• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DRAPADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 02 Upaya Meningkatkan Ketrampilan Membaca Melalui Strategi Drapada Siswa Kelas IV SDN Sukolilo 02 Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DRAPADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 02 Upaya Meningkatkan Ketrampilan Membaca Melalui Strategi Drapada Siswa Kelas IV SDN Sukolilo 02 Tahun Pelajaran 2013/ 2014."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DRAPADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 02

TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

NUR AINI NIM. A54E111068

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DRAPADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 02

TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

NurAini, A54E111068, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,2014,

146 halaman.

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilanmembaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia melalui strategi DRA (Directed Reading Activity). Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV dan guru SDN Sukolilo 02 pada tanggal 26 Mei sampai 2 Juni 2014. Tahapan penelitian terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan selama 3 siklus, siklus pertama, kedua, danketiga dilakukan masing-masingsatu kali pertemuan. Subyeknya Siswa kelas IV SDN Sukolilo 02 yang berjumlah 20 siswa dan obyeknya adalah ketrampilan membaca siswa serta strategi DRA.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. Indikator ketrampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:(1) mengenali lambang-lambang (symbol bahasa); (2) mengenali kata dan kalimat; (3) menemukan ide pokok dan kata-kata kunci; (4) menceritakan kembali isi bacaan pendek.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan ketrampilanmembaca siswa kelasIV SDN Sukolilo 02 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi DRA. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tahap pra siklus, siklus I, siklus II, danSiklus III. Pada tahap pra siklus diketahui ketrampilanmembaca siswa rendah dengan presentase 39,4%. Pada siklus I terdapat ketrampilanmembaca siswa sedikit meningkat pada tahap sedang dengan nilai presentase 62,75%, ketrampilanmembacasiswa padasiklus II mengalamipeningkatan yang baikdengan presentase 82,3%kemudiandimantapkankembalipadasiklus III mengalamipeningkatan 95,5% dengankategorisangatbaik. Hal ini membuktikan adanya peningkatan ketrampilanmembacasiswa dengan penerapan strategi pembelajaran DRA.

(5)

PENDAHULUAN LatarBelakangMasalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan

melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan

dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga

mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.

Fokus utama tujuan pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek

keterampilan dalam berbahasa yaitu keterampilan membaca, keterampilan

menyimak, keterampilan menulis dan keterampilan berbicara. Antara satu

keterampilan dengan keterampilan lain saling berhubungan dan tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Keterampilan membaca sudah harus ditumbuh

kembangkan pada diri peserta didik sejak usia dini meskipun demikian membaca

merupakan masalah besar bagi peserta didik dalam membaca. Dengan membaca

maka peserta didik akan kaya tentang berbagai informasi serta membantu peserta

didik memecahkan masalah. Peserta didik sekolah dasar diharapkan sudah dapat

membaca dengan lancar.

Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara

mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu

keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi perkembangan

pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Seseorang

akan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan serta pengalaman-pengalaman

baru dengan cara membaca. Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan

memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirannya,

mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Dengan demikian

maka kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh

siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Oleh sebab itu, peran guru

dalam pembelajaran membaca di sekolah sangat penting.

Burns, dkk. (1996) mengemukakan bahwa kemampuan membaca

merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun,

(6)

untuk belajar. Ketrampilan atau kemampuan dalam membaca seharusnya dimulai

sejak dini. Seorang guru perlu memikirkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien

untuk membimbing peserta didiknya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan

yang memungkinkan mereka bisa meningkatkan kemampuan berpikir. Belajar

membaca merupakan usaha yang terus menerus, dan anak-anak yang melihat

tingginya nilai (value) membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat dan

aktif dalam belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan

keuntungan dari kegiatan membaca.

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca

pemahaman (lanjut) di sekolah dasar cenderung diabaikan. Faktor yang

melatarbelakangi barangkali karena anggapan yang salah terhadap membaca itu

sendiri. Pada umumnya, khusus guru SD menganggap bahwa pembelajaran

membaca telah berakhir ketika seorang peserta didik sekolah dasar telah dapat

membaca dan menulis setelah selesainya pembelajaran membaca dan menulis

permulaan yang biasanya dilakukan di kelas I dan II sekolah dasar. Pada jenjang

yang lebih tinggi, yaitu kelas III sampai dengan kelas VI, pembelajaran membaca

lanjut belum mendapat perhatian yang serius.

Kegiatan pembelajaran yang cenderung menggunakan metode yang sifat

komunikasinya satu arah dan tidak dikemas secara menarik ini bukan hanya akan

membuat pembelajaran menjadi mononton, tetapi juga akan membuat peserta

didik merasa jenuh dan mudah bosan sehingga peserta didik kurang menarik dan

termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari proses belajar

mengajar dimana terdapat masalah dari peserta didik maupun guru yang dapat

menghambat proses kelancaran belajar mengajar, seperti peserta didik yang suka

meminta perhatian dari teman maupun guru, peserta didik yang daya minatnya

rendah untuk membaca ataupun peserta didik yang belum lancar membaca dan

peserta didik yang tidak dapat menguasai tanda baca.

Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh pendekatan dan

(7)

Dari hasil refleksi penulis selama menjadi guru di SDN Sukolilo 02,

ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV ketrampilan belajar

peserta didik dalam membaca tergolong rendah, peserta didik masih malas untuk

membaca dan untuk bisa memahami materi yang diajarkan, peserta didik merasa

kesulitan karena selama ini guru di kelas IV masih menggunakan pembelajaran

ceramah dan tugas. Jika dilihat dari hasil ulangan harian sebagian besar masih di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar

70. Dari 20 peserta didik hanya 30% (6 peserta didik) yang sudah memenuhi

KKM, sedangkan 70% (14 peserta didik), belum memenuhi KKM.

Ada yang ketika belajar bahasa Indonesia menyadari sungguh-sungguh

eratnya keterkaitan penguasaan baca dengan pengembangan ilmu. Tidak jarang

pula pesertadidik yang melihat bahasa Indonesia sebagai mata ajaran yang

mudahpadahalpelajaraninimembutuhkanpemahamanmateri. Motivasi siswa untuk

membaca masih kurang, kemampuan siswa memahami wacana sangatlah rendah.

Siswa masih kurang mampu menentukan informasi global, informasi selektif dan

informasi rinci yang terdapat dalam wacana dan memaknai kosa kata dalam

kalimat meskipun telah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan

alokasi waktu yang maksimal.

Agar kemampuan membaca peserta didik dalam belajar Bahasa Indonesia

meningkat maka guru harus pandai-pandai memilih pendekatan atau strategi yang

tepat. Strategi Pembelajaran DRA (Directed Reading Activity) adalah kegiatan

membaca yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.Strategi ini dimaksudkan

agar peserta didik mempunyai tujuan membaca yang jelas dengan

menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah di punyai peserta didik

sebelumnya untuk membangun pemahaman. Asumsinya, pemahaman bisa

ditingkatkan dengan membangun latar belakang pengetahuan, menyusun tujuan

khusus membaca, mendiskusikan, dan mengembangkan pemahaman sesudah

membaca.

Atas dasar itulah maka penulis mengajukan penelitian dengan judul

(8)

Reading Activity) pada peserta didik kelas IV SDN Sukolilo 02 Tahun Pelajaran

2013/ 2014.”

Pembatasan Masalah

Diperlukan adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini agar

terhindar dari perbedaan pemikiran. Pembatasan masalah tersebut dapat

disebutkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SDN Sukolilo 02 Semester II

tahun pelajaran 2013/ 2014.

2. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah DRA(Directed Reading

Activity).

3. Aspek yang akan ditingkatkan adalah ketrampilan membaca peserta didik

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang hendak penulis

teliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah melalui penerapan strategi DRA ( Directed Reading Activity)dapat

meningkatkan ketrampilan membaca pada peserta didikkelas IV SD Negeri

Sukolilo 02 Tahun Pelajaran 2013/2014?”

Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan

membaca melalui penerapan strategi DRA (Directed Reading Activity) pada

peserta didik kelas IV SDN Sukolilo 02 Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

Manfaat Penelitian 1. Bagi Peserta didik

Dengan penerapan strategi DRApeserta didik dapat menerima pengalaman

belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan antusiasme belajar

peserta didikdalam membaca.

2. Bagi Guru

a. Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman bagi guru tentang

(9)

b. Dapat dijadikan dasar atau rujukan untuk melakukan Penelitian Tindakan

Kelas yang lebih lanjut sebagai upaya melakukan perbaikan pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat memberikan sumbangsih bagi sekolah dalam rangka peningkatan

prestasi dan mutu lulusan.

b. Sebagai masukan untuk memberikan dorongan kepada guru dalam

melakukan kegiatan belajar mengajar agar menerapkan cara mengajar

yang menarik.

LANDASAN TEORI 1. KetrampilanMembaca

Dawud (2008:1) menyebutkan bahwa membaca merupakan proses

mengkonstruksi makna bacaan. Pembaca aktif mengolah,

memikirkan,mengembangkan, dan memaknai teks yang sedang dibacanya.

Dalam proses mengkonstruksi makna tersebut banyak aspek yang terlibat.

Aspek itu meliputi aspek psikologis-kognitif diri pembaca dan karakteristik

teks yang dibaca.Sedangkan Klein, dkk (1996:87) mengemukakan bahwa

definisi membaca mencakup (a) membaca merupakan suatu proses, (b)

membaca adalah strategis, dan (c) membaca merupakan interaktif. Membaca

merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan

yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam

membentuk makna.

Iskandarwassid (2008:289), berpendapat bahwa indicator ketrampilan

membaca meliputi: mengenali lambang-lambang (symbol-simbol bahasa),

mengenali kata dan kalimat, menemukan ide pokok dan kata-kata kunci, dan

menceritakan kembali isi bacaan pendek.

2. StrategiPembelajaran DRA (Directed Reading Activity)

Menurut Rahim (2005:44) Strategi Directed Reading Activity (DRA)

adalah suatu strategi yang digunakan untuk memperluas dan memperkuat

(10)

Directed Reading Activity (DRA) yang diuraikan oleh Ennes dalam Rahim,

(2005:44), terdiri dari: membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 secara

heterogen, guru memberikan wacana/ kliping sesuai dengan topik

pembelajaran, membaca dalam hati wacana yang sudah disediakan oleh guru,

guru memonitor peserta didik selama membaca dalam hati, peserta didik

bekerja sama saling membacakan dan menanggapi isi materi bacaan/ide pokok

dan ditulis dilembar kertas, mempresentasikan atau membacakan hasil

kelompok, dan guru membuat kesimpulan bersama dan memberikan

penguatan terhadap tanggapan peserta didik dan memperluas

gagasan-gagasan.

METODE PENELITIAN Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini akan diadakan di SDN Sukolilo 02 Kecamatan

SukoliloKabupaten Pati.

Subyek danObyekPenelitian

Subyek penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas IV SDN Sukolilo

02 Kecamatan.Sukolilo Kabupaten. Pati yang berjumlah 20 peserta didik terdiri

dari 12 putra dan 8 putri. Obyek penelitian ini adalah Peningkatan ketrampilan

membacapeserta didik dan strategi pembelajaranDirected Reading Activiy.

Prosedur Penelitian

Menurut Arikunto (2008), model penelitian tindakan kelas adalah secara

garis besar terdapat 4 tahapan yang harus dilalui, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengamatan, dan Refleksi.

Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang akan

dilakukan oleh peneliti secara langsung. Berdasarkan tujuan penelitian, maka jelas

bahwa penelitian ini tidak menguji hipotesis secara kualitatif, akan tetapi lebih

bersifat untuk mendeskripsikan data, fakta, dan keadaan yang ada. Penelitian ini

(11)

Pengumpulan Data

a. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang

ketrampilanmembacasiswa didalam mengikuti proses belajar mengajar.

b. Tes tertulis digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan

pembelajaran, yang terdiri atas materi

menumukanpokokpikirandalamparagraf.

c. Dokumentasi, Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang

bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang

berada berada diluar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian

tersebut.

Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi, dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu

lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran DRA dan lembar

observasiketrampilanmembacasiswa.

2. Pedoman Wawancara, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186).

3. Tes, soal tes untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar bahasa Indonesia

setelah pembelajaran

4. Dokumentasi, dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar nama anak, daftar nilai

siswa, daftar kelompok, dan lembar observasi

Indikator Kinerja

Adapun yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa mencapai 80%

(12)

HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Sekolah

Nama Sekolah : SD Negeri Sukolilo 02, NSS: 101031801002, NPSN: 20316571,

Alamat : Ds. Sukolilo, Rt.06/ 05, Kec. Sukolilo, Tahun Berdiri: 1930, Tahun

Beroperasi: 1930

Visi dan Misi Sekolah 1. Visi

“Meningkat dalam prestasi , taqwa dalam iman, dinamis dalam olahraga dan

seni budaya yang berkepribadian dan keluhuran budi”.

2. Misi

Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran aktif , efektif dan menyenangkan serta mengembangkann

ketrampilan hidup life skill ( kecakapan dan ketrampilan hidup)

Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi

pendahuluan di Kelas IV SDN Sukolilo 02. Observasi dilakukan 2 kali dengan

waktu pelaksanaan dan kegiatan. Dari hasil observasi pada tanggal 4 dan 5 Maret

2014, peneliti menemukan adanya masalah yaitu belajar siswa dalam membaca

yang belum optimal. Kurangnya ketrampilan membaca siswa dalam pelajaran

bahasa Indonesia ini, teramati pada siswa mengerjakan soal menemukan pokok

pikiran dalam suatu bacaan. Siswa merasa kesulitan karena selama ini guru di

kelas IV masih menggunakan pembelajaran ceramah dan tugas. Saat pembelajaran

aktivitas siswa cenderung tidak memperhatikan materi yang diajarkan, misalnya

melamun, saat guru memberikan tugas siswa kurang sungguh-sungguh

mengerjakan, dan saat tanya jawab dalam materi menemukan pokok pikiran

dalam bacaan banyak siswa yang salah menjawab.

(13)

Deskripsi Siklus I

Siklus I dilakukan satu kali pertemuan yaitu tanggal 26 Mei 2014,

pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Kegiatan awal ini dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan berdoa

bersama, dilanjutkan dengan absensi dan appersepsi. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hasil dari observasi yang

telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, ditemukan bahwa ketrampilan

membaca siswa mencapai 62,75% dan dalam pelaksanaan pembelajaran strategi

DRA prosentase guru dan siswa mencapai 68,18%. Ini berarti dibandingkan

dengan sebelum diadakan siklus I ada peningkatan ketrampilanmembaca siswa.

Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan tanggal 31Mei

2014. Pada siklus II guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahan

terhadap siswa, agar siswa dapat lebih fokus pada pelajaran. Dari hasil

pelaksanaan tindakan kelas Siklus II ditemukan bahwa ketrampilanmembaca

siswa mencapai 82,3% dan dalam pelaksanaan strategipembelajaran DRA

denganprosentase guru dan siswa mencapai 86,36%. Data tersebut menunjukkan

bahwa ada peningkatan ketrampilanmembaca siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dan sudah memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam

penelitian initetapiakandimantapkanpadasiklus III.

DeskripsiSiklus III

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus III dilakukan tanggal 2Juni

2014. Pada siklus III guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta pengarahan

terhadap siswa, agar siswa dapat lebih fokus pada pelajaran. Dari hasil

pelaksanaan tindakan kelas Siklus III ditemukan bahwa ketrampilanmembaca

siswa mencapai 95,5% dan dalam pelaksanaan strategi DRA denganprosentase

guru dan siswa mencapai 93,18%. Data tersebut menunjukkan bahwa ada

peningkatan ketrampilanmembaca siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia

dan sudah memenuhi indikator pencapaian keberhasilan

(14)

Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian didapatkan dari analisis penelitian yang

merupakan kerjasama peneliti, rekan guru, kepala sekolah, dan siswa kelas IV

SDN Sukolilo 02. Dalam rangka meningkatkan ketrampilanmembaca siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia peneliti melakukan perubahan dalam kegiatan

belajar mengajar. Pada awalnya hanya menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab dan tanpa menggunakan strategi inovatif

Berdasarkan penelitian dari pra siklus, siklus I,siklus II, dansiklus III

terdapat peningkatan ketrampilanmembaca siswa yang sangat signifikan.

Sehingga terjawablah dari hipotesis penelitian bahwa penerapan strategi

DRA(Directed Reading Activity)dapat meningkatkan ketrampilanmembaca. Dan

hasilnya terbukti baik memenuhi indikator pencapaian yang ingin dicapai yaitu

80%

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Kesimpulan

Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas IV

SDN Sukolilo 02 dengan strategi Directed Reading Activity dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Hipotesis tindakan yang menyatakan “Penerapan strategi directed reading

activity dapat meningkatkan ketrampilan membaca pada siswa kelas IV SDN

Sukolilo 02 tahun pelajaran 2013/ 2014”. Hal ini terbukti dengan hasil belajar

siswa dari setiap siklusnya sebelum pembelajaran pra siklus (39,4%), siklus I

meningkat (62,75%), siklus II lebih meningkat (82,3%), dan pada siklus III lebih

meningkat (95,5%).

Oleh karena itu, strategi directed reading activity merupakan strategi

pembelajaran yang efektif meningkatkan ketrampilan membaca siswa, karena

mampu merangsang siswa berpikir kreatif, dan melatih siswa untuk fokus

(15)

Implikasi

Kesimpulan di atas mengimplikasikan bahwa strategi pembelajaran

directed reading activity mempunyai dampak positif terhadap peningkatan

kemampuan membaca siswa. Dampak tersebut yaitu antara lain:

1. Peningkatan ketrampilan membaca siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dengan materi Menentukan Pokok Pikiran Paragraf.

2. Guru diharapkan dapat mengaplikasikan konsep untuk meningkatkan

kreativitas guru dalam berinovasi dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia.

3. Mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada beberapa saran yang ingin

disampaikan yaitu :

1. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian tindakan kelas dalam rangka pengembangan pembelajaran bahasa

Indonesia perlu peningkatan dan disosialisasikan kepada guru yang lain.

2. Bagi Guru

Perlu menerapkan pembelajaran directed reading activity dengan harapan

meningkatkan ketrampilan membaca siswa dapat lebih baik.

3. Bagi Peserta didik

Penerapan strategi directed reading activity mampu memberikan pengalaman

yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan antusiasme belajar dalam

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Hilgurd diterjemahkan oleh Wina Sanjaya. 2008. Strategi . ………Pembelajaran..Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: KencanaIskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa.

………Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan

...Model Pembelajaran). Medan : Media Persada.

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja . Rosdakary

Referensi

Dokumen terkait

No Pertemuan HB. Pada siklus I saat penerapan tek- nik bercerita, berpuisi dan menyanyi sebagai teknik untuk meningkatkan kemampuan kog- nitif siswa, diperoleh nilai rata-rata

Berdasarkan hasil analisis dapat diambil simpulan bahwa terdapat hubungan persepsi siswa dan peran bimbingan konseling terhadap minat memasuki SMK Negeri 2 Surakarta

[r]

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata – rata tingkat bahaya erosi di daerah penelitian sangat tinggi yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan lereng yang curam.. Oleh

Institut Pertanian Bogor (Dibawah bimbingan ADI HADIANTO). Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi bakteri pencerna serat terhadap konsumsi nutrien, profil darah, status fisiologis, pertambahan bobot

Tujuan dari laporan Tugas Akhir (TA) ini adalah untuk mengetahui kegiatan pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid

International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology (IJSEM) is the leading forum for the publication of new taxa of bacteria and yeasts, and it is the official