UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DRAPADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 02
TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
NUR AINI NIM. A54E111068
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DRAPADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 02
TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
NurAini, A54E111068, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,2014,
146 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilanmembaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia melalui strategi DRA (Directed Reading Activity). Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV dan guru SDN Sukolilo 02 pada tanggal 26 Mei sampai 2 Juni 2014. Tahapan penelitian terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan selama 3 siklus, siklus pertama, kedua, danketiga dilakukan masing-masingsatu kali pertemuan. Subyeknya Siswa kelas IV SDN Sukolilo 02 yang berjumlah 20 siswa dan obyeknya adalah ketrampilan membaca siswa serta strategi DRA.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. Indikator ketrampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:(1) mengenali lambang-lambang (symbol bahasa); (2) mengenali kata dan kalimat; (3) menemukan ide pokok dan kata-kata kunci; (4) menceritakan kembali isi bacaan pendek.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan ketrampilanmembaca siswa kelasIV SDN Sukolilo 02 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi DRA. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tahap pra siklus, siklus I, siklus II, danSiklus III. Pada tahap pra siklus diketahui ketrampilanmembaca siswa rendah dengan presentase 39,4%. Pada siklus I terdapat ketrampilanmembaca siswa sedikit meningkat pada tahap sedang dengan nilai presentase 62,75%, ketrampilanmembacasiswa padasiklus II mengalamipeningkatan yang baikdengan presentase 82,3%kemudiandimantapkankembalipadasiklus III mengalamipeningkatan 95,5% dengankategorisangatbaik. Hal ini membuktikan adanya peningkatan ketrampilanmembacasiswa dengan penerapan strategi pembelajaran DRA.
PENDAHULUAN LatarBelakangMasalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya
masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan
melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan
dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga
mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.
Fokus utama tujuan pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek
keterampilan dalam berbahasa yaitu keterampilan membaca, keterampilan
menyimak, keterampilan menulis dan keterampilan berbicara. Antara satu
keterampilan dengan keterampilan lain saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Keterampilan membaca sudah harus ditumbuh
kembangkan pada diri peserta didik sejak usia dini meskipun demikian membaca
merupakan masalah besar bagi peserta didik dalam membaca. Dengan membaca
maka peserta didik akan kaya tentang berbagai informasi serta membantu peserta
didik memecahkan masalah. Peserta didik sekolah dasar diharapkan sudah dapat
membaca dengan lancar.
Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara
mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu
keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi perkembangan
pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Seseorang
akan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan serta pengalaman-pengalaman
baru dengan cara membaca. Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan
memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirannya,
mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Dengan demikian
maka kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh
siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Oleh sebab itu, peran guru
dalam pembelajaran membaca di sekolah sangat penting.
Burns, dkk. (1996) mengemukakan bahwa kemampuan membaca
merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun,
untuk belajar. Ketrampilan atau kemampuan dalam membaca seharusnya dimulai
sejak dini. Seorang guru perlu memikirkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien
untuk membimbing peserta didiknya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang memungkinkan mereka bisa meningkatkan kemampuan berpikir. Belajar
membaca merupakan usaha yang terus menerus, dan anak-anak yang melihat
tingginya nilai (value) membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat dan
aktif dalam belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan
keuntungan dari kegiatan membaca.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca
pemahaman (lanjut) di sekolah dasar cenderung diabaikan. Faktor yang
melatarbelakangi barangkali karena anggapan yang salah terhadap membaca itu
sendiri. Pada umumnya, khusus guru SD menganggap bahwa pembelajaran
membaca telah berakhir ketika seorang peserta didik sekolah dasar telah dapat
membaca dan menulis setelah selesainya pembelajaran membaca dan menulis
permulaan yang biasanya dilakukan di kelas I dan II sekolah dasar. Pada jenjang
yang lebih tinggi, yaitu kelas III sampai dengan kelas VI, pembelajaran membaca
lanjut belum mendapat perhatian yang serius.
Kegiatan pembelajaran yang cenderung menggunakan metode yang sifat
komunikasinya satu arah dan tidak dikemas secara menarik ini bukan hanya akan
membuat pembelajaran menjadi mononton, tetapi juga akan membuat peserta
didik merasa jenuh dan mudah bosan sehingga peserta didik kurang menarik dan
termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari proses belajar
mengajar dimana terdapat masalah dari peserta didik maupun guru yang dapat
menghambat proses kelancaran belajar mengajar, seperti peserta didik yang suka
meminta perhatian dari teman maupun guru, peserta didik yang daya minatnya
rendah untuk membaca ataupun peserta didik yang belum lancar membaca dan
peserta didik yang tidak dapat menguasai tanda baca.
Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh pendekatan dan
Dari hasil refleksi penulis selama menjadi guru di SDN Sukolilo 02,
ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV ketrampilan belajar
peserta didik dalam membaca tergolong rendah, peserta didik masih malas untuk
membaca dan untuk bisa memahami materi yang diajarkan, peserta didik merasa
kesulitan karena selama ini guru di kelas IV masih menggunakan pembelajaran
ceramah dan tugas. Jika dilihat dari hasil ulangan harian sebagian besar masih di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar
70. Dari 20 peserta didik hanya 30% (6 peserta didik) yang sudah memenuhi
KKM, sedangkan 70% (14 peserta didik), belum memenuhi KKM.
Ada yang ketika belajar bahasa Indonesia menyadari sungguh-sungguh
eratnya keterkaitan penguasaan baca dengan pengembangan ilmu. Tidak jarang
pula pesertadidik yang melihat bahasa Indonesia sebagai mata ajaran yang
mudahpadahalpelajaraninimembutuhkanpemahamanmateri. Motivasi siswa untuk
membaca masih kurang, kemampuan siswa memahami wacana sangatlah rendah.
Siswa masih kurang mampu menentukan informasi global, informasi selektif dan
informasi rinci yang terdapat dalam wacana dan memaknai kosa kata dalam
kalimat meskipun telah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan
alokasi waktu yang maksimal.
Agar kemampuan membaca peserta didik dalam belajar Bahasa Indonesia
meningkat maka guru harus pandai-pandai memilih pendekatan atau strategi yang
tepat. Strategi Pembelajaran DRA (Directed Reading Activity) adalah kegiatan
membaca yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.Strategi ini dimaksudkan
agar peserta didik mempunyai tujuan membaca yang jelas dengan
menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah di punyai peserta didik
sebelumnya untuk membangun pemahaman. Asumsinya, pemahaman bisa
ditingkatkan dengan membangun latar belakang pengetahuan, menyusun tujuan
khusus membaca, mendiskusikan, dan mengembangkan pemahaman sesudah
membaca.
Atas dasar itulah maka penulis mengajukan penelitian dengan judul
Reading Activity) pada peserta didik kelas IV SDN Sukolilo 02 Tahun Pelajaran
2013/ 2014.”
Pembatasan Masalah
Diperlukan adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini agar
terhindar dari perbedaan pemikiran. Pembatasan masalah tersebut dapat
disebutkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SDN Sukolilo 02 Semester II
tahun pelajaran 2013/ 2014.
2. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah DRA(Directed Reading
Activity).
3. Aspek yang akan ditingkatkan adalah ketrampilan membaca peserta didik
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang hendak penulis
teliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah melalui penerapan strategi DRA ( Directed Reading Activity)dapat
meningkatkan ketrampilan membaca pada peserta didikkelas IV SD Negeri
Sukolilo 02 Tahun Pelajaran 2013/2014?”
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan
membaca melalui penerapan strategi DRA (Directed Reading Activity) pada
peserta didik kelas IV SDN Sukolilo 02 Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
Manfaat Penelitian 1. Bagi Peserta didik
Dengan penerapan strategi DRApeserta didik dapat menerima pengalaman
belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan antusiasme belajar
peserta didikdalam membaca.
2. Bagi Guru
a. Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman bagi guru tentang
b. Dapat dijadikan dasar atau rujukan untuk melakukan Penelitian Tindakan
Kelas yang lebih lanjut sebagai upaya melakukan perbaikan pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan sumbangsih bagi sekolah dalam rangka peningkatan
prestasi dan mutu lulusan.
b. Sebagai masukan untuk memberikan dorongan kepada guru dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar agar menerapkan cara mengajar
yang menarik.
LANDASAN TEORI 1. KetrampilanMembaca
Dawud (2008:1) menyebutkan bahwa membaca merupakan proses
mengkonstruksi makna bacaan. Pembaca aktif mengolah,
memikirkan,mengembangkan, dan memaknai teks yang sedang dibacanya.
Dalam proses mengkonstruksi makna tersebut banyak aspek yang terlibat.
Aspek itu meliputi aspek psikologis-kognitif diri pembaca dan karakteristik
teks yang dibaca.Sedangkan Klein, dkk (1996:87) mengemukakan bahwa
definisi membaca mencakup (a) membaca merupakan suatu proses, (b)
membaca adalah strategis, dan (c) membaca merupakan interaktif. Membaca
merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan
yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam
membentuk makna.
Iskandarwassid (2008:289), berpendapat bahwa indicator ketrampilan
membaca meliputi: mengenali lambang-lambang (symbol-simbol bahasa),
mengenali kata dan kalimat, menemukan ide pokok dan kata-kata kunci, dan
menceritakan kembali isi bacaan pendek.
2. StrategiPembelajaran DRA (Directed Reading Activity)
Menurut Rahim (2005:44) Strategi Directed Reading Activity (DRA)
adalah suatu strategi yang digunakan untuk memperluas dan memperkuat
Directed Reading Activity (DRA) yang diuraikan oleh Ennes dalam Rahim,
(2005:44), terdiri dari: membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 secara
heterogen, guru memberikan wacana/ kliping sesuai dengan topik
pembelajaran, membaca dalam hati wacana yang sudah disediakan oleh guru,
guru memonitor peserta didik selama membaca dalam hati, peserta didik
bekerja sama saling membacakan dan menanggapi isi materi bacaan/ide pokok
dan ditulis dilembar kertas, mempresentasikan atau membacakan hasil
kelompok, dan guru membuat kesimpulan bersama dan memberikan
penguatan terhadap tanggapan peserta didik dan memperluas
gagasan-gagasan.
METODE PENELITIAN Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini akan diadakan di SDN Sukolilo 02 Kecamatan
SukoliloKabupaten Pati.
Subyek danObyekPenelitian
Subyek penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas IV SDN Sukolilo
02 Kecamatan.Sukolilo Kabupaten. Pati yang berjumlah 20 peserta didik terdiri
dari 12 putra dan 8 putri. Obyek penelitian ini adalah Peningkatan ketrampilan
membacapeserta didik dan strategi pembelajaranDirected Reading Activiy.
Prosedur Penelitian
Menurut Arikunto (2008), model penelitian tindakan kelas adalah secara
garis besar terdapat 4 tahapan yang harus dilalui, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan Refleksi.
Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang akan
dilakukan oleh peneliti secara langsung. Berdasarkan tujuan penelitian, maka jelas
bahwa penelitian ini tidak menguji hipotesis secara kualitatif, akan tetapi lebih
bersifat untuk mendeskripsikan data, fakta, dan keadaan yang ada. Penelitian ini
Pengumpulan Data
a. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
ketrampilanmembacasiswa didalam mengikuti proses belajar mengajar.
b. Tes tertulis digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan
pembelajaran, yang terdiri atas materi
menumukanpokokpikirandalamparagraf.
c. Dokumentasi, Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang
bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang
berada berada diluar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian
tersebut.
Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi, dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu
lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran DRA dan lembar
observasiketrampilanmembacasiswa.
2. Pedoman Wawancara, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186).
3. Tes, soal tes untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar bahasa Indonesia
setelah pembelajaran
4. Dokumentasi, dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar nama anak, daftar nilai
siswa, daftar kelompok, dan lembar observasi
Indikator Kinerja
Adapun yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa mencapai 80%
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri Sukolilo 02, NSS: 101031801002, NPSN: 20316571,
Alamat : Ds. Sukolilo, Rt.06/ 05, Kec. Sukolilo, Tahun Berdiri: 1930, Tahun
Beroperasi: 1930
Visi dan Misi Sekolah 1. Visi
“Meningkat dalam prestasi , taqwa dalam iman, dinamis dalam olahraga dan
seni budaya yang berkepribadian dan keluhuran budi”.
2. Misi
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran aktif , efektif dan menyenangkan serta mengembangkann
ketrampilan hidup life skill ( kecakapan dan ketrampilan hidup)
Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi
pendahuluan di Kelas IV SDN Sukolilo 02. Observasi dilakukan 2 kali dengan
waktu pelaksanaan dan kegiatan. Dari hasil observasi pada tanggal 4 dan 5 Maret
2014, peneliti menemukan adanya masalah yaitu belajar siswa dalam membaca
yang belum optimal. Kurangnya ketrampilan membaca siswa dalam pelajaran
bahasa Indonesia ini, teramati pada siswa mengerjakan soal menemukan pokok
pikiran dalam suatu bacaan. Siswa merasa kesulitan karena selama ini guru di
kelas IV masih menggunakan pembelajaran ceramah dan tugas. Saat pembelajaran
aktivitas siswa cenderung tidak memperhatikan materi yang diajarkan, misalnya
melamun, saat guru memberikan tugas siswa kurang sungguh-sungguh
mengerjakan, dan saat tanya jawab dalam materi menemukan pokok pikiran
dalam bacaan banyak siswa yang salah menjawab.
Deskripsi Siklus I
Siklus I dilakukan satu kali pertemuan yaitu tanggal 26 Mei 2014,
pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Kegiatan awal ini dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan berdoa
bersama, dilanjutkan dengan absensi dan appersepsi. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hasil dari observasi yang
telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, ditemukan bahwa ketrampilan
membaca siswa mencapai 62,75% dan dalam pelaksanaan pembelajaran strategi
DRA prosentase guru dan siswa mencapai 68,18%. Ini berarti dibandingkan
dengan sebelum diadakan siklus I ada peningkatan ketrampilanmembaca siswa.
Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan tanggal 31Mei
2014. Pada siklus II guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahan
terhadap siswa, agar siswa dapat lebih fokus pada pelajaran. Dari hasil
pelaksanaan tindakan kelas Siklus II ditemukan bahwa ketrampilanmembaca
siswa mencapai 82,3% dan dalam pelaksanaan strategipembelajaran DRA
denganprosentase guru dan siswa mencapai 86,36%. Data tersebut menunjukkan
bahwa ada peningkatan ketrampilanmembaca siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dan sudah memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam
penelitian initetapiakandimantapkanpadasiklus III.
DeskripsiSiklus III
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus III dilakukan tanggal 2Juni
2014. Pada siklus III guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahan
terhadap siswa, agar siswa dapat lebih fokus pada pelajaran. Dari hasil
pelaksanaan tindakan kelas Siklus III ditemukan bahwa ketrampilanmembaca
siswa mencapai 95,5% dan dalam pelaksanaan strategi DRA denganprosentase
guru dan siswa mencapai 93,18%. Data tersebut menunjukkan bahwa ada
peningkatan ketrampilanmembaca siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia
dan sudah memenuhi indikator pencapaian keberhasilan
Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian didapatkan dari analisis penelitian yang
merupakan kerjasama peneliti, rekan guru, kepala sekolah, dan siswa kelas IV
SDN Sukolilo 02. Dalam rangka meningkatkan ketrampilanmembaca siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia peneliti melakukan perubahan dalam kegiatan
belajar mengajar. Pada awalnya hanya menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab dan tanpa menggunakan strategi inovatif
Berdasarkan penelitian dari pra siklus, siklus I,siklus II, dansiklus III
terdapat peningkatan ketrampilanmembaca siswa yang sangat signifikan.
Sehingga terjawablah dari hipotesis penelitian bahwa penerapan strategi
DRA(Directed Reading Activity)dapat meningkatkan ketrampilanmembaca. Dan
hasilnya terbukti baik memenuhi indikator pencapaian yang ingin dicapai yaitu
80%
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Kesimpulan
Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas IV
SDN Sukolilo 02 dengan strategi Directed Reading Activity dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Hipotesis tindakan yang menyatakan “Penerapan strategi directed reading
activity dapat meningkatkan ketrampilan membaca pada siswa kelas IV SDN
Sukolilo 02 tahun pelajaran 2013/ 2014”. Hal ini terbukti dengan hasil belajar
siswa dari setiap siklusnya sebelum pembelajaran pra siklus (39,4%), siklus I
meningkat (62,75%), siklus II lebih meningkat (82,3%), dan pada siklus III lebih
meningkat (95,5%).
Oleh karena itu, strategi directed reading activity merupakan strategi
pembelajaran yang efektif meningkatkan ketrampilan membaca siswa, karena
mampu merangsang siswa berpikir kreatif, dan melatih siswa untuk fokus
Implikasi
Kesimpulan di atas mengimplikasikan bahwa strategi pembelajaran
directed reading activity mempunyai dampak positif terhadap peningkatan
kemampuan membaca siswa. Dampak tersebut yaitu antara lain:
1. Peningkatan ketrampilan membaca siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dengan materi Menentukan Pokok Pikiran Paragraf.
2. Guru diharapkan dapat mengaplikasikan konsep untuk meningkatkan
kreativitas guru dalam berinovasi dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia.
3. Mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada beberapa saran yang ingin
disampaikan yaitu :
1. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian tindakan kelas dalam rangka pengembangan pembelajaran bahasa
Indonesia perlu peningkatan dan disosialisasikan kepada guru yang lain.
2. Bagi Guru
Perlu menerapkan pembelajaran directed reading activity dengan harapan
meningkatkan ketrampilan membaca siswa dapat lebih baik.
3. Bagi Peserta didik
Penerapan strategi directed reading activity mampu memberikan pengalaman
yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan antusiasme belajar dalam
DAFTAR PUSTAKA
Hilgurd diterjemahkan oleh Wina Sanjaya. 2008. Strategi . ………Pembelajaran..Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: KencanaIskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa.
………Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan
...Model Pembelajaran). Medan : Media Persada.
Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja . Rosdakary