TRAUMA OKULI NON PERFORANS TRAUMA OKULI NON PERFORANS
I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUAN Struktur
Struktur bola bola matamata terbentuk cukup baik untuk melindungi mata dariterbentuk cukup baik untuk melindungi mata dari trauma. Bola mata terletak pada permukaan yang dikelilingi oleh tulang-tulang trauma. Bola mata terletak pada permukaan yang dikelilingi oleh tulang-tulang yang kuat. Kelopak mata dapat menutup dengan cepat untuk mengadakan yang kuat. Kelopak mata dapat menutup dengan cepat untuk mengadakan perlindungan dari
perlindungan dari benda benda asing, dan asing, dan mata mata dapat dapat mentoleransi mentoleransi tabrakan tabrakan kecil kecil tanpatanpa kerusakan. Walau demikian, trauma dapat merusak mata, terkadang sangat parah kerusakan. Walau demikian, trauma dapat merusak mata, terkadang sangat parah dimana terjadi kehilangan penglihatan, dan lebih jauh lagi, mata harus di dimana terjadi kehilangan penglihatan, dan lebih jauh lagi, mata harus di keluarkan. Kebanyakan trauma mata adalah ringan, namun karena luka memar keluarkan. Kebanyakan trauma mata adalah ringan, namun karena luka memar yang luas pada sekeliling struktur, maka dapat terlihat lebih parah dari yang luas pada sekeliling struktur, maka dapat terlihat lebih parah dari sebenarnya.
sebenarnya.1,21,2
Seperti bagian tubuh lainnya, mata pun tidak terhindarkan dari berbagai Seperti bagian tubuh lainnya, mata pun tidak terhindarkan dari berbagai macam trauma yang mengenainya meskipun telah mendapat perlindungan dari macam trauma yang mengenainya meskipun telah mendapat perlindungan dari kelopak mata, batas-batas orbita, hidung dan bantalan lemak dari belakang.
kelopak mata, batas-batas orbita, hidung dan bantalan lemak dari belakang.1,21,2
II.
II. EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
United States Eye Injury Registry
United States Eye Injury Registry (USEIR) merupakan sumber informasi (USEIR) merupakan sumber informasi epidemiologi yang digunakan secara umum di Amerika Serikat. Menurut data dari epidemiologi yang digunakan secara umum di Amerika Serikat. Menurut data dari USEIR, rata-rata umur orang yang terkena trauma okuli perforans adalah pada USEIR, rata-rata umur orang yang terkena trauma okuli perforans adalah pada umur 29 tahun, dan laki-laki lebih sering terkena dibanding perempuan.
umur 29 tahun, dan laki-laki lebih sering terkena dibanding perempuan.44
Berdasarkan penelitian Beaver Dam, sebanyak 20% usia dewasa Berdasarkan penelitian Beaver Dam, sebanyak 20% usia dewasa dilaporkan mengalami trauma okuli sebanyak 3 kali selama hidupnya. Pada dilaporkan mengalami trauma okuli sebanyak 3 kali selama hidupnya. Pada penelitian
penelitian ini ini ditemukan lebih ditemukan lebih dari dari setengah ksetengah kasus asus disebabkan oleh disebabkan oleh trauma trauma bendabenda tajam. Sekitar 23 %
tajam. Sekitar 23 % kasus trauma okuli berhubungan dengan olahraga.kasus trauma okuli berhubungan dengan olahraga.44
Di Amerika Serikat, frekuensi trauma superfisial dan adneksa (41,6%), Di Amerika Serikat, frekuensi trauma superfisial dan adneksa (41,6%), benda
benda asing asing pada pada mata mata bagian bagian luar luar (25,4%), (25,4%), kontusio kontusio pada pada mata mata dan dan adneksaadneksa (16%), luka terbuka pada mata dan adneksa (10,1%), fraktur dasar orbita (1,3%), (16%), luka terbuka pada mata dan adneksa (10,1%), fraktur dasar orbita (1,3%), dan cedera saraf (0,3%).
dan cedera saraf (0,3%).44
▸ Baca selengkapnya: gambar masoppo bola
(2)III.
III. ANATOMI DAN FISIOLOGI MATAANATOMI DAN FISIOLOGI MATA
Mata merupakan organ penglihatan primer. Manusia memiliki dua buah Mata merupakan organ penglihatan primer. Manusia memiliki dua buah bola mata yang terletak di dalam rongga orbita yang dikelilingi tulang-tulang yang bola mata yang terletak di dalam rongga orbita yang dikelilingi tulang-tulang yang membentuk rongga orbita. Selain itu juga terdapat jaringan adneksa mata yaitu : membentuk rongga orbita. Selain itu juga terdapat jaringan adneksa mata yaitu : palpebra,
palpebra, sistem sistem lakrimalis, lakrimalis, konjungtiva, konjungtiva, otot-otot otot-otot ekstraokular, ekstraokular, fasia,fasia, lemak,orbita, pembuluh darah dan sistem saraf.
lemak,orbita, pembuluh darah dan sistem saraf.55 Kelopak mata atau palpebra yang terdiri dari
Kelopak mata atau palpebra yang terdiri dari palpebra superior dan inferiorpalpebra superior dan inferior mempunyai fungsi melindungi bola mata terhadap trauma dan pengeringan bola mempunyai fungsi melindungi bola mata terhadap trauma dan pengeringan bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Setiap kelopak terdiri dari bagian anterior dan bagian posterior.
depan kornea. Setiap kelopak terdiri dari bagian anterior dan bagian posterior.
Pada kelopak mata terdapat bagian-bagian kelenjar seperti kelenjar sebasea, Pada kelopak mata terdapat bagian-bagian kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus. Otot seperti musculus orbikularis okuli yang kelenjar Meibom pada tarsus. Otot seperti musculus orbikularis okuli yang berjalan
berjalan melingkar di melingkar di dalam kelopak dalam kelopak mata mata atas atas dan bawah, dan bawah, dan terldan terletak etak di di bawahbawah kulit kelopak.
kulit kelopak.6,76,7
Sistem sekresi air mata terletak di daerah temporal bola mata. Sistem Sistem sekresi air mata terletak di daerah temporal bola mata. Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, dan berakhir di meatus nasi inferior.
duktus nasolakrimal, dan berakhir di meatus nasi inferior.55
Konjungtiva merupakan membran mukosa transparan yang menutupi Konjungtiva merupakan membran mukosa transparan yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan melalui konjungtiva ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.
oleh sel goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.6,76,7 Konjungtiva terdiri atas 3 bagian yaitu :
Konjungtiva terdiri atas 3 bagian yaitu :
-- Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukarKonjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari tarsus.
digerakkan dari tarsus.
-- Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera diKonjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya.
bawahnya.
-- Konjungtiva forniks yang merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsalKonjungtiva forniks yang merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal
Gambar 1. Anatomi Konjungtiva. (1) Limbus, (2) konjungtiva bulbi, (3) konjungtiva forniks, (4) konjungtiva palpebra, (5) pungtum lakrimalis, (6) konjungtiva marginalis , (10) plika
semilunaris, (11) karunkula
Pembuluh darah ocular berasal dari arteri oftalmika, yang merupakan cabang dari arteri karotis interna. Arteri oftalmika bercabang menjadi arteri retina sentralis, arteri siliaris posterior, dan beberapa arteri siliaris anterior.
Gambar 1. Anatomi Struktur Bola Mata
Sklera yang berwarna putih pada orang dewasa, terdiri dari lamellae yang terbentuk dari serat kolagen yang meliputi 5/6 posterior mata. Pada kornea limbus itu menjadi substantia propria kornea (stroma).2
Diameter kornea sekitar 12 mm pada orang dewasa. Bagian luar kornea terdiri dari epitel stratified squamous non keratin, yang berubah pada epitel bulbar konjungtiva di limbus kornean dan dibentuk oleh satu lapisan sel endothelial.
Membran Bowman berada antara epitel dan stroma dan membran descemet berada antara endothelium dan stroma. Kekuatan bias kornea adalah sekitar 42
dioptri. Ketebalan sentral sekitar 500μm .2
Gambar 2. Kornea. 2
Iris seperti diafragma, membentuk pupil. Iris tidak memiliki epitel pada aspek anterior, sehingga stroma iris disusun secara radial ke tepi pupil. Iris tertipis terdapat pada bagian margin pupil dan dikelilingi oleh otot sfingter papillae ( diatur oleh persarafan parasimpatis melalui saraf oculomotor ), yang menghasilkan kontraksi pupil (miosis). Pada margin pupil, iris secara luas terhubung dengan badan siliar. Serabut otot dilatators berfungsi untuk kontraksi yang membuat pupil
Gambar 3 Iris dan Pupil.2
Diameter lensa horizontal sekitar 10 mm, terletak di ruang posterior mata, sekitar 3-4 mm di pusat. Ini adalah lensa cembung ganda, dengan permukaan anterior kurang melengkung dari permukaan posterior. Lensa shell, yang mengelilingi inti konsentris terletak di bawah kapsul lensa.2
Gambar 4. Lensa2
Corpus vitreus terdiri atas 95 % air yang mengisi ruang vitreus dan terletak di belakang lensa. Dengan konsistensi gelatin karena adanya asam hyaluronic, mucopolysaccharides, dan kolagen fibril.2
Koroid menempati bagian utama dari lapisan pertengahan mata. Selain arteri dan vena, juga membawa sekitar 15-20 saraf siliar. Hal ini dipisahkan dari retina oleh Membran Bruch , yang mempunyai ketebalan 2 pM.2
Badan siliar memanjang dari ora serata sejauh dasar iris dan mengelilingi iris seperti cincin. Badan siliar ditutupi oleh bilaminar epithelium yang bertanggung jawab untuk produksi aqueous humor. Ruang Anterior dan posterior bersama-sama mengandung sekitar 0,2-0,3 ml aqueous humor, yang sebagian besar mengalir keluar di sudut iridocorneal . Bagian dari badan siliar adalah otot siliar , yang merupakan serat otot polos yang diatur secara meridional, sirkuler, dan radial (diatur oleh persarafan parasimpatis melalui saraf oculomotorius yang dominan). Kontraksi otot menyebabkan berkurangnya serat zonular sehingga terjadi peningkatan kelengkungan lensa dan terjadilah akomodasi .2
Retina membentuk lapisan dalam mata. Bagian anterior tidak memiliki epitel sensorik dan mencakup badan siliar dan iris sebagai epitel bilaminar. Pusat arteri retina dan vena bersatu di pintu masuk saraf optikus ( disc optik atau papilla ). Macula lutea ( titik kuning ) terdapat pada bagian lateral dengan fovea centralis di pusatnya yang merupakan situs maksimum ketajaman vi sual. Lapisan pigmen terdiri dari satu lapisan epitel isoprismatic (retinal pigmen epitel ). Retina terdiri dari sel fotoreseptor dan sembilan lapisan yang diidentifikasi dari lapisan otak.
Mereka adalah sel epitel sensorik primer Sekitar 120 juta batang dan sel kerucut 6- 7 juta. Hanya ada sel kerucut dalam fovea centralis. Terdapat sel bipolar yang merupakan neuron kedua saraf optik yang berada di lapisan nukleus dalam yang berfungsi untuk mempertahankan kontak sinaptik dengan sel sensorik di lapisan plexiform luar dengan sel ganglion multipolar dari lapisan ganglion ( neuron ketiga ) di lapisan plexiform, dimana impuls sensorik disalurkan dalam serabut saraf unmyelinated ke disk optic.2
Gambar 5. Retina.2
IV. ETIO-PATOGENESIS
Adapun definisi yang diutarakan oleh American Ocular Trauma Society mengenai trauma okuler mekanik adalah sebagai berikut :1,3
1. Closed-globe injury merupakan suatu keadaan dimana dinding mata (sklera dan kornea) tidak memiliki luka yang sampai menembus seluruh lapisan- lapisan ini namun tetap menyebabkan kerusakan intraokuler, termasuk di dalamnya :
- Contusio. Merupakan jenis closed-globe injury yang disebabkan oleh trauma tumpul. Kerusakan yang timbul dapat ditemukan pada lokasi benturan atau pada lokasi yang lebih jauh dari benturan.
- Laserasi lamellar. Merupakan jenis closed-globe injury yang dicirikan dengan luka yang tidak sepenuhnya menembus lapisan sklera dan kornea ( partial thickness wound ) yang disebabkan oleh benda tajam maupun benda tumpul.
2. Open-globe injury merupakan jenis trauma yang berkaitan dengan luka yang sampai menembus keseluruhan lapisan dinding dari sklera, kornea, atau keduanya. Termasuk didalamnya ruptur dan laserasi dinding bola mata.
- Ruptur merujuk pada luka pada dinding bola mata dengan ketebalan penuh sebagai dampak dari trauma tumpul. Luka yang timbul
disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokuler secara tiba-tiba melalui mekanisme trauma inside-out .
- Laserasi merujuk pada luka pada dinding mata dengan ketebalan penuh yang disebabkan oleh benda tajam. Luka yang dihasilkan merupakan akibat mekanisme luar ke dalam (outside-in), termasuk di dalamnya :
o Trauma penetrasi merujuk pada laserasi tunggal dari dinding mata yang disebabkan oleh benda tajam
o Trauma perforasi merujuk pada dua laserasi pada dinding mata dengan ketebalan penuh (satu masuk dan satu keluar) yang disebabkan oleh benda tajam. Dua luka yang terbentuk harus disebabkan oleh benda yang sama.
o Trauma benda asing intraokuler merupakan suatu trauma penetrasi ditambah dengan tertinggalnya benda asing intraokuler.
Bagan Klasifikasi Birminghamm Eye Terminology System (BETTS).
Injury
Open Globe Closed Injury
Laceration Rupture Contusion Lamellar laceration
Penetrating Corpus alienum Perforating
Berdasarkan mekanisme traumanya, trauma okular terbagi atas8 : 1. Trauma tumpul
2. Trauma tembus bola mata
3. Trauma akibat benda asing intraokuler 4. Trauma fisis
Tr auma tumpul pada mata dapat diakibatkan benda yang keras atau lunak, dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan keras (kencang) ataupun lambat. Berdasarkan letak traumanya dapat menyebabkan :
- Perdarahan palpebra - Laserasi palpebra
- Hiperemis konjungtiva dan perdarahan subkonjungtiva - Edema kornea
- Hifema
- Iridoplegi dan iridodialisa
- Kelainan lensa berupa : subluksasi, luksasi, maupun katarak traumatik - Kelainan retina berupa : edema retina, maupun perdarahan retina - Laserasi sklera
- Glaukoma sekunder - Laserasi konjungtiva
Trauma tumpul pada kornea atau limbus dapat menimbulkan tekanan yang sangat tinggi dan dalam waktu yang singkat di dalam bola mata terjadi penyebaran tekanan ke cairan badan kaca dan jaringan sklera yang tidak elastis
sehingga terjadi perenggangan dan robekan pada kornea, sklera, sudut iridokornea, badan siliaris yang dapat menimbulkan perdarahan.8,9
Trauma okuli penetrans dapat disebabkan oleh :1
Trauma oleh benda tajam atau bersudut seperti jarum, kuku, panah, mur, pulpen, pensil, pecahan kaca, dan lain-lain.
Trauma oleh benda asing yang berkecepatan sangat tinggi seperti trauma akibat peluru dan benda asing dari besi
Tr auma akibat benda asi ng in tr aoku ler .Benda asing intraokuler dibedakan atas:8
a. Berdasarkan sifat fisisnya terbagi atas : - Benda logam
- Benda non logam
b. Berdasarkan keaktifan (potensi menyebabkan reaksi inflamasi) terdiri atas:
- Benda inert yang merupakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan reaksi jaringan mata, kalaupun terjadi hanya reaksi ringan saja dan tidak mengganggu seperti plastik dan kaca yang tidak terlalu memiliki efek yang berbahaya pada mata.
- Benda reaktif yang merupakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan reaksi jaringan sehingga mengganggu fungsi mata, misalnya partikel yang mengandung besi. Besi dapat mengalami oksidasi sehingga menyebabkan reaksi pada mata (siderosis). Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk menyingkirkan benda asing ini dengan segera.
Tr auma fisisdapat disebabkan oleh :10
a. Sinar dan tenaga listrik, yang meliputi sinar ultraviolet, sinar infra merah, sinar rontgen, dan tenaga listrik
b. Luka bakar
c. Luka akibat bahan kimia. Baik yang bersifat asam ataupun basah, dimana luka akibat bahan kimia basah lebih berbahaya dibanding bahan kimia asam.