1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan IPA (Sains) di SD, seperti pada umumnya, memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian intelektual anak. Masyarakat umum mengenal pembelajaran sains sebagai pola pembelajaran yang lebih banyak memberikan informasi tentang konsep-konsep materi sains yang dapat berupa fenomena-fenomena alam atau lingkungan sekitar, terminology konsep, atau tentang prinsip-prinsip dan hukum-hukum dalam sains. Namun, jika pola pembelajaran hanya dalam bentuk memberikan informasi saja siswa dapat terjebak dalam sistem pembelajaran yang hanya mengandalkan hafalan, dan hafalan ini dapat dengan mudah dilupakannya jika tidak dikaji lagi. Cara pembelajaran seperti ini cenderung membuat siswa mudah bosan dalam belajar, lebih buruknya lagi siswa akan tidak menyukai pelajaran sains.
2
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber melalui saluran tertentu kepada penerima pesan. Namun dalam proses komunikasi sering terjadi berbegai hambatan baik dalam diri penyampai pesan (guru) maupun penerima pesan (siswa/murid). Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyampaikan pesan kepada siswa yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai.
Pencapaian tujuan pengajaran Sains dapat dilakukan dengan adanya proses belajar mengajar yang baik, yakni dengan selalu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses kegiatan belajar mengajar. Lembaga Penelitian Pengembangan Pendidikan-Institut Teknologi Bandung (LP3-ITB) (WWW.lp3.itb.ac.id:2003) mengemukakan bahwa dalam proses belajar mengajar terdapat faktor internal dan eksternal, dimana faktor internal terdiri atas, sikap, pandangan hidup, perasaan senang, motivasi dan pengalaman. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas rangsangan dari luar, dorongan, lingkungan dan media.
3
(siswa) dan dapat memudahkan terjadinya proses belajar. Sumber belajar yang tepat akan mempermudah siswa untuk memahami pelajaran dan membawa siswa untuk belajar mengalami, sehingga prestasi belajar diharapkan dapat tercapai sesuai dengan tujuan pengajaran.
Dalam memilih sumber belajar ada hal-hal tertentu yang perlu diperhatikan antara lain: pesan relevan dengan tujuan/sasaran belajar, struktur pengajaran jelas, mudah dicerna/dipahami, sistematika belajar yang logis,kualitas visual keindahan (menarik), memberi motivasi, kesederhanaan (sederhana, jelas terbaca), penonjolan (penekanan pada hal yang penting), kebulatan (kesatuan konsep yang bulat), dan keseimbangan (seimbang dan harmonis).
Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep sainsnya adalah dengan menggunakan media LKS (Lembar Kerja Siswa). Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan media cetak yang sekarang ini banyak dan hampir digunakan disetiap sekolah. LKS selain digunakan sebagai media dalam proses pengajaran, juga berfungsi sebagai alat evaluasi dari setiap pokok bahasan yang diajarkan berdasarkan kurikulum program pengajaran.
4
Namun, pada kenyataannya dalam buku LKS yang dikeluarkan oleh penerbit sedikit sekali memuat rangkaian kegiatan kerja siswa (percobaan), lebih banyak soal-soal baik dalam bentuk pilihan ganda, esai, maupun menjodohkan (Firman dan Widodo, 2008:67). Hal ini tentu saja telah menggeser fungsi LKS yang sebenarnya. Selain itu, kolom atau tempat penulisan jawaban untuk soal-soal esai juga terkadang sangat sempit. Sehingga membuat siswa bingung harus menulis di mana, sebab sebagian pertanyaan menuntut uraian jawaban yang tidak singkat. Terutama bagi sebagian siswa kelas 1, di mana motorik halusnya masih belum berkembang sempurna, sehingga tulisan mereka dalam ukuran yang besar dan masih naik turun. Permasalahan lain seputar LKS adalah instruksi kegiatan kerja siswa maupun soal-soal tersebut disampaikan dengan kalimat yang kurang jelas maksudnya, atau instruksi yang kurang tepat dilakukan oleh siswa.
5
kompleks yaitu memilih dan menggunakan seperangkat instrumen pengukuran yang cocok untuk melakukan observasi masih kurang dikembangkan dalam LKS.
Demikian juga beberapa penelitian lain yang menganalisis lembar kerja siswa menunjukkan bahwa LKS ternyata belum sepenuhnya membantu siswa dalam menemukan sendiri capaian-capaian dalam pembelajaran sains. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurohmayani (2009) tentang kemunculan kompetensi dalam LKS, menunjukkan bahwa konsep yang terakomodasi dalam LKS hanya sebesar 30,86%. Selain itu, LKS yang dianalisis ternyata kurang mengembangkan konsep yang dituntut oleh kompetensi dasar. Aspek yang paling banyak dimunculkan pada LKS berdasarkan KD adalah aspek psikomotor (40,86%), dan afektif sebanyak 29,03%.
Kesimpulan senada juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Kurnia (2008) tentang analisis profil keterampilan proses pada LKS. Berdasarkan kompetensi dasar standar isi menunjukkan bahwa LKS-LKS yang dianalisis kurang mengembangkan keterampilan proses yang dituntut oleh kurikulum, khususnya KD. Selain itu, kalimat perintah dan kalimat soal yang ada dalam LKS ternyata kurang dipahami oleh siswa.
6
1.2Rumusan Masalah Penelitian
Masalah umum penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah tingkat ketepatan instruksi kegiatan dalam Lembar Kerja Siswa mata pelajaran Sains kelas 1 – 6 SD?”. Secara khusus rumusan masalah yang diteliti pada ketepatan instruksi kegiatan dikemukakan seperti berikut.
(1) Bagaimanakah kejelasan arahan kerja yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD?
(2) Bagaimanakah ketepatan sistematika prosedur kerja pada kegiatan siswa yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD?
(3) Bagaimanakah ketepatan alat dan bahan yang akan digunakan siswa pada kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD? (4) Bagaimanakah ketepatan alokasi waktu yang dibutuhkan bagi siswa dalam
menyelesaikan suatu kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD?
(5) Bagaimanakah tingkat keamanan kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD saat dilakukan oleh siswa?
(6) Bagaimanakah kesesuaian kegiatan yang terdapat dalam LKS pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD dengan SK dan KD pelajaran Sains kelas 1-6 SD? (7) Bagaimanakah fisibilitas kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam LKS mata
pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD dilakukan oleh siswa?
7
1.3Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian analisis ketepatan instruksi kegiatan dalam LKS pelajaran sains kelas 1 – 6 SD. Tujuan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
(1) Mengetahui bagaimanakah kejelasan arahan kerja yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD.
(2) Mengetahui bagaimanakah ketepatan sistematika prosedur kerja pada kegiatan siswa yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD.
(3) Mengetahui bagaimanakah ketepatan alat dan bahan yang akan digunakan siswa pada kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD.
(4) Mengetahui berapa lamakah prediksi alokasi waktu yang dibutuhkan bagi siswa dalam menyelesaikan suatu kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD.
(5) Mengetahui bagaimanakah tingkat keamanan kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD saat dilakukan oleh siswa.
(6) Mengetahui kesesuaian kegiatan yang terdapat dalam LKS pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD dengan SK dan KD pelajaran Sains kelas 1-6 SD.
8
(8) Mengetahui ketepatan LKS yang telah dirancang berdasarkan permasalahan diatas .
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai nilai manfaat yang tinggi baik bagi penulis sendiri, pendidik, siswa maupun bagi pengembangan sumber belajar pelajaran Sains itu sendiri. Di bawah ini manfaat dalam penelitian analisis ketepatan instruksi kegiatan dalam LKS pelajaran sains kelas 1 – 6 SD.
(1) Manfaat bagi penulis dapat mengetahui aspek kejelasan arahan kerja siswa, sistematika prosedur kerja, ketepatan alat dan bahan, alokasi waktu untuk setiap kegiatan siswa dalam LKS, tingkat keamanan kegiatan tersebut bagi siswa, dan kemungkinan kegiatan tersebut dilaksanakan oleh siswa, serta kesesuaian kegiatan yang terdapat dalam LKS dengan SK dan KD pelajaran Sains kelas 1-6 SD. Hal ini berguna untuk perbaikan pada waktu yang akan datang.
(2) Manfaat bagi pendidik, bisa digunakan sebagai bahan masukan untuk menyelenggarakan persiapan, penyusunan, dan pendistribusian LKS secara lebih baik
9
(4) Manfaat bagi pengembang kegiatan dan soal Sains untuk memperkaya variasi kegiatan dan soal-soal khususnya bidang LKS.
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan secara teoretis dan secara praktis. Secara teoretis, hasil penelitian dapat digunakan untuk mengembangkan kegiatan LKS pelajaran Sains baik kelas rendah maupun kelas tinggi. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk:
a. Guru pelajaran Sains, penulis, dan pembaca dapat menjadikan pedoman pengukuran tingkat ketepatan kegiatan dan soal sebagai alternatif dalam memilih jenis bahan ajar baik buku teks, maupun buku penunjang
b. Siswa dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pemicu untuk meningkatkan kemampuan Sainsnya.
c. Pengembang buku pelajaran Sains dapat menjadikan hasil penelitian sebagai informasi tentang tingkat ketepatan instruksi kegiatan yang telah ditentukan atau dicantumkan dalam bahan ajar tersebut.
1.5Definisi Operasional
1. Analisis ketepatan instruksi kegiatan
Penelaahan terhadap kegiatan-kegiatan percobaan yang terdapat dalam LKS. Aspek-aspek yang dianalisis meliputi :
10
kejelasan arahan penggunaan alat kerja, kejelasan instruksi pengamatan sehingga diperoleh pemahaman yang tepat.
b. Analisis sistematika prosedur kerja, yaitu penelaahan terhadap kelengkapan instruksi langkah-langkah kerja, keteraturan langkah-langkah kerja, dan kesesuaian langkah kerja dengan alat dan bahan yang digunakan.
c. Analisis ketepatan alat dan bahan kegiatan, yaitu penelaahan terhadap kelengkapan alat dan bahan yang akan digunakan, ketersediaan alat dan bahan (mudah didapat), keamanan dan kemudahan dalam menggunakan alat dan bahan tersebut.
d. Prediksi alokasi waktu kegiatan, menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk menyelesaikan satu kegiatan dalam LKS. Aspek yang analisis meliputi alokasi waktu yang dibutuhkan pada persiapan alat dan bahan, pelakasanaan kegiatan, membereskan alat kerja dan ruangan, diskusi, serta enaluasi dan penutup.
e. Analisis keamanan kegiatan, yaitu menganalisa tingkat keamanan kegiatan yang terdapat dalam LKS yang harus dilakukan oleh siswa, baik dari segi keamanan alat dan bahan, maupun dari segi keamanan langkah-langkah kerja.
11
kejelasan arahan kerja, sistematika prosedur kerja, ketersediaan alat dan bahan, alokasi waktu, dan keamanan kegiatan bagi siswa.
g. Analisis kesesuaian kegiatan LKS dengan SK dan KD, yaitu menganalisa kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam LKS cocok atau sesuai dengan capaian pada standar kompetensi atau kompetensi dasar.
2. LKS (Lembar Kerja Siswa)
34 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Arikunto (2002) menyatakan, penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya mengemukakan apa adanya tentang suatu variable, gejala, atau keadaaan. Menurut Isaac (Sanjaya, 2005:20), penelitian deskriptif tidak perlu mencari atau menerangkan hubungan antara variable, menguji hipotesis, dan lain sebagainya. Penelitian ini hanya mencoba menggambarkan apa adanya tentang ketepatan instruksi kegiatan yang ada dalam LKS SD kelas 1-6 dari tiga penerbit yang berbeda.
Penggunaan metode penelitian ini karena penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas, sikap, persepsi, dan pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskriptif digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan (Sa’ud, 2007:84).
Selain itu, alasan pemilihan metode penelitian ini karena penelitian kualitatif ini memiliki ciri khas atau karakteristik sebagai berikut:
35
b. Analisis induktif: mengungkapkan data kasus, detail, untuk menemukan kategori, dimensi, hubungan penting dan asli, dengan pertanyaan terbuka. c. Holistik: totalitas fenomena dipahami sebagai sistem yang kompleks,
keterkaitan menyeluruh tak dipotong padahal terpisah, sebab akibat. d. Data kualitatif: deskripsi rinci-dalam, persepsi-pengalaman orang.
e. Hubungan dan persepsi pribadi: hubungan akrab peneliti-informan, persepsi dan pengalaman pribadi peneliti penting untuk pemahaman fenomena-fenomena.
f. Dinamis: perubahan terjadi terus.
g. Orientasi keunikan: tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam konteks social historis, analisis silang kasus, hubungan waktu-tempat. h. Empati netral: subjek murni, tidak dibuat-buat.
(Sa’ud, 2007:134) Penelitian kualitatif ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif noninteraktif (non interactive inquiry) atau penelitian analitis yang berfokus pada analisis konsep. Penelitian ini mengkaji data berdasarkan analisis dokumen yang diperoleh secara langsung dari hasil pengamatan. Hal ini sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Sa’ud (2007:91) bahwa analisis konsep merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting diinterpretasikan pengguna atau pelaksana secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan.
36
pada analisis tentang tingkat ketepatan LKS pelajaran sains kelas 1 – 6 SD dilakukan melalui 7 sudut pandang yang berbeda. Pertama analisis aspek kejelasan arahan kerja siswa yang terdapat dalam LKS. Kedua, analisis sistematika prosedur kerja pada kegiatan siswa. Ketiga, analisis ketepatan alat dan bahan yang akan digunakan siswa pada kegiatan. Keempat prediksi alokasi waktu yang dibutuhkan bagi siswa dalam menyelesaikan suatu kegiatan. Kelima, keamanan kegiatan yang terdapat dalam LKS dilakukan oleh siswa. Keenam, kesesuaian kegiatan LKS dengan SK dan KD pelajaran Sains kelas 1-6 SD. Ketujuh, kemungkinan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam LKS dilakukan oleh siswa
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data berbentuk deskripsi, berupa tulisan dari subjek atau objek penelitian. Hal ini sebagaimana pendapat Sugiono (2007:98) bahwa data yang diperoleh dengan metode kualitatif adalah data deskriptif terutama data berupa ucapan pada saat eksplanasi atau tulisan dari objek itu sendiri.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes. Tes yang dilakukan adalah dengan mengujicobakan LKS yang telah dirancang berdasarkan rumusan permasalahan yang ada.
3.2Sumber Penelitian
37
3.3Instrument Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data penelitian yang dipergunakan adalah pedoman analisis ketepatan instruksi kegiatan dan LKS yang telah dirancang berdasarkan rumusan permasalahan. Pedoman analisis ketepatan instruksi kegiatan ini meliputi pedoman analisis kejelasan arahan kerja, sistematika prosedur kerja, kejelasan alat dan bahan, prediksi alokasi waktu, keamanan kegiatan, dan fisibilitas kegiatan tersebut dilakukan oleh siswa. Untuk analisis ketepatan kegiatan dengan SK dan KD digunakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan Standar Isi Mata Pelajaran Sains SD.
38
1. Pedoman Analisis Kejelasan Arahan Kerja Dalam Kegiatan LKS
Tabel 3.2 Pedoman Analisis Kejelasan Arahan Kerja Dalam Kegiatan LKS
Tabel 3.3 Rubrik Kriteria Analisis Kejelasan Arahan Kerja Dalam Kegiatan LKS
No ASPEK ANALISIS KRITERIA KETEPATAN
1 Kejelasan Arahan Kerja 1) Kejelasan Kalimat Arahan Kerja
- Meliputi pengguaan kalimat yang mudah dipahami.
- Kejelasan instruksi perlakuan yang harus dilakukan siswa.
- Meliputi kelengkapan instruksi arahan kerja yang harus dilakukan siswa.
- Berapa lama waktu perlakuan atau pengamatan.
2) Kejelasan Jumlah/Takaran Bahan Yang Digunakan
- Meliputi kejelasan berapa banyak bahan yang harus digunakan.
3) Kejelasan Jumlah/Ukuran Alat Kerja Yang Digunakan
- Meliputi kejelasan berapa banyak atau berapa ukuran alat kerja yang digunakan.
4) Kejelasan Arahan Penggunaan Alat Kerja - Meliputi kejelasan bagaimana alat kerja
tersebut digunakan.
5) Kejelasan Instruksi Pengamatan
- Meliputi kejelasan hal yang harus diamati dalam kegiatan tersebut, dan berapa lama waktu pengamatannya.
39
2. Pedoman Analisis Sistematika Prosedur Kerja Dalam Kegiatan LKS
Tabel 3.4 Pedoman Analisis Sistematika Prosedur Kerja Dalam Kegiatan LKS
KELAS PENERBIT KEGIATAN TAHAPAN SISTEMATIKA
Tabel 3.5 Rubrik Kriteria Analisis Sistematika Prosedur Kerja Dalam Kegiatan LKS
No ASPEK ANALISIS KRITERIA KETEPATAN
2 Sistematika Prosedur Kerja
1) Tahapan Sistematika Prosedur Kerja
Penilaian terhadap ada tidaknya pemisahan tahapan-tahapan sistematika kegiatan yang berurutan, yaitu:
- pemaparan alat dan bahan, - pemaparan langkah kerja
- pemaparan instruksi pengamatan
- dan pemaparan pertanyaan atau bahan diskusi.
2) Keteraturan Langkah-Langkah Kerja
- Penilaian terhadap instruksi langkah-langkah kerja yang tepat urutannya.
3) Kesesuaian Langkah Kerja Dengan Alat Dan Bahan
- Penilaian terhadap kesesuaian langkah kerja dengan alat dan bahan yang dipaparkan.
3. Pedoman Analisis Ketepatan Alat Dan Bahan Dalam Kegiatan LKS
Tabel 3.6 Pedoman Analisis Ketepatan Alat Dan Bahan Dalam Kegiatan LKS
40
Tabel 3.7 Rubrik Kriteria Analisis Ketepatan Alat Dan Bahan Dalam Kegiatan LKS
No ASPEK ANALISIS KRITERIA KETEPATAN
3 Ketepatan Alat Dan Bahan 1) Kejelasan Alat Dan Bahan Yang Digunakan - Kejelasan alat dan bahan apa yang
digunakan pada langkah-langkah kerja - Kelengkapan alat dan bahan yang digunakan
pada langkah-langkah kerja
2) Ketersediaan Alat &Bahan (Mudah Didapat) - Alat dan bahan tersebut mudah ditemukan,
atau mudah dibuat.
- Alat yang digunakan ada disetiap sekolah. 3) Kemudahan Penggunaan Alat Dan Bahan
- Alat dan bahan mudah digunakan oleh siswa
4. Pedoman Analisis Prediksi Alokasi Waktu Dalam Kegiatan LKS
Tabel 3.8 Pedoman Analisis Prediksi Alokasi Waktu Dalam Kegiatan LKS
Tabel 3.9 Rubrik Kriteria Analisis Prediksi Alokasi Waktu Dalam Kegiatan LKS
No ASPEK ANALISIS KRITERIA KETEPATAN
4 Prediksi Alokasi Waktu 1) Persiapan Alat Dan Bahan
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk KELAS PENERBIT KEGIATAN ALOKASI WAKTU (MENIT)
41
3) Membereskan Alat Kerja Dan Ruangan
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membereskan alat dan bahan serta ruangan yang telah digunakan.
5. Pedoman Analisis Keamanan Kegiatan Dalam LKS
Tabel 3.10 Pedoman Analisis Keamanan Kegiatan Dalam LKS
KELAS PENERBIT KEGIATAN KEAMANAN
ALAT DAN
Tabel 3.11 Rubrik Kriteria Analisis Keamanan Kegiatan Dalam LKS
No ASPEK ANALISIS KRITERIA KETEPATAN
5 Keamanan Kegiatan 1) Keamanan Alat Dan Bahan
- Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan aman bagi siswa
2) Keamanan Langkah Kerja
- Kegiatan tersebut secara keseluruhan aman bagi siswa
- Ada tidaknya arahan agar berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan yang
berbahaya.
6. Pedoman Analisis Kesesuaian Kegiatan LKS Dengan Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
Tabel 3.12 Pedoman Analisis Kesesuaian Kegiatan LKS Dengan Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
KELAS PENERBIT SESUAI TIDAK
SESUAI 1
42
Tabel 3.13 Rubrik Kriteria Analisis Kesesuaian Kegiatan LKS Dengan Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
No ASPEK ANALISIS KRITERIA KETEPATAN
6 Kesesuaian Kegiatan Dengan SK dan KD
SK dan KD kegiatan tersebut sesuai dengan Standar Isi dari mata pelajaran Sains SD.
7. Pedoman Analisis Fisibilitas Pelaksanaan Kegiatan Dalam LKS
Tabel 3.14 Pedoman Analisis Fisibilitas Pelaksanaan Kegiatan Dalam LKS
KELAS PENERBIT KEGIATAN ASPEK KEJELASAN
Tabel 3.15 Rubrik Kriteria Analisis Fisibilitas Pelaksanaan Kegiatan Dalam LKS
No ASPEK ANALISIS KRITERIA KETEPATAN
7 Kemungkinan Pelaksanaan Kegiatan
Terpenuhi semua kriteria yang dianalisis dari aspek-aspek berikut:
1) Kejelasan Arahan Kerja 2) Sistematika Prosedur Kerja 3) Ketepatan Alat Dan Bahan 4) Prediksi Alokasi Waktu 5) Keamanan Kegiatan
6) Kesesuaian Kegiatan Dengan SK dan KD 3.4Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
43
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas V semester 2 SD Lab School-Percontohan kota Bandung yang berjumlah 49 orang siswa yang memiliki kemampuan setara.
3.5Teknik Pengumpulan Data
Peneliti memerlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian guna memperoleh data yang relevan dan sesuai. Teknik penelitian tersebut sebagai berikut.
1. Studi kepustakaan, yaitu upaya untuk mendapatkan keterangan ilmiah yang menjadi landasan berpikir dalam menentukan arah penelitian. Sumber ini berupa buku-buku teks, karya ilmiah, artikel dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sumber dapat juga diperoleh melalui internet.
2. Studi analisis (tahap pelaksanaan), penelitian langsung melibatkan peneliti di lapangan dengan cara:
a. Analisis LKS
44
b. Percobaan/eksperimen
Peneliti melakukan percobaan/eksperimen secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang ada dalam LKS untuk mengetahui prediksi alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
c. Uji coba LKS
LKS yang telah dirancang berdasarkan rumusan permasalahan diuji cobakan di kelas 5 SD Lab School-Percontohan Bandung.
d. Dokumentasi
Dokumentasi ini dibantu oleh media kamera digital untuk memfoto instrument penelitian dan kegiatan penelitian.
e. Angket siswa
Angket ini merupakan tanggapan siswa terhadap LKS yang telah dirancang berdasarkan rumusan permasalahan dan diuji cobakan di kelas 5 SD Lab School-Percontohan Bandung. Angket tanggapan siswa ini bertujuan untuk mengetahui pandangan-pandangan siswa terhadap LKS yang diujikan. Angket ini menggunakan rumus persentase Arikunto (2002), “Untuk mengetahui prosentase responden untuk tiap kategori di dalam suatu variable atau dimensi maka digunakan rumus perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut:”
45
Dimana :
P : persentase responden
f : jumlah responden yang termasuk dalam kriteria n : jumlah keseluruhan responden
Hasil perhitungannya diinterpretasikan dengan kriteria sebagai berikut: 0% = tak seorangpun responden
1-19% = sangat sedikit responden 20-39% = sebagian kecil responden 40-59% = sebagian responden 60-79% = sebagian besar responden 80-99% = hampir seluruh responden 100% = seluruh responden
(Arikunto, 2002) 3.6Teknik Analisis Data
Semua data mentah yang telah diperoleh akan dikelompokkan berdasarkan kelompoknya untuk kemudian diolah/dianalisis. Langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagai berikut:
a. Menentukan persentase kegiatan dan non kegiatan
b. Mengolah data yang diperoleh dari hasil analisis dengan cara deskriptif. c. Mengolah data yang diperoleh dari hasil uji coba LKS dengan cara stitistik
46
3.7Alur Analisis Data Penelitian
Pengklasifikasian data
Penganalisisan
data
Perancangan LKS berdasarkan rumusan permasalahan
Pengumpulan
data
Pengolahan data hasil analisis dan uji coba
LKS Pengujicobaan
LKS
117 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini yang disampaikan adalah kesimpulan dan saran-saran berdaarkan hasil penelitian.
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya LKS mata pelajaran Sains yang digunakan oleh pendidik di sekolah dasar yang memiliki ketidaktepatan pada instruksi kegiatan praktikumnya. Bahkan ditemukan LKS pelajaran Sains yang tidak memiliki kegiatan praktikum sama sekali, lebih banyak soal-soal, baik dalam bentuk pilihan ganda, esai, maupun menjodohkan. Hal ini tentu saja telah menggeser fungsi LKS pelajaran Sains yang sebenarnya.
Berdasarkan tujuan penelitian ini, peneliti berusaha mendiskripsikan hasil yang diperoleh di lapangan sesuai rumusan masalah yang diterapkan. Hasil penelitian tersebut sebagai berikut.
1) Analisis terhadap aspek kejelasan arahan kerja yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD, persentase rata-ratanya sebesar 58,1%. Aspek ini cenderung rendah di setiap kelas.
118
rata-ratanya sebesar 75,4%. Item yang cenderung tidak tepat adalah item tahapan sistematika prosedur kerja.
3) Analisis terhadap aspek ketepatan alat dan bahan yang akan digunakan siswa pada kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD, persentase rata-ratanya sebesar 87,8%. Item yang cenderung tidak tepat adalah item kejelasan alat dan bahan.
4) Analisis terhadap aspek prediksi alokasi waktu yang dibutuhkan bagi siswa dalam menyelesaikan suatu kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD, menunjukkan bahwa rata-rata kegiatan yang membutuhkan alokasi waktu tidak melebihi 1 kali pertemuan (2 jam pelajaran) adalah sebesar 74,2%.
5) Analisis terhadap aspek tingkat keamanan kegiatan yang terdapat dalam LKS mata pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD, menunjukkan persentase rata-rata kegiatan tersebut aman untuk dilakukan oleh siswa sebesar 85,1%.
6) Analisis terhadap aspek kesesuaian kegiatan yang terdapat dalam LKS pelajaran Sains kelas 1 - 6 SD dengan SK dan KD pelajaran Sains kelas 1-6 SD, menunjukkan persentase rata-rata sebesar 98%. Masih ditemukan kegiatan yang kurang sesuai dengan tuntutan pada Kompetensi Dasar topic tersebut.
119
menunjukkan persantase rata-rata sebesar 67% kegiatan tersebut dapat dilakukan.
8) Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa terhadap LKS yang diujikan pada 49 siswa kelas V SD lab School-Percontohan UPI, menunjukkan bahwa LKS yang dirancang berdasarkan aspek analisis penelitian tersebut telah memenuhi kriteria ketepatan instruksi kegiatan.
Berdasarkan delapan pernyataan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan yang terdapat pada LKS pelajaran Sains kelas 1-6 sekolah dasar masih terdapat ketidaktepatan dan harus diperbaiki. Kegiatan-kegiatan pada LKS tersebut masih dapat dilaksanakan oleh siswa, namun membutuhkan bimbingan penuh dari guru.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran berkaitan dengan perancangan dan penggunaan LKS pelajaran Sains bagi siswa-siswa sekolah dasar. Saran-saran tersebut sebagai berikut.
120
2) Guru sebaiknya melakukan uji coba kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa, sebelum siswa yang melakukannya. Sehingga, dapat diketahui apakah kegiatan tersebut memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa ditinjau dari semua aspek.
3) Guru dapat membuat LKS sendiri yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dan ketersedian alat dan bahan kegiatan praktikum.
ix DAFTAR ISI
Halaman
ATSTRAK ...iv
PERNYATAAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TATEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
TAT I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
1.5 Definisi Operasional ... 9
TAT II INSTRUKSI KEGIATAN YANG TEPAT PADA LKS PELAJARAN SAINS ... 12
2.1 Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar ... 12
2.2 Lembar Kerja Siswa Pelajaran Sains ... 14
2.3 Kegiatan Praktikum dalam LKS ... 29
TAT III METODOLOGI PENELITIAN ... 34
3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 34
3.2 Sumber Penelitian ... 36
3.3 Instrumen Penelitian ... 37
3.4 Lokasi dan Subyek Penelitian ... 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.6 Teknik Analisis Data ... 45
x
TAT IP HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN ... 47
4.1 Hasil Penelitian ... 47
4.1.1 Analisis Perhitungan Kegiatan dalam Buku LKS SAINS SD ... 47
4.1.2 Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan dalam Buku LKS SAINS SD ... 50
4.1.3 Persentase Tingkat Ketepatan Instruksi Kegiatan dalam LKS SAINS SD Pada Lima Penerbit ... 84
4.1.4 Uji LKS ... 87
4.2 Pembahasan ... 90
4.2.1 Analisis Aspek Kejelasan Arahan Kerja ………... 90
4.2.2 Analisis Aspek Sistematika Prosedur Kerja ... 97
4.2.3 Analisis Aspek Ketepatan Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Kegiatan LKS ..………..…. 100
4.2.4 Analisis Aspek Prediksi Alokasi Waktu dalam Kegiatan LKS………. 104
4.2.5 Analisis Aspek Keamanan Kegiatan dalam LKS …………. 106
4.2.6 Analisis Aspek Kesesuaian Kegiatan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ………... 108
4.2.7 Analisis Aspek Fisibilitas Kegiatan ……….. 110
4.2.8 Uji LKS ……… 113
TAT P SIMPULAN DAN SARAN ... 117
5.1 Simpulan ... 117
5.2 Saran ... 119
xi LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TATEL
Tabel Halaman
2.1 Perbedaan antara pertanyaan produktif dan pertanyaan nonproduktif….24
2.2 Keterampilan Proses Sains dan Indikator-Indikatornya ... 31
3.1 Pedoman Analisis Kejelasan Arahan Kerja Dalam Kegiatan LKS ... 38
3.2 Rubrik Kriteria Analisis Kejelasan Arahan Kerja Dalam
Kegiatan LKS ... 38
3.3 Pedoman Analisis Sistematika Prosedur Kerja Dalam Kegiatan LKS… 39
3.4 Rubrik Kriteria Analisis Sistematika Prosedur Kerja Dalam
Kegiatan LKS ... 39
3.5 Pedoman Analisis Ketepatan Alat Dan Bahan Dalam
Kegiatan LKS ... 39
3.6 Rubrik Kriteria Analisis Ketepatan Alat Dan Bahan Dalam
Kegiatan LKS ... 40
3.8 Pedoman Analisis Prediksi Alokasi Waktu Dalam Kegiatan LKS.. 40
3.9 Rubrik Kriteria Analisis Prediksi Alokasi Waktu Dalam
Kegiatan LKS ... 40
3.10 Pedoman Analisis Keamanan Kegiatan Dalam LKS ... 41
3.11 Rubrik Kriteria Analisis Keamanan Kegiatan Dalam LKS ... 41
3.12 Pedoman Analisis Kesesuaian Kegiatan LKS Dengan Standar
Kompetensi Dan Kompetensi Dasar ... 41
3.13 Rubrik Kriteria Analisis Kesesuaian Kegiatan LKS Dengan
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar ... 42
3.14 Pedoman Analisis Kemungkinan Pelaksanaan Kegiatan Dalam
LKS……… .. 42
xii
Dalam LKS ... 42
4.1 Jumlah Kegiatan dalam Buku LKS SAINS Kelas 1-6 SD dari
Lima Penerbit ... 48
4.2 Persentase Kegiatan Praktikum dalam Buku LKS SAINS
Kelas 1-6 SD dari Lima Penerbit ... 49
4.3 Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan dalam LKS SAINS
SD Kelas 1 ... 51
4.4 Persentase Ketepatan Item Pada Aspek Analisis Kegiatan Dalam
LKS Kelas 1 ... 55
4.5 Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan dalam LKS SAINS
SD Kelas 2 ... 56
4.6 Persentase Ketepatan Item Pada Aspek Analisis Kegiatan Dalam
LKS Kelas 2 ... 60
4.7 Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan dalam LKS SAINS
SD Kelas 3 ... 61
4.8 Persentase Ketepatan Item Pada Aspek Analisis Kegiatan Dalam
LKS Kelas 3 ... 64
4.9 Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan dalam LKS SAINS
SD Kelas 4 ... 65
4.10 Persentase Ketepatan Item Pada Aspek Analisis Kegiatan Dalam
LKS Kelas 4 ... 69
4.11 Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan dalam LKS SAINS
SD Kelas 5 ... 70
4.12 Persentase Ketepatan Item Pada Aspek Analisis Kegiatan Dalam
LKS Kelas 5 ... 76
4.13 Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan dalam LKS SAINS
SD Kelas 6 ... 77
4.14 Persentase Ketepatan Item Pada Aspek Analisis Kegiatan Dalam
LKS Kelas 6 ... 83
xiii
4.16 Rata-Rata Persentase Ketepatan Item pada Aspek Analisis
Kegiatan dalam 30 LKS ... 86
4.17 Persentase Tingkat ketepatan Instruksi Kegiatan dalam LKS
Sains SD pada Lima penerbit ... 87
4.18 Nilai Hasil Penyelesaian Lembar Kerja Siswa ... 88
4.19 Angket Justifikasi Siswa tentang Ketepatan LKS yang Diujikan ... 89
4.20 Persentase Ketepatan Item-Item Pada Aspek Kejelasan Arahan kerja. 92
4.21 Persentase Ketepatan Item-Item Pada Aspek Sistematika
Prosedur Kerja ... 98
4.22 Persentase Ketepatan Item-Item Pada Aspek Ketepatan
Alat dan Bahan ... 102
4.23 Persentase Ketepatan Item-Item Pada Aspek Keamanan Kegiatan .... 107
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
2.3 Lampiran 1 Hasil Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan LKS Kelas 1
2.4 Lampiran 2 Hasil Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan LKS Kelas 2
2.5 Lampiran 3 Hasil Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan LKS Kelas 3
2.6 Lampiran 4 Hasil Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan LKS Kelas 4
2.7 Lampiran 5 Hasil Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan LKS Kelas 5
2.8 Lampiran 6 Hasil Analisis Ketepatan Instruksi Kegiatan LKS Kelas 6
2.9 Lampiran 7 Deskripsi Ketepatan Item-Item Aspek Analisis dalam Lembar
Kerja Siswa Pelajaran Sains Kelas 1 Sekolah Dasar
2.10 Lampiran 8 Deskripsi Ketepatan Item-Item Aspek Analisis dalam Lembar
Kerja Siswa Pelajaran Sains Kelas 2 Sekolah Dasar
2.11 Lampiran 9 Deskripsi Ketepatan Item-Item Aspek Analisis dalam Lembar
Kerja Siswa Pelajaran Sains Kelas 3 Sekolah Dasar
2.12 Lampiran 10 Deskripsi Ketepatan Item-Item Aspek Analisis dalam Lembar
Kerja Siswa Pelajaran Sains Kelas 4 Sekolah Dasar
2.13 Lampiran 11 Deskripsi Ketepatan Item-Item Aspek Analisis dalam Lembar
Kerja Siswa Pelajaran Sains Kelas 5 Sekolah Dasar
2.14 Lampiran 12 Deskripsi Ketepatan Item-Item Aspek Analisis dalam Lembar
Kerja Siswa Pelajaran Sains Kelas 6 Sekolah Dasar
xv
2.16 Lampiran 8 Hasil Perhitungan Angket Justifikasi Siswa
121
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian. Bandung: Rosdakarya.
Awaliyah, R.N. (2010). Pengaruh Penugasan Fenetik Melalui Lembar Kerja Siswa
TerhadapPenguasaan Konsep Pada Keanekaragaman Hayati). Skripsi pada
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Dahar, Ratna. Wilis. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Darmodjo, H. dan Kaligis, R.E.J. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud. Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Dhari. (1998). Metode Pembelajaran. Malang: Depdikbud.
Firman, H. dan Widodo, A. (2008). Panduan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Hardjito. (2002). Internet Untuk Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://www.pustekkom.go.id [21 Oktober 2010]
Hidayah, I. et al. (2006). Pendidikan Matematika 2. Semarang: Jurusan Matematika UNNES.
Indrianto, L. (1998). Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa Dalam Pengajaran
Matematika Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika. Skripsi
pada IKIP Semarang: Tidak diterbitkan
Kaesah. (2009). Pembelajarn IPA Topik Bunyi Melalui metode eksperimen untuk
meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV SDN Giri Mekar Kecamatan Ciater Kabupaten Subang. Skripsi pada FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Kurnia, R.N.R. (2008). Analisis Profil Keterampilan Proses Pada Lembar Kerja
Siswa. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
122
Kurniati, T. (2001). Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses Untuk
Meningkatkan Ketampilan Berpikir Kritis Siswa. Tesis pada SPs UPI Bandung:
Tidak diterbitkan.
Mudhoffir. (1992). Prinsip-Prinsip Pengolalaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyati, Y. (2008). Analisis Pertanyaan yang Dikembangkan dalam Lembar kerja
Siswa. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Narbuko, C. dan Achmadi, A. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nurohmayani, S. (2009). Kemunculan Kompetensi Dalam Lembar Kerja Siswa.
Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Rahmawati, L. (2006). Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa
SMP Salafiyah Pekalongan Kelas VII Semester II Tahun 2005/2006 dalam Pembelajaran Garis dan Sudut Melalui Implementasi metode Inkuiri dengan Memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Skripsi pada FIP UPI Bandung:
Tidak diterbitkan.
Rezeki, S. A. (2005). Analisis LKS Biologi Karya Guru-Guru SMP di Kabupaten
Pekalongan yang Digunakan Siswa Kelas II Semester 2 Tahun Pelajaran 2003/2004. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Tidak diterbitkan.
Rustam, A. (2008). Pengembangan Bahan Ajar. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Rustam, A. dan Wulan, A.R. (2007). Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Russel, T. dan Herlen, W. (1990). Assesing Science in the Primary School.
PRACTIKAL TASK. London: Paul Chapman Publishing ltd.
Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., dan Nurjhani, M. (2003). Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Salihati, A.R.H. (2008). Analisis Keterampilan Observasi yang Dikembangkan dalam
Lembar Kerja Siswa. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
123
Sanjaya, A. (2010). Penggunaan Lembar Kerja Sisiwa (LKS) untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier
Satu Variabel. [Online]. Tersedia:
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/penggunaan-lembar-kerja-siswa-lks-untuk.html [21 Oktober 2010].
Sanjaya, W. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: San Grafika.
Sartika, D. (2008). Peran Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Tidak
diterbitkan.
Sa’ud, U.S. (2007). Penelitian pendidikan Dasar. Modul pada Program pascasarjana pendidikan Dasar UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sumaatmadja, N. (1984). Perspektif studi Sosial. Bandung: Alumni.
Supriatno, B. (2007). Basic Scientific Inquiry in Science Education and It’s
Assessment. Seminar Proceding of The First International Seminar of Science
Education: Science Education Facing Againt The Challenges of The 21 Century. 27 oktober 2007, hlm. 19-28.
Suyitno, A. et al. (1997). Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA UNNES.
Usman, M. Uzer. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Widodo, A.T. (1993). Tingkat Keterbacaan Teks: Suatu Evaluasi Terhadap Buku
Teks Ilmu Kimia Kelas 1 SMA. Disertasi. Jakarta: IKIP Jakarta. Tidak
diterbitkan.
Wulansari, N. (2008). Analisis Keterampilan Interpretasi yang Dikembangkan dalam
Lembar Kerja Siswa. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
Wulansari, R.S. (2008). Analisis Kemunculan Aspek-Aspek Inkuri dalam Kegiatan
Praktikum Biologi. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.