IMPLEMENTASI MODEL BIM3INGAN EKOLOGIS
DALAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR
Dl SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 12
(Studi Kolaboratif dengan Personil Bimbingan
di SMKN 12 Bandung)
TES1S
Diajukan Kepada Panitia Ujian
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Magister llmu Kependidikan dalam Bidang Bimbingan dan Konseling
Oleh
MUSLIHUDDIN
NIM 9696115/XXVIII-20
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
IMPLEMENTASI
MODEL BIMBINGAN EKOLOGIS DALAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK) NEGERI 12 BANDUNG
(Studi Kolaboratif dengan Personil Bimbingan di SMKN 12 Bandung)
TESIS
Diajukan Kepada Panitia Ujian Institut Keguruan dan llmu Pendidikan
Bandung Untnk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Magister llmu Kependidikan dalam Bidang
Bimbingan dan Konseiing
Oleh: MUSLIHUDDIN NIM. 969611 5/XXVHI-20
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DISETUJUf OLEH:
PROF. DR. M. DJAWAD DAHLAN
Pembimbing I
DR.DEDI SUPRIADI
Pembimbing II
PROGRAM PASCASARJANA IK1P BANDUNG
'^K^Mii0\?iU^QMA
"Adah meninggi^an orang-orang yang Beriman di
antaramu dan orang-orang yang diBeri ifmu
BeBerapa derajat" (Qs. JiC-MujaadifaB: 11)
!
"Jlttaft, tida^ menartfi ftemBaCi iCmu pengetaBuan
dengan jatan mencaButnya dari Rati sanuBari
manusia, tetapi dengan jatan tnemati^an para
uQmta" (9C^(Bu^Lan)
KupersemBaBfon tesis iniuntu^r
IstriQu tercinta
Xotnafa, S.&d
dan anaftjjiu tersayang
H D O I r u - n \
riuiiiiiiuiiiiin. n;ipif!iieiiLdbi nC'uiii oiiiiui! lyd! i cr-. OxoyxS Udiafii
r r Oyr din Iciyta'iaii fcxiiibxi iyai i r--.ar ir ux 3ekoi=ih rle!"ie! iy a I; KejUr udfi t orIK } Neger x 1^ bdriQUiiy . ( b Luu i r-.O labor cs Li r dencjai'i r'ef iufiel
oiu-LJii igan di SMKN 12 Bandui'iu j .
r'enei i Liai'i xrn oerangkat dan 'fenutiieua yang ada dx SMKN i2 tj'at lULAi'tg, yai'cu tugas— cugas perkeiiibangan karir yang dxcapai
oieh siswa belum sepenuhnya Lercapai =>eusi a optiiiial . Indi —
Kasiriya, para. siswa aMK mengalaitii diskon Liuui tas dalam pencapaian perK.embangan kar ir"iiya. Fenoiiiena xnx inungkin dipe— iiyar uhi oxen; taj kondisi I if"igkui"igari ekologis (sekolah, r-.exuarga, oan iiiasyaf ar-. a L 5 y ai iy be luu) kondusi f dan mendukung sebagai ekologi per kembariy an karir siswa, (b) kondisi
penerapan/pelaksanaan aktuai layanan bimbingan karir di SMKN 12 Bandung yang belucn tertata secara profesional .
Berarijak dari kenyataan tersebut, penelitian ini ber— u.paya meneinukan program bimbingan r-.&c i.f~ di SMKN 12 Bandung, dengan cujuan menibantu siswa dalam mencapai tugas—tugas per — kembangan karir secara optiiiial, melalui penciptaan situasi
oan Konuisi iingKungan ekologis yang kondusif dan mendukunq pe rk e i« bangan karirn ya.
r-'rogram Karir yang ditemukari sebagai nasil implementasi
model bimbingan ekologis dalam bimbingari karir terbukti mem berikan dampak positif dan efektif daiani inembantu pencapaian perkembangan karir siswa, peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampiIan guru pembimbing; dan sikap kerjasama para per— sonel sekolah untuk menerapkan program bimbingan karir di
SMKN 12 Bandung.
Program bimbingan karir ekologis di SMK sebagai temuan studi mi mrncakup unsur—unsur; (1) dasar pemikiran, (2) visi dan misi bimbingan karir, (3) tugas—tugas perkembangan dan lingkungan perkembangan karir siswa SMK sebagai dasar pengembangan program bimbingan karir, (4-) tuju— an layanan biiiibingan karir di SMK, (5) bidang isi bimbingari karir, (6)
pendukung sistem, dan (7) evaluasi
Kekhasan progran temuan penelitian ini adalah isi iayanan biiiibingan bersifat perkembangan dan niemberdayakan
iingKungan ep.oxogis, pelaksariaarinya selain guru BF' juga
iifiiiDdLKan sefiiua personil yang ada kaitannya dengan kemajuan perkembangan karir siswa.
DAFTAR I S I
r t-i i t-i r c i ' j a H r j i h r , . . . .
UNGK Ar-'Ai^i TtF; IMAK A31H A33TRAK . . „ „ , « . . . .
u r i r i Hrv x t? i
i_<i-sr- i n r \
BAB I
i r t t > t i _
FENDAHULUAN B. C- . D. E. F. G.
Latar Belakang Masalah
Masaiah Penelitian ..., Pertanyaan Penelitian .
Tujuan F'enelitian . . . . ,
Manfaat F'enelitian . . . . Metode Penelitian
Subjek Penelitian
1
i i i V i i i iX 1 5 5 i Q —r / a 13
KERANGKA KONSEPTUAL TENTANG MODEL BIMBINGAN EKOLOGIS
DALAM BIMBINGAN KARIR PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
£ 3 H o x i x
A. Konsep Bimbingan Ekologis , B. Konsep Bimbingan Karir
C. Pengembangan Program Bimbingan Karir d; D. Penelitian—penelitian Yang Relevan ....
SMK
PENELITIAN
A. Pengembangan Alat F'engumpul Data
B. Prosedur Penelitian
C. Proses Pengumpulan Dan Pengolahan Data ...
DE3KRIP3I DAN PEMAKNAAN HASIL PENELITIAN
A. Tingkat Pencapaian Tugas—tugas Perkembangan
Karir siswa ...
B. Lingkungan Ekologis Perkembangan Karir Siswa C. Gambaran Pelaksanaan Aktuai Layanan BiiTibing—
an Karir
D. Temuan F'enelitian Tahap Ke dua Ten tang Program
Hipotetik Layanan Bimbingan Karir di SMKN 12
Bandung
E. Temuan Penelitian Tahap ke tiga tentang uji Lapanqan Program Bimbinqan Karir Ekoloqi->
Hipotetik ...
F „ Hasi 1 Uji Cuba
PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN REKOMEND*
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Bimbingan Karir sebagai salah satu bidang bimbingan,
memiliki fungsi dan peranan yang strategis dalam upaya
me-nyiapkan individu bagi peranannya di masa datang. Melalui
layanan bimbingan karir individu diharapkan mampu membentuk
identitas karir, merencanakan masa depar,, membentuk pola
pikir, serta mengenal keterampilan, kemampuar,, dan minatnya
yang kesemuanya itu mengacu pada satu tujuan agar individu
dapat mencapai tugas-tugas perkembangan karir secara optimal
yang akhirnya mampu membuat dan mengambil keputusan karir
secara tepat.
Kemampuan individu dalam
membuat
dan
mengambil
keputusan secara tepat pada gilirannya akan melahirkan satu
kepuasan pada diri individu dan memperlancar individu dalam
meniti kehidupan mendatang yang lebih kompleks. Sebaliknya,
ketidakberhasilan individu dalam mengambil keputusan yang
tepat pada saat ini akan melahirkan sejumlah hambatan untuk
pencapaian tugas-tugas perkembangan karir selanjutnya.
Ketidakberhasilan individu dalam mengambil keputusan
karirnya, pada dasarnya tidak terlepas dari tugas-tugas per
kembangan karir yang harus diselesaikan oleh siswa secara
sehat dan optimal. Hal tersebut senada dengan hasil temuan
/ang mengatakan bahwa sebagian besar para siswa SMK bel
mencapai tugas-tugas perkembangan karirnya secara optimal,
dalam arti sikap dan prilakunya belum sepenuhnya sesuai
dengan kondisi yang diharapkan (ideal). Fenomena ini
diindi-kasikan dengan adanya diskontinuitas perkembangan, baik yang
berkenaan dengan adanya stagnasi
peningkatan
kualitas
prilaku, maupun kesenjangan antara prilaku yang diharapkan
dengan yang terjadi dalam kenyataan.
Terjadinya diskontinuitas perkembangan karir siswa SMK
tersebut, lebih lanjut Syamsu Yusuf (1988) menjelaskan
disebabkan oleh iklim atau atmospirnya lingkungan (keluarga,
sekolah, masyarakat) yang belum berfungsi secara optimal
sebagai ekologi perkembangan karir siswa (lingkungan
be-lajarnya), yaitu memfasilitasi atau member! peluang dan
kemudahan kepada siswa untuk belajar mengembangkan karirnya
sehingga menjadi dirinya yang akhirnya menjadi seorang yang
berkepribadian efektif dan mampu mengambil suatu keputusan
karir secara tepat.
Syamsu Yusuf (1998), lebih lanjut menjelaskan bahwa
program layanan bimbingan dan konseling (termasuk di
dalam-nya layanan timbingan karir) di sekolah yang diharapkan mam
pu menciptakan iklim yang kondusif yang memfasilitasi bagi
perkembangan karir siswa, ternyata belum secara operasional
dalam keberlangsungannya masih mengalami hambatan, seperti
profesionalitas guru pembimbing dan manajerial
(pengejewan-tahan legalitas ke dalam penataan operasional).
Siswa SMK dalam tugas perkembangan persiapan dan
pe-milihan karirnya sering kali dihadapkan kepada berbagai
masalah yang akhirnya menghambat untuk mengambil keputusan
karirnya secara tepat dan sesuai dengan yang diharapkan.
Hasil penelitian Syamsu (1998) roenunjukkan bahwa sebagian
besar siswa SMK masih bingung untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat sendiri; merasa cemas
untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah; dan belum
mempunyai pilihan perguruan tinggi, jika setelah tamat
sekolah tidak 1angsung masuk dunia kerja. Data hasil peneJi —
tian tersebut menggambarkan bahwa para siswa SMK belum
sepenuhnya mencapai tugas perkembangan karir. Mereka masih
ada yang kurang peduli terhadap informasi tentang dunia
kerja, bahkan paling menonjol adalah mereka masih bingung
untuk memilih pekerjaan, dan merasa cemas untuk mendapat
pekerjaan.
Model bimbingan dan konseling yang ditemukan oleh
Syamsu Yusuf (1998), merupakan representatif dari upaya
pe-nataan lingkungan perkembangan atau belajar siswa. Model
bimbingan dan konseling dengan pendekatan ekologis
(bimbingan ekologis) ini dirancang sebagai upaya untuk mem
fasilitasi perkembangan karir siswa secara optimal, dan
mencegah terjadinya diskontinuitas perkembangan karir siswa.
Setelah teruji kelaikannya, baik secara rasional maupun
empiris ternyata model ini terbukti telah memberi dampak
A
P"'"'k,t" ">UtU ^^ <"*»'-'<«> -«««= U> berke„,bangnya
™aM" dan "kap 9U'U P~bi.bl,,g da,a,„ me„ata atau ,„engelo_
la proara. layanan bi„,bingan yang b.roriantMi kepada ^
ke,„bangan siB„a; (2J berkembangnyi priiaku (pencapaian tugas
'U8i! -rk-»«- -rirl .1—. maUpun nasi. penilaia„ pim_
Pinan sekolah, guru, da„ ^ ^^.^ ^ ^^^.^^
"kaP P°Sitif *i~ t"*—P bi„bingan dan konselingj dan
<4) berkembangnya kepedulian para
pmrmmi
MkQiah ^^^
bektr ja sebagai team wnrt H=i-.m
team work dalam melaksanakan program layanan
* .
bimbingan di sekolah.
Fe„oM„a-fe„Droana di ata„ „enunjukkan bahwa iayaMn
program bimbingan karir dilapangan masih peium optimai ^^
b-lu- dapat .^berdayakan li„gkungan perkembangan fcarir
*iS" ^"^ °Pti"al- U"tUk "" P-rl« -«»- upaya program
bimbingan karir yang SMUai dBngan ^^^ perke(nbangan
-t— dan dapat
ammbmrdmymkma
lingkungan
ekolQg.s
perkembangan karir siswa.
Model bi„binga„ ekologis yang dikembangka„ oleh SyaBsu
<"9S, meroberi dampak yang ppsit.f daiM perkmbangan
bi«bi„ga„ dan konseling Mc.ra ^^ akan tetapi ^^^ ^_
-ifik .od.1 te.«but belum msnyentuh kepada Iayanan bimb.ng_
an karir untuk roeqlbantu Biswa dalam bimb.ngan
pmrmnmm
kepada
isi
layanan
model bimbingan
ekologis dalam
bimbingan
perencanaan individual yang pada akhirnya
terwujud
pengem
bangan suatu program bimbingan karir ekologis yang aplikatif
dan kontributif terhadap perkembangan karir siswa SMK secara
optimal.
B. Masalah Penelitian
Untuk memperjelas
arah
penelitian,
persoalan
pokok
yang
akan
diungkap
difokuskan
kepada
telaah
tentang
kemungkinan dapat tidaknya model bimbingan ekologis
diterap-kan untuk mengembangditerap-kan
layanan
program
bimbingan
karir.
Untuk
mengetahui
dapat
tidaknya
temuan
model
bimbingan
ekologis ini diimplementasikan
di
SMKN
12
Bandung
dalam
layanan program bimbingan karir, maka perlu
dikaji
tentang
hal-hal berikut.
(1)
pencapaian
tugas-tugas
perkembangan
karir siswa SMKN 12 Bandung; (2) kondisi lingkungan ekologis
(keluarga, sekolah, masyarakat) siswa SMKN 12
Bandung;
(3)
pelaksanaan program
layanan
aktuai
bimbingan
karir
bagi
siswa yang selama ini berlangsung di SMKN
12
Bandung;
(4)
faktor
pendukung
dan
penghambat
(sistem
Support)
dalam
implementasi model
bimbingan ekologis.
C. Pertanyaan Penelitian
Untuk mengadakan analisis data
hasil
penelitian
yang
objektif dan valid,
fokus
permasalahan
di
atas
dijabarkan
6
1- Sampai ke tarap mana pencapaian tugas-tugas perkembangan
karir siswa SMKN 12 Bandung?
2. Upaya apa saja yang dilakukan lingkungan
ekologis
(sekolah, keiuarga, masyarakat) dalam membantu/mendukung
pencapaian tugas-tugas perkembangan karir siswa SMKN
12
Bandung?3. Program layanan bimbingan karir apa yang telah
dilaksana-kan selama ini bagi siswa SMKN 12 Bandung?
4. Apa faktor-faktor penghambat atau pendukung (sistem
support) dalam penerapan model bimbingan ekologis dalam
layanan bimbingan karir di SMKN 12 Bandung?
5. Berdasarkan model bimbingan ekologis yang telah dikem
bangkan oleh Syamsyu (1998), layanan bimbingan karir apa
yang
seyogyanya dilakukan
untuk
membantu
pencapaian
tugas-tugas perkembangan karir siswa SMKN 12 Bandung,
sehingga mereka mampu
mencapai
tugas
perkembangan
karirnya secara optimal?
Dari telaah ini disusun program layanan bimbingan karir
bersama guru BP dan personel sekolah SMKN 12 Bandung untuk
meningkatkan efektivitas layanan bimbingan karir dalam upaya
membantu pencapaian tugas-tugas perkembangan karir siswa SMKN
12 Bandung secara optimal.
D. Tujuan Penelitian
*"ir de,lga„ „enggunakan ,„odei birabii9a|| ekoiogis
dikembangkan oleh Syamsu (199S)
•-.
90)" ~U*pUn tujuan peneiitiar
iebih rxnci adalah data yang berken*an
-i- Mendeskripsikan tentanq oenc-r--
-9 penc»p«,an tugas-tugas
perkembang-— karir siswa SMKN 12 Bandung.
*• —ipsi.an tentang upaya yang ^ ^ ^
_
kungan
ekoloais
rf-i^T
9- d-lam membantu pencapaian tugas-tugas
Perkembangan karir siswa SMKN 12 Bandung.
3- «BndeSkripSikan tentang layanan afcf , .
y layanan aktuai
bimbingan karir
Vang dilakukan selama mi di SMKN 12 ^ ^
4. Mendeskripsikan tentang faktor-f-k^
y raktor fcktor penghambat atau
P*nduKung <berkenaan dengan sistem 5uppQrt)
^
P*n9rapan »odel birabingan ekolQgis daiam iayanan bi(Bbingan
karir,
7
yang
»• —uskan layanan-l.ya„an binlbingan karir __
Pembimbin9 "" P™ —- —v. dengan _per_
hatxkan model bimbingan ekolonic
9 n ekoxogis yang dikembangkan oleh
Syamsu, dan kemudian menyusur.
rr-t .
/5Un P'«9™ layanan bimbingan
karir hipotetik.
6. Menemukan rumusan program "akhir" h• ,-•
akhir bimbingan karir dengan
Pendekatan model bimbingan ekologis, ha.il uji lapar
" j i ictpangan-ecara kolaboratif di sekolah.
E. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini dih*r^,-i,
diharapkan mempunyai beberapa
a. Pengemba„gan tor,sep pendekatan layana„ progra„ bi„binga„
karir yang lebih terstruktur dan sistemat.s yang
^^
dasarka„ k„pada uPaya „,emfasi.i tasi sis„a SHR ^^
"ef,8e"lan9ta" t"0"-tu9aB perk«.bangan karirnya „elalui
pendekatan ekologis.
b-
Penemuan
dasar
konsentual
nsepr.ua!
hJni
bagi
pengembangan
program
layanan bimbingan karir.
c Sebagai pedoman bagi guru pembimbing dalam melaksanakan
layanan program bimbingan karir yang sesuai dengan
ke-butuhan perkembangan karir dan lingkungan ekologis siswa.
d- Sebagai alternatif program layanan bimbingan karir yang
dapat diterapkan oleh guru pembimbing, dalam rangka mem
fasilitasi perkembangan karir siswa.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah collaborative
action research. Carr ft Kemmis (1986) dalam Rochman (1997),
merumuskan penelitian tindakan sebagai berikut.
ten'tu^n*" ?in?akan' (Action Research) adalah
suatu
bentu,, p^nelaahan atau inkuiri melalui refleksi
^kT
X£Ld"^m
°leh PeSertS *•»***« P-Sidlkin
*£l
ter.cu vmxsaxnya guru, siswa dan atau kepala sekolah
pe^i? "^ ^f^1 (te—* Pendidikan)P untul
mem-I
^^'T
^ •da" kebe"*™
*rta
keabsahan
mirik^ 1-.-^-"k_pr^Ktek 5°sisl **au kependidikan
yang
pra,tek-r; t'-.T rt'.<b) f»emah*ffl*" ^reka mengena!
tempat pr^k ^r,-praktek itu dilaksanakan.
Makna kolaborasi dalam penelitian ini adalah suatu kerja sama
<
awal
penelitian
dan
her^^m^—^^^-
_.
et5dma sam,=l
dengan
melaksanakan
penelitian
aAn
menganaiisis kesenjangan serta menyusun prog
ram hipotetik yang sesuai dengan perkembangan karir siswa
SMK.
Agar lebih jelasnya pelaksanaan penelitian ini, dapat
ditetapkan langkah berikut ini.
1. Langkah penelitian
a. Melakukan observasi untuk melihat kondisi objektif
dengan memotret karakteristik tugas perkembangan karir
BiBwa SMK. Untuk mengungkap karakteristik perkembangan
karir ini penulis menggunakan teknik observasi dan
penyebaran daftar isian kuesioner pada siswa SMK.
b. Mengungkap lingkungan ekologis (sekolah, keluarga,
masyarakat)
dalam
membantu
pencapaian
tugas
perkembangan karir siswa melalui alat daftar isian
kuesioner pada siswa SMK.
c Mengungkap program aktuai layanan bimbingan karir yang
dilakukan selama ini melalui daftar isian kuesioner
pada guru pelajaran, guru pembimbingdan wawancara pada
pimpinan sekolah.
d. Mengungkap kendala-kendala (penghambat) yang dihadapi
guru BP dalam melaksanakan layanan bimbingan karir pada
siswa SMK. Data ini diungkap dengan menggunakan teknik
wawancara dengan mengguanakan pedoman wawancara.
e. Mengungkap aspek-aspek dukungan sistem (faktor pen
Banmdung, yang perlu diperbaiki
untuk
menerapkan
bimbingan karir. Kegiatan mi dilakukan dengan meng
gunakan pedoman wawancara yang dilakukan terhadap guru
pelajaran, guru BP, dan kepala sekolah.
f. Mengungkap kelengkapan sarana dan prasarana dalam
mendukung layanan bimbingan karir di SMKN 12 Bandung.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan observasi.
9. Mengungkap layanan bimbingan karir yang seyogyanya
dilakukan untuk membantu tugas perkembangan karir siswa
SMK. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti bersama-sama
guru pembimbing dan personel sekolah lainnya, sehingga
diketahui ketidakcocokan antara program ideal dengan
program aktuai.2. Tehknik pengumpulan data
Tehknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
adalah.
a. Untuk mengungkap perkembangan karir siswa SMK adalah
dengan tehknik kuesioner (daftar isian kuesioner).
b. Untuk mengungkap lingkungan ekologis adalah dengan
menggunakan tehknik kuesioner (daftar isian kuesioner).
c Untuk mengungkap program layanan aktuai bimbingan karir
adalah melalui kuesioner (daftar isian) kepada guru
Pembimbing, guru pelajaran dan tehknik wawancara dengan
kepala sekolah.
d. Untuk mengungkap kendala-kendala yang dihadapi oleh
wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara.
e- Untuk mengungkap aspek-aspek dukungan sistem yang perlu
diperbaiki adalah tehknik wawancara dengan menggunakan
pedoman wawancara yang dilakukan pada guru dan
kepala
sekolah.
f. Untuk mengungkap sarana dan prasarana yang ada dalam
layanan bimbingan
karir di SMKN 12 Bandung adalah
dengan teknik observasi dengan menggunakan pedoman
observasi.
g. Untuk mengungkap layanan bimbingan karir yang
seyog-yanya dilakukan untuk membantu pencapaian
tugas-tugas
_. perkembangan karir siswa SMK adalah dengan
membanding-kan program ideal dan program aktuai dengan
memper-hatikan
karakyeristik
perkembangan karir siswa dan
lingkungan ekologinya.
3. Tehknik analisis data
Tehknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah:
a. Untuk tugas-tugas perkembangan karir yang dicapai oleh
siswa SMK adalah dengan mengolah data berdasarkan hasil
isian kuesioner siswa,
yang kemudian diolah dalam
bentuk skoring/persentase dan
selanjutnya ditafsirkan
secara mendalam dalam bentuk deskripsi.
b. Untuk menganalisis lingkungan ekologis dalam membantu
pencapaian tugas perkembangan karir
siswa
SMK adalah
c .
si^wa,
yang
kemudian
diolah
dalam
bentuk
skoring
<per
sen)
dan
selanjutnya ditafsirkan
dalam
bentuk
deskripsi.
Data
tentang
layanan
aktuai
bimbingan
karir
yang
dilakukan selama adalah dengan
mengolah
hasil
isian
kuesioner dari
guru
pembimbing,
guru
pelajaran,
ke
dalam
bentuk
skoring
dan
ditasirkan
dalam
bentuk
deskripsi.
d. Data tentang
faktor-faktor
penghambat
dan
pendukung
(sistem support)
dalam
pelaksanaan
layanan
bimbingan
karir
adalah
dengan
mendeskripsikan
jawaban
guru
pembimbing,
guru
pelajaran,
dan
pimpinan
sekolah
berdasarkan hasil wawancara dengan peneliti.
e. Data tentang
sarana dan prasana dalam layanan bimbingan
karir di SMKN 12 Bandung adalagh dengan
mendekripsikan
hasil obsevasi lapangan yang dilakukan peneliti.
f. Untuk menentukkan layanan program bimbingan karir
yang
sesuai
dengan karakteristik
perkembangan
karir
siswa
SMK dan lingkungan
ekologis
adalah
dengan
melakukan
kerja sama
antara guru pembimbing ,
personel
sekolah,
dan
peneliti
dengan
memperhatikan
model
bimbingan
ekologis yang dikembangkan
oleh
Yusuf
(1993),
dalam
bentuk program bimbingan karir hipotetik.
g. Untuk merumuskan
program bimbingan karir akhir,
adalah
dengan
menyusun
rencana
kegiatan
uji
lapangan
di
—an progra, bi„blngan karir hipotetifc ^
^^
dirumuskan.
h- Setelah uji lapangan yang
_.
bUalu program
bimbingan karir erolonic
^" yar'9 SUdaf' te-""
kelaikannya
-ngka„ sela„jutnya men60sialiBasifcan
°"» Hfugram tersebut
Kepada sekolah-sekolah i,~;
•ol-" kejuruan sebagai upaya untuk
memberikan
masukan
pada
_.
P3da Pet"9^s-Petugas
BP
dalam
melaksanakan layanan karir terr.H
rxr
terhadap S15wa dengan (nem_
berdayakan lingkungan ekologis disekitar siswa.
H. Subjek Penelitian
Vang menjadi subjek penelitian -. i
tla" dalaffl Penelitian ini
ttuaian:
»• **Pa.a
S8kolan, Basalah
yang akan diungkap adaiah ^
_
n-n dBn9a„ faktDr-faktor
penaha„bat
dan
^ ^ ^
<-
-PPort, dala„ layanan aktuai
blmbingan karir „
^
1^ Bandung. Guru pelajaran
H«aj«ran,
„
masa 1ah
, x_
yana
aiar
^>
.
.
y«ny
akan
diungkap
b^rkenaan dengan faHnr „,=
f-ktor
penghambat dan pendukung (sistem
.-support) dalam layanan aktuai r^h
KtUal bimbingan karir di SMK?
3. Guru pembimbing (BP)
(BP), m«Saian yang akan d±ungkap faerkenaan
mat=-i w
-engan pelaksanaan layanan aktuai bi.h
RLUdl bimbingan r3rir__, y<=in Kesrir yang
^tfiama ini di SMK?
«- Siswa SMKN 12 Bandung, roa5alan ya
._ ,
" yan9
«kan
diungkap
berkenaan dengan pencapaian tuqas-tua--
^uQcls tug** perkembangan karir
BAB III <
PROSES PENELITIAN
A Pengembangan Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang dikembangkan dalam
penelitian
ini, didasarkan kepada jenis data yang diperlukan. Data
yang
dikurapulkan itu meliputi: (1) pencapaian tugas-tugas
perkem
bangan karir
siswa,
(2)
lingkungan
ekologis
perkembangan
karir siswa, dan (3)
pelaksanaan
aktuai
layanan
bimbingan
karir di sekolah. Untuk
mengumpulkan
data
butir
1
dan
2
digunakan alat pengumpul data Kuesioner, sedangkan data butir
3 digunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi.
Pengembangan alat pengumpul data untuk setiap
data
di
atas,
ditempuh
melalui
prosedur:
(1)
perumusan
definisi
konseptual,
(2)
perumusan
definisi
operasional,
(3)
penyusunan kisi-kisi, (4) pengembangan butir-butir
pernyata
an, dan (5) pengujian tingkat kebaikan alat.
Berdasarkan prosedur di atas,
maka
pengembangan
alat
pengumpulan data itu diuraikan sebagai berikut:
1. Kuesioner Pencapaian Tuoas Perkembangan Karir Siswa
a. Definisi Konseptual
Rumusan
tertang
pengertian
tugas-tugas
perkembangan
siswa didasarkan
kepada konsep
tugas-tugas
perkembangan
remaja dari
Havighurst
yang
mengatakan
bahwa
tugas-tugas
perkembangan
karir
adalah
serangkaian
tugas
baik
yang
menyangkut persiapan dan pilihan karir yang harus dituntaskan
atau dicapai oleh siswa.
b. Definisi Operasional
diartikan sebagai komitmen siswa dalam mensikapi dan
melakukan aspek—aspek perkembangan persiapan dan pemilihan
karir yang harus dilaluinya.
c. Penyusunan Kisi-kisi
Untuk mendeskripsikan aspek-aspek dan
indikator-indikator yang diukur serta mempermudah penyusunan
butir-butir pernyataan, maka untuk alat pengumpul data tugas-tugas
perkembangan karir siswa disusun kisi-kisi sebagai berikut.
KISI-KISI INSTRUMEN PENGUMPUL DATA TUGAS- TUGAS PERKEMBANGAN KARIR SISWA
ASPEK INDIKATGR ITEM
A. Pengetahuan 1. Mengetahui program/tujuan
sekolah yang dimasuki
2. Mengetahui persyaratan/tun— tutan pekerjaan yang dimi —
nati.
3. Mengetahui gaji dari peker
jaan yang diminati.
4. Mengetahui tingkat kepuasan
para pekerja dalam bidang pekerjaan yang diminati. 5. Mengetahui proses kenaikan
pangkat dalam pekerjaan yang
diminati.
6. Mengetahui tugas-tugas pokok
yang harus dikerjakan.
7. Mengetahui mata pelajaran
pokok (yang dipersyaratkan)
dalam program studinya. 8. Mengetahui karakteristik
pribadinya secara akurat. 9. Mengetahui tentang cara—cara
memperoleh pekerjaan yang
diminati.
i, 2
3, 4
cr / v." , t!
7 8 9 lO 11 12, 13
8. Informasi 1. Membaca buku atau bahan—bahan
bacaan lainnya yang berkaitan dengan informasi pekerjaan.
2. Mendiskusikan pilihan—pilihan karir baik dengan orang tua,
guru, maupun guru pembimbing.
14, 15
CJ i K <=i p
D. Perencanaan
dan
pengambil-an keputuspengambil-an
E. Keterampilan
Berdiskusi dengan orang-orang
yang berpengalaman dalam pe
kerjaan yang diminatinya.
Mengikuti kursus yang mendu
kung pekerjaan yang diminati
nya .
1. Meyakini bahwa dia harus mem
buat keputusan sendiri,
meski-pun masih memerlukan saran/na-sihat orang lain.
2. Mempercayai akan pentingnya
pendekatan yang sistematis
dalam merencanakan dan memecah
kan masalah.
3. Bertanggung jawab untuk mem
peroleh informasi.
4. Meyakini bahwa memecahkan ma
salah-masalah sekolah dan pe
kerjaan merupakan tanggung
jawab sendiri.
1. Mampu memilih salah satu al
-ternatif pekerjaan dari peker
jaan yang beragam.
2. Mampu mempertimbangkan berapa
lama menyelesaikan sekolah.
3. Dapat merencanakan apa yang
harus dilakukan setelah tamat
sekolah.
4. Dapat memilih program studi
yang sesuai dengan minat dankemampuannya.
5. Dapat mengambil keputusan di
tempat mana akan bekerja.
4.
5. 6.
Dapat menggunakan
sumber-sum-ber informasi tentang karir.
Dapat menjelaskan proses
pe-ngambilan keputusan.
Dapat meningkatkan perolehan
keterampilan akademik dan
non akademik.
Dapat menggunakan bahan-bahan
untuk meningkatkan keterampi
lan.Dapat mengelola waktu secara
efektif.
Dapat mengomentari kesahihan
data tentang dirinya.
Dapat melakukan kebiasaan be
kerja yang efektif, seperti
bekerja sama denga orang lain
-Ctf.
28
29, 30
31,
Ov),
c: - y
3 b 36
o/
33, 39
40 41, 42
43, 4 4
45, 4 6 4 7
48, 4 9
u - ""erigeifibangan Butir Pernycd
f~ r U t j t r r i pengembangan butir pernyataan pada penyusunan
alat ini ditempuh melalui langkah—langkah sebagai berikut: 1)
menjabarkan setiap aspek tugas perkembangan karir ke dalam
indikator—indikator tingkah laku karir, 2) mengembangkan
setiap indikator" tingkah laku ke dalam butir pernyataan, 3)
menganalisis secara rasional tingkat kebaikan butir soal
berdasarkan analisis kebakuan bahasa dan ketepatan
pernyataan, 4) menyusun dan mengembangkan pernyataan menjadi
forced choice dan mengembangkan norma penilaian.
Setelah melalui uji coba, pengembangan aspek tugas
perkembangan karir siswa menghasilkan 52 butir item,
e. Pengujian Tingkat Kebaikan Alat
Proses pengujian tingkat kebaikan alat dimaksudkan
sebagai upaya untuk mendapat gambaran tingkat ketetapan
(reliabilitas) dan tingkat ketepatan (validitas). Gambaran
ketetapan (reliabilitas) alat diperoleh melalui proses
pengujian parohan. Sedangkan untuk pengkajian tingkat
ketepatan (validitas) item dilakukan dengan pengujian metode
tekhnik Pearson Product Moment. Keseluruhan perhitungan
dilakukan dengan manual.
Sampel yang digunakan dalam uji coba reliabilitas dan
validitas adalah 30 orang siswa (1 kelas) SMKN 12 Bandung.
Dari proses pengujian reliabilitas alat diperoleh koefisien
reliabilitas sebesar 3,06 signifikansi pada tingkat
kepercaya- an 99% (2,76) dan validitas item diperoleh 0,54
yang dikategorikan mempunyai tingkat ketepatan sedang
\berdasarkan klasifikasi Guilford). Dengan demikian diperoleh
Idl
^- Kuesioner Lingkungan Ekologis Perkembangan Karir Siswa
kuesioo&r
yang
dipergunakan
dalam
penelitian
ini
kuesioner iingkuiigaii ekologis perkembangan karir
siswa yang
disadur dari
Syamsu
Yusuf
(1998).
Untuk
penelitian
ini
penulis meniodifikasinya sesuai dengan kebutuhan.
Adapun
prosedur
ditempuh
dalam
pengembangan
alat
pengumpul data ini yaitu:
a. Definisi konseptual
J.P. Chaplin (1979:175) mengemukakan
bahwa
lingkungan
merupakan "Totalitas atau keseluruhan aspek, menyangkut aspek
fisik
dan
sosial
yang
mempengaruhi
organisme
individu".
Sedangkan
Wasty
Soemanto
(1983:SO)
berpendapat
bahwa
lingkungan itu dapat diartikan secara
(1)
fisiologis,
yang
meliputi
segala
kondisi
dan
material
jasmaniah,
(2)
psikologis yang mencakup
stimulasi
yang
diterima
individu
mulai
masa
konsepsi,
kelahiran,
sampai
mati,
seperti
sifat-sifat genetikp dan (3)
sosio-kultural,
yang
mencakup
segenap stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam
hubungannya dengan perlakuan atau karya orang lain,
seperti:
keluarga, pergaulan kelompok,
pengajaran,
dan
bimbingan
&
penyuluhan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan
bahwa lingkungan ekologis perkembangan karir siswa itu adalah
"keseluruhan
fenomena
(peristiwa,
situasi,
atau
kondisi)
fisik psikis, dan sosial yang mempengaruhi perkembangan karir
si^wa
u- Definisi Operasional
I f
karir siswa diartikan sebagai "Persepsi siswa tentang situasi
atau kondisi Keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar tempat
tinggal siswa dalam mendukung perkembangan karirnya".
c. Penyusunan Kisi—kisi
KISI-KISI ALAT PENGUMPUL DATA
LINGKUNGAN EKOLOGIS PERKEMBANGAN KARIR SISWA
ASPEK INDIKATOR NO. ITEM
A. Lingkungan keluarga
1. Suasana lokasi tempat tinggal dan pengaruhnya terhadap be
lajar.
2. Tingkat pendidikan orang tia.
3. Pekerjaan orang tua.
4. Kondisi dan pemilikan rumah. 5. Perlengkapan rumah tangga dan
pengaruhnya terhadap perkem bangan karir dan belajar. 6. Fasilitas belajar dan pemam—
faatannya.
7. Keutuhan orang tua, hubungan orang tua—anak, dan pengaruh nya terhadap kenyamanan hidup 3. Kehidupan beragama keluarga. 9. Perlakuan orang tua, dan pe
ngaruhnya terhadap belajar
anak.
1, 2
3, 4 5, 6 7, 8, 9
10, 11 12 13, 14 15, 16, 19 17, IS 20, 21 B. Lingkungan sekolah
1. Kenyamanan suasana sekolah untuk belajar dan pengembang
an karir.
2. Kelayakan ruang kelas untuk belajar dan perkembangan ka
rir.
3. Fasilitas praktikum.
4. Kelengkapan perpustakaan dan
pemanfaatannya. 5. Sarana olah raga.
6. Sarana ibadah dan pemanfaat
-annya.
7. Kenyamanan kantor personel
sekolah.
8. Penerapan tata tertib.
9. Penyelenggaraan kegiatan eks—
± 0 . Kemampuan mengajar guru. 3L>
11. Hubunga dan perlakuan guru
terhadap siswa 36, 37
•I'—z
Hubungan siswa—siswa 3fci
x3. Kepemimpinan kepala sekolah 39
-L~i . Hubungan siswa—pegawai adminis
trasi. 40
D. L i rig k un g an *
1 . Kenyamanan lingkungan masyara 41, 42
masya raka t kat sekitar untuk belajar dan
sekitar perkembangan karir.
*->
Kehidupan beragama warga masya
rakat sekitar untuk belajar.
43
o . Tingkat sosial ekonomi warga
masyarakat.
44
n Tingkat pendidikan bergaul
terhadap masyarakat.
45 rr Gaya hidup remaja dan pengaruh
nya terhadap siswa.
46, 47 6. Keadaan remaja yang tidak
sekolah.
48
f . Aktivitas siswa dalam organisasi
kepemudaan.
49 8. Aktivitas siswa dalam keagamaan 50
d. Pengembangan Butir Pernyataan
Proses pengembangan butir pernyataan pada penyusunan
Kuesioner ini ditempuh melalui langkah—langkah sebagai
berikut: 1) menjabarkan setiap aspek lingkungan ekologis
perkembangan karir siswa ke dalam indikator tingkah laku, 2) mengembangkan setiap indikator tingkah laku ke dalam butir pernyataan, 3) menganalisis secara rasional tingkat kebaikan
butir soal berdasarkan analisis kebakuan bahasan dan
ketepatan pernyataan, 4) menyusun dan mengembangkan
pernyataan menjadi bentuk forced choice.
Setelah melalui proses uji coba, pengembangan aspek
lingkungan ekologis perkembangan karir siswa menghasilkan 50
butir item.
e. Pengujian Tingkat Kebaikan Instrumen
sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran tingkat ketetapan
(reliabilitas) dan ketepatan (validitas). Gambaran ketetapan
dan ketepatan alat diperoleh melalui proses penyusunan metode
parohan
(Split-half
method
coeficient
of
internal
consistency) dari Sperman Brown. Sedangkan
untuk
pengkajian
validitas item dilakukan dengan pengujian tekhnik Pearson
Product Moment. Keseluruhan perhitungan dilakukan dengan
manual.
Sampel yang digunakan dalam uji coba
reliabilitas
dan
validitas alat adalah 30 orang siswa SMKN 12 Bandung. Dari
proses
pengujian
reliabilitas
alat
diperoleh
koefisien_
reliabilitas sebesar 3,85 signifikansi pada tingkat
kepercayaan 99% (2,76) dengan
demikian
alat
ini
reliabel.
Sedangkan pengujian validitas
item
diperoleh
sebesar
0,49
yang berdasar- kan
klasifikasi
Guilford
termasuk
kategori
sedang (cukup),
dengan
demikian
item
diperoleh
informasi
sebanyak 50 soal/ item yang memenuhi standar.
3. Alat pengumpul Data Pelaksanaan Layanan Aktuai Bimbingan
Karir
a. Definisi Konseptual
Implementasi
bimbingan
karir
di
sekolah,
dapat
diartikan sebagai pemberian layanan karir kepada semua
siswa
yang didasarkan kepada program yang disusun dan
dikembangkan
berdasarkan kebutuhan nyata siswa, serta dilaksanakan oleh
tenaga yang profesional
melalui
penerapan
isi
dan
metode
layanan yang sesuai, didukung oleh sistem pengelolaan, sarana
b. Defifiisi dp*" e s i o n a l
Inipleirientasi aktuai layeiiidn bimbinga i i K a r i r . i e L d r d
operasional dapat diartikan sebagai "pelaksanaan secara nyata program bimbingari karir di sekolah yang meliputi aspek- aspek
(1) visi dan misi layanan Bimbingan Karir, (2) target
populasi layanan, (3) pengembangan program, \4) personel
bimbingan, (5) isi dan metode layanan karir, (6) sarana dan
prasarana bimbingan, dan (7) evaluasi ".
c. Pengembangan Kisi-kisi
KISI-KISI ALAT PENGUMPUL DATA
IMPLEMENTASI AKTUAL LAYANAN BIMBINGAN KARIR
ASPEK
A. Visi & Misi la
yanan bimbingan
karir
a. Menurut Ke—
pala sekolah
b. Menurut Guru
INDIKATOR
1. Ketepatan pandangan ten tang program bimbingan sebagai bagian terpadu dari program sekolah se cara keseluruhan, serta kontribusinya terhadap
perkembangan karir siswa. 2. Ketepatan implementasi
kebijakan layanan bim
bingan karir di sekolah. 3. Ketepatan pandangan ten
tang prospektif layanan bimbingan karir.
1. Ketepatan pandangan ten tang bimbingan karir se bagai bagian terpadu
dengan program sekolah
secara keseluruhan.
2. Personel yang
berkewaji-ban melaksanakan bimbing an karir.
3. Keterlaksanaan kerjasama
antara guru dengan guru pembimbing.
4. Kinerja guru pembimbing 5. Pelaksanaan program
bim-TEKNIK
Ptfduffian
w a w a n c a r a
Pedoman
bingan karir.
6. Kontribusi layanan biiii
bingan karir terhadap
perkembangan karir siswa
c. Menurut Guru •I
X . Ketepatan pandangan ten
pembimbing tang program bimbingan karir sebagai bagian
terpadu dari program se Pedoman kolah secara keseluruhan Wawan
'-I
Kontribusi layanan bim — bingan karir terhadap perkembangan karir siswa
c a r a
3« Faktor pendukung dan penghambat program bim bingan karir.
Upaya meningkatkan mutu layanan bimbingan karir.
2. Target pupolasi 1. Keluasan cakupan sasaran
layanan layanan.
'-1 Bidang (isi) layanan. 3. Siswa yang mendapat la
\ yanan .
3. Bidang isi 1. Aspek—aspek bidang isi
layanan.
2. Keterlaksanaan layanan
bimbingan karir dan
penggunaan teknik la
yanan .
4. Pengembangan 1. Pedoman penyusunan prog
program layanan ram bimbingari karir.
bimbingan karir *-i
Keikutsertaan personel
sekolah dalam penyusunan
program bimbingan karir.
3 . Deskripsi kinerja bimbing
an. personel sekolah.
5. Evaluasi layanan 1. Aspek—aspek yang dievaluasi
2. Metode dan waktu pelaksana
a n evaluasi.
6. Ke ten ag aan 1. Jumlah guru pembimbin
2. Latar belakang pendidikan 3 . Pengalaman kerja
4. Pengalaman penataran
7. Sarana—Prasarana 1. Kelengkapan alat pengumpul
data. Pedoman
J - - Kelengkapan alat penyimpa— Observa
nan data. si
3 • Kelengkapan perlengkapan teknis.
4. Kelengkapan perlengkapan administrasi.
d. Pengembangan Butir-butir Pernyat-arc r
Berdasarkan kisi-kisi di atas, maka alat pengumpul data
implementasi
aktuai
layanan
bimbingan
karir
dikembangkan
dalam bentuk pedoman wawancara dan observasi (terlampir).
B- Prosedur Penelitian
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menemukan
program
bimbingan karir
ekologis
sebagai
hasil
dari
implementasi
model Bimbingan Ekologis dalam layanan bimbingan karir,
yang
didasarkan kepada kondisi
objektif
lapangan.
Dalam
rangka
mencapai tujuan tersebut maka prosedur penelitiannya ditempuh
melalui tahap—tahap.
1. Tahap Pertama
Pada tahap pertama ini, dilakukan
pemotretan
terhadap
kondisi objektif lapangan yang kagiatannya berupa pengumpulan
data
tentang
(a)
tugas
perkembangan
karir
siswa,
(b)
lingkungan
ekologis
perkembangan
karir
siswa,
dan
(c)
pelaksanaan layanan aktuai bimbingan karir di sekolah.
Untuk
memperoleh data ini, digunakan Kuesioner,
pedoman
wawancara
dan observasi serta studi dokumentasi.
2. Tahap Kedua
Kegiatan yang dilakukan pada tahap kedua ini adalah
(a)
merumuskan program bimbingan karir
ekologis
hipotetik,
(b)
melakukan uji kelaikan model secara
rasional.
Kegiatan
ini
dilaksanakan secara kolaboratif bersama pihak sekolah (kepala
sekolah, guru kejuruan dan umum, serta guru pembimbing).
3. Tahap Ketiga
rencana kegiatan uji lapangan di sekolah
yang
bersangkutan,
ib)
mengimplementasikan
atau
melaksanakan
uji
lapangan
program hipotetik, dan (c) merumuskan program akhir bimbingan
karir ekologis. Kegiatan pada tahap ketiga
ini
dilaksanakan
melalui metode penelitian kolaboratif (colaborative action
research).
C. . Proses Pengumpulan dan Penqolahan Data
1. Pengumpulan Data Penelitian
Kegiatan pengumpulan
data
tentang
pencapaian
tugas-tugas
perkembangan
karir
siswa,
lingkunga
ekologis
perkembangan karir siswa,
dan
implementasi
aktuai
layanan
bimbingan karir berlangsung
selama
kurang
lebih
1
bulan,
yaitu 1
sampai
dengan
30
Oktober
1998,
yang
rinciannya
sebagai berikut:
a. Uji coba alat pengumpul data pencapaian tugas perkembangan
karir siswa dan
lingkungan
ekologis
perkembangan
karir
siswa pada tanggal 2 sampai dengan
lO Oktober 1998.
b. Pengumpulan data pencapaian tugas-tugas perkembangan karir
siswa, pada tanggal 12 sampai 14 Oktober 1998.
c. Pengumpulan data
lingkungan
ekologis
perkembangan
karir
siswa, pada tanggal 15 sampai dengan 17 oktober 1998.
d.
Pengumpulan
data
pelaksanaan
aktuai
layanan
bimbingan
karir melalui pedoman wawancara dan observasi dimulai dari
tanggal 19, 20, 21, 22, dan 23 oktober 1998.
2. Pengolahan Data Penelitian
Sesuai dengan prosedur penelitian, maka data penelitian
dibakukan.
a. Analisis Data Tahap Pertama
Data yang diperoleh pada tahap pertama dianalisis
-cara kuantitatif dan kualitatif. Analisis
kuantitatif
digunakan untuk menghitung data tugas perkembangan karir yan
dicapai oleh siswa dan data lingkungan ekologis pekembangan
karir siswa. Sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk
memaknai data tentang tugas perkembangan
karir
siswa,
lingkungan ekologis perkembangan karir siswa, dan pelaksanaan
aktuai layanan bimbingan karir di SMKN 12 Bandung,
b. Analisis Data Tahap Kedua
Analisis data pada tahap kedua
dilakukan
secara
kualitatif. Prosedur yang ditempuh adalah menelaah temuan
penelitian pada tahap pertama. Berdasarkan hasil penelaahan
terhadap hasil penelitian tersebut, dan disertai dengan
pengkajian program bimbingan karir secara konseptual, maka
dirumuskan program bimbingan karir hipotetik sebagai hasil
dari implementasi model bimbingan ekologis dalam layanan
bimbingan karir di SMKN 12 Bandung. Program hipotetik ini
kemudian dipertajam analisisnya melalui uji rasional.
c Analisis Data Tahap Ketiga
Analisis data pada tahap ketiga
dilakukan
secara
kualitatif.
Prosedur
yang
ditempuh
adalah
menelaah
keseluruhan proses uji lapangan program bimbingan karir di
sekolah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil
penelaahan
tersebut, kemudian dirumuskan program "akhir" bimbingan karir
ebagai hasil dari implementasi model bimbingan ekologis
m layanan bimbingan karir di SMKN 12 Bandung.
9
s e
BAB V
PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bagian ini akan diuraikan berturut-turut
tentang:
pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian,
kesimpulan,
dan
rekomendasi hasil penelitian bagi kepentingan pendidikan pada
umumnya dan bimbingan karir pada khususnya.
A. Pembahasan
Fembahasan terhadap
hasil
penelitian
ini
dipusatkan
kepada pembahasan
tentang:
tugas-tugas
perkembangan
karir
yang belum optimal, perbed<iian respon siswa tentang lingkungan
ekologis yang kondusif dan tidak kondusif, dan
faktor-faktor
yang
menghambat
dalam
mendukung
kelancaran
pelaksanaan
layanan bimbingan karir di SMKN 12 Bandung.
Pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian ini
penting
dilakukan,
sebelum ditarik
kesimpulan.
Pembahasan
yang
dimaksud mengacu pada hasil-hasil temuan yang telah
digambar-kan pada Bab IV, dan disajidigambar-kan sebagai berikut.
1. Pencapaian tugas-tugas perkembangan karir
siswa
SMKN
12
Bandung
Penemuan empirik
dalam
studi
ini
menunjukkan
bahwa
siswa-siswa
SMKN
12
Bandung
belum
semuanya
dapat
menyelesaikan atau mencapai tugas-tugas perkembangan karirnya
secara optimal. Tugas-tugas perkembangan karir
yang
umumnya
penuetahuan teutany karxr, ma^xii ada rr-xr^a (5* ,4% } yauy be 1urn
iiieuyetahui
ten Lauy
yd, x peya^ax
dari
bxuauy
kerja
yauy
dxmiuatxUya, dan 60,0/: Si^wa
belum
...e. ,ye tc*hui
tei ,tany
fdbxliUb ya,,y dxterxiiia
peyawax dalam bxuauy
kerja yauy
dxi.iiiiaLiuya; (2) pr OSedur menuarx xnfurma^x karxi, yaxtuma^xi,
ada sebayiau
UeSar
-xswa SMK belum dapat meuCar i in fur n.a^i
karir
melalui
berbagai
Cara,
ter u tama
dalam
Cara:
mendiskusikan
pilihan
karir
dengan orang
lain
(51,57.),
...enanyakau kepada oral,y-ur any
yang
bekerja
pada
bidang
pekerjaan
yang diminati- nya
tentang gaji dan kepuasan
kerjanya (55,5%), dan mencari
tempat-tempat kursus yang
mendukung untuk ...engembaugkau keahliannya; (3) kegiatan dalam
berkarir, yaitu daiam aspek: meminta saran dari orang
tua
untuk memilih pekerjaan (55,6%), merencanakan dari sejak awal
dalam menentukan pilihan karir
(54,5%),
memahami kemampuan
bakat dan
minat
sendiri dalam
meiientukkan
pilihan
karir
(50,0%), memerlukan informasi yang lengkap tentang pekerjaan
atau karir (52,2%), dan meminta bantuan
kepada orang
lain
setiap
menghadapi
masalah
(57,8%);
(4)
Perencanaan
dan
pengambilan
keputusan
karir,
pada umumnya siswa
(53,3%)
merespon tidak dapat memilih
program
studi
atas
kemampuan
sendiri ; (5) keterampilan karir, yaitu sebagian besar
siswa
i.52.2%)
belum
mampu
mengin tropeksi
kemampuan
yang
d iiii i 1ik in y a.
Berdasarkan analisis di atas, tugas-tugas
perkembangan
r-.tdi it't-.dr ayamai i I-.n tar ijelakaiiy t.euxuupau i xi iy r-.ui iy an et.uiuyib atau kuitdr biswd lidii iibirid. be I Liiii liieiiiai iaiiix akan pel i til iguya
per keiiibai igau kai xr yauy iidi'ub d i tui i taskai ii i y a . Oleh kjireiia x tu Uxper iukau abatiya xuter veiiSi dar i petugas biiiibingan r-.ar xr
beser ta. per sonii sekolaii iairniya untuk membah bu mei igar a! ir.an
dan mei igembai igkai1 kar xr siswa, sehingga siswa menyadari akan
tugas—tugas jjerkembangan kar ir yang liar us di tun taskcnnnya .
Dedi Supr iadi (1991) 9 menyatakan bahwa perkembangari
karir individu itu sangat dipengaruhi oleh pertiiTibarigaii
ieriiadap faktor—faktor pribadi, seperti kemampuan umum dan
khusus, minat, serta berbagai atribut kepribadian; disamping
itu juga faktor—faktor lingkungan, seperti kondisi ekonomi,
geografi, jenis keiamm, umur, lingkungan sebaya, atau status
sosial. Sejaian dengan pendapat tersebut, Osipow dkk (19/7:
15S) menyatakan bahwa faktor—faktor pribadi dan sosial sangat
mempengaruhi pencapaian tugas-tugas perkembangan karir
seseorang.
Senada dengan di atas, Sunaryo Kartadinata (1991)
berdasarkan hasil—nasiI penelitiannya menyatakan bahwa
pengembangan program dan pelaksanaan bimbingan karir oi
sekolah menengah atas, perlu memper ha tikan masalah perkem
bangan karir siswa, !'iarapan, ser ta kebutuhan siswa. Sehinoga
isi bimbingan karir dapat diadaptasikan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi objektif siswa (tugas-tugas
perkembangan karir sxswa), yang pada akhirnya dapat membantu
kembaiiyau karirnya Secara Optimal.
2. Liiigkurigau ekologis perkebangan karir siswa
Sebagian besar siswa SMKM 12 Bandung berpendapat
bahwa
lingkungan ekologis perkembangan karir mereka cukup kondusif,
akan tetapi sebagian lagi siswa justru merespon
sebaliknya.
Terjadinya
perbedaan
pendapat
ini
berdasarkan
hasil
penelitian pada bab IV disebabkan antara Iain oleh:
a. Lingkungan ekologis keluarga
Nampaknya, faktor-faktor lingkungan
ekologis
keluarga
cukup berpengaruh pada
pencapaian
tugas
perkebangan
karir
siswa. Lingkungan ekologis
ke'uarga
yang
diduga
membatasi
pencapaian
perkembangan
karir
siswa
SMK,
adalah
kondisi
sosial-ekonomi orang tua siswa
yang
kurang
mendukung,
dan
tingkat pendidikan orang tua yang umumnya lulusan SLTP/
SLTA
bahkan ada yang lulusan SB, sehingga
pemikiran
siswa
dalam
upaya
mencapai
perkembangan
karirnya
sering
berbenturan
karena tidak sejalan yang pada akhirnya siswa tidak dapat
mengembangkan karirnya secara optimal.
Tingkat sosial-ekonomi
kelurga
yang
relatif
rendah.
memang dapat membatasi
pencapaian
perkembangan
tugas-tugas
perkembangan karir siswa. Ini sejalan dengan pendapat Derlega
dan Jarda (1973:76-77) yang mengatak in bahwa pada
tingkat
sosial-ekonomi yang
lebih
rendah,
terdapat
kemungkinan
masalah-masalah psikologis yang lebih besar. Dengan
demikian
dapat dikatakan bahwa belum optimainya pencapaian tugas-tugas
O x e n r . O i i i i l S i S u S i d i e r . O i i O i i i i . •
Tingkat pendidikan orang tua, diduga mempuhyai iiLibunyan
yano ber ai ti dengan kemampuan mengelola anak—anakiiya. Daiam
iiubungan mi, Walters & Stinnett (1972), menyatakan bahwa
konsep— dir i anak sangat dipengruhi oleh model—model orang
tua. Hubungan orang tua—anak yang kurang baik berhubungan
dengan masalah-masalah agresifitas dan disiplin anak di
sekolah. Sikap, penerimaan dan kehangatan suasana hubungan
orang tua—siswa, berhubungan dengan diri yang baik dan
prestasi akademik yang tinggi (Pikens, 1976:63). Dengan
demikian akibat dari tidak hubungan yang harmonis antara
anak dengan orang dimungkinkan juga sebagai salah faktor
penyebab dari sebagian siswa yang belum optimal dalam
pencapaian perkembangan karirnya.
Jadi, dengan asumsi bahwa tingkat pendidikan orang tua
berhubungan secara berarti dengan kemampuan mengelola dan
memperhatikan anak—anaknya, merupakan faktor yang penting
dari lingkungan ekologis keluarga dalam mendukung pencapaian tugas-tugas perkembangan karir siswa secara optimal. Dan dapat pula dikatakan bahwa belum optimalnya tingkat pencapai
an tugas-tugas perkembangan karir siswa itu sedikit banyak
juga diwat nai oleh faktor lingkungan ekologis keluarga yaitu
pendidikan orang tuanya.
b. Lingkungan ekologis sekolah
Penelitian tentang kondisi lingkungan ekologis sekolah
ekologis sekolah tergolong kondusif bagi perke,„banyan karir
siswa, namun demikian masih ada sis„a yany merespon kurang
kondusif, yauy disebabkan oleh beberapa indikator
yang
membatasinya. Indikator-indikator lingkungan ekologis yang
diduga menyebabkan kurang kondusif bagi perkembangan karir
siswa, yaitu:
kondisi perpustakaan yang kurang mendukung
(73,3%), yang mana sumber-sumber yang ada diperpustakaan yang
tersedia belum lengkap dan belum mendukung untuk
perkembang-I. .„
an karir mereka. Disamping itu juda masih rendahnya sebagian
siswa
dalam
memanfaatkan
perpustakaan
(73,3%),
yang
diakibatkan oleh adanya
kecenderungan para siswa kurang
mempunyai minat dan motivasi untuk, membaca.
Dengan demikian
pemberian informasi kepada para siswa
tentang
manfaat
perpustakaan sangatlah penting.
Lingkungan sekolah selayaknya memfasilitasi
secara
positif pertumbuhan dan perkembangan karir siswa (Blocher,
1974:242). Dengan demikian, kondisi lingkungan
ekologis
sekolah siswa yang kondusif ini selayaknya cukup mampu mem
bantu siswa-siswa SMKN 12 Bandung untuk mewujudkan penguasaan
tugas-tugas perkembangan karirnya
sampai
pada
tingkat
optimal.
c. Lingkungan ekologis masyarakat sekitar
Penelitian tentang kondisi
lingkungan masyarakat di
sekitar tempat tinggal siswa SMKN 12 Bandung, diperoleh
informasi bahwa kondisi lingkungan masyarakat sekitar siswa
siswa, dan iidiiyd sebagian kecil saja laktor i xiiykuuyai'i eko
logis iitasyarakai sekitar itu
yang
kurang
koudusx i.
Adapun
yang
tergolong
kurang
kondusif
tersebut,
yaitu
tingkat
pendidikan teman bergaul
di
lingkungan
masyarakat
sekitar
dan tidak aktifnya siswa mengikuti kegiatan organisasi kepemudaan di masyarakat.
Tingkat pendidikan teman bergaul di masyarakat sekitar,
dimungkinkan dapat mempengaruhi motivasi siswa.
untuk
berse
kolah atau tidak bersekolah ke jenjang pendidikan yang lebii
tinggi. Tingkat pendidikan teman
bergaul
yang
tinggi
akan
mendorong siswa untuk berkarir
atau
bersekolah
ke
jenjang
yang tinggi seperti mereka, dan sebaliknya tingkat pendidikan
yang rendah dimungkinkan kurang mendorong siswa di sekitarnya
untuk mencapai perkembangan karirnya, seperti
bersekolah
ke
jenjang pendidikan yang rendah.
Aktivitas daiam organisasi
kepemudaan
di
masyarakat,
dapat berpengaruh positif atau negatif
terhadap
tugas-tugas
perkembangan karir siswa,
tergan tung
sejauhmana
siswa
SMK.
tersebut
mengikuti
kegiatan-kegiatan
yang
diselenggarakan
oleh organisasi kepemudaan tersebut. Siswa yang tidak
aktif,
dimungkinkan kurang terfasilitasi proses perkembangan
karir
nya yang akhirnya
dimungkinkan
akan
menghamfaat
pencapaian
tugas-tugas
perkembangan
karirnya
secara
optimal,
dan
sebaliknya
yang
aktif
lebih
mungkin
terfasilitasi
dalam
proses pencapaian tugas-tugas perkembangan pada aspek ini.
•3. 1 mp ieihei') t a s i aktuai layanan bxiiibi!"igaii karir di iaMKN 12
o a f i b u i t u
Hasii penelitian menui)jukkan bahwa pelaksaiiaan layanan
aktuai biiiibingan karir di SMKN 12 Bandung belum terseienggara
secara optiiiial, sehingga secara tidak langsung menghambat
siswa mencapai tugas-tugas perkembangan karir secara optimal.
kenyataan mi diakibatkan banyak dari kegiatan layanan
Liiifnjinyan karir yang pelaksanaannya belum sebagaimana
mestinya. Kenyataan mi terlihat pada program dan pelaksanaan
bimbingari karir yang belum menyentuh semua aspek perkembangan
karir, siswa SMKN 12 Bandung, sarana dan prasarana bimbingan
karir kurang memadai, sistem pengeloiaannya belum sebagaimana
yang diharapkan. Sistem pengelolaanya yang dimaksud tercermin
pada: partisipasi personil sekolah lainnya masih relatif
rendah, guru pembimbing kesulitan dalam pelaksanaan layanan
bimbingan karir dikarenakan tidak adanya buku panduan khusus
layanan bimbingan karir untuk SMK, tidak tersedianya jam
khusus masuk kelas ke semua kelas (kelas II dan III) untuk
merealisir program—programnya, jumlah rasio guru pembimbirig
yang sua tidak sesuai dengan jumlah siswa, kurangnya pemahaman akan bimbingan karir dari pihak Iain di sekolah,
oan pengawasau yang profesional tidak berjalan sebagaimana
rues Liny a. Dengan kata Iain, fungsi —fungsi manajemen bimbingan
karir belum diterapkan secara sistematik dan proporsional.
Distribusi tugas masih belum terjabar secara jelas dan
09
^kioacr.ya Sering terjadi
W^^Ad^^nn
dalam mekanismeri pelayanan
bimbingan karir
bahkan
sering
terjadi
kesalahpahaman
dan
sal tug melempar tanggung jawab. Disamping
itu belum adanya
formulas! peluncuran program biiiibingan
karir
yang
sistemik
ai-.g akibatnya, kerangka kerja
penyelenggaraannya cenderung
sebagai kerja administratif rutinitas.
Temuan penelitian yang dilakukan
oleh
Balitbangdikbud
(1990), menurut Afif Zamsani (1993), menjelaskan bahwa faktor
sekolah dianggap dominan terhadap perry in. pang an prilaku
siswa
yang
menyefaabkar,
lemahnya
peran
bimbingan
daIan.
mengantisipasi
terjadinya
nya
penyimpangan
prilaku
siswa
(termasuk di dalamnya diskontinuitas tugas-tugas perkembangan
karir
siswa).
Tidak
berlebihan
jika
dikatakan
bahwa
fenomer.a-fenomena implementasi aktuai layanan bimbingan karir
itu
merupakan
sumber
terbesar
penyebab
belum optimalnya
tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan karir siswa SMK.
Dalam konteks upaya peningkatan mutu layanan
bimbingan
karir di SMKN 12 Bandung,
temuan di
atas
mengandung
implikasi yang sangat mendasar, yaitu sangat
mendesak
untuk
dikembangkan
program bimbingan
karir
yang
mendayagunakan
lingkungan ekologis sekitar siswa guna
mendukung
pencapaian
perkembangan karir siswa.
B. Kesimpulan
Secara keseluruhan, penelitian ini telah mencapai
tuju-annya, yakni menemukan program bimbingan karir sebagai
wujud
yu i i i i a k h a l
dari implementasi
model
bitiibinqan
ekologis
dalam
layanan
bimbingan karir di SMKN 12 Bandung, yang dikembangkan
secara
kolaboratif dan didasarkan kepada temuan objektii di lapangan
dan
kajian
konseptual.
Prograiii
ini
meliputi
beberapa
komponen, yaitu: dasar pemikiran,
prinsip,
visi
dan
misi,
tugas-tugas
perkembangan
karir
ds.rt
lingkungan
ekologis
perkembangan siswa, tujuan, isi program, dan evaluasi program
layanan. Secara
spesifik,
kesimpulan-kesimpulan
penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Pertama, tugas-tugas perkembangan karir siswa
SMKN
12
Bandung belum optimal, atau dengan perkataan lain
sikap
dan
prilakunya
belum
sepenuhnya
sesuai
dengan
kondisi
yang
diharapkan mereka. Tidak tecapainya perkembangan karir secara
optimal disebabkan oleh adanya
diskontinuitas
perkembangan
yang seharusnya dicapai oleh siswa. Terjadinya diskontinuitas
tugas-tugas perkembangan karir ini, mungkin selain disebabkan
belum optimalnya tugas-tugas perkembangan karir yang dicapai
oleh
siswa,
juga
disebabkan
iklim
lingkungan
ekologis
perkembangan karir siswa (keluarga, sekolah, dan
masyarakat)
yang belum berfungsi secara optimal, dalam memfasilitasi atau
memberi peluang dan kemudahan kepada siswa
SMKN
12
Bandung
untuk mengembangkan
dan
mencapai
tugas-tugas
perkembangan
karir secara optimal. Program layanan bimbingan karir di SMKN
12 Bandung
yang
diharapkan
mampu
menciptakan
iklim
yang
memfasilitasi
pencapaian
tugas-tugas
perkembangan
karir
keber laiigsuiigannya masih mengalami berbagai. hambatan.
Kedua, program yang ditemukan merupakan hasil implemen
tasi ddfi model biiiibingan ekologis
dalam
layanan
bimbingan
karir, dengan tujuan sebagai upaya penataan
lingkungan
per
kembangan karir siswa.
Untuk
memfasilitasi
siswa
SMKN
12
Bandung dalam mencapai tugas-tugas perkembangan karir
secara
optimal, dan mencegah
terjadinya
diskontinuitas
pencapaian
perkembangannya.
Ketiga, Uji kelayakan program yang dilaksanakan
secara
kolaboratif dengan personel bimbingan di
lapangan
(SMKN
12
Bandung) memberikan
kontribusi
yang
sangat
berarti
dalam
memantapkan fisibilitas program yang disusun.
C. Rekomendasi
1. Rekomendasi untuk Penerapan Program Temuan Studi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya,
maka program ini difekomendasikan untuk diimplementasikan
di
sekolah-sekolah
menengah
kejuruan
dengan
melakukan
penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi
SMK
masing-masing.
Agar proses pelaksanaan program
ini
berjalan
lancar,
maka
dalam penerapannya perlu di
tempuh
langkah-langkah
sebagai
berikut.
a. Memantapkan kepedulian para personel sekolah untuk beker
jasama menciptakan
lingkungan
ekologis
sekolah
sebagai
ekologi perkembangan atau
lingkungan
perkembangan
karir
terhadap pencapaian tugas-tugas perkeiitbarigan karir siswa.
u. nemantapkan komitmen para personel sekolah untuk bekerja
sama dalam suatu teamwork dalam pelaksanaan layanan
bimbingan karir di sekolah.
c. Melaksanakan layanan bimbingan karir oleh personel sekolah
sesuai dengan kinerjanya masing—masing.
2. Rekomendasi untuk Penelitian Lebih Lanjut
Beberapa isu penelitian yang direkomendasikan sebagai
tindak lanjut dari temuan studi ini.
a. Penelitian yang dilaksanakan di SMKN 12 Bandung menghasil— temuan—temuan sebagai berikut: (1) pencapaian tugas-tugas
perkembangan karir siswa belum semuanya mencapai kualitas
yang diharapkan, bahkan dalam prosesnya terjadi diskontinuitas pencapaian perkembangan karir; (2)
lingkungan ekologis perkembangan karirnya dalam beberapa
hal masih belum menampilkan iklim yang kondusif b