• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pasal 251 KUHD dalam Praktik Perjanjian Asuransi Dihubungkan dengan Perlindungan Terhadap Tertanggung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Pasal 251 KUHD dalam Praktik Perjanjian Asuransi Dihubungkan dengan Perlindungan Terhadap Tertanggung."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

IMPLEMENTASI PASAL 251 KUHD

DALAM PRAKTIK PERJANJIAN ASURANSI DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN TERHADAP TERTANGGUNG

Oleh: Christin Melinda

110110110408

Kewajiban pemberitahuan yang diatur dalam Pasal 251 KUHD banyak menarik perhatian khususnya dalam upaya perlindungan bagi tertanggung yang beriktikad baik. Di Indonesia Pasal 251 KUHD ini dianggap terlalu memihak penanggung dan memberatkan tertanggung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana implementasi Pasal 251 KUHD dalam memberikan perlindungan terhadap tertanggung dalam

praktik serta apakah putusan badan peradilan umum dalam

mengimplementasikan Pasal 251 KUHD telah memperhatikan iktikad baik dari tertanggung.

Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deksriptif analitis, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan dan menganalisis permasalahan terkait implementasi Pasal 251 KUHD dan menghubungkan antara kenyataan dengan regulasi asuransi di Indonesia. Metode pendekatan yang dilakukan adalah yuridis-normatif, tahap penelitian menggunakan penelitian kepustakaan, yaitu bahan hukum primer dan sekunder serta menggunakan studi dokumen dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis normatif kualitatif.

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan dan penyelenggaraan dana perlindungan bagi investor melalui SIPF merupakan implementasi dari fungsi pengaturan OJK yang ditegaskan melalui Peraturan Bapepam

Binsar Ambarita : Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak Tertanggung Dalam Pelaksanaan Klaim Asuransi…, 2006 USU Repository © 2008... Binsar Ambarita : Perlindungan Hukum Terhadap

IMPLEMENTASI ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN ASURANSI UNTUK MEWUJUDKAN KEADILAN BAGI TERTANGGUNG SEBAGAI KONSUMEN (Studi Pada Polis Asuransi Jiwa

Dalam perjanjian asuransi jiwa, risiko tersebut adalah meninggalnya si tertanggung, dengan meninggalnya tertanggung maka penanggung akan membayarkan sejumlah manfaat

Faktor ini disebabkan tidak adanya itikad baik yang dilakukan oleh pemegang polis, hal ini dapat dilihat dalam Pasal 251 KUHDagang yaitu yang merupakan ketentuan

UU Perasuransian mengatur bab khusus mengenai perlindungan hukum bagi pemegang polis, tertanggung atau peserta asuransi yaitu bab 11 yang terdiri dari 2 (dua) pasal yaitu

Pasal 271 KUHD yang mengatur mengenai hak penanggung untuk menutup kembali (reasuransi) penanggungnya kepada perusahaan asuransi yang lain. Dengan ditutupnya perjanjian

Sementara itu, disebutkan dalam KUHD pasal 246 bahwa: "Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian di mana perusahaan asuransi mengikatkan dirinya kepada tertanggung, dengan menerima