• Tidak ada hasil yang ditemukan

Depolitisasi Kampus, Masih Perlukah?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Depolitisasi Kampus, Masih Perlukah?"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

o

Sabtu

12 13

27 28

o

Sep

0

Okt

Pikir-.n

Rakyat

o

Senin

0

Selasa

0

Rabu

.

Kamis

0

Jumat

--1-~3-'-- 4 ~ 6 7 8 9 10 11

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

"~L~~~;~_:~~~:~~_~:_~~~_~r__.~_~~~__Q

M:~Q_~~_Q!~~_9

Ags

o

Minggu

14 15 16

29 30 31

o

Nov

0

Des"

, . __ c

Masih Perlukah?

-_.. ~''-''--'''''' '

-Depolitisasi Kampus,

-~

-

-

- _.~~~. ~- ~

P

ELAKSANAAN pemilu legislatif ting'

.

gal menghitung hari. Perguruantinggi

memberi respons dengan turut berkon-tribusi menjadikannya sebagai pesta demokrasi yang cerdas. Para mahasiswa yang tergabung dalam Badan EksekutifMahasiswa (BEM) membuat sejumlah progi-am, terkait dengan fungsi sosialisasi, pemantauan, dan advokasi.

Aliansi strategis BEM SI (BEM Seluruh In-donesia ) menggelar program Garda Pemilu, dengan tujuan mewujudkan pemilu bersih dan cerdas. Gerakan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan BEM se-Indonesia, Desember ta-hun lalu. Puluhan BEM dari berbagai kampus yang tergabung dalam BEM SI, bebas menye-suaikan dengan kebutuhan di lingkungan kam-pusnya masing-masing. Setiap BEM memben-tuk tim khusus menanggapi isu pemilu dengan nama kelompok berbeda-beda.

.Di kampus ITB, misalnya, dibenruk tim

Sat-gas Pemilu. Holan, koordinator SatSat-gas Pemilu ITB menuturkan kepada Kampus,seluruh kegi-atan bertujuan pokok membuka tingkat inte-lektual mahasiswa dalam menjawab Pemilu. Sampai kini, telah digelar diskusi terbuka ber-bentukfocus group discussion(FGD), on air di radio 8 EH, seminar bertema "Menggagas In-donesia ke Depan", dilanjutkan dengan lomba karya tulis dan foto, dan berikutnya bedah bu-ku.

Setelah rangkaian kegiatan II\enyambut pe-milu legislatif selesai, tim Satgas ITB akan menggelar debat calon presiden pada bulah Agustus mendatang. Acara itu direncanakan melibatkan wakil-wakil mahasiswa dari berba-gai daerah agar turut hadir. Untuk itu, dibu-tuhkan kepanitiaan yang lebih massal dan so-lid.. "Nanti kami akan buka openrecrnit:l11£nt

tim satgas yang lebih luas," kata Holan. Sementara itu, BEM Kema Unpad mengam-panyekan wacana "Wujudkan Pemilu Bersih dan Cerdas: Tolak politisi Korup" dalam berba-gai kegiatannya. Mereka membuat tulisan yang disebarkan dalamleaflethingga menggelar mimbar bebas di gerbang Unpad. Tanggal3' April mendatang, BEM Kema Unpad akan menggelar simulasi memilih untuk warga kam-pus Unpad dan sekitar Jatinangor dengan tar-get kira-kira 500-1000 orang. "Mewacanakan contreng dan kertas suara," kata Mei, Koordi-nator Garda Pemilu BEM SI yang juga Wapres BEM Kema Unpad.

Di kampus BEM SIT Tekstil, Garda Femilu diterapkan dengan nama tim Barisan Demo-krasi. "Sudah dimulai sejak pilwakot," kata

~.-Muamar Haqi, Presiden BEM SIT Tekstil. . Program dibagi menjadi gerakan internal dan eksternal kampus. Program internalnya antara lain, seminar, kuliah umum, dan sosialisasi baik di dalam. maupun luar kampus. "Kami juga so-sialisasi ke pemilih pemula para pelajar SMA di kota .Bandung dan masyarakat kelurahan Ci-cadas dan penyebaran 4000 stiker," kata Mua-mar.

Menurut Muamar, pemilu bukan hanya tanwngjawab KPU. "Mahasiswa sebagai ke-lompok intelektual pun berperan penting da-lam pemilu, terutama sebagai kekuatan moral dalam menyuarakan aspirasi rakyat," katanya.

Sedangkan di kampus Institut Teknologi Telkom, diadakan sosialisasi Pedas (Pemilu Cerdas), pekan lalu, dengan mengundang na-rasumber KPU, dihadiri mahasiswa dan warga sekitar. Kfni, mereka tengah fokus dalam advo-kasi ke KPU, memperjuangkan suara mahasis-wa rantau yang terancam golput ,administratif. BEM lIT juga tak mau ketinggalan dalam fungsi pemantauan. "Sudah ada 60 mahasiswa terdaftar, dengan BEM sebagai fasilitator, nanti bergeraknya bekerjasama dengan LSM," kata Ahmad Khanif, presiden BEM lIT.

Pada tanggalll Maiet lalu, BEM se-Ban-dung Raya pun mendeklarasikan Supersemar

(Surat Perintah Sebelas Maret), yang berisi 3 tuntutan, yakni, mahasiswa meinta masyarakat untuk menggunakan hak pilih dengan cerdas, caleg yang tidak bersih untuk mundur dari /.

pencalonan, dan untuk KPU agar tidak main-main dalam menyelenggarakan Pemilu. "Kami melihat KPU masih kurang serius, sampai H-30ternyata masih ada yang belum tahu kalau sistem contreng, atau logistik terbengkalai soal form A 5 untuk warga rantau, dsb.," kata Ah-mad Khanif.

**

BEM ramai-ramai menggelar simulasi memi-lih, seminar, hingga sosialisasi ke warga sekitar, tak lain demi menyukseskan keberad:;tan pemi-lu. Di tengah kepesimisan atas kepemimpinan nasional, dalam lubuk hati mahasiswa tetap ada secercah harapan atas pemimpin yang ber-integritas. Mahasiswa sesugguhnya ingin tahu

track recordpara calon pemimpin atau

legisla-tor. Namun demikian, akses untuk mengenali parpQl dan caleg-nya tergolong minim. Yang ramai di depan mata kebanyakan berupa iklan, baliho, atau mungkin pentas dangdut, dan bu-kannya duduk bersama untuk berdiskusi secara ilmi<ih.

Menurut Mei, sebenarnya beberapa waktu-~~., "- - -"

-

K lip i n 9

Hum Q 5 U n p Qd

2 0 0 9'

(2)

---lalu BEM Kema Unpad pernah berusaha m~ginisiasi acara panggung parpol, yaitu, aca-ra yang mengundang sejumlah parpol untuk sa-ling menyosialisasikan visi dan misinya. Na-mun sayangnya, acara itu gagal. "Beberapa par-tai tidak mau datang karena alasan sedang fo-kus pada kampanye terbuka. Namun saya meli-hat, mereka mungkin masih takut atau belum siap untuk berkomunikasi dengan mahasiswa," kata Mei.

Dituturkan Mei, kampus Unpad pernah' mengundang Prabowo dan Wiranto dalam dis-kusi tentang kepemimpinan nasional Indone-sia , Februari lalu. Namun demikian, menurut Mei, itu dalam kapabilitas mereka sebagai to-koh nasional. "Mereka masih bakal calon pre-siden, dan waktunya masih jauh dari pemilu. Sementara kalau mengundang caleg dan par-pol sekarang ini waktunya sempit dan lebih ru-'mit karena jumlahnya banyak, jadi harus adil jatahnya," kata Mei.

Sesuai dengan aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 10 tahun 2008, kegiat-an kampkegiat-anye memkegiat-ang dilarkegiat-ang dilakukkegiat-an di lembaga pendidikan. Dituturkan Mei, sampai kini masih banyak kampus menerapkan per-aturan bahwa parpol dilarang masuk kampus, demi menjaga netralitas kampus atas kepen-tingan politik. "Sebenarnya, saya setuju-setuju saja jika mahasiswa berdialog dengan parpol, namun kini kondisinYil terbenturnya regulasi, dan kondisi parpol sendiri belum tentu siap," kata Mei.

Menurut Muamar, debat atau dialog maha. siswa dengan calon pemimpin sering terjadi di

,

kampus-kampusdi negara-negaramaju.

"Mengapa di kita, tidak? Asal semua mendapat kesempatan yang sarna," kata Muamar. "Asal bukan directselling,tetapi pencerdasan secara umum," kata Ahmad Khanif.

Boleh jadi satu-satunya kampus di Bandung yang telah memulai upaya dialog dengan par-pol ialah ITB. Bulan Desember tahun lalu, pimpinan 38 parpol se-JaWaBarat secara bersa-ma mebersa-maparkan visi dan misi partai di

hadap-ancivitas academicaITB, di Sabuga. Acara itu

dibuka secararesmioleh Rektor ITB Djoko

,

Santoso. Dituturkan Holan, pemilihan tempat ada baiknya diselenggarakan di luar kampus. "ltu simbolis kampus sebagai lembaga kebenar-an ilmiah, dkebenar-an bukkebenar-annya kebenarkebenar-an semu se-perti dalam politik," kata Holan.

Menurut Heri Sapari, Ketua KPU Bandung, caleg atau parpol mendatangi kampus sebenar-nya boleh saja asal bukan bersifat kampanye

yang secara frontal mengajak "Pilih saya!", na-mun lebih pada sosialisasi visi dan misi.. "Ke-sempatan yang diberikan oleh kampus pada se-tiap parpol harus fair," kata Heri. Menurumya, pemilihan tempat di internal kampus juga ti-dak maSalah. Selama ini ia melihat kampus-kampus belum berani mengundang parpol un-tuk datang ke kampus, karena memang regulasi merigaturnya seperti itu.

"Akan tetapi perIu ada juga keberanian me-nerobos regulasi, bukandalam arti melanggar, tapi dalam konteks kampus sebagai'lembaga netral dan pengkajian kritis," kata Heri. "Seka-rang zamannya keterbukaan. Normalisasi kalp.-pus sudah dihakalp.-pus, artinya kamkalp.-pus bebas ber-kreasi selama independen," kata Heri lagi.

Menunit pengamat politik asal Unpad Dede Mariana, jika partai ragu masuk kampus sebab batasan regulasi yang ada, maka ia pun meng-anjurkan agar parpol pandai mengkreasikan kampanye untuk menarik hati kalangan kam-pus. "Jangan melulu dangdutan, kan bisabikin

diskusi di luar kampus," kata Dede. Bagi Dede, sebenarnya bagus jika terjadi terjadi dialog an-tara politisi dengan dunia akademik di kampus. Namun, berhubung masih terjadi pro dan kon-tra, maka yang harus diselesaikan duluadalah regulasinya.

Asep WarIanYusuf, pengamat politik asal Unpar, mengatakan, boleh jadi tidak relevan lagi jika kampus harus steril dari dunia politik. Baginya, tidak ada salahnya jika parpol masuk kampus untuk tujuan pencerdasan politik sejak dini agar mahasiswa tidak menjadi apolitis. "ltu seperti zaman Orde Baru, kampus harus netral, nonpartisan, dsb, padahal tidak melulu harus netral dalam pandangan yang sempit. Kalau pun ada perbedaan warna di kampus, bu-kan berarti itu buruk, asar disikapi dengan de-wasa. Jika kampus takut terpecah-pecah, itu ju-ga tergolong pemikiran yang picik dan meren-dahkan," kata Asep.

Menurut Asep, parpol boleh menyambangi kampus dengan syarat-syarat di' antaranya, tidak membawa massa dan atribut berIebihan, meng-ikuti aturan main di kampus masing-masing, mendapatkan kesempatan yang sarna dari kam-pus, dan juga terangkatdi media massa sehing-ga masyarakat bisa ikut mendapatkan informasi memadai. "Justru jadikan momen itu sebagai upaya pendokumentasian janji mereka untuk nantinya ditagih kembali," kata Asep. ***

dewi irma kampus_pr@yahoo.com

(3)

-.--

Foro:

HEYKAL SYA'BAN

.1' ... &,... j ,J. .tiJIo.A!.,

1

..~

;

,

-

J

~,

"'

,

:' .~

~

( ,1 i

\

1

I

"

/

,S)l

\ '

.J')

J.::::::' ~,

! t

\

I)

'....

~~

-c;.-

-;?,

U L..; \..

0

~ . J

J:

'..~0:"",ff

,' :Ii;; ~) 'f'~

~i1l

/",.,"':".;

o

\

\ f'1, 1

\

~ L-IJ

...

\)

vU

~.)~W

tt.f~fHI1

"'" -.

r'

,,;"

~y

"

I

I

,~

...

~

~-BERBAGAI program yang dilaksanakan BEM menyambut Pemilu 2009, sosialisasi pencontrengan kepada masyarakat disekitar Cicadas serta penyikapan oknum politisi oleh Barisan Demokrasi BEMS1TTekstildaJJKPU

Referensi

Dokumen terkait

19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (UUHC) yang diatur pada Pasal 2 ayat (1) yang berbunyi “Hak Cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan

1) Dari hasil evaluasi pakar terhadap modul 3 Laboratorium Auditing menunjukkan hasil bahwa dari tujuh kriteria penilaian, dua kriteria (penilaian terhadap materi

Berdasarkan uraian diatas, penelitian mengenai granit di Pulau Bangka yang telah dilakukan, namun belum ada yang meneliti mengenai struktur kristal pada batu granit sehingga

Memperkuat regulasi penundaan Pilkada Serentak, Komisi Pemilhan Umum (KPU) mengeluarkan Surat Keputusan (SK) KPU Nomor 179/PL.02-Kpt/01/KPU/111/2020 tentang Penundaan Tahapan

Maksud dari perancangan concept art ini sendiri adalah agar karakter tokoh superhero Indonesia dikenal kembali oleh generasi muda terutama anak-anak, dengan

Di dalam proses fermentasi KBK dan TDL, kapang Aspergillus niger merubah senyawa-senyawa yang ada dalam substrat untuk pertumbuhan dan pembentukan protein, sehingga

27 RAFIQI MUHAMMAD SYAICHAN 28 RAKA HERNANDY PUTRA 29 RAMDHAN SYAIFULLOH. 30

Sehingga jaringan GPON STO Tuban Kuta memiliki standar sistem yang baik pada rise time budget sehingga informasi dalam jaringan serat optik tetap terjamin dan sistem