminalitas dan perkembangan masyarakat

k. Broken Home dan hubungannya dengan emotional immanurity sebagai sebab

Penyebab terjadinya kekerasan menurut Kalibonso (2002) antara lain adalah: perselisihan ekonomi, cemburu pada pasangan, adanya selingkuhan, problema seksual, pengaruh minum alkohol, permasalahan dengan anak, kehilangan pekerjaan/ menganggur, istri ingin melanjutkan studi/bekerja dan kehamilan tidak diinginkan atau infertilitas. Faktor lain penyebab timbulnya kriminal adalah media komunikasi yang makin canggih dan bebas. Demikian juga halnya dengan lingkungan keluarga dan masyarakat, misalnya:

kemiskinan, perilaku negatif orang tua dan keharmonisan keluarga.

Namun ironisnya tindakan kriminal masih ditutup-tutupi, karena selain dianggap sebagai wilayah pribadi juga lebih dipandang sebagai aib, sehingga dinilai tabu untuk dibuka kepada khalayak umum. Penelitian di Tanete Riattang menemukan 12 jenis permasalahan sosial, didominasi oleh berlatar belakang ekonomi (Pudjianto, 2010). Dari 1520 kasus, terindikasi 80,1% berlatar belakang ekonomi, terdiri 49,2% (748 kasus) masalah fakir miskin, 33,6% (512 kasus) masalah wanita rawan sosial ekonomi, dan 7,3% (111 kasus) masalah rumah tidak layak huni serta 19,9% relatif rata dalam 9 masalah sosial lainnya.

2.3.1 Faktor Internal dan Eksternal

Terdapat dua faktor yang dapat menimbulkan kejahatan yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Abdulsyani, 1987). Faktor internal merupakan faktor yang meliputi sifat

(14)

5 khusus dan sifat umum dalam diri individu. Sifat khusus antara lain meliputi; sakit jiwa, daya emosional, rendahnya mental, dan anatomi. Sedangkan sifat umum dalam diri individu antara lain; umur, kekuatan fisik, kedudukan individu di dalam masyarakat, pendidikan individu, dan hiburan individu. Faktor eksternal dapat mencakup faktor- faktor ekonomi (perubahan harga, pengangguran, urbanisasi), faktor agama, faktor bacaan, dan faktor film. Bertambahnya kejahatan dalam masyarakat disebabkan karena beberapa faktor luar, tetapi sebagian besar disebabkan karena ketidakmampuan dan tidak adanya keinginan dari orang-orang dalam masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Demikian juga menurut Sutherland (1961) bahwa faktor internal terkait dengan sifat- sifat umum individu seperti umur, jenis kelamin, kedudukan, pendidikan dan agama.

Faktor eksternal berada diluar diri manusia, seperti budaya, ekonomi, politik dan hukum.

Secara teori dalam hukum pidana (Kansil, 1991) terdapat motivasi intrinsik (Intern) yang terdiri dari a)Faktor kebutuhan ekonomi yang terdesak, b) Faktor ketenagakerjaan (Unemployment atau punya pekerjaan) c)Faktor taraf kesejahteraan maupun Motivasi Ekstrinsik (Ekstern) terdiri dari: a) Faktor pendidikan dan b) Faktor pergaulan/pengaruh lingkungan.

Mengacu pada McGuire (2002), penelusuran dan pengukuran terhadap indikator- indikator latar belakang kejahatan sangat penting untuk dilakukan. Selain untuk menentukan bentuk dan program pembinaan bagi narapidana, pengukuran terhadap indikator-indikator ini juga dilakukan untuk memperkirakan tendensi seorang narapidana melakukan pengulangan kejahatan (reoffending atau residivisme).

2.4 Kajian Awal Tentang Teori-teori Gender

Teori struktural-fungsional mengakui adanya keragaman dalam kehidupan sosial.

Keragaman merupakan sumber utama adanya struktur masyarakat dan penentu keragaman fungsi sesuai dengan posisi seseorang dalam struktur sebuah sistem.

Perbedaan fungsi bertujuan mencapai tujuan organisasi, bukan untuk kepentingan individu. Struktur dan fungsi organisasi tidak lepas dari pengaruh budaya, norma dan nilai yang melandasi sistem masyarakat (Ratna Megawangi, 1999)

Terkait dengan peran gender, laki-laki berperan sebagai pemburu (hunter) dan perempuan sebagai peramu (gatherer). Laki-laki lebih banyak berada di luar rumah dan bertanggung jawab untuk membawa makanan kepada keluarga. Peran perempuan lebih terbatas di sekitar rumah dalam urusan reproduksi. Menurut penganutnya, teori

(15)

6 struktural-fungsional tetap relevan diterapkan dalam masyarakat modern. Talcott Parsons dan Bales menilai bahwa pembagian peran secara seksual adalah suatu yang wajar (Nasaruddin Umar, dalam (Marzuki, 2012).

Teori struktural-fungsional dikecam oleh kaum feminis, karena dianggap membenarkan praktik mengaitkan peran sosial dengan jenis kelamin. Menurut Sylvia Walby teori ini akan ditinggalkan total dalam masyarakat modern, sedang Lindsey menilai teori ini akan melanggengkan dominasi laki-laki dalam stratifikasi gender di masyarakat (Nasaruddin Umar , 1999)

Meskipun banyak kritikan, teori ini masih bertahan karena didukung masyarakat industri yang menekankan aspek produktivitas. Nilai fundamental kemanusiaan cenderung diabaikan, sehingga dalam masyarakat kapitalis “industri seks” dapat diterima secara wajar. Teori ini diperkuatkan oleh masyarakat modern-kapitalis cenderung mengakomodasi sistem pembagian kerja berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

Akibatnya, posisi perempuan tetap lebih rendah dari laki-laki dan dalam posisi marginal, sedang posisi laki-laki menduduki posisi sentral.

2.5 Roadmap Penelitian

Secara garis besar ada dua tahapan penelitian sebagaimana pada Gambar 2.1

1. Identifikasi permasalahan yang dihadapi wanita dalam kehidupan sehari-hari serta kajian faktor penyebab terjadinya tindak kriminal terhadap wanita, baik dari sisi internal maupun eksternal, untuk mengetahui intervensi yang tepat sebagai dasar penyusunan model kebijakan dalam menangani dan mencegah masalah tersebut (tahun I)

2. Implementasi dan penyempurnaan model kebijakan penanganan dan pencegahan tindak kriminal dan merumuskan strategi coping sebagai upaya khusus bagi individu dalam meminimalkan terjadinya kriminalitas, baik dari sisi behavioral maupun psikologis (tahun II).

(16)

7 ROADMAP PENELITIAN

Gambar 2.1 Roadmap Penelitian

Potensi tindak kriminal terhadap wanita

Potensi pengembangan intervensi berbasis sosio-

psikologis

Kajian ekonomi, sosial dan budaya yg menjadi dasar

penyusunan model

Profil faktor –faktor internal dan eksternal

kajian faktor-faktor penyebab tindak kriminal terhadap wanita di era globalisasi, upaya pencegahan dan penanganannya: sebuah pendekatan sosio-psikologis

Model intervensi dalam pencegahan dan penanganan tindak kriminal pada wanita

Perumusan strategi coping bagi individu:

behavioral maupun psikologis.

Implementasi model Intervensi dalam pencegahan dan penanganan tindak kriminal

Implementasi model Strategi coping

Evaluasi dan monitoring

(17)

8 BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua tahap, dimana masing-masing tahap merupakan tujuan yang saling melengkapi. Tujuan tahun pertama adalah melakukan identifikasi permasalahan yang terkait dengan tindak kriminal terhadap wanita. Selanjutnya melakukan analisis hubungan dan pengaruh dari faktor internal maupun eksternal terhadap tindak kriminal terhadap wanita.

3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Dalam bidang humaniora, hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah wawasan mengenai faktor-faktor penyebab tindak kriminal terhadap wanita

b. Referensi bagi lembaga terkait maupun peneliti dalam penelitian lebih lanjut terhadap masalah tindak kriminal terhadap wanita

(18)

9 BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1. Alur Proses penelitian

Proses pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 tahun. Penelitian tahun pertama merupakan tahap identifikasi dan analisis hubungan dan pengaruh dari faktor internal maupun eksternal terhadap tindak kriminal. Studi lapangan dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner, pengambilan data sekunder dan wawancara dengan lembaga terkait.

Penelitian tahun kedua dilakukan penyempurnaan serta mengimplementasikan kajian perolehan tahun pertama. Setelah tahap implementasi, diharapkan dihasilkan model yang tepat untuk membentuk intervensi dalam pencegahan dan penanganan tindak kriminal terhadap wanita, dengan pendekatan sosio-psikologis.

Kegiatan pelaksanaan penelitian yang direncanakan tersaji pada Gambar 4. 1.

(19)

10 4.2 Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berjenis kelamin wanita, yang berada di kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Kajian Faktor- faktor

Penyebab Tindak Kriminal Terhadap Wanita Tahun 2

Implementasi Kajian Hasil Penelitian Tahun I

Analisis Hubungan

Sosialisasi hasil penelitian Perumusan strategi coping bagi individu:

behavioral maupun psikologis

Implementasi model Strategi

coping Analisis

Pengaruh

Tahun 1

Mengidentifikasi permasalahan tindak kriminal terhadap wanita

Sosisalisasi hasil penelitian

Faktor Internal:

Taraf Kesejahteraan, Pekerjaan, Gender, Umur

Faktor Eksternal:

Pendidikan, pergaulan/

pengaruh lingkungan, budaya, Politik dan hukum

Kendala /permasalahan

Penyelesaian

Rancangan Kuesioner

Gambar 4. 1. Alur Proses penelitian Rencana Kegiatan

Tindak criminal:

Crime Total, Crime Cleared, Crime Clock, Crime Rate

,

(20)

11 4.3 Jenis dan Pengumpulan Data

4.3.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner mengenai faktor-faktor penyebab tindak kriminal terhadap wanita.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat secara umum yang berjenis kelamin wanita. Penelitian ini bersifat cross section, yaitu informasi dari populasi secara empiris langsung dikumpulkan, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari objek yang sedang diteliti (Sekaran, 2000).

4.3.2 Teknik Pengambilan Sampel dan Metode Pengumpulan Data

Pada penentuan jumlah sampel untuk penelitian, ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (disarankan 10 kali) dari jumlah variabel yang akan dianalisis (Sekaran, 2000).

Selain itu dikemukakan juga bahwa ukuran sampel yang tepat untuk penelitian adalah lebih dari 30 dan tidak lebih dari 500.

Jumlah sampel yang direncanakan adalah 500, dengan sampel untuk masing masing kota adalah sebanyak 100.

Teknik pengumpulan data dilakukan secara simple random sampling dengan menggunakan instrumen berupa serangkaian daftar pertanyaan (kuesioner) yang merupakan hasil pengembangan dan interpretasi dari setiap aspek atau dimensi dan indikator dari semua konsep yang dijadikan variabel pada penelitian ini.

Rancangan instrumen berupa format rancangan daftar pertanyaan yang disusun dalam bentuk rangkaian item pertanyaan dimana untuk pengambilan data setiap variabel menggunakan beberapa item pertanyaan (multiple item scales). Dengan menggunakan titik tengah (mid point) dengan rentang jarak skala pengukurannya adalah antara satu sampai lima titik. Rumusan pernyataan pada setiap item pertanyaan, disusun dan dirancang sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran tentang indikator setiap aspek yang terdapat dalam masing-masing variabel, dan perumusan setiap kalimat pertanyaan yang mengacu pada riset sebelumnya, disesuaikan dengan bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat umum agar responden dapat memahaminya.

4.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Pengukuran

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala ini merupakan suatu teknik penskalaan yang dipakai secara luas dalam riset perilaku. Gordon (1984)

(21)

12 menyatakan bahwa perumusan menggunakan skala lima titik dapat menghasilkan frekwensi yang kira-kira sama. Variabel yang diukur dalam kuesioner penelitian ini mencakup (1) Faktor Internal, (2) Faktor Eksternal dan (3) Tindak Kriminal. Faktor Internal terdiri dari Taraf Kesejahteraan, Pekerjaan, Gender dan Umur. Faktor Eksternal terdiri dari Pendidikan, pergaulan/ pengaruh lingkungan, Budaya, politik dan hukum serta Pendidikan. Variabel Tindak Kriminal terdiri dari Crime Total (Jumlah kejahatan), Crime Cleared (Jumlah kejahatan yang diselesaikan), Cleareance Rate (Persentase penyelesaian kejahatan), Crime Clock (Selang waktu terjadinya kejahatan), Crime Rate (Risiko penduduk terkena kejahatan).

Definisi operasional variabel dan skala pengukuran yang digunakan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Operasional Skala

Faktor Internal

Taraf Kesejahteraan kondisi manusia dalam keadaan makmur, sehat dan damai

Ordinal

Pekerjaan suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang

Ordinal

Gender Jenis kelamin yang terdiri dari laki-laki dan perempuan

Ordinal

Umur satuan waktu yang mengukur sejak lahir sampai saat ini

Ordinal

Faktor Eksternal

Pendidikan Pendidikan formal yang pernah ditempuh Ordinal pergaulan/pengaruh

lingkungan

pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan dari pergaulan maupun media cetak dan elektronik

Ordinal

(22)

15 Data menunjukkan bahwa perempuan dan anak perempuan merupakan pihak yang paling rentan mengalami kejahatan. Beberapa literatur dan laporan penelitian menunjukkan bahwa hal ini disebabkan oleh posisi subordinat perempuan di dalam masyarakat.

Persamaan yang paling mencolok antara masyarakat yang mengenal, menerima, mentolerir, bahkan merestui kekerasan terhadap perempuan adalah meluasnya pola-pola hubungan vertikal-dominatif dan pola hubungan diagonal-dominatif dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik antara laki-laki dan perempuan (Tomagola, 2000). Tomagola berpendapat bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan implikasi dari adanya hubungan vertikal dominatif. Artinya pola hubungan atau relasi yang terbangun antara perempuan dan laki-laki merupakan pola yang tidak setara. Laki-laki menempati posisi superordinat yang dalam praktiknya mendominasi perempuan dalam segala aspek, antara lain aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek politik.

Tindak kriminal diukur melalui instrumen yang dikembangkan oleh peneliti terdahulu, sebagai berikut:

Tabel 4.4 Tindak kriminal

no konstruk sumber

1 Crime Total (Jumlah Kejahatan), Mustofa (2007)

2 Crime Cleared (Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan) BPS (2012) 3 Cleareance Rate (Persentase Penyelesaian Kejahatan) BPS (2012) 4 Crime Clock (Selang Waktu Terjadinya Kejahatan) BPS (2012)

5 Crime Rate (Risiko Penduduk Terkena Kejahatan) Alison Oliver (2002)

4.6. Uji Instrumen

Uji instrumen dalam penelitian ini mencakup uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan alat ukur dalam mengukur. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur sesuatu yang akan diukur.

Instrumen dianggap memiliki reliabilitas, jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang konsisten.

4.7 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Regresi berganda.

Regresi berganda merupakan analisis regresi dengan satu variable terikat (Tindak kriminal (Y)) dengan variabel bebas (Faktor Internal (X1) dan Faktor Eksternal (X2).

(23)

16 Y= β0 + β1 X1 + β2 X2

Dimana,

Y = Tindak Kriminal X1 = Faktor Internal X2 = Faktor Eksternal β0, β1, β2 adalah konstanta

1. Korelasi

Metoda yang digunakan untuk mengukur korelasi digunakan rumus korelasi product moment (product moment person) sebagai berikut (Ghozali, 2005) :

r =

 

n

x2 n

 

xxy2

 

n

yy2

 

y 2

(24)

17 BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 5.1.1 Uji Reliabilitas

Pada uji reliabilitas, ukuran reliabilitas konstruk ditentukan dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha setiap konstruk. Menurut Nunally (Ghozali, 2009) indikator bahwa suatu konstruk dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha adalah lebih besar dari 0,60.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai Cronbach’s Alpha masing-masing konstruk penelitian ini lebih besar dari 0,60 sebagaimana terlihat pada Tabel 2 berikut.

Dengan demikian hasil tersebut masuk ke dalam kategori reliabel. Dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil.

Tabel 5.1 Reliability Statistics (Tindak kriminal)

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.928 .933 8

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

K1 581.00 104168.667 .800 .921

K2 581.00 115710.000 .846 .911

K3 581.00 116670.000 .927 .906

K4 581.00 135342.000 .662 .927

K5 581.00 125567.333 .774 .918

K6 581.00 107850.000 .966 .900

K7 581.00 135266.667 .561 .932

K8 581.00 124228.000 .631 .928

Tabel 5.2 Reliability Statistics (Faktor Internal)

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.992 .995 6

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

I 1 415.00 130080.667 .965 .991

I 2 415.00 119840.667 .972 .991

I 3 415.00 114268.667 .981 .992

I 4 415.00 127000.667 .999 .988

(25)

18

I 5 415.00 127709.333 .995 .988

I 6 415.00 133745.333 .986 .991

Tabel 5.3 Reliability Statistics (Faktor Eksternal)

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.937 .949 6

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

E1 415.00 62232.667 .725 .938

E2 415.00 60964.667 .889 .916

E3 415.00 59182.000 .873 .918

E4 415.00 70032.000 .954 .924

E5 415.00 68638.000 .713 .937

E6 415.00 54347.333 .896 .917

5.1.2 Uji Validitas

Setelah uji reliabilitas dilakukan, maka selanjutnya perlu dilakukan uji validitas terhadap instrumen penelitian. Pengujian validitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan menganalisis faktor untuk mentransformasikan sejumlah indikator variabel ke dalam suatu komponen utama yang tidak berkorelasi satu sama lain. Selanjutnya ukuran kevalidan dideteksi dari nilai Corrected Item-Total Correlation. Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation yang diperoleh lebih besar dari nilai R table, maka menurut Ghozali (2009) pengukuran dinyatakan valid.

Berdasarkan hasil perhitungan yang tersaji pada Tabel 8 sampai dengan Tabel 10 berikut, menyatakan nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pernyataan kuesioner. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner dapat dinyatakan valid dan benar-benar mengukur variabel yang ingin diukur.

Tabel 5.4. Corrected Item-Total Correlation (Tindak Kriminal) Variabel Item

Corrected Item-Total Correlation

Nilai R Tabel N : 86, α : 5%

Keterangan Kesimpulan

Tindak Kriminal

(TK)

K1 .800

0.444 r Positif

r hitung > r tabel Valid

K2 .846 0.444 r Positif

r hitung > r tabel Valid

(26)

31 5.4 Analisis Regresi

Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan menggunakan analisis regresi berganda dengan program SPSS 22.0. Hasil analisis regresi pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal terhadap Tindak Kriminal terhadap wanita, dapat dilihat pada Tabel 6.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, pengaruh tersebut dapat dirumuskan ke dalam persamaan berikut:

TK = 1,236 + 0,441 FI + 0,435 FE

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa Faktor Eksternal memberikan pengaruh yang lebih besar dengan nilai beta 0,435 dibandingkan dengan Faktor Internal dengan nilai beta 0,441.

Kedua variabel independen dalam penelitian ini mempunyai arah hubungan positif dengan Tindak Kriminal, artinya semakin tinggi Faktor Eksternal maupun Faktor Internal semakin meningkat pula kemungkinan terjadinya Tindak Kriminal.

Nilai adjusted R2 sebesar ,508 berarti kedua variabel independen menjelaskan 50,8 % variasi yang ada pada variabel Tindak kriminal. Sedangkan 49,2 % sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang belum dimasukkan dalam model penelitian ini.

Secara parsial, hasil analisis regresi menunjukkan nilai t hitung pada Faktor Eksternal 12,436 ( signifikansi: 0,00 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kondisi yang sama terjadi pada Faktor Internal, dimana nilai t hitung 10,350 (signifikansi: 0,00), karena signifikansi < 0,05. Hasil dari analisis tersebut dapat diartikan bahwa baik Faktor Eksternal maupun Faktor Internal secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Tindak kriminal.

Pembuktian hipotesis ketiga, bahwa Faktor Internal dan Faktor Eksternal secara simultan terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tindak Kriminal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai hitung pada uji Anova (F: 171,830 (signifikansi : 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya kedua variabel independen dalam penelitian secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk mengukur hubungan antara Faktor Internal, Faktor Eksternal dengan Tindak Kriminal dilakukan dengan analisis korelasi. Hasil uji Korelasi Berganda di peroleh Koefisien korelasi R: 0,715. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa

Hubungan tersebut adalah kuat dan searah. Apabila seiring dengan terjadinya peningkatan nilai pada faktor Internal maupun Faktor Internal, maka Jumlah Tindak Kejahatan akan mengalami peningkatan juga. Hal terbut juga berlaku jika terjadi kondisi sebaliknya.

(27)

32 Tabel 5.19 Tabel Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 62,063 2 31,032 171,830 ,000b

Residual 59,416 329 ,181

Total 121,479 331

a. Dependent Variable: Tindakkriminal

b. Predictors: (Constant), FaktorEkternal, FaktorInternal

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,236 ,138 8,948 ,000

FaktorInternal ,441 ,035 ,494 12,436 ,000 FaktorEkternal ,435 ,042 ,411 10,350 ,000

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,715a ,511 ,508 ,4250 1,930

(28)

33 BAB 7. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Sesuai dengan proposal penelitian yang diajukan dan disetujui maka tahap pertama penelitian ini sudah mendekati selesai. Adapun hal-hal yang sudah dilakukan pada tahap pertama sesuai dengan proposal adalah:

1. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh wanita dalam kehidupan sehari-hari, mengumpulkan data awal sebagai pertimbangan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai.

2. Melakukan pengkajian terhadap faktor-faktor penyebab banyaknya tindak kriminal yang dialami oleh wanita, mempelajari kebutuhan data dan informasi.

3. Menganalisis pengolahan data dan tabulasi yang ada pada saat ini.

4. Menganalisis karakteristik responden 5. Menganalisis reliabilitas dan validitas data

Setelah aktivitas tahun pertama yang merupakan tahap identifikasi selesai maka rencana penelitian tahun kedua adalah

1. Untuk mengetahui intervensi yang tepat untuk menangani permasalahan tindak kriminal terhadap wanita

2. Merumuskan strategi coping sebagai upaya khusus bagi individu dalam meminimalkan terjadinya kriminalitas, baik dari sisi behavioral maupun psikologis.

3. Menghasilkan rumusan dan kebijakan untuk menangani dan mencegah tindak kriminal terhadap wanita.

(29)

34 BAB 8. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan selama kurun waktu 5 bulan penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan untuk penelitian Hibah Bersaing ini telah dilakukan analisis kebutuhan, identifikasi variabel penelitian, uji variabilitas dan reliabilitas, pengumpulan data untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi serta analisis karakteristik responden.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa Faktor Eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Tindak Kriminal. Artinya, semakin tinggi Faktor Eksternal maka bisa dipastikan bahwa dia akan memiliki kecenderungan yang tinggi pula untuk terjadinya Tindak Kriminal terhadap wanita.

Faktor Eksternal terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Tindak Kriminal. Artinya semakin tinggi Faktor Eksternal, semakin tinggi pula untuk terjadinya Tindak Kriminal terhadap wanita.

Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa Faktor Eksternal dan Faktor Internal secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tindak Kriminal tehadap wanita. Artinya apabila kedua variabel tersebut secara bersamaan meningkat, maka dapat dipastikan bahwa akan semakin meningkat pula terjadinya Tindak Kriminal terhadap wanita.

(30)

35 DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 1987. Sosiologi kriminalitas. Bandung: Penerbit CV.Remadja Karya. Bandung Alison Oliver (2002) The Economics of Crime: An Analysis of Crime Rates in America.The

Park Place Economics. Volume 10, issue 1,pg 30-35. Article 13.

Astuti R, 2011. Hubungan Kesadaran Akan Kerentanan Diri dan Mekanisme Coping pada Perempuan Pekerja Malam di Tempat Hiburan Karaoke Wilayah Jakarta Barat.

Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 7 No. II Oktober 2011 : 193 – 211 194.

Becker, 1968. Crime and Punishment: An Economic Approach.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Stastistik Kriminal 2012. DKI Jakarta: BPS.

Gayatri, 2011. The role of Women in Peace Building in Indonesia. Pusat Penelitian LIPI.

Ghozali, I, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi 3, Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati D, 2003. Basic Econometrics, McGraw-Hill, Singapore.

Hendricks C. and Hutton L., 2008.e Reformasi Pertahanan dan Gender, DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW.

Kansil. C.S.T (1994). Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Kartono, K. 1999. Patologi Sosial. Jakarta: Raja grafindo Persada

Kartono, K. 2003. Patologi Sosial 2. Kenakalan Remaja, Jakarta: Rajawali Pers.

Killias and Clerici, 2000. Vulnerability: Toward a Better Understanding of a Key Variable in the Genesis of Fear of Crime. Violence and Victims, 5:97-108.

Kolibonso, Rita. S. 2002. Kejahatan itu Bernama Kekerasan dalam Rumah Tangga, Jurnal Perempuan No. 26. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.

Kotler, P. dan Armstrong, G. (2004). Principles of Marketing, 10th Edition. Pearson Education Inc. Upper Saddle River, New Jersey.

Lawshe, 1975. a Quantitative Approach to Content Validity. Personnel Psychology, 28, 563- 575. Purdue University.

Lumenta C.Y, John S. Kekenusa J.S dan Hatidja Djoni, 2012. Analisis Jalur Faktor-faktor Penyebab Kriminalitas di Kota Manado, Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober 2012: 77- 83

Maria Ulfah, 2007. Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja.Tesis, UGM, Yogyakarta.

(31)

41 Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama / NIDN Instansi Asal

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (jam/minggu)

Uraian Tugas

1. Dr. Komsi Koranti, SE, MM.

NIDN:0303066601

Universitas Gunadarma

Ekonomi Manajemen

10 Memimpin tim

dalam setiap kegiatan dari perencanaan,pelaksa naan, dan evaluasi, termasuk seminar dan penyusunan laporan penelitian dan artikel ilmah.

2. Yudit Oktaria Kristiani P., M.Psi.,Psikolog NIDN: 0310128202

Universitas Gunadarma

Ekonomi Manajemen

10 Membantu tugas ketua tim dalam bidang penelusuran pustaka, penyusunan naskah, administrasi, penggunaan dana, analisis data, serta mengurus penerbitan artikel ilmiah

3. Widio Purwani, SH., MMPsi.

NIDN:0326045901

Universitas Gunadarma

Psikologi 10 Membantu tugas

ketua tim dalam bidang penelusuran pustaka, penyusunan naskah, administrasi, penggunaan dana, analisis data, serta mengurus penerbitan artikel ilmiah

(32)

42 LAMPIRAN 2

PERSONALIA PENELITI 1. Biodata Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Komsi Koranti SE, MM.

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 910168

5 NIDN 0303066601

6 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 06-06-1966

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 0812 80666112

10 Alamat Kantor Jl. Margonda Raya 100 Depok 11 Nomor Telepon/Faks 021 78881112

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = 52 orang; S-2 =10 orang; S-3 = 0 orang 13 Mata Kuliah yg Diampu 1. Manajemen SDM

2. Metode Riset Bisnis 3. Statistika

4. Ilmu Sosial Dasar 5. Manajemen dan SIM B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya

IPB Universitas

Gunadarma

Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Manajemen Ilmu Ekonomi

Tahun Masuk-Lulus 1985-1989 1993-1995 2003-2010

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Analisis Perbedaan Pendapatan dalam Penggunaan Kandang Sistem Litter dan Sangkar pada Berbagai Tingkat Kepadatan Ayam Pedaging

Analisis Sistem Penilaian Prestasi Kerja dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Perum Sang Hyang Seri

Determinan Permintaan Pangan Sumber Protein pada Tingkat

Rumahtangga di Wilayah Jawa- Bali

Nama

Pembimbing/Promotor

Eddy Sujarwo, MSc Dr.Ir.Sjafri Mangku Prawira

Prof.Dr.SSP Panjaitan,SE.MSc C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2008 Pengembangan metode pembelajaran dengan E-

learning untuk meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah riset pemasaran

(Program Hibah Kompetisi A3 Jurusan

Dikti 27

(33)

43 Manajemen Universitas Gunadarma)

2 2009 Analisis break event point, studi kasus pada home industry dodol ‘aneka’ di Depok

Mandiri - 3 2009 Penerapan metode simplek dalam maksimisasi

laba, studi kasus pada pabrik roti ABC

Mandiri - 4 2010 Analisis metode seleksi karyawann produktif

pada PT XYZ di Bekasi Barat

Mandiri - 5 2010 Individual determinant of consumer demand

estimation of food protein sources in Java and Bali, Indoesia

(Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Universitas Gunadarma, vol.16 no.1 April 2011. ISSN 0853- 862x)

Mandiri -

6 2011 Analisis proses rekruitmen SDM (studi kasus pada PT, PM di Jawa Barat)

Mandiri - 7 2011 Analisis Pengaruh antara Status Pekerjaaan Ibu

terhadap Ketahanan Ekonomi Keluarga di Jawa Barat

Mandiri

8 2012 Analysis of the effect family environment, self concept and motivation factor of interest entrepreneurship

(Proceeding SNAB 2012. ISSN 2202-3936, Universitas Widyatama)

Mandiri -

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2010 Tim juri acara “UG economics competition” Mandiri -

2 2010 Instruktur pelatihan ‘sistem pembukuan sederhana’

di Yayasan pendidikan sosial Islam ”Nur Adyani Blok sawo ART”

Mandiri -

3 2010 Ketua pelatihan ketrampilan komputer guru SMP Jabodetabek

Mandiri - 4 2011 Tenaga pengajar bantuan di Yayasan ‘Nur Adyani

Blok sawo ART’

Mandiri - 5 2012 Pendamping kelompok masyarakat dirumah baca

ABADIBA Tangerang

Mandiri - 6 2012 Sosialisasi dan pelaksanaan uji coba pra UN 2012

siswa SMA sekota Bogor

Mandiri - 7 2012 Tim pendamping dalam pengembangan pemasaran

Koperasi Lenteng Agung

Mandiri - 8 2012 Tim juri dalam Pekan Diploma Bsnis dan

Kewirausahaan

Mandiri - 8 2012 Tim juri dalam Pekan Diploma Bsnis dan Mandiri -

(34)

44

(35)

47 3. Biodata Anggota Peneliti 2

A.Identitas Diri

1 Nama Lengkap Widio Purwani, SH.MPSi.

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor 4 NIP/NIK/Identitas lainnya -

5 NIDN 0326045901

6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 26 April 1959

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 021-8742915/0856-8056709

10 Alamat Kantor Jl. Margonda Raya No. 100, Depok, Jawa Barat 11 Nomor Telepon/Faks 021-87771112

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = - orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang 13 Mata Kuliah yg Diampu 1 Psikologi Sosial

2 Psikologi Konseling 3 Sosiologi

3 Hukum Pidana B.Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas Kristen Indonesia

Universitas Gunadarma

-

Bidang Ilmu Hukum Psikologi -

Tahun Masuk-Lulus 1981-1986 2010-2012 -

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Tinjauan Aspek Jual Beli Jasa Menurut KUH Perdata

Kontribusi Persepsi Insentif dan Kepuasan Terhadap Motivasi Kerja

-

Nama Pembimbing/Promotor Prof. Sarjono Dra. Lieke Waluyo - C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1 20 12 Kelompok Rentan dan Masalah KDRT Mandiri -

2 2011 Kelompok Rentan yang Perlu Perlindungan Mandiri - 3 2014 Kajian Sosial-Ekonomi Dalam Menganalisis

Faktor Penyebab Tindak Kriminal Terhadap Wanita Di Era Globalisasi

seminar nasional FEB Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga, 13 November 2014

Dikti 41.5

(36)

48

(37)

50

(38)

51

(39)

66

(40)

67

(41)

69 2. Judul artikel: Perkembangan Kriminalitas Di Wilayah DKI Jakarta dan Sekitarnya

Berdasarkan Aspek Ekonomi-Demografi

Nama Jurnal: UG Jurnal Vol 8 no 5 tahun 2014

PERKEMBANGAN KRIMINALITAS DI WILAYAH DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA BERDASARKAN ASPEK EKONOMI-DEMOGRAFI (DEVELOPMENT OF CRIME IN DKI JAKARTA AND SURROUNDING AREAS

BASED ON ECONOMIC-DEMOGRAPHIC ASPECTS)

1Komsi Koranti

2Widio Purwani

1Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ([email protected])

2Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ([email protected])

ABSTRAK

Masalah kriminal di Indonesia saat ini merupakan masalah yang semakin kompleks dan multidimensional. Demikian juga angka kriminal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya (wilayah hukum Polda Metro Jaya) semakin menunjukkan perkembangan yang mengkhawatirkan. Oleh karenanya perlu dilakukan evaluasi untuk mendapatkan gambaran yang jelas, sehingga dapat membantu pemecahan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perkembangan tindak kriminal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya berdasarkan indikator demografi dan ekonomi dari tahun 2009-2011. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Data penelitian merupakan crossection data dan menggunakan jenis data sekunder yang bersumber dari Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri dan Badan Pusat Statistik. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa secara umum perkembangan tindak kriminal kurun waktu 2009-2012 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya adalah relatif tinggi dan sifatnya berfluktuasi. Jumlah kejahatan relatif tinggi (16,72%), oleh pelaku buruh/karyawan laki-laki. Korban kejahatan terbesar pada kelompok anak, crime cleared sebesar 5590.3, crime clock terjadi pukul 00.0925’’ wib dan Crime rate sebesar 233. Jumlah tertinggi jenis kriminalitas adalah penganiayaan ringan dan pencurian di rumah tangga. Dari sisi demografi, jumlah penduduk terbanyak adalah laki-laki berumur 10-14 tahun dan terendah adalah perempuan umur 85 tahun atau lebih. Sedangkan dari indikator ekonomi, peningkatan terjadi baik pada rata-rata upah, Gini ratio, maupun rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas.

Kata Kunci: kriminalitas (tindak kejahatan), perkembangan, demografi, ekonomi

ABSTRACT

Crime problem in Indonesia is an issue that increasingly complex and multidimensional.

Similarly, crime rates in areas of Jakarta and its surroundings (Polda Metro Jaya City jurisdiction) increasingly worrying developments.Therefore need to be evaluated to get a clear picture, so it can help solving the problem. This study aims to describe the development of crime in Jakarta and surrounding areas based on demographic and

Referensi

Dokumen terkait