• Tidak ada hasil yang ditemukan

tugas irigasi muhammad farhan azmi 5211250004 A

N/A
N/A
farhan

Academic year: 2023

Membagikan "tugas irigasi muhammad farhan azmi 5211250004 A"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA :MUHAMMAD FARHAN AZMI KELAS:A_TEKNIK SIPIL 2021

NIM:5211250004

MATA KULIAH: SISTEM DAN BANGUNAN IRIGASI DAN TUGAS PERENCANAAN

JABARKAN TENTANG : 1.Sejarah irigasi di Indonesia ! 2.Manfaat irigasi yang kamu ketahui ! Jawaban :

1. Sejarah yang terjadi dalam Perkembangan Irigasi di Indonesia, menuju irigasi maju dan tangguh tak terlepas dari irigasi tradisional yang telah dikembangan sejak ribuan tahun yang lalu . Irigasi maju atau modern dapat saja muncul karena usaha dalam memperbaikin atau kelanjutan pengembangan tradisi yang telah ada,pada umumnya sangat dipengaruhi oleh ciri ciri geografis setempat dan perkembangan budidaya pertanian.Di Indonesia ,walaupun perkembangan seja lama yaitu sejak zaman neolitik,perkembangan irigasi –irigasi diperkirakan baru berlansung sejak lebih 1000 tahun yang lampau pada zaman kerajaan – kerajaan hindu di jawa.

Warisan budaya irigasi yang sudah cukup tua adalah irigasi subak bali dan irigasi – iriagasi kecil di jawa.secara fisik irigasi – irigasi kecil tersebut tidak dapat bertahan lama karena mengalami proses inundasi dan longsor oleh banjir.

Warisan irigasi dengan mazhab tersendiri dengan ciri –ciri kebudayaaan adalah irigasi subak di bali.Subak merupakan perpaduan dari suatu masyarakat irigasi,unit produksi pertaniaan ,badan usaha yang otonom dan masyarakat agama.

Teknologi penananaman padi pada umumnya diperoleh melalui proses uji coba selama berabad abad . Artinys penting dari teknologi tersebut adalah kemampuan lahan sawah menyerap tenaga kerja yang semakin lama seremakin besartanpa kehilangan kemampuan berprduksi.Menurut laporan sistem irigasi lokal pada zaman pra colonial terbatas pada daerah tertentu saja pada 1888 ditaksir luas irigassi hanya sekitar 1,27 juta ha .

Sitem irigasi modern diperkirakan dimulai pertengahan abad XIX sebagai upaya mengatasi kelaparan yang terjadi di jawa Tengah.perkembangan irigaai secara pesat terjadi pada permulaan abad xx setelah dikumandakannya politik etik oleh pemerintah jajahan dan ditemukannya teknologi irigasi dataran rendah.

Untuk mempersiapkan pembangunan irigasi secara besar-besaran pada tahun 1871 dibentuk sebuah komisi yang diketahui oleh R.De Bruyn,bekas Direktur jendral BOW (burgelike open bare werken).Sebagai hasil dari komisi de bruyn dibentuk suatu bagian khusus dar BOW yang menangani irigasi .Bagian tersebut yang mula –mula disebut Brigade irigasi menjadi afdeling irigasi (bagian irigasi)pada tahun 1889 mulai diresmikan berdirinya afdeling serayu komisi de Bruyn juga

(2)

mengsusulkan dibentuknya dinas ekploitasi untuk mengelolah sungai dan sumber daya air lainya termasuk untuk irigasi dan drainase.

Pada tahun 1890 dibuat suatu rencana besar pembangunan irigasi (workplan 1890)untuk mengairi area irigasi seluas 577.000 atau (409.670ha) dijawwa dengan perkiraan biaya sebesar 35.525.000 gulden .pada tahun 1905 dibentuk komisi untuk memajukan kegunaan dan rehabilitasi dari perkerjaan irigai yang lebih telah membangun terutama kaitanya dengan pertanian . Pada tahun 1906 dibentuknya komisi untuk mempersiapkan retribus dan sumbangan pembiayaan petugas dalam pengawasan pelaksaaan pembagian air.Kedua komisi tersebut pada tahun 1916 dilebur menjadi komisi untuk mengurus masalah irigasi dijawa dan amdura yang merupakal cikal bakal panitia irigasi yang dibentuk pada tahun 1920.

Beberapa hal yang perlu dicatat dalam rangka persiapan pembentukan organisasi pengairan pada permulaan abad ke XX.

1.a)wilayah kerja organisasi pengairan tidak disesuaikan dengan wilayah administrasi pemerintah ,tetapi adalah suaatu wilayah yang berdasarkan pada kesatuan eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.

2.b)Dipisahkan unit organisasi yang menangani pekerjaaan konsstruksi dengan unit yang menangani eksplotasi dan pemeliharaan irigasi.

3.c)Dibedakannya sistem irigasi menurut berbgai katagori untuk dapat memahami proses pembangunan yang terjadi.

Empat katagori pengaliran yang dipertimbangkan dalam menangani pembangunan irigasi.

1.a) Sistem irigasi yang secara menyeluruh dikerjakan pemerintah ,termasuk keperluan untuk membagi air secara teratur.

2.b)Sistem irigasi yang dianggap penting yang pembangunannya dirintis oleh masyarakat setempat dengan pembangunan bangunan irigasi yang sifatnya permanen.

3.c)Sistem irigasi yang dibangun oleh masyarakat setempat dengan ciri-ciri setempat dengan bangunan – bangunan yang kurang permanen.

4.d)saluran –saluran pembuangan dan sungai .sungai yang oleh masyarakat yang dimanfaatkan dengan cara sangat sederhana .Namun demikian kategori – kategori tersebut belum mengambarkan tingkat perkembangan dalam pengelolaan sistem irigasi.

Terdapat dua model pengelolahan irigasi.

1. A) Sistem pengelolaan yang didasarkan atas kebijaksanaan pola tanam yang telah ditetapkan pada sitem iirigasi yang dibangun pemerintah.Pola tanam yang dimaksud adalah pergiliran antara tanaman tebu yang mendapat dukungan pemerintah colonial sebagai komoditu ekspor dan tanaman rakyat yaitu padi dan palawijaya

(3)

2. B)sitem pengelolahan yang didasarkan atas praktek praktek irigasi setempat dengan cara pembagian air yang proposional menurut luasanya eilayah yang diairi .Model kedua ini secara menonjol dipraktekkan disubak disamping pada irigasi tradisional jawa.

Prinsip pengelolahan menurut model pertama adalah yang dipraktekan pada daerah –daerah pertama yang dibangun dengan bantuan pemerintah jajahan.Sebagai konsekuensi adalah dikembangkannya berbagai kelembagaan dan teknologi yang mendukung priinsip pengelolahaan tersebut.Misalnya pada tahun 1928 muali memperaktekan pergiliran jadwal tanam dan pergiliran antar golongan tanam.

Pada tahun1936 mulai diberlakukan peraturan umum tata air (HET ALGEMEN WATER REGLEMENT)salah satu unsur penting AWR adalah tata tanam (cultuur plan)pada daerah irigasi terutama pada daerah irigasi yang airnya tidak cukup pada saat musim kemaraau.AWR juga membedakan gedu menurut prioritas berdasarkan kriteria tertentu ,dan membedakan antara gedu teratur ,dan tidak teratur .Praktek membedakan tanaman gedu tersebut tetap melaksankan sampai sekarang oleh saksi irigasi dalam versi lain,yaitu gadu izin dan tanpa izin.

Pada waktu pecah perang pasifik (PD II) yang kemudian berlanjut dengan masa pendudukan jepang dan perang kemerdekaan ,maka pembangunan dan pengelolahan atau operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi praktis terhenti sama sekali karena tidak ada pembangunan jaringan baru.Karena tidak ada pembangunan jaringan baru ,maka jumla luas lahan pertanian beririgasi yang lebih parah lagi adalah akibat dari ketiadaan usaha ini ,maka secara berangsur kondisi jaringan irigasi mengalami kemerosotan yang sangat berkelanjut kedepannya.

Setelah kita dapat memperoleh pengakuan kemerdekaan,keadaan seperti yang disebutkan ditas tidak membaik.Keadaan perekonomian dan keadaan politik sangat tidaak stabil dan kurang menduukung terhadap usaha –usaha pembangunan dan pengelolaan jaringan irigasi .Akibatnya maka pada waktu itu kita memasuki PJP- 1 keadaan jaringan –jaringan irigasi kita umumnya sangat menyedikan.Bangunan – bangunan dan saluran-saluran hamper seluruhnya dalam keadaan rusak dan kurang terawatt keadaanya.Diperkirakan fungsi/kemampuan jaringan irigasi kita hanyalah berkisar antar 40% sampai 60% dari fungsi kemampuan rencana.Dengan demikian maka intensitas tanaman dan prduktivitas lahan juga mengalamiu kemerosotan yang jauh .Hal inilah yang antara lain merupakan penyebab dari deficit beras yang berkelanjutan.

Pembangunan pengaliran dalam PJP-I ditekankan dan titikberatkan pada penunjungan kebutuan sector pertanian,dengan penunjangan sasran dapat tercapai swasembada beras secepat mungkin.hal ini dilakukan terutama melalu program penyediaan air untuk sawah-awah dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang diperlukan ,yang merupakan unsur utama dari lima unsur dalam penerapan panca usaha tani. Maka ditempuhlah strategi pembangunan irigasi yang cepat menghasilkan (quick yielding),dengan memberi prioritas pada program-program.

1. A) Rehabilitas jaringan irigasi ,yang mendapat prioritas tinggi Karena hematgt waktu dan biaya dari pada pembangunan jaringan baru.

2. B) Pembangunan jaringan baru irigasi terutama berupa bangunan jaringan irigasi sederhana:jaringan berskala kecil,mengunakan teknologi sederhana ,secepat berfungsi serta murah biaya mya.dan berkemampuan membawa air dari sumbernya ketempat pemanfaatan dengan cara sesederhana mungkin.

3. C) peningkatan operasi danpemelihraan jaringan irigasi ,untuk mencapai tingkat kinerja jaringan irigasi yang andal,optimal dan berkelanjutan.

(4)

Melalui pembangunan secara bertahap dan berkelanjutan ,pada akhir pelita III(1984/1985) pembangunan pengaliran berhasil mengupayahkan total luas panen padi 9,6juta ha dari total sawah beirigasi 4,6 juta ha .Didalamnya tercakup pencapaian program rehabilitasi guna peningkatan keandalan fungsi terhdap sebgaian dari 3,4 juta ha jaringan irgasi peningalan orde lama ,serta pembangunan jaringan irigasi ,termasuk didaerah rawa.

Berkat pembangunan berbagai sektor ,termasuk pembangunan pengairan khusnya pembangunan jaringan irigasi,sehingga tercapai nya swasembada beras pada tahun 1984,takalah Indonesia mampu memperoduksi beras 25,8 juta .Padahal beberapa tahun sebelumnnya,negri ini dikenal sebagai pengimpor beras terbesar didunia dengan total impor dua juta ton setahun.

Dengan laju peningkatan konsumsi beras dengan laju 1,7 samapai 2,0% setahun ,maka mempertahankan swasmbada beras bukanlah berarti mempertahankan tingkat produksi yang sama dengan tahun 1984,melainkan peningkatan produksi beras yang mengantisipasi atau menutup peningkatan kebutuhan selurug penduduk.

Keseluruhan sawah beririgasi pada akhir PJP –I mencapai 5,7juta ha,termasukdidalamnya pengembangan daerah rawa seluas 1,3juta ha,rehabilitasi terhadap 2,9 juta ha sawah berfungsi optimal namun,dengan asumsi salaam PJP – II telah terjadi alih fungsi lahan atas sawah berfungsi diperhitungkan 5,2juta ha.

2.Manfaat irigasi menurut pendapat saya :

a)Manfaat dari irigasi adalah untuk membasahi selalu tanah ,terutama tanah yang ada didaerah curah hujannya kurang atau tidak menentu

b)Irigasi dapat juga mengatur waktu pembasahaan tanah agar tidak berlebihan masuk kedalam tenah atau lahan petanian

c)Irigasi juga dapat menyuburkan tanah ,karena didalamnya memiliki kandungan lumpur dan unsur penyubur tanah.

d)Irigasi tersebut akan menjamin ketersediaan air meskipun saat musim kemarau kepanjangan.

e)Air dalam irigasi tersebut bisa menurunkan suhu yang ada ditanah.

f)Air dalam irigasi tersebut dapat menurunkan kerusakaan tanah.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dapat dismpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian kecelakaan, ada hubungan yang signifikan antara jenis

Pembahasan ditekankan pada ilmu arsitektur yang berkaitan dengan masalah perencanaan dan perancangan penataan suatu kawasan, khususnya kawasan benteng Vastenburg

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total quality management yang telah diaplikasikan para pegawai terhadap masyarakat sangat berpengaruh pada penerapan pelayanan yang

bila ditemui masalah penyesuaian diri dalam perkawinan ~;ang dikaitkan dengan

Sampel yang diambil adalah 5 perjanjian sewa menyewa (5 penyewa dan 5 yang menyewakan) dan responden; Kepala Desa, 1 orang Ketua RT, dan 2 tokoh masyarakat. Hasil penelitian

hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan. untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam

Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh sentra tas dan jaket sebesar 332,34 kg/hari yang dapat didaur ulang sampah dengan hasil yang didapatkan sebesar Rp 36.036.750

Abstrak : Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode kerja kelompok pada materi