• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN KESEJAHTERAAN SISWA YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN KESEJAHTERAAN SISWA YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena anak jalanan sering diidentifikasi sebagai fenomena kota besar, sebab kebanyakan mereka ditemukan di kota-kota besar. Mereka banyak ditemukan di tempat-tempat keramaian umum, seperti pasar, terminal, pusat-pusat pertokoan, terminal, stasiun, perempatan jalan, dan sebagainya. Pekerjaan merekapun beraneka ragam. Anak jalanan biasanya bekerja sebagai tukang semir, pengamen, pengemis, penjual asongan, dan sebagainya. Mereka biasa menghabiskan waktu sehari-harinya di jalanan.

Anakseharusnyamenjadi tanggungjawab orang tua namun dengan berbagai alasan justru memilih menjadi anak jalanan yang berkeliaran tanpa ada sebuah pendidikan yang menghantarkan pada pertumbuhan dan perkembangan secara wajar dan optimal. Pertumbuhan dan perkembangan yang tidak wajar dan optimal akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Hurlock (2008)mengemukakan bahwa apabila terjadi suatu masalah pada masa anak-anak maka akan terganggu pula tugas pada masa remajanya

(2)

terurus, serta mobilitasnya yang tinggi(Departemen Sosial RI, dalam Murniatun, 2004).

Jumlah anak jalanan di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Data Badan Pusat Statistik (BPS, dalam Tommy, 2010) menunjukkan bahwa pada tahun 2008 terdapat 154.861 jiwa anak jalanan. Kemudian, pada tahun 2009 meningkat menjadi sebanyak 230.000 anak jalanan Tahun 2010, jumlah anak jalanan di Indonesia diperkirakan mencapai 200.000 dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 230.000 anak. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas hidup dan masa depan anak-anaktersebut sangat memperihatinkan, padahal mereka adalah aset, investasi SDM dan sekaligus tumpuan masa depan bangsa. Kesejahteraan anak-anak Indonesia harus terus diupayakan, termasuk anak jalanan.Anak-anak jalanan merupakan kelompok marginal yang perlu dilindungi oleh negara dan masyarakat.

(3)

Sebagaimana anak-anak yang lain, anak jalanan berhak mendapatkan perlakuan yang sama agar perkembangan dan pertumbuhannya (fisik dan mental) berjalan secara wajar dan optimal, seperti mendapatkan hak pendidikan, kesehatan, bermain dan sebagainya.

Dalam hal pendidikan, semua warga negara, mulai dari anak-anak sampai orang tua berhak mendapatkan hak yang sama tanpa memandang status sosial dan sebagainya, tanpa terkecuali anak jalanan, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. ( Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ).

Salah satu upaya untuk mengentaskan anak jalanan dari kemiskinan adalah dengan memberikan pendidikan. Hak anak untuk mendapatkan pendidikan dijamin oleh Undang-Undangtentang perlindungan anak, bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya termasuk anak jalanan. (UU No.23 Tahun 2002 Pasal 9:1)

Sesuai dengan Undang-undang No.20 Tahun 2003 di atas, anak jalanan juga berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan adalah hak seluruh warga negara Indonesia.Anak jalanan merupakan warga negara Indonesia, sehingga pendidikan juga merupakan hak anak jalanan.

(4)

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU No.20 Tahun 2003)

Salah satu upaya untuk memberikan pendidikan terhadap anak jalanan adalahpendidikan kejar paket A, B, dan C.Selain itu pemerintah, melalui Kementerian Sosial yang bekerjasama dengan rumah singgah dan yayasan juga memberikan bantuan Program Kesejahteraan Sosial Anak untuk memfasilitasi pendidikan dan pemberdayaan anak jalanan (Ginting, 2011). Disamping itu, pelatihan dan pemberdayaan keterampilan serta potensi yang dimiliki anak jalanan seperti keterampilan vokasional berbasis hobi, menyediakan wadah sebagai tempat hasil karya anak-anak jalanan yang kemudian dapat dijual di pasaran dan menghasilkan uang, serta penerbitan buku-buku dan iklan layanan masyarakat (Jawa Pos, 14 April 2011 ).Tujuan dari program tersebut adalah memberikan kesejahteraan pada anak penyandang masalah sosial, termasuk anak jalanan.

Kesejahteraan siswa yang bersekolah, termasuk di yayasan anak jalanan, sangat dipengaruhi oleh pengalaman saat belajar di dalam kelas, pengalaman siswa secara keseluruhan baik dari lingkungan sosialnya dari dan efektivitas pembelajaran guru. Oleh karena itu hubungan positif dengan teman di sekolah, lingkungan keluarga , kedua orang tua, dan hubungan dengan guru sangatlah berpengaruh bagi kesejahteraan siswa (Victorian General Report, 2010)

(5)

siap untuk menghadapi persoalan yang diperoleh dalam kehidupan sebagaimana yang dikemukakan oleh Eckersley dalam Ottawa Carleton District School Board(2013). Dikemukakan bahwa sekolah harus fokus pada pengembangan kesejahteraan siswa, dengan cara membuat keadaan siswa menjadi bahagia, sehat, lebih produktif dan dapat berkembang sesuai fungsinya sebagai manusia.

Anak jalanan yang kurang terpenuhi kesejahteraannya, dapat berpengaruh pada prestasiyang menurun karena kurang maksimalnya siswa untuk belajar di sekolah. Hal-hal yang dapat menjadi penyebab antara lain lingkungan sekolah yang kurang kondusif untuk siswa, sering mendapat gangguan dari teman, dimarahi guru dan orang tua ketika mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, hal tersebut membuat kondisi siswa menjadi tertekan dan kurang dapat mengembangkan potensi yang ada. Selain dari lingkungan sekolah dampak yang muncul adalah kondisi fisik siswa yang kurang sehat akibat dari kurangnya pemenuhan asupan gizi karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang tercukupi. Hal tersebut berlanjut pada belum terpenuhinya kepuasan pribadi dalam diri siswa dan membuat pengalaman tersebut menjadi pengalaman negatif yang cenderung membuat siswa merasa tertekan (Marie dan Sienad, 2005).

(6)

B. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan kesejahteraan menurut pemahaman anak jalanan yang bersekolah di yayasan anak jalanan di kota Surakarta.

2. Memahami faktor-faktor yang menjadi penghambat kesejahteraan pada anak jalanan yang bersekolah di yayasan anak jalanan di kota Surakarta.

3. Memahami faktor-faktor yang mendorong kesejahteraan pada anak jalanan yang bersekolah di yayasan anak jalanan di kota Surakarta.

C. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis:

1. Bagi siswa

Siswa diharapkan mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang dapat menjadi penghambat dan pendorong dalam kesejahteraan anak.

2. Bagi Kepala Sekolah, Guru, dan Orang tua

Manfaat utama penelitian ini adalah untuk kepala sekolah, guru, dan orang tua agar dapat memahami hal-hal yang dapat membuat anak merasakan sejahtera dan terhindar dari faktor-faktor yang dapat membuat anak tidak sejahtera. 3. Bagi peneliti selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana PPP ini bisa menjadi salah satu partai yang bisa meningkatkan suara perempuannya pada pemilu legislatif

(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh pejabat di lingkungan Poltekkes Kemenkes berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 38 Tahun 2018 tentang Organisasi

Peserta didik melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah operasi perkalian bentuk aljabar berdasarkan informasi yang telah didapat secara daring.. Guru mempersilahkan

Jika nasabah merasa gugup saat ditanya tujuannya ke bank , bagian loan service diharuskan menanyakan dengan pelan disertai senyuman yang ramah kepada nasabah ,hal ini

Bu çalışmada, karaçalı ( Paliurus spina-christi Mill.) ve hünnap ( Zizyphus jujuba Mill.) türlerinde bazı tohum özellikleri ile GA 3 , çıtlatma ve uygun ekim

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara akan menyelenggarakan Matrikulasi Bagi Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) TA.. 2019/2020

dilakukan untuk mengurangkan fenomena UHI di Kotaraya Jakarta seperti: a) melakukan kajian iklim pada setiap kegiatan pembangunan, diantaranya pembinaan jalan raya,

Akan tetapi, Kota Dekai terancam banjir karena di sebelah utara kota Dekai terdapat Kali Kokamu yang besar, di sebelah barat bandara (Bandara Nop Goliat)