1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam suatu karya sastra terdapat unsur intrinsik, salah satunya adalah
tokoh. Pengarang menampilkan berbagai sikap dan perilaku tokohsehingga dapat
dipahami bagaimanakah gambaran kejiwaan tokoh tersebut. Misalnya, seorang
tokoh menghindari kenyataan yang tidak menyenangkan, yaitu berusaha
menutupi telinganya agar terhindar dari suara azan yang terus mengganggu. Hal
ini sesuai dengan pendapat Endraswara(2008a: 179-180):
Jiwa yang khayal, akan dapat dimonitor lewat sikap dan perilaku. Oleh karena itu, membaca sikap dan perilaku tokoh dalam sastra, peneliti akan mampu memahami gejolak jiwa manusia. Seperti peristiwa kejiwaan ketika menggurutu, meratap, melamun, menangis, menghindari kenyataan yang tidak menyenangkan, berteriak histeris, membanting pintu dan menutup diri seharian di kamar, mencabik-cabik baju, duduk berkhayal dan membunuh diri serta melukai orang lain, dan lainnya.
Peristiwa kejiwaan dapat mempengaruhi hidup seseorangsehingga tidak
dapat mengendalikan sikap dan perilaku.Hal inidiakibatkan adanya rasa tidak
bahagia, salah satunya adalah rasa cemas. Seseorang yang mengalami kecemasan
akan menunjukkan sikap dan perilaku tidak seperti biasanya. Seperti tokoh utama
pada novel Sujudku yang Tersembunyi yang terganggu oleh suara azan yang
membuat dadanya berdebar dan tubuhnya bergetar hebat.Kecemasan ini akan
mengakibatkan adanya pergolakan jiwa yang kemudian akan mempengaruhi suatu
struktur kepribadian.
2
Secara keseluruhan novel Sujudku yang Tersembunyimenceritakan
kehidupan tokoh utama (Garina) yang mengalami ketidaktenangan dalam
hidupnya. Ia merasa takut dan tertekan dalam menjalani hidup yang ia pilih, yaitu
hidup sebagai seorang mualaf yang merasa tidak tenang dalam menunaikan
kewajibannya sebagai seorang muslim. Ketidaktenangan ini menimbulkan
kecemasan dalam dirinya. Jantungnya berdetak kencang, ia takut jika adik
laki-lakinya mengetahui apa yang sedang ia lakukan. Ia belum siap dikucilkan dan
diasingkan oleh keluarganya sendiri.
Dadaku berdebar sangat hebat ketika kutunaikan kewajibanku di subuh buta. Sungguh tak bisa kubayangkan apa yang akan diteriakkan adikku jika ia melihatku bersimpuh di atas sajadahku(SYT, 2013: 3).
Pergolakan jiwa yang tergambar dalam novel ini menarik untuk diteliti
karena pergolakan jiwa dapat terjadi dalam kehidupan nyata, khususnya
kehidupan seorang mualaf.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini antara lain:
1. Bagaimanakah pergolakan jiwa yang dialami tokoh utama dalam novel
Sujudku yang Tersembunyi karya Garina Adelia?
2. Bagaimanakah struktur kepribadian tokoh utama akibat pergolakan jiwa
yang dialaminya dalam novelSujudku yang Tersembunyi karya Garina
Adelia?
1.3Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk:
3
1. Mendiskripsikan pergolakan jiwa yang dialami tokoh utama dalam novel
Sujudku yang Tersembunyikarya Garina Adelia.
2. Mendiskripsikan struktur kepribadian tokoh utama akibat pergolakan
jiwa yang dialaminya dalam novelSujudku yang Tersembunyi karya
Garina Adelia.
1.4Manfaat
Penelitian terhadap novelSujudku yang Tersembunyi karya Garina Adelia
diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:
1.4.1 Manfaat Teoretis
1) Memperkaya ilmu pengetahuan studi sastra Indonesia,
khususnya pada teori psikologi sastra mengenai pergolakan
jiwa.
2) Menambah wawasan mahasiswa dalam penerapan teori
psikologi sastra.
3) Menjadi bahan informasi untuk penelitian yang sejenis pada
penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Membantu pembaca khususnya peneliti lebih memahami isi
cerita dalam novel Sujudku yang Tersembunyi karya Garina
Adelia yang memperlihatkan pergolakan jiwa yang dialami
tokoh utama dalam novel tersebut.
2) Menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian sastra dengan permasalahan yang sejenis.